Tuan Goo menunggu di dalam toko buku, tiba-tiba sebuah
mobil polisi datang, Tuan Goo panik melihat Detektif Nam turun dari mobil dan
meminta agar temanya menunggu. Ia pikir Tuan Baek itu suda menghubungi polisi lalu langsung keluar dari pintu belakang,
Detektif Nam pun ingin masuk tapi pintunya terkunci dan
berpikir kalau Nyonya Hong libur hari ini, lalu melihat disaku jaketnya kalau hanya ingin menukar
kupon hadiah buku miliknya dan merasa sudah memilih
hari yang salah lalu kembali ke dalam mobil polisi dan
pergi.
Tuan Baek kembali dengan membawa tas dan juga membuka
pintu yang sudah dikuncinya, Ia memanggil Tuan Goo tapi tak ada sahutan. Lalu melihat
pintu belakang terbuka wajahnya binggung karena sebelumnya Tuan Goo menyuruhnya membawa uang tapi malah kabur dan bertanya-tanya Apa
Tuan Goo merencanakan sesuatu
Semua tim makan malam bersama, saat sedang mengobrol
Louie berteriak memanggil semuanya sambil mengangkat gelas untuk merayakan
Goldline dan Singsingline, semua pun ikut bersulang.
“Aku sangat senang bertemu dengan
kalian semua.” Kata Louie, setelah itu mendekati Bok Sil
yang sedang memangang daging dengan pelayan Kim
“Bok Sil, ayo bicara sebentar.” Ajak Louie, Bok Sil pikir sedang sibuk. Louie merengek
akhirnya pelayan Kim menyuruh mereka pergi saja. Dari kejauhan Joong Won
terlihat sinis melihat keduanya yang pergi bersama.
Louie membawa Bok Sil ke sebuah bangku taman dan terlihat
menyimpan sesuatu. Bok Sil bertanya apa yang sudah disiapkanya, Louie
memberikan sepiring daging bakar, dan mengaku kalau memanggangnya
untuknya karena Hanya Bol Sil yang bisa
memakan daging
yang dipanggang olehnya.
Bok Sil berkaca-kaca mendengarnya memngingat saat Louie
berkata “ Hanya aku yang bisa makan makanan yang Bok Sil buat.” Lalu berkomentar merasa tersanjung mendengarnya. Louie pun meminta agar Bok Sil memakannya. Bok
Sil mencobanya dan memuji kalau itu enak lalu menyuapi Louie agar bisa makanya
juga.
“Ini adalah liburan tim pertamaku.” Ucap Louie, Bok Sil juga mengaku hal yang sama.
“Bukankah ini menyenangkan?” kata Louie, Bok Sil mengangguk.
“Apakah kau merasa ini menyenangkan karena aku bersamamu?” ucap Louie
“Ini menyenangkan karena semua
orang ada disini.” Ucap Bok Sil, Louie
membenarkan merasa merak harus makan dengan cepat dan kembali. Bok Sil mengangguk dan saling menyuapi makanan.
Dong Ji memberitahu kalau mereka tidak
punya cukup daging. Semua terlihat sedih karena
mereka sudah menghabiskan semua dagingnya. Pelayan Kim pikir
akan membeli daging lagi. Joong Won mengatakan tak perlu karena Seseorang
akan datang membawa daging.
“Dia seharusnya sudah sampai. Kenapa dia lama sekali?” keluh Joong Won melihat jam tanganya.
“Aku akan membantumu.” Teriak Detektif Nam datang dengan membawakan sekotak
daging dan makanan tambahan.
Semua wanita melonggo melihat Detektif Nam yang tampan,
Hye Joo pikir Detektif Nam itu seorang model , Mi Young pikir Detektif Nam seorang
atlet. Joong Won memberitahu kalau pria itu seorang
detektif polisi dan yang memegang
kunci penting dalam kembalinya
Tn Louie ke Gold Group.
Detektif Nam menyapa semuanya, merasa kalau sudah datang
terlambat. Louie dan Bok Sil baru kembali terlihat gembira melihat Detektif Nam
yang datang. Ma Ri mulai mengeluh Louie yang mengundang
semua orang yang dikenalnya merasa teman masa
kecilnya itu benar-benar
tidak waras.
“Biarkan aku mengenalkannya. Ini adalah Nam Joon Hyuk.” Ucap Louie memperkenalkan pada semuanya. Mi Young pun
meminta agar Detektif Nam bisa duduk disampingnya.
“Karena kau sudah ada disini, maka kau harus bergabung dengan acara
kami.” Kata Mi Young memberikan sumpit.
“Jika memang boleh, aku akan sangat senang. Apa acara selanjutnya?” tanya Detektif Nam.
Kyung Kook berdiri diatas panggung sebagai pembaca acara
memberitahu Acara
inti dari liburan tim mereka yaitu Acara musik misterius "King of Mask Singer"
dimulai. In Sung juga diatas panggung memberitahu merkea akan
menonton 5 penyanyi yang memakai topeng dan akan memperebutkan tahta dan mulai mengenalkan kontestan yang
pertama.
“Dengan namanya saja sudah membuat lawannya ketakutan. CBR Senjata Gas!” ucap In Sung, Ma Ri seperti merasa tersindir, In Sung
meminta maaf dan langsung memanggil nama samaran “Bruce Lee”
Dengan pakaian Bruce Lee, pria itu menyanyi dengan
topengnya. Hye Joon berkomentar pria itu
terlihat seperti karakter kartun. Bok Sil menjadi juri merasa tak tahu dan berpikir itu
mungkin Do Jin. Mi Young merasa kalau itu bukan Tn Cha. Kyung Kook melihat hasilnya hampir sempurna dan
memanggil kontestan kedua.
“Dia sudah menaklukan dunianya dengan suaranya. Pria Yang Tahu Caranya
Bersenang-senang akan
bernyanyi.. "Nest".” Kata In Sung, pria bertopeng kucing pun mulai menyanyi
diatas panggung, Semua yang melihatnya tertawa.
“Suara indah kontestan selanjutnya
akan
melumerkan hati setiap wanita. Mari
kita sambut Ksatria Romantis.” Kata Kyung Kook, Pria
topeng dengan bentuk poop menyanyi lagu balad diatas panggung.
“Mari kita sambut kontestan
keempat. Dia
disini untuk menjadihkan mahkota
ini miliknya. Mari kita
sambut Mickey Bernyanyi.” Ucap Kyung Kook dan In Sung
sambil menari diatas pangung. Pria dengan baju bling-bling dan juga topeng hiu
menyanyi dan menari diatas panggung.
“Kontestan terakhir... adalah Komandan Musik Di Kotamu!” teriak In Sung
Pria dengan topeng anjing mulai menyanyikan sebuah lagu,
Hye Joo mendengarnya merasa suaranya sangat merdu. Ma Ri setuju karena merasaseperti
lagu pengakuan cinta yang sempurna. Mi Young pikir akan melakukan apapun demi mendengar pengakuan cinta seperti
itu. Bok Sil yakin kalau yang menyanyi adalah Louie.
Si pria pun menuruni panggung dan tak sengaja menginjak
balon yang membuatnya kaget, terdengar suara Louie yang kaget dan penilaian pun
diberikan juri. Kyung Kook pun memberitahu kalau Komandan
Musik Di Kotamu mengalahkan Bruce
Lee hanya dengan satu poin dan membuatnya
jadi King of Mask Singer, Semua pun memberikan tepuk
tangan.
“ Pertama, mari kita buka identitas penyanyi yang menyanyikan
"Nest"! Pria
Yang Tahu Caranya Bersenang-senang. adalah
soulmate-nya Tn Louie.” Kata Kyung Kook dan
terlihat pelayan Kim dibalik topeng kucing.
“Dia datang untuk mengantarkan
daging tapi dia
malah naik ke panggung. Beri
tepuk tangan untuk Detektif Nam Joon Hyuk!”kata In
Sung dan Detektif Nam membuka topeng bentuk poop. Mi Young berteriak kalau
Detektif Nam sangat tampan.
Do Jin membuka topeng hiu, Dibalik topeng kuning, In Sung
memberitahu kalau itu adalah Bos yang kharismatik,Tuan Cha Joong Won. Ia pun berkata sebagai Maskot
baru dari Goldline Mimpi, harapan, dan sumber uangnya yaitu Tuan Louie. Louie pun membuka topeng anjingnya.
Bok Sil langsung berdiri dan melihat semua juri duduk, ia pun kembali duduk. Louie
pun mengucapkan terimakasih.
Bok Sil mendekati Louie ke depan panggung, semua pun
pergi meninggalkan ruangan. Louie memberikan pialanya lalu bertanya apakah tahu
kalau itu dirinya dibalik topeng. Bok Sil sudah
pasti tahu karena bisa mengenalinya meskipun
menggunakan topeng.
“Selamat karena manjadi King of
Mask Singer, Kau
sangat keren.” Puji Bok Sil
“Kalau begitu, bisakah aku
mendapatkan jawabanmu
dan hadiahnya?” kata Louie, Bok Sil berbisik meminta
Louie bersabar. Joon Won yang melihat keduanya terlihat sangat geram.
“Tuan Cha... Kau juga keren.” Ucap Bok Sil memberika jempolnya, tapi Joong Won yang
kesal memilih untuk pergi. Louie bingung bertanya-tanya apakah Joong Won marah
karena bisa mengalahkanya.
Joong Won pergi keluar sambil berjalan mengingat saat
pertama kali datang ke rumah Bok Sil, melihat Louie yang hanya mengunakan
pakaian dalam. Lalu Louie yang mengunakan pereda sakit di sekujur tubuhnya
berlari dan memeluk Bok Sil diatap rumah.
Setelah itu, Bok Sil terlihat panik saat Louie terkena
panggangan daging karena berusaha mengambil koin dari Bok Sil. Bok Sil terlihat
sangat sedih mengetahui Louie yang harus pindah ke Prancis, ketika melakukan
permainan Louie menang dengan mudah. Joong Won mengeluarkan sebuah kain merah
dari dalam saku bajunya.
“Pemenangnya mendapatkan semuanya” teriak Joong Won lalu berlari dengan memutar-mutar
seperti seorang superman dengan jubahnya. Lalu jatuh lemas dan mengucapkan
kalimat kalau Pemenangnya mendapatkan semuanya
Joong Won mencuci piring sendirian di dapur, Bok Sil
datang ingin membantunya. Tapi Joong Won menolak karena akan bertanggung jawab sebagai
ketua tim menyuruh Bok Sil Pergi dan istirahat. Bok Sil merasa mereka ada di tim yang sama jadi harus bekerja
bersama dan tidak bisa membiarkanmu
melakukannya sendiri. Joong Won tetap menolaknya
dan saat pintu ponselnya berdering.
“Aku mampir ke tempatmu, tapi kau
tidak ada disini. Apa
kau kerja lembur hari ini?” tanya Nyonya Shin
“Aku sedang liburan dengan teman kantorku. Aku akan pulang besok.”kata Joong Won yang mengangkat ponselnya mengunakan
speaker.
“Benarkah? Aku perlu kau untuk memilih sekarang.” Ucap Nyonya Shin, Joong Won bingung apa yang harus di
pilih.
“Tiga wanita mudia yang ingin
bertemu denganmu. Semuanya
terlihat anggun dan cantik.” Ucap Nyonya Shin sudah
memegang profile ditanganya.
“Aku mengatakan kalau tidak mau
pergi ke kencan buta. Aku
akan pindah jika ibu terus melakukan ini.” teriak
Joong Won
“Aku juga akan berhenti. Tapi kau bilang Jang Geum
berkencan dengan
cucunya pemilik Gold Group, Louie. Bagaimana
bisa aku tidak menjodohkanmu dengan gadis lain?” teriak Nyonya Shin tak mau kalah.
Joong Won melirik pada Bok Sil lalu meminta ibunya agar
bicara lain kali dan buru-buru menutup ponselnya. Nyoya Shin mengeluh anaknya
itu tidak pernah mendengarkan dan selalu menutup telpon lebih dulu, merasa nanti anaknya akan melihat jadi
meninggalkan profile wanita diatas meja dan pulang.
Bok Sil terdiam mendengar ucapan Nyonya Shin, Joong Won
berteriak memarahinya karena Bok Sil hanya diam saja padahal tadi ingin
membantunya. Bok Sil pun tersadar lalu mulai membantunya. Joong Won menjelaskan
kalau ibunya tidak bermaksud mengatakan semuanya, jadi jangan menganggapnya serius. Bok Sil menganguk mengerti.
“Itu, cincin yang indah dan terlihat mahal. Biar
kutebak, apa Louie
melamarmu?” kata Joong Won melihat cincin yang
dipakai oleh Bok Sil. Bok Sil mengaku bukan seperti itu.
“Dia membelikannya karena berjanji untuk membelikannya untukku sebelumnya. Dia
memenuhi janjinya lebih baik dari
yang aku bayangkan.” Kata Bok Sil bangga
“Kau Gunakan sarung tangan ini, Cincin itu terlalu bagus untuk terendam air seperti itu.” ucap Tuan Cha memberikan sarung tanganya.
“Aku bisa melepasnya sebentar jadi Kau saja yang memakainya.” Kata Bok Sil menolaknya.
Keduanya kembali saling beradu mulut siapa yang harus
mengunakan sarung tangan, sampai akhirnya Joong Won tak sengaja menarik keran
dan membuat jaket Bok Sil pun tersiram air. Joong Won pun memarahi Bk Sil yang
tak mau mendengarnya.
Dengan permaianan seperti ular tangan pelayan Kim bisa
satu kamar dengan In Sung dan juga Detektif Nam, In Sung bertanya apakah
Pelayan Kim mendengkur, Pelayan Kim itu mengaku kalau tidur dengan menggeretakan
giginya. In
Sung menghela nafas dan menyuruh Na Ri mulai nya.
Ma Ri memilih nomor satu dan ternyata harus satu kamar
dengan Bok Sil, lalum mengeluh tidak bisa tidur ketika ada orang lain di kamarnya. Louie memberitahu kalau Bok Sil
tidak berisik
saat tidur. Semua menjerit dan Mi Young terlihat
malu-malu mendengarnya, Louie dengan wajah polosnya bingung, Ma Ri pun meminta
agar mereka melanjutka permaiannya.
“Tangan dan kaki Tn Louie akan
kedinginan, jadi dia
tidak bisa tidur di tenda. Aku
khawatir.” Kata Pelayan Kim
“Tidak, jangan khawatir. Kau tahu Aku pria yang beruntung, Aku tidak pernah tak beruntung pada game seperti ini. Jadi Aku akan memilih nomor empat.” Ucap Louie dan ternyata hasilnya harus tidur dengan
tenda.
“Kau pria beruntung, jadi kau tidak akan terkena flu.”teriak Joong Won tertawa bahagia. Mi Young pun memilih
nomor nomor Sembilan dan hasilnya adalah bisa
tidur bersama Hye Joo. Keduanya terlihat bahagia.
Do Jin menyuruh Joong Won agar meminta nomor empat, Tapi
Joong Won memilih nomor dua dan hasilnya harus tidur di tenda. Kyung Kook
terlihat bahagia, Mi Young merasa atasanya tidak ada
satupun yang berjalan sesuai
harapannya hari ini. Semua pun menahan tawanya.
“Ini tidak benar. Ayo lakukan lagi!” teriak Joon Won mencoba kembali jalur jalannya, semua
orang pun memilih untuk pergi ke kamar dan hasilnya Joong Won tetap berada di
garis harus tidur di tenda.
“berhentilah. Kau hanya akan terlihat semakin
menyedihkan.” Ucap Louie merasa lebih baik pasrah
saja.
“Siapa yang menggambar ini? Tangga ini tidak digambar dengan
benar. Ayo ulangi
lagi. Kita harus mengulanginya lagi!” teriak
Joong Won tak terima, Louie pikir itu sudah cukup dan mengajaknya keluar.
Joong Won mengumpat kesal bertanya-tanya apa dapan dengan
mereka berdua karena terjebak bersama sejak awal
sampai akhir. Louie sambil memeluk Tuan Cha merasa memang
kalau mereka seperti itu, Joong Won melepaskan merasa kalau Louie itu lintah yang menjengkelkan.
“Jangan menempel padaku jadi aku bisa membencimu sesukaku.” Teriak Joong Won
Louie berbaring dibawah tenda merasa sangat menyenangkan karena tidak pernah tidur di tenda
sebelumnya, menurutnya kalau tak seperti ini maka
Pelayan Kim tidak akan membiarkaknnya tidur ditenda. Joong Won mengaku tidak
terkejut. Louie yang merasa sangat kedinginan
memeluk erat Joong Won yang mengunakan selimut tebal.
“Aku merasa lebih kedinginan! Aku harus tidur di lingkungan
yang asing... dengan seseorang yang seperti lem di
belakangku Aku tidak
akan bisa tidur malam ini.” kata Joong Won kesal,
Louie tersenyum merasa tak terkejut mendengarnya.
Ia pun memanggil Joong Won, tapi Joong Won sudah tertidur
pulas dengan terdengar dengkuran. Louie pun tertawa ternyata Joong Won bisa
tidur sepecepat itu dan ia pun ikut tertidur.
Bok Sil mendengar Ma Ri yang sudah mendengkur, lalu melihat
kembali kotak cincin yang dibawanya. Setelah itu mengirimkan pesan pada Louie “Apa
kau sudah tidur?” tak tak ada jawaban, Bok
Sil dengan wajah cemberut berpikir Louie sudah tertidur.
Terdengar bunyi suara dari ponselnya, “Tentu
saja belum. Bok Sil, apa kau tidak bisa tidur karena
merindukanku?” balas Louie mengodanya. Bok Sil tersenyum dan membalas “Tentu
saja tidak.” Louie mengeluh membaca pesan yang
dikirimkan Bok Sil
“Haruskah kita bertemu?” tulis Bok Sil
“Kenapa? Apa Kau mau memberiku hadiah? Dimana kita akan bertemu?” balas Louie terbangun dari tidurnya dengan penuh
semangat
“Bagaimana dengan bangku di dekat
pohon?”saran Bok Sil, Louie ingin datang menjemput tapi Bok Sil
menolak karena akan datang sendiri saja. Dan akan bertemu
10 menit lagi.
Bok Sil akan pergi, saat itu Ma Ri yang sudah tertidur
bertanya mau kemana. Bok Sil bertanya apakah Ma Ri tidak bisa
tidur, Ma Ri mengaku tidak bisa tidur kecuali
di tempat tidurnya karena sangat sensitif. Bok Sil mengerti dan memberitahu akan keluar sebentar.
“Apa kau mau menemui Louie?” tanya Ma Ri, Bok Sil mengaku kalau punya sesuatu untuknya.
“Apa kau perlu melakukanya padahal kau melihatnya setiap hari?” keluh Ma Ri kesal
Bok Sil pun mengambil jaketnya dan teringat kalau
jaketnya basar terkena air, Ma Ri kembali terbangun menyuruh Bok Sil Jangan
memakai jaket yang basah karena Terlalu
dingin diluar. Bok Sil pikir lebih baik mengunakan
jaket itu dibanding tak mengunakan apapun.
“Kenapa kau tidak memakai milikku
saja?” kata Ma Ri, Bok Sil kaget karena merasa tak enak hati.
“Kau Gunakan saja. Sangat menyebalkan membayangkan Louie
melepas jaketnya...karena kau kedinginan.” Ucap Ma Ri
dengan nada kesal, Bok Sil mengucapkan terimakasih dengan senyumanya.
Bok Sil berjalan dengan mengunakan jaket milik Ma Ri,
saat itu tiba-tiba seorang langsung membekap mulutnya dan membuatnya pingsan,
kotak cincin yang dipegangnya pun terjatuh. Ia langsung dibawa ke dalam sebuah
mobil, dan terlihat Tuan Goo yang membawa Bok Sil dengan mematikan ponselnya lalu
pergi mengendarai mobil.
Louie sampai di tempat duduk sebelumnya, lalu
bertanya-tanya kenapa Bok Sil belum juga sampai dan akhirnya berjalan ke tempat
Bok Sil menginap. Saat itu terlihat Louie melihat sebuah kotak dan berisi
cincin, lalu berpikir kalau Bok Sil sengaja menyembunyikan untuk memberikan kejutan
dan berteriak memanggilnya
“Apa kau sembunyi untuk
mengejutkanku?” teriak Louie tapi tak ada sahutan, lalu
mencoba menelp Bok Sil dan ponselnya tak aktif.
Tuan Goo menelp Tuan Baek yang sedang ada dirumahnya,
Tuan Baek bertanya keberadaanya karena sudah menyuruhnya untuk tetap tinggal di
toko buku.Tuan Goo pikir itu alasan Tuan Baek menyuruhnya jadi bisa menghubungi
polisi. Tuan Baek binggung.
“Aku bukan orang bodoh dan tidak akan mati sendirian.” Ucap Tuan Goo, Tuan Baek ingin tahu keberadan Tuan Goo
sekarang dan mengajak bicara.
“Aku bersama putrimu. Bawa uangnya ke menara jam di Gold
Square besok sore. Aku
akan memberitahumu dimana putrimu
ketika aku sudah mendapatkan uangnya. Jika
kau menghubungi polisi, aku
tidak bisa menjamin keselamatan
putrimu.” Ucap Tuan Goo mengancam, Tuan Baek kaget dan ponsel pun
ditutup.
Tuan Goo seperti mengingat saat Nyonya Hong
memperlihatkan jaket merah untuk Ma Ri dan berpikir Bok Sil itu anak dari Tuan
Baek. Louie pun kebinggungan memanggil Bok Sil karena tak bisa dihubungi dan
hanya meninggalkan sekotak cincin.
bersambung ke episode 15
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar