Sebuah
mobil masuk ke tempat Tuan Jang, pengawal yang biasanya memeriksa membiarkanya
masuk tanpa harus diperiksa, Yi Kyung duduk dibagian belakang mobilnya bertemu
dengan Tuan Jang.
“Dari
kalangan politik terdekat Tuan Jang ini, dia adalah salah satu yang ahli dalam
partai dan perwakilan Majelis nasional. Dalam pemerintahan, dia adalah seorang
pejabat yang mampu sampai pada posisi tertinggi. Dia menempati posisi kedua, dan
menempati posisi ke-3, sebagai calon presiden dalam pemilu berikutnya.” Jelas
Sek Nam memberikan sebuah berkas dan Yi Kyung membacanya.
“Dia
bersih dan tidak punya daya tarik.” Komentar Yi Kyung
“Baik dalam
keputusan dan partai-partai oposisi, koneksinya sangat banyak. Dia baik dalam
bersosialisasi.” Ungkap Tuan Jang membela
“Hanya
saja dia baik untuk semua orang, belum berarti kita membutuhkannya. Bahkan
kalau pengalaman politiknya kurang, apa yang kita butuhkan adalah wajah baru.”
Jelas Yi Kyung
Tuan Jang
yakin Yi Kyung sebenarnya sudah mempunyai kandidatnya dan bertanya siapa orangnya.
Yi Kyung pikir kalau Tuan Jang mengetahui mungkinkah akan menentangnya. Tuan
Jang hanya tersenyum saja.
Yi Kyung
keluar ruangan memberitahu Sek Nam kalau mulai Sekarang dan seterusnya, kalau tidak
ada sesuatu yang istimewa, maka akan mengirim Sung Moo untuk menggantikannya.
Sung Moo pun menyambutnya dengan berharap harap bisa bekerjasama dengan mereka.
“Tapi,
Tuan Jang ingin menemui orang-orang bersamamu” ucap Sek Nam
“Bisnis
sehari-hariku sepenuhnya ditangani oleh Sung Moo.Sebentar lagi, aku pikir akan
melemparmu keluar.Aku membiarkanmu karena merasa Tuang Jang masih bisa
menggunakanmu. Jadi, Aku tidak ingin berbicara lebih banyak padamu.” Kata Yi
Kyung lalu keluar dari rumah. Sek Nam hanya bisa diam dengan keputusan Yi
Kyung.
Se Jin baru
saja keluar dari ruangan tentang Work and Holiday di Australia. United Kingdom.
Canada, seperti akan memilih untuk keluar negeri. Sementara Gun Woo membawa
sebuah kotak kembali keruangan dulu. Sek Moo menyambutnya dengan memberikan
selamat karena kembali ke ruangan yang sebelumnya sebagai ketua Tim. Gun Woo
juga memberikan selama pada sek karena bisa kembali.
“Tidak
ada lagi yang akan menempati ini, kan?” ucap Gun Woo, Sek M o pikir mereka bisa merapikan kantor.
Gun Woo pikir Tidak ada bau dan berjamur jadi itu sudah bagus.
“Ulangi
tender pada hari Kamis. Pada informasi penawaran perusahaan, tolong lakukan
review tanpa melewatkan rincian apapun. Aku akan melakukan penyesuaian di
akhir.” Perintah Gun Woo
“Apa kau
ingin Ji-U Konstruksi dihilangkan?” tanya Sek Moo, Gun Woo membenarkan.
“Bagaimanapun,
mereka melakukan kolusi. CEO Seo, sepertinya, telah berjabat tangan dengan
Seongbuk-dong lagi.” Kata Sek Moo
“Mungkin
tidak.... Tidak berjabat tangan, tapi memutar lengan Tetua. Mulai sekarang,
mereka akan maju dengan rencana CEO Seo.” Jelas Gun Woo
Sek Moo
bertanya apakah proyek kota baru juga akan
menerima gangguan dari luar. Gun Woo pikir Untuk mencegah hal itu terjadi, maka
itu alasanny kembali ke Mujin, walaupun tak yakin tapi Mujin Grup tidak
akan berjalan seperti yang CEO Seo
inginkan. Sek Moo dengan senang hati akan menyiapkan dokumennya.
Gun Woo
menelp Se Jin mengajak untuk bertemu sebentar. Se Ji terdiam ditanganya ada
aplikasi untuk mengajukan Work and Holiday di luar negeri. Di ruangan Tuan Son,
Gi Tae sibuk menyuruh anak buahnya mencari ke seluruh ruangan karena Cap ini sangat penting, karena Tidak ada
dirumah, jadi pasti berada di kantor.
Tuan Son
melihat anaknya yang datang memohon agar melepasakn jarum yang ada ditanganya.
Gi Tae pikir ayahnya tak boleh menolak apa yang terbaik untuknya, lalu bertanya
diaman menyimpan cap ketua karena mereka tidak bisa menemukannya setelah mencarinya.
“Untuk
semua persetujuan, kita memerlukan cap! Bisnis perusahaan harus tetap berjalan!”
ucap Gi Tae terlihat frustasi.
“Apa Seo
Yi Kyung menghasutmu? Dasar Bodoh... Jangan biarkan dia memanfaatkanmu.” Kata
Tuan Son lemah.
“Aku rasa
kami akan menemukannya kalau terus mencarinya. Jaga dirimu.” Ucap Gi Tae
meninggalkan ayahnya, Tuan Son tak bisa mengejarnya karena tubuhnya sangat
lemah.
Gi Tae
bertemu dengan Yi Kyung memberitahu pejabat yang bermasalah sudah ditangani Tapi
masih banyak orang yang ada disisi ayahnya. Yi Kyung pikir mereka hanya tinggal
memberikan kesempatan, dan mem-PHK satu per satu, lalu bertanya apakah sudah
menemukan cap yang resmi. Gi Tae mengaku belum menemukanya padahal mengobrak-abrik
kantor dan rumah. Yi Kyung terlihat marah.
“Aku
tahu. Kalau kertas itu tidak segera di cap, Aku bisa kehilangan posisiku di
setiap saat. Jadi Aku akan melakukannya dengan cepat.” Ucap Gi Tae menyakinkan.
“Tapi...
Ma Ri sangat khawatir. Dia ingin melihat kakeknya, dan mengamuk. Bagaimanapun juga
dia adalah cucunya,jadi setelah dia mengamuk, dia tidak mudah untuk
ditenangkan.” Kata Gi Tae khawatir dengan sikap anaknya.
“Presiden
Son.... Aku tidak punya waktu mengajarkanmu bagaimana cara mendidik anak.”
Tegas Yi Kyung, Gi Tae pikir bukan itu maksudnya.
“Tidak
lama lagi, Seongbuk-dong akan memerlukan dukungan untuk maju dalam pemilu
mendatang. Sebelum itu, kita harus mengamankan dana TJ Foundation. Itu berarti,
bukan mengurusi putrimu, Kau punya urusan yang lebih penting untuk dilakukan.”
Tegas Yi Kyung, Gi Tae mengangguk mengerti walaupun ada wajah khawatir dengan
anaknya.
Di dalam
mobil
Yi Kyung
bertanya pada Sung Moo Apa Se Jin masih tinggal dekat dengan Son Ma Ri. Sung
Moo mengaku tidak tahu lalu berpikir untuk
meminta Tak saja mencari tahu. Yi Kyung menolaknya.
Se Jin
bertemu dengan Gun Woo dengan memperlihatkan brosur ''Working Holiday''
menurutnya Karena banyak pekerjaan keras secara fisik, waktu terlewati begitu
saja karena sibuk bekerja. Gun Woo merasa kalau pilihan ini adalah cara
berpikir seorang pengecut.
“Maksudmu
kau mencoba untuk melarikan diri, kan?” ucap Gun Woo melihat keputusan Se Jin
yang pergi meninggalkan korea.
“Kenapa
aku tidak bisa melarikan diri? Aku sangat mengkhawatirkan CEO dan ingin
menghentikannya. Tapi itu tidak berhasil. Kalau aku tahu bahwa aku tidak mampu
dan hanya mengacaukan pikiranku, Aku lebih suka melarikan diri dari itu.Apa aku
tidak bisa menjadi pengecut?” ucap Se Jin merasa tak da yang salah dengan
pilihanya.
“Mari
kita jujur satu sama lain. Aku bilang mengkhawatirkan Yi Kyung, dan ingin
menghentikannya, tapi dari awal itu semua omong kosong. Meskipun aku bisa
mengomeli orang-orang , pada kenyataannya, menjaga keluargaku, dan perusahaan
kami adalah lebih penting bagiku.” Akui Gun Woo, Se Jin pikir Gun Woo tak perlu
jujur seperti itu karena mungkin akan menyesal nanti.
“Aku..setidaknya
sekarang akan berusaha mewujudkan apa yang aku mau. Itu sebabnya aku ingin
bertemu denganmu. Se Jin, kalau kau sungguh ingin membuat Yi Kyung berhenti, Kau
perlu berhenti menangis tersedu-sedu dan melawan semua rintangan sampai salah
satu dari kalian jatuh.” Jelas Gun Woo
Se Jin
menegaskan kalau tidak ingin menghancurkan CEO Seo, Gun Woo mengulangi kalau
mereka saling jujur menurutnya Kalau Se Jin tidak membuat Yi Kyung jatuh,
menurutnya mana mungkin bisa menghentikannya. Se Jin hanya diam mendengarkanya.
Gun Woo
melihat battery ponselnya hampir habis dan ingin mengambil charger di laci
mobil, lalu melihat sebuah CD yang dikembalikan oleh Yi Kyung. Saat itu Yi
Kyung berkata “Kau bilang ini adalah mimpimu. Tapi kau masih menyimpannya
sampai sekarang, kan? Kalau kau tidak bisa menjaga impianmu sendiri, apa kau..
bilang akan menghentikanku?”
Lalu
terakhir kalinya mereka berpisah dengan memberikan sebuah koin ditangan Yi
Kyung. “Gun Woo. Dalam pertarungan ini... kau tidak bisa menang. Monster tidak
bisa menghilang dari manusia.”
Se Jin
melihat foto dengan Yi Kyung saat makan malam, teringat kembali saat meminta
agar Yi Kyung berhenti sampai disini. Tapi Yi Kyung merasa Se Jin bercana
karena masih bisa mengatakan untuk berhenti disini.
“Saat aku
menahan diri, aku hanya akan mati. Bagiku, kalau itu mempertaruhkan hidup dan
mati, bahkan walaupun hanya untuk satu atau dua menit, aku tidak ingin
bernapas.” Ucap Yi Kyung
“Aku
tidak bisa pergi, meninggalkanmu dibelakang, CEO.” Ucap Se Jin dalam mobil.
“Walaupun
itu memang berbahaya. Saat melarikan diri masih mungkin dilakukan, melarikan
diri saja. Kau... dan Gun Woo juga.”
Tegas Yi Kyung
Lalu
perkataan Gun Woo kalau Se Jin memang ingin membuat Yi Kyung berhenti, maka
yang diperlukan berhenti menangis tersedu-sedu dan melawan semua rintanga
sampai salah satu dari kalian jatuh.
Tak
mengantar Yi Kyung ke sebuah restoran, saat itu dibelakang mereka turun seorang
pria dengan pakaian sedikit lusuh, mobil tahun lama den berpesan pada valley
kalau pegangan pintunya sedikit sudah dibuka jadi harus ditarik dengan keras.
Tak menatap pria yang menurutnya tak berkelas sama sama sekali.
Yi Kyung
menunggu si pria berjalan masuk, Pria itu menyapa Yi Kyung bertanya apakah dia
yang ingin bertemu dengannya hari ini. Yi Kyung menyapa dan memperkenalkan diri
lebih dulu. Pria itu menyebutkan namanya
Kang Jae Hyun menurutnya ia datang belum terlambat, karena datang 10 menit lebih awal, tapi Yi Kyung
sudah datang sebelumnya. Yi Kyung pun mengajak untuk mereka masuk.
Tak masih
menatap heran dengan pria yang akan ditemui Yi Kyung, Sek Kim menelp menanyakan
keberdaan Yi Kyung. Tak memberitahu kalau Yi Kyung pergi untuk menemui Kang Jae
Hyun, merasa ragu kalau orang itu
benar-benar IT dari cina karena Gayanya seperti berasal dari desanya Sung Moo.
“Hei, kau
harus menonton berita!Apa kau tahu berapa banyak kekayaan bersih perusahaan-nya,
dan gajinya? Bahkan aset pribadi Kang Jae Hyun sampai hingga beratus-ratus miliar! Saat masih mudanya sudah menjadi pemimpin. Reputasinya
pada saat ini adalah nomor 1 selama beberapa tahun!” jelas Sek Kim, Tak seperti
masih tak begitu percaya melihat penampilan Jae Hyun
Keduanya
bertemu dalam ruangan khusus, Jae Hyun memberitahu kalau tidak melakukan
politik. Yi Kyung berkomentar kalau Jae
Hyun sangat tidak pandai berbohong dengan menyebutnya "Calon presiden
dalam pemilu berikutnya".
“Ya, aku
mendapatkan beberapa sensasi seperti itu dari internet. Itu hanya ahli-ahli politik
yang menulis sembarangan. Aku bahkan marah, Apa gunanya masuk dalam politik? Dibandingkan
itu semua, aku lebih suka mengembangkan program!” komentar Jae Hyun menolaknya.
“Kalau
begitu, silakan mengembangkan sebuah program.Sepertinya tidak ada yang perlu
dibicarakan lagi.” Ucap Yi Kyung
“Istriku
sangat tertarik pada lukisan. Aku pikir kau akan merekomendasikan beberapa pelukis
yang baik atau karyanya. Kalau kami seperti artis, maka kami juga bisa
membelinya langsung.” Ungkap Jae Hyun
“Aku
punya satu.” Jelas Yi Kyung, Jae Hyun bertanya siapa yang dimaksud. Yi Kyung
menyebut nama Jang Tae Jun.
“Aku
telah mendengar tentang dia sebelumnya. Walaupun bukan orang besar. Gayanya
terlalu kasar dan juga kuno.” Komentar Jae Hyun. Yi Kyung pikir Sebaliknya,
karena Tuan Jang gayanya yang luas dan stabil.
“Meskipun
penampilanku seperti ini, aku seorang pengusaha kapitalis Nomor 1. Kalau aku
berusaha menjadi aman, akankah aku berhasil seperti ini?” kata Jae Hyun seperti
percaya diri.
“Meskipun
muda, bahkan beresiko, tapi sekarang, bukankah saatnya untuk mendapatkan
beberapa stabilitas internal?” tegas Yi Kyung
Jae Hyun
tersenyum menurutnya kalau memang di masa depan yang masih jauh, tertarik dalam
politik, maka akan menjadi orang pertama yang aku akan hubungi Yi Kyung. Yi
Kyung pikir itu sangat disayangkan, Jae Hyun merasa kalau Lain kali, bukan
untuk membicarakan politik tapi bertemu untuk membicarakan bisnis. Yi Kyung
menegaskan kalau seperti ini adalah bisnis.
Tak sudah
menunggu didepan restoran, Jae Hyun masuk mobil bututnya dan pergi. Tak melihat
sebagai seorang miliarder, Jae Hyun
seperti benar-benar seperti malaikat turun ke bumi karena Tidak ada sikap yang
lancang.
“Jangan
tertipu oleh tampilan. Kalau dia naik ke atas dengan usahanya sendiri, maka itu
berarti ada genangan darah di bawah kakinya. Dia pasti punya banyak pesaing yang
berdarah sampai mati di bawah kakinya. Bahkan sekarang, otaknya pasti berputar
dengan sungguh-sungguh, pada siapa dia akan berjabat tangan, untuk meraih
kekuasaan tertinggi. Sepertinya aku harus membantunya agar membuat keputusan
yang cepat.” Ungkap Yi Kyung
Se Jin
datang menemui Gun Woo mengaku ingin mengetahui rencananya secara rinci. Gun
Woo pun ingin mendengar pikiran Se Jin yang sebenarnya dulu. Se Jin memberitahu
kalau Yi Kyung mempunyai dokumen tentang Perusahaan Calling.
“Saat
itulah aku mengerti, bahwa CEO tidak punya rencana untuk berhenti, apa pun yang
terjadi. Bahkan kalau itu akan membuatnya berubah menjadi monster,maka dia akan
bertahan sampai akhir, dalam mencapai puncak. Aku tidak bisa menyerah pada CEO.
Aku tidak akan melarikan diri dan juga tidak akan menyesal. Aku akan membuatnya
berhenti. Walaupun aku harus membuatnya jatuh.” Tegas Yi Kyung.
Gun Woo
membawa Se Jin masuk ke sebuah ruangan memberitahu kalau itu adalah kantor tim
eksternal grup perencanaan khusus dan saat ini
tidak digunakan jadi Se Jin bisa mengunakanya. Se Jin bertanya apa yang harus dilakukanya.
“Jadilah
Tim TF (Task Force)</yang fokus pada Seo I-Gyeong. Gallery S, Tuan Jang
Seongbuk-dong, TJ Cultural Foundation. Selidiki segala sesuatu yang berhubungan
dengan Yi Kyung , satu per satu. Sek Moo dan aku akan sering datang kesini. Kami akan
memberikan informasi yang diperlukan dan pendanaan.” Jelas Gun Woo
Se Jin
pikir tak mempermasalahkan hal itu, Gun Woo menyakinkan menurutnya badai Yi
Kyung maju dengan kecepatan tinggi dan mereka
mungkin tidak pernah mendapatkan kesempatan lagi. Se Jin bisa mengerti
dan terlihat yakin dengan pilihanya.
Se Jin
berkerja siang sampai malam, Tak menelp
menanyakanapa yang sedang dilakukanya. Se Jin mengaku sedang berkerja. Tak
bingung bertanya berkerja apa sekarang karena dengan cepat mendapatkan kerja
kembali.
“Kau akan
terkejut kalau mendengarnya, jadi lebih baik tidak perlu tahu. Ada apa dengan
CEO?” tanya Se Jin merasa kalau tujuan Tak pasti berhubungan dengan Yi Kyung
“Apa aku
tidak boleh menghubungimu kecuali berkaitan dengan CEO? Aku menelepon karena
tidak melihatmu bahkan bayanganmu, dan berpikir kau pergi ke luar negeri.”
Ucap Tak
“Aku akan
pergi ke luar negeri.” Kata Se Jin,Tak kaget mendengarnya.
“Tak... Kalau
akhirnya kau melawanku nanti, jangan terlalu terkejut. Aku akan melakukan
pekerjaanku, dan kau harus melakukan pekerjaanmu.” Tegas Se Jin
Tak pikir ini seperti gerakan pembebasan merasa kaalu Pembicaraan yang
membingungkan. Se Jin meminta agar Tak tak perlu meneleponnya walaupun mendapatkan
tugas dari Yi Kyung dan langsung menutup telpnya. Tak
sempat binggung tapi mulai melakukan tugasnya
diam-diam mengambil gambar Jae Hyun yang baru selesai makan malam.
Tak
memberikan hasil foto Jae Hyun memberitahu baru bertemu Anggota Majelis Partai
Rakyat. Yi Kyung memuji kerja yang bagus, lalu bertanya apa lagi yang ingin
dikatakan karena wajahnya seperti menyimpan sesuatu.
“Se Jin sepertinya
sudah mulai bekerja. Tapi dia tidak mengatakan apa pekerjaannya.” Ucap Tak, Yi
Kyung bertanya apa lagi yang ingin dikatakan.
“Dia
bilang kalau mungkin akan berjalan melawanku, dan kita harus tetap melakukan
pekerjaan kita sendiri.” Jelas Tak
“Apa kau
yang menghubunginya, atau apa Se Jin yang menghubungi?” tanya Yi Kyung, Tak
mengaku ia yang menghubunginya.
Yi Kyung
memerintahkan agar Tak Jangan lakukan
itu lagi. Tak ingin mengelak tapi Yi Kyung lebih dulu memotongnya, menurutnya Walaupun
Se Jin diberi kesempatan, maka ia bersikeras akan melakukannya sendiri. Dan seberapa
banyak yang dia lakukan, dan seberapa jauh dia melakukannya, menurutnya lebih
baik menyerahkan padanya.
Sek Kim
masuk ruangan memberitahu kalau sudah menemukan yaitu Ada beberapa rekening
luar negeri yang tersebar atas nama kerabat dekatnya dengan Secara keseluruhan,
totalnya sekitar 100 juta dolar AS. Tak kaget bertanya apakah itu yang dimaksud
Kang Jae Hyun.
“Ya. Orang
yang mengendarai mobil tua dan bersikap seperti pria biasa!” kata Sek Kim
“Tak, kau
harus bangun pagi untuk bekerja besok.” Perintah Yi Kyung
Jae Hyun
pergi bersepeda di taman, lalu berhenti sejenak dengan anaknya dan pergi
meninggalkan sepedanya. Saat kembali melihat anaknya yang memegang sebuah
amplop lalu bertanya apa yang dibawa anaknya. Sang anak juga tak tahu karena Seseorang
ingin memberikan pada ayahnya. Jae Hyun melihat isi amplop dan langsung melotot
kaget. Beberapa saat kemudian, Jae Hyun sudah datang menemui Yi Kyung.
“Tentu,
aku punya beberapa dana disimpan di luar negeri. Semuanya dikelola di bawah
nama kerabatku, jadi kalau dia mengungkapkan kepada publik, maka dana itu akan
menyebabkan dia dalam masalah.”ucap Jae Hyun, Yi Kyung bertanya apa
kelanjutanya.
“Kau
lihat... Seseorang mengirimiku info tetang akun itu. Mungkin... peringatan atau
sesuatu, aku bertanya-tanya.” Kata Jae Hyun.
“Ini akan
menjadi tawaran.cKalau informasi ini sampai ke Partai Rakyat, maka CEO Kang,
koneksi rahasiamu yang kau dapatkan sampai hari ini, akan hilang seperti asap. Bahkan
kalau kau menghubungi partai-partai politik lainnya, maka hasil akhirnya akan
sama. CEO Kang, aku satu-satunya yang akan membawamu.” Ucapa Yi Kyung
“Kalau
kau mengancamku dengan cara ini, itu tidak benar!” tegas Jae Hyun
Yi Kyung
mengulang perkataannya ini adalah tawaran untuk sekarang. Menurutnya Dana luar
negeri yang menggugurkannya sebagai calon Presiden dan Semuanya perlu dicuci
bersih, tanpa sedikitpun tertinggal dengan begitu Pekerjaan ini mudah baginya
untuk membawa Jae Hyun masuk kedalam, lalu bertanya dengan perjalanan ke
Seongbuk-dong.
“Aku
pernah mendengar bahwa pemilik Seongbuk-dong berubah. Sepertinya itu bukan
informasi palsu!” komentar Jae Hyun
“Aku yang
membuat sketsa dasar dan Dia tinggal mewarnainya.” Tegas Yi Kyung, Jae Hyun
ingin tahu alasan Yi Kyung memilihnya.
“Ambisi
iblis. keserakahamu sangat kuat, maka kau tidak akan memberikannya pada
siapapun. Itu pasangan yang serasi, kan?” kata Yi Kyung
Di
ruangan, Tuan Jang mengepalkan tanganya. Sek Nam kaget mengetahui patnernya itu
adalah CEO Kang Jae Hyun, Sung Moo menyampaikan pesan kalau Permintaan CEO Seo adalah
untuk segera membuat janji.
Sementara
Tuan Park mengetahui Yi Kyung yang memiliki Tuan Jang dalam genggamanya, Moo
Sam mengatakan kalau tidak tahu apa
kelemahannya, tapi rumor kalau pemilik Seongbuk-dong telah berganti jadi kalau
Yi Kyung berjalan mengitari Tuan Jang maka tak punya kesempatan melawannya.
“Apa itu
sebabnya kau membuang kekacauan ini pada Gun Woo?” kata Tuan Park kesal
“Kau tahu,
dia adalah orang yang mampu dan akan melakukannya dengan baik dalam hal apapun.
Sekarang Dia sibuk pada tender ulang sekarang, itulah kenapa aku
mengunjungimu.” Jelas Moo Sam
“Aku
benar-benar tidak memahami ini...” komentar Tuan park, Moo Sam pikir kakaknya tidak perlu khawatir
tentang sesuatu yang lain, dan hanya memperhatikan kesehatannya.
Tuan Park
mengatakan kalau sedang membahas anak dari Tuan Seo Bung Soo, menurutnya pasti ingin naik ke atas, sehingga melakukan
semua sirkus ini serta juga tidak bisa mengetahuinya, tapi banyak yang dipikirkan.
Gi Tae
melihat Tidak ada tanda-tanda itu, tapi mereka harus mencarinya. Dan bertanya
Apa yang harusnya mereka lakukan sekarang. Yi Kyung berkomentar kalau ini
Sangat mengecewakan, menurutnya kalau Gi Tae
tidak punya cap, maka dapatkan surat mandat menjadi ketua sementara.
“Bagaimanapun,
kau tidak bisa mengkhianatiku, kan? Aku percaya padamu, saat aku menarik bahaya
ini, CEO Seo!” ucap Gi Tae kesal padahal sudah mencai cara tapi belum berhasil
“Saat
satu cara terbaik tidak mungkin dilakukan, selalu ada cara lain yang
lumayan. Masukkan permohonan pada
pengadilan, untuk menjadi Walinya Ketua.” Kata Yi Kyung
“Apa kau
bilang Membuat ayahku... dianggap tidak berkompeten?” kata Yi Kyung tak percaya
Yi Kyung
menegasaka kalau Gi Tae menjadi wali dengan hak milik, maka Chunha Finance akan
jatuh ke tangannya. Gi Tae seperti gundah mendengarnya, Yi Kyung melihat
seperti perasaan berbakti kepada ayah Gi Tae sekarang menusuk hati nurani
sebagai seorang anak. Gi Tae pikir mereka memikirkan lagi karena terlalu mendadak baginya.
“Kalau
kau ragu pada saat balapan, maka Kau akhirnya hanya akan terjatuh. Presdir Son,
apa kau ingin terjatuh atau tidak, sementara Aku akan terus berjalan dengan
kecepatanku. Apa kau ingin tetap bersamaku, atau jatuh di belakangku, saatnya
bagimu untuk memutuskannya.” Kata Yi Kyung, Gi Tae terlihat benar-benar masih
gelisah.
Se Jin
melihat berkas dan mengetahui kalau Perusahaan itu telah dijatuhkan dengan
lembut, Gun Woo memberitahu itu berkas
Ji-U Konstruksi dan Yi Kyung mendorong perusahaan itu, untuk tender
pertama. Se Jin merasa kalau perusahaan itu sedang melakukan kolusi.
“Hambatan
yang Yi Kyung tanam di Grup, perlu dihilangkan satu per satu juga.” Kata Gun
Woo
“ Jangan
sampai dirobohkan oleh mereka.” Kata Se Jin, Gun Woo menegaskan kalau Itu untuk
meyakinkan
Gun Woo
bertemu dengan Sung Moo, mengatakan Hari ini dan seterusnya, tidak perlu
menghadiri pertemuan karena Posisi penasihat non-permanen dihilangkan. Semua
masuk ruangan kecuali Sung Moo.
Sek Kim
melaporkan Hak login untuk untuk masuk
ke internet sudah dihapus serta Sistem admin menghapus akun itu sendiri dan berpikir
akan meng-hack-nya. Sung Moo memberitah kalau Moo Sam tampaknya benar-benar lepas tangan dari
proyek kota baru dan Sekarang, semua kekuatan berada di Gun Woo. Yi Kyung bisa
mengerti menyuruh mereka pergi sekarang.
Ma Ri
berteriak menyuruh para penjaga minggir karena
akan melihat Kakek, Gi Tae datang
melihat anaknya yang mengamuk menegaskan
Tidak ada kunjungan yang diperbolehkan. Ma Ri mengatakan hanya ingin
melihat sebentar dan keluar Hanya satu menit.
“Sampai
dokter menyetujuinya, tidak ada cara lain!” tegas Gi Tae melarang anaknya
bertemu sang kakek.
“Omong
kosong apa itu? Bawa dokter yang lebih hebat. Apa ada cucu tidak bisa melihat
kakeknya?!!” teriak Se Jin tak terima. Gi Tae menyuruh anaknya diam, Ma Ri membalas ayahnya sangat berisik lalu
berusaha menerobos masuk ke dalam ruangan rawat Tuan Son.
Ma Ri
terdiam melihat Tuan Son seperti terbaring tak berdaya diatas tempat tidurnya,
Tuan Son ikut sedih melihat ayahnya. Ma Ri langsung mendekati kakeknya sambil
menahan tangis meminta agar bisa cepat bangun. Gi Tae menatap ayahnya yang
terbaring teringat semua yang dilakukan ayahnya.
Saat itu
ayahnya membongkar korupsi yang dilakukan dan mengeluarkan dari ruang rapat.
Lalu ingin memukulnya dengan stick golf karena semua kesalahan yang
diperbuatnya. Dan teringat kembali
ucapan Yi Kyung agar Beralih ke generasi berikutnya karena sudah saatnya
pemilik Chunha Finance untuk diganti.
“Kalau
begitu, daripada mimpi, kenapa tidak membuatnya menjadi kenyataan?” kata Yi
Kyung, Gi Tae menatap ayahnya dan menarik selimut agar tetap hangat.
Ma Ri
setengah mabuk memanggil Se Jin saat masuk restoran, Se Jin bertanya Berapa banyak botol yang
dihabiskan sendiri. Ma Ri sengaja melakukan karean Se Jin tidak pernah datang,
bahkan ponselnya sampai panas karena
menelponnya.
“Bagaimana
aku bisa datang pada saat jam kerja?” ucap Se Jin
“Apa
pekerjaan lebih penting daripada teman? Itu Terlalu berlebihan. Kau seorang
wanita yang buruk.” Kata Ma Ri lalu menyuruh Se Jin untuk duduk. Se Jin menyuruh Ma Ri berhenti daan bangun,
tapi Ma Ri ingin minum lebih banyak sampai
mati hari ini. Se Jin menarik Ma Ri untuk bangun dari tempat duduknya sekarang.
Keduanya
pun menaiki mobil, Ma Ri pikir mereka
pergi untuk minum putaran 2. Se Jin setuju mereka akan pergi minum putaran 2. Ma Ri senang akan pergi Menuju
Hongdae dan T-Rex, lalu Se Jin merasakan sangat panas di sana. Ma Ri tersenyum
karena Se Jin bisa mengetahuinya.
“Dia
tidur seperti bayi.... Kakekku....” cerita Ma Ri sedih, Se Jin binggung karena
Ma Ri bisa mengunjunginya padahal sebelumnya mengatakan tak bisa mengunjungi
kakeknya.
“Itu Rumah
sakit apa seperti... penjara? Sangat banyak anak buah ayahku di sana, tapi aku
menendang mereka dan masuk.” Cerita Ma Ri, Se Jin memuji Ma Ri yang baik dalam
berkerja.
“Kakekku...
terus tidur seperti bayi.” Cerita Ma Ri terlihat sangat sedih
Se Jin
teringat saat bertemu Yi Kyung kalau sudah mengetahui Kakek Ma Ri di rumah
sakit bertanya apakah mengetahui kondisinya karena Ma Ri sangat khawatir. Yi Kyung menegaskan
kalau Jangan mengkhawatirkan orang lain
karena Ini hanya akan merugikan hidupnya sendiri.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar