Nenek Choi bertemu dengan pelayan Heo yang masih terlihat
sangar dengan baju mini dan rambut yang keriting, lalu menyuruhnya duduk.
Pelayan Heo hanya diam dengan tatapan sinis. Nenek Choi mengatakan kalau
Pelayan Heo akan menjadi asistennya mulai sekarang. Pelayan Heo kaget mendengarnya.
“Bagaimana aku bisa melayani
pemilik Gold Group? Lupakan.” Ucap Pelayan Heo merasa tak yakin
“Apa kau punya tujuan lain?” ucap Nenek Choi, Pelayan Heo hanya diam saja.
“Jung Ran... Aku memilih hal-hal baik, dan juga memilih orang-orang
baik. Tapi
hidupmu sudah berjalan sangat jauh... dan
seberapa teredukasinya kau, itu
tidak masalah. Kau
mengorbankan hidupmu sendiri untuk
membantu orang asing. Itu
membuatmu jadi
orang yang berharga.” Kata Nenek Choi, Pelayan
Heo terdiam dengan mata berkaca-kaca
Akhirnya Pelayan Heo pun melayani Nenek Choi dengan gaya
busana yang berbeda dan terlihat elegan. Nenek Choi pun berterimakasih pada
Pelayan Heo karena sudah menjaganya
dengan sabar sampai
hari ini dan selalu bisa mengandalkannya.
“Bukankah ini terlalu cepat untuk membuatku malu seperti itu?” kata Pelayan Heo tersipu malu.
“Jika kau memiliki sesuatu... yang ingin kau katakan, maka kau
harus mengatakannnya selagi kau bisa. Kau
mungkin akan kehilangan kesempatan itu selamanya.”ucap Pelayan Heo
“Kau terlihat seperti seseorang yang akan pergi jauh.” Goda Pelayan Heo lalu pamit pergi karena akan
mempersiapkan sarapan.
Nenek Choi melihat foto keluarga Louie, lalu menangis dengan meraba foto anak,
menantunya yang sudah tiada dan tinggal Louie saja.
“Nenek punya caranya
sendiri dalam menjalani hidupnya. Dan aku menyukainya dengan caranya menjalani
hidup. Aku adalah cucunya yang berharga”
[EPISODE 15 – My Way]
Bok Sil dibawa masuk ke dalam mobil oleh Tuan Goo, lalu segera pergi meninggalkan tempat
penginapan. Saat itu Louie berteriak memanggil Bok Sil dengan wajah panik,
ponselanya pun tak aktif, ditanganya masih tersimpan cincin yang akan diberikan
padanya.
Joong Won tertidur lelap sambil mendengkur, tiba-tiba
terbangun dan melihat Louie sudah tak ada disampingnya. Dengan wajah kesal
berpikir Louie pergi ke kamar sendirian untuk tidur dan meninggalkanya.
Joong Won bertemu dengan Louie dengan wajah kesal
bertanya kemana saja, Louie balik bertanya apakah melihat Bok Sil. Joong Won
mengelengkan kepalanya. Louie merasa ada yang aneh karena seharusnya bertemu dengannya, tapi tidak bisa menghubunginya dan hanya ada cincin di tanah. Joong Won melihat Louie panik meminta agar tenang.
“Ayo kita periksa dulu kamarnya., Dia mungkin kembali ke kamar.” Kata Joong Won, Keduanya pun segera bergegas pergi.
Ma Ri yang sudah tertidur mengeluh sangat lelah, sambil
membuka pintu mengeluh karena membuat keributan di malam hari. Louie
menyelonong masuk ke dalam rumah sambil bertanya apakah Bok Sil ada dalam. Ma
Ri binggung dan Louie pun mencari di
setiap sudut rumah dan dikamar pun tak ada.
“Apa dia mengatakan sesuatu?” tanya Joong Won
“Dia pergi keluar untuk bertemu
Louie. Bukankah
kau bersamanya?” ucap Ma Ri binggung, Louie
makin panik karena tak menemuikan Bok Sil di tempat penginapan.
“Tolong bangunkan semua orang dan biarkan mereka tahu apa yang
terjadi. Kita akan
mencarinya di luar.” Kata Joong Won, Ma Ri
bertanya sebenarnya ada apa.
“Bok Sil hilang.” Ucap Joong Won, Ma Ri benar-benar kaget mendengarnya.
Semua pun mencari-cari Bok Sil kesekeliling villa.
Detektif Nam bertanya pada Pelayan Kim yang mencari apakah bisa menemukanya.
Pelayan Kim mengelengkan kepala. Louie benar-benar panik, memikirkan Bok Sil.
Detektif Nam melihat Ponselnya dimatikan dan Bok Sil menjatuhkan cincin di tanah.
“Menurutku dia bukan hanya hilang.” Ucap Detektif Nam, Louie terlihat kaget.
“Kita harus memastikannya dulu. Aku akan pergi ke kantor keamanan, jadi kalian Tetaplah mencarinya.” Ucap Detektif Nam langsung pergi.
Louie ingin ikut, Joong Won berpesan pada Pelayan Kim
agar tetap mencari Bok Sil dan menghubungi jika menemukan sesuatu. Pelayan Kim mengerti, Ma Ri pin ingin ikut juga bersama
Joong Won dan Louie. In Sung ingin mengikuti Ma Ri tapi Pelayan Kim sudah menariknya
agar mencari di daerah lain.
Tuan Goo sampai didepan telp umum memberitahu Tuan Baek
kalau sudah bersama putrinya. Tuan
Baek kaget mendengarnya. Tuan Goo
meminta agar membawa uangnya ke menara jam di Gold Square
besok sore, setelah itu akan
memberitahu keberadaan putrinya ketika sudah mendapatkan uangnya.
“Jika kau menghubungi polisi, maka aku tidak bisa menjamin hidup
putrimu.” Ancam Tuan Goo dan Tuan Baek terlihat benar-benar Shock
Ia mencoba menelp Ma Ri dengan wajah panik, Ma Ri pun
sedang sibuk mencari Bok Sil mengangkat telp ayahnya. Tuan Baek kaget anaknya
bisa mengangkat telp dan menanyakan apakah baik-baik
saja dan keberdaanya. Ma Ri memberitahu sedang di
acara liburan perusahaan. Tuan Baek teringat acara yang
dibuat oleh Timnya.
“Apa kau benar baik-baik saja?” ucap Tuan Baek benar-benar ingin menyakinkan
“kalau ayah ingin mengatakan
sesuatu nanti saja, aku harus segera pergi karena Bok Sil tiba-tiba hilang.” Kata Ma Ri lalu menutup telpnya dan berusaha mencari di
sekitar gedung.
Tuan Baek kaget mengetahui Bok Sil
hilang, lalu mencoba menyakinkan kalau itu tak mungkin seperti
yang ada di pikiranya. Setelah itu mulai menduga kalau Tuan Goo salah
menculik Bok Sil dan bukannya Ma Ri. Ia pun mengumpat Tuan Goo itu tidak bisa melakukan hal
yang benar dan kenapa harus menculik Bok Sil.
“Tunggu.... Dia bilang jika aku memberikannya
uang, maka dia akan mengatakan dimana dia
berada. Yang
harus kulakukan adalah memberikannya uang dan mendapatkan Bok Sil
kembali.” Ucap Tuan Baek meyakinkan dirinya
Detektif Nam dkk sudah ada di ruang CCTV, lalu meminta
agar menghentikannya dan meminta memperbesarnya. Louie bisa melihat sosok orang yang membawa seseorang
ke dalam mobil. Joong Won menahan Louie karena
Belum ada yang bisa dipastikan dan wajahnya tidak jelas.
“Bisakah kau membuatnya lebih
jelas?” ucap Detektif Nam, pertugas mengatakan itu gambar yang paling
jelas.
“Itu Bok Sil.. Aku meminjamkannya jaket itu dan sangat yakin.” Ucap Ma Ri bisa melihat jaket miliknya. Louie sedih
melihat Bok Sil yang dibawa oleh orang.
“Pria itu terlihat tidak asing. Apa ada yang pernah bertemu pria
itu sebelumnya?” ucap Detektif Nam
“Aku tidak bisa mengenalinya
karena maskernya.” Ucap Louie, Joong Won
mengelengkan kepala dan Ma Ri juga tidak
pernah bertemu dengannya.
“Kenapa dia menculik Bok Sil? Tidak ada yang membencinya dan dia juga tidak punya uang.” Ucap Louie binggung
“Kau punya banyak uang dan Kau adalah pewaris Goldline.” Ucap Ma Ri, Louie kaget mendengarnya.
“Jadi Maksudmu dia diculik karena aku?” kata Louie, Semua hanya diam dan berpikir kalau itu
mungisk saja.
Louie terlihat lemas merasa tak percaya, Joong Won
memperingatkan Louie agar tetap waspada dan harus
tetap tenang dalam situasi seperti ini, Karena
Louie hanya satu-satunya wali Bok Sil. Louie menegaskan akan
menemukan Bok Sil apapun yang terjadi lalu
bertanya pada Detektif Nam apa yang harus dilakukan sekarang.
“ Jika dia menginginkan uangmu, maka dia akan segera menghubungimu. Teruslah periksa ponselmu. Ayo hentikan pencariannya dan
kembali ke Seoul. Aku
akan mencari plat nomornya segera
setelah sampai di Seoul.” Ucap detektif Nam, Louie
menatap sedih ke arah CCTV sambil memanggil nama Bok Sil.
Tuan Goo menghentikan mobilnya lalu ingin mengeluarkan
Bok Sil, saat itu ia baru menyadari kalau wanita itu bukan Ma Ri. Teringat
kembali perintah dari Tuan Baek sebelumnya .
“Wanita ini berhubungan dengan
Louie, cari tahu
latar belakangnya dan
tetap awasi dia.” Perintah Tuan Baek dalam
mobil
Tuan Goo ingat kalau itu Bok Sil, lalu mengingat jelas saat Nyonya Hong
memperlihatkan jaketnya kalau baru saja membelinya
di butik yang biasadi datangi dan bertanya pada Louie apakah jaket itu bagus untuk Ma Ri. Tuan Goo binggung dengan dirinya karena mengira jaket
itu milik Ma Ri jadi sengaja menculiknya.
Saat itu juga Tuan Baek menerima telp dari Tuan Goo,
dengan wajah kesal berpikir anak buahnya itu sudah gila dengan yang
dilakukanya. Tuan Goo mengaku Ada suatu kesalahan. Tuan Baek menekankan kalau akan memberikan uangnya.
“Kenapa kau malah membuat
segalanya jadi
semakin buruk?” ucap Tuan Baek marah
“Kau membuatku berpikir kalau kau tidak bisa dipercaya.” Kata Tuan Goo, Tuan Baek tak mengerti yang dikatakan
anak buahnya.
“Tapi sekarang yang kau inginkan adalah
uang, kan? Aku akan
memberikan uangnya, jadi
biarkan Bok Sil pergi.” ucap Tuan Baek
“Bawa uangnya ke tempat kita
bertemu sebelumnya.” Perintah Tuan Baek
Detektif Nam datang terlambat ke kantor polisi, Joong Won
dan Louie sudah menunggunya. Detektif Nam memberitahu sudah memeriksa plat
nomornya, dan
ternyata itu mobil curian jadi akan
sulit untuk mencari siapa pelakunya.
“Bagaimana dengan kameran CCTV?” tanya Joong Won
“Kami belum menemukan apapun dan sedang mencari semua rekaman dari semua kamera di sekitar
tempat kejadian jadi
mereka akan segera menghubungi kita. Kami juga
mencari untuk pencurian mobil dan kita menunggu sedikit lebih lama” jelas
Detektif Nam
“Apakah penculiknya sudah
menghubungimu?” tanya Detektif Nam, Louie mengelengkan
kepalanya.
“Aku akan memberikannya uang jika itu yang dia inginkan, tapi dia tidak menghubungiku.” Kata Louie lemas, Joong Won meminta agar Louie tetap
kuat dan yakin si peculik akan segera menghubunginya.
Tuan Goo mengemudikan mobilnya dan sempat melihat ke arah
belakang untuk memastikan Bok Sil, tiba-tiba terdengar bunyi kalkson truk
didepanya yang membuat kaget lalu membanting stir ke samping.
Tuan Baek sudah menungu ditempat biasa lalu
bertanya-tanya kenapa Tuan Goo belum datang juga.
Louie dan Joong Won menunggi di kantor polisi karena
mungkin saja si pelaku menelp. Tapi Louie tidak
bisa menunggu lagi dan akan
mencarinya. Joong Won menahanya bertanya mau kemana
Louie mencarinya. Louie juga tidak
tahu, tapi harus mencarinya karena khawatir
kalau sesuatu terjadi pada Bok Sil
“Kau bisa kelelahan dan harus tetap kuat.” Tegas Joong Won
“Aku harap penculiknya
menghubungiku.” Ucap Louie
Saat itu ponsel Louie berdering dan terlihat nama Bok
Sil, Louie langsung mengangkat dan
memanggil nama Bok Sil. Seorang perawat menelp terlihat bingung dengan nama
yang pertama kali disebut adalah Bok Sil.
“Apa anda tahu pemilik ponsel ini?” tanya perawat, Louie binggung karena berpikir Bok Sil
yang menelpnya lalu bertanya siapa yang menelp
“Saya menelpon dari rumah sakit. Pemilik ponsel ini berada di
rumah sakit kami
sekarang karena kecelakaan.” Jelas perawat, Louie
kaget mendengarnya.
“Apa nama rumah sakitnya?” tanya Louie, setelah itu bergegas pergi dengan Joong
Won. Sementara Tuan Baek masih saja menunggu dengan gelisah karena Tuan Goo
belum juga datang.
“Dia membiarkan seseorang mencuri
uangnya, menculik
orang yang salah dan
membuat semua kekacauan ini. Sekarang,
aku kesini dengan uang lagi. Kenapa
dia belum sampai juga?” keluh Tuan Baek kesal
sendiri.
Louie berlari masuk UGD dan berteriak memanggil Bok Sil
dengan membuka tirai tapi melihat bukan Bok Sil, tapi seorang pria yang
mengunakan masker oksigen. Joong Won berteriak kesal apa sebenarnya yang
terjadi sekarang. Detektif Nam tiba-tiba mengenali wajah Tuan Goo sama dengan
yang ada dirumah sakit sebelumnya.
“Apa? Ini Tn Goo.” Ucap Louie yang mengingat wajahnya saat pergi ke toko
buku, Joong Won bertanya apakah Louie mengenal pria itu.
“Ya. Dia adalah adik dari temannya
Tn Baek. Aku
bertemu dengannya di toko buku istrinya.” Jelas
Louie
“Apa kau bilang? Dia adalah orang yang terluka di rumahmu sebelumnya.” Kata Detektif Nam, Joong Won dan Louie melonggo
binggung.
Dokter datang bertanya
Apakah pasien ini pernah dapat luka di kepalanya sebelumnya. Detektif Nam membenarkan kalau Tuan Goo pernah
mengalami koma
cukup lama dan
meninggalkan rumah sakit tanpa
mendapatkan perawatan yang benar.
“Ada kemungkinan kalau dia tidak
akan bangun.” Jelas Dokter
“Bagaimana dengan Bok Sil? Dia tahu dimana Bok Sil. Apa yang terjadi pada Bok Sil?” ucap Louie panik
“Tenanglah. Kita akan menemukan
jalan keluarnya.” Ucap Joong Won
“ Bok Sil... Apa anda membicarakan
tentang... wanita
yang dibawa bersama pasien ini?” kata Dokter, Louie
ingin tahu keberadaan dari Bok Sil sekarang.
Kepala Detektif memberitahu Detektif Lee kalau Joon Hyuk menemukan
korban... dari
perampokan di atap rumah yang
kabur dari rumah sakit. Detektif Lee kaget lalu
menanyakan keberadanya sekarang, Kepala Detektif memberitahu si pelaku berada di rumah
sakit yang lain jadi meminta agar segera
pergi dan bergabung dengan detektif Nam, Detektif Lee mengerti.
Tuan Baek yang menunggu di mobil mengangkat telp dari Detektif Lee bertanya ada apa menelpnya.
Detektif Lee memberitahu Korban sebelumnya
berada di rumah sakit sekarang. Tuan Baek kaget,
Detektif lee memberitahu Tuan Goo terluka dibagian kepala dalam
kecelakaan mobil dan keadaannya sedang koma.
“Kami akan mengurusnya sekarang. Tolong jangan membuat dirimu
sendiri khawatir.” Ucap Detektif Lee. Tuan Baek
bertanya ada sebenarnya terjadi sekarang,
“Dia mencoba menculik seseorang jadi Akan ada perpanjangan
investigasi.” Jelas Detektif Lee, Tuan Baek terlihat
lemas mendengarkan berita dari detektif Lee.
Bok Sil sudah ada dikamar rawat dengan tanganya yang
digips, Louie masuk ke dalam kamar langsung mendekatinya bertanya bagian mana
saja yang terluka dan apakah parah. Bok Sil mengaku baik-baik
saja, hanya tanganya saja yang retak, Louie langsung
memeluknya saat itu Joong Won dan Detektif Nam datang melihat keduanya
berpelukan. Bok Sil ingin melepaskan tapi Louie memeluknya dengan erat.
“Bok Sil... Kau pasti sangat takut. Aku berjanji akan menjagamu, Maafkan aku karena tidak bisa
menepati janjiku.” Kata Louie menangis sedih,
Bok Sil mengaku sekarang keadaanya baik-baik saja.
“Aku benar-benar minta maaf, Bok
Sil.” Ucap Louie
“Apa
kau lapar? Kau sudah
melalui banyak hal dalam semalam.” Kata Joong
Won, Bok Sil mengaku sedikit lapar. Louie merapihkan rambut Bok Sil yang
terlihat berantakan.
Detektif Nam meminta agar menunggu karena akan
pergi mencari makanan. Joong Won mengejek Detektif Nam itu seperti pelayan terbaik yang bisa dimiliki. Bok Sil tersenyum
mendengarnya.
“Ngomong-ngomong, menurutmu kenapa dia menculikku?” tanya Bok Sil bingung
“Aku kira dia menginginkan uang, tapi sepertinya tidak. Dia adalah orang yang sama yang kepalanya dipukul palu di rumah
kita.” Cerita Louie, Bok Sil kaget.
“Apa kau yakin pria itu mengenal
Tn Baek?” tanya Joong Won mendekati keduanya, Louie menganguk
karena sebelumnya mengaku pada Nyonya Hong sebagai adik
temannya Tn Baek.
“Tidakkah itu aneh? Kenapa temannya Tn Baek menyusup
ke rumah kita?” kata Louie, Joong Won terdiam seperti
memikirkan sesuatu.
Tuan Baek pulang dengan wajah lesu dan membawa tasnya
kembali, Nyonya Hong melihat suaminya yang baru datang bertanya darimana, dan wajahnya terlihat sangat kacau. Tuan Baek menatap istrinya, Nyonya Hong pikir suaminya
itu sakit.
“Jae Sook.... Ada kotak di mejaku, Tolong bawa itu ke rumah Ibu di
Busan. Ada.... sebuah tempat rahasia di bawah lantai di loteng kamar Louie. Kau bisa menaruhnya disana.” Perintah Tuan Baek lesu
“Kenapa aku harus menaruhnya
disana?” tanya Nyonya Hon binggung, Tuan Baek meminta agar
istrinya tak banyak tanya dan melakukan yang diperintahkanya dan harus
pergi sekarang.
Nyonya Hong mengerti lalu pergi ke ruangan kerja
suaminya, Tuan Baek duduk di ruang tengah dan menelp Pengacara Hwang meminta
agar bisa bertemu.
Louie menyuapi Bok Sil bubur, Bok Sil dengan senyuman
mengaku kalau bubur itu rasanya enak lalu merasa kalau rambutnya masuk ke
mulut. Louie mengeluarkan karet dari jaketnya dan ingin membantu mengikat
rambutnya, Bok Sil meminta agar mengikat dengan cantik. Louie pun dengan sangat yakin bisa mengingatnya.
Namun beberapa saat kemudian yang terjadi adalah rambut
Bok Sil masih berantakan dengan ikatan yang dibuat oleh Louie, tapi Louie
memujinya kalau Bok Sil terlihat cantik. Bok Sil tersenyum dan Louie pun mengajak mereka kembali
makan. Bok Sil menjerit karena Louie menumpahkannya. Louie meminta maaf dan mengambil tissue akan
membersihkannya.
Bok Sil pun meminta agar Louie membersihkan mulutnya
juga, setelah itu meminta minum. Louie pun melayani dengan senang hati. Bok Sil
melihat cincin yang digunakan Louie, berpikir kalau sudah kehilangan cincinnya
tapi ternyata pergi ke pemiliknya.
“Aku langsung tahu kalau ini
miliku. Apa ini
hadiahmu?” ucap Louie, Bok Sil membenarkan.
“Tapi Masih ada satu lagi.” Kata Bok Sil, Louie bertanya apakah itu hadiah yang
lain. Bok Sil meminta Louie agar bisa mendekat.
Louie seperti berpikir Bok Sil akan menciumnya.
“Aku sangat menyukaimu.” Bisik Louie malu-malu, Louie tersenyum sambil bertanya
apakah penyataan sukanya itu sebagai hadiah. Bok Sil menganguk.
“Bok Sil... Apa yang harus kulakukan?” ucap Louie tanda ingin menciumnya, Bok Sil panik karena
tak mungkin melakukan takut nanti ada yang masuk. Louie langsung menarik tirai
agar tak ada yang melihat.
Bok Sil pun memejamkan matanya membiarkan Louie
menciumnya, saat itu perawat datang memanggil Bok Sil, keduanya terlihat kaget.
Si perawat mendengar teriakan Bok Sil meminta agar Louie pergi dan jangan
menyentuhnya, Si pelayan berpikir kalau keduanya melakukan sesuatu, dan
langsung membuka tirai ternyata Louie mencoba membersihkan bubur yng tumpah.
“Nn Go Bok Sil. Kau bisa pulang
hari ini.” ucap si perawat dengan wajah sinis.
“Kami akan membersihkannya.” Ucap Louie, dan perawat pun meminta agar melakukan
dengan benar. Louie pun membereskan bubur yang tumpah dipakaianya dan Bok Sil
pikir tak perlu karena bisa melakukannya sendiri.
Louie berteriak memberitahu kalau sudah datang bersama
Bok Sil, semua yang ada didalam rumah pun bergegas. Bibi Hwang menyuruh In Sung
menyiapkan alas tidur. Louie mengendong Bok Sil sampai ke dala rumah. Bok Sil
dianggap sebagai ratu yang memiliki empat pelayan.
“Bok Sil sayang. Kau pasti sangat
takut dan terluka.” Ucap Bibi Hwang sedih
“Aku baik-baik saja. Jangan memperlakukanku seperti
pasien.” Ucap Bok Sil, Louie menyuruh Bok Sil harus
istirahat dan Tidur
“Kenapa dia menculik Bok Sil dan membuatnya melalui semua ini? Dasar Bajingan itu. Dia harus berhati-hati karena aku akan mematahkan
kakinya. Apa
polisi sudah menangkap pelakunya?” ucap Bibi
Hwang
“Dia terluka dan sekarang dalam keadaan koma.” Kata Louie
Joong Won menemui detektif Nam dikantor polisi, Detektif
Nam membahas Pria ada di rumah sakit Ada kemungkinan besar kalau dia
adalah imigran yang ada datang ke Korea
dengan cara illegal jadi Itulah kenapa mereka terus mengawasinya. Joong Won kaget mendengarnya.
“Bagaimana dia bisa jadi temannya
Tn Baek? Bukankah
ini mencurigakan? Ini
hanya spekulasiku, tapi
aku pikir Tn Baek mempekerjakannya. Jika
Tn Baek benar-benar mempekerjakan dia...” ucap
Detektif Nam
Joong Won mengingat saat pertama kali bertemu dengan
Louie didepan gold line dan mengumpat Louie adalah Pria itu
sangat aneh. Tiba-tiba Tuan Baek datang dengan wajah
panik lalu bertanya Dimana pria yang tadi berdiri bersamanya. Joong Won mengatakan baru
saja pergi.
Tuan Baek bertanya apakah Joong Won mengenalnya, Joong Won mengelengkan kepala dan bertanya balik kenapa
Tuan Baek menanyakan. Tuan Baek mengatakan bukan apa-apa seolah-olah menutupi
sesuatu.
“Tn Baek mungkin tahu.... kalau Louie masih hidup. Tapi Kenapa dia
menyembunyikannya sendiri?” gumam Joong Won mulai
curiga.
Tuan Baek berdiri dikamarnya terlihat ponselnya yang
bergetar dan nama Louie. Tapi ia membiarkanya.
Flash Back
Tuan Baek meminta pada Tuan Goo menginginkan
kecelakaan kecil dan tidak
ingin Louie terlibat kecelakaan besar, lalu pada kenyataanya adalah kecelakaan dan bertanya
cara Tuan Goo mempertanggung jawabkannya karena Louie sekarang mati.
“Tapi kita juga tidak menginginkan ini terjadi. Kami hanya mengikuti rencana, tapi pengemudinya tiba-tiba
mengebut. Itulah
kenapa ini jadi masalah.” Ucap Tuan Goo juga
binggung.
“Saat itu, jika situasinya tidak diluar kendali, maka aku tidak harus merencanakannya
lagi... untuk
menutupi apa yang terjadi.” Gumam Tuan Baek
“Tidak ada untungnya menyesal
sekarang.” Ucap Tuan Baek seperti harus bisa mempertanggung
jawabkannya,
Louie menelp Detektif Nam ingin tahu apakah Tuan Goo masih belum sadar, karena apabila sudah bangun harus bertanya alsan menculik Bok Sil. Detektif Nam mengaakan akan mengurusnya jadi Louie lebih
baik tidur saja, karena sudah berlari kesana-kemari sejak
kemarin. Louie pikir Detektif Nam juga begitu lalu mengucapkan
terimakasih dan menutup telpnya
Pelayan Kim membawa segelas susu
hangat dan meminta Louie meminumnya lalu tidur. Sambil meminum
susunya bertanya pada Pelayan Kim apakah ia boleh
menyetir. Pelayan Kim binggung kenapa Louie menanyakan hal
seperti itu tiba-tiba. Louie mengaku ingin menyetir untuk Bok
Sil.
“Kau
selalu berkata tentang kau ingin menyetir
ketika tinggal di Prancis. Tapi
ketika kau tiba di Korea, kau
mengemudikan mobil Tn Baek dan
menimbulkan masalah yang besar Jadi ,
Ny Choi tidak
mengizinkanmu menyetir.” Ucap Pelayan Kim, Louie
bingung
“Apa Aku mengemudikan mobilnya?” kata Louie merasa heran
“Aku dengar kau melarikan diri ke dalam mobil Tn Baek ketika dia
berada di toilet.” Ucap Pelayan Kim
Louie mengingat saat itu Tuan Baek menyuruhnya pergi
lebih dulu karena Ada
sesuatu yang terjadi, jadi
harus mampir ke kantor dulu. Dengan memberikan
kunci mobilnya karena tahu Louie itu bisa menyetir mobil.
“Aku tidak pernah melakukan itu.” ucap Louie, Pelayan Kim kaget mendengarnya.
Louie duduk diam dalam kamarnya, mengingat perkataan Tuan
Kim sebelumnya.
“Sebenarnya, aku curiga pada Tn Baek. Dia juga mengambil gigi bayimu dan juga jam tanganmu dari rumah
di Busan, Aku juga berpapasan dengannya ketika aku mencarimu. Tapi dialah yang membawamu
kembali, jadi aku
tidak punya pilihan lain kecuali
percaya padanya.”
Sebelumnya Louie juga pernah bertemu dengan Tuan Baek di
lobby dan wajah Tuan Baek terlihat kaget.
“Dia terlihat sangat terkejut saat bertemu denganku saat itu.” gumam Louie, lalu saat makan Ramyun bersama Louie
memberitahu kalau ingatan sudah kembali. Tuan Baek pun juga terlihat terkejut
sampai tak bisa mengunyah makananya.
“Ada Alasan
aku tidak seharusnya kembali hidup dan ada alasan
ingatanku seharusnya tidak kembali. Tapi Apa itu?” ucap Louie bertanya-tanya.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
say... eps 15 part 2 nya jangan lama teuing atuh penasaran pisan saya nya, ditunggu yach semangat.... sama eps 16.
BalasHapussuka sama ceritanya yang ringan, kocak tapi menghibur. Sayang sisa satu episode lagi. Makasih ya mb Deedee udah mau ngerecap drama ini. Ditunggu the next projectnya
BalasHapus