Sung Won masuk ke dalam JSS melihat semua anak buahnya
yang berkelahi dengan anggota JSS tersenyum puas dengan memuji semuanya yang sangat
keras. Di depan pintu pun sudah ditarik garis polisi agar
memberitahu tak boleh ada yang masuk.
Di dalam Cloud Nine, Yoo Jin mengaku tidak
ingin Je Ha menyembahnya, tapi hanya... lalu terdiam.. Je Ha tahu Yoo Jin hanya
ingin memanjakannya lalu membuatnya .menjadi
salah
satu budak Yoo Jin.
Kepala Seo yang sedang bertugas di serang oleh pasukan
yang menutupi wajahnya, di ruang CCTV dua petugas binggung melihat beberapa
orang diserang. Saat akan keluar petugas lain sudah lebih dulu masuk dan
menodongkan pistolnya.
Dokter terlihat ketakutan melihat perkelahian didepan
matanya, lalu berusaha bersembunyi. Guru Song melihat dari kejauhan apa yang
terjadi, dengan beberapa anak buah JSS seperti disandera oleh anak buah Sung
Won.
Kwan Soo terlihat gelisah di ruangannya, dengan melihat
jam tanganya. Direktur Gook masuk bersama dengan Sung Won, Cermin memberitahu
ada penyusup yang datang. Yoo Jin kaget dan melihat adiknya serta Direktur Gook
yang datang. Sung Won dengan gayanya memuji cloud nine sangat keren. Yoo Jin
memerintahkan cermin agar segera mengunci pintu.
“Ini adalah bom” ucap Sung Won memberitahu kakaknya yang
sedang ada diruangan.
“Dia tidak akan bisa mendengarmu dari sana.” Jelas Direktur Gook, Je Ha bisa tahu yang dibawa Sung
Won adalah Bom, Yoo Jin mulai mengumpat marah.
“Mari kita bicara! Aku tidak bisa
mendengarmu!” ucap Sung Won, Yoo Jin pun meminta cermin
agar mengaktifkan akses "komunikasi
luar ruangan"
“Apa yang membawamu kemari? Kau bahkan tidak menelepon dulu.” Ucap Yoo Jin dengan ramah menyapa adiknya
Ia pun menyapa Direktur Gook karena seharusnya
bilang dulu apabila akan
mengundang tamu. Direktur Gook meminta maaf
dan merasa kalau hanya
melakukannya demi perusahaan. Yoo Jin mengumpat
marah menyuruh Direktur Gook menutupi mulutnya saja. Sung Won mengoda kakaknya,
kalau teriakanya itu bisa merusak gendang telinganya.
Dokter benar-benar ketakutan, sampai akhirnya Guru Song
datang membekap mulutnya dan meminta agar mendengarkan baik-baik apa yang akan dikatakan lalu membawanya pergi.
Yoo Jin bertanya pada adiknya tujuannya datang ke tempat
rahasianya itu. Sung Won mengaku datang
untuk memasang beberapa bom dan menunjukan sebuah bom
skala besar lalu menyembunyikan sesuatu, setelah itu memasang waktu 2 jam
dengan berjalan mundur.
“Dua jam cukup kan? Untuk percakapan kita.” Ucap Sung Won, Je Ha meminta cermin agar membuat
ruangan jadi kedap suara.
“Dimana Anna sekarang?” tanya Je Ha seperti mengkhawatirnya, Yoo Jin terdiam
dengan menahan amarah mendengarnya.
“Dalam keadaan seperti ini, jadi dia
satu-satunya yang kau khawatirkan.” Ucap Yoo
Jin tak percaya. Je Ha mengulangi pertanyaan.
“Dia mungkin saja sudah ada di pesawat sekarang. Atau mungkin masih ada di
bandara. Dia akan
mengunjungi Lafelt.” Ucap Yoo Jin sinis, Anna
sudah berjalan masuk bandara diantar oleh Bibi pelayan, Ma Ri, Sung Kyu, serta
Sek Kim didepanya.
“Baik. Itu hal terbaik yang
pernah kau lakukan untuk Anna.” Kata Je Ha memuji, Yoo
Jin tak percaya Je Ha bisa memuji pilihanya. Je Ha pun kembali meminta cermin
agar mengaktifkan "komunikasi luar ruangan".
“Kau tampaknya dating untuk mengambil Cloud Nine.” Ucap Je Ha, Sung Won yang mendengar Je Ha berbicara
lebih dulu menyapanya karena melihatnya masih hidup.
“Kalian berdua ternyata tidak main-main
kalau terjadi pertengkaran keluarga.” Ucap Je Ha
“Begitulah keluarga kami.” Kata Sung Won lalu mendengar deringan telp dan meminta
agar kakaknya bisa mengangkat telpnya kaena mungkin
rekannya,
Yoo Jin bertanya pada cermin siapa yang menelp, Cermin
menjawab Video
call dari Parlemen
Park Kwan Soo, Yoo Jin dengan mata sinisnya
meminta agar mengangkat telpnya. Kwan Soo sudah duduk di sofa ruangan menyapa
Yoo Jin dengan tawa bahagia, merasa tak percaya, Yoo Jin pikir Kwan Soo bisa
melihat ruanganya.
“Ksatriaku pergi untuk menangkap Ratu untukku.” Ucap Kwan Soo bangga
“Jadi, apa kau mengirimnya untuk
membunuhku?” balas Yoo Jin
“Oh tidak! Jangan katakan hal-hal menakutkan
seperti itu! Politikus
harus menyelesaikan masalah dengan
kata-kata, sampai titik tertentu. Benar
kan?” ucap Kwan Soo
“Oh, kau mengatakan ini dengan
menodongkan pistol.” Ejek Yoo Jin
“Diskusi tidak akan menyenangkan kalau
tidak dilakukan hal semacam itu. Sama seperti terakhir kalinya. Kau
ingat bagaimana aku hampir mati dulu, kan?” ucap Kwan Soo, Yoo Jin pun bertanya apa yang dinginkan
Kwan Soo darinya.
“Yang kuinginkan adalah kartu memori Kim Suk Han. Cukup sederhana, kan? “kata Kwan Soo dan Sung Won melanjutkan kalau yang
dibutuhkan adalah
Cloud Nine. Je Ha langsung meminta agar mengaktifkan
ruangan kedap
suara.
“Kenapa kau tidak jujur saja dan
beritahu mereka kalau kau tidak memilikinya?” ucap Je Ha
“”Apa yang kau rencanakan?” kata Yoo Jin binggung, Je Ha menegaskan harus mendapatkan dia lalu meminta kembali aktifkan "komunikasi luar
ruangan".
“Kau terus meminta padaku
sesuatu yang mustahil! Pertama,
aku tidak bisa memberikan kartu memori Suk Han. Karena aku tidak memilikinya.” Ucap Yoo Jin, Kwan Soo dan Sung Won kaget mendengarnya.
Sung Won pun bertanya pada Direktur Gook mengenai kebenaranya.
“Ya benar... Kim Je Ha belum memberikannya
pada kami, Jika kau
memberi beberapa waktu, kita
bisa mencari tahu di mana itu.” Kata Direktur Gook
“ Hei, tentara bayaran. Apa Kau
masih belum menyerahkannya?” ucap Kwan So
“Oh ya. Kalau saja orang itu tidak
mencoba untuk
mengambilnya dariku saat itu... maka benda itu
pasti sudah ada di
tanganmu sekarang. Dan
aku tidak akan berakhir dalam keadaan ini. Kenapa kau melakukan itu? Apa
kau begitu tidak ingin membayarku?” ucap Je Ha
Kwan Soo bingung dan menyangkalnya, kalau tidak
akan
memerintahkan anak buahnya untuk
melakukan itu berpikir kalau mungkin
karena beberapa pertarungan emosional antara
orang-orang muda dan pikir Je Ha juga sudah
memukuli orang-orangnya.
“Kau benar-benar menghancurkan
dia pada kesempatan tertentu.” Komentar Kwan Soo
“Ya. Aku memang sudah sering
menghajarnya.” Ucap Je Ha, Direktur Goo yang
mendengarnya binggung tentang pembayaran dan uang, lalu menduga Je Ha bekerja
untuk Park Kwan Soo. Akhirnya Kwan Soo mengaku
kalau menyewa tentara bayaran itu.
“Apa
kau berbohong kepada anggota konsorsium itu,
Nyonya?” ucap Kwan Soo tertawa mengejek, Je Ha meminta maaf, Yoo
Jin dengan tatapan sinisnya mengumpat Je Ha si pengkhianat.
“Apa yang kau rencanakan?” gumam Yoo Jin bertanya-tanya
“Itu sebabnya aku bilang jangan dekati Anna.” Kata Je Ha memperingatinya dan dalam hatinya
berujar harus
mendapatkan Park Kwan Soo. Direktur Gook berkomentar Je Ha memang sangat
menakutkan.
“Ah, aku merasa kasihan pada Nyonya
Choi. Dia
bahkan tidak tahu itu, dan...” kata Direktur Gook
“Jadi Apa kau kehilangan kartu
memori itu?” tanya Kwan Soo, Je Ha mengatakan masih menyimpannya.
“Bisa kau memberikannya padaku
sekarang?” ucap Kwan Soo, Je Ha pun menanyakan
uang bayaranya.
“Oh, tentu saja aku akan
memberikannya padamu! Aku
bahkan akan memberikan bonus juga! Jadi
cepat bawa kesini, Kau tahu
di mana aku, kan?” ucap Kwan Soo, Je Ha
mengaku mengetahuinya.
“Aku
sudah dapat yang kuinginkan, jadi... kalian
nikmati percakapan kalian, oke?” kata Kwan Soo
menyudahi video Call.
Anna sudah ada di bandara, Sung Kyu memberikan tiket
pesawat dan juga passpornya, serta sudah
memeriksa semua barang-barangnya
juga. Anna pun mengucapkan terimakasih.
Je Has menuruni tempat tidurnya dan memakai jaket, Yoo
Jin terlihatk khawatir bertanya apakah Je Ha bisa
melakukannya dalam
keadaanmu saat ini. Je Ha meminta agar Yoo Jin
mengirimkan kepala Joo untuknya, Yooo Jin mengerti. Je Ha pun menegaskan akau tidak
akan kembali.
“Tinggalkan saja Cloud Nine dan
pergi ke luar. Aku
merasa kau akan sedikit lebih bahagia dari
sekarang jika kau melakukan itu.” kata Je Ha
menyarankan
“Aku tidak bisa meninggalkan
Cermin. Karena... Cermin adalah aku.” Ucap Yoo Jin, Je Ha bisa mengetahuinya.
“Karena Cermin memiliki kekuasaan
yang luar biasa yang tidak bisa kau
serahkan begitu saja.” Kata Je Ha, Yoo Jin
membenarkan dan ternyata Je Ha kau sudah menyadari itu juga
“Itu sebabnya aku mengizinkanmu memiliki akses ke Cermin, Coba kau Lihat saja. Dia ketua konglomerat dan
memiliki segala sesuatu yang ia inginkan namun dia melakukan apapun
untuk memiliki Cermin.” Kata Yoo Jin menunjuk
adiknya yang duduk diluar.
“Tapi... ini sudah jadi milikmu sekarang.”ucap Yoo Jin menyakinkan.
“ Jika ada yang mengetahui
kekuatan Cermin secara langsung mereka
akan menjadi serakah dan ingin memiliki Cloud Nine
sendiri. Jadi
selama kau si penyihir
yang menguasai Cloud Nin maka kau
akan menjadi budaknya. Jadi
cepat tinggalkan tempat ini. Aku
akan mengurus Ketua Choi dan
Park Kwan Soo sendiri.” Tegas Je Ha akan keluar
ruangan
Yoo Jin pikir kalau saja mereka bertemu dalam keadaan yang lebih baik atau pada waktu yang tepat. Saat itu teringat pertama kali bertemu di rumah Yoo Jin
dengan menodongkan pistolnya, lalu menyelamatkan dari ledakan mobil bahkan
mengendongnya, ketika dalam ruangan bawah tana pemakanan, Je Ha menyelamatkanya
bahkan membawakan payung. Akhirnya Yoo Jin pun mengucapkan selamat tinggal. Je
Ha pun meminta aktifkan "komunikasi
luar ruangan.
Je Ha menyuruh anak buah Kwan Soo untuk mundur,lalu
meminta cermian agar tutup pintunya dan kunci segera
setelah meninggalkan ruangan ini. Cermin
mengerti dan Je Ha pun meminta pintu agar dibuka, Anak Buah Kwan Soo mengejek akalu Je Ha
mungkin tak bisa melakukannya. Je
Ha menyuruh agar menutup mulut saja dan berjalan keluar lebih dulu
“Baiklah kalau begitu.... Kita harus menyelesaikan masalah
kita.” Ucap Sung Won.
Anna sudah ada depan ruang masuk, Sek Kim memberitahu
kalau orang mereka akan menjemputnya ketika sampai disana. Anna mengerti, Bibi Pelayan pun meminta
agar Anna tetap menyimpan nomor ponsel miliknya dan jangan dihapus. Anna
megatakan tidak akan pernah mengubah nomornya.
“Kenapa harus seperti ini..... Yang kita
lakukan selama ini hanyalah mengawasimu, mengurungmu, dan melakukan
hal-hal buruk tapi, kau
masih peduli pada kami! Dan
ketika kami mulai baik
padamu, kau harus pergi!” ucap Bibi pelayan menangis.
“Oh, jangan menangis! Bagaimana
aku bisa pergi kalau kau menangis?” kata Anna,
Mi Ran pun menenangkan bibi pelayan agar tak menangis.
“Maksudku, dia pergi karena dia berhasil! Nona Muda... Pergilah dan hidup di dunia yang
besar ini, hiduplah
sesuka hatimu, Selain itu maafkan
aku juga. jangan
lupa telefon aku ketika
kau tiba, oke?” kata Mi Ran, Anna mengatakan tentu saja
akan menelpnya.
“Sepertinya Ayah juga tidak akan
datang kali ini. Tolong...jaga
Je Ha.” Kata Anna pada Sek Kim memohon
“Apa kau lupa kalau aku sudah mencoba membunuh kalian
berdua?” ucap Sek Kim sinis, Anna tersenyum karena tak mungkin
melupakanya.
“Tapi aku akan mencoba untuk
melupakannya dari sekarang.” Kata Anna dengan sikap
baiknya, Sek Kim terlihat tak ingin melihat Anna lagi menyuruh Anna masuk, Anna
pun berjalan sendirian untuk masuk ke dalam pesawat.
Je Ha berjalan ke depan JSS, dengan anak buah Kwan Soo
meminta agar Pergi ke
tempat parkir Rumah Sakit Sungdonghwa. Mobil pun
pergi meninggalkan JSS. Di dalam Could nine, Yoo Jin bertanya pada cermin Apa Je Ha sudah keluar
dari gedung? Cermin mengatakan sudah pergi
“Baiklah. Jadi dia sudah pergi Lalu, matikan liftnya Dan putus semua jaringan.” Perintah Yoo Jin, Sun Won panik dan menyuruh tiga anak
buahnya, ternyata memang tak bisa terbuka.
“Oh ayolah. Kenapa kau seperti ini? Sudah kubilang, ini bom, Nuna!” ucap Sung Won terlihat mulai panik
“Baiklah, Cermin.. Hubungkan kamera CCTV disini
dengan ponsel Kepala Kim.” Kata Yoo Jin
Sek Kim yang baru berjalan pulang dari penjara, melihat
rekaman CCTV masuk ke dalam ponselnya lalu meminta agar segera pergi ke Cloud Nine
sekarang dan mengirim pasukan kesana. Seseorang meminta Semua
agen diperintahkan menuju ke markas sekarang!
“Siaran langsung telah dimulai sekarang. Haruskah kita mulai permainannya
sekarang?” ucap Yoo Jin, Anna terlihat sudah ada dalam gate bandara dan siap masuk pesawat menatap kembali tiketnya. Sementara Yoo Jin bertanya pada cermin keberadaan cucu
Presdir Gook tinggal.
“Di bagian barat dari Amerika
Serikat.” Ucap Cermin
“Kirim alamat tempat tinggal anak
itu pada
kontraktor kita di luar negeri. Beritahu
mereka bahwa itu perintah mutlak, tetapi
sebagai gantinya mereka akan dibayar tunai. Mereka bilang tidak akan hidup lebih dari dua ja jadi beritahu mereka aku akan
membayar mereka dua kali lipat jika mereka
melakukannya dalam satu jam.” Kata Yoo Jin, Keduanya
terlihat kaget.
“T-t-tunggu, Nyonya! Aku pantas mati untuk apa yang
kulakukan! “ ucap Direktur Gook berlutut ketakutan, Yoo Jin pun meminta cermin berhenti
sejenak.
“Nyonya, aku yang harus dihukum
mati. Aku yang
pantas mati! Kumohon!
Kumohon! Jangan
berebut JB Grup dengan
presdir dan...”kata Presdir ketakutan
“Jadi itu sebabnya kau
mengkhianati aku?” kata Yoo Jin lalu meminta
cermin agar bisa memberikan kesempatan pada Tuan Gook
“Aku bahkan mengurus insiden Ume
Hye Rin di bawah
perintah mantan Presdir! Bukankah
itu sebabnya kau bisa menjadi direktur dan CEO dari
JSS?” ucap Yoo Jin sinis
Direktur Gook sambil menangis bisa mengerti dan
mengatakan kalau ia bersedia mati, memohon kalau cucnya itu tidak
salah apa-apa. Yoo Jin dengan wajah dinginya pikir
membenarkan anak-anak
itu tidak salah apa-apa lalu menantang Direktur Gook
untuk mati sekarang.
“Sebagai gantinya, aku akan
mengampuni cucu-cucumu.” Ucap Yoo Jin, Direktur Gook
kaget dan hanya bisa terdiam. Yoo Jin pikir Direktur Gook tak mau melakukanya.
“Tidak, Nyonya. Aku akan
melakukannya. Aku pasti
akan membayar utang ini
padamu di neraka.”kata Tuan Gook dengan nada
penuh amarah lalu menembak kepalanya sendiri.
Sung Won benar-benar kaget melihatnya, Yoo Jin pun bicara
pada adiknya kalau bisa melihatnya kalau itu adalah cara yang
harus dilakukan di Cloud Nine. Sung Won melihat kakaknya memang keren, Yoo Jin pikir
adiknya jangan terlalu senang karena ia berikutnya.
“Kalian pasukan khusus di sana... Tembak Choi Sung Won.” Ucap Yoo Jin, Sung Won kaget kakaknya bisa menyuruh
anak buahnya.
“Orang
yang menembaknya pertama.. akan
mendapat 1 miliar won langsung ke rekening bank mereka.” Ucap Yoo Jin, salah satu orang mengangkat pistol dan
mengarahkan pada Sung Won.
“Tidak perlu merasa malu. Aku akan
memberi
kalian masing-masing satu miliar won.” Ucap Sung
Won akhirnya dua orang lainya pun mengarahkan pistol pada Sung Won.
Sung Won pun panik dengan bangga mengatakan kalau ia punya
lebih banyak uang dari Yoo Jin, bahkan seorang Presdir
dari seorang Chaebol. Lalu sambil bercanda kakaknya itu bisa
mengejutkan. Ia memberitahu kalau ia satu-satunya yang tahu password untuk menjinakkan bom
ini dan memiliki sensor lokasi, jadi jika ia meninggalkan ini dan pergi, maka bok itu hanya akan meledak. Yoo Jin terlihat kaget dan berpura-pura tak peduli.
“Baiklah.... Lupakan perintahku tadi.” Ucap Yoo Jin, tiga orang pasukan pun menurunkan
senjatanya.
“Kupikir kau akan mati pada akhirnya.” Kata Yoo Jin, Sung Won pikir semua lebih baik keluar
karena ingin bicara dengan kakaknya saja, serta tetap bersiaga dan juga agar membawa Direktur Gook keluar.
“Ya, kau memang membuat persiapan
besar. Tapi kau
benar-benar tidak tahu, kan? Dengan Segera,
orang-orang itu akan menodongkan
pistol mereka padamu agar
kau menjinakkan bomnya. Lalu mereka
ingin aku mengaktifkan lift setelah itu, Jika mereka membunuhmu untukku. Kau telah membuat kesalahan
besar masuk ke tempat ini. Tidak
ada jalan keluar untukmu di sini.” kata Yoo
Jin memperingati adiknya.
Je Ha sudah sampai di tempat menyembunyikan USBnya, baru
saja akan berdiri anak buah Kwan Soo langsung menendang bagian lukanya dan
membuat Je Ha lemas dan tak bisa berdiri. Anak Buah Kwan Soo menelp memberitahu
sudah memiliki kartu memorinya. Kwan Soo terlihat
bangga memujinya kerja bagus.
“Apa yang harus kulakukan dengan
orang ini sekarang?” tanya anak Buah Kwan Soo
“Kau harus menyingkirkan dia,
tentu saja.” Ucap Kwan Soo santai, Anak buahnya
mengerti
Saat itu juga Kepala Joo dari jauh memberikan tembakan
yang membuat si pria terjatuh. Ia pun langsung meyelamatkan Je Ha yang terlihat
menahan sakit, Je Ha melihat ponsel masih tersambung lalu berbicara dengan Kwan
Soo kemana harus
membawanya. Kwan Soo kaget mengetahui si tentara bayaran Je Ha
yang berbicara lalu berusaha untuk tetap tenang.
“Bagaimana dengan orang yang
bersamamu tadi?” tanya Kwan Soo, Je Ha
mengatakan orang itu sudah mati.
“Jadi, tentang uang itu. Apa sudah siap?” ucap Je Ha, Kwan Soo kaget dan gugup dan mengatakan
sudah menyiapkan uangnya.
“Aku hanya perlu pergi ke sana
kan?” kata Je Ha, Kwan Soo membenarkan lalu menutup telpnya.
Setelah itu merasa tak percaya dengan Je Ha yang tak ada dalam pikiranya.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar