PS : All
images credit and content copyright :MBC
Sebuah satelit dengan dunia dibawahnya, dengan garis yang
saling berhubungan.
“Dunia ini terhubung
jadi satu.”
Louie yang sedang ada di prancis menerima telp dari Ma Ri
yang sedang ada di Korea. Tapi Louie yang kesal langsung menutup telpnya, semua
orang bisa menerima telp dan menelp kapanpun.
“Kau bisa menelpon
kapanpun dimanapun”
Bok Sil dan Louie selalu mengirimkan pesan dengan salah
satunya “Aku merindukanmu.” Dan
membuat Louie tersipu malu membacanya.
“Kau bisa mengirim
dan menerima pesan dimanapun.”
Pelayan Kim menanyakan alasan Bok Nam kabur dari rumah,
Bok Nam menceritakan Orang-orang dari Seoul dating ke rumah mereka untuk membuat film documenter jadi ia penasaran tentang kehidupan di
kota. Pelayan Kim mengingat tentang Film
documenter lalu bertanya apakah Bok Nam ingat judul
acaranya. Bok Nam menyebutkan nama "Pedalaman
Korea".
Pelayan Kim teringat saat di Prancis menonton TV bersama
Louie dan memberitahu judul acaranya "Pedalaman
Korea." Mulutnya langsung melongo dan
menganggukan kepalanya.
Louie yang masih ada diPrancis terlihat ketakutan saat
seekor ular terlempar ke arah kamera lalu terpana saat Bok Sil memberikan
senyuman dengan gigi yang putih mengkilat ke arah kamera.
Pelayan Kim memutar kembali acara "Pedalaman
Korea." Louie tersenyum melihat Bok Sil yang ada
di TV, jadi merasa tahu alasanya merasa Bok Sil
terlihat tidak asing. Pelayan Kim mengatakan kalau Louie sudah jatuh cinta padanya ketika pertama kali melihatnya. Louie menyangkalnya,
tapi Pelayan Kim hanya bisa tersenyum karena Louie kembali menatap layar TV
melihat senyuman Bok Sil yang terlihat cantik.
“Apa ini benar
pertemuan pertama kita?”
[EPISODE 16- KETIKA KAU BERHARAP PARA BINTANG]
Hye Joo berteriak masuk ke lobby memberitahu kalau Direktur sudah datang. Semua yang ada di Lobby siap menyambut Direktur
Goldline. Joong Won masuk ke dalam dengan beberapa petinggi dibelakangnya,
Kyung Kook, Do Jin, Hye Joo dan Mi Young tersenyum bahagia melihatnya, mereka
memberikan tanda cinta pada atasanya mereka.
Joong Won pun berjalan dengan gagah sebagai penganti
kedudukan Tuan Baek. Kyung Kook pikir kalau Louie yang akan menjadi Direktur,
Do Jin rasa Suatu
saat Louie akan jadi direktur. Hye Joo melihat Joong Won merasa kalau semakin tampan, Mi Young setuju karena melihat kumis Joong Won terlihat keren.
Joong Won berdiri didepan lift, Ma Ri yang sedang
menunggu menatap Joong Won seperti terpana karena mantan atasanya itu terlihat
sangat tampan sekarang. Joong Won memberikan senyuman lalu masuk lebih dulu
pada pintu lift yang terbuka. Ma Ri tersenyum-senyum sendiri melihat Joong Won
yang pergi lebih dulu.
“Kenapa ini? Apa aku masih memiliki
perasaan padanya?
Benarkah? Kenapa? Rasanya
aneh.” Ucap Ma Ri kebingungan.
Louie dan Bok Sil minum kopi di pantry bersama-sama,
terlihat sangat menikmatinya. Louie merasa Kopi maxim itu rasanya paling enak
di pantri selain di rumah mereka. Bok Sil setuju karena Ini
mengingatkannya saat pertama kali datang ke ruangan itu.
Flash Back
Bok Sil dan Louie yang ingin minum kopi diam-diam masuk
ke pantry tim Joong Won, Bok Sil merasakan kalau kopinya semanis
madu. Louie pun menikmati kopi lalu bertanya Darimana
Bok Sil mendapatkan baju itu. Bok Sil mengatakan kalau baju itu milik ibunya dan
sempat menangis keras ketika kehilangannya.
“Bok Sil, apa kau tidak memiliki ibu?” ucap Louie karena sedari kecil tinggal bersama
neneknya.
“Aku bahkan tidak mengingat
wajahnya.” Kata Bok Sil, Louie pikir Bok Sil itu
hilang ingatan juga seperti dirinya. Bok Sil tersenyum mendengarnya.
“Ibuku sudah meninggal ketika aku masih sangat kecil, begitu juga dengan ayahku” cerita Bok Sil, Louie mengangguk mengerti.
“Aku penasaran apakah aku punya
keluarga.” Ucap Louie, Bok Sil menyakinkan kalau
Louie itu pasti punya keluar jadi tak perlu khawatir. Karena ingatanya pasti
akan kembali.
Louie ingat dengan kata-kata Bok Sil dan sekarang
ingatanya Ingatanya sudah kembali, selain itu bisa melihat foto keluarganya dan ingat wajah Ibu dan Ayah. Tapi ia merasa sedih karena Bok Sil tidak bisa
merasakan yang sama dengannya.
“Tidak apa-apa. Aku sudah senang karena sudah menemukan Bok Nam. Terima kasih karena sudah
menemukan Bok Nam,
Louie.” Ucap Bok Sil dengan senyumanya.
Louie tiba-tiba mendekat dan ingin menciumnya, Bok Sil
menjerita kalau orang-orang akan datang dan bergegas berdiri, Louie hanya
tersenyum melihat tingkah Bok Sil.
Bok Sil kembali ke mejanya dan Louie membawakan beberapa
cangkir kopi dengan nampan, memberikan pada Ma Ri dan Ma Ri terlihat canggung
dengan memanggil Louie sebagai atasanya. Mi Young pun memuji Louie yang terlihat
tampan seperti biasanya dengan menerima kopinya.
“Aku mencintaimu, Tn Louie.” Ucap Hye Joo, Louie pun tersenyum
Do Jin ingin menerima kopi dari Louie tapi ditarik oleh
Kyung Kook agar bisa menerimanya lebih dulu. Kyung Kook memberikan jempolnya
sebagai tanda Louie memang yang terbaik, Louie pun memberikan kopinya dan juga
nampanya. Semua pun mengucapkan terimakasih pada Louie.
Joong Won sedang sibuk memberikan tanda tangan berkas
yang menumpuk di ruanganya, wajahnya terlihat kelelahan hanya memberikan tanda
tangan, sambil mengeluh ternyata banyak sekali pekerjaannya.
“Aku harusnya melanjutkan cuti
tahunanku. Kenapa
aku menerima pekerjaan ini?” ucap Joong Won kesal
“Aku penasaran apakah yang lain
bekerja dengan baik. Aku
sangat pensaran.” Ungkap Joong Won tapi ia
mensugesti dirinya kalau sama
sekali tidak bosan kembali memberikan tanda
tangan tapi akhirnya ia mengaku kalau pekerjanya ini sangat membosankan.
Semua sudah duduk mengatakan rapat, Louie memegang sebuah
berkas dan Hye Joo mengangkat tangan dengan wajah tegang, Louie bertanya “ Bagaimana kita bisa
meningkatkan pembelian selain dengan memberikan kupon.” Dan itu sama yang dikatakan oleh Joong Won sebelumnya.
Hye Joo mencoba menjelaskan tapi Louie lebih dulu bicara.
“Ini jelas dalam proposalmu. Kerja bagus.” Ucap Louie yang memberikan pujian, Hye Joo tak percaya
ternyata pekerjaanya mendapatakan pujian dibanding dengan Joong Won.
“Apa kau menyalin dari perusahaan
lain?” Ucap Louie, Joong Won dulu berkomentar “Tidak ada poin yang
bisa membedakan.”, Mi Young
mengangkat tanganya kalau itu berkas miliknya.
“Aku bilang kalau itu bagus. Ada begitu banyak poin yang
membedakan.” Kata Louie, Mi Young tersenyum bahagia
menerima pujian kalau pekerjanya bagus
“Halaman pertama periklanan sangat
mahal.” Kata Louie, Do Jin tahu itu pekerjanya sebelumnya Joong
Won berkomentar sinis “ Halaman pertama sangat mahal.Ini
tidak cukup bagus untuk diskon spesial.”
“Ini sempurna untuk diskon
spesial.” Kata Louie, Do Jin bahagia dan saling berpelukan dengan
Mi Young serta Hye Joo karena mendapatkan pujian.
Louie melihat pekerjaan Ma Ri berkomentar Harganya
juga cukup kompetitif. Sebelumnya Joong Won
berkomentar “ Harganya tidak kompetitif. Negosiaskan lagi untuk biayanya.” Tapi Louie merasa Ma Ri tidak
perlu bernegosiasi untuk harganya lagi. Ma Ri
tersenyum dan mengangguk mengerti.
Mereka merasa Louie memang sangat baik, Louie tiba-tiba
terlihat sangat serius, Kyung Kook tersenyum sendiri karena terakhir berkas
miliknya, Louie dengan wajah tegangnya memberitahu “Peter
Drucker pernah mengatakan ini. "Mengetahui
trend tidak akan menjamin
kesuksesan 100 persen" Joong Won sebelumnya
mengatakan "Tapi tidak tahu trend akan" tapi Louie
mengatakan "Menjamin kegagalan total."
Kyung Kook terlihat bingung
“Tn Lee.... Anakmu berada di kelas berapa?” kata Louie sama dengan yang ditanyakan pada Joong Won
sebelumnya.
“Mereka kelas empat dan kelas dua. Yang lainnya berumur 5 tahun dan
1 tahun.” Ucap Kyung Kook ketakutan mengingat komentar sinis dari
Joong Won “Kalau begini terus, apa kau pikir kau bisa
bekerja sampai anak bungsumu mulai sekolah?”
“Kalau begini terus, perusahaan harus mendukung edukasi anak-anakmu. Kau adalah kepala trend dan jauh melampaui waktumu.” Ucap Louie, semua yang mendengarnya terlihat bahagia
menerima pujian dan dukungan dari Louie.
“Untuk Bok Sil, reputasimu cukup baik diantara semua klien baru kita. Terima kasih pada Singsingline, Image
Goldline meningkat dengan baik.” Kata Louie, Bok Sil
pun mengucapkan Terima kasih.
“Kalian semua... sangat hebat dalam bekerja!” puji Louie dengan mengangkat jempolnya.
“Hei.. Ada apa ini? Kenapa kalian tidak
bekerja? Cepat
bekerja.” Teriak Joong Won masuk ke dalam ruangan tim yang dulu.
“Aku sudah bekerja melampaui waktuku” balas Kyung Kook, Joong Won tak percaya bawahanya itu
mengatakan itu padanya.
“Kenapa kau terus datang kesini? Kau punya kantormu sendiri.” Keluh Louie
“Aku tidak datang kesini tanpa
alasan. Sebagai
direktur, aku datang untuk melihat apakah kalian bekerja atau
bermalas-malasan.” Ucap Joong Won dengan nada
tinginya
Bok Sil mengucapkan selamat datang, Joong Won tersenyum
menerimanya lalu bertanya Apa “Singsingline kita” baik-baik saja. Bok Sil menganguk merasa itu semua berkat Joong Won. Ma
Ri cemberut mendengar Joong Won mengatakan "Singsingline
kita" Louie terlihat kesal kalau Joong Won
menyembut "Singsingline kita"
Ma Ri tersenyum dalam hatinya bergumam dengan sikap
Louie, Jong Won menegaskan kalau masih
investor Singsingline kalau itu Singsingline
milik mereka bersama. Hye Joo berbisik melihat keduanya
yang selalu
bertengkar. Do Jin tak yakin keduanya itu teman atau musuh. Mi Young teringat sesuatu dan mengangkat tanganya.
“Berapa bintang yang kau dapatkan dari Tn Louie waktu itu? Kenapa kau tidak memberitahu
kami?” ucap Mi Young penasaran
“Kenapa kau berpikir kalau Louie memberiku bintang? Apa kau tidak tahu siapa dia?” ucap Joong Won mengeluarkan kertasnya dalam dompet.
“Ini akan menunjukkan orang
seperti apa dia.” Kata Joong Won dan terlihat
gambar hati yang besar dan bertuliskan “Thanks.
King Louis.” Loiue terlihat malu.
“Dia tahu caranya menghancurkan
kesopanan. Ini
adalah penghancuran yang kreatif. Kau
harus belajar darinya.” Ucap Joong Won, Louie heran
karena Joong Won menyimpannya
di dompet. Joong Won pikir itu bukan urusan Louie
lalu mengajak Bok Sil pergi
dan bicara tentang Singsingline. Bok Sil
keluar dari ruangan.
Louie dan Ma Ri cemberut melihat keduanya yang keluar
ruangan, Mi Young tak percaya Joong Won menyimpan kertas itu dalam dompetnya.
Kyung Kook menduga kalau Tn Cha menyukai Tn Louie. Do Jin menepuk pundak Kyung Kook kalau itu pasti tak
mungkin.
Joong Won melihat berkas merasa berkomentar mereka
mengurangi jarak keuntungan karena
proses distribusinya, tapi
bisa mendapatkan keuntungan sebanyak
ini,menurutnya itu hebat dan memuji Bok Sil sudah berkerja dengan baik.
“Ini karena kau mengajariku dengan
baik.” Ucap Bok Sil
“Bok Sil.. Apa kau memiliki.... waktu luang besok” tanya Joong Won ragu, Bok Sil balik bertanya
apakah Joong Won membutuhanya.
“Maukah kau berkencan denganku?” kata Joong Won, Bok Sil kaget mendengarnya.
Keduanya berjalan ditaman dengan pohon yang berubah
dengan daun-daun yang berguguran. Bok Sil terlihat bahagia, Joong Won tiba-tiba
memuji sangat cantik, Bok Sil bingung, Jong Won mengatakan Jalannya dan cuacanya sangat indah. Bok Sil
merasa Jalan-jalan di luar membuatnya merasa segar.
“Aku benar-benar menikmati makan
siang hari ini. Kau
selalu mentraktirku. Aku
akan membelikanmu makan siang lain kali.” Kata Bok
Sil
“Makan siang hari ini adalah makan siang terakhir kita
bersama.” Ucap Joong Won, Bok Sil kaget mendengarnya.
“Kita harus mengajak Louie bersama mulai sekarang. Louie tidak akan membiarkan kita
makan bersama. Dia ingin
bergabung dengan kita hari ini, tapi
aku menghentikannya.” Ucap Joong Won
“Kadang-kadang, Louie
mengingatkanku pada anak
anjing yang besar. Dia
selalu mengikutiku kemanapun. Dia
tidak suka aku bersama orang lain. Kadang-kadang,
dia bahkan cemburu saat
aku bersama Bok Nam.” Cerita Bok Sil heran
“Louie sudah hidup terpisah dari keluarganya sejak lama, jadi dia butuh kasih saying dan perhatian lebih banyak dari
orang kebanyakan. Perlakukanlah
dia dengan baik.”jelas Joong Won, Bok Sil
mengerti.
“Aku sangat senang... karena kau adalah kekasih Louie.” Ungkap Joong Won, Bok Sil hanya bisa tersipu malu lalu
bertanya mereka sekarang mau kemana. Joong Won teringat sesuatu dan meminta Bok
Sil menunggu sebentar.
Bok Sil menunggu di depan kursi taman, Joong Won datang
dengan membawakan sebuah tas, Bok Sil melihat isinya buku-buka (CONTOH SOAL UJIAN) lalu
berkata kalau Bok Nam sudah membeli buku itu. Joong Won menjelasakan kalau buku
itu untuk Bok Sil. Bok Sil binggung.
“Seperti yang kukatakan
sebelumnya, kalau kau bisa
jadi orang sukses. Setelah
mengambil sekolah diploma, maka ambillah
ujian masuk universitas. Kau
harus masuk universitas. Kau
pintar dan pekerja keras, jadi
pasti akan baik-baik saja.” Kata Joong Won, Bok
Sil terlihat tak percaya.
“Aku tidak tahu apa rencanamu
dengan Louie, tapi aku
harap kau tidak menyerah pada
pendidikanmu apapun
yang terjadi.” Jelas Joong Won, Bok Sil memuji Joong
Won itu benar-benar
orang yang baik.
“Kau bilang aku Orang yang baik? Baiklah... Aku akan selalu menjadi
orang yang baik untukmu dan Biarkan
ini seperti itu.”kata Joong Won seperti
pasrah dianggap seperti itu lalu meminta bayaran 55ribu won. Bok Sil melotot
kaget, Joong Won tersenyum kalau hanya bercanda lalu bergegas pergi karean
cuaca semakin dingin.
Pelayan Kim mengajak Pelayan Heo untuk datang ke meja
makan. Pelayan Heo mengeluh karena akan muntah jika mencium bau makanan. Pelayan Kim pikir calon istrinya itu tetap
harus makan dan meminta agar mencobanya karena berusaha
keras membuatkanya.
“Aku bilang aku tidak bisa makan
saat ini.” kata Pelayan Heo kesal, Pelayan Kim
meminta agar pelayan Heo mau membuka tudung sajinya dulu. Pelayan Heo dengan
wajah cemberut membuka tudung saji betapa kagetnya ternyata isinya sebuah
cincin.
“Apa ini terlihat palsu karena cincin ini ada di atas meja? Tapi, ini asli sama seperti Seasli cintaku padamu.” Kata Pelayan Kim memasangkan cincin di jari Pelayan
Heo. Pelayan Heo terharu mendengarnya bahkan Pelayan Kim mencium tanganya.
“Jung Ran.... Menikahlah denganku....” kata Pelayan Kim, Pelayan Heo langsung menganggukan
kepalanya. Pelayan Kim memeluknya sambil meminta maaf karena terlambat
melamarnya.
“Bagaimana kau bisa memiliki ide
seperti ini?” tanya Pelayan Heo tak percaya
“Seniorku di kampus mengajariku. Aku melakukan riset, tapi inilah
yang terbaik.” Akui Pelayan Kim, Pelayan Heo
merasa benar-benar
menyukainya.
Joong Won melihat ayah dan ibunya datang dengan membawa
koper besar, bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Nyonya Shin
mengatakan akan
pindah dan tinggal dirumah Joong Won sampai anaknya itu menikah. Joong Won tak percaya mendengarnya merasa keduanya
sedang bercanda, Tuan Cha mengatakan kalau ia juga ingin
melihat anaknnya menikah.
“Ini tidak akan membuatku menikah.” Kata Joong Won
“Aku tahu kau tidak bisa tinggal
bersama kami, jadi kau
akan mencoba menikah secepatnya.” Ucap
Nyonya Shin, Joong Won heran dengan logika yang dimiliki ibunya.
“Kita akan segera tahu.” Kata Nyonya Shin lalu mencari ramyun didapur. Tuan Cha
pikir lebih baik istrinya istirahat karena ia yang akan membuatnya.
Nyonya Shin melihat suaminya yang sudah
bekerja keras jadi akan
membuatnya lalu memasukan ekstrak plum pada air
rebusan, Joong Won melonggo begitu juga Tuan Cha karena rasanya pasti aneh,
Sampai akhirnya Tuan Cha berteriak agar menghentikanya.
“Apa kau akan menambahkan ekstrak plum pada ramyeonnya? Aku tidak akan melakukannya lagi.” Ucap Tuan Cha marah, Nyonya Shin kaget Tuan Cha berani
melawanya. Joong Won pun bingung dengan sikap ayahnya yang biasanya tak pernah
melawan
“Dapur ini milikku mulai sekarang, Kau Jangan kesini lagi.” Tegas Tuan Cha mendorong istrinya keluar dari dapur. Nyonya Shin benar-benar tak percaya melihat
suaminya yang penurut jadi melawanya.
“Dan juga, tidak akan ada ekstrak plum lagi di dapurku.” Tegas Tuan Cha, Kepala Nyonya Shin langsung terasa
sakit, Joong Won menahan ibunya agar tak terjatuh, lalu meminta ayahnya agar
menghentikanya dan memarahi karena keduanya malah bertengkar di dapurnya.
“Kau bisa memiliki dapur ini
untukmu dan Aku tidak akan tinggal disini
lagi pula.” Ucap Nyonya Shin lalu pergi, Joong Won
berteriak pada ibunya yang keluar dari rumah.
“Apa karena ini kau datang kerumahku? Sekarang, aku benar-benar ingin
menikah. Tapi Aku akan mulai membayangkan
tentang pernikahan
lebih banyak mulai sekarang.” Kata Joong Won kesal,
Tuan Cha bertanya-tanya kemana Nyonya Shin akan pergi malam-malam
seperti ini.
“Aku tidak akan ikut campur, jadi ayah harus bertanggung jawab
sepenuhnya.” Tegas Joong Won.
Ma Ri memandang keluar jendela lalu teringat saat
merayakan pesta bersama dengan Joong Won.
Flash Back
Kyung Kook memberitahu kalau Ma Ri yang akan mentraktir
mereka semua. Joong Won pikir kenapa Ma
Ri yang membelikan minum dan mengatakan kalau ia yang akan membayar semuanya.
Saat pulang Ma Ri bersandar pada Joong Won, Hye Joo pikir Ma Ri tak bisa pulang
sendirian jadi Joong Won yang harus mengantarnya.
Joong Won mengendong Ma Ri sampai ke rumah, Nyonya Hong
kaget melihat Ma Ri yang dibawa pulang dengan keadaan tak sadarkan diri. Joong
Won pun langsung menurunkan dan pergi, saat itu juga Ma Ri bergegas lari ke
jendela dan melihat Joong Won yang pergi meninggalkan rumahnya, lalu bertanya
pada ibunya pendapat tentang Joong Won menurutnya itu pria hebat
dan jantan.
Ma Ri tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian
sebelumnya, saat itu terdengar bunyi bel rumahnya. Ia kaget saat melihat
interkom kalau yang datang adalah Ibu Joong Won. Nyonya Hong masuk denga
membawa kopernya, Nyony Shin menyapa Vivian agar masuk.
“Aku minta maaf karena datang
malam-malam.” Kata Nyonya Shin, Ma Ri pun menyapa
Nyonya Shin dengan gaya ramahnya.
“Aku harap tidak mengganggu waktu istirahatmu.” Ucap Nyonya Shin,
“Tidak sama sekali. Aku hanya sedang membaca beberapa
puisi. Aku akan
menjahit dulu sebelum tidur.” Kata Ma Ri bersikap
berlebihan.
Ibunya yang polos binggung mendengar ucapan anaknya, Nyonya Shin berkomentar Ma Ri itu memang sangat
anggun. Ma Ri pun berharap agar Nyonya Shin bisa menikmati
waktunya lalu pamit pergi.
Nyonya Hong hanya bisa terdiam melihat tingkah anaknya, lalu mengusulkan
untuk mengajak Cleopatra menginap
juga. Nyonya Shin pun setuju.
Nyonya Shin berbicara pada Cleopatra kalau akan membeli sebuah bangunan di Singapura. Bibi Hwang menyangkalnya kalau sudah membeli
hotel lalu bertanya pada Audrey kalau akan membeli sesuatu di Paris, Nyonya Hong mengaku kalau akan membangun hotel menurutnya tak ada untungnya menyimpan
uang jadi harus menginvestasikannya.
Ketiganya terlihat sedang bermain monopoly bersama,
dengan wajah bahagia. Bibi Hwang lalu membahas alasan Nyonya Shin bertengkar
dengan suaminya, Nyonya Hong bertanya apakah terjadi
sesuatu yang serius, Nyonya Shin membenarkan dengan wajah kesal. Setelah
mendengar ceritanya dua temanya melonggo mendengarnya.
“Bukankah bagus jika suamimu
memasak untukmu?” komentar Bibi Hwang
“Dapur dibutuhkan bagi seorang wanita supaya wanita merasa penting, tapi dia memperlakukan ekstrak
plumku seperti
sebuah virus. Mana bisa
dia begitu?” kata Nyonya Shin tak terima
“Kau harus berterimakasih karena masih memiliki seorang suami. Suamiku sudah meninggal... sudah sangat lama sekali. Aku mencubit pahaku
sendiri berkali-kali untuk
tetap setia pada mendiang suamiku.” Cerita Bibi
Hwang
“Suamiku di penjara.” Ungkap Nyonya Hong, Nyonya Shin langsung meminta maaf
karena tidak bermaksud membuatnya sedih.
“Pernikahan memang sulit bagi
semua orang. Dan Besok
adalah hari pernikahannya. Haruskah
kita bersiap-siap?” kata Nyonya Hong, Nyonya Shin
menanyakan caranya.
“Kita harus melakukan perawatan
kulit supaya
terlihat bagus. Bagaimana menurutmu?” ucap
Nyonya Hong. Semua pun setuju.
Sebuah dress putih terlihat ada disamping Bok Sil, lalu
ia mengaku sangat gugup. Louie pun juga merasakan hal yang sama, Bok Sil melihat cake yang ada didepanya dan
mulai memakannya. Louie mengingatkan Bok Sil besok akan
mengenakan gaun ketat jadi Jangan
makan terlalu banyak. Bok Sil mengerti karena hanya
akan makan satu gigitan lagi.
Louie melihat Bok Sil makan cake bertanya apakah rasanya
enak, Bok Sil mengangguk. Louie memperbolehkan Bok Sil makan satu gigitan lagi,
Bok Sil pun berjanji Hanya satu gigitan tapi seperti tak tahan godaan melihat kue yang sangat
enak didepanya.
Louie menuruni tangga rumahnya, menatap ke arah kado-kado
yang sudah di jejerkan diatas meja dengan semua pelayan yang merapihkan tempat untuk
melakukan perayaan pernikahan.
“Ny Choi Il Soon,
nenekku, mengatakan padaku kalau mengamati apa yang seseorang beli bisa mengajarkanmu...banyak hal tentang
orang itu.” gumam Louie
Tiga wanita sedang menyiapkan kue-kue untuk para tamu,
Nyonya Shin menghela nafas karena berharap Joong Won juga
menikah secepatnya. Bibi Hwang pikir In
Sung belum berusia 30 tahun, jadi
masih punya waktu. Nyonya Shin kaget
mendengarnya karena berpikir In Sung lebih tua dari putranya.
“Ini karena dia meminum minuman herbal palsu waktu masih
muda dan Ayahnya terlihat sangat muda.” Cerita Bibi Hwang.
“Aku ingin Ma Ri... tetap sendirian dan hidup bersamaku selamanya. Aku tidak bisa memberikannya pada
siapapun.” Ucap Nyonya Hong tak mau berpisah
dengan anaknya.
“Kenapa kau sangat
kekanak-kanakkan? Setelah
kau meninggal, Ma Ri
mungkin berusia 60 tahun. Apa
kau mau dia tinggal sendirian di usia segitu?”
kata Bibi Hwang, Louie dari jauh melihat keduanya.
“Vivian ajumma,
pecinta makanan sehat, memberikan minuman herbal... dan ekstrak plum, makanan yang sehat.” Gumam Louie pada Nyonya Shin
“Cleopatra ahjumma
berpikir kalau uang yang terbaik. Dia mempersiapkan uang tunai dalam amplop.”Gumam Louie pada Bibi Hwang
“Audrey ahjumma yang
menyukai hal yang indah. Dia memberikan mereka satu set alat minum teh.” Gumam Louie pada Nyonya Hong
Tuan Cha masuk ke dalam rumah, Louie melihatnya tersenyum
lalu menyapanya. Tuan Cha mengucapkan terimakasih karena sudah mengundangnya.
Nyonya Shin kaget melihat suaminya yang datang dan langsung bertanya siapa yang
mengundang suaminya dengan wajah kesal, Bibi Hwang dan Nyonya Shin tersenyum
karena ia yang sengaja mengundangnya.
“Ini adalah acara yang
membahagiakan. Kau harus
berbaikan dengannya.” Ucap Bibi Hwang
“Young Ae.... Maafkan aku.... Aku merindukanmu.” Kata Tuan Cha memberikan tanda cinta dengan tanganya,
Nyonya Shin terlihat masih marah. Nyonya Hong bertanya apakah semuanya sudah siap untuk
menpelai wanita. Terlihat mempelai wanita sudah mengunakan gaun putih.
Joong Won memanggil In Sung agar mendekat, lalu
menanyakan pendapatnya untuk bekerja di bagian pemasaran Goldline. In Sung tersenyum bahagia karena Joong Won akan
mempekerjakannya. Joong Won mengatakan agar In Sung mencoba
lowongan perkerjaan di Goldline tahun depan.
“Kau sudah mendapatkan jalan mudah
dengan menjadi
sekretaris pribadi Louie.” Ucap Joong Won,
“Ayolah. Pekerjakan aku saja.” Rengek In Sung, Joong Won tetap saja menolaknya, Louie
melihat dari kejauhan.
“Tn Cha, seorang
pecinta fashion yang menyukai kacamata, memberikan mereka dua pasang kacamata yang
stylish.
“In Sung, kehidupan
dalam setiap pesta, memberikan mereka lampu yang bagus.”
Detektif Nam datang dengan membawa vas bunga besar
meminta maaf karena datang terlambat, lalu terpana karena melihat rumah
yang sangat hebat dan bertanya dimana harus menyimpanya. In Sung
menunjukan tempat Detektif Nam menaruh bunganya.
“Kau memamerkan kekuatanmu dengan
hadiah lagi.” Keluh Joong Won,
“Detektif Nam Joon
Hyuk, yang menyukai pohon kokoh... muncul dengan
tumbuhan yang berat sebagai hadiahnya.”
Detektif Nam pikir Joong Won tahu kalau hanya kekuatan
badanya yang dimiliknya. Joong Won dengan sinis bertanya apakah Detektif Nam
memilik pacar. Detektif Nam mengatakan tak ada dengan suara tak jelas, Joong
Won yang tak mendengarnya bertanya apa yang dikatakanya. In Sung memberitahu
kalau Detektif Nam tak memiliki pacar. Joong Won terlihat kesal bertanya
keberadaan Louie sekarang.
“Aku tidak tahu apakah ini bagian dari kecintaan mereka pada
perusahaan, tapi
karyawan Goldline menyiapkan ratusan
kupon hadiah Goldline.” Gumam Louie dengan semua
tim yang ikut datang.
In Sung pun sebagai pembawa acara akan
segera memulai upacara pernikahannya lalu
meminta semua tamu menyambut pasangan pengantin mereka. Bok Sil dan Ma Ri menuruni tangga dengan
menaburkan bunga, dibelakang mereka terlihat Pelayan Heo yang menjadi
pengantin. Louie pun mengantarkan Pelayan Kim untuk masuk menjemput calon
istrinya.
“Ma Ri, yang memiliki selera yang
unik dan
indera penciuman yang tajam, memberikan
mereka pengharum ruangan
terbaik... yang hanya
digunakan hotel terbaik.”
“Bok Sil, seorang
malaikat tanpa sayap, memberi mereka kupon gratis untuk produk Singsingline.”
“Dan... Aku, seorang shopaholic dan raja belanja, menawarkan mereka sebuah mobil... yang bisa
dikemudikan Tn Kim untuk mengantar Ny Heo dan anak mereka.
“Tentu saja, hadiah
yang paling penting adalah... ketulusan hati yang bisa diberikan oleh satu sama lain.”
Semua terlihat bahagia menyambut pasangan pengantin baru,
Ma Ri diam-diam terus menatap Joong Won yang berdiri didepanya. In Sung pun
memulai untuk acara melempar bunga, semua wanita yang belum menikah pun
bersiap-siap. Bibi Hwang bisa menangkap dengan bajunya, semua melotot kaget dan
In Sung terlihat kecewa karena itu tandanya ibunya akan menikah lagi.
Ma Ri duduk dikamarnya, teringat saat di pesta berbicara
dengan Louie.
Flash Back
Louie langsung bertanya blak-blakan bertanya apakah Ma Ri
menyukai Joong Won. Ma Ri kaget karena Louie bisa mengetahuinya. Louie mengaku
melihat Ma Ri yang tak berhenti menatap Joong Won, lalu bertanya apakah sudah
mengakui perasaanya. Ma Ri mengataka kalau Joong Won sudah menolaknya. Louie
kaget.
“Ma Ri.... Jika kau menyukai sesorang, kau harus menunjukan yang sebenarnya
padanya. Jangan
membuat dirimu sendiri lelah dengan
berpura-pura jadi orang lain.” Ucap Louie,
Ma Ri terdiam teringat ucapan Joong Won sebelumnya. “Baek Ma Ri... Jika kau ingin
mengerti ketulusan, jangan membohongi perasaanmu sendiri.”
“Menjadi dirimu sendiri adalah
yang terhebat.” Kata Louie lalu beranjak pergi.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar