Ah Ro
membawa beberapa barang dan juga buku, Saat itu Moo Myung datang langsung
membantu membawanya. Ah Ro pikir masih bisa melakukanya dan meminta agar
mengembalikanya. Moo Myung tak peduli memilih untuk membawa semua barang ke
bagian tabib. Sebelum pergi Ah Ro berbicara pada Moo Myung.
“Bagaimana
jika aku bilang tidak bisa?Kalau aku bilang kau tidak boleh ... Menjadi kakakku?”
ucap Ah Ro
“Tidak
akan ada yang berubah, apapupun itu mau kau Suka atau tidak, aku akan hidup
sebagai Kakakmu.” Kata Moo Myung
“Bohong...
Kau bilang ingat semua yang tidak aku ingat dan tanyakan sesuatu yang tidak aku
ingat.Kau penuh dengan kebohongan.Semuanya bohong.” Ucap Ah Ro
“ Dia
katakan, "Adikku terbakar, Dia
terluka. Dia tersenyum hari itu. Dia menangis. Dia cantik."Aku dengar
cerita itu berulang ulang.” Cerita Moo Myung, Ah Ro ingin tahu nama asili Moo
Myung.
“Sun Woo
satu satunya nama yang ku'punya, Aku tidak pernah punya nama lain” ungkap Moo
Myung tak ingin memberitahu nama aslinya.
“Melihatmu
membuat aku merasa menyedihkan. Aku membenci diriku sendiri dan merasa jijik
sendiri. Jadi tinggalkan aku.Aku tidak ingin melihat wajahmu” ungkap Ah Ro lalu
menangis setelah Moo Myung meninggalkan ruangan.
Woo Reuk
memainkan alat musik petik di malam hari, Ah Ro berjalan keluar dengan masih
dengan wajah sedih, diam-diam Moo Myung melihat dari kejauhan dengan wajah
khawatir di atas tembok.
Wi Hwa
dan anak buahnya duduk di pinggir danau melihat kalau malam yang baik untuk
minum-minum. Assistantnya setuju lalu menanyakan alasan mengajaknya untuk minum
bersama. Wi Hwa memberitahu kalau Putri Sook Myung untuk melindungi
Hwarang-nya, lalu mengajak bersulang.
Putri
Sook sudah duduk di dalam kamarnya, membuka sepatunya dan menatap ke arah
kakinya, seperti tak percaya melihat kakinya. Teringat kembali saat Moo Myung
menyelamatkan dari ular berbisa dan menghalanginya saat akan membunuhnya karena
bukan kesalahannya lahir dengan mempunyai racun, seperti perkataan itu saat
mendalam untuknya
Ho Kong
berbicara pada anaknya kalau tidak boleh mengecewakan Tuan Park, kalau Hwarang
tidak boleh tampil di Perayaan itu. Ban Ryu terdiam menerima pesan dari ibunya.
Ah Ro dan
Soo Yun didepan pagar, Soo Yun ingin memastikan kalau Ban Ryu masih hidup, karena dirinya merasa sangat
gugup. Ah Ro masih memperlihatkan wajah sedihnya. Soo Yun menceritakan sekarang anak-anak kecil berbicara tentang .
Ban Ryu menyentuh dadanya dengan mengumpat kesal. Ah Ro pikir itu yang membuat
Soo Yun terkenal.
“Yah..
memang hanya beberapa anak-anak yang tahu, tapi Bukan itu masalahnya, Bagiku
ini sangat serius. Apa ada obat yang membuat seseorang menjadi lupa?” Ucap Soo
Yun, Ah Ro pikir kalau memang ada akan meminumnyalalu Soo Yun tersadar dengan
wajah temanya yang sedih.
“Dia
bukan kakakku, tapi aku juga berharap
dia kakakku Dia bukan kakakku, tapi dia bersikeras menjadi kakakku. Jadi aku
membencinya.” Cerita Ah Ro, Soo Yun yakin kalau bukan cerita baru dan ingin tahu lebih banyak.
Woo Reuk
mulai mengajarkanya tentang tarian memberitahu
Tari mengungkapkan alam dengan tubuh seperti Angin berhembus. hujan
turun. Matahari terbit. Sama seperti sungai dan aliran laut, sehingga mereka
kalian harus bergerak dan bisa merasakan serta Kalian memahami kelembutan untuk
mengekspresikannya melalui tarian.
Mereka
semua mulai peregangan, Moo Myung jerit kesakitan saat harus duduk berhadapan
dengan Maek Jong dan saling berpegangan, Ban Ryu mengangkat kaki di pundak Soo
Ho juga menjerit karena tubuhnya yang tak lentur. Soo Ho makin menarik kaki Ban
Ryu agar bisa bertahan dengan posisinya, Maek Jong juga melakukan karena harus
membenci seorang yang membuat adinya menangis, lalu berpikir dirinya yang harus
cemburu.
Yeo Wool
melihat Han Sung yang duduk dimeja mereka bertanya kenapa duduk bergabung
dengan mereka, Han Sung memberitahu
kalau Tuan Wi Hwa yang menyuruhnya duduk
bersama dengan mereka. Yeo Wool lalu berkomentar pada Ban Ryu yang ternyata menari
dengan cukup baik
“Aku
terkejut melihat bakat terpendam.” Kata Yeo Wool. Ban Ryu menyuruh Yeo Wool
tutup mulut dan makan saja. Soo Ho tiba-tiba memberikan nasi di mangkuk Maek
Joong
“Apa nasinya
sudah cukup? Ketika aku memberikan makanan kepada seseorang, itu tandanya ada
kesepakatan besarKau lebih baik tidak lemah karena kau sakit.” Ucap Soo Ho yang
perhatian.
Maek Jong
binggung tapi teringat sebelumnya, Yeo Wool melihat kalau han Sung yang poloskelihatannya
baik baik saja. Maek Jong akhirnya berpura-pura terbatuk mengaku sedikit batuk.
“Aku
harus melakukannya dengan baik tidak perduli apapun Aku berencana untuk
menunjukkan kesetiaan ku yang mendalam Pada Ratu, Jadi tolong kerja samanya”
perintah Soo Ho pada semua temanya. Semua hanya diam.
“Kau bilang Loyalitas? Apa
kau yakin ?” goda Yeo Wool. Soo Ho seperti berusaha menyangkalnya dan kembali
makan, seperti tak ingin ada yang tahu tentang perasaannya pada ratu.
Wi Hwa
terlihat bahagia kalau akhirnya hasil kerja keras mereka yang dekat, lalu bertanya apakah mereka siap
untuk menghibur orang-orang. Semua berteriak menjawab ya tuan.
“Tunjukkan
kepada Ratu dan bangsawan bahwa rakyat, tidak boleh dikesampingkan hanya dengan
pedang dan kuas. Dan meriahkan ibukota dengan musik dan tari, dengan menghibur
rakyat akan menentukan kalian lulus atau gagal. Apa kalian mengerti?” ucap Wi
Hwa, semua menjawab mengerti.
Soo Ho
duduk terlihat kesal karena tak melihat Ban Ryu dalam ruangan untuk persiapaan
pementasan.
Ban Ryu
melamun mengingat pesan ayahnya agar tidak
boleh mengecewakan Tuan Park. Ah Ro
tiba-tiba datang, langsung bertanya apakah perasaanya pada Soo Yun itu sungguh
sungguh dan mengaku kalau tidak menyukai sikap Ban Ryu tapi temanya sangat
menyukainya.
“Tapi,
jika perasaanmu tidak sungguh sungguh, maka Aku akan merobek ini. Aku akan
menyampaikan hal yang sama padanya.” Ucap Ah Ro memperlihatkan amplop
didepanya, Ban Ryu terlihat binggung menentukan pilihanya.
Akhirnya
Ban Ryu membaca surat yang dituliskan Soo Yun seperti berbicara sendiri
padanya.
“Aku tidak
bisa menunggu hari lain dan mengirimkan surat lagi untukmu. Besok di perayaan, Aku
akan melihatmu menari di barisan paling depan Jangan stres dan tunjukkan
kemampuanmu Aku akan selalu menunggu ... dan melihat kemampuanmu”
Ban Ryu
yang membaca surat dari Soo Yun bisa tersenyum tapi membuatna makin bimbang
dengan pilihanya.
Soo Ho
dkk berlatih tarian pedang, Wi Hwa terlihat bahagia karena anak didiknya. Putri
Sook datang dengan seorang dayang, Wi Hwa memperkenalkan Putri Sook Myung yang akan
tinggal di Rumah Hwarang untuk sementara waktu serta mengajarkan mereka.
“Tuan
putri, apa yang bisa kau lakukan?” ucap anak buah Ban Ryu seperti tak percaya
dengan kemampuan Putri Sook
Putri
Sook membawa pedang berjalan dan memperlihtkan tarian pedang dengan bisa salto
lalu akhirnya pedang berada tepat di leher anak buah Ban Ryu, memberitahu kalau
kemampuanya Sesuatu seperti itu.
“Aku
dengar kemampuan ini... adalah pengenalan Hwarang untuk ibukota. Kalian tidak
boleh membuat kesalahan. Apa kalian mengerti?” ucap Putri Sook. Semua pun
terdiam.
Di tempat
Joo Ki, semua wanita sibuk mempersiapkan riasanya, salah seorang menyuruh
mereka bersolek secantik mungkin karena mungkin
akan kehilangan keindahan pada anggota Hwarang yang lebih indah daripada wanita
karena Okta akan mendapat kebanggaannya lagi, Soo Yun juga bersiap diri untuk
Ban Ryu.
Tuan Park
memastikan pada Ho Kong kalau Ban Ryu akan melakukan pekerjaan dengan baik, Ho
Kong piki Jangan khawatir, karena sebelumnya Ban Ryu menolak untuk bergabung
Hwarang bahkan harus gemetar dengan penghinaan dan kemarahan membayangkan
menari untuk Ratu.
“Kita
harus memberikan rakyat dari ibukota pertunjukan
yang bagus selama perayaaan itu Kita dan Hwarang akan terhibur melihat Ratu
kebingungan. Aku khawatir Ratu mungkin pingsan saat melihatnya.” Ungkap Tuan
Park yang dibantu oleh Ho Kong memasakan cincin pada jarinya.
Ah Ro
melamun lalu melihat Maek Jong yang datang, dengan ketus bertanya kenapa datang
ke tempatnya. Maek Jong pikir tak ada alasan lain selain merindukanya. Ah Ro terdiam menndengarnya, Maek Jong merasa
tak ada yang salah karena mencoba untuk menjadi sejujur mungkin
“Kau
bilang tidak bisa tidur kemarin. Kau harus tidur dengan baik sekarang, Sama
seperti lelucon yang kau buat” ucap Ah Ro
“Bagaimana
jika aku masih tidak bisa tidur? Apa kita bisa tidur bersama?” goda Maek Jong
ingin duduk didekat Ah Ro
“Jangan
berani-berani mencoba mendekat, maka jarumku
mungkin lebih cepat dari kehendakku.” Ancam Ah Ro sudah mengambil jarum
akupuntur,Maek Jong pun memilih duduk dengan berjarak.
“Kau
datang menyaksikan pertunjukan malam ini, kan?” ucap Maek Jong memastikan
Ah Ro
mengaku tak tahu, Maek Jong menyuruh agar Ah Ro datang karena berencana menari
untuk Ah Ro kalau tak datang maka
mungkin akan kesepian. Karena menurutnya Rakyat itu hanya Ah Ro seorang
jadi Ah Ro harus datang lalu keluar ruangan. Ah Ro yang mendengarnya
merasa membuatnya sakit kepala.
Ah Ro
kembali tak sengaja bertemu dengan Moo Myung lalu berani mendekatkan dengan menegaskan
kalau ia bukan kakaknya, tapi membiarkan Moo Myung menjadi Sun Woo karena kejahatan bagi rakyat yang
menyembunyikan petani
“Aku
baik-baik saja, tapi ayahku ... Aku merasa kasihan dengan ayahku yang menghabiskan
seluruh hidupnya hanya mencari kakakku” kata Ah Ro penuh rasa amarah, Moo Myung
menatap Ah Ro dan mulai mengelus rambutnya dengan lembut.
“ Kenapa
rambutmu seperti ini? Kau akan datang malam ini, kan?” ucap Moo Myung, Ah Ro memilih untuk pergi sambil mengomel
kalau Moo Myung menyentuhnya padah bukan kakak dan tak berarti apa-apa
untuknya.
Tuan Ahn
memeriksa tangan Ratu untuk mastikan keadanya. Ratu memberitahu tidak bisa
menunjukkan kelemahanku pada para bangsawan dan rakyatnya. Tuan Ah
mengatakan tidak akan mudah untuk menyembunyikan
itu terlalu lama jadi meminta agar mencarit tempat yang jauh dari orang
orang dan bernapas dengan nyaman bahkan
hanya untuk sesaat.
Pelayan
datang membawakan secangkir teh, Ratu ingin meminumnya dan melihat tatapan Tuan
Ahn, lalu kembali menaruh cangkirnya menolak merasa tidak perlu teh dan tidak akan minum hari ini. Akhirnya pelayan
pun membawa keluar cangkir tehnya.
Pengawal
masuk memberitahu Anggota Hwarang sudah meninggalkan Rumah Hwarang, Ratu Ji Soo
mengerti Pengawal memberitahu akan mempersiapkannya lalu keluar dari ruangan.
Ratu Ji Soo dan Tuan Ahn kembali hanya berdua dalam kamar.
“Apa
pendapatmu tentang permohonanku untuk
memulainya?” tanya Ratu Ji Soo
“Nanti
malam udaranya dingin, Kuharap kau memakai pakaian hangat.” Pesan Tuan Ahn
seperti tak ingin membahas permohonan Ratu lalu keluar ruangan.
Semua
anggota sedang berganti pakaian, Maek Jong dan Moo Myung hanya melamun.
Beberapa orang berlatih mengingat gerakanya. Ban Ryu hanya duduk diam belum
berganti pakaian, Moo Myung melihatnya seperti merasakan sesuatu yang
dipikirkan oleh temanya. Soo Ho dkk sibuk melatih gerakan tangan dengan benar.
Ban Ryu akhirnya memilih keluar dari tenda Hwarang.
Semua
rakyat sudah siap melakukan pertunjukan, begitu juga para bangsawan dan
petinggi kerajaan. Kang Sung datang menemui Tuan Park dan Ho Kong, yang lainya
sempat berbisik kenapa teman Ban Ryu menghampiri Tuan Park.
“Pertunjukan
malam ini akan sangat menghibur, jadi Nikmati acaranya.” Ucap Tuan Park, Kang
Sung mengangguk mengerti lalu pamit pergi.
Ah Ro
berdiri agak jauh dari tenda merasa penasaran apakah Moo Myung sudah siap, tapi
menurutnya sudah pasti siap dan merasa tak perlu peduli. Ketika akan pergi, Yeo
Wool melihat Ah Ro bertanya apa yan sedang dilakukanya. Ah Ro terlihat kebingungan. Yeo Wool
memberitahu kalau merkea sangat sibuk jadi meminta agar datang membantu mereka,
Ah Ro ingin menolak tapi Yeo Wool sudah menariknya lebih dulu.
“Nona Ah
Ro.... Aku tidak bisa mengikat ini. Tolong ikatkan” ucap Han Sung, Ah Ro pun
membantunya dengan mengikat ban pinggang.
Maek Jong
tak tahan melihat Ah Ro yang dekat dengan pria memilih untuk keluar tenda,
begitu juga Moo Myung Soo Ho bertanya
kemana Moo Myung malah pergi. Moo Myung mengaku ada janji, Soo Ho bingung
mereka ada janji di tempat seperti ini. Moo Myung meminta agar mereka jangan
bicara pada mereka lebih dulu. Ah Ro hanya terdiam dengan tatapan sedih karena
Moo Myung pergi meninggalkanya.
Ban Ryu
pergi ke bagian alat-alat musik yang akan digunakan untuk perayaan lalu
mengeluarkan sebuah pisau, saat itu Moo Myung lewat melihat Ban Ryu yang
berdiri sendirian, bertanya apa yang dilakukan di sana. Ban Ryu menyembunyikan
pisau dalam balik bajunya, Moo Myung memberitahu kalau Semua orang mencarinya.
“Aku
pikir kita sepakat untuk tidak memperhatikan satu sama lain. Apakah kau ingin
perhatianku lagi?” sindir Ban Ryu, Moo
Myung memilih untuk pergi meninggalkanya.
Perayaan
sudah dimulai, Tuan Park seperti duduk dengan nyaman. Ratu Ji Soo duduk
disamping Putri Sook merasakan kepala sakit, Putri Sook nampak khawatir, Ratu Ji Soo pun merasa perlu istirahat
sejenak. Pelayanya ingin mengantar, Ratu Ji Soo menolak meminta pengawalnya
saja yang mengantarnya.
Wi Hwa
dan Woo Reuk melihat semua anggota Hwarang sudah berganti pakaian, dengan
senyuman bahagia mereka terlihat tampan. Lalu berdiri didepan semua anak didiknya,
bertanya apakah mereka siap untuk bersenang-senang malam ini. Mereka kompak
menjawab siap.
“Aku
menyesal harus mengatakan ini tapi ada
dua orang yang menghilang dari tenda”ucap Yeo Wool. Soo Ho mengumpat kesal
melihatnya.
“Apa ini
yang disebut pertanda buruk ‘kan?” bisik Han Sung, Moo Myung hanya diam
menghela nafas.
Ban Ryu
duduk diam diluar tenda seperti galau memikirkan nasibnya, karena ingin
menuruti perintah ayahnya tapi perasanya tertuju pada Soo Yun yang ingin
melihat penampilanya. Ah Ro sedang membalut tangan anggota Hwarang yang
terluka, menurutnya pasti akan
melakukannya dengan baik, karena berlatih sampai melukai tangannya. Han Sung
datang dengan nafas terengah-engah sudah bisa menduga kalau orang itu tak ada
didalam tenda.
“Siapa
yang kau cari?” tanya Ah Ro, Han Sung
memberitahu sedang mencari Ji Dwi and
Ban Ryu.
“Kalau
kita tidak menemukan mereka, maka kita semua akan gagal.” Kata Han Sung, Ah Ro
melotot kaget mengetahui mereka akan gagal tapi akhirnya mengubah pendapatnya
kalau tak akan peduli kalau mereka gagal atau tidak dan tak ada hubunganya
denganya. Han Sung malah dibuat binggung melihat tingkah Ah Ro.
Pengawal
berjaga-jaga didepan tenda, Pa Oh datang menghampiri memperkenalkan namanya.
Pengawal memberitahu kalau Ratu sedang menunggu. Maek Jong bertemu dengan
ibunya di dalam tenda, merasa sudah tahu kalau itu ide ibunya.
Sementara
Ah Ro mencari kemana perginya Maek Jong, lalu melihat sosok Maek Jong dalam
tenda. Maek Jong tak percaya kalau ibunya
harus mengirim Sook Myung ke Rumah Hwarang. Ah Ro melihat wanita yang
duduk didepanya adalah Ratu Ji Soo dan mulutnya melonggo
“Raja ada
di Rumah Hwarang. Kenapa putri tidak bisa?” kata Ratu Ji Soo, Maek Jong
terlihat marah memanggil ibunya.
Ah Ro
makin kaget karena Maek Jong memanggil Ratu dengan panggilan Ibu. Ratu
memberikan pilihan kalau Maek Jong tidak
suka Sook Myung berada di Hwarang rumah, maka bisa pergi dari sana. Menurutnya Seorang
raja yang menari bagi rakyat seperti menghancurkan martabat Raja.
“Tidak
ada yang tahu aku seorang Raja, jadi mengapa itu penting? Kalau ibu tidak akan
memberikan tahta, maka Aku juga tidak bisa menjadi raja” tegas Maek Jong
Ah Ro
makin kaget mengetahui kalau Maek Jong adalah raja Jinheung. Saat itu pengawal
langsung membekap mulut Ah Ro pergi dari tenda.
Ratu
yakin anaknya ingin tahu alasan mengirim Sook Myung. Lalu menjelaskan kalau
Dalam garis tradisi, Sook Myung akan menjadi
pengantinnya. Maek Jong menolak,
karena akan memilih pengantinnya sendiri.
“Apa kau masih tidak bisa mendapatkannya? Apa
yang kau inginkan adalah tidak relevan.” Ucap Ratu Ji Soo, Maek Jong memilih
untuk keluar dari tenda.
Pertunjukan
tari lainya masih berlangsung, semua
rakyat terlihat sangat terhibur. Tuan Park ingin tahu hasilnya, Ho Kong yakin berjalan
dengan baik. Dua angggota hwarang, masuk ke tenda peralatan tak percaya melihat
semua alat musik mereka rusak.
Ratu
duduk melihat Ah Ro yang pingsan berbaring didepanya, memastikan kalau Ah Ro
adalah putri Tuan Ahn Ji. Pengawal membenarkan, Ratu ingin tahu apa yang
dilihat Ah Ro sebelumnya. Pengawalnya merasa kalau Ah Ro mendengar percakapan
dengan raja dan ratu. Ratu terlihat sangat marah menarik pedang seperti siap
membunuh Ah Ro.
Jadi sebenrnya putri sook myung itu adik raja jin heung atau bukan ya? Bingung saya
BalasHapus