Acara pun dimulai, seorang MC memberitahu kalau para pria
sedang membuatkan dumpling untuk mereka dan akan memanggil tamu untuk hari ini
yaitu Nine By Nine, grup
penyuka pangsit. Mereka pun mulai
memperkenalkan diri masing-masing.
“Apa kau memiliki cerita yang
berhubungan dengan
pangsit?” tanya si wanita
“Aku pikir mungkin itu karena... seperti pangsit, kami lucu, sepenuh hati, dan dicintai oleh
semua orang.” Kata Si wanita
Si penulis memberikan isyarat pada MC agar bertanya, MC
pun menanyakan harapkan
dari acara hari ini. Anggota Nine
mengatakan akan
mengungkapkan betapa lezatnya Pangsit
Hong. Yoon Kyu pun membawakan pangsit untuk mereka, tapi
karena pertama kalinya matanya malah menatap kamera sutradara langsung
berteriak “cut” meminta agar Jangan melihat kamera. Semua pun hanya bisa mengeluh kesal.
Duk Bong terus melihat ke arah Na Ri yang duduk
dibelakang dengan wajah murung, lalu mengajak unuk pergi ke
sebuah tempat peristirahatan yang
disukainya. Yeo Joo bersemangat untuk mereka membeli
udon.
“Duk Bong tidak suka tempat
peristirahatan.” Kata Na Ri sinis
“Lalu kenapa kau menawarkan? Na Ri tidak suka orang yang
pilih-pilih. Tapi Ide
bagus. Belajar
untuk menyukai tempat peristirahatan.” Bisik Yeo
Joo
“Hei... Yeo Joo. Apa kau tahu kursi apa
itu? Ini
adalah kursi di mana kau memastikan... pengemudi
tidak tertidur.” Ucap Na ri
“ Katakan, "Aku tidak tertidur
bersamamu di dalam mobil." Sekarang.” Bisik Yeo Joo, Duk Bong menghela nafas mendengarnya.
“Aku akan tetap diam. Jadi Kau boleh bicara apapun yang kau
mau.” Kata Na Ri tak peduli.
Nan Gil dan Yoon Kyu sudah ada disamping kamera, Pembawa
acara pun menyuruh Nine
By Nine sekarang akan mencicipi
pangsitnya. Mereka berkomentar kalau rasanya enak
dan melihat isinya yang sangat nikmat
“Kulitnya jelas diuleni dengan
cinta. Aku
merasa tidak enak kalau kita memakannya
sendiri. Boleh
kami meminta beberapa untuk dibawa?” ucap Na
Young
“Na Young, kenapa kau tidak
mewakili kelompokmu... dan menunjukkan kepada kami ekspresi wajah tentang bagaimana
rasanya?” kata Pembawa acara, Na Young dengan gaya centilnya
memberikan tanda cinta begitu juga yang lainya. Pembawa acara meminta agar tolong
bacakan cerita khusus di balik Pangsit Hong.
“Pangsit Hong dibuka di
Seulgi-ri... hampir 20
tahun yang lalu, sama dengan usiaku. Kami
sedang mencari pendirinya, Hong Sung Kyu, yang menghilang pada suatu hari.” Ucap Na Young
Paman Shin ada diruangan tuan Bae, Pengacara Kim memberitahu
kalau Dengan kesaksian dari Paman Shin dan keponakannya maka mereka akan
memenangkan persidangan. Paman Shin ingin membahas
tentang Na Ri yag cukup pemarah jadi... , tapi Tuan Bae lebih dulu melirik
sinis padanya. Akhirnya Paman Shin akan berusaha menyakinkanya.
“Pengacara Nan Gil... adalah putra dari ketua
Greenland, Kwon Duk Bong.” Kata Wan Shik masuk
ruangan, Tuan Bae kaget mendengarnya.
“Dia tidak berlatih lagi, jadi membutuhkan sedikit waktu untuk
mencari tahu.” Ungkap Tuan Bae
Saat itu Na Ri sudah ada dirumah, Paman Shin menelp
disamping Pengacara Kim dan Tuan Bae yang mencoba untuk menyakinkan kalau bisa
mendapatkan kesaksian. Paman Shin bertanya kalau Na Ri. akan bersaksi untuknya, karenauntuk memastikannya satu kali
lagi.
Na Ri ingin tahu keberadaan pamanya sekarang, Paman Shin
pikir dimana lagi dan meminta agar bisa kembali pulang ke rumah setelah
persidangan. Na Ri terdiam mendengarnya.
“Baiklah. Apa Kau akan bersaksi? Maka semuanya akan baik-baik
saja.” Ucap Paman Shin ketakutan dengan tatapan Bae dan juga
pengacara Kim
Nan Gil berjalan keluar menemui Duk Bong, Duk Bong
mengatakan sudah melihat kalau tanggal persidangannya sudah ditetapkan dan bertanya apakah Nan Gil tidak
akan meminta bantuan. Duk Bong pikir kenapa ia
harus mempertahankan
seorang pengacara yang
mengincar tanahnya dan sudah jelas pasti
akan kalah.
“Apa itu yang kau percaya? Kau hanya tahu bagaimana
perasaanmu tentang Na
Ri dan
meremehkan perasaanku kepadanya. Kau
pasti merasa gugup. Ini
pertama kalinya aku bergerak
perlahan dan berhati-hati untuk berjaga-jaga, jangan
sampai aku merusak semuanya dengan
seorang gadis.” Kata Duk Bong
“Aku tidak meremehkan perasaan
orang lain.” Tegas Nan Gil
“Ayo kita menangkan dulu
persidangannya. Kita
harus menang... dan
tetap menjadi ayah dan anak tiri. Aku
akan ke Seoul besok untuk meminta Na Ri bersaksi.”
Ucap Duk Bong, Nan Gil seperti tak peduli memilih untuk masuk kembali ke dalam restoran.
Nan Gil duduk dalam restoran, Hoon masuk dengan Han Yi
memberitahu sudah memeriksa
rumah sakit yang disebutkan, dan mereka memiliki catatan
kematian Hong Sung Kyu. Nan Gil pikir dua anak
buahnya tak prlu mencari lebih jauh lagi karena
harus bertanya sendiri.
Yoon Kyu melihat ketiganya masih di dalam restoran dan
bertanya apakah mereka tak pulang. Semua hanya diam. Yoon Kyu yang tak tahu
apa-apa melihat mereka bertiga sangat tenang dan Nan Gil yang begitu
murung dengan mengejeknya seperti kesepian dan merasa hampa karena di tingal Na Ri.
“Isi saja seperti pangsit.” Ucap Yoon Kyu bercanda, Nan Gil melirik sinis, Yoon Kyu
langsung meminta maaf dan memilih untuk pulang.
Duk Bong bertemu dengan Na Ri di cafe, dengan memesan
americano. N a Ri pu mulai meminumnya. Duk Bong bertanya Apa
Na Ri masih berpikir tentang ya atau
tidak untuk
berkencan dengannya. Na Ri merasa tidak pernah mengatakan
akan berpikir
tentang hal itu.
“Ingatanmu baik, dan begitu juga
keyakinanmu. Aku sudah
memikirkannya, dan
kupikir mungkin kau keliru tentang aku.” Ucap
Duk Bong, Na Ri bertanya tentang apa
maksudnya.
“Aku hanya mencoba untuk tampil
percaya diri, tapi
mungkin akan kelihatan sombong. Aku hanya mencoba untuk jujur, tapi bisa saja terdengar sinis. Aku bekerja keras, tetapi mungkin kau berpikir kalau aku hidup dari orang tuaku. Aku meminta kau untuk berkencan
denganku karena
aku benar-benar menyukaimu, tapi
mungkin aku kelihatan impulsif dan tidak berpikir.” Kata Duk Bong
“Aku tidak salah tentangmu.” Ucap Na Ri terlihat sedikit gugup, Duk Bong senang
mendengarnya.
“Kalau begitu pertimbangkan untuk
kembali berkencan
denganku.” Kata Duk Bong dan menyelesaikan nanti
saja karena sekarang akan bicara sebagai
pengacara Ko Nan Gil.
Duk Bong mengatakan kalau Nan Gil ingin Na Ri bersaksi
untuknya, Na Ri kaget apakah Nan Gil benar-bena mengatakanya. Duk Bong mengaku
kalau Nan Gil tidak mengatakannya,tapi berpikir kalau Nan Gil yang memang menginginkanya.
“Pihak yang kau pilih akan menang. Kesaksianmu adalah yang paling
penting, jadi kau
memilih... pihak
mana yang akan kau ambil.” Ucap Duk Bong
“Bagaimana kalau aku tidak
memihak?” tanya Na Ri
“Kalau begitu klienku, Ko Nan Gil, lebih mungkin untuk menang. Tanahnya akan dilindungi, tetapi kalian akan tetap menjadi
ayah dan anak.” Ucap Duk Bong, Na Ri seperti memikirkan
tentang keputusanya.
Nan Gil dan anak buahnya berjalan mencari informasi,
teringat dengan perkataan Wan Shik dengan memberikan secarik kertas “Hanya
keluarga yang bisa meminta sertifikat kematian. Tapi... wanita ini mendapatkan sertifikat
kematian Hong Sung
Kyu.
Hoon melihat sebuah jalan mengajak mereka agar berbelok,
mereka pun masuk ke sebuah toko penjahit. Si bibi melihat tiga peria langsung
bertanya Apa mereka
ingin menjahit sesuatu. Nan Gil langsung bertanya
apakah ada yang bernama Kim Jung Sook. Si bibi mengaku kalau itu namanya.
“Kalau begitu... apa kau mengenal Hong Sung Kyu?” tanya Nan Gil
“Kenapa kau bertanya tentang
seseorang yang
sudah lama meninggal?” kata Bibi Kim sinis
“Boleh kami tahu kapan dia
meninggal?” tanya Hoon penasaran, Bibi Kim pikir mungkin
sudah lima tahun.
“Apa kau memiliki foto dirinya?” tanya Hoon pensaran, Si bibi denga ketus menurutnya tak
mungkin menyimpan foto orang yang sudah mati. Nan Gil pun mengajak anak buahnya untuk segera pergi.
Nan Gil keluar dari tempat jahit, teringat kembali dengan
percakapanya dengan Na Ri saat di rumah sakit “Haruskah
aku mencari ayahku? Ibu
mungkin terluka kalau dia mendengar ini, tapi aku tidak membenci ayahku”. Lalu
Na Ri pun berharap agar ayahnya bisa menonton acara yang dibawakan oleh Nan Gil
dan dan
merasa cemburu.
Hoon melihat Nan Gil terlihat gelisah menenangkan kalau
semua itu hanya kecelakaan jadi
bukan kesalahannya. Nan Gil terlihat
berusaha untuk tetap tenang.
Nan Gil masuk ke dalam kamarnya, teringat kembali saat
melihat ayah Na Ri yang jatuh dengan bersimba darah, tangisnya pun tumpah
karena selama ini ditahanya. Ponsel milik ibu Na Ri berdering, Nan Gil melihat
itu telp dari Na Ri dan akhirnya mengangkatnya.
“Aku senang kau memiliki ponsel
itu. Mungkin
besok penerbangan terakhirku. Ibuku
dan aku berjanji untuk naik penerbangan terakhirku
bersama-sama. Jadi Ambillah tempatnya.” Ucap Na Ri, Nan Gil mengerti dengan menahan tangisnya.
“Ini akan menjadi penerbangan terakhirku dan yang pertama untukmu. Sebenarnya, aku sudah memesan
penerbangan, jadi kau
tidak bisa menolak. Mari
kita pergi sejauh mungkin sebelum sidang.” Kata Na
Ri, Nan Gil kembali menyetujuinya dan membuat agar suaranya tak terdengar
bergetar.
Nan Gil pergi ke sebuah brangkas yang ada di meja
kerjanya, lalu memberikan mengambil sebuah USB yang disimpanya. Seperti sudah
merencanakanya sesuatu.
Esok Harinya, Nan Gil sudah pergi ke bandara Penerbangan domestic tapi
terlihat sangat gugup dengan duduk dibangku mengeluarkan obatnya, seperti tak
sanggup menahan gejala paniknya. Tapi teringat kembali perkataan Na Ri “Ini
akan menjadi penerbangan terakhirku dan
yang pertama untukmu.”
Duk Shim kaget mendengar Nan Gil melakukan perjalanan dan
bertanya kemana akan pergi, Yoon Kyu
juga tidak tahu karena Nan
Gil dengan canggung berkata, "Aku akan melakukan
perjalanan semalam," dan langsung pergi. Duk Shim
makin penasaran dengan siapa Na Ri pergi.
“Hei, pekerja paruh waktu, jangan mencoba untuk tahu terlalu
banyak. Tapi aku
suka dia melakukanya, karena
Bos kami tidak pernah mengambil cuti. Jadi kita harus mengertii.. dan menerima bahwa dia pantas
mendapatkan perjalanan
ini. Mari kita
bekerja keras bahkan tanpa ada dia di sini, mengerti?” ucap Yoon Kyu, Duk Shim hanya bisa cemberut tak bisa
melihat Nan Gil.
Nan Gil akhirnya masuk ke dalam pesawat dan mencari-cari
bagian tempat duduknya, dan terlihat gugup ketika akan memasang sabuk pengaman,
Saat itu tiba-tiba seseorang menyapanya. Nan gil kaget melihat Na Ri yang
memakai pakaian seragam dan terlihat cantik, senyumanya pun terlihat.
“Penumpang yang duduk di barisan
pintu keluar harus
membantu pramugari dalam keadaan darurat untuk membantu penumpang lain
keluar dari
pesawat dengan aman. Kalau
diperintahkan oleh pramugari, jadi silahkan
buka pintu darurat.” Ucap Na Ri, Nan Gil
mengangguk mengerti, Na Ri pun mengucapkan terimakasih.
Nan Gil sudah menunggu didepan bandara, Na Ri keluar
dengan menarik kopernya sudah berganti pakaian dan bertanya Bagaimana
penerbangan pertamanya. Nan Gil mengaku sangat menakutkan dan heran dengan Na Ri bisa naik pesawat setiap hari.
“Ko Nan Gil yang legendaris tidak
mungkin takut terbang.” Ejek Na Ri, Nan Gil tak
ingin membalasnya.
“Ayo kita lakukan apapun bersama selama 24 jam ke depan.”Ajak Na Ri dengan penuh semangat
Keduanya pun menaiki taksi keluar dari bandara, Na Ri
melewati jalan dan terkesima dengan melihat laut luas yang sangat indah, Nan
Gil pun terlihat bahagai karena selama ini hanya tinggal didesa.
Duk Bong sedang berkerja diruangan dan melihat ponselnya
kalau Yeo Joo kembali menelpnya. Yeo Joo mengaku tidak
tahu apa yang harus
mengatakan ini setelah Duk Bong menjebaknya dengan kencan buta. Duk Bong meminta agar Yeo Joo mengatakan dengan singkat
karena sedang sibuk.
“Hari ini adalah penerbangan
terakhir Na Ri.” Ucap Yeo Joo lalu memanggil
Duk Bong berpikir sudah menutup telpnya, Duk Bong mengatakan masih mendengarkan.
“Dia berbagi penerbangan
terakhirnya... dengan
Nan Gil. Mungkin
perjalanan semalam.” Ucap Yeo Joo, Duk Bong
langsung menutup ponselnya, Yeo Joo merasa Duk Bong mungkin
menganggap bahwa seakan-akan
dunia akan berakhir lagi.
Na Ri dan Nan Gil berjalan ke tepi pantai, Na Ri pikir
mereka berdua melakukannya dengan baik. Tapi sekali lagi, rata-rata orang tidak menunggu sidang. Nan Gil merasa tidak bisa mengatakan itu
sebelumnya, dan mengucapakan terima
kasih untuk penerbangan pertamanya.
“Jangan berpikir tentang apa pun. akan sia-sia untuk melewatkan
pemandangan yang
indah ini karena
kau terganggu.” kata Na Ri mulai berjalan
“Mereka mengatakan Eskimo memiliki beberapa kata untuk salju. Bagiku, aku punya banyak
kata-kata yang
berarti "Hong Na Ri"... karena
aku selalu melihat dan memikirkanmu.” Kata Nan
Gil
“Katakan kepadaku apa artinya
"Hong Na Ri".” Ucap Na Ri
“Berpura-pura tidak merasa sakit
setelah terkena ketapel, Membaca sambil berjalan, Mengejar
bel penjual tahu, Meniup
dandelion, Menari
dengan kupu-kupu.” Kata Nan Gil mengingat
kenanganya dengan Na Ri
“Apa Kau melihat aku menari dengan
kupu-kupu?” ucap Na Ri tak percaya
“Aku juga melihatmu berbicara
dengan pohon.” Kata Nan Gil, Na Ri bertanya apa yang
di dilakukan saat masih muda.
“Kau masuk perguruan tinggi, setelah minum di sore hari.” Ucap Nan Gil, Na Ri tak percaya kalau Nan Gil juga
masih melihatnya saat kuliah.
Nan Gil tahu saat itu Na Ri yang mengumpat pada
Pohon, dengan berteriak "Minggir!
Kenapa kau selalu berdiri di sini? Dasar Kau
wanita jahat!" Na Ri menyangkalnya merasa tidak
melakukan hal seperti itu lalu mengelitiknya, Nan Gil pun membalas dengan
mengendong Na Ri lalu ingin menjatuhkan ke laut. Na Ri
meminta agar menjatuhkanya, keduanya pun berlari di bibir pantai dengan wajah
bahagia.
“Tersandung saat melihat awan. Kehilangan rumah masa kecilmu. Menggali tanah yang beku. Hal yang paling indah di dunia. Hong Na Ri.” Gumam Nan Gil menatap Na Ri yang terlihat bahagia
bergandengan tangan denganya.
Yeo Joo dan teman pria Duk Bong terlihat gugup dengan
melakukan kencan buta, akhirnya Yeo Joo lebih dulu bicara kalau tidak
terbiasa untuk kencan buta, jadi
ini terasa canggung. Si pria melihat Yeo Joo tidak terlihat seperti
akan pergi
kencan buta. Yeo Joo sempat kaget, lalu si pria
merasa sudah terlalu jujur.
“Pasti Ada yang terjadi. Apa yang terjadi antara kau dan Duk
Bong?” tanya si pria
“Dia berpacaran dengan seorang
rekan pramugari yang
dekat denganku.” Cerita Yeo Joo, Si pria
menyimpulka kalau semua Ini
adalah konspirasi.
“Duk Bong tidak berkencan.” Kata Si pria, Yeo Joo binggung kenapa tak bisa
berkencan. Si pria semakin yakin ada sesuatu yang terjadi antara mereka berdua.
“Kau tidak tahu apapun tentang
dia. Dan dari
sosok, suara, dan wajahmu” ucap Si pria mengaku kalau
sudah mulai
lagi, terlalu jujur. Yeo Joo penasar kenapa Duk
Bong tidak berkencan
“Kalau dipikir-pikir, kau
kelihatan seperti dia. Aku
benar-benar jadi merinding” ucap Si pria, Yeo
Joo menahan amarahnya bertanya dirinya itu mirip siapa.
Nan Gil membawakan selimut untuk Na Ri ketika mereka
duduk di cafe tepi pantai. Na Ri merasa ingat
mengutuk pohon itu dengan berteriak “Kau
harus mati, Kau tahu
terlalu banyak tentang aku.” Nan Gil merasa itu
semua Hanya seseorang yang mencintai seseorang tanpa harapan yang tahu benar tentang orang
itu.
“Aku mencintaimu tanpa harapan
untuk waktu yang
sangat lama, jadi tahu
kau dengan cukup baik.” Ucap Nan Gil
“Kenapa kau memilih cinta seperti
itu?” tanya Na Ri
“Karena aku tidak ada.... Karena itu tidak terlalu sakit.... Tidak ada yang aku harapkan atau
inginkan darimu. Aku bahagia dengan apa adanya kita.” Ucap Nan Gil
“Bukan aku. Aku akan bersaksi
untuk pamanku. Aku ingin
kita menjadi pasangan biasa yang
berkencan, mencintai,
dan berencana untuk menikah. Perjalanan
ini adalah awalnya. Jadi
kita bisa melakukan apapun hari ini.” kata Na Ri
sambil menyandarkan kepala di bahu pacarnya, Nan Gil seperti merasa gugup tapi
membiarkaya.
Beberapa mobil polisi dan juga dari kejaksaaan masuk ke
dalam DaDa Finance, pengacara Kim Do Suk, sebagai Da Da Finance sudah berdiri didepa pintu. Jaksa memberitahu kalau
sudah menerima
banyak keluhan dari pinjaman ilegal, jadi
menerima surat perintah pencarian. Pengacara
Kim seperti tak bisa berbuat apa-apa dan membiarkaan semua mengeledah ruangan.
Tuan Bae pun melihat dari ruangan CCTV.
“Mereka memiliki bukti pinjaman illegal dari dua tahun yang lalu.” Kata Pengacara kim
“Bagaimana kau akan mengatasinya?” tanya Tuan Bae terlihat sedikit gugup
“Aku bisa mengakhirinya dengan denda.” Kata pengacara Kim
“Nan Gil melakukannya sebagai
protesterhadap persidangan.” Ucap Wan Shik
menyimpulkan
“Aku meninggalkannya sendirian, jadi dia pikir aku sudah tua. Aku tidak tahu kenapa orang
berpikir kau menjadi
lemah karena usia.” Kata Tuan Bae terlihat
marah.
Duk Shim menyelonong masuk kamar kakaknya memberithu Nan
Gil dan Na Ri melakukan perjalanan bersama-sama dan
menurutnya sangat menjengkelkan
bahakn tidak tahu sampai itu terjadi pada kakaknya, Duk Bong mengeluh adiknya yang tak mengetuh
pintu dan berjanji akan melakukan saat masuk kamar adiknya.
“Kurasa ini pertama kalinya kau
ada di kamarku” ucap Duk Bong, Duk Shim
seperti baru menyadarinya lalu melihat sekeliling kamar kakaknya yang tak
pernah di datanginya.
“Kau pasti benar-benar mencintai
tuan Ko. Hatimu
hancur, jadi kau
datang untuk menemui kakakmu.” Keluh Duk Bong
“Apa kau baik-baik saja? Kau tidak benar-benar menyukai Na
Ri, kan?” ucap Duk Shim merasa Duk Bong seolah-olah tak peduli.
“Duk Shim. Kau akan tahu setelah kau dewasa, tapi ada masa dimana kau berpikir
itu adalah akhirnya. Itu
adalah saat kau pergi, maka Kau
tidak menyebut itu sebuah perjalanan.” Ucap Duk
Bong, Duk Shim seperti tak mengerti, Duk Bong pikir salah sudah mengataka hal
seperti itu pada anak kecil lalu menyuruhnya keluar.
Na Ri dan Nan Gil duduk bersama, lalu Na Ri bertanya
apakah mereka hanya akan berpegangan tangan saat tidur. Nan Gil pikir kenapa mereka harus Berpegangan
tangan karena memiliki dua kamar. Na Ri menghela nafas lalu berbaring di lantai.
“Kalau kau berbaring setelah makan” ucap Nan Gil dan keduanya sama- sama menyebut “kau
akan menjadi sapi.” Lalu tertawa.
“Ibu membesarkan dua ekor sapi.” Kata Na Ri, Nan Gil pikir Lebih dari dua karena Semua anak-anak di panti asuhan menganggapnya ibu mereka
.
“Aku ingin melihat ibuku tersenyum
seperti bunga.” Kata Na Ri akhirnhya kembali duduk lalu
meminta agar Na Ri mengatakan dan Jangan bertele-tele.
“Aku sudah mengatakan semuanya.” Kata Na Ri, Nan Gil mengaku ingin mengatakan sesuatu.
“Kau akan mendengar segala sesuatu
tentang aku di
persidangan.” Ucap Nan Gil, Na Ri pikir lebih baik tidak
perlu pergi
Nan Gil pikir lebih baik Na Ri pergi dan dengarkan itu semua lalu mengaku kalau pernah masuk penjara, Na Ri benar-benar kaget mendengar pengakuan Nan Gil.
Flash Back
Nyonya Shin menemui Nan Gil yang ada di penjara, melihat
kalau keadaan baik. Nan Gil mengaku merasa
damai karena bisa kembali ke rumahsetelah keluar. Nyonya Shin pun menyuruhnya agar Nan Gil datang dengan
memastikan kalau sudah belajar
cara membuat pangsit
“Aku membuat pangsit lebih baik
daripada kau. Kau tahu
itu.” ejek Nan Gil sambil bercanda. Nan Gil pun akan masuk ke
dalam ruangan dan melihat Nyonya Shin yang keluar dengan menatap Nan Gil
menahan tangisnya.
“Aku senang karena Ibu, tapi dia sering menangis karena
aku. Aku pikir
semuanya dimulai dengan aku. Itu
sebabnya aku benar-benar ingin melindungi
tanahnya.” Cerita Nan Gil, Na Ri bisa mengerti
maksud cerita Nan Gil jadi bisa berhenti sekarang.
“Aku minta maaf karena sudah
memintamu untuk
pulang hari itu. Aku
minta maaf karena mengatakan bahwa
aku mencintaimu. Aku
minta maaf sudah memintamu... untuk
menunggu.” Kata Nan Gil
“Hentikan. Jangan katakan lagi.” Ucap Na Ri lalu keluar dari ruangan. Nan Gil pun datang
mendekati Na Ri yang sedang berdiri di balkon.
“ Kita berjalan-jalan dan melihat
laut bersama-sama, tapi
hati kita terlalu berbeda. Apa
yang kau ingin aku lakukan?” ucap Na Ri
“Aku memiliki keyakinan bahwa kau
akan membuat
keputusan yang tepat.” Ucap Nan Gil
“Apa kau tahu kenapa aku ingin
mencari ayahku?” tanya Na Ri
Nan Gil teringat dengan cerita Bibi Kim “Dia
sudah meninggal... pada
tahun kami menikah. Mungkin
sudah lima tahun.” Na Ri memberitahu kalau
ayahya itu akan
membuktikan bahwa mereka tidak memiliki
hubungan keluarga, padahal sudah
melupakan dia selama bertahun-tahun.
“Kenapa aku bisa membutuhkan
ayahku karena
seseorang yang aku cintai? Tapi
begitulah aku sekarang. Aku
tidak bisa menjadi bijaksana jadi Aku
akan memutuskan untukmu.” Ucap Na Ri
“Tanah itu milik Ibu, jadi sekarang itu milikmu. Jangan sampai kita kehilangan
tanah itu kepada
siapa pun.” Ucap Nan Gil, Na Ri terlihat kesal dan
ingin pergi. Tiba-tiba Nan Gil pun memanggilnya.
“Na Ri... Aku mencintaimu... Meskipun... Aku tidak pernah bisa mengatakan
itu lagi, aku akan
mencintaimu.” Ungkap Nan Gil,Na Ri terdiam mendengar
pengakuan cinta dari Nan Gil.
Ruang sidang
“Yang Mulia, mereka berduanya sebenarnya bukan pasangan yang sudah menikah. Dan Juga,
korban terbesar dari pernikahan palsu ini, yang menolak untuk menerima
pernikahan itu, ada
di sini hari ini. Aku
ingin memanggil Hong Na Ri, putri
dari Shin Jung Im, untuk
berdiri.” Ucap Jaksa penuntup.
Na Ri berjala masuk dengan wajah gugup, sempat melirik
pada Nan Gil yang duduk bersebelahan dengan Duk Bong. Sementara pamanya duduk
dengan pengacara Kim. Jaksa pun berdiri didepan Na Ri yang sudah duduk dikursi
sebagai saksi.
“Nona Hong Na Ri. Apa ibumu... pernah bercerita tentang Ko Nan
Gil?” tanya jaksa, Na Ri menjawab tidak
“Apa ibumu pernah memberitahumu bahwa dia menikah dan mengalihkan kepemilikan tanah
dan restorannya?” tanya jaksa, Na Ri menjawab
tidak
“Apa kau pernah mendengar tentang
hutang ayahmu?” tanya Jaksa, Na Ri juga menjawab tidak
“Menurutmu... apakah pernikahan ini tidak sah?” tanya Jaksa, Na Ri terdiam.
Ia mengingat dimalam sebelumnya dengan Nan Gil dan
perkatanya. “Na Ri Aku mencintaimu. Bahkan jika aku tidak pernah bisa
mengatakannya lagi, aku
akan mencintaimu. Bahkan
kalau kita tidak bisa mengatakan kita
saling mencintai, mari
kita berhenti di sini.”
“Menurutmu... apakah pernikahan ini tidak sah?” tanya jaksa kembali, Na Ri pun seperti memikirkan
jawabnya lalu saling menatap pada Nan Gil
bersambung ke episode 11
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar