PS : All images
credit and content copyright : TVN
Anna datang ke tempat Ibunya menaruh bunga sambil menangis meminta maaf karena
sudah mengacaukan semuanya.
Saat itu Yoo Jin datang dengan pengawalnya lalu menaruh bunga juga, Anna
terlihat kaget dan sangat marah melihat Yoo Jin datang ke pemakaman ibunya.
“Ibumu menyukai bunga hydrangea. Suatu malam, Ayahmu mabuk dan
membawa bunga hydrangea. Dan mengatakan, "Apa Kau tidak suka ini?" Sejujurnya, Aku
tidak suka bunga hydrangeas. Tapi
itu masih membuatku merasa baik.” Ucap Yoo
Jin
“Tapi... Saat aku berkunjung ke rumahmu, Aku melihat satu buket bunga
hydrangea dalam vas
di ruang keluarga. Aku yakin
kau percaya kalau aku ingin membunuhmu. Tapi aku sama sekali tidak
membencimu, bahkan saat aku berpikir aku
harus membunuhmu Karena
kau mirip denganku” Akui Yoo Jin, Anna hanya
terdiam
“Aku juga kehilangan ibuku saat
seusiamu Dan
digantikan... Ibu tiri
yang sudah mengambil ayah dari sisiku, Dia
bekerja sebagai sekretaris Ayahku dan menjadi kekasihnya Dan akhirnya, dia
menjadi istri ayahku. Wanita
itu, ibu kandung Sung Won, orang yang kau panggil
"Paman" Tapi
betapa ironisnya... Sekarang
Aku menjadi ibu tirimu..”ungkap Yoo Jin
Anna tetap terdiam, Yoo Jin merasa mungkin
bisa mengerti dengan apa yang terjadi pada ibu Anna dan Se Joon tidak
tahu kalau dia hamil jadi bisa saja menikah saat mengandung
bayinya lalu akhirnya memiliki anak. kemudian bercerai dan ibumu bisa kembali ke korea karena ingin
menemui ayah anak itu
“Tapi, Apa Kau tahu...yang harus aku lakukan
saat
situasi seperti itu? Aku
menyingkirkan semua yang aku miliki dan memilih ayahmu” ucap Yoo Jin membela diri
“Jadi kau katakan padaku kalau itu
alasanmu mengapa Kau membunuh ibuku” ucap Anna
“Akan lebih menyenangkan jika kau benar-benar
darah dagingku... Tapi
namamu tidak akan menjadi Go Anna lagi Sekarang
namamu, Jang Anna Dan,
kau akan menjadi putriku, Kau
benar-benar akan menjadi putriku secara hukum Dan aku sendiri tidak punya anak, Jadi jika kau tidak berbuat
apa-apa, kau akan menjadi putri seorang
presiden Lalu suatu saat nanti, mungkin
akan menjadi pemilik JB Group” ucap Yoo Jin
Yoo Jin pikir kalau memang Anna benar-benar
ingin balas dendam padanya setelah mewarisi semua
yang telah di milikinya. Anna mengatakan tidak
butuh semua itu, Yoo Jin kembali mendekati
Anna menyuruh agar pergi sekarang yaitu ke Lafelt dan Jadilah seorang model atau
kebanggaannya atau apapun itu serta hiduplah seperti yang dinginkan, karena ia dengan senang hati akan membantu semampunya.
“Tidak ada yang bisa kau lakukan
disini sekarang. Dan
sekarang, sudah terlambat untuk mengungkapkan identitasmu yang
sebenarnya. Ibumu
sudah meninggal dan ayahmu juga tidak bisa diandalkan. Apa kau benar-benar ingin hidup
bersama ibu tiri seperti aku?” kata Yoo Jin dengan
mata melotot
“Bagaimana jika aku bilang tidak? Bagaimana
jika aku terus berusaha mengungkapkan siapa pembunuh ibuku sampai
kapanpun?” ucap Anna menantang
“Maka kehidupanmu akan kembali penuh
dengan tragedy, Kau
terpaksa harus melihat orang yang yang kau cintai mati satu persatu Seperti Mi Ran, Ahjumma, Sung Gyu, dan juga.......Kim Je Ha. Mereka semua akan mati karena berusaha
untuk melindungimu” tegas Yoo Jin
Anna mengatakan itu tak mungkin, karena Sebelum
itu terjadi maka Je Ha
akan membunuhnya. Yoo Jin pikir Anna tak tahu alasan Je
Ha itu bekerja
sama dengannya, lalu memberitahu seperti gejala PTSD yang dirasakan saat melihat lampu blits maka Je Ha juga menderita penyakit yang sama yaitu dia tidak bisa membunuh siapa
pun
“Itu sebabnya aku yang akan
menarik "Pelatuknya" demi membalaskan
dendamnya” kata
Yoo Jin, Anna binggung apa maksudnya balas dendam
“Ya, balas dendam! Dia bekerja denganku untuk
membalaskan dendam wanita yang dia cintai! Aku rasa, mereka bahkan sudah
bertunangan Lagipula,
mungkin akhirnya dia akan meninggalkanmu setelah balas
dendamnya terlaksana. Jadi,
jangan terlalu terikat dengan laki-laki itu. Kau
tidak tahu semua ini, kan?” ucap Yoo Jin dan
menyuruh Anna agar bertanya pada pamanya.
Anna merasa kalau Yoo Jin memang seorang Pembohong, Yoo Jin menegaskan kalau Anna yang tidak
tahu, Anna yakin akan tinggal
bersama Je Ha, Yoo Jin pikir itu yang Je Ha katakan
kalau Anna ikut
bersamanya, lalu memberitahu kalau nama "Kim Je Ha" hanya nama
samaran, Anna terlihata kaget.
Yoo Jin rasa Anna benar-benar tidak tahu apa-apa, karena Je Ha tidak bisa pergi ke luar
negeri, Disebabkan dia sebagai buronan Interpol, Anna mengaku tahu tentang hal itu kalau Je Ha itu sudah
dijebak. Oo Jin pun menyimpulka kalau Je
Ha menceritkan sudah di jebak atas pembunuhan Raniya. Anna bertanya-tanya sapa Raniya yang disebutkanya.
“Apa Kau bahkan tidak tahu nama gadis
itu? Itu memang
tidak benar Kim
Je Ha bukan buronan karena dia dijebak atas pembunuhan Raniya Tapi karena dia membantai warga
sipil saat dia di Irak dan
dianggap sebagai penjahat perang karena tindakannya. Jika kau tidak percaya denganku, tanyakan
saja padanya. Dia tidak
bisa hidup tanpa identitas samaran yang aku berikan padanya. Selain itu... Dia akan di penjara seumur hidup jika
aku melakukan satu kali telpon. Apa
kau benar-benar ingin melakukan itu padanya?” ucap Yoo Jin mengancam, Anna pun hanya bisa diam.
Se Joon dan Yoo Jin kembali berkampanye dengan melakukan
pekerjaan sukarela memberikan makanan pada manula, mereka seperti pasangan yang
serasi dengan senyuman pada manula sebagai kandidat presiden. Saat semuanya
selesai, Yoo Jin masuk mobil lebih dulu dan langsung pergi begitu saja. Se Joo
hanya bisa menatap diam dengan tingkah istrinya.
Je Ha diam-diam melihat dari kejauhan lalu mendekati Se
Joon hanya sendirian, Se Joon lebih dulu menanyakan keadaan Anna, Je Ha mengatakan
baik-baik saja tapi hanya secara fisik, Se Joon bisa
mengerti lalu bertanya Apa yang ingin dibicarakan Je Ha sekarang. Je Ha merasa Se Joon itu benar-benar
ayah yang terburuk yang ada di dunia ini. Se Joon pun bertanya lalu apa maksudnya.
“Jadi aku akan memberikanmu
kesempatan untuk menjadi ayah yang baik bagi
Anna” kata Je Ha, Se Joon pikir Sudah
terlambat untuk melakukan hal itu.
“Aku akan buat Kau menang melawan Park Kwan Soo Dan membebaskan diri karena sudah
menjadi boneka Choi Yoo Jin. Tapi sebagai gantinya, tolong
ungkapkan siapa pembunuh ibu Anna yang
sebenarnya, Ini semua Demi Anna” tegas Je Ha
“Jadi kau punya bukti?” tanya Se Joon
Yoo Jin masuk ke dalam cloud nine bertanya pada Sek Kim
kalau selama dirumah sakit Je Ha berada
di dalam ruangan cermin. Sek Kim membenarkan. Yoo Jin berkomentar santai kalau
Je Ha sudah
bekerja keras, Sek Kim pun bertanya apakah Yoo Jin
harus memberikan akses pad cermin untuk K2
“Apa Kau tahu kenapa itu diberi nama
cermin ? Karena kau harus mengungkapkan
siapa dirimu di depan cermin , sebelum bertanya pada cermin” jelas Yoo Jin lalu bertanya pada Cermin apa saja yang
sudah ditanyakan Je Ha padanya.
Cermin langsung memberian data seperti sebuah histroy
dalam internet “Keterlibatan Kumar
dengan pemerintahan sekarang delam import senjata. Keterlibatan wilayah
barat laut dalam pengembangan
minyak dan gas. Hasil survei tanah untuk minyak bumi di wilayah timur. Daftar konsorsium yang
terlibat dengan pengembangan minyak
& gas yg dilakukan Kumar. Daftar subkontraktor
yang terlibat dengan pengembangan minyak & gas yg dilakukan Kumar.”
Yoo Jin menghentikanya merasa kalau tak ada yang penting,
lalu bertanya, apa yang dicari Kim Je Ha dengan menanyakan
semua itu, Cermin memperlihatkan datang sebuah Bukti
soal Kumar-Gate (Kasus
Kumar) Ia memikirkan apa maksud Kumar-Gate dan bertanya apakah cermin yang memberi nama itu, cermin
mengatakan “Itu nama insiden yang ditugaskan pada Agen Kim Mengenai penipuan dalam
pengembangan minyak dan gas yang dilakukan
kumar”
Se Joon menyimpulkan kalau Ia bisa mudah terbebas
menjadi boneka Choi Yoo Jin, seperti yang katakan, akhirnya ia setuju akan berjanji melakukanya jadi
meminta Je Ha memberitahu apa yang sudah diketahuinya.
“Ada sekandal korupsi besar yang melibatkan sekelompok
besar orang Dan Park
Kwan Soo juga terlibat disana. Ah
tentu saja, semua ini belum terungkap... Tapi presiden kita yang sekarang
ini juga sangat terlibat didalamnya” kata Je Ha yakin
“Ah... Benarkah? Apa kau punya alasan
dasar untuk
mengklaimnya?” ucap Se Joon seperti masih tak percaya
“Aku akan memberikanmu yang
terbaik dengan
buktinya” jelas Je Ha,Se Joon bertanya apakah itu bukti fisik. Je
Ha membenarkan.
“Park Kwan Soo akan mundur dengan
sendirinya jika dia tahu kalau kau
memilikinya. Karena
nantinya, semua orang akan mengasihanimu Dan kau juga bisa mengalahkan JB
Group serta Choi
Yoo Jin dengan sekali tindakan!”ucap Je Ha yakin
Se Joon pun bertanya sebenarnya apa alasan Je Ha
memberikan semua bukti itu padanya, Je Ha tahu Se Joon itu politisi
yang sangat korupsi jadi bersedia
mengkhianati Choi Yoo
Jin jika saatnya tepat. Ia tahu saat itu ,
Choi Yoo Jin sudah menyiapkan rencana untuk Anna dan orang-orang di
sekitarnya maka Ini satu-satunya cara mereka bisa membuat Choi
Yoo Jin dan Park Kwan Soo menghadapi keadilan untuk
melindungi Anna Dan
mengembalikan nama baik ibunya, seperti yang Anna inginkan Se Joon setuju,
sebagai gantinya akan berusaha
untuk menjadi ayah yang baik bagi anaknya
Yoo Jin bertanya pada cermin apakah Je Ha Ha bertanya soal semua
yang ada hubungannya dengannya. Cermin menjawab tidak. Yoo Jin bertanya kembali
apakah Je Ha juga bertanya tentang Ume Hye Rin. Cermin pun mengatakan tidak, Yoo Jin pun merasa Je Ha
itu benar-benar pria sejati,
“Mungkin dia tahu kalau mustahil
untuk mendapatkan informasi soal dirimu
melalui cermin?” ungkap Yoo Jin merasa itu
bukan suatu masalah yang besar.
“Cermin...pertanyaan apa yang
terakhir Agen Kim tanyakan padamu?” tanya Yoo Jin
Cermin memberitahu tentang Penduduk
Korea yang tinggal dekat kumar yang tidak ada ikut berpolitik. Yoo Jin bertanya apakah
ada penduduk yang seperti itu di Kumar. Cermin mengatakan ada dan Yoo Jin meminta agar
ditunjukan padanya.
Beberapa foto diperlihatkan oleh cermin, Sek Kim melihat
lebih dekat dan memberitahu kalau Mereka hanya sukarelawan
medis, tiba-tiba mata Yoo Jin melotot kaget. Sek Kim binggung
bertanya apakah ada masalah. Yoo Jin
melihat nama Kim Suk Han, lalu
bertanya apakah itu orang yang dimaksud. Cermin membenarkan.
Sek Kim bertanya apakah maksudnya seorang Psikiater itu,
Yoo Jin memberitahu kalau Kim Suk Han adalah Putra
presiden dan sekarang Je Ha sudah mengetahuinya tentang Kunci utama dalam “Kumar-gate” [Kasus kumar]
Suk Ha duduk dalam ruangan gereja dirumah sakit, dan
berdoa seperti terlihat sangat serius, Je Ha pun bisa melihat dari rekaman TV
rumah sakit. Ia terus mengikuti arah Suk Ha pergi dan ternyata langsung
melakukan operasi dengan beberapa pengawal yang terus mengikutinya. Je Ha
terlihat kecewa tak menemukan apapun lalu tiba-tiba terpikir sesuatu dan
bergegas pergi.
Je Ha pun sudah duduk di KANTOR ANGGOTA
PALEMEN PARK KWAN SOO dengan melihat berkas-berkas
diatas meja. Kwan Soo datang bertanya apa yang membuat Je Ha datang jauh-jauh
ke kantornya. Je ha mengaku mengenai uang
yang diterima waktu itu dan ingin meminta sisanya seperti yang dijanjikan
sekarang. Kwan Soo menanyakan alasanya.
“Apa maksudmu menanyakan alasanya? Itu
karena aku butuh uangnya” kata Je Ha
“Kenapa, apa kau berencana untuk
menyingkirkan Jang Se
Joon dan melarikan diri ditengah malam?”ucap Kwan
Soo, Je Ha tertawa merasa Kwan Soo cepat
sekali menebaknya. Kwan Soo pun mengajak Je Ha
untuk duduk bersama
“kau tahu... setelah kejadian dengan putri
pembawa masalah itu, sekarang Kepopuleran
Choi Yoo Jin semakin meningkat Tapi
kalau Jang Se Joon semakin menurun maka
aku tidak yakin jika kali ini, Aku benar-bener membutuhkan
bantuanmu” ucap Kwan Soo
“Tapi saat ini kau tidak dalam
situasi di mana harus
tenang-tenang saja”balas Je Ha, Kwan Soo
bertanya apakah Je Ha mendengar
sesuatu?
“Bukti mengenai “Kumar-gate.” Apa Kau tahu, Aku
rasa aku sudah mengetahuinya” kata Je Ha, Kwan Soo
kaget dan panik lalu bertanya bagaimana Je Ha bisa mengetahui hal itu.
“Ah, entalah ..Menurutmu bagaimana aku
bisa tahu soal Kumar-gate? Dan
orang itu, Kim Suk Han, juga
sedang diawasi dengan ketat” kata Je Ha memberikan
pertunjuk, Kwan Soo terlihat benar-benar ketakutan.
Direktur dan Kepala Joo sudah ada diruangan Nyonya Choi,
lalu Sek Kim datang melaporkan kalau Kim
Je Ha, di tengah malam diam-diam menemui Park Kwan Soo. Direktur benar-benar kaget dan bertanya apakah Yoo Jin tidak tahu soal ini, Yoo Jin hanya diam saja. Direktur mulai mengumpat marah
pada Kepala Joo.
“Biarkan saja dia Semua ini bagian dari rencana” ucap Yoo Jin, Direktur binggung
“Ketua Joo... Persiapkan bantuan untuk Je Ha” kata Yoo Jin, Kepala Joo mengerti. Yoo Jin meminta
mereka bersiaga
“Rencana ini akan memutuskan siapa
yang
menjadi pemenang di pemilihan presiden nanti... Tidak maksudku... bahkan mungkin mengubah nasib
bangsa
kita sekarang ini” kata Yoo Jin penuh rasa
keyakinan.
Kwan Soo datang kerumah sakit dan disambut oleh kepala
rumah sakit, meminta maaf karena tiba-tiba datang. Kepala rumah sakit merasa tak masalah karena bersyukur
atas kehadiran Kwan Soo sebagai calon
presiden. Kwang Soo pikir Tidak bisa dipungkiri seorang calon
Presiden juga harus mengecek kesehatannya.
Suk Ha sedang mengecek data pasien di meja infomasi,
salah satu perawat mengeluh Kali ini banyak sekali pengawalnya. Suk Ha melirih pada pengawal yang tak jauh darinya,
lalu memberitahu keluhan perawatnya yang mengatakan
kalau pengawalannya terlalu
banyak, dengan candaanya. Seorang perawat lain datang
meberitahu Suk Ha harus
pergi ke ruang CT scan, Suk Ha binggung karena bukan jadwalnya bertugas disana.
Perawat memberitahu Seorang calon presiden datang yaitu Anggota
Parlemen Park Kwan Soo.
Kwan Soo siap menjalani CT Scan dan Suk Ha pun masuk
ruangan. Kwan Soo mengatakan kalau ingin konsultasi pribadi dengan Suk Ha
sekarang. Suk Ha pun menyuruh juniornya untuk keluar dari ruangan karena akan
mengurusnya. Setelah juniornya keluar, Suk Ha menyindir Pasti sulit sekali bagi Kwan Soo untuk bisa bertemu denganya di saat seperti ini
“Kalau begitu, kau harus mengangkat
telponku… Ah, Aku
kesini untuk mengecek kesehatanku sebagai calon presiden. Jadi jangan khawatirkan pikiran
orang lain” ucap Kwan Soo, Suk Ha tak mengerti
maksudnya.
“Kau harus terus mengawasi "Objek
berbahaya" itu. Ada orang
lain yang sedang mencarinya sekarang, Seseorang
yang bernama Choi Yoo Jin. Anak
buahnya sudah mencium hal itu Kau
harus memindahkannya dari tempat yang kau sembunyikan sekarang Atau sama sekali membuangnya” jelas Kwan Soo
“Ah, entahlah.. Aku sedang berpikir seperti itu
tapi... Melihat
caramu menyingkirkan ketua sekretaris ayah dengan itu. Aku merasa harus menyimpannya
sekarang Dan
bahkan jika kau berhasil masuk ke Blue House, jangan lupa kalau aku
"memilikinya" dalam genggamanku” kata Suk Ha memperingatinya.
Setelah itu mengatakan kalau pemeriksaan selesai, Suk Ha
sebagai dokter mengatakan Tidak ada gejala yang
mengkhawatirkan jadi Kwan Soo tidak
perlu kembali untuk melihat hasilnya. Kwan Soo mengucapkan terimakasih karena menurutnya Sedikit
pencegahan lebih baik dari pada setumpuk pengobatan dan Lebih baik untuk memeriksakan
diri sebelum penyakitnya datang.
“Kau harus memperketat keamananmu.. Jika tidak, mungkin ayahmu akan
bernasib buruk... Karena
dirimu, selama ini sudah kurang waspada” pesan Kwan
Soo sebelum meninggakan ruangan.
Kwan Soo pun selesai melakukan pemeriksaan dilantai atas,
Je Ha terus mengawasinya, saat Suk Ha pergi dua orang yang ada di ruang tunggu
tiba-tiba mengikutinya dari belakang. Je Ha terlihat binggung siapa orang-orang
itu, telpnya tiba-tiba berdering.
“Dia tidak sendirian. Lihat ke
bawah arah jam
10:00, jam 2:00, dan jam 4:30. Anak
buah Park Kwan Soo ada dimana-mana Orang
itu dari Blue House, dan
dia anak buah Park Kwan Soo.” Kata Kepala Joo
memberitahu Je Ha kaget dan langsung mencari keberadaanya, Kepala Joo sudah ada
diseberang lorong melambaikan tangan, Je Ha menyuruh Kepala Joo untuk segera
pergi.
“Aku tidak tahu apa yang kau
rencanakan, tapi akan sulit tanpa bantuanku” kata Kepala Joo, Je Ha pun meminta Kepala Joo
mengikutinya sekarang.
Di ruang terbuka rumah sakit.
Je Ha bertanya bagaimana bisa kepala Joo sampai dirumah
sakit. Kepala Joo mengatakan kalau Nyonya Choi mengirimnya. Je Ha bisa tahu kalau Yoo Jin pasti bertanya pada
cermin. Kepala Joo menjelaska kalau Yoo Jin bilang Ia bisa membantu Je Ha jika ada yang harus dilakukan
“Jadi, apa yang terjadi?” tanya Kepala Joo
“Awasi dokter satu itu! Buat agar dia tahu kalau sedang
di awasi” kata Je Ha, Kepala Joo bingung.
“Apa maksudmu agar dia tahu?” tanya kepala Joo
“Berdasarkan
pengamatanku, target kita sudah
menyembunyikan data yang penting di suatu tempat di rumah sakit”
Je Ha sengaja mengutus kepala Seo berpura-pura sebagai
pasien rumah sakit dengan cedera leher melihat semua pergerakan Suk Ha dalam
rumah sakit. Di depan meja informasi pun anak JSS berpura-pura sedang menelp
mengamatinya. Di dalam geraja, Suk Ha sering datang duduk dan berdoa. Salah
seorang pasien dengan patah tangan ikut mengamatinya.
“Kau bukti penting? Jadi, apa menurutmu dia menyembunyikannya di ruangannya atau di brangkas?” ucap Kepala Joo
“Tidak. Sebenarnya aku sudah melihat rekaman CCTV di Rumah sakit Dan ada bukti kalau
seorang pencuri masuk ke
ruangannya. Jadi itu artinya seseorang sudah mencarinya disana.” Jelas Je Ha yang selama ini
mengamati dalam ruangan CCTV saat Suk Ha sedang melakukan operasi.
Kepala Joo pikir Mungkin
itu salah satu anak buah Park
Kwan Soo, Je Ha rasa seperti itu. Saat Suk Ha sedang memeriksa
pasien dalam ruanganya, dengan sengaja Kepala Seo mengamati dengan melihat ke
arah pintu yang terbuka.
“Mereka akan mencuri
data ini dengan cara apapun Jadi itu artinya kalau dia menyembunyikannya di suatu tempat... dimana tidak bisa ditemukan sekalipun melakukan penggeledahan. Itu artinya tidak mungkin ada di ruangannya, di rumah, di brangkas, penyimpanan di bank atau di tempat pribadi lainnya.” Kepala Seo
terus mengikuti kemana Suk Ho pergi degan akan buah lainya
“Aku yakin dia tidak
menyimpannya di komputer atau situs
penyimpan data Karena mereka sangat bisa di retas. Jadi mungkin dia menyimpannya di kartu memori Dan menyimpannya di tempat yang tidak jauh dimana dia bisa selalu mengeceknya.
Suk Ho sedang bertugas dibagian CT Scan, Anak buah Kepala
Seo datang dengan wajah panik seperti berpura-pura salah masuk ruangan.
Kepala So masih tak mengerti kenapa Je Ha memintanya agar
terlihat jelas sedang mengawasinya. Je Ha pikir ereka memang harus membuat Suk Ha merasa tidak
nyaman maka akan
memindahkannya Dan juga
menunjukkan dimana tempat menyembunyikannya
Sek memberitahu
Kwan Soo kalau Para Agen
JSS berjaga-jaga di rumah sakit atas
komando Agen Kim Je Ha. Kwan Soo tak percaya
ternyata Je Ha itu benar-benar gigih lalu bertanya Berapa
pengawal yang ada bersama Kim
Suk Han saat ini.
“Biasanya Blue House hanya menyediakan tiga orang pengawal
untuknya dan Polisi akan membantunya, kapanpun
dia butuh bantuan Tapi
semua polisi ada di pihak kita, jadi itu tidak apa-apa” kata Sek menenangkanya.
“Aku masih merasa cemas soal semua
in, kalau begitu Awasi dengan ketat Jika kau curiga kalau JSS sudah mengetahui
keberadaan buktinya aka Pastikan
kau suruh anak buahmu pergi dan mengambilnya terlebih
dulu Jika itu
mustahil, lebia hbaik hancurkan
buktinya di TKP. Itu tidak boleh jatuh ke tangan Choi Yoo Jin, apapun
caranya.” Perintah Kwan Soo, Sek mengerti.
Suk Ha duduk dibagian gereja kembali berdoa dengan wajah
gelisaha, anak buah dengan pasien patah tangan terus mengawasinya. Saat itu
juga terlihat Suk Ha ragu untuk mengambil sesuatu dibangku depan lalu merasa seorang
pria yang terus mengamatinya.
Ia pun keluar dari gereja dan berpapasan dengan Je Ha,
saling menatap dingin. Ketika Suk Ha benar-benar keluar Je Ha pun bertanya pada
anak buahnya dimana keberadaanya, anak buahnya menunjuk dikursi lalu keduanya
mencari dan tak bisa menemukan apapun.
Suk Ha masuk ruangan terlihat gelisah, pengawalnya merasa
atasana itu terlihat
kurang sehat, Suk Ho mengaku baik-baik
saja jadi tak perluh khawatir lalu menyuruhnya untuk keluar.
Lalu menelp seseorang terlihat Sung Won yang duduk bersama ayah mertua memilih
untuk tak mengangkatnya.
“Kim Suk Han bukan tipe orang yang
mau
melibatkan diri dengan hal seperti ini. Akan
menyenangkan untuk mengetahui siapa yang berakhir dengan
"Bukti itu". Jika
buktinya jatuh ke tangan Choi Yoo Jin... Semuanya pasti akan sulit bagimu,
PresDir
Choi” ucap seseorang didepan Sung Won
“Siapa yang tahu? Kita
lihat jika itu memang benar-benar masalahnya” kata Sung
Won seperti tak takut.
“Tapi kau tahu, Choi Yoo Jin
benar-benar hebat! Dia
mengetahuinya, jadi kita harus mengurusnya
sekarang melalui
Jang Se Joon atau Park
Kwan Soo, benar kan?” ucap ayah mertua Sung Won
“Orang yang duduk disini akan berdampingan
dengan orang
yang memiliki kartu memori milik Suk Han, kan?” kata Sung Won
“ Jika Choi Yoo Jin memilikinya, maka Park
Kwan Soo dan Kita akan dikuasai olehnya Tapi jika Park Kwan Soo
memilikinya, maka tidak ada
yang berubah. Sepertinya,
kita sudah memilih siapa yang akan menjadi presiden
selanjutnya” kata pria yang duduk didepan Sung Won
Suk Ha benar-benar tak bisa menghubungi Sung Won lalu
berpikir keras dan keluar dari ruangan. Saat itu Kepala Seo dan anak buah
lainya sedang mengobrol dan terus mengawasinya dengan terang-terangan. Bahkan
anak buah yang biasa duduk di dalam gereja dengan tangannya yang patah. Suk Ho
menatap sinis apa yang sedang dilakukan pria itu padanya.
Tiba-tiba Suk Ha melihat semua orang yang didekatnya,
menerima komando dan melepaskan semua atribut mereka dengan wajah bahagia akan
segera pergi meninggalkan rumah sakit. Bahkan Kepala Seo sempat memberikan kode
dengan kedipan matanya.
Suk Ha langsung berlari ke arah gereja dan Je Ha baru
saja keluar dengan senyumanya.Ia memerintahkan pengawalnya agar menangkapnya dan
buru-buru ke masuk ke dalam gereja menelunkupkan kursi dan mengambil barang
bukti yang disembunyikan, Je Ha tersenyum karena bisa menemukan tempat
persembunyianya. Suk Ha bisa bernafas lega teryata barang bukti masih ada
ditempatnya, lalu mendekati Je Ha bertanya siapa dia. Je Ha hanya bisa menatap
dingin.
bersambung ke episode 14
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar