Je Ha masuk ke dalam mobil, Se Joo bertanya apakah Je Ha
menemukan kartu memorinya. Je Ha mengangguk, Se Joon
mengucapkan terimakasih dan menyurh Je Ha agar cepat ke
rumah sakit sekarang. Je Ha mengatakan kalau ini
bukan milik Se Joon lagi. Se Joon kaget mendengarnya
“Aku harus mengungkapkan isinya
sekarang. Presdir
Choi telah masuk ke Cloud Nine dan memasang bom di
sana Untuk
mencuri Cloud Nine. Kita
harus menyingkirkan Park Kwan
Soo dan Presdir Choi sekarang! Maka untuk
melakukan itu, kita harus mengekspos isinya.” Ucap Je Ha. Kepala Joo tak percaya Je Ha bisa berubah
pikiran
“Jika kita melakukan itu sekarang,
maka itu juga akan jadi akhir
dari karir politik parlemen Jang. Berikan
itu pada Parlemen. Kita harus menggunakannya untuk JSS
atau untuk karir politiknya!” perintah Kepala Joo
“Tidak. Kita harus menghentikan Park
Kwan Soo dan Presdir Choi sekarang!”kata Je Ha
“Aku tahu! Tapi ini bukan masalah sederhana. JB dan Jinhan keduanya akan berada
dalam bahaya jika kau mengungkapnya sekarang. Lalu apa yang akan terjadi
pada pemilihan presiden?” kata Kepala Kim
Je Ha bertanya kepada kepala Kim apakah tahu yang akan
terjadi kalau mereka tidak mengungkapkan ini sekarang, yaitu Presdir
Choi Sung Won akan mendapatkan Cloud Nine atau Choi Yoo Jin bisa mati bersama
Cloud Nine. Kepala Joo mengatakan kalau Untuk
hal yang lebih baik, terkadang... Je Ha tak
terima Kepala Joo mengatakan “Hal yang lebih baik” dan merasa atasanya itu masih
sama seperti dulu
“ Kau mengatakan bahwa benih kecil harus dikorbankan untuk "kebaikan" dulu saat aku harus meninggalkan tentara, kan?” ucap Je Ha
“Aku tidak memintamu untuk
mengorbankan dirimu kali ini!” tegas Kepala Joo
“Ya, Je Ha. Aku harus memegang prinsip
itu agar aku bisa mewujudkan impianku dan
agar kau bisa membalas dendammu.” Ucap Se
Joon berusaha menenangkanya.
“Lalu Bagaimana dengan Ume Hye Rin? Dan juga bagaimana dengan Anna? Jika sulit bagimu, maka aku yang akan melakukannya
sendiri.” Kata Je Ha marah, Se Joon pun hanya bisa diam
Kepala Joo akhirnya mengangkat pistolnya dengan mengancam
agar tak membuat untuk menembaknya. Je Ha hanya tertawa mengejek dengan
mengingat Kepala Joo yang mengatakan orang-orang ini cukup tangguh ketika pertama kali
bergabung JSS, dengan yakin kalau pasti mendapatkan kursi kepresidenan, tapi menurutnya yang dilihat berbeda.
“Kau, Kepala yang membuang sisa-sisa terakhir
dari moralitasmu untuknya.” Ejek Je Ha
“Lalu bagaimana denganmu? Kau membunuh warga sipil di
Irak hanya untuk uang... dan
lari karena kau dipecat dari
majikan terakhirmu, bukan begitu?” balas
Kepala Joo
“Yang kau katakan ada yang salah dan benar. Memang benar aku menjadi pembunuh
bayaran setelah aku dibuang oleh negara ini. Dan memang benar yang kulakukan adalah
pekerjaan tentara bayaran. Tapi... aku
tidak pernah membunuh warga sipil. Alasan
kenapa aku jadi buronan karena Blackstone
tahu bahwa aku akan
berdiri sebagai saksi di Mahkamah
Pidana Internasional tentang pembunuhan warga sipil di
Irak. Dan
mereka mengejarku untuk
menghentikanku.” Jelas Je Ha
Kepala Joo pun menurunkan pistolnya, Se Joon mulai bicara
kalau sebelumnya dianggap sebagai dirinya adalah
boneka, lalu merasa memang membenarkan dan sekarang akan kehilangan Cloud Nine, menurutnya Jadi jika mereka tidak memiliki kartu memori itu, maka posisinya lebih rendah daripada
boneka bahkan akan menjadi orang-orangan sawah.
“Parlemen! Kenapa kau menjadi orang-orangan
sawah? Kau harus
menjadi ayah Anna sekarang!” teriak Je Ha merasa
sudah muak dan langsung memberikan kartu memory pada Tuan Jang,
“Motif asliku adalah melindungi
Anna dari Choi Yoo Jin dan
membunuh Park Kwan Soo. Aku
akan membunuh Park Kwan Soo sekarang.” Ucap Je Ha
lalu menuruni mobil. Se Joon pun melihat kartu memory yang ada ditanganya.
Anna sudah duduk dalam pesawat, Je Ha memeriksa bagian
bagasi mobil, Kepala Joo melihat semua adalah
peledak C-4. Je Ha
hanya diam saja mempersiapkan pistol di tanganya. Kepala Joo menahanya merasa
tak yakin kalau Je Ha akan melakukan ini sendiri. Je Ha pikir Kepala Joo Sudah melihat isi bagasi
mobilnya sekarang. Kepala Joo merasa Je Ha berencana
untuk meledakkan
diri juga. Je Ha tak menjawab dan langsung pergi.
Sung Won berada dalam Could Nine memohon pada kakaknya
untuk memberikan cermin itu juga padanya dengan saling berbagi, Yoo Jin
mengejek adiknya Sekarang berencana merengek padanyatentang hal itu. Sung Won pikir Yoo Jin sudah menyerahkan JB ketika memutuskan untuk menikahi
kakak ipar.
“Aku cukup iri atas keberanianmu
bisa melakukan itu.” ungkap Sung Won
“Itu tidak benar, tapi Ibumu mencuri JB dariku.” Kata Yoo Jin dengan mata mendelik
“Aku iri padamu, karena Kau bukan putri dari wanita simpanan seperti aku. Semua orang menyukaimu dan
mengatakan bahwa kau akan menjadi Presdir
berikutnya. Dan tentu
saja, aku tidak pernah meragukannya. Tapi yang membuatku paling iri
padamu adalah ketika
kau menolak mendapatkan
perjodohan dan
menikahi kakak ipar. Aku
juga punya wanita yang kucintai. Tapi
aku tidak punya pilihan selain
untuk melepaskannya.” Ungkap Sung Won dengan
wajah sedih.
“Aku akan benar-benar percaya
dengan kebohonganmu itu kalau
sedikit lebih mudah tertipu.” Komentar Yoo Jin, Sung
Won tertawa mendengarnya karena tahu semua hanya sandiwara.
“Kau hampir tertipu.... Kau benar-benar cerdas, nuna. Tetapi memang benar Ayah berharap lebih padamu dibanding
aku. Dan menilai
dari apa yang baru saja kudengar, bukankah
Ayah memerintahkan Direktur
Gook untuk menutupi fakta bahwa kau
membunuh Ume Hye Rin?” kata Sung Won, Yoo Jin
pikir Sung Won tak tahu apapun.
“Baiklah.... mari kita lakukan ini, nuna. Aku akan memberikan setengah dari
saham JBku. Jadi mari
kita sama-sama menggunakan Cermin. Bukankah
itu adil? Jadi
setelah aku mendapatkan Jinhan, maka kau bisa menjadi Presdir
JB Group Dan aku
akan menjadi Presdir Jinhan.” Ucap Sung Won mengajak
berunding.
“Kenapa? Apa Karena jam masih berdetak dan itu membuatmu gelisah? Sung Won. Aku yakin bahwa ketika kau pertama kali datang ke sini
dengan itu, kau ingin
mengambil Cermin
atau hanya ingin menghancurkannya. Kau
tidak berpikir bahwa kita
harus mati di sini bersama-sama. Tapi
sekarang kau tidak bisa pergi, satu-satunya hal
yang bisa kau lakukan hanya menjinakkan bom. Jadi kenapa aku akan setuju untuk membuat kesepakatan apapun
denganmu?” ucap Yoo Jin
Menurutnya Sebelum
orang-orang di luar sana jadi cemas dan berubah menjadi
binatang liar lebih baik Sung Won menjinakkan
saja bomnya sekarang dan
bawa keluar dari tempat ini, karena paling
tidak ia juga tidak akan membunuhnya
kalau melakukanya.
Sek di dalam mobil bertanya apakah memang ingin benar-benar
melakukan konferensi pers, lalu megaku kalau Hanya
ada satu alasan mengapa dirinya menutupi korupsi yang
buat oleh Se Joon adalah karena
otoritas yang akan dimiliki
nantinya.
“Tetapi jika kau ingin membuang
semua itu sekarang... Aku
tidak punya alasan untuk memihakmu.” Ucap
Sekertaris, Se Joon mengumpat kesa lalu menanyakan pendapat kepala Joo
“Aku percaya bahwa Nyonya Choi
harus memiliki
suara dalam situasi seperti ini, Pak.” Ucap
kepala Joo, Se Joon pikir benar juga.
“Panggil Choi Yoo Jin, Kita lihat bagaimana reaksinya.” Kata Se Joon
Cermin memberitahu ada Panggilan
dari Parlemen Jang Se
Joon, Yoo Jin melihat ternyata cepat
sekali dan mengatakan akan menerima teleponnya. Se Joon pun dengan nada menyindir kalau tampaknya bom itu belum
meledak. Yoo Jin membalas kalau Se Joon itu merasa sedih karena
belum terjadi.
“Kau tampaknya masih memiliki
beberapa waktu, jadi
aku ingin menanyakan sesuatu. Bicaralah...” ucap Yoo Jin
“Je Ha meninggalkan hadiah
untukku. Ini
adalah kartu memori Kim Suk Han.” Kata Se
Joon, Sung Won kaget mendengarnya.
“Dia mengatakan padaku bahwa aku
harus buru-buru dan
mengekspos ini jika mau menyelamatkanmu.” Ucap Se
Joon, Yoo Jin kaget karena tak percaya Je Ha akan mengatakan itu.
“Ya, dia bilang begitu. Tapi... apa
yang harus kulakukan? Haruskah
aku mengeksposnya atau tidak?” kata Se Joon dengan
nada mengodanya
“Apa kau gila? Kenapa kau ingin melakukan itu? Jangan khawatirkan Sung Won. Dia tidak akan membiarkan bomnya
meledak. Kupikir
kita harus mengambil
kesempatan ini... untuk menyerang Park Kwan Soo dan konsorsium.” Kata Yoo Jin
“Aku harus...ah... tidak.... lebih baik Kau
panggil mantan Ketua Park langsung. Dan
beritahu mereka bahwa kami akan menghancurkan konsorsium dan
Park Kwan Soo... serta JB
juga jika
mereka tidak tunduk. Bukankah
itu tampak seperti lebih dari ancaman
realistis jika kau mengatakan itu?” ucap Yoo
Jin tersenyum, Se Joon tertawa merasa memang itu seperti yang diharapkan oleh
istrinya.
“Bagaimana dengan Je Ha? Kondisinya.” Kata Yoo Jin dengan wajah khawatir, Se Joon memberitahu
Je Ha tidak
terlihat baik-baik saja. Yoo Jin ingin tahu
keberadanya, tapi mengurungkan niatnya, dengan mengatakan pada suaminya akan
bertemu di rumah.
“Sepertinya Park Kwan Soo akan
segera mundur dari pemilihan Presiden atas
kemauannya sendiri. Jadi
Apa yang akan kau lakukan, Sung Won? Haruskah
kita menghancurkan segalanya dan aku akan mulai JB
lagi?” kata Yoo Jin,
Se Joon lalu meminta Sekertarisnya untuk mematalkan
konferensi persnya Dan
panggil Ketua Park. Ia pun berbicara dengan Ketua
Park memberitahu Sebuah barang menarik telah jatuh ke tangannya yaitu kartu memori Kim Suk Han. Ketua Park terlihat kaget.
“Oh, kenapa kau begitu terkejut? Aku mendengar kau juga anggota
konsorsium. Aku ingin
melihat semua anggota secara langsung... dan minum secangkir kopi dengan
mereka.” Kata Se Joon
Kwan Soo yang ada didalam mobil kaget karena Jang Se Joon memiliki kartu memori itu, lalu bertanya apakah tahu yang ada didalamnya. Wajahnya nampak gugup dan panik, tapi harus cepat
berpikir menurutnya keadaan buruk dan menutup ponselanya.
“Apa itu berarti Kim Je Ha memberikannya kepada Parlemen
Jang?” ucap Sekertarisnya.
“Ya. Ada sesuatu yang aneh dengan dia. Kupikir dia seorang agen
ganda untukku dan Choi Yoo Jin.” Kata Kwan Soo lalu
menyuruh agar memutar balik mobil.
“Dan kau Panggil yang lain.. serta pastikan kau menangkapnya, oke? Ah.. Yah.. Jang Se Joon memiliki anak perempuan bernama Anna, kan? Panggil Kepala Kepolisian dan katakan padanya untuk
menangkap dia. Kita akan
menyingkirkan Jang Se Joon dan Kim Je Ha malam
ini! Tidak
peduli apapun!” tegas Kwan Soo geram
Anna melihat foto Je Ha di ponselnya saat sedang diadakan
fashion show untuk ibunya, dengan air mata mengalir. Pramugari memberitahu Anna
agar mematikan ponselnya karena mereka akan take off, Anna pun mematikan
ponselnya.
Je Ha mengemudikan mobilnya mencoba menelp Anna, seperti
ingin mengucapakan sala perpisahan tapi ponselnya tak aktif. Pramugari
memberitahu pesawat akan segera lepas landas. Seorang polisi datang menghampiri pramugari bertanya
apakah melihat orang yang
dibawanya. Pramugari menunjuk ke arah Anna. Anna yang sudah siap pergi
didatangi oleh seorang polisi untuk ikut denganya.
Di tempat persembuyian Kwan Soo, semua pengawal sudah
siap dengan pistolnya, Mobil Je Ha pun masuk dengan menabrak pintu depan. Semua
pengawal bergegas menembaknya, tapi ternyata tak ada pengemudinya. Salah
seorang memberitahu Je Ha sudah datang jadi berhati-hatilah dan segera temukan dia.
Je Ha sudah berada diluar mobil langsung memukul
pengawal, baku tembak pun terjadi dan perkelahian sampai di ruangan kosong.
Salah seorang pengawal mencari Je Ha yang bersembunyi, tapi Je Ha lebih dulu
menodongkan pistolnya menyuruh agar menurunkan pistolnya. Anak Buah Kwan Soo
mencoba menyerang dengan pisau tapi malah terkena sendiri bagian kakinya.
Akhirnya Je Ha
sampai didepan pintu lift dan menyuruh agar memasangnya, anak buah Kwan Soo
memasang bom di bagian pintu dan hanya dalam hitungan beberapa detik langsung
meledak meruntuhkan pintu lift yang kokoh. Je Ha berteriak marah melihat tak
ada Kwan Soo diruanganya.
“Dia mengatakan padaku kalau
kau ingin menyelamatkan pacarmu... maka kau
harus memberikan kartu memori itu.” ucap Si
pria yang menahan rasa sakit karena terkena pisau, Je Ha yang marah semakin
menginjaknya ingin si pria lebih jelas mengatakannya.
“Pacarmu. Go Anna.... Dia menangkapnya tepat sebelum
meninggalkan negara ini.” ucap si pria, Je Ha kaget
dan bertanya keberadaan Kwan Soo sekarang.
“Jika kau ingin menyelamatkannya, kau harus membawa kartu memori...” ucap Si pria, Je Ha semakin menginjak dibagian lukanya,
Si pria meminta ampun dan akan memberitahukanya.
Je Ha menelp Mi Ran menanyakan keberadan Anna sekarang.
Mi Ran lebih dulu menanyakan keadaan Je Ha, lalu emberitahu Anna baru
saja ke luar negeri.Je Ha pikir Sepertinya
Park Kwan Soo menculik Anna jadi menyuruhnya agar Panggil
pihak bandara dan konfirmasi.
Mi Ran kaget Anna sudah diculik, Bibi pelayan dan Sung
Gyu pun ikut kaget. Sung Gyu tak percaya karena mereka baru saja melihat Anna
dibandara, Mi Ran juga tak tahu tapi Park
Kwan Soo mungkin telah menculiknya dan Je
Ha sedang mengejar mereka. Lalu ia menelp bagian
bandara ingin
tahu tentang pesawat yang
dijadwalkan ke luar negeri.
Se Joon didalam mobil menerima video call dari Kwan Soo, Kwan Soo pikir ini yang
terbaik dalam situasi sekarang untuk
berbicara tatap muka. Se Joon pikir Kwan Soo pasti
buru-buru. Kwan Soo membenarkan karnea Kehidupan
seseorang sedang
dipertaruhkan di sini.
“Jangan khawatir. Aku tidak akan membunuhmu.” Ucap Se Joon
“Tidak, aku tidak berbicara
tentang aku.” Kata Kwan Soo, lalu mengarahkan
cameranya pada Anna yang sudah diikat dengan mulut ditutup, Anna menjerit
memanggil ayahnya meminta untuk selamatkan.
“Jangan lihat aku seperti itu.” ejek Se Joon melihat seperti sangat marah. Se Joon bertanya
apa yang ingin dilakukanya.
“Tenang saja. Aku tidak perlu menjelaskan, kan? Bawakan
aku kartu memori Kim Suk Han dan Tukarkan
itu dengan putrimu. Datang
ke tempat itu...apa namanya? Ah
iya. Cloud Nine. Aku juga akan membawa
anakmu kesana. Kita
selesaikan ini di sana. Itu mungkin markas musuh, tapi aku tidak punya pilihan,
jadi... Itu
wajar, kan?” kata Kwan Soo
Lalu ia mengatakan kalau membunuh wanita muda dan semacamnya... tidak terlalu suka melakukan hal-hal seperti,
tapi... Se Joon memutuskan akan segera pergi. Kwan Soo mendengar
bahwa itu kartu memori yang datanya tidak
dapat disalin, jadi jangan berani mempermaikannya
karena akan
memeriksa semuanya. Se Joon mengerti setelah
menutup ponselnya terlihat benar-benar marah.
Kwan Soo memerintahkan Sek agar membawa Anna ke Cloud
Nine karena ingin mengakhiri seluruh urusan
ini dengan kartu memor dan
tempat Cloud itu dan
semua orang-orang ini sekarang. Sek mengerti.
Je Ha menerima telp dari Mi Ran, yang memberitahu Polisi
tiba di sana tepat sebelum pesawat lepas landas dan
membawanya menurutnya Park Kwan
Soo tidak berbohong. Je Ha mengerti dan terlihat
sangat kesal karena rencannaya membunuh malah membuat Anna dalam bahaya.
Je Ha sudah berada dalam sebuah bangunan, beberapa
perkerja melihatnya langsung berusaha menghajarnya. Je Ha bisa melawan semuanya
dengan kayu panas yang membuat semua jatuh kesakitan. Saat masuk lebih dalam,
Je Ha pun menerima pukulan dengan besi dan melawanya dengan mengunakan besi memukul
bagian kepala.
Terdengar suara teriakan meminta tolong dengan mulut
terbungkam, Je Ha bisa tahu kalau itu Anna dan berusaha mencarinya, saat itu
melihat Anna yang dibawa masuk ke dalam mobil oleh anak Buah Kwan Soo. Je Ha
seperti bisa mengingat saat di spanyol, Anna yang memukul jendela meminta agar
diselamatkanya.
Je Ha tak bisa mengejar mobil Anna, dari belakang
pengawal Kwan Soo memukulnya dengan kayu. Sek Kwan Soo memerintahkan agar
segera membunuh Je Ha, tapi Je Ha bisa melawan dengan pisau yang ada ditanganya
dengan menusuk dibagian kaki. Sek Kwan Soo terlihat ketakutan karena Je Ha bisa
melawan semuanya.
Waktu Bom meledak hanya tinggal 44 menit lagi, dibagian CCTV
masih ada sandera. Terdengar bunyi ketukan pintu. Guru Song lainya melawan
semuanya dengan mengunakan jurus menendang bagian selakangan dan membuat
semuanya jatuh.
Kepala Seo dan tim lainnya pun disandera diruangan lain,
para pengawal datang, untuk berganti tugas tapi saat itu juga mereka malah
melawan. Kepala Seo kaget ternyata dibalik penutup kepala adalah Guru Song yang
menyelamatkan mereka.
Anna sudah dibawa ke dalam Cloud Nine, saat itu pengawal
dengan penuh wajah mengikutinya dibelakang dan langsung berkelahi dengan
orang-orang yang membawa Anna. Guru Song membuka penuh kepalanya, Anna bisa
bernafas lega, saat itu polisi lain datang melihat anak buah Kwan Soo yang
jatuh pingsan. Guru Song menarik Anna dan menyuruhnya segera ke tangga darurat.
Anna berlari ke parkiran, anak buah Kwan Soo mencarinya
dengan mengunakan senter. Anna terlihat ketakutan mencoba bersembunyi,
tiba-tiba mulutnya dibungkam. Guru Song bisa menyelamatkanya. Anna seperti
mengingat sesuatu, saat melihat ibunya terkapar di lantai. Ia melihat sorotan
lampu senter yang membuatnya teriak dan saat itu Guru Song menutup mulutnya.
Guru Song mengajak mereka segera pergi, dan meminta maaf
karena membuatnya terkejut. Anna terlihat tak percaya lalu bertanya apakah Guru
Song.. Pada malam itu orang yang membungkam mulutnya dan mengarahkan cahaya padanya. Guru Song mencocba menjelaskanya.
Je Ha sudah siap menusukan pisau pada Sek Kwan Soo, Sekmmeminta
agar Je Ha jangan bereaksi berlebihan dan selesaikan ini baik-baik.Je Ha bertanya dimana Anna, Sek Kwan Soo memberitahua
Anna ada di Cloud Nine jadi
Je Ha harus buru-buru. Je
Ha meminta agar mengantarnya, Sek Kwan Soo panik
“ kita tidak bisa pergi ke sana
sekarang.” Ucap Sek Kwan Soo, Je Ha binggung
kenapa tak bisa
“B...bomnya akan meledak segera. Dan ketika itu terjadi, semua orang di sana akan mati!” ucap Sek, Je Ha pikir maka hentikan bomnya.
“Itu bagus, tapi... kau tidak bisa menjinakkannya
setelah itu dipasang. Presdir
Choi tidak tahu itu.” jelas Sek, Je Ha berteriak kesal
dengan penuh darah dibagian kepalanya.
Bersambung ke episode 16
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
makin seru.... k2....k2...k2... semangat, dyah semangat.
BalasHapus