Duk Bong terdiam melihat informasi tentang Ko Nan Gil
dengan foto saat masuk sekolah, lalu melihat informasi tentang Na Ri dan
memikirkan sesuatu lalu teringat perkataan Na Ri “Maksudku,
dia satu-satunya orang yang bisa aku
percaya sekarang.” Lalu pergi ke kamar
adiknya.
Duk Shim yang melihat kakaknya masuk kamar mengeluh
karena sudah meminta agar tak muncul dihadapanya, sambil mengumpat kalau
itu menyebalkan dan pelanggaran privasi. Duk Bong melihat adiknya yang menutup laptopnya.
“Aku akan menelepon polisi karena
kau sudah masuk
tanpa izin.” Ucap Duk Shim mengancam
“Aku memiliki pertanyaan. Kenapa
kau datang kesini? Bahkan Kau
meninggalkan ibu, ayah, rumah besar, dan Seoul lalu
datang kesini, apa alasannya?” tanya Duk Bong
“Kau tidak peduli tentang aku.
Kenapa tiba-tiba kau bertanya?” ucap Duk Shim sinis
“Aku bertanya hanya karena
penasaran. Apa kau
pikir aku adalah satu-satunya orang di dunia... yang bisa kau percaya?” kata Duk Bong, Duk Shim hanya memandanginya dengan
sinis.
Duk Bong pikir itu benar, lalu bertanya apa yang membuat
adiknya berpikiran seperti itu. Duk Shim heran dengan kakaknya bertanya seperti
itu berpikir kalau sekarang sedang sakit, lalu menegaskan kalau mereka bukan
berarti menjadi lebih akur sekarang dan memilih pindah ke atas tempat tidurnya.
“Bagaimana dengan Pangsit Hong? Apa Kau bisa mempercayai Nan Gil?” ucap Duk Bong, Duk Shim membenarkan dengan
senyuman
“Wah.. Aku Melihatmu tersenyum saat
menyebutkan namanya. Apa
yang membuatmu percaya pada orang jahat itu?” tanya Duk
Bong,
Duk Shim dengan wajah marah mengungkapkan kalau Duk Bong
itu orang yang paling jahat dan
beraninya menyebut Nan Gil sebagai orang jahat. Duk Bong heran adiknya
menganggap dirinya yang paling jahat lalu menegaskan kalau ia yang memberikan uang saku
padanya selama ini.
“Dimana sepedamu? Apa kau
kehilangan sepedamu lagi?” tanya Duk Bong, Duk Bong
menunjuk ke arah depan tempat tidurnya.
“Kau benar-benar sudah gila. Kenapa itu ada di kamarmu? Apa Karena dia mendapatkannya kembali
untukmu?” keluh Dok Bong kesal
“Berhenti bersikap
menjengkelkan... dan
keluarlah!” teriak Duk Shim tak bisa lagi menahan
amarahnya.
Na Ri mengingat saat Nan Gil berjalan meninggalkanya,
dengan mendengarkan kembali rekaman suara, kalau Nan Gil mengatakan
"apapun" pada akhir kalimatnya.
“Apa maksudnya itu? Apa itu tentang
aku yang cantik?” ucap Na Ri kegeeran lalu
mencoba kembali mendengar suara rekaman Nan Gil yang tak jelas.
Saat itu Dong Jin menelp, dengan wajah malas Na Ri
mengangkatnya. Dong Jin merasa bersyukur setidaknya Na Ri mau menerima telpnya,
Na Ri pikir mereka masih harus menyelesaikan banyak hal. Dong Jin membenarkan lalu memberitahu sudah menutup
rekening tabungan mereka dan ternyata sudah menabung
cukup banyak.
“Aku mengalihkan semua uangnya ke
rekeningmu.” Kata Dong Jin, Na Ri heran kenapa Dong
Jin malah melakukan itu.
“Bagi dua dan Ambil 30.000 dolar dari situ.” Ucap Na Ri ketus, Dong Jin memberitahu kalau Nan
Gil sudah membayarnya atas namanya.
“Kau bilang Nan Gil? Kenapa? Kapan?” kata Na Ri heran lalu memilih untuk menutup telpnya
saja, Dong Jin kebinggung kenapa Na Ri langsung menutup telpnya.
Na Ri bertanya-tanya kenapa Nan Gil jadi membayarkan
hutangnya, lalu diam-diam keluar rumah dan melihat Nan Gil yang pergi
meninggalkan rumah dan pergi ke rumah kaca. Saat Na Ri masuk langsung menjerit
karena semprotan air sesuatu di kepalanya. Nan Gil menyalakan lampu dan kaget
melihat Na Ri yang ada di dalam ruangan perkebunan.
“Aku kotor.” Ucap Na Ri membersihkan tubuhnya sambil duduk, Nan Gil
menyuruh Na Ri bangun karena itu adalah pupuk kompos organik
yang sudah dibuatnya. Na Ri langsung bangun dan Nan Gil
pun dengan senyuman melihatnya mengoda dengan mencium tubuh Na Ri yang pasti
bau pupuk.
“Aku tidak pernah melihatmu
tersenyum sebelumnya, Tapi Itu
bagus.” Komentar Na Ri
“Setidaknya cobalah untuk
berpura-pura tak melihatnya. Kita seharusnya tidak berkata
seperti itu.” balas Nan Gil
“Apa salahnya mengatakan kau
terlihat bagus saat
tersenyum? Kau bisa
mengatakan itu kepada seseorang yang
baru saja kau temui. Dengan memuji kalau Kau
memiliki senyuman yang manis. Jadi Ada
apa dengan itu?” ucap Na Ri , Nan Gil
membenarkan
“Aku menepati janjiku kepada Ibu, jadi seolah-olah kita baru saja
bertemu. Kita
tidak ada hubungan satu sama lain. Jadi
kita tidak boleh bicara di sini seperti ini.” tegas Nan
Gil
Na Ri heran dengan Nan Gil yang sekarang membuat batasan,
laluia ingin tahu alasan Nan Gil membayar 30.000 dolar kepada Dong Jin. Nan Gil tahu kalau paman Na Ri yang meminjanya dan
kalau Nyonya Shim tahu pasti ingin ia yang akan membayarnya
kembali.
“Itu sebabnya aku merasa seperti berhutang
kepadamu... dan harus
berterima kasih.” Ucap Na Ri lalu mengucapkan
terimakasih dan akan
segera membayarnya kembali.
“Apa kau tahu bunga strawberry?” ucap Nan Gil menunjuk tanaman yang ada dalam.
Keduanya pun berjongkok, Nan Gil meperlihatkan
bunga strawberry, bunga
labu, bunga terong menurutnya itu semua terlihat lebih
cantik dari mawar, lalu Bunga-bunga
cantik dan kecil ini menjadi buah, akan
menjadi strawberry dan labu.
“Mungkin kelihatan jelek, tapi
lebih menguntungkan. Itulah
yang disebut pertumbuhan.” Ucap Nan Gil
“Apa kau memintaku untuk tumbuh?” pikir Na Ri. Nan Gil rasa itu hanya dipikiran Na Ri
saja tapi bukan itu maksudnya. Na Ri pun bertanya jadi apa maksudnya.
“Tidak perlu untuk... bangun sepanjang malam,
mendapatkan keriput, dan
merasa tertekan. Lebih baik kau tumbuh dan
berkembang seperti biasa” kata Nan Gil, Na Ri tak mengeluh itu yang
dinamakan menghibur
“Kalau kau bersikeras akan
membayarku, maka aku sudah
memikirkan penggunaannya. Kurasa... mengambil liburan panjang,
kembali ke rumah, dan
menjadi tua tidak menguntungkan. Kalau
kau membayarku kembali, aku akan mendaftarkanmu kepada agen pencari jodoh” kata Nan Gil mengoda
Na Ri kesal menurutnya itu tak lucu, dengan Nan Gil yang
mendaftakan pada agen pencari jodoh dan berpikir kalau ayahnya itu menyuruhnya untuk
menikah dengan
sembarang orang.
Na Ri sudah duduk dengan gaun pengantinnya terlihat
membawa sebuket bunga, Nan Gil pun menguluarkan tangan mengajak anaknya untuk
segera berjalan dialtar. Na Ri mengenggam tangan ayahnya untuk berjalan dialtar
dan sang suami sudah menunggu didepan pendeta.
Ketika suaminya datang, Na Ri kaget melihat wajah pria
yang ada dinikahinya itu Nan Gil dan juga ayahnya Nan Gil berdiri ada
disampingnya. Sampai akhirnya ia hanya bisa menjerit histeris, melihat
kekacauan dalam pernikahanya.
Na Ri berteriak histeris berpikir dirinya itu sduah gila.
Nan Gil bingung bertanya ada apa. Na Ri merasa walaupun itu hanya imajinasinya
saja sudah merasa dirinya tak waras, Nan Gil menyuruh Na Ri agar Berhenti memikirkan
hal-hal bodoh dan mengajaknya pergi.
“Kau bilang memikirkan sesuatu.. Aku tidak
memikirkan apapun” ucap Na Ri menyangkalnya.
Nan Gil keluar ruangan sambil mematikan lampu. Na Ri panik sambil menjerit karena
tidak bisa melihat apapun!
Diluar, Nan Gil memegang dadanya seperti berdegup kencang
dan meminta agar tetap sadar diri. Na Ri bisa keluar sambil mengomel karena
hampir jatuh gara-gara Nan Gil.
Na Ri turun dari kamarnya dan langsung membuka kulkas
lalu minum dari teko, Yong Kyu memuji Na Ri dengan cara minum yang
mengesankanya. Na Ri kaget melihat semua pegawai sedang makan bersama dan ia
masih terlihat berantakan.
“Kau harus Kembali ke Seoul setelah sarapan!” ucap Nan Gil. Na Ri buru-buru menaiki tanga
“Biarkan saja seperti itu setelah kau selesai makan, karena Aku akan membersihkan meja
mulai sekarang.” Ucap Na Ri bergegas menaiki
tangga.
“Dia bilang Mulai sekarang?” kata Nan Gil binggung itu artinya Na Ri benar-benar
akan tetap tinggal dirumah.
Duk Bong masuk ke dalam restoran dan menemui Nan Gil
sedang membuat kotak untuk take away,
lalu mengatakan sudah mendengarnya dari Na Ri dan meningatkan kalau ia adalah pengacara
berlisensi, Nan Gil balik bertanya dengan sinis “lalu
kenapa” seolah tak peduli.
“Kau tahu tentang hutang ayahnya. Na Ri mengatakan tanah ini adalah
agunannya, tapi
dokumennya tidak mengatakan seperti itu. Jadi Berapa
banyak hutangnya?” ucap Duk Bong, Nan Gil
menyuruh pergi dan lebih baik urus saja urusannya sendiri.
“Aku berpikir keras... tentang kenapa kau menjadi ayah
tirinya. Wow.
kau melakukannya dengan baik. Kalau
tidak, maka Na Ri akan hidup dalam siksaan. Itu memang ternyata benar-benar bisa berubah” ucap Duk
Bong memujinya
“Lalu aku berpikir, pemberi pinjamannya adalah Da Da
FInance,merkea adalah yang terburuk dari yang paling buruk dan Ahli dalam hal kejahatan. Jadi Kau
bisa saja menjual tanahnya kepadaku dan
membayar mereka. Tapi Apa
kau mencoba untuk membuat Na Ri terkesan?” ucap Duk
Bong
Ia pun menyuruh Nan Gil segera menjual saja tanahnya
karena sudah melakukan cukup banyak hal sekarang. Na Gil
menegaskan tidak akan menjualnya dan menyindir kalau itu tindakan ilegal kalau seseorang
terus meminta agar menjual tanahnhya. Duk Bong heran kenapa Nan Gil tidak
mau menjualnya
“Apa Karena
kau harus berpisah dari Na Ri setelah
melakukannya Atau
karena kau akan kehilangan semua kenanganmu? Na Ri percaya bahwa kau menjadi
ayah tirinya karena
hutang, jadi dia merasa kasihan dan Kalau memang hanya karena hutang, Apa Kau harus menjadi ayahnya Atau ada rahasia yang tidak aku
ketahui?” ucap Duk Bong semakin penasaran
“Kita tidak cukup dekat untuk
berbagi rahasia.” Tegas Nan Gil
“Apakah itu cinta pertama? Rasa suka? Atau seseorang yang kau
kagumi sepanjang hidupmu? Mereka
mengatakan cinta mengalahkan segalanya, tapi tidak dengan Da Da.” Ucap Duk Bong, Keduanya langsung saling menatap sinis.
Na Ri datang dengan ranselnya heran melihat keduanya
terlihata sangat tegang, Keduanya langsung menyangkalnya, Na Ri pikir mereka tidak terlihat dekat. Duk Bong membenarkan kalau mereka memang tidak terlihat dekat dan merasa seharusnya Nan Gil bersikap
lebih baik kepadanya. Na Ri pikir kenapa harus
seperti itu.
“Apa kau tahu berapa banyak orang
yang dating ke museum
kami? Kebanyakan
dari mereka mampir di restoran ini.” kata Duk
Bong bangga, Na Ri seperti baru mengetahuinya.
“Aku akan pergi keluar sekarang” ucap Na Ri memberitahu Nan Gil
“Apa Sekarang kau memberitahu dia saat
kau akan
pergi keluar?” keluh Duk Bong sinis lalu meminta Na Ri
agar datang ke kantor sebelum
pergi ke Seoul karena ada yang ingin dibicarakan dan sangat
penting. Na Ri mengerti lalu Nan Gil pun meninggalkan restoran.
Nan Gil bertanya kenapa Na Ri harus berbicara pada Duk
Bong tentang
hutang itu. Na Ri pikir karea Duk Bong seorang
pengacara, jadi berkonsultasi dengannya. Nan Gil
dengan wajah kesal menyuruh Na Ri membelidaging
tulang ekor sapi Korea dan membuat sup. Na Ri
binggung tiba-tiba Nan Gil menyuruh membelikanya.
“Para Pekerjaku dan juga aku harus mendapatkan energy sebelum itu jadi dingin. Kau harus merebusnya sepanjang
hari Kau harus
memasak di panci tua dengan cara lama” ucap Nan
Gil
“Sebuah tulang ekor tidak cukup Aku akan membuat banyak sup
tulang sapi. Cukup
untuk kita makan selama musim gugur dan musim dingin.” Kata Na Ri membalasnya.
Nan Gil kaget mereka makan itu Sepanjang
musim dingin lalu bertanya kapan Na Ri akan
ke Seoul. Na Ri memilih untuk pergi meninggalkanya restoran. Nan
Gil hanya bisa mengertakan gigi karena kesal.
Yeo Joo sedang berjalan diatas treadmil bertanya pada
Dong Jin dengan lembut Apa yang sedang dilakukan. Dong Jin mengatakan
akan berolahraga sekarang. Yeo Joo mengaku sedang berolahraga juga dan hanya melakukan latihan pernapasan.
“Aku harus memperhatikan posturku... Apa yang harus kita makan untuk
makan malam?” ucap Yeo Joo
“Yeo Joo... Aku merasa kurang baik... setelah bertemu ke Na Ri saat
itu. Aku juga
merasa sedang tidak ingin berolahraga, Mungkin
karena aku merasa bersalah sekarang.” Akui Dong Jin, Yeo Joo terlihat cemberut dan langsung
bersikap manis kembali.
“Aku mengerti... Kau adalah orang yang baik dan
hangat. Kau ingin
sendirian, kan? Kau tidak ingin melihatku... “ ucap Yeo Joo, Dong Jin mengatakan bukan itu maksudnya.
“Aku membutuhkan waktu untuk
sendirian.” Kata Dong Jin, Yeo Joo mengerti dan
mengaku akan
sibuk untuk sementara waktu, jadi
itu cara yang bagus.
“Masuklah ke guamu sendiri dan muncul dengan kemenangan.” Kata Yeo Joo manis, Dong Jin pun mengucapkan
terimakasih dan menutup telpnya.
Yeo Joo yang kesal langsung mempercepat treadmillnya,
Yoon Chul baru datang langsung menurunkan kecepatan meminta agar Yeo Joo bisa
tenang, karena memiliki kencan malam ini. Yeo Joo memberitahu pacarnya itu tidak bisa menemuinya karena merasa bersalah.
“Dia tidak merasa bersalah saat
dia berselingkuh. Kenapa
sekarang merasa bersalah?” kata Yeo Joo kesal,
“Kau mengatakan kalau dia adalah
pria yang baik
dan manis.” Kata Yoon Chul, Yeo Joo menegaskan Pria
semacam itu tidak ada.
“Dia adalah pria yang baik kalau
dia merasa bersalah. Itu
adalah tipe ideal untukmu.” Kata Yoon Chul
“Tidak, itu bukan perasaan
bersalah. Sekarang
aku menjadi yang pertama baginya, Aku
sudah kehilangan semua daya tarik.” Kata Yeo
Joo marah, Yoon Chul pikir lebih baik dengan menenangkan diri saja dengan
berlari dan kembali menaikan kecepatanya, Na Ri pun meminta agar menambahak kecepatannya tapi akhirnya malah panik karena itu terlalu cepat.
Na Ri bertemu dengan seorang nenek, yang memberitahu
kalau Setiap buah kesemek seperti mengandung satu tahun. Na Ri
merasa nenek itu benar-benar
seorang penyair lalu mulai menekan alat
rekam dan bertanya apakah tahu restoran Pangsit
Hong. Nenek itu tahu karena tempat itu milik Jung Im. Na Ri pun memberitahu kalau ia anak dari Jung Im.
“Aku tahu. Kau itu serangga.” Kata Si nenek, Na Ri binggung kenapa nenek itu
menjulikinya serangga.
“Ada serangga yang tetap tenang lalu tiba-tiba menyengat. Jung Im mengatakan kalau putrinya seperti itu. Dia mengatakan bahwa kau
menyengat sepanjang waktu.” Cerita Nenek, Na Ri
merasa dirinya tak seperti itu.
“Aku sangat lembut. Tapi Ngomong-ngomong, seperti apa ibuku?” tanya Na Ri penasaran
Na Ri memasak sambil mendengarkan kembali hasil rekaman
yang bertanya pada seorang paman tentang Nan Gil dan mengatakan tidak tahu
kalau Nan Gil dari Panti Asuhan Hope, Tapi nenek itu mengenal Nan Gil adalah seorang
pekerja keras dan dulu
tinggal di Panti Asuhan Hope?
Semua perkerja terlihat bahagia melihat Na Ri yang
memberikan mereka makan sup tulang ekor sapi. Nan Gil binggung melihat sikap Na
Ri yang berbeda dari sebelumnya. Esok harinya, Na Ri memberikan sarapan yang
sama. Nan Gil menghela nafas tapi para perkerja merasa merea akan
menjadi sangat sehat.
Nan Gil mengejar Na Ri keluar rumah bertanya apakah ia
tak pergi ke Seoul dan mau kemana sekarang. Na Ri mengulang kata-kata Nan Giil
yang memintanya agar bisa tumbuh dan berkembang, lalu bertanya apakah Nan Gil
tahu sebuah bunga memiliki makna.
“Coba tebak makna dari bunga
terong.” Kata Na Ri, Nan Gil seperti tak mengetahuinya.
“Artinya Kebenaran. Aku suka maknanya jadi Kita jujur saja.” Ucap Na Ri
“Kurasa... aku harus membersihkan rumah
sebelum musim dingin.” Ucap Nan Gil sinis
“Kenapa tidak memperbaiki seluruh
rumah?” balas Na Ri, Nan Gil dengan wajah kesal maka dari itu
lebih baik Na Ri melupakan semuanya dan hidup
dengan nyaman di Seoul. Na Ri tak peduli menyuruhnya
untuk pergi,
Duk Shim sedang duduk ditangga dengan melihat kameranya,
lalu beberpaa anak menaiki tangga dengan sengaja menyenggolnya. Duk Shim hanya
bisa mengedus kesal karena anak-anak itu menganggu lalu melihat Na Ri yang
masuk ke museum dan bertanya-tanya Apa
yang direncanakan sekarang.
Na Ri masuk dan langsung bertemu dengan Soon Rye mengaku
sengaja datang untuk menemuinya. Soon Rye binggung dan bertanya mengenai apa.
Na Ri bertanya Apa punya waktu setelah bekerja. Soon Rye mengaku sibu dan merasa tidak
ada yang perlu di katakan, lalu bergegas pergi.
“Banyak orang mengatakan untuk
bertanya kepadamu kalau
aku ingin mencari
tahu tentang Panti Asuhan Hope.” Ucap Na Ri berjalan
mengikutinya.
“Aku tidak punya waktu dan tidak ada yang perlu dikatakan.” Kata Soon Rye ketus
“Kenapa kau sangat membenci ibuku?” tanya Na Ri blak-blakan.
“Kenapa? Apa aku tidak boleh melakukanya? Apa semua orang harus
menyukainya?” kata Soon Rye dengan nada tinggi lalu
mulai menenangkan dirinya.
“Tidak, kau boleh membencinya Tapi sepertinya kau memiliki
alasan.” Ucap Na Ri
Soon Rye mengaku hanya
tidak suka kepadanya dan kadang-kadang seorang
itu tak punya alasan kenapa membenci seseorang lalu menyuruh Na Ri pergi karena ini adalah tempat
kerja.
Duk Bong ada diatas melihat Soon Rye dan mengakui kalau
bibinya itu membencinya, Soon
Rye hanya melirik sinis padan pergi. Na Ri melihat Duk Bong yang duduk di
tangga seperti mendenga perbicaraan mereka. Duk Bon pun turun dan menemui Na
Ri.
“Aku mengerti bahwa dia
membencimu, tapi
ibuku benar-benar baik.” Kata Na Ri
“Apa yang kau tahu sampai dia
membenciku?” ucap Duk Bong seperti tak menyadarinya,
Na Ri merasa Cukup
sulit untuk mengatakannya secara
langsung kepadanya, Duk Bong pikir lebih
baik Na Ri katakan saja.
“Anggap saja kau... tidak disukai.” Kata Na Ri, Duk Bong pikir Na Ri semakin dewasa
sekarang
“Kau bilang, Aku tidak disukai? Orang-orang sekarang ini
menyebutnya menjadi
imut. Aku terlihat menarik dengan cara seperti itu.” kata Duk Bong bangga, Na Ri memilih untuk mengabaikannya.
“Apa yang membuatmu begitu sibuk
sampai kau tidak
bisa menjawab teleponku?” tanya Duk Bong, Na Ri
mengaku sedang bertemu
banyak orang dan kenapa Duk Bong menelpnya.
Duk Bong mengatakan sudah
menarik aduan pembatalan pernikahan. Na Ri mengerti lalu beranjak pergi. Duk Shim mendengar
pembicaraan keduanya bertanya-tanya apa maksud Pernikahan?
Pembatalan? Aduan?
Menariknya?”
Na Ri dan Duk Bong duduk ditaman, Duk Bong mengaku tahu kenapa Nan Gil menjadi ayah tirinya. Na Ri pun ingin tahu alasanya. Tapi Duk Bong pikir apakah ia harus
memberitahunya. Na Ri melirik sinis, Duk Bong pun
ingin memberitahu dengan mengingatkan Na Ri dan Nan Gil yang tinggal bersama
didesanya sekarang.
“Kalian adalah teman dari sekolah
dasar.” Kata Duk Bong, Na Ri sudah tahu. Duk Bong bingung Na Ri
sudah mengetahuinya.
“Apa kau tidak merasakan apapun?” tanya Duk Bong, Na Ri mengelengkan kepalanya.
“Baiklah. Mereka mengatakan reuni
sekolah dasar cukup
populer di seluruh dunia. Kenapa
kau pikir itu populer? Itu
karena apa yang kau lihat dan rasakan sebagai
seorang anak tak
terlupakan. Katakanlah
seseorang melakukan sesuatu yang
begitu mengejutkan... sampai
tidak ada seorang pun di dunia ini bisa
mengerti dia Jadi Menurutmu apa alasannya?.” Ucap Duk Bong
“Apa dia menjadi ayah tiriku
begitu mengejutkan?”kata Na Ri merasa tak ada
yang salah.
“Dia begitu muda, tapi ia
mendaftarkan pernikahannya. Kau
tidak bisa membatalkannya.” Kata Duk Bong, Na Ri
bingung kalau ia tidak
bisa membatalkannya
“Tentu saja tidak Dan dia bersikeras menanggung
semua tanggung jawab...serta hidup
seperti seorang biksu, membuat pangsit. Lalu dia
harus melawan Da Da Finance. Mereka
secara praktis membunuh orang karena
tidak membayar hutangnya. Menurutmu
kenapa dia menanggung semua itu? Apa
kau tidak mengerti?” kata Duk bong, Na Ri
seperti memikirkan sesuatu.
Nan Gil sedang menguleni adonan kulit menerima pesan dari
Na Ri “ Datanglah ke danau.”
Yoon Kyu diam-diam melihatnya sambil memeluknya mengkua sangat suka
ada seseorang yang mengganggu atasanya itu. Nan Gil
mendorong kepala Yoon Kyu agar jauh-jauh darinya.
Na Ri sudah duduk ditepi danau dan duduk sendirian, sepert
teringat kembal dengan kenangan bersama ibunya.
Flash Back
Ibunya berkata Orang-orang banyak
berbohong dalam kehidupan sehari-hari, Mereka menipu orang lain, dan
kadang-kadang, menipu
diri sendiri. Maka dari itu menurutnya Itu
sebabnya Na Ri membutuhkan tempat di mana bisa
menghadapi kenyataan.
“Kau tidak bisa berbohong di sini. Lalu... itu akan menjadi tempat yang
paling damai dan merdeka. Kau
akan damai dan bebas di sini.” ucap Nyonya Shin.
Nan Gil datang menemui Na Ri yang ada di pinggir danau, Na Ri tak pecaya Na Gil juga
tahu tempat ini jadi menurtnya juga
pasti tahu bahwatidak bisa berbohong di sini. Nan
Gil mengatakan itu sebabnya ingin
memberimu ponsel milik Ibu Na Ri dan belum membuangnya.
“Mereka mencoba untuk
menghubunginya, karena tidak
tahu kalau dia sudah meninggal. Aku
tidak bisa memberikannya kepadamu untuk berjaga-jaga
jangan sampai kau menerimanya, dan Lagipula
ini adalah milik ibumu.” Ucap Nan Gil memberikanya,
Na Ri pun menerimanya dan akan mengurusnya. Keduanya pun duduk bersama
“Aku mendengar kalau Da Da Finance
berbahaya. Aku tidak
tahu janji apa yang kau buat dengan Ibu, tapi ibuku sudah tidak ada di sini, jadi kau tidak perlu melakukan
ini.” kata Na Ri
“Aku berjanji pada ibu saat
pemakaman... Untuk
melindungi tempat ini.” ucap Nan Gil
“Dan apa arti dari tempat ini
baginya?” tanya Na Ri, Nan Gil pikir itu yang sedang dicari oleh
Na Ri sekarang.
“Bagaimanapun juga, kau memarahiku untuk tidak pergi ke Seoul.” Ucap Na Ri kesal, Nan Gil ingin menyangkal tapi
mengakuinya kalau memang marah.
“Karena kita tidak bisa berbohong
di sini jadi Cari tahu sendiri apa arti tempat
ini bagi ibu. Apa kau
menemukan sesuatu?” kata Nan Gil
Na Ri mengaku sudah menemukan nama panggilanya, kalau
ibunya memanggil "anak anjing" di depannya taipi mengatakan
kepada orang lain kalau dirinya
menyengat seperti serangga. Ia merasa tidak
percaya ibunya berbicara di belakangnya seperti itu. Nan Gil memberitahu kalau Nyonya Shin
menyebut Na Ri seperti kuku babi. Na Ri langsung melirik sinis.
“Dia pikir kau tajam dan
menakutkan.” Jelas Nan Gil
“Dia berbicara buruk tentang aku
di mana-mana. Aku harus
mencoba untuk mengetahui lebih
lanjut tentang ibu. Kalau
begitu kau juga harus berjanji kepadaku. Kalau Da Da mengancammu, maka kau akan berhenti.” Ucap Na Ri, Nan Gil mengerti.
“Satu hal lagi. Kalau suatu hari, kau merasa
bahwa membuat adonan..
seperti biksu bukanlah hal yang seharusnya kau lakukan, maka kau boleh pergi.” ucap Na Ri
Nan Gil binggung Na Ri menganggapnya seperti Seorang
biksu, Na Ri menjelaskan kalau seseorang berkata Nan Gil hidup
seperti seorang biksu saat masih kecil lalu
bertanya apakah ia punya pacar, Nan Gil mendengus. Na Ri bertanya apakah Nan
Gil pernah berkencan. Nan Gil memilih untuk pergi, Na Ri yakin jawabanya pasti
tidak
Na Ri melihat ponsel ibunya, lalu melihat isi foto
dirinya dan ibunya yang sedang tersenyum, lalu kembali sedih karena ibunya
sekarang telah tiada. Esok paginya, Na Ri terlihat bersemangat keluar dari
rumah lalu melambaikan tangan pada Yoon Kyu dan Nan Gil ketika sedang
menyiapkan dumpling didepan rumah.
“ Putrimu sangat energik... Dia kelihatan seperti akan minum
alkohol.” Kata Yoon Kyu, Nan Gil hanya diam dengan helaan
nafasnya.
Na Ri menyanyi dengan meminum arak beras pada kakek-kakek
yang ada bersamanya, saat itu anak buah Tuan Bae datang dengan senyuman melihat
Na Ri seperti sedang menghibur pada kakek dan nenek yang tinggal didesa. Na Ri
melihat si pria langsung menghampirinya.
“Aku tidak mengira kau akan berada
di sini.” ucap Anak buah Tuan Bae
“Kau dari Da Da Finance, kan?” kata Na Ri, Anak buah Tuan Bae merasa Na Ri sedang
bersenang-senang dan pamit pergi. Na Ri
menahan Anak buah Tuan Bae untuk tak pergi.
Keduanya bersulang minum arak beras tapi hanya Na Ri yang
meminumnya. Na Ri mengeluarkan alat perekamnya lalu bertanya apa arti dari
legenda. Anak buah Tuan Bae terlihat terkejut mendengar pertanyaan.
“Ko Nan Gil yang legendaris. Jadi legenda apa itu?”ucap Na Ri penasaran
Duk Shim datang ke restoran dengan matanya yang terus
menatap ke arah Nan Gil dan tanganya memegang sumpit, seperti sangat terpana
dengan ketampanan dan kebaikan hatinya. Yoon Kyu datang membawakan segelas minuman
“Kau tidak pernah mengambil air
minummu sendiri Bahkan
pelanggan harus mengambilnya sendiri di sini.”
keluh Yoon Kyu, Duk Shim melihat Yoon Kyu menghalangi langsung menatap sinis,
“Hei, Luruskan postur tubuhmu.” Kata Yoon Kyu, Duk Shim makin sinis, Yoon Kyu pun
memilih untuk kabur kembali ke dapur. Nan Gil melihat temanya yang datang dan
langsung menyerahkan perkerjaaan pada Joon.Duk SHim pu binggung kemana Nan Gil akan pergi.
Anak Tuan Bae mengatakan kalau Ayah mereka mengatakan terima kasih atas
hadiahnya dan bertanya apa yang akan dilakukan Nan
Gil sekarang. Nan Gil pikir sudah mengatakan sebelumnya kalau tidak
ada rencana lain dan akan terus
membuat pangsit di tempat itu.
“Ayah pikir seseorang sudah
membantumu... karena
kau menghapus dirimu sendiri dari
daftar keluarga.” Ucap Anak Tuan Bae
“Itu berarti dia mencurigaimu. Jangan terlalu sering
mengunjungiku lagi. Kau harus berHati-hati
agar dia tidak mencurigaimu.” Kata Nan Gil
“Oh Yah.
Aku bertemu Na Ri dalam perjalanan ke sini. Dia bertanya apa legenda tentang
dirimu.” Kata anak tuan Bae, Nan Gil kembali menutup pintu mobil
saat ingin keluar.
Na Ri terdiam sendirian dan mengingat kembali kata-kata
Duk Bong “Katakanlah
seseorang melakukan sesuatu yang begitu mengejutkan... sampai tidak ada seorang pun di dunia ini bisa mengerti. Menurutmu apa
alasannya?” lalu bisa
menebak apa yang dikatakan Nan Gil “Dia benar-benar tidak ingat apapun.” Akhirnya ia
pun berlari pulang dari Supermarket Seulgi
Nan Gil sudah memohon pada anak Tuan Bae,kalau jangan tidak
pernah bertemu
dengan Na Ri. Si anak buahnya mengejek Nan Gil selalu menjadi tegang kalau itu
tentang Na Ri dan merasa kalau ia juga tidak
menyuruh Nan Gil untuk pergi ke penjara.
“Aku akan menganggap itu sebagai
penolakan terhadap
bantuanku. Tunggu
dan lihat saja apa yang akan terjadi.” Kata Nan
Gil memegang pundak anak Tuan Bae mengancam.
“Aku benar-benar tidak mengatakan
apapun kepadanya. Dia
bertanya lebih dulu tentang hal itu kepadaku.” Tegas
anak Tuan Bae sebelum Nan Gil turun dari mobil. Nan Gil tak peduli langsung
menutup pintu mobil.
Na Ri berlari dan memanggil Nan Gil yang akan kembal ke
restoran, Nan Gil binggung melihat Na Ri dengan pipinya yang memerah dan nafas
terengah-engah. Na Ri bergumam meminta maaf karena tidak
ingat apapun lalu berjinjit dan memeluk Nan Gil. Nan
Gil binggung kenapa Na Ri tiba-tiba
memeluknya. Na Ri terus memeluk Nan Gil tak mau melepaskanya.
bersambung ke episode 6
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Serrrrrrrrrrrrru love u kim yuong kwan
BalasHapus