PS : All images
credit and content copyright : KBS
Na Ri melihat pamannya pergi dan membaca surat Pengaduan
tertulis, ketika itu Nan Gil keluar rumah dan keduanya saling
menatap. Paman Shin keluar dari rumah buru-buru berjalan ke arah mobil Wan Shik
yang sudah menunggunya.
Wan Shik pun duduk didalam mobil bertanya apakah paman
Shin sudah melakukan seperti yang diperintahkan. Paman Shin dengan sedikit ketakutan mengatakan sudah
pasti melakukanya. Wan Shik memastikan kalau Paman Shin tidak melakukan apapun
selain itu. Paman Shin mengatakan tidak ada, akhirnya Wan Shik pun menyuruh
anak buahnya agar segera pergi.
Nan Gil berjalan mendekati Na Ri, lalu Na Ri bertanya Apa
Nan Gil masih menyembunyikan sesuatu
darinya. Nan Gil hanya terdiam. Na Ri heran melihat Nan Gil
hanya diam saja. Nan Gil menjelaskan Da
Da membuat paman mengajukan pembatalan
pernikahan.
“Sejak saat itu, mereka mengklaim
bahwa ayahmu
sudah meninggal.” Jelas Nan Gil
“Dia berkata kalau melihat surat
kematiannya.” Ucap Na Ri
“Da Da bisa dengan mudah
memalsukan dokumen
seperti itu. Aku akan
mencari tahu sendiri. Aku akan benar-benar mencarinya.” Kata Nan Gil
“Tidak. Pamanku mengatakan kepadaku tahun lalu bahwa dia melihat
ayah. Apapun
yang dia katakan, jangan dipikirkan.” Ucap Na Ri
ingin menenangkan
“Apa yang dikatakan oleh seorang
keluarga biasanya
benar. Dan Aku....” Kata Nan Gil, Na Ria sudah tahu kalau Nan
Gil pasti akan pergi mengaduk adonan. Nan Gil tak banyak berkata memilih untuk segera pergi
saja.
Duk Bong masuk kamar adiknya, seperti merasa sebuah
keanehan lalu mencoba untuk keluar lagi dan kembali masuk, tapi Duk Shim
terlihat hanya diam saja. Duk Bong bertanya kenapa tak berteriak seperti biasa
karena menurutnya Ini tidak menyenangkan.
“Aku memutuskan untuk
mengabaikanmu. Aku hanya
akan bersikap seperti kau tidak ada.” Ucap Duk
Shim
“Duk Shim, apa kau tahu caranya
berkelahi?” tanya Duk Bong, Duk Sim heran kakaknya
menanyakan hal itu.
“Apa yang kau lakukan untuk
merobek...” ucap Duk Bong langsung di sela oleh
adiknya, Duk Shim berpikir kalau Yeo Joo yang mengatakan hal itu.
“Aku katakan kepadamu, dia jelas seorang pengganggu di
sekolah. Dia
melemparku ke dinding dan memutar lenganku. Itu semua adalah teknik
pengganggu di sekolah.” Ucap Duk Shim bisa
mengingat saat Yeo Joo melakukan itu padanya.
“Kau bilang Seorang pengganggu di
sekolah? Bagaimana
kau bisa tahu itu? Apa
sesuatu terjadi di sekolah?” kata Duk Bong
penasaran, Duk Shim memilih untuk memakai earphonney. Duk Bong pun
melepaskanya.
“Apa kau benar-benar menyukai Na
Ri dan bukan dia?” tanya Duk Shim penasaran,
Duk Bong tak ingin adiknya mengalihkan pembicaraan.
“Dia terlihat seperti wanita itu. Cinta
pertamamu yang menusukmu dari belakang dan Jelas
bukan dia. Tapi Jangan
khawatir, aku tidak mencarimu. Dia
menyebalkan, tapi aku memihak pada Na
Ri. Semoga
berhasil.” Kata Duk Shim
Duk Bong menyindir adiknya agar bisa berkemas, Duk Shim
memilih untuk menutup telinganya dengan earphone. Duk Bong pun keluar dari
kamar adiknya.
Na Ri melihat surat dari pamanya, lalu bergegas pergi ke
tempat Nan Gil yang sedang membuka adonan kulit. Ia bertanya kenapa Nan Gil tidak
memberitahu tentang
gugatan itu. Nan Gil merasa masih berpikir bagaimana
cara memberitahukanya
“Kenapa kau harus berpikir tentang
hal itu?” ucap Na Ri,
“Aku harus menang di pengadilan. Untuk melakukan itu, kesaksian
kau sangat penting. Sulit
bagiku untuk memintamu menjadi saksiku.” Kata Nan
Gil
“Aku tidak punya rencana untuk
menjadi saksi. Tapi Apa kau
lupa? Kita berkencan sekarang. Kau
membuatku untuk kembali dan
menyatakannya kepadaku. Dia
akan membatalkan pernikahannya dan aku Menganggapnya
sebagai kesempatan.” Ucap Na Ri
“Kau bertanya apa arti tempat ini
bagiku. Aku akan
mengingatkanmu. Tempat
ini lebih penting bagiku daripada kau Itu
sebabnya aku tidak bisa menyerahkan tempat ini.”
jelas Nan Gil
“Apa kau mengatakan kau akan
selamanya menjadi
ayah tiriku?!! Aku tidak
mau. Aku tidak akan melakukannya. Kita
mungkin putus suatu hari nanti, Cinta
kita bisa mati. Bagaimanapun,
aku tidak bisa tetap seperti ini bersamamu. Aku tidak akan berdiri sebagai saksi.” Ucap Na Ri
Nan Gil memanggil nama Na Ri, Na Ri meminta agar Jangan
mengatakan namanya dan Jangan
mengatakan apapun karena bahkan
tidak tahu kenapa dirinya berjuang dan semuanya tidak mengerti dan tidak
masuk akal. Jadi lebih baik Hentikan. Ia tidak ingin berteriak atau
menyakiti Nan Gil dan mereka berdua
harus berpikir tentang hal itu. Nan Gil hanya bisa
diam melihat Na Ri yang akhirnya kembali ke rumah.
Yoon Kyu baru keluar dari restoran menyiapkan kukusan dan
dikagetkan dengan sapaan dari tiga penulis. Si wanita berkacamata sengaja
membawakan kopi ditanganya. Yoon Kyu pun memanggil Nan Gil agar bisa melihatnya
tapi Nan Gil seperti tak peduli dengan menaruh papan menu.
“Kami pastikan untuk tidak
memberimu waktu untuk
melupakan kami. Kami
tidak pernah merasa ragu.” Ucap si wanita kacamata
dengan percaya diri
“Kami selalu bergerak maju sampai
kami mencapai
tujuan kami.” Ucap si wanita hitam, si wanita
kacamata menyenggol anak buahnya.
“Apa karena ini aku menjadi
seorang penulis?”kata si wanita berambut
coklat polos
Si wanita berkacamata membenarkan dengan merasa bahagia,
setelah itu terlihat cemberut merasa harus memecat anak buahnya yang
polos. Oon Kyu pun memberikan semangat
agar mereka bisa datang setiap hari lalu menerima segelas kopi yang masih hangat. Si wanita berkacamata memberikan Nan Gil kopi
Khusus yaitu kopi tetes hanya untuknya. Nan Gil seperti tak peduli.
Saat itu Na Ri keluar rumah dengan membawakan sekop lalu
berjalan ke samping rumah. Yoon Kyo merasa kafe di tempat mereka tidak memilki
kopi seperti ini, Si wanita kacamata yakin mereka sudah tahu jadi berharap semua restoran di Korea memiliki manajer sepertinya.
Soon Rye menemui Duk Bong karena mencarinya. Duk Bong
bertanya kenapa kakeknya bisa memberikan
tanah kepada seorang
remaja 15 tahun. Soon Rye terlihat kaget.
Duk Bong ingin agar Soon Rye mencari
tahu rahasia kotor apa yang
mereka miliki.
“Bagaimana aku bisa mengetahui apa
yang terjadi pada
tahun 1975?”ucap Soon Rye heran
“Astaga, bagaimana kau tahu itu di
tahun 1975?” sindr Duk Bong yang mengetahui Soon Rye
banyak menyimpan rahasia.
“Aku memiliki memori fotografi...” kata Soon Rye menutupinya.
“Shin Jung Im berusia 15 tahun
saat itu. Kau pasti
tahu dengan baik karena
dia adalah teman baikmu. Kalau
kau tidak bisa menemukan apapun, maka coba
ingat-ingat lagi.” Tegas Duk Bong lalu keluar
dari ruanganya.
Yeo Joo langsung menyapa Duk Bong yang baru keluar dari
ruanganya, Duk Bong binggung melihat Yeo Joo yang ada di museumnya. Yeo Joo
mengaku museum masih belum
buka, jadi mengatakan kepada pegawainya kalau datang
ingin menemuinya. Duk Bong yang acuh pun menyuruh Yeo Joo menikmati museumnya
nanti.
“Kwon Duk Bong… Apa kau ingin membuat kesepakatan
denganku?” ucap Yeo Joo, Duk Bong terlihat kaget
seperti berbicara dengan adiknya.
Si wanita kacamata melihat dua pekerja Nan Gil yang
sedang sibuk di dapur. Nan Gil mendekatinya, bertanya Bagaimana
mereka akan melakukan syuting acaranya. Si Wanita
pikir Nan Gil Hanya
bekerja seperti biasa. Dan kamera mereka akan merekam seluruh restoran, dan Nan Gil bisa mengatakan beberapa resep Lalu para tamu akan bercerita dan
makan.
“Setelah itu Mereka kemudian akan
memberikan skor, hanya itu saja. Acara ini akan berdurasi 15
menit. Syutingnya
tidak akan rumit sama sekali.” Jelas Si wanita
“Bagaimanapun dia tidak akan ada
di dalamnya.” Kata Han Yi menunjuk pada Nan Gil, Hoon
menyuruh temanya itu membuat dumpling saja.
“Wahh.... Kalian sangat keren Koki... yang sedingin es. Aku kira kau tidak suka lelucon.” Komentar Si wanita
“Aku memiliki syarat. Kami ingin mencari pemilik asli
dari tempat ini.” tegas Nan Gil
“Semakin banyak cerita yang lebih,
maka semakin baik. Apa ini berarti pemilik aslinya
menghilang? Apa kau
ingin menceritakan kisah itu?” kata si wanita
Nan Gil hanya meminta agar mereka segera menghubungi
kalau memang sudah memilih tanggalnya. Dua pekerja langsung mengeluh pada
keputusan Nan Gil. Si wanita terlihat bahagia memberikan tanda cintanya, lalu
memerintahkan dua anak buahnya bisa Hubungi tim kamera jadi lupakan tentang gurita dan memanggil semua tamu
untuk datang ke restoran.
“Apa dia akan melakukannya? Apa dia benar-benar setuju?” ucap Yoon Kyu tak percaya Nan Gil mau menyetujuinya.
Si wanita berkacamata sibuk menelp Direktur
memberitahu sedang
syuting di Pangsit Hong hari ini. Si wanita
berambut hitam memberitahu yang lainya kalau Menunya
berubah hari ini karena Tidak
akan terlihat baik untuk seorang idola memakan
gurita hidup dan meminta agar bisa menuliskan skrip
naskah tentang makanan gurita hidup.
“Apa Kita akan melakukannya hari ini?” tanya Yoon Kyu heran, Si wanita kaca membenarkan.
“Seorang pemilik yang berhati
dingin seperti dia... cenderung
berubah pikiran.” Kata Si wanita dan mereka
pun akan segera bersiap-siap.
“Bos, mereka akan syuting hari
ini. Apa kau tahu?” tanya Yoon Kyu bertanya
pada Nan Gil, Nan Gil hanya diam saja lalu pergi. Yoon Kyu kesal karena kembali
diabaikan.
Nan Gil mendekati Na Ri yang sedang menyekop tanah dan
bertanya apa yang sedang dilakukanya. Na Ri dengan ketus mengatakan kalau itu
bukan urusan Nan Gil dan menyuruhnya terus mengobrol dan tertawa
dengan para penulis. Nan Gil bertanya kenapa Na
Ri terus mengali tanah. Na Ri mengingatka kalau ia sedang belajar bertani.
“Apa kau yakin? Lalu Akan kau pakai untuk apa tanah
beku itu?” tanya Nan Gil
“Mereka mengatakan aku harus
membalik tanah beku itu... dan
mencampur pupuk di dalamnya. Aku
akan mengubah tempat ini menjadi tanah
yang subur.” Kata Na Ri
“Ini adalah propertiku. Kenapa kau tidak berdiskusi
denganku?” kata Nan Gil
“Seakan kau pernah bertanya
tentang apapun Kau
selalu menyembunyikan sesuatu dan
memutuskannya sendiri.” Balas Na Ri
Nan Gil seperti tak mengerti, Na Ri mengejek Nan Gil
itu memiliki
telinga yang buruk lalu mengatakan kalau sudah memikirkan
hal itu semalam dan memihak
pada pamannya, jadi ingin Pernikahannya harus
dibatalkan da Nan Gil tidak
akan bisa menang dan sudah
merasa cukup dengan cinta tanpa harapan.
“Lakukan saat ada sinar matahari
dan tanahnya lembut. Kalau
kau menyekopnya seperti itu, maka kau
merusak tanahnya. Pastikan
untuk mengenakan sarung tangan lain kali.” Ucap Nan
Gil memegang tangan Na Ri yang sudah membeku.
“Orang yang lemah seperti kau bisa memakai sarung tangan.” Balas Na Ri kesal
Yeo Joo mengajak Duk Bong untuk membuat kesepakatan. Duk Bong bertanya mereka akan membuat
kesepakatan tentang apa. Yeo Joo mengatakan akan
membantu Duk Bong untuk bisa bersama dengan Na Ri karena mendengar Ko Nan Gil adalah ayah
tirinya. Duk Bong seperti tak yakin.
“Itu sebabnya... mereka berdua tidak bisa bersama. Pamannya datang tadi malam .. dan itu kacau sekali. Jadi Ini adalah kesempatanmu. Aku akan membantumu.” Kata Yeo Joo
“Baik kau dan aku bukan tipe yang
akan membantu
orang lain.” Ucap Duk Bong sudah bisa mengerti sifat
mereka.
“Hal ini akan menguntungkan kita
berdua dan Aku mengatakan ini sebagai teman. Tidak peduli seberapa keras aku
bekerja, maka Situasi keluargaku tidak bisa
berbalik. Itu
sebabnya... Aku harus
menikah dengan baik.” Ungkap Yeo Joo, Duk Bong
mengejek Yeo Joo yang berbicara terlalu
jujur.
“Aku akan membantumu agar bisa
bersama dengan Na
Ri, dan kau
dapat membantuku bertemu teman-temanmu. Kita juga bisa memberikan saran
satu sama lain. Ini
akan sangat baik.” Jelas Yeo Joo
“Apa kau memintaku untuk
menjodohkanmu dengan seorang
temanku?” kata Duk Bong tak percaya, Yeo Joo pikir ini yang
namanya gunanya seorang teman.
Nan Gil memakaikan sarung tangan dan juga syal pada Na Ri
lalu memberitahu akan melakukan acara tersebut dan akan syuting hari ini, Na Ri
melihat Seulgi-ri
akan penuh dengan tawa dan mengira Nan Gil akan
sering melihat mereka setelah ini.
“Aku melakukannya untuk menemukan
ayahmu.” Ucap Nan Gil
“Itu yang aku maksud. Kalau kau sedang mencari dia, maka kau tidak mungkin ayah tiriku. Aku akan memihak kepada pamanku
di pengadilan. Kau tidak
akan bisa menang. Kemudian
kita akan menjadi orang asing. Kita
akan berkencan, kemudian menikah, dan
memiliki bayi.” Kata Na Ri
Saat itu Yoon Kyu tiba-tiba datang mendengar Na Ri yang
ingin memiliki bayi, Na Ri terlihat tertunduk malu. Yoon Kyu tersenyum merasa
Na Ri tak perlu malu dengan memanggil nama Nyonya Ko, Nan Gil hanya bisa
menghela nafas. Yoon Kyu lalu memuji Na Ri yang terlihat
pandai menggunakan sekop.
“Bos. Penulisnya ingin berbicara
denganmu. Akan ada
selebriti di sini. Aku sangat gugup bahkan
merasa gatal dari ketiak sampai kaki.” Ucap Yoon Kyu mengajaknya pergi. Na Ri melihat Nan Gil
yang pergi merasa pacarnya itu bersemangat
“Ada suatu tempat yang harus kita
datangi.” Ucap Nan Gil tiba-tiba kembali datang dan menarik
tangan Na Ri untuk pergi.
Na Ri meminta agar Nan Gil bisa melepaskan tangan atau
berjalan lebih lambat lagi. Nan Gil dengan cepat membawa Na Ri ke sebuah taman,
denga pohon yang berubah warna. Na Ri binggung kenapa Nan Gil membawanya ke tempat
ini. Nan Gil mengatakan harus berbicara dengannya.
“Apa masih ada yang harus kau
beritahu kepadaku?” tanya Na Ri
“Ini adalah cerita lama yang
menyakitkan. Ibumu
ingin merahasiakannya.”kata Nan Gil
Flash Back
Nan Gil melihat surat Peringatan dan Pemberitahuan Penyitaan. Nyonya Shin bertanya apakah semua serius, Nan Gil hanya
diam saja. Nyonya Shin mengatakan kalau ini tak boleh dan tidak
bisa melepaskan properti ini. Nan Gil meminta Nyonya
Shin bisa menceritakan apa yang terjadi padanya.
“Orang tuaku dulu menjalankan
sebuah panti asuhan. Itu
adalah panti asuhan kecil di dekat danau. Suatu malam, kebakaran terjadi di panti
asuhan. Orang
tuaku, Jung Nam
dan aku tinggal di rumah ini. Soon Rye sudah tertidur, saat bermain di kamarku.” Cerita Nyonya Shin
“Semuanya... bahkan Orang tuaku mengatakan bahwa kami
keluarga, tapi
mereka tidak bertanggung jawab untuk apa pun. Mereka meninggalkan Soon Rye yang
malang.. dan
membawa Jung Nam dan aku ke Amerika. Mereka
mengatakan orang-orang tidak akan tahu. Semua orang yang akan lupa. Tapi aku tidak bisa melupakannya, dan juga Soon Rye. Aku harus membayar kembali untuk
apa yang sudah
orang tuaku lakukan. Aku
harus melindungi properti ini.” tegas Nyonya Shin.
Keduanya berjalan ditaman yang sama, Nyonya Shin bercerita kalau Nan Gil meremahkan
kematian, maka saat
itulah hidupnya hancur. Dan Saat hutan ini menjadi semakin
penuh, maka akan menyumbangkannya.
“Aku ingin orang-orang yang
berjalan di jalur ini... mengingat
anak-anak... yang
harus pergi sebelum waktunya.” Cerita Nyonya Shin
“Aku akan melindunginya untukmu... sampai tiba saatnya.” Tegas Nan Gil.
Na Ri terdiam seperti bisa mengerti alasan Nan Gil selalu
datang ke tepian danau dan pasti sangat sulit untuk
Nyonya Shin dan juga Soon Rye. Ia menyadari dan bisa mengerti, tapi tetap masih
kesal karena Ibunya hanya
mengatakan bahwa dia dibesarkan
di sebuah panti asuhan dan juga
memiliki kakek-nenek.
“Ibumu ingin menebus... untuk apa yang sudah dilakukan
orang tuanya.” Kata Nan Gil
“Seharusnya dia mengatakannya
kepadaku. Aku
seharusnya mengetahuinya.” Ucap Na Ri terlihat kesal
“Dia hanya mengatakan kepadaku
karena properti itu. Dia
memintaku untuk merahasiakannya.” Jelas Nan
Gil
Na Ri pun ingin tahu kenapa Na Ri bisa mengatakanya, Nan Gil pikir Na Ri sudah tahu alasananya. Na
Ri menyimpulkan kalau Nan Gil ingin melindungi tempat ini Untuk ibunya, menurutnya itu memang benar-benar sifat Nan Gil jadi bisa
melihat kenapa ibunya
sangat mempercayainya lalu berjalan pergi.
Yeo Joo naik mobil bersama dengan Duk Bong memberitahu
rencana pertama mereka adalah Na
Ri harus melihat merkea berdua
bersama-sama. Duk Bong mengejek Yeo Joo yang terlihat
memiik rencana sungguhan tapi ternyata tidak memilikinya.
“Ini adalah sebuah ujian. Kita harus melihat... betapa dia tertarik kepadamu.” Jelas Yeo Joo,
Duk Bong dan Yeo Joo baru saja sampai di depan restoran
dan banyak orang yang lalu lalang dan terlihat sangat ramai.
Monitor, kamera semua peralatan syuting sudah siapkan. Si
penulis bertanya pada Yoon Kyu keberadaan Nan Gil sekarang, Yoon Kyu binggung. Si penulis pun bertanya
kemana makanan yang sudah disiapakanya, sambil berteriak kesal kenapa semuanya
hilang dan haruskan memasaknya sendiri?
“Kalian berdua, temukan dia
sebelum sutradara datang.” Perintah Si penulis, Dua
wanita pun bertanya keberdaaan Nan Gil sekarang.
“Aku tidak tahu...” kata Yoon Kyu, mereka pun meminta agar Yoon Kyu agar
bisa menemukanya. Yoon Kyu pun keluar dari restoran akan
menemukannya.
Nan Gil dan Na Ri akhirnya kembali pulang, melihat Yeo Joo dan Duk Bong yang datang
bersamaan. Yoon Kyu melihat Nan Gil langsug menariknya karea peulis mengatakan
untuk datang harus melakukan pertunjukan. Nan Gil
akhirnya dipaksa masuk ke dalam restoran.
Yeo Joo melihat Na Ri bertanya kemana perginya, Na Ri
yang masih kesal hanya melirik sinis lalu masuk ke dalam rumah. Yeo Joo pun
memberitahu Duk Bong tentang reaksi wajah Na Ri, menurutnya Permainan
sudah selesai karena Na Ri seperti cemburu melihat
kedekatan mereka.
Na Ri sibuk menutupi tanahnya yang sudah digemburkan
dengan plastik dan menumpuknya dengan tanah agar plastik tak terbang. Yeo Joo
dan Duk Bong masuk melihat Na Ri yang sibuk, lalu Yeo Joo pun memberikan semangat
dengan sengaja membiarkan mereka berdua.
“Na Ri. Aku akan ke Seoul. Kapan kau akan pergi?” kata Duk Bong, Na Ri hanya diam saja, Duk Bong akhirnya
mengambil sekop membantu Na Ri sampai akhirnya keduanya saling menatap karena
sama-sama berjalan ke arah yang berlawanan.
Duk Bong menaruh sekopnya dengan mengingat pesan dari Yeo
Joo “ Tatapan,
jarak, kontak. Ingat tiga hal. Kau
perlu berhati-hati dengan seseorang yang
berduri seperti dia.”
Flash Back
Yeo Joo memberitahu tips pertama adaalah mulai
dengan melihat ke dalam matanya dengan Jarak
yang menyediakan rasa aman adalah
sekitar tiga langkah. Ia pun mulai mempraktekan
dengan berjalan lebih dekat tiga langkah pada Duk Bong
“Buat dia gugup dengan setiap
langkah yang kau ambil. Itu
akan terasa seperti kau menyentuhnya dengan
matamu. Saat
itulah kau dengan santai menyentuhnya, Di
mana saja.” Ucap Yeo Joo memegang lengan Duk Bong.
Keduanya saling menatap, sepertinya Yeo Joo mulai gugup
menatap Duk Bong yang ada didekatnya.
Yeo Joo sedang memakai bedak dalam kamar seperti
mengingat saat mengajarka triknya pada Duk Bong, seperti membuat hatinya
bergetar. Lalu ia meminta agar diriny sadar karena Duk Bong itu tidak
akan menjadi miliknya, jadi Jangan buang-buang waktu lagi.
Duk Bong menatap Na Ri lalu berjalan tiga langkah dengan
mengingat perkataan Yeo Joo “Saat itulah kau dengan santai
menyentuhnya, Di mana
saja.” Ia ingin menyentuh rambut Na Ri dengan berpura-pura ada
sesuatu, tapi Na Ri lebih dulu menghindarinya. Duk Bong terlihat sedih karena
rencananya gagal.
“Pamanku mengajukan pembatalan
pernikahan.” Kata Na Ri memberitahu, Duk Bong pikir
pamanya itu memiliki hak untuk melakukanya.
“Jadi Kau ingin mengajukannya. Respon
macam apa itu?!” keluh Na Ri, Duk Bong pun ingin tahu
apa yang dikatakan Nan Gil.
“Kau tahu temperamennya. Dia berkata akan menang di
pengadilan.” Ucap a Ri
“Kenapa kau berhenti kerja? Apa kau benar-benar akan bertani
di sini?” tanya Duk Bong
“Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak tahu kenapa aku
memberitahumu. Jangan
pikirkan aku.” Ucap Na Ri
“Melampiaskannya ke tanah tidak
akan membantu. Aku akan
memberitahumu apa yang harus dilakukan,
jadi ayo kita pergi ke Seoul.” Kata Duk Bon
Duk Bong membuka pintu mobil menyuruh Na Ri duduk
didepan, tapi Na Ri malah menyuruh Yeo Joo untuk duduk didepanya. Yeo Joo
binggung, dan bertanya apakah seniorya itu juga akan
pergi. Na Ri mengatakan akan duduk dibelakang jadi Yeo Joo
harus duduk didepan, tapi sebelum masuk mobil meminta waktu satu menit saja dan
kembali ke dalam restoran. Yeo Joo binggung apa sebenarnya yang terjadi
sekarang.
Nan Gil sedang melakukan rapat dengan para penulis, si
wanita berkacamata bertanya apakah Nan Gil memiliki keahlian khusus dengan gaya seperti pembuat roti pizza. Nan Gil
mengatakan kalau tak memilikinya, si penulis pun berpikir mereka tak
memerlukanya.
“Kalau begitu... Kita bisa memperbesar pembuluh
darah di
tangannya saat dia mengaduk.” Ucap Si wanita dengan
menarik bagian tangan Nan Gil yang terlihat kekar.
“Haruskah kita fokus ke lengannya
juga? Memperbesar
dan... ambil
gambar bisepnya...” kata wanita lain yang
merencanakan pengambilan gambarnya.
Na Ri masuk melihat Nan Gil sedang bersama dengan tiga
penulis, lalu memberi kode agar bisa bicara. Nan Gil pun pamit untuk pergi berganti pakaian. Si wanita menahanya sebentar dengan berpesan agar Masukan sesuatu yang bernuansa
musim panas dan Sesuatu
yang menunjukkan pembuluh darahnya. Nan Gil pun segera
bergegas pergi.
Na Ri memberika ponsel milik ibunya pada Nan Gil, Nan Gil
binggung kenapa Na Ri mengembalikannya. Na Ri merasa Nan Gil tidak
akan mengirim pesan
teks atau menelepon lagi jadi kalau perlu
berbicara dengan Nan Gil akan
menelepon ponsel milik ibunya. Nan Gil pun menerima ponselnya.
“Aku akan ke Seoul dan Kau pasti sudah merasa stres. Jadi Maaf
sudah menambah-nambahinya. Kita
berdua perlu waktu untuk berpikir. Semoga
beruntung dengan acaranya.” Kata Na Ri
Duk Bong di luar menunggu saling melirik pada Yeo Joo,
seperti terasa canggung, lalu ia mengajukan pertanyaan Apa yang
terjadi antara Yeo Joo dan
Na Ri karena terlihat tak akur.
“Aku berselingkuh dengan pacar yang sudah sembilan tahunnya.” Akui Yeo Joo
“Kenapa kau melakukannya?” tanya Duk Bong, Yeo Joo memikirkan alasan melakukan
itu.
Flash
Back
Dibagian belakang kabin, Dua pramugari saling berbisik
membahas Pesta ulang tahun Yeo Joo sangat murahan dan mencolok jadi beruntung Na Ri tak ikut pergi.
“Dia sangat membangga-banggakannya dan Benar-benar palsu.” Ungkap pramugari mengejek Yeo Joo
“Dia melakukannya untuk terlihat
baik di depanmu, supaya
disukai. Jadi Bersikaplah yang baik. Yeo Joo lapar akan kasih sayang. Jangan berbicara buruk di
belakangnya dan mulai bekerja.” Kata Na Ri, saat itu
Yeo Joo bisa mendengar pembicaraan ketiganya.
Yeo Joo tahu Na Ri memihak kepadanya tapi lebih marah kepada
orang-orang yang
bicara buruk tentang dirinya. Jadi saat itu sangat menyadari
keberadaannya, maka bersaing
dengan Na Ri dan cemburu kepadanya dan melihat keadaan cukup rumit
“Apa Karena itu kau mencuri pacar
sembilan tahunnya?” tanya Duk Bong
“Sejujurnya, aku bertanya-tanya pria macam
apa... yang dia
kencani selama sembilan tahun. Kemudian,
yah... Aku hanya
gadis yang jahat.”ungkap Yeo Joo lalu
menyadari kenapa harus mengatakan sejujurnya pada Duk Bong.
“Wow. Setelah melalui sesuatu
seperti itu, bukankah
akan sulit bagi Na Ri untuk bahkan
sekedar melihatmu? Dia
benar-benar bukan gadis biasa.” Ungkap Duk Bong bangga
“Dia tidak biasa dengan cara
apapun.” ungkap Yeo Joo
Saat itu Na Ri pun keluar dari restoran, Duk Bong membuka pintu untuknya. Na Ri sempat menatapnya tapi setelah itu memilih untuk duduk dikursi belakang. Duk Bong langsung menutup pintu dan berjalan ke arah kemudi, Yeo Joo yang melihatnya mendengus kesal karena dibiarkan begitu saja.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar