Nan Gil
pergi ke bagian reparasi jahitan, melihat di depan pintu (Ditutup karena alasan pribadi) lalu berusaha
mencari tahu keberadanya. Akhirnya ia menuliskan pesan pada bibi Kim “Namaku Ko
Nan Gil, pemilik Pangsit Hong. Aku tahu kau pernah mengunjungi Pangsit Hong.Aku
akan menunggu telepon darimu.”
Anak Buah
Wan Shik datang menemui Wan Shik memberitahu Tuan Bae mengatakan untuk melihat
ke dalam rekening bank milik Wan Shik. Wan Shik terlihat sedikit panik . Si
anak buah merasa setelah penculikan
terakhir kali dan ini adalah perbuatan Ko Nan Gil.
Wan Shik
terdiam lalu mengingat perkataan Nan Gil “Apa kau bisa melakukan sesuatu tanpa
perintah tuan Bae? Dan membuat pilihanmu sendiri untuk satu kali saja. Berhenti
menerima perintah.” Ia langsung mengeluh keduanya itu mengangap dirinya seperti
apa.
Ia lalu
menelp Pengacara Kim, bertanya apakah akan bertemu dengan Hong Na Ri, Pengacara
Kim membenarkan. Wan Shik meminta agar memberikan ponselnya pada Paman Shin
karena ingin berbicara. Paman Shin berbicara pada Wan Shik dengan wajah gugup.
“Beritahu
Hong Na Ri segala sesuatu tentang ayahnya.” Perintah Wan Shik. Paman Kim kaget
karena berpikir harus sekarang juga.
“Aku
tidak akan meremehkan Nan Gil lagi.” Tegas Wan Shik menutup telpnya.
Na Ri
datang dengan Duk Bong ke sebuah cafe, Paman Shin tak percaya Na Ri datang
bersama. Duk Bong pun memperkenalkan diri
dan bertemu di persidangan. Na Ri pun bertanya apa yang ingin
dibicarakan. Pengacara Kim memberitahu Tuan Shin Jung Nam ingin mengajukan
banding. Na Ri kaget pamanya akan melakukan itu.
“Na Ri,
mari kita bicara.” Ucap Paman Shin mengajak Na Ri agar pindah ke meja lainya.
Duk Bong pun duduk didepan pengacara Kim dengan wajah dingin.
“Paman,
aku tidak akan melakukan persidangan lagi dan akan mengurusnya.” Kata Na Ri
menolaknya.
“Nan Gil
adalah orang yang melakukannya kepada ayahmu, Dia membunuh ayahmu.”ucap paman
Shin sesuai dengan perintah Wan Shik.
Na Ri
kaget mendengarnya lalu teringat saat kembali ke Seoul dengan ucapan Nan Gil “ Ada
sesuatu yang aku rahasiakan darimu. Mulai sekarang aku akan berbohong. Itu
sebabnya kau tidak bisa bersamaku.”
“Jadi Karena itulah kenapa kau dan dia tidak bisa. Mari
kita ajukan banding dan mengakhirinya.” Ucap paman Shin merayu keponakanya.
“Kalau
dia membunuh seseorang dan semua orang tahu itu, kenapa dia ada di sini?” ucap
Na Ri tak bisa dipercaya, Paman Shin menegaskan bukan seseorang tapi ayahnya.
“Tepat
sekali. Kenapa orang yang membunuh ayahku ada di sini?” kata Na Ri heran, Paman
Shin menyakinkan kalau Da Da Finance
mengurusnya bahkan Nan Gil juga tahu kalau membunuh ayah Na Ri.
“Kenapa kau
tidak memberitahuku saat datang terakhir kali?” ucap Na Ri
“Dia
menatapku. Bagaimana mungkin aku bisa mengatakannya?” kata Paman Shin
Na Ri
meminta pamanya bangun dan pergi, paman
Shin bertanya kemana Na Ri akan pergi. Na Ri piki harus bertemu ayah angkat Nan
Gil menurutnya kalau dia menutupi pembunuhan itu, maka Tuan Bae juga bersalah
serta perlu mendengar apa yang terjadi. Ia pun berjalan ke tempat Duk Bong memberitahu harus pergi
dengan pamanya untuk memeriksa sesuatu.
Duk Bong
yang khawatir mengikuti kemana arah mobil Na Ri pergi dengan paman dan
Pengacara Kim.
Yoon Kyu
yang masih kesal sambil membalikan badanya bertanya pada Nan Gil Di mana akan
menonton, Nan Gil binggung apa maksudnya. Yoon Kyu memberitahua kalau acara
mereka itu ditayangkan hari ini. Nan Gil seolah tak peduli.
“Aku
masih ingat ketika kita berada di sini bersama Nine By Nine.Apa kita tidak akan
menontonnya bersama-sama?” ucap Yoon Kyu
“Berapa
lama kau akan terus memunggungiku?” sindir Nan Gil dan berjanji tidak akan terjadi lagi. Yoon
Kyu langsung membalikan badanya.
“Kalau
begitu mari kita semua menontonnya bersama di rumah.” Kata Yoon Kyu penuh
semangat, Nan Gil menolaknya.
“Kau
tidak memiliki otoritas. Aku akan bertanya pada yang memiliki kekuasaan.” Keluh
Yoon Kyu, Nan Gil melirik pada Duk Shim yang terus menatapnya, lalu
mendekatinya meminta agar membantunya.
Nan Gil
mengangkat panci-panci untuk pelangan yang akan membawa pulang dumpling didepan
restoran dengan bantuan Duk Shim. Diam-diam Yoon Kyu ikut mendengarnya juga.
Nan Gil bertanya apakah Duk Shim tahu kalau ia melihat surat permintaan maaf
itu. Duk Shim mengaku kalau sudah mengetahuinya.
“Kau
seorang fotografer yang baik dan memiliki bakat. Tapi jangan mengambil foto
secara diam-diam lagi.” Ucap Nan Gil, Duk Shim yang tadinya tersenyum langsung
cemberut.
“Menyukai
seseorang adalah hal yang baik, jadi aku pikir kau diizinkan untuk melakukan
apapun. Tapi tidak secara diam-diam dari orang lain. Itu menyakitkan, kau pasti
tahu itu.” Kata Nan Gil
“Tapi aku
melakukannya... selama lebih dari satu tahun.” Ucap Duk Shim seperti tak bisa
melepaskan begitu saja.
“Aku
sudah seperti itu dengan seseorang... sepanjang hidupku. Dan bagiku Itu tidak
masuk akal. Aku mengatakan ini karena menganggapmu sudah dewasa sekarang. Jadi
Kau akan berhenti, kan?” kata Nan Gil menasehati. Duk Shim memegang dadanya
seperti menahan rasa sedihnya lalu menganguk mengerti, Yoon Kyu diam-diam
langsung berjalan masuk kembali ke dalam restoran.
Wan Shik
berjalan cepat melalui lorong, Na
Ri melihat foto Nan Gil dengan Tuan Bae
yang masih kecil. Tuan Bae memberitahu Nan Gil berada di kelas sembilan pada
saat foto bersama jadi tahu mengenai anak angkatnya secara menyeluruh. Wan Shik datang dan Tuan
Bae menyuruhnya untuk duduk.
“Dia
saksi yang melihat Nan Gil membunuh Hong Sung Kyu pada hari itu.” Kata Tuan
Bae.
Duk Bong
baru sampai di depan gedung DaDa, Dua pengawalnya datang bertanya alasan
datang. Duk Bong mengaku kalau klienya mengatakan sedang berada ditempat
tersebut.
“Kalau dia membunuh seseorang, kenapa dia
tidak dihukum?” tanya Na Ri
“Kami
mengatakan kalau dia bunuh diri karena
hutangnya. Wanita yang tinggal bersamanya setuju dengan itu. Dan...itu bukan...pertama
kalinya Nan Gil mendorong seseorang... untuk bunuh diri. Jadi Itu sebabnya aku
menyerahkannya dan membatalkan adopsi. Kami merasa kasihan kepadanya, Jadi
karena itu kami tidak mengatakan apapun. Hidupmu... benar-benar berantakan
sekarang. Skekarang Siapa yang melindungi siapa Dia memiliki uang dan sedang
berusaha untuk memiliki tanah itu.” Kata Tuan Bae mencoba menghasutnya.
“Biarkan
pamanku pergi.” Ucap Na Ri
“Aku akan
melakukanya, setelah semuanya diselesaikan. Lagipula dia lebih suka tinggal di
sini daripada bersama Nan Gil.” Ucap Tuan Bae
Duk Bong
masuk ke dalam ruangan, Tuan Bae bertanya siapa yang berani masuk ruanganya.
Duk Bong mengaku kalau pengacara Hong Na
Ri dan ingin mengkonfirmasi karena sudah datang lalu duduk di samping Na Ri .
“Shin
Jung Nam, Hong Sung Kyu. Tunjukkan dokumen hutang mereka.” Kata Duk Bong, Tuan
Bae mengaku tidak tahu hal-hal seperti itu jadi lebih baik tanyakan saja pada
pengacaranya.
“Ayo
Bangun, kau tidak perlu berbicara dengan orang-orang ini lagi.” Kata Duk Bong
mengajak pergi, Tuan Bae pun tak bisa
berkata apa-apa lagi.
Nan Gil
baru keluar dengan Yoo Kyu, Duk Bong kembali mengantar pulang Na Ri membahas
kalau Na Ri tidak mengatakan apapun sepanjang perjalanan dan bertanya kenapa
tidak percaya kepadanya, Na Ri tetap tak memberitahu dengan mengucapkan terimakasih
atas bantuanya hari ini lalu turun dari mobil. Nan Gil pun melihat Duk Bong
yang langsung pergi meninggalkan rumah.
“Apa kau
tahu hari apa itu?” ucap Yoon Kyu mendekati Na Ri, Na Ri seperti terlihat sinis
menatap Nan Gil
“Ini hari
tempat pangsit kami tayang di TV. Nan Gil mengatakan tidak perlu menonton, tapi
tolong biarkan kami menggunakan ruang tamumu.” Kata Yoon Kyu, Na Ri pun
memperbolehkanya. Yoon Kyu terlihat
bersemangat.
Semua
sudah berkumpul diruang tengah, Yoon Kyu membawa beberapa dumpling dan juga
minuman, mengajakan semua bersulang tapi yang lainya sibuk dengan ponsel mereka
dengan games. Dan ia pun meminum sendirian.
Na Ri
mengeluarkan sebuah kotak berisi foto-foto bersama ayahnya, seperti tak yakin
ayahnya itu sudah meninggal. Lalu teringat saat Nan Giil mengatakan pada
pamanya Kau berkata kalau kau melihatnya
musim semi lalu.” Nan Gil juga mengatakan
akan mencari tahu sendiri.
Yoon Kyu
mendengar bunyi bel rumah dengan penuh semangat merasa kalau Nan Gil pasti
datang sebagai atasan mereka, tapi ternyata Yeo Joo yang datang. Duk Shim
melonggo tak percaya si gadis pengoda itu datang. Nan Gil melihat kalau semua
ini sekarang akan menjadi semakin keras sekarang.
“Kalian
menutup toko lebih awal. Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanya Yeo Joo dengan
bersikap manis
“Pangsit
Hong akan ada di TV malam ini. Mereka menayangkan acara yang syuting sebelumnya.”
Kata Ha Ni yangterkesima dengan kecantikan Yeo Joo, Joon dan Yoon Kyu hanya
bisa melonggo.
“Kenapa
kau ada di sini?” tanya Duk Shim ketus
“Aku
datang untuk menemuimu, tapi restoran tutup.” Kata Yeo Joo
Duk Shim
tak percaya Yeo Joo sengaja ingin menemuinya, Yeo Joo memperlihatkan tas
belanjanya kalau baru pergi berbelanja dengan kakaknya dan membeli hadiah. Duk
Shim pikir Yeo Joo bisa tahu apakah akan menerimanya. Yeo Joo rasa Duk
Shim tidak perlu menerimanya, tapi
tolong hargai betapa hatinya ini sangat memikirkannya. Duk Shim tak peduli meminta
agar dirinya bisa beristirahat. Yeo Joo pikir harus menyapa Na Ri juga karena
sudah datang ke rumahnya.
Na Ri
langsung memasukan semua fotonya dan berpura-pura diam saja saan terdengar
ketukan pintu. Yeo Joo membuka pintu memberitahu kalau ia datang kerumahnya. Na
Ri mengaku hanya ingin sendiri. Yeo Joo mengerti dan akan bicara nanti saja
serta akan menonton acara. Terdengar bunyi ketukan pintu kembali.
“Sudah
aku katakan aku ingin sendirian.” Teriak Na Ri, tapi kali ini bukan Yeo Joo
tapi Nan Gil yang datang.
“Apa kau
tidak menonton pertunjukannya?”tanya Nan Gil, Na Ri mengatakan tidak
“Ada apa?
Kau mengatakan tidak perlu khawatir, tapi aku tidak bisa menahannya.” Ucap Nan
Gil melihat sikap Na Ri yang berbeda
“Mari
kita bicara nanti.” Kata Na Ri
“Menakutkan
saat kau mengatakan, "Mari kita bicara nanti." Kau benar-benar harus
turun. Dan... Kapan kita akan melakukan itu?” ucap Nan Gil, Na Ri tak mengerti
maksudnya.
“Kau
meminta satu jam sehari untuk mengenalku.” Kata Nan Gil
“Baiklah.
Aku perlu bicara denganmu, jadi mari kita lakukan sekarang.” Ucap Na Ri serius,
Nan Gil merasa Na Ri itu membuatnya merasa
lebih takutkan. Na Ri meminta Nan Gil agar menunggu di restoran.
Tuan Bae
langsung menampar Wan Shik dengan sekuat tenaga dan benar-benar marah karena anaknya
itu berani melakukanya tanpa perintahnya, karena ia hanya ingin Wan Shik
melakukan yang di perintahkan. Wan Shik mengaku
merasa frustrasi, melihat Nan Gil selalu menyeret ayahnya. Tuan Bae
mengerti kalau yang dilakukan Wan Shik itu hanya demi orang tuanya.
“Tapi Kenapa
membuat masalah dengan seseorang yang tidak bisa kau kalahkan? Jadi Bisakah kau
mengalahkan Nan Gil?” kata Tuan Bae merendahkanya.
“Kau
selalu... menyukai Nan Gil lebih daripada aku. Apa itu sebabnya kau percaya
kepadanya dan melacak akunku?” ucap Wan Shik dengan nada tinggi,
“Kau
bilang Akunmu? Ada terlalu banyak sisa uang, jadi aku melakukan itu untuk semua
orang. Lalu Apa kau... menyembunyikan sesuatu?” kata Tuan Bae menaruh curiga.
Wan Shik
terlihat kesal karena dugaanya salah membuat kesalahan yang fatal. Tuan Bae
lalu mengajak Wan Shik duduk dan menyuruh pengacara Kim memberikan berkas yang
dimintanya, dan meminta agar Wan Shik
memberikan tanda tanganya. Wan Shik kaget dan binggung
“Sekarang
kau... CEO Da Da Finance. Kau akan Masuk penjara selama beberapa tahun, dan Da
Da akan menjadi milikmu setelah kau keluar. Setidaknya kau harus melakukan
ini... untuk orang tuamu.” Kata Tuan Bae, Wan Shik terdiam mendengar
perintahnya.
Wan Shik
kembali masuk ruanganya, Anak buahnya
memberitahu yang tuan Bae sembunyikan adalah buku pencucian uang Greenland. Wan
Shik menanyakan keberadaanya. Si anak buah melihat luka diwajah Wan Shik,
sempat menanyakan keadaanya.
“Setelah
kalian mulai mencurigai satu sama lain, maka kedua pihak akan mati. Aku akan
mengurusnya jadi Tunggu di luar.” Kata
Wan Shik lalu mengeluarkan ponselnya.
“Aku
mengirimkan alamatnya, Hanya ini yang bisa aku lakukan.” Ucap Wan Shik.
Nan Gil
menerima telp Wan Shik bisa mengerti,
saat itu semua sedang menonton acara restoran Hong. Dengan gambar Nan
Gil yang sedang menguleni adonan dengan caption (Pemiliknya terlihat seperti
model.) Semua melihat Nan Gil itu terlihat baik di depan kamera.
Yeo Joo
ikut terkesima melihat Nan Gil itu fotogenik dan bisa mengerti kenapa Na Ri
suka padanya. Duk Shim melirik sinis karena Yeo Joo seperti mendukung Na Ri
dengan Nan Gi. Nine By Nine tampil di TV menjadi bintang tamu, Yeo Joo dan Duk
Shim memilih untuk duduk mundur karena tak tertarik.
Na Ri dan
Nan Gil sudah duduk bersama di restoran,
keduanya hanya saling menatap. Nan Gil merasa kalau Na Ri membuatnya
jadi tambah gugup. Na Ri bertanya apakah harus memulainya sekarang, lalu
membahas kalau dirinya sekarang sendirian dan ayahnya sudah meninggal.
“Aku
pergi ke Da Da Finance bersama Duk Bong hari ini.” Kata Na Ri
“ Kenapa
kau pergi kesana? Yang mereka lakukan semuanya kebohongan.” Ucap Nan Gil
menyakinkan
“Itu
benar. Aku mendengar kebohongan lain. Mereka mengatakan kau membunuh ayahku dan
bahwa kau sudah menegaskan hal itu serta tahu itu.” Ucap Na Ri, Nan Gil hanya
bisa terdiam
“Katakan
sesuatu. Aku tidak percaya semua yang mereka katakan. Tapi aku tidak mengerti
kenapa kau menyembunyikan itu dariku. Kenapa kau mengatakan untuk mencari
ayahku? Kenapa kau yakin dia masih hidup?” kata Na Ri binggung
“Karena aku
memeriksa semua rumah sakit pada hari itu, mereka semua mengatakan tidak ada
yang datang dengan luka-luka. Jadi aku ingin percaya dia masih hidup.” Jelas
Nan Gil
“Kau
bilang "Hari itu"? Jadi Hari apa itu?” kata Na Ri penasaran
Di rumah
Perawatan Gyeonggi-do, Bibi Kim datang dengan senyuman sumringahnya, seorang
pria terlihat sedang mendorong ember dengan pakaian kotor sambil bersenandung “
Di sisi lain cakrawala Di mana awan putih mekar aku ingin pergi bersamamu”
Bibi Kim
berdiri didepan, Tuan Hong yang terlihat sudah menua tersenyum melihat Bibi Kim
yang datang menemuinya.
Nan Gil
memberitahu hari itu adalah saat Lima tahun yang lalu dan ayahnya meninggal,
serta pada saat itu mulai mengembangkan penyakitnya. Selain itu juga di hari itu mempertaruhkan hidupnya
dengan berkelahi sebagai anak laki-laki
pesaing.
“Aku
melihat seorang pria berjalan ke atap, ketika itu hanya kami berdua. Aku
melihat ketakutan di matanya., Dia terpojok karena aku. Dia tidak bisa
kemana-mana lagi dan jatuh. Aku tidak bisa menangkapnya. Itu terjadi hanya
dalam hitungan detik. Aku melihat darah. Aku mendorong ayahmu... untuk mati.”
Cerita Nan Gil yang masih dalam ingatanya
“Aku
ingat semua itu dengan sangat jelas. Aku mencoba mengatakan kepada diriku
sendiri bahwa aku tidak membunuhnya. Tapi... Aku tidak bisa memaafkan diriku
sendiri karena berada di sana.” Kata Nan Gil, Na Ri yang menahan air matanya
memilih untuk pergi.
Yoon Kyu
dkk kembali ke restoran, lalu memuji kalau tayangan tadi sangat mengagumkan
bahkan Semua orang mencari tempat pangsit "Tiga besar Raja Makan" di
internet. Joon dan Ha Ni melihat Nan Gil hanya diam saja, Yoon Kyu terus
menyerocos kalau mungkin akan diedit tapi ternyata wajahnya terlihat di TV. Nan
Gil memilih untuk masuk ke dalam kamarnya.
“kita
akan meninggalkan pekerjaan pada waktu yang tepat. Ayo pergi.” Kata Yoon Kyu
mengajak semuanya pergi.
Tuan Hong
membawakan ubi bakar ke dalam ruangan yang di alas kardus, Bibi Kim menonton
tayangan restoran Dumpling Hong saat salah satu anggota memberikan ekspresi wajah tentang bagaimana rasanya.
Lalu memberitahu Tuan Hong agar menonton acara TV bersama.
“Mereka mengatakan
pemilik Pangsit Hong adalah Hong Sung Kyu.” Kata Bibi Kim
“Hong
dibuka di Seulgi-ri hampir 20 tahun yang lalu, sama dengan usiaku. Kami sedang
mencari pendirinya, Hong Sung Kyu, Yang hilang pada suatu hari.” Ucap Na Young
memberitahu latar belakang restoran Hong.
“Aku
senang.. Aku memiliki nomor Hong Na Ri.” Ungkap Bibi Kim
“ Apa yang
kau katakan? Kami sepakat untuk melupakan semua tentang hal itu.” Ucap Tuan
Hong panik
“Hei... Ayolah... Tapi anakmu mengatakan... dia tidak
bisa melupakanmu.” Kata Bibi Kim, Tuan Hong melotot menatapTV saat melihat
nomor yang bisa di hubungi kalau bertemu dengan Tuan Hong.
Yeo Joo
menahan Duk Shim yang akan pulang, Duk Shim mengatakan bisa pergi sendiri. Yeo
Joo melarang kalau Anak-anak tidak boleh berjalan sendirian di malam hari. Duk
Shim tak peduli karena tahu tujuan Yeo Joo hanya ingin melihat kakaknya.
“Itu
karena aku berhutang kepadanya.” Kata Yeo Joo, Na Ri kembali masuk rumah dengan
menahan air matanya.
“Na Ri,
aku akan keluar untuk berjalan-jalan.” Ucap Yeo Joo memberitahu, Na Ri berlari
begitu saja menaik tangga. Yeo Joo melihat Na Ri itu seperti menangis lalu
meminta Duk Shim menunggu dan tak boleh kabur.
Na Ri
sudah mengunci pintu kamarnya, Yeo Joo berusaha untuk membuka dan mengetuknya
tapi tak ada sahutan. Duk Shim mengikutinya, sampai akhirnya mereka pun memilih
pergi.
Nan Gil
menelp Joon kalau sudah menemukan buku besarnya dan semua tidak ada di komputer
manapun jadi membutuhkannya untuk menghabisi Da Da. Joon sedang menyetir
terlihat tegang, dua temanya sedang asik dengan melihat tayangan acara mereka.
“Apa kau
akan mencarinya sekarang? Sendirian?” tanya Joon khawatir.
“Kirim
semua file Da Da kepada jaksa. Jangan meninggalkan apapun. Aku akan mengakhiri
Da Da sendiri. Aku sudah memulainya, jadi harus menyelesaikannya.” Ucap Nan Gil
dengan mata penuh dendam.
Na Ri mengingat
kenangan dengan ayahnya yang menaiki ayunan dengan mendoronganya seperti
langsung mendoronganya pergi ke busan. Saat itu ponselnya berdering, Bibi Kim
sengaja menelp Na Ri saat Tuan Hong tak ada diruangan.
“Hong Na
Ri... Apa kau benar-benar ingin mencari ayahmu?” kata Bibi Kim, Na Ri bertanya
siapa yang menelpnya.
“Aku akan
mengirimkan alamat, jadi datanglah. Kau harus Datang sendirian, mengerti. Ayahmu takut pada orang-orang.” Ucap Bibi Kim
“Apa Ayahku masih hidup?” kata Na Ri tak percaya,
Bibi Kim meminta Na Ri bisa melihatnya sendiri saja.
Na Ri
pergi ke restoran memanggil Nan Gil tapi ternyata tak ada diruanganya, lalu
mencoba menelp tapi tak diangkat. Nan Gil pergi ke sebuah ruangan bawah tanah
seperti sebuah bar, Na Ri sudah meninggalkan rumah dengan menaiki taksi dan
sampai di Rumah Perawatan Gyeonggi-do.
Nan Gil
masuk ke dalam dengan mengingat ucapan Na Ri sebelumnya “Go Nan Gil.... Aku
mencintaimu...” lalu bergumam “Aku tidak pernah membayangkan mendengarmu
mengatakan kau mencintaiku. Terima kasih.”
Saat itu
anak buah Tuan Bae melihat kedatangan Nan Gil langsung berkelahi. Na Ri masuk
ke dalam rumah perawatan, Tuan Hong sibuk mengambil seprai kotor dalam tiap
ruangan. Na Ri dari kejauhan melihat seorang pria yang mendorong ember besar,
ketika mendekat memastikan kalau wajah itu mirip dengan foto ayah yang
dibawanya.
Nan Gil
pun melawan semua anak buah Tuan Bae sendirian, sampai akhirnya kepalanya
terkena pukulan botol kaca dan kepalanya pun mengeluarkan darah.
“Aku
tidak pernah membayangkan... membuatmu menangis. Maafkan aku.” Gumam Nan Gil
Bersambung
ke episode 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar