PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 08 Oktober 2016

Sinopsis K2 Episode 5 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Kepala Joo dan Je Ha kaget karena sambungan mereka terputus dan tak bisa mendengar apapun.  Ayah Mertua Sung Won memberitahu Ada banyak direks yang cukup kecewa pada Yoo Jin. Yoo Jin menegaskan Pertemuan direksi tanpa dirinya itu adalah batal demi hukum, Ayah metur Sung Won tahu dengan hal itu.
Itu sebabnya kami berencana untuk memberhentikanmu dulu. Dan ketika saham semuanya telah terjual maka kami akan membuatmu memegang Yayasan itu lagi. Selain itu , Parlemen Jang Se Joon,  Kami akan membantumu sebanyak yang kita bisa untuk mendapatkan kursi presiden.” Kata Ayah mertua Sung Won
Parlemen Jang harus menjadi presiden... agar kita bisa mendapatkan kembali investasi kita. Benarkan?” ucap Ayah mertua Sung Won, Se Joon membenarkan hal itu lalu Yoo Jin mencoba menelp seseorang.
Aku yakin ponselmu tidak akan bekerja di ruangan ini.” Ucap Ibu Sung Won sinis, Yoo Jin melirik pulpen yang dipegang oleh adiknya seperti berharap menekanya sebanyak dua kali.
Jika kau duduk dan menunggu, maka ini semua akan segera berakhir. Parlemen Jang.... Haruskah kita bermain Baduk?” ejek Ayah mertua Sung Won, Se Joon setuju karena sedang tak sibuk. Yoo Jin terdiam menahan amarahnya lalu tiba-tiba tertawa seperti orang gila.
Sepertinya aku jatuh ke dalam perangkap kalain semua! Aku datang ke sini untuk mengklaim saham tapi sebaliknya, sekarang sepertinya akan kehilangan Yayasan tercintaku.  JB adalah perusahaan yang didirikan ayahku.” Kata Yoo Jin,  Ibu Sung Wo mengatakan kalau itu ayah dari Sung Won juga.
Tidak!!! Ayahku, yang dulunya makan dengan buruh di lantai pabriknya... sementara ibuku dan aku menghasilkan uang dengan menenun keranjang... sebelum ia membuat kau, sekretaris cantiknya, lalu menjadi wanita simpanannya dan ayahku adalah satu-satunya yang mendirikan perusahaan ini!” tegas Yoo Jin penuh amarah
Sepertinya kau sombong karenaditawarkan harga yang terlalu tinggi?” ucap Ibu Sung Won sinis. 


Kepala Soo melihat Je Ha terlihat tegang bertanya apa yang menjadi masalah sekarang. Je Ha pikir ini ada yang aneh,  Kepala Soo pikir Mereka hanya membicarakan tentang uang dan mungkin Yoo Jin mematikannya sendiri karena tidak ingin mereka berdua dengar.
Ya. ambisi wanita ini bukan sesuatu yang dapat dibeli atau dijual. “ gumam Je Ha lalu meminta kepala Soo agar menyalakan mobil dan menunggunya. Kepala Soo binggung kemana Je Ha akan pergi sekarang. Je Ha membuka bagasi dan mengambil sebuah payung.
Je Ha pergi ke bagian ruangan bawah tanah melihat berapa banyak orang yang berjaga dilorong setelah itu langsung berbelok sambil berpura-pura menelp. Sementara didalam terjadi ketegangan, Ibu Sung Won bertanya apakah Yoo Jin tahu alasan ayahnya  tidak memilih sebagai penggantinya.
“Apa Kau pikir itu karena kau seorang wanita? Sama sekali tidak....Itu karena dia tidak mencintaimu, Karena ayahmu tahu bahkan kau orang yang mengerikan! Karena ia sangat menyadari apa yang akan terjadi... dengan perusahaan dan pada Sung Won jika ia meninggalkan perusahaan padamu!” ucap Ibu Sung Won dengan mata melotot.
Apa kau berpikir bahwa aku tidak menyadari rencanamu untuk membuat suamimu menjadi presiden dan menggunakan kekuasaan itu untuk mendapatkan JB Group?” kata Ibu Sung Won, Se Joon tersenyum licik mendengarnya.
Baik. Aku memang wanita simpanan ayahmu!!!” ucap Ibu Sung Won, Anaknya kaget seperti meminta ibunya tak perlu mengatakan seperti itu.
Tapi kau... Kau, bahkan menikah dengan agenda jahat! Perhatikan baik-baik hidupmu sekarang. Apa kau bahagia?” kata Ibu Sung Won sinis
Yoo Jin berkaca-kaca mendengarnya, Sung Won heran mendengar dua wanita yang ada didepanya berseteru, meminta agar lebih baik menghentikanya saja. Se Joon yang duduk disamping Yoo Jin hanya diam saja. 


Je Ha keluar dari sebuah ruangan lalu menuju lorong, salah satu pengawal menahanya karena tak boleh masuk. Je Ha mengatakan datang untuk mengawal Nyonya Choi Yoo Jin keluar. Si pengawal memberitahu Tidak ada yang dapat masuk tanpa izin eksplisit.
Akhirnya Je Ha pun mulai kembali berkelahi agar bisa melewati semua pengawal yang berjaga di pintu. Setelah itu mengambil kembali payung yang terjatuh di lantai. Tiba-tiba alarm kebakaran berbunyi, ternyata Je Ha sengaja membaka kertas disudut ruangan membuat alarm peringatan menyala.
Semua yang ada diruangan panik, Pengawal measa kalau ada kebakaran. Ayah mertua Sung Won menyuruh untuk segera membuka pintunya. Lalu air pemadam pun keluar, saat pintu terbuka Je Ha sudah menunggu. Semua bergegas keluar, Se Joon mengajak istrinya untuk segera keluar. 

Yoo Jin yang masih berdiri akhirnya duduk lemas dalam ruangan yang sudah basah karena tanda kebakaran. Je Ha datang langsung memayunginya, Yoo Jin kaget melihat Je Ha bahkan sempat membawakanya payung.
Jangan khawatir... Tidak akan ada pertemuan darurat direksi di Yayasan.” Kata Je Ha lalu mengajak Yoo Jin untuk segera pergi sekarang. Yoo Jin pu bisa tersenyum karena Je Ha menyelamatkanya untuk kedua kalinya. Je Ha pun memberikan sapu tanganya pada Yoo Jin.
Kami tidak bisa membiarkan semuanya berakhir seperti ini.” kata Je Ha. 

Keduanya berjalan keluar lorong dengan Je Ha yang memayungi Yoo Jin dari belakang. Yoo Jin berjalan sambil bergumam padahal tidak menekan tombolnya dua kali tapi Je Ha tahu kalau ia sangat membutuhkannya.
Tidak ada yang pernah bergerak tanpa aku yang memerintahkan mereka sebelumnya. Tapi orang ini tidak perlu perintah atau izinku.  Ya. Dia bukan anjing pemburu, tapi Dia serigala dan Sangat berbahaya.  Aku yakin tidak akan bisa menjinakkan dia.” Gumam Yoo Jin
Yoo Jin tiba-tiba berhenti melangkah, Je Ha memegang bagian belekangnya,menyuruh Yoo Jin agar meluruskan punggungnya dan mengangkat kepalanya, karena Musuhnya akan melihat. Yoo Jin menatap Je Ha seperti tak percaya orang ini bisa tahu apa yang ada dalam pikiranya. 

Di luar semua terlihat mencoba mengeringkan pakaian yang basah. Yoo Jin pun berjalan keluar bersama dengan Je Ha. Ayah Mertua Sung Won berteriak kaget di telp mengetahui pertemuan direksi dibatalkan. Yoo Jin pun terus berjalan, semua terlihat tak bisa berbuat apa-apa.
Gwan Soo ternyata duduk di sisi kuil lain makan bersama dengan biksu melihat keadaan diluar dengan senyuman liciknya. Beberapa pengawal menghalangi jalan Yoo Jin yang akan keluar, Je Ha pun langsung menghadapinya.
Paman Yoo Jin berteriak memarahi anak buahnya menyuruh mereka mingi Lalu memanggil Yoo Jin sebagai keponakannya. Yoo Jin pun memberikan harapan paa bibinya bisa beristirahat dalam damai. Paman dan anaknya pun tak bisa berkata-kata lagi karena saham milik Soo Ah sudah diberikan pada Yoo Jin.

Se Joon berpura-pura mengeluh yang terjadi dan mengikuti istrinya untuk pulang bersama. Yoo Jin menyuruh Se Joon agar naik mobil yang berbeda, Se Joon bingung. Yoo Jin menyindir suaminya untuk bersantai saja dan Bermainlah Baduk, karena ia tak peduli. Se Joon pun hanya bisa tertawa.
Tidak ada yang kalah, tidak ada yang menang. Bukankah itu benar?” kata Gwan Soo melihat lawanya.
Orang-orang memang terlalu serakah. Bukankah itu benar?” kata Gwan Soo, Biksu pun membenarkan. 


Yoo Jin menaiki mobil dan air matanya pun mengalir, lalu memperingatkan Je Ha Jangan melakukan tindakan tanpa izinnya lain kali. Je Ha mengerti tapi tak tahu juga nanti. Kepala Soo yang mendengarnya panik karena Je Ha berani bicara pada atasanya.
Saya...saya minta maaf atas perilakunya, Nyonya. Dia belum dididik dengan benar.” Kata Kepala Soo
Baiklah.... Kita pergi ke Cloud Nine.” Ucap Yoo Jin . Je Ha bertanya-tanya dimana itu Cloud Nine

Yoo Jin masuk ke sebuah gedung, Direktur menyambutnya bertanya apakah terluka . Yoo Jin mengatakan kalau ia baik-baik saja dan betanya Bagaimana dengan pertemuan direksi Yayasan. Direktur menceritakan kalau datang kesana  untuk menghajar para pengkhianat itu. Je Ha melirik seperti mengetahui Direktur itu termasuk orang jahat.
Aku mendapat surat pengunduran diri dari mereka semua.” Kata Direktur, Yoo Jin pun memuji kerja yang bagus. Direktur sempat kaget mendengar pujian lalu mengucapkan terimakasih.
Bagaimana dengan Cloud Nine?” tanya Yoo Jin, Direktur mengatakan sudah siap lalu mengajak mereka segera pergi.
Akhirnya keduanya berjalan masuk ke dalam lift bersama dengan Kepala Joo, Je Ha ingin mengikutinya tapi Kepala Soo menahanya. Je Ha menatap Kepala Joo yang memberikan kode agar tak mengikutiny akhirnya membiarkan Yoo Jin pergi dengan Direktur dan juga Kepala Joo. 

Sementara Dokter di JSS dengan bersemangat menceritakan Je Ha yang mengagumka, dengan menghajar semua petugas keamanan khusus di lorong itu. Mi Ran yang memdengarnya merasa Je Ha pasti sangat keren. Guru Song yang berada disampingnya terus mengekor kemana dokter pergi.
Dan kemudian, pintunya terbuka.. Yah Tentu saja, mereka tidak bisa membiarkan para pengawal ada di ruangan itu. Lalu Ada kebakaran!” kata si dokter
Wow, anak itu memang pintar!” puji Mi Ran juga merasa bangga mendengarnya. 

Guru Song memutuskan sejenak pembicaran ditelp bertanya apakah Dokter  melihat kejadian itu sendiri dan mengeluh karena menceritakan seperti melihat dengan mata kepalanya sendiri. Dokter menegaskan kalau  berteman dengan Kepala Eum, yang bekerja di STT, perusahaan yang bertugas itu.
Semua pengawal yang pergi ke sana hari ini akan keluar selama delapan minggu! Lalu Pasien adalah saksi juga!” kata Dokter
“Kau bilang Delapan...delapan minggu? Bahkan luka kecil dapat diagnosis saat ini! Kau bahkan tidak bisa menyelesaikannya!” ejek guru Song
Dokter menyuruh Guru Song untuk  berlatih saja sana lalu pindah ke bagian pemeriksaan untuk bicara dengan Mi Ran. Mi Ran menyuruh dokter tak perlu memperdulikan Guru Song lagi dan meminta agar menceritakan  yang terjadi selanjutnya, Mi Ran dengan penuh semangat menceritakan Je Ha yang masuk ke dalam ruangan lalu menemui Nyonya Choi dengan air yang keluar dari pemadam.

Pokoknya, ia masuk ke ruangan itu dan memegang payung untuknya, keren sekali!” kata Dokter tersenyum bahagia.
Wow, dia sangat keren! Aku yakin Nyonya pasti jatuh cinta padanya!” ucap Mi Ran
“Kim Je Ha memang keren! Dia juga sangat tampan!!” kata Dokter yang sangat mengagumi Je Ha.
Guru Song akhirnya keluar ruangan dengan wajah lesu dan melihat Je Ha yang baru saja kembali lalu memanggilnya, Je Ha dan bertanya apakah ia sedang sibuk.  Je Ha pikir tak sibuk tapi berencana untuk mandi karena harus berjaga shift malam, Guru Song seperti tak peduli menyuruh Je Ha agar mengikutinya sekarang. 


Guru Song mengajak Je Ha makan di kedai daging pangang dan menyuapinya daging yang sudah dibungkus dengan selada. Je Ha binggung dan menerima makana dari gurunya, Sang guru mengatakan kalau Daging babi Korea memang yang terbaik dan sangat enak. Je Ha akhirnya bertanya kenapa gurunya sekarang membelikan makanan. Guru Song menyuruh Je Ha agar makan saja dulu dan mengunyah dengan benar lalu memberikan bungkusan daging kembali untuk Je Ha. 

Dokter melihat jam yang menunjukan pukul 6 sore, dengan wajah bahagia karena waktunya untuk pulang. Saat itu di lobby terlihat Guru Song yang mengcengkram Je Ha dengan nada marah karena berani melawan orang tua. Je Ha meminta agar Guru Song melepasakan dan mengajanya agar bicara baik-baik-baik.
Lakukan seperti yang kuminta.” Ucap Guru Song berbisik, Je Ha melirik kalau lantainya keras!
Sepertinya kata-kata tidak akan bekerja padamu!” kata Guru Song lalu membanting Je Ha di lantai
Dokter yang melihat langsung berlari menghampirinya dan memukul guru Song karena berani membanting Je Ha, Guru Song pun menjerit kesakitan. Je Ha binggung karena malah membuat Guru Song jadi kena pukul, lalu melihat kepala Guru Song yang botak berdarah. Dokter kebinggungan merasa kalau tak memukulnya terlalu keras. 

Dokter memberikan plester pada kepala Guru Song yang berdarah, Guru Song mengelu Apa ada logam dalam tasnya itu. Dokter meminta maaf karna  Dunia ini tempat yang menakutkan, seperti yang sudah mereka tahu jadi itu sebabnya merasa kalau Guru Song tak seharusnya melakukan itu!
Dan kau juga, Tn. Je Ha. Apa Kau menurutinya hanya karena ia membelikan kau daging?” ucap Dokter, Je Ha pun meminta maaf.
Aku hanya.....ingin membantu hubungan kalian berdua...” kata Je Ha gugup.
Oh, dasar konyol! Apa Kau berpikir bahwa seorang wanita akan jatuh cinta hanya karena itu, yaitu pandai berkelahi?” ucap Dokter sinis
Baiklah. Aku mengerti. Aku tidak akan melakukan hal seperti ini lagi. Maaf untuk semuanya.” Kata Guru Song dan meminta maaf juga pada Je Ha karena  sudah melibatkannya lalu keluar dari ruangan dengan wajah sedih.
Si dokter terlihat tak enak hati mencoba memanggil Guru Song, lalu mengejarnya. Je Ha melonggo binggung apa sebenarnya yang mereka lakukan berdua.

Je Ha dan Guru Song akhirnya minum kopi bersama, mengucapkan Terima kasih pada Je Ha karena semua ini berkatnya. Je Ha merasa bukan karena dirinya tapi semua karena charisma Guru Song sendiri. Guru Song terlihat mulai percaya diri kalau memang memiliki sedikit sisi karismatik.
Sepertinya kau harus membelikan aku daging lagi.” Goda Je Ha
Oh, tentu! Ada tempat yang memiliki daging kambing yang lezat di sana. Kita ajak kepala medis karena mendengar daging kambing benar-benar bagus untuk wanita.” Kata Guru Song, Je Ha tersenyum bahagia menyetujuinya

Mi Ran dan bibi pelayan sudah bersiap-siap, saat Anna masuk ke dalam kamar mandi keduanya langsung bergegas masuk ke dalam kamar dengan membawa vacum cleaner. Mi Ran memeriksa semua yang ada dalam lemari, merasa heran karena Anna memiliki selimut elektrik dalam cuaca seperti ini.
Ketika hatimu dingin, maka begitu juga dengan tubuhmu. Aku Tidak ada apa-apa di rumah ini.” ucap kepala Pelayan, Mi Ran pun duduk diatas tempat tidur Anna.
“Ahh.. Jadi yernyata tubuhku dingin sepanjang waktu ini juga karena hatiku dingin? Lalu apakah Tn. Je Ha akan menjadi penghangat pribadiku?” kata Mi Ran dengan bergaya seksi.
Tidak, kau hanya dingin karena berpakaian minim.” Ucap Bibi pelayan  lalu merasa khawatir karena melihat Anna tidak nafsu makan karena tidak makan banyak.

Setelah semua selesai bibi pelayan menyiapkan makanan diatas meja untuk Anna. Je Ha keluar dari ruangan lalu tiba-tiba tersenyum sendiri dengan merapihkan lengan bajunya. Anna selesai dari kamar mandi, Je Ha pun bergegas kembali ke dalam ruangan CCTV wajahnya terlihat senang melihat Anna yang menuruni tangga menuju ruang makan.
Anna terdiam melihat yang ada didapur, Je Ha didalam ruangan seperti memberikan sebuah kejutaan untuk anak majikanya. Anna melihat panci yang sudah ada diatas kompor dengan air yang mendidih dan juga telur serta daun bawang, wajahnya terlihat bahagia. Je Ha pun ikut tersenyum bisa membantu Anna diam-diam.
Saat memasak mie Anna mengoyangkan tubuhnya seperti merasakan ada musik yang mengaluh dalam telinganya. Je Ha melihat dari CCTV pun terlihat bahagia, ikut mengoyangkan kakinya. Tiba-tiba Anna melirik ke arah CCTV lalu menarik bangku, Je Ha panik apa yang dilakukan Anna. 

Akhirnya layar CCTV tertutup dengan tissue, Je Ha mencari-cari keberadaan Anna sekarang. Dari CCTV yang lainya bisa melihat Anna yang masih memasak mienya, ia terlihat sangat bahagia menemukan Anna dengan berputar-putar diruanganya.
Anna melihat sekeliling. Kepalanya terus bergoyang ke kanan dan kiri, wajahnya terlihat tersenyum bahagia. Ia langsung menari-nari dengan mengoyangkan tangan dan badanya mengikuti irama “i love u baby” dan Je Ha yang melihatnya juga sangat bahagia ikut menari-nari dalam ruanganya, bahkan maju mundurkan kursinya dengan mengangkat tanganya karena berhasil membantu Anna.
Sebelum memakan Anna mulai berdoa dan menikmati makan ramen yang dinginkan selama ini. Je Ha dengan mengangkat kakinya terus tersenyum melihat Anna yang makan ramen dengan lahapnya. Anna terus memakan mie dengan melihat sesekeliling memastikan tak ada orang yang melihatnya.Je Ha terus menatap CCTV melihat senyuman Anna yang berbeda. 

Je Ha keluar ruangan dengan sebatang rokoknya, lalu melihat jendela kamar Anna yang masih terang dengan senyuman bahagianya. Mi Ran tiba-tiba keluar dari rumah menyapa Je Ha seperti sedang beristirahat.  Je Ha mengatakan kalau keluar untuk olah raga sedikit. Keduanya akhirnya dudu dibangku taman.
Aku minta maaf karena tidak menerima panggilanmu kemarin.” Kata Mi Ran, Je Ha mengatakan kalau itu tak masalah baginya.
Itu begitu tiba-tiba. Aku bertanya-tanya apakah harus menerima panggilan itu atau tidak Dan aku akhirnya memutuskan tidak.” Jelas Mi Ran mencari-cari alasan
Tapi itu saat jam kerja, jadi Kau seharusnya menerimanya.” Ucap Je Ha, Mi Ran kaget ternyata Je Ha menelp tentang kerjaan mereka lalu berjaji akan melakukannya mulai sekarang.

Oh ya. Aku mendengar kau dulu bekerja di Barcelona.” Kata Je Ha memulai pembicaraan.
“Ah... jangan bicarakan itu! Itu sangat sulit! Gadis itu sangat berniat menemukannya ayahnya, atau apa pun itu” cerita Mi Ran denga memegang badan Je Ha untuk mengodanya lalu tersadar kalau sudah bicara dengan bahasa informal.
Tidak apa-apa. Kau tidak perlu menggunakan sebutan formal di depanku.” Ucap Je Ha. Mi Ran pikir benar karena Ayah Anna juga bukan seorang raja. Je Ha kembali bertanya tentang ayah Anna.
“Oh... tentang Ayahnya. Dia sering melarikan diri, mengatakan bahwa akan menemukan ayahnya.” Cerita Mi Ran, Je Ha mengingat saat pertemuan dengan Anna meminta agar diantar menemui ayahnya dan bisa mengerti sekarang. 


Mi Ran sengaja mengeser tempat duduknya agar lebih dekat dengan Je Ha, Je Ha yang terlihat risih mencoba sedikit bergeser, lalu bertanya Kenapa ayahnya tidak pernah mengunjunginya. Mi Ran menceritakan kalau Ayah Anna  tidak peduli dengan putrinya sama sekali.
Aku sering melaporkan ketika masih di Spanyol mengatakan bahwa Anna sedang mencari ayahnya tapi tidak ada tanggapan apapun. Dan bahkan ketika dia datang ke Madrid untuk perjalanan bisnis, aku pikir dia mungkin datang menemuinya tapi ternyata tidak. Tapi Anna tidak menyadari semua itu dan berniat bertemu ayahnya. Jadi dia lari dari rumahc Dan kita harus pergi mencarinya.” Cerita Mi Ran
Je Ha mendengar ceritanya merasa Anna itu Menyedihkan sekali. Mi Ran merasa kalau Je Ha merasa kasihan padanya dan dirinya itu selama ini hidup dalam kehidupan yang keras, bahkan harus menjaga seorang gadis yang usia sama sepertinya.
Saat itu ponsel Anna berdering melaporkan kalau situasi dalam rumah normal, lalu tiba-tiba menjerit kaget dan akhirnya mengatakan kalau mengerti. Je Ha pun bertanya ada apa, Mi Ran mengataka baru dapat kakbar dari Situation Room kalau Je Ha tidak bertugas hari ini dan akan mengantikanya.

Je Ha binggung lalu menerima sebuah telp, seperti mendapatkan perintah untuk datang ke lantai sembilan. Je Ha pun mengerti lalu menutup telpnya. Mi Ran bertanya apakah mereka memanggil Je Ha untuk datang ke gedung perusahaan. Je Ha membenarkan.
Mi Ran kembali bertanya apakah ia harus pergi ke lantai sembilan. Je Ha menganguk, Mi Ran melonggo tak percaya karena Je Ha baru saja dipanggil ke Cloud Nine. Je Ha seperti binggung kenapa Mi Ran sampi melonggo  dan bertanya apa maksudnya "Cloud Nine" Sebelum menjelaskan seseorang datang memberitahu akan mengantarnya pergi.
Je Ha mengatakan akan menganti bajunya lebih dulu lalu masuk ke dalam rumah, Mi Ran tak percaya kalau Je Ha bisa mendapatkan mobil yang menjemputnya merasa kalau pria idaman itu  benar-benar naik pangkat. Je Ha akhirnya masuk kedalam mobil duduk di samping sopir mengajak mereka segera pergi. Si sopir meminta Je Ha agar duduk dibelakang. Je Ha merasa sesama temanya itu pasti bercanda dan mneyuruh mereka segera pergi saja. Sopir pun dengan sopan mengatakan akan menyalakan mesinnya sekarang. 


Je Ha masuk ke dalam gedung, sempat binggung beberapa orang yang sedang berjaga membungkukan badan padanya. Ia pun masuk ke dalam lift dan menekan tombol lantai 9, tapi lift tak berjalan. Sampai beberapa kali menekanya dan akhirnya terdengar suara “Silakan pindai kartu akses anda.
Akhirnya Je Ha menscan kartu ID pada layar, saat itu lift mulai berjalan ke lantai 2 tapi Je Ha bergumam dalam hati kalau Lift itu sebenarnya berjalan turun bukan naik dan ketika membuka pintu matanya melotot melihat ada lorong panjang didepanya. 
bersambung ke episode 6 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

8 komentar:

  1. semakin seru ya, btw thanks sinopsisnya :)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Thanks sinopsis nya. Tidak sabar menunggu lanjutannya😀😀

    BalasHapus
  4. Thanks sinopsis nya. Tidak sabar menunggu lanjutannya😀😀

    BalasHapus
  5. Thanks sinoesis nya. Tidak sabaru menunggu lanjutkan nya

    BalasHapus
  6. Saranghae chang wook oopa senyummu ceriakan hatiqu

    BalasHapus
  7. Saranghae chang wook oopa senyummu ceriakan hatiqu

    BalasHapus