Seorang wanita muda duduk didepan pintu, terlihat seperti
sedang menunggu seseorang. Ketika seorang tukang pos datang, Ia langsung berdiri dengan mata berbinar-binar
melihatnya.
“Ada pepatah dari
Amerika... yang mengatakan jika kau mengulang sebuah keinginan lebih dari 10 ribu kali, maka keinginan itu akan
jadi kenyataan.”
Si wanita pun mengucapkan kalimat “Aku akan
menikahi pria itu.” didalam hati sambil
menatapnya.
“Ibuku Shin Young
Ae, yang merupakan wanita penuh obsesi, mengulang keinginan kalau dia akan menikahi...ayahku Cha Soo Il
10 ribu kali.”
Beberapa tahu kemudian, Nyonya Shin menelp Joong Won bertanya jam berapa sekarang di
Amerika, lalu meminta maaf karena harus menghubunginya pagi
sekali. Lalu memberitahu kalau sudah mencari,dan bermain hoki es
adalah olahraga
terbaik saat ini.
“Untuk putranya... supaya bisa bermain hoki es dengan baik, dia mengatakan "hoki es" berulang-ulang selama 10 ribu kali”
Foto besar dengan Joong Won mengunakan baju Hoki berkat
dari ucapan ibunya.
In Sung bertemu dengan semua tim kantor Joong Won,
memberitahu apa yang
Bok Sil lakukan selama ini yaitu bisa
dibilang menampung Tn Louie yang kehilangan
ingatannya dan menjaganya. Bok Sil juga memberinya
makan, memberinya
baju dan menjaganya, serta menjaganya dengan sangat
baik. Semua yang mendengarnya terlihat tak menyangka.
“Kenapa Tn Louie menggunakan... baju milik adiknya Bok Sil?” tanya Do Jin binggung.
“Itu pertanyaan yang bagus. Dalam perjalanannya dari bandara, di jalan.... Kau menyebut apa para
pengendara motor yang suka kebut-kebutan
itu?” ucap In Sung binggung, Hye Won menyebut genk motor.
“Ada perkelahian dengan geng
motor..... yang
menyebabkan baju dan mobilnya dicuri” jelas In Sung
lalu menunjuk si baju merah yang
mengangkat tangan.
“Jadi Maksudmu orang yang tewas dalam
kecelakaan mobil itu... adiknya
Bok Sil?” tanya Hye Won, In Sung membenarkan. Semua menjerit tak
percaya
“Astaga, tragis sekali. Bukankah itu berarti adiknya
tewas...menggantikan Tn Louie yang akhirnya menjadi kekasihnya?” kata Mi Young, In Sung membenarkan.
“Itulah kenapa mereka berpisah. Ini terlalu menyakitkan... untuk mereka tetap bersama.” Jelas In Sung menahan tangisnya.
Kyung Kook mengeluarkan tissue merasa
kasihan pada mereka berdua lalu akhirnya menangis
sesunggukan. Mi Young binggung kenapa Kyung Kook malah menangis yang menurutnya
sangat memalukan. Tapi
akhirnya semua menangis mendengar cerita tentang Bok Sil dan Louie. Kyung Kook
pun bertanya bisakah Louie dan Bok Sil kembali
bersama
Louie tertidur dikamarnya dengan memegang boneka Bok Sil sambil
berkata Kumohon, aku ingin bersamanya lagi.” Terus menerus tanpa henti.
“Raja Belanja, Louie
yang kukenal... tidak mengerti peribahasa Amerika. Tapi, diluar kebiasaannya, dia terus
mengulang-ulang, "Aku ingin bersamanya lagi"... sebanyak 10 ribu kali. Keinginannya yang terus dia ulangi selama 10
ribu kali... akan segera jadi kenyataan.”
[EPISODE 12: MIMPI JADI KENYATAAN]
Bok Sil kaget melihat Louie dengan pakaian adiknya seperti gembel lalu mendekatinya,
bertanya apa yang terjadi karena mengira
suda pergi ke Paris tapi ternyata menjadi pengemis didekat stasiun. Louie
seperti hilang ingatan dan kebinggungan
menatap Bok Sil.
“Apa namaku Louie? Apa Kau mengenalku?” tanya Louie seperti hilang ingatan kembali, Bok Sil
sedih dan mengangguk kalau mengenalnya. Louie bertanya siapa wanita itu.
“Aku Bok Sil.... Go Bok Sil...” ucap Bok Sil dengan mata berkaca-kaca, Louie menyebut
nama Bok Sil tiba-tiba air matanya mengalir merasa ini
sangat menyakitkan.
Bok Sil memegang wajah Louie bertanya apa yang terjadi,
Louie bertanya apakah mereka sangat dekat. Bok Sil menatap Louie dengan
menghapus air matanya lalu memeluknya erat. Louie pun menangis di pelukan Bok
Sil.
Di sebuah taman, Bok Sil menelp Pelayan Kim seperti
memberitahu keberadaan Louie, Pelayan Kim terlihat kaget bertanya Apa
yang terjadi padanya lalu mengatakan akan segera
datang
“Bok Sil, tunggu aku di pelabuhan Pulai Dongbaek dengan Tn Louie. Kau harus Terusl berada di dekatnya, oke?” ucap Pelayan Kim, Bok Sil pun mengerti.
Louie memegang baju Bok Sil seperti tak ingin ditinggal
begitu saja, Bok Sil teringat saat pertama kali bertemu Louie melakukan hal
yang sama memintanya agar Mulai sekarang,harus membawanya kemanapun mereka pergi.
Bok Sil akhirnya mengenggam tangan Louie dan duduk
disampingnya seperti berjanji tak akan meninggalkanya. Louie tersenyum di
genggam tanganya oleh Bok Sil, begitu juga Bok Sil dengan senyuman bisa bertemu
dengan Louie kembali.
Bok Sil pergi ke area pelabuhan didekat minimarket, lalu
bertanya apakah Louie lapar dan ingin
makan sesuatu. Louie meminta minum kopi, Bok Sil
mengeluh Louie yang meminta minum kopi lagi lalu menyuruh Louie duduk dan Jangan
pergi kemana-mana. Louie terlihat
tersenyum melihat Bok Sil yang memberikan kopi padanya.
Bok Sil pun membawakan segelas kopi untuk Louie, lalu
bertanya apakah rasanya enak, Louie mengangguk. Bok Sil bercerita Ada
kopi yang dulu sangat disukai Louie. Louie kembali bertanya apakah Bok Sil sangat mengenalnya. Bok Sil menjawab “Tentu
saja.”
Saat itu Pelayan Kim datang dengan wajah marah dan
berteriak pada Louie, Louie dengan wajah ketakutan langsung berlari menghindari
pelayan Kim dan masuk ke dalam sebuah kapal. Bok Sil ikut mengejarnya sampai
masuk dalam kapal.
Nakoda yang ada di pinggir kapal sudah siap melepaskan
tali jangkar, Bok Sil berteriak mencoba mengejar Louie, tapi saat itu juga
Louie bisa keluar dari kapal dengan cepat dan Bok Sil pun terjebak dalam kapal
yang akan berlayar ke tengah laut.
Dengan wajah panik Bok Sil pergi ke bagian atas kapal, meminta
pada Nakoda untuk kembali ke pelabuan, karena tidak
bermaksud naik kapal ini, tapi kapal itu malah meninggalkan
pelabuhan. Si nakoda mengatakn tidak
bisa memutar ditempat itu jadi harus
tetap di kapal ini sampai tujuan.
Bok Sil akhirnya pasrah duduk dalam kapal, lalu menelp
Pelayan Kim untuk bertanya apakah sudah
menemukannya Pelayan Kim mengatakan Louie sekarang
sudah bersamanya, Bok Sil pun bisa bernafas lega dan mengucap syukur lalu
meminta agar menunggu sampai kapal kembali ke pelabuhan, pelayan Kim mengerti.
Akhirnya Bok Sil menikmati perjalanan kapal sampai ke
tengah lautan, Detektif Nam menelp Bok Sil, menanyakan keberadaanya sekarang, Bok Sil binggung bertanya Apa ada
sesuatu yang penting. Detektif Nam dengan bahagia
memberitau kalau mereka sudah menemukan
Bok Nam. Bok Sil kaget, tapi sebelumnya mengetahui kalau adiknya
itu sudah meninggal.
“Sebenarnya... dia belum meninggal.” Ucap Detektif Nam, Bok Sil terdiam sejenak seperti
sangat shock mendengarnya, lalu menanyakan keberdaan Bok Nam
sekarang
“Kami dapat informasi kalau dia ada di Busan sekarang.” Kata Detektif Nam, Bok Sil memberitahu kalau sedang ada
di Busan sekarang jadi meminta agar memberitahu keberadaan adiknya itu.
“Kau di Busan daerah mana?” tanya Detektif Nam, Bok Sil kebinggungan melihat kesekeliling
memberitahu ada di laut.
“Sekarang,aku ada dalam sebuah
kapal di tengah
laut. Aku bisa
melihat Kota Marine, Jembatan
Gwangan... dan Pulau
Dongbaek.” Ucap Bok Sil
Detektif Nam bertanya apakah Bok Sil bisa melihat
kapal lain di sekitarnya, Bok Sil melihat ke arah
depan ada kapal dengan layar, Detektif Nam memberitahu Bok Nam
ada di kapal itu sekarang. Bok Sil langsung
berteriak memanggil Bok Nam ke arah kapal yang ada didepanya.
Saat itu Bok Nam naik ke bagian atas kapal, dengan mata
berkaca-kaca memanggil kakaknya. Bok Sil kaget melihat adiknya ternyata
benar-benar masih hidup dan ada dikapal yang sama. Keduanya pun langsung
berpelukan dan menangis haru karena sudah berpisah beberapa bulan lamanya.
“Noona. Maafkan aku.... Ini semua salahku.” Ucap Bok Nam bener-benar menyesalinya.
“Ini... benar-benar kau?” ucap Bok Sil masih tak percaya menatap adiknya, Bok Nam
membenarkan. Bok Sil pun memeluknya kembali dengan penuh haru.
“Bok Nam… Sebenarnya, apa yang terjadi padamu? Jika kau selama ini masih hidup, kau harusnya mencari aku.” Ucap Bok Sil
“Aku pulang ke rumah kita di
Gangwon-do, tapi
tidak ada siapapun disana.” Cerita Bok Nam
Bok Sil memeluk Bok Nam kembali dan meminta maaf pada
adiknya, Bok Nam pikir kakaknya tak perlu meminta maaf karena ia yang salah.
Keduanya saling berpelukan sambil menangis melepaskan kerinduan.
Bok Sil dan Bok Nam duduk diatas kapal dengan tangan
saling berpegangan, Bok Sil memarahin
adiknya yang nakal dan memperingatkan Jangan berani-berani kabur
dari rumah lagi. Bok Nam berjanji tak akan
melakukanya lagi . Bok Sil pun langsung bertanya bagaimana adiknya bisa naik kapal yang sama denganya.
Bok Nam mengeluarkan sebuah ponsel, Bok Sil binggung
karena ponsel itu sengaja di tinggalkan dirumah yang dulu, lalu bertanya kenapa
adiknya bisa memiliki ponsel itu. Bok Nam memperlihatkan sebuah video pada
kakaknya, Louie terlihat bicara pada ponselnya.
“Bok Sil. Apa kau kaget? Aku berjanji padamu untuk menemukan Bok Nam, kan? Aku menepati janjiku.” Ucap Louie
(3 HARI YANG LALU)
Louie mengejar-ngejar Bok Nam tapi Bok Nam yang ketakutan
berlari kabur sambil minta maaf tentang yang waktu
itu. Louie mengatakan
bukan begitu maksudnya dan Bok Nam tak perlu meminta maaf padanya, saat
itu sepeda lewat dan tak sengaja menyenggolnya. Louie terjatuh dengan kepala
terbentur.
Ia melihat ke arah alat pemadam kebakaran dan ingatan
kembali terlintas seperti sebuah motor dan akhirnya kepalanya membentur alat
pemadam kebakaran. Louie berbaring dengan pengeliatan yang masih berbayang dan
juga kepalanya terasa sakit, seperti ingatan bisa kembali diingatnya.
Flash Back
Louie mengemudikan mobilnya dari bandara lalu memutar
arah dan terlihat beberapa pengendara motor mengikutinya, cara mereka yang
ugal-ugalan membuat Louie ingin meminggirkan mobilnya tapi yang terjadi malah
menyenggol motor pengantar makanan.
Ketua Genk menyuruh Louie berhenti, tapi Louie tak ingin
berhenti sampai akhirnya motor didepanya berhenti dengan cara menaikan badan
belakangnya, Louie yang ketakutan menginjak rem dan mobil berputar. Seorang
pria pengantar makanan pun terjatuh lalu berteriak kalau Louie hampir
membunuhnya.
Louie ketakutan dan ketua Genk menyuruh keluar dengan
menyalahkan Louie yang menabrak orang. Akhirnya Louie keluar dari mobil,
langsung mendapatkan pukulan karena dianggap sebagai tabrak lagi. Bok Nam hanya
melihatnya, ketika Louie akan mendapatkan pukulan kembali langsung
mengalanginya. Bok Nam mengatakan akan mengurus ini dan bertemu ditempat biasanya, menurutnya Louie itu licik
dan menyebalkan, serta benci
pria sepertinya.
Louie merasakan kepalanya terasa sakit lalu akhirnya
bangun, diam-diam Bok Nam melihat dari balik mobil bisa bernafas lega karena
berpikir Louie terluka. Louie seperti mengingat kejadian yang lainnya.
Flash Back
Bok Nam ada didalam mobil Louie meminta Dompet
dan sepatu, ponsel, Louie mengeluh ketika diminta
ponselnya, Bok Nam memberitahu Pria yang bersamanya sangat menyeramkan, kalau memang tak mau kenap pukul lebih baik ikuti saja
yang dikatakanya. Bok Nam meminta Louie memberikan jam tanganya, Louie
menolak karena itu hadiah dari neneknya. Bok Nam mengatakan kalau Dae Sik melihat Louie menggunakan tadi, kalau tak membawanya maka ia yang akan mati. Louie
terpaksa memberikan jam tangan kesayangan. Bok Nam pun menyuruh Louie membuka
bajunya juga.
Louie pun ditinggalkan di tepi jalan dengan tanpa baju, dengan
wajah kebingungan karena harus bertemu dengan neneknya sekarang. Akhirnya Louie
duduk di pinggir jalan dengan baju milik Bok Nam dengan sandalnya, lalu
bertanya-tanya kenapa belum juga datang.
Sebelumnya, ketika didalam mobil. Louie sudah memberikan
bajunya memastikan Bok Nam akan kembali dalam satu jam. Bok Nam menyakinkan akan datang menjemputnya. Louie kebingungan karena
tidak memiliki alamat dan nomor telponnya, lalu merengek memanggil pelayan Kim.
Louie perlahan mengingat semua kejadian saat bertemu dengan
Bok Nam. Ia berjalan sendirian karena Bok Nam tak juga datang, karena tak
terbiasa menyeberang jalan tiba-tiba ada motor lewat, Louie yang ketakutan
terjatuh dan kepalanya terbentuk alat pemadam kebakaran. Louie kembali mengingat kalau Bok Nam yang menyelamatkanya
dari Dae Shik sebelum terkena pukul, merasa yakin adik Bok Sil itu yang
menyelamatkanya. Lalu dengan menahan tangisnya, memanggil Bok Nam. Tapi Bok Nam
yang ketakutan kembali kabur. Keduanya pun kembali saling kejar-kejaran.
Sampai disebuah tempat, Bok Nam masuk ke sebuah tempat
dan naik lift, Louie kaget melihat tangga didepanya itu ada 168
langkah. Ia sempat kebinggungan mana yang harus di pilih,
akhirnya memilih dengan menaiki tangga dan melambaikan tangan pada Bok Nam yang
menaiki lift. Bok Nam tak percaya Louie terus saja mengikutinya.
Louie terlihat benar-benar kelelahan lalu teringat saat
di rumah Bok Sil, menaiki tangga yang banyak pula dan menyakini bisa menaiki
semua tangga didepanya. Bok Na kaget melihat Louie bisa cepat menaiki tangga,
Louie akhirnya sampai lebih dulu ditempat pemberhentian lift. Bok Nam ketakutan
dengan memegang tiang lift. Louie menarik Bok Nam keluar dari lift lalu
memeluknya.
“Aku benar-benar minta maaf karena mencuri mobil dan bajumu, jadi kumohon jangan laporkan aku
ke polisi.” Kata Bok Nam berlutut, Louie mengatakan
sudah pasti tak akan melakukanya dengan memeluk erat Bok Nam,
“Terima kasih banyak karena kau
masih hidup. Sekarang,
aku bisa bertemu Bok Sil.” Ucap Louie menangis haru
memeluk adik Bok Sil, Bok Nam masih kebinggungan dengan Louie yang memeluknya
dan menyebut nama kakaknya.
Dengan pemandangan jejeran rumah yang rapih, Bok Nam dan
Louie berdiri sambil memandanginya. Louie menyakinkan Bok Nam kalau ia adalah orang
baik jadi tidak perlu lari darinya. Bok Nam bertanya apaka Louie mengenal kakaknya. Louie
mengaku sangat mengenal Bok Sil.
“Bagaimana kau bisa mengenalnya?” tanya Bok Nam binggung
“Aku tinggal bersamanya.” Ucap Louie dengan wajah malu-malu, Bok Nam tak percaya
mendengarnya.
“Apa kakakku sudah menikah?” tanya Bok Nam, Louie mengaku kalau mereka belum
menikah.
“Jadi Maksudmu dia tinggal bersamamu di
Seoul?” ucap Bok Nam, Louie membenarkan.
Bok Nam mengerti
dengan wajah kesal kalau panta saja tidak ada
siapapun di Gangwon-do. Louie memukul Bok Nam mengatakan
bukan itu yang ada terjadi, tapi Bok Sil datang ke
Seoul untuk mencari adiknya. Bok Nam tak percaya
kakaknya itu sampai pergi ke Seoul untuk mencarinya.
Louie pun bertanya bagaimana Bok Nam sampai pergi ke Busan, padahal selama ini selalu mencari kemana-mana bahkan sudah menangis keras karena berpikir kalau Bok Na yang
tewas menggantikan
di dalam mobil. Bok Nam pun memberitahukan kejadian yang
sebenarnya.
Flash Back
Bok Nam pergi menemui Dae Shik dengan semua barang-barang
milik Louie. Dae Shik mengeluh Bok Nam yang memberikan pakaian pada Louie
sambil memakai jam tangan kesayangan Louie. Akhirnya mereka bertukar tepat dan
saat Dae Shik mengemudikan mobilnya, tertabrak truk lalu oleng dan akhirnya
meledak dan terbakar. Bok Nam yang tak jauh kaget melihat mobil Louie yang
terbakar langsung ketakutan.
“Aku kembali ke rumah karena aku
sangat takut, tapi
Nenek dan Noona tidak ada di rumah. Aku
tidak tahu harus melakukan apa. Itulah
kenapa... aku
memutuskan pergi sejauh mungkin
dari Seoul. Jadi aku
berakhir disini.” Cerita Bok Nam, Louie pun
bisa mengerti ceritanya.
“Kau pasti juga sangat takut. Aku tahu rasanya, karena Aku juga merasa seperti itu. Tapi, aku tidak takut lagi karena ada Bok Sil. Aku akan menjagamu mulai
sekarang.” Ucap Louie lalu memeluk Bok Nam dengan
memanggilnya “Brother.”
Tiba-tiba Louie teringat sesuatu, Bagaimana
memanggil adik dari istri di Korea. Bok Na berpikir lalu memberitahu panggilan adalah “adik
ipar.” Louie tersenyum lalu memanggil Bok Nam dengan panggilan
“adik ipar” dan akan menjaganya
mulai sekarang.
In Sung sedang makan ramyun dirumahnya, lalu melihat
ponselnya dengan wajah binggung karena bukan panggilan internasional, padahal sedang ada Prancis. Louie menelp In Sung yang ada di Busan, In Sung
binggung bertanya apaka Louie memang masih di Korea.
“Kau.... Jangan terkejut.... Aku menemukan Bok Nam.” Ucap Louie, In Sung kaget ternyata Louis bisa menemukannya. Esok paginya pun kembali berdandan dengan pakain
kemejanya dan terlihat tulisan (LAKUKAN SAMPAI KAU BERHASIL)
Semalam Louie meminta agar In Sung mengumpulkan
semua orang dan datanglah ke Busan sekarang. Pelayan Cha ada didalam mobil melihat video yang
dikirimkan Louie padanya.
“Bok Nam masih hidup seperti yang
kau lihat.” Ucap Louie, Bok Nam dengan malu-malu
memperkenalkan namanya.
“Aku menemukannya di Busan. Ternyata bukan Bok Nam yang
meninggal, tapi Orang
lain yang tewas dalam kecelakaan itu. Datanglah
ke Busan... dan bantu
aku membuat acara pertemuan kembali untuk
Bok Nam dan Bok Sil.” Ucap Louie.
Pelayan Heo, Detektif Nam juga ikut melihat video Louie,
dan Joong Won juga ikut menontonya.
Louie meminta agar Joong Won bisa
melakukan sesuatu untuknya.
Bok Sil sedang memeriksan mentimun yang baru datang,
Joong Wong sedikit melirik lalu memberitahu Bok Sil kalau mereka harus
pergi ke Busan untuk perjalanan bisnis. Bok Sil
binggung lalu bertanya apakah pergi sekarang. Joong Won membenarkan.
Di restoran, Joong Won sengaja membahas tentang Louie yang kembali ke Prancis. Bok Sil menceritakan kalau Louie menyampaikan
perpisahannya dalam
sebuah surat dengan wajah sedih. Joong Won pun
seolah-olah tak peduli mengatakan kalau Louis
akan baik-baik saja dimanapun.
“Tn Cha, tolong
katakan pada Bok Sil sesuatu yang bisa mengingatkannya padaku. bawa Bok Sil ke Stasiun Haeundae.”
Setelah makan, Joong Won memberikan petunjuk agar Bok Sil
mengambil
jalur Donghae Nambu dari Haeundae, lalu akan sampai di Pohang dan mereka akan bertemu di Seoul.
Louie sengaja berpakaian dengan jaket milik Bok Nam dan
terlihat lusuh, diseberang jalan terlihat
In Sung yang melihat dari kejauhan menyuruh agar rambutnya lebih
acak-acakan. Saat itu Bok Sil pun bisa melihat Louie dan Louie pun berpura-pura
seperti orang yang lupa ingatan.
“In Sung hyung akan
memimpin misinya.”
In Sung melihat dari kejauhan melapor kalau Louie sudah bertemu Bok Sil. Pelayan Kim menerima telp dari Bok Sil meminta agar menunggu di
pelabuhan Pulai
Dongbaek dengat Tn Louie lalu tersenyum bahagia
karena rencananya berhasil
“Tn Kim akan mengarahkan
Bok Sil ke pelabuhan.”
Saat di depan minimarket, Louie tersenyum bahagia dan Pelayan
Kim diam-diam melihatnya dari kejauhan. Lalu rencana kembali dilakukan, Louie berlari
ketakutan saat melihat pelayan Kim yang datang.
“Ketika Tn Kim
mengejarku, aku akan berlari ke kapal. Pelayan Heo yang akan mengurus Bok Nam dan memberikan perintah
pada nakoda kapalnya.”
Pelayan Heo sudah ada dikapal dan meminta agar Bok Nam
bersembunyi dibagian dalam. Setelah itu berbicara pada Nakoda setelah
wanita itu datang maka jalankan
kapalnya setelah Louie keluar dari kapal. Ia
juga meminta agar tetap berjalan walaupun nanti Bok Sil untuk
berhenti, dan terus brjalan sampai ke tengah laut.
Detektif Na sengaja menelp Bok Sil dengan memberitahu
kalau sudah menemukan Bok Nam saat kapal ditengah laut,
“Detektif akan
menghubungi Bok Sil dan mengatakan padanya tentang Bok Nam. Buatlah itu sepenting mungkin. Bok Nam akan muncul
ketika Bok Sil memanggil
namanya”
Akhirnya Bok Sil memanggil Bok Nam lalu pertemuan adik
dan kakak pun terjadi dengan sangat mengharukan.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Woww.. keren.. louie jjang..
BalasHapusHahahaha... Aku anggap ini lucu.. Kira2 Bok nam cerita gak ya? Makasih u/ penulis :-D. Aja fighting!
BalasHapus