PS : All
images credit and content copyright : TVN
Ji Woon datang menemui kakekny yang ada di ruanganya
bertanya apa yang dikatakan Tuan Kang pada Ha Won, apakah menyuruh untuk
meninggalkanya demi kebaikananya. Tuan Kang dengan santai mengatakan kalau Inilah
keputusan terbaik, demi
masa depannya.
“Kakek melakukan hal yang sama
pada Ha Won dan
ibuku, kan? Kakek
pasti berkata padanya bahwa sudah jelas bagaimana akhirnya nanti... dan tidak ingin aku mengalaminya. Semua pasti sudah berbeda.... kalau Kakek tidak menentang hubungan orang tuaku!” ucap Ji Woon marah
“Kalau begitu, apa kau pikir
kalian berdua akhir
yang berbeda dari orangtuamu?” kata Tuan Kang sinis
“Tidak... Aku tidak peduli jika hubungan
kami bahagia... atau aku harus menderita sama seperti orang tuaku. Aku ingin bersama Ha Won, meski aku terluka nantinya!” tegas Ji Woon, Tuan Kang hanya diam saja.
“Kakek... Jika aku merelakan Ha Won seperti
ini, maka aku akan menyesal seumur hidupku. Sama seperti Kakek selalu
menyesal membuat
ayahku pergi seperti itu. Apa
Kakek ingin merasa terbebani lagi jika
kau akan kehilanganku? Jika Kakek telah mengakuiku, maka akuilah Ha Won juga!” ucap Ji Woon
“Itu berbeda sama sekali!” tegas Tuan Kang dengan nada tinggi, Ji Woon tiba-tiba
berlutut didepan kakeknya.
“Kumohon padamu, Kakek! Aku tidak bisa bernapas tanpa dia ada di sisiku. Tolong, restui kami.”ucap Ji Woon memohon.
Tuan Kang terdiam dalam ruangannya, teringat kembali saat
Ha Won menjaga Ji Woon dengan sangat perhatian, lalu menangis dikamar mandi
karena tak ingin Ji Woon yang tak sadarkan diri bisa mendengarnya. Ha Won
mengaku kalau ingin berada di sisi Ji Woon. Tuan Kang tetap diam memikirkan nasib cucunya
dengan Ha Won.
Ha Won dan sekeluarga makan bersama di sebuah restoran
dengan semua menu tahu. Nyoanya Park
mengatakan sengaja datang jauh-jauh ke restoran ini hanya untuknya, karena banyak yang bilang apabila sehabis keluar dari
penjara, harus makan tahu.
“Aku tidak bisa menjagamu kemarin karena banyak urusan.” Kata Nyonya Park merasa bersalah, Tuan Eun pikir tak
selama itu ada penjara.
“Tapi waktu singkat itu juga bagaikan neraka bagiku! Aku tidak bisa hidup tanpamu,
Sayang.” Ungkap Nyonya Park malu-malu, Tuan Eun hanya tertawa
melihat sikap istrinya lalu mengajak semua mulai makan.
Ha Wo melihat lauk diatas meja dan menatap ibu tirinya
serta Yoo Na, Ibu tirinya menyodorkan piringnya agar Ha Won bisa makan. Ha Won
melirik pada Yoo Na, Yoo Na mendorong piring lalu mengatakan tak ingin makan.
Akhirnya Ha Won menaruh lauk diatas nasi Yoo Na, mereka pun makan bersama
dengan bahagia. Saat itu Ha Won menerima telp dari ketua Kang.
Ha Won menemui Tuan Kang diruangan dengan senyumanya
merasa senang melihat keadanya sehat-sehat
saja. Tuan Kang mengatakan kaalu Semua
orang khawatir pada Ha Won
karena pergi
dari rumah tanpa bilang-bilang. Ha Won tertunduk
meminta maaf.
“Kau tidak perlu minta maaf
padaku. Lagipula,
akulah orang yang
menyuruhmu pergi. Tapi Bagaimana
rasanya tinggal
di Kediaman Haneul? Tidak
ada yang mengganggumu,
'kan?” ucap Tuan Kang, Ha Won mengatakan tak ada
“Menurutmu Hyun Min bagaimana, saat kau tinggal di sana?” tanya Tuan Kang
“Hyun Min... dia tipe orang yang sepertinya
tidak pernah serius mengerjakan apa pun... tapi dia cukup bijaksana dan dan polos, dalam beberapa hal. Selain itu dia juga membuatku banyak
tertawa ketika
aku sedang dapat masalah. Dia bukan
playboy sama sekali tapi memang
polos dalam artian itu!” cerita Ha Won, Tuan Kang
tersenyum lalu menanyakan pendapatnya dengan Seo Woo.
“Hmmm.... dia baik kepada orang lain, dan
ramah. Karena
itulah, aku merasa sangat nyaman
bersamanya. Dia teman
paling baik di antara
tiga sepupu itu. Dia
mungkin tidak ada gunanya, tapi dia punya filosofi sendiri tentang kehidupan... dan dia anak cucu orang kaya yang sadar bahwa hidup ini tidak
mudah.” Cerita Ha Won penuh semangat
Tuan Kang terlihat senang mendengarnya, lalu menanyakan
tentang Ji Woon. Ha Won terdiam mendengar nama Ji Woon. Tuan Kang mengatakan kalau menyerahkan
semuanya pada mereka berdua kareana sekarnag sudah merestui hubungan mereka
berdua. Ia pikir Ji Woon itu sangat merindukan Ha Won.
“Apa yang Ketua bilang itu benar. Saat aku sangat membutuhkan
uang... maka aku tidak bisa memilih Ji Woon dibandingkan uang. Jadi Akulah orang yang lari dari Ji
Woon. Ini bukan
kesalahan orang lain, melainkan kesalahanku sendiri, karena memilih seperti
ini.” ucap Ha Won
“Tapi, aku senang saat tinggal di Kediaman Haneul. Aku mungkin tidak perlu menyelesaikan misi lagi... tapi anak-anak itu sudah jadi
pribadi yang lebih baik sekarang, 'kan?” ucap Ha
Won
“ini Belum lewat tiga bulan, dan itulah apa yang kau janjikan
padaku. Jangan
sungkan kembali
ke Kediaman Haneul kapan saja.” Ucap Tuan Kang seperti
sudah bisa berdamai dengan prinsipnya.
Seo Woo baru keluar dengan gitar dan peralatan lainya,
tiba-tiba managernya ikut keluar. Seo Woo binggung, Managernya mengingatkan
kalau Seo Woo yang ingin mengamen lagi, walaupun ingin ingin
kembali ke jalanan tapi wajahnya itu pasti tidak cocok. Seo Woo bingung.
“Semua orang pasti menggila kalau mereka tahu kau ada di
jalanan! Aku harus
melindungi artisku!” kata Manager dan melihat
tas yang dibawa Seo Woo itu sepertinya agak berat jadi membelikan Porter lalu memanggilnya, Seo Woo kaget melihat si Gadis
Berseragam yang datang.
“Halo! Aku Hong Ja Young, yang
akan menjadi
manajermu mulai hari ini.” ucap Ja Young menyapanya.
“Tidak, kau bukan manajernya! Kau sedang magang! Aku hanya memberikan pekerjaan
ini padamu
karena kau memintanya... tapi
aku akan memecatmu kalau kau tak
becus bekerja! Paham?” kata Managernya, Ja Young
mengerti dan berjanji akan bekerja keras lalu mengambil barang-barang Seo Woo untuk membawakanya.
Seo Woo tersenyum melihat keduanya.
Tuan Kang memberikan sebuah kotak memberitahu Ji Woon
kalau itu adalah kenang-kenangan ayah Ji Woon. Ia menceritakan orang tua Ji Woon bertukar
cincin pasangan dan yang disimpan olehnya
adalah milik ayahnya, jadi meminta agar diberikan pada wanita
yang dicintai juga. Ji Woon tak percaya kakeknya bisa memberikan itu
padanya.
“Aku yang memisahkan ibu dan
ayahmu, jadi hanya
punya cincin ayahmu. Ibumu
pasti punya cincin yang sama. Apa Kau
belum pernah melihatnya?” kata Tuan Kang
“Tidak. Ibuku tidak pernah memakai
cincin.” Ucap Ji Woon lalu membuka kotak cincin, matanya langsun
melotot kaget melihat cincin yang tak asing
Saat di bukit, Ha Won memberitahu kalau cincin itu kenang-kenangan
ibunya dan bukan cincin pernikahan, karena ayahnyatidak punya cincin ini Tapi sepertinya sangat penting baginya, karena ibunya mencengkeram cincin itu di tangannya saat meninggal.
Lalu ketika dirumah sakit, Ha Won mengatakan kalau hari
itu adalah hari peringatan
kematian ibunya. Ji Woon kaget karena dihari itu juga
sebagai hari peringatan
kematian ibunya.
Ha Won melihat foto bersama Ji Woon dengan tatapan sedih,
saat itu Hyun Min datang dengan koper besar dan duduk disampinganya, dengan
kesal merasa Ha Won itu tidak berbuat dosa dengan kamar yang kosong sekarang memintanya untuk membawakan
sisa-sisa barangmu.
“Apa kau marah karena aku minta bantuanmu? Sepertinya aku bukan tunanganmu
lagi, karena kau sedang pacaran dengan Hye Ji.”
Ejek Ha Won
“Apa kau menyesal tidak berhasil menaklukanku?”
goda Hyun Min
“Kalian berdua memang serasi.” Komentar Ha Won bahagia, Hyun Min balik bertanya
tentang hubungan keduanya. Ha Won hanya diam dengan wajah sedih.
“Ini karena Kang Ji Woon, 'kan? Kau sangat peduli padanya, tapi
kenapa melarikan
diri waktu dia siuman?” ucap Hyun Min kesal lalu
memberikan sebuah kotak, Ha Won bertanya apa itu
“Waktu kau pulang dari pernikahan Kakek, sepatumu
ketinggalan. Aku cuma [punya sebelahnya, yang sebelah ada pada Yoon Sung. Apa Kau pikir kau itu siapa,
Cinderella?? Dengan Meninggalkan
sepatumu seperti itu” kata Hyun Min.
“Ini bukan punyaku... Seperti yang kau bilang tadi. Aku bukan Cinderella Dan ini tidak cocok untukku.” Ucap Ha Won
Hyun Min menyakinkan kalau memang itu cocok, menurutnya saat itu
memakai sepatu ini bukan
karena keinginannya, tapi ia yang memasangkan
sepatu itu pada Ha Won. Dengan bangga
mengatakan kalau Suatu kehormatan bagi Ha Won karena orang keren seperti dirinya memasang sepatu pada kakinya.
“Saat kau ingin memakainya, dan
saat kau ingin
menemui orang yang kau sukai... maka pakailah sepatu ini dan temui dia. Aku sudah pernah sengsara sendirian karena patah hati... tapi semua orang sudah tahu itu,
meski kau berusaha menyembunyikan kesengsaraanmu. Jadi jangan disembunyikan, lebih baik keluarkan saja perasaanmu yang sebenarnya. Jangan melarikan diri juga. Kau menyukai Kang Ji Woon, 'kan? Pikirkan saja perasaanmu padanya. Itulah yang perlu kau lakukan. Paham?” kata Ji Woon.
Ji Woon melihat cincin milik ayahnya, lalu menelp
bagian ketua
Asosiasi Pembela Hak
Orang yang Sudah Meninggal lalu memberitahu namnaya
Han Ji Woon, yang dulu tinggal di Apartemen Yeongak, nomor 307 dan meminta agar bisa melihat daftar
orang yang meninggal. Wajahnya terlihat kaget
karena orang yang mencarinya.
Disebuah cafe, Ji Woon sudah menunggu kaget melihat Tuan
Eun yang datang dan Tuan Eun juga tak
kalah kaget mengingat pria itu yang pernah menunggu anaknya didepan halte.
Keduanya duduk bersama, Tuan Eun menceritakan
Ibunya Ha Won meninggal dalam kecelakaan itu. Ji Woon mengatakan kalau ibunya juga meninggal.
“Jadi kau tinggal di kamar no. 307 saat itu?” kata Tuan Eun kaget, Ji Woon membenarkan.
“Apa kau bisa periksa barang ini, siapa tahu ini punya ibumu?” kata Tuan Eun memberikan kalung yang biasa dipakai
anaknya. Ji Woon bisa tahu kalau itu kalung yang selalu dipakai Ha Won.
“ Dia kira cincin ini kenang-kenangan dari ibunya, makanya dia memakainya. Tapi ternyata ibunya berusaha.. menyelamatkan tetangga wanita dan akhirnya meninggal karena hal itu. Sementara wanita itu memberikan cincin itu
pada istriku dan memintanya memberikan cincin itu pada anaknya... tapi kami kira itu punya ibunya
Ha Won, karena
cincin itu ada di tangannya.” Cerita Tuan Eun
“Alangkah lebih baik kalau
seandainya ibunya Ha Won bisa menyelamatkan ibumu... tapi kurasa memang saat itu
mereka sudah waktunya meninggalkan dunia ini. Tapi aku penasaran apa arti cincin itu... sampai dia memintanya untuk memberikannya padamu?” kata Tuan Eun
“Ini cincin ayahku... Sepertinya dia berusaha membantuku menemukan keluargaku.” Ucap Ji Woon yakin
“Sepertinya ibu Ha Won melakukan perbuatan baik sebelum meninggal. Cincin itu rasanya seperti keinginan terakhir ibunya Ha Won jadi aku ingin mengembalikannya
ke pemilik
aslinya, apapun yang terjadi.” Kata Tuan Eun
Ji Woon pun mengucapkan terimakasih, Tuan Eun pikir kalau
memang Ji Woon kehilangan ibunya saat kebakaran itu maka itu saat yang sama Ha Won kehilangan
ibunya. Ia yakin mereka berada ke rumah
duka yang sama dan sepertinya
hubungan keduanya sudah cukup dekat. Ji Woon kaget mengetahui
mereka berada di Rumah duka yang sama. Tuan Eun merasa Ji Woon tak ingin kalau mereka berdua
itu ada di
rumah sakit yang sama.
Ji Woon mengendarai mobilnya, lalu teringat kembali
dengan kenangan saat pertama kali melihat Ha Won dengan bunga mawar putih
mengunjungi ibunya dikrematorium, lalu ia sendiri yang mengambil bunga yang
sudah kering saat jatuh ke sungai.
Flash Back
Ji Woon memberikan setangkai bunga mawar putih pada Ha
Won yang menangis sendirian. Ha Won
menerimanya, lalu Ji Woon menghapus air mata Ha Won yang terus mengalir.
Keduanya pun duduk bersama, lalu Ji Woon membuat jarinya menjadi bentuk kotak
seperti orang yang ingin mengambil angle foto.
“ Jika kau melakukannya, maka kau bisa melihat ibumu, yang ada di surga.” Ucap Ji Woon. Ha Won pun mengikutinya.
Ji
Woon memberikan tanda sebagai keluarga yang sedang berdua di lengannya,
mengatakan kalau Ha Won memegang itu maka akan mengenalinya.
Ha Won memberikan jepitan rambutnya meminta agar Ji Woon untuk mengambalikan
padanya, keduanya terlihat tersenyum bahagia
Ha Won menatap sepatu merah yang pernah dipakainya, lalu
teringat kata-kata Hyun Min “Jadi jangan bersembunyi atau lari, keluarkan saja perasaanmu
sebenarnya. Kau menyukai Kang Ji Woon, 'kan? Pikirkan saja perasaanmu
untuknya karena Itulah yang perlu kau lakukan Kalau kau mau memakainya, dan di saat kau mau menemui orang yang kausukai.. pakailah sepatu ini dan temui dia.”
Tuan Eun menelp anaknya, memberitahu kalau sudah menemukan
pemilik cincinnya, dan mengembalikan
cincinnya. Ha Won dengan bahagi kalau itu bagus.
Tuan Eun bertanya apakah Ha Won tahu siapa pemiliknya. Ha Won langsung kaget mendengarnya.
“Pria dari Haneul Grup yang datang menemuimu terakhir
kalinya.” Ucap Tuan Eun, Ha Won menyebut nama Ji Woon. Tuan Eun
membenarkan.
“Apa kau... menyukai dia?” kataTuan Eun. Ha Won hanya terdiam
Ha Won pergi dengan sepatu merahnya, Ji Woon
tersenyum melihat Ha Won datang dan ada
diujung tangga bagian atas. Keduanya saling berjalan bertemu ditengah-tengah
tangga. Ha Won tersenyum dengan bahagia mengingat ucapan ayahnya.
“Aku tak tahu apa
itu nasib baik atau buruk... tapi ibumu memegang cincin itu di
tangannya saat dia meninggal. Dan kau terus memakainya selama sepuluh tahun setelah itu. Selain itu kita juga mengadakan peringatan kematian Ibu di tempat yang sama juga. Jadi Kupikir ini bukan sekadar kebetulan saja.”
Ji Woon memberikan penjepit rambutnya merasa kalau agak
terlambat mengembalikan dan Ha Won memperlihatkan tanda keluarga yang berduka
ditanganya, lalu mengucapkan Terima kasih sudah mengembalikannya padanya. Ji Woon memasangkan cincin ditangan Ha Won,
“Saat kau melihat cincin ini
sekarang...jangan pikirkan ibumu, tapi
pikirkan saja aku.” Kata Ji Woon, Ha Won juga
ingin Ji Woon melakukan yang sama dengan memasangkan cincinya. Ji Woon menarik
Ha Won lalu menciumnya dengan segenap cintanya.
Seo Woo berhasil kembali mengamen dengan banyak anak
sekolah yang menonton serta Ja Young berdiri disampinganya sebagai manager dan
juga menari dengan wajah bahagia.
Yoon Sung kembali menjadi pengajar taekwondo. Hyun Min
datang bertanya apakah Yoon Sung sungguh tidak akan kembali. Yoon Sung meraa tidak
berhak kembali. Hyun Min mengaku sangat menyesal karena tidak bisa percaya pada Yoon Sung sebelumnya.
“Aku sangat ingin melindungimu
seperti kau ingin
melindungi Haneul Group. Ayolah,
kita pulang saja! Kakek
sudah menunggumu.” Kata Hyun Min .
Nyonya Ji berjualan asuransi dengan menawarkan pada orang
direstoran, tapi yang terjadi malah ditinggal begitu saja. Tiba-tiba seorang
datang langsung berlutut didepanya. Tuan Kang datang dengan sebuket bunga mawar
berlutut mengaku tidak mau menyesal. Nyonya Ji berkaca-kaca menerima bunga dari Tuan Kang.
“Aku sudah buat kesalahan besar
pada anakku karena mengira aku
tahu apa yang terbaik baginya...tapi aku hampir membuat kesalahan besar dengan
cucuku juga kali ini. Ji
Woon bertanya apa aku akan hidup
dengan penyesalan seumur hidupku dan Ha
Won juga mengerti, jadi... dia
menyuruhku kembali padamu, dan
menghargai cinta kita.” Kata Tuan Kang
Nyonya Ji tak bisa menahan tangis bahagianya, Tuan Kang
binggung melihat Nyonya Ji malah menangis.
Nyonya Ji mengaku kalau menyesal dan bersyukur. Keduanya terlihat bisa bahagia pada usia tua mereka.
Hyun Min dan Hye Ji berjalan bergandengan ke sebuah
tempat lalu berdiri didepan pohon, terlihat papan yang bertuliskan [Park Jung Hyun Berbaring
Disini. Kami
tidak akan pernah melupakanmu] setelah itu Hyun Min menaruh sebuket bunga.
“Oppa, kau baik-baik saja disana
'kan?” sapa Hye Ji pada kakaknya.
“Park Jung Hyun... Lama tak berjumpa. Aku sudah memikirkanmu selama sepuluh tahun terakhir sejak kau
meninggal. Tapi aku hanya akan memikirkan Hye Ji sekarang. Jadi Kau jangan merasa dendam padaku, Jung
Hyun, Aku
akan sangat menyukai Hye Ji atas
namamu.” Kata Hyun Min pada teman sekaligus kakak iparnya.
Keduanya kembali berjalan bergandegan, Hye Ji merasa Tempat ini tidak berubah
sama sekali terlihat sangat Indahnya. Hyun Min berjalan mundur kembali membanggakan dirinya
kalau ia itu luar biasa. Hye Ji binggung, Hyun Min mengaku ingin
melihat Hye Ji, meski ada tepat di sampingnya, tapi ia sudah
menunggu selama
sepuluh tahun penuh. Hye Ji pikir tak ada yang
menyuruh Hyun Min melakukannya
Hyun Mi menatap wajah Hye Ji lalu mengecup keningnya, ia
melihat Mata Hye Ji juga
indah lalu mengecupnya. Hyun Min
juga merasa hidungnya juga menarik, dan kembali menciumnya dan pindah ke pipi
Hye Ji. Hye Ji mengatakan kalau bibirnya juga lalu memberikan kecupanya pada
Hyun Min. Hyun Min akhirnya mencium Hye Ji seperti melampiaskan semua
perasanya yang ditahan selama 10 tahun.
Ji Woon sibuk mengambil foto dengan camera milik ayahnya,
Ha Won datang langsung memberikan senyuman didepan camera lalu bertanya apa
yang sedang dilakukanya. Ji Woon mengatakan sedang mengambil gambar karena
melihat hari ini sangat indah lalu memuji Ha Won yang cantik
sekali hari ini.
Ha Won tersipu malu lalu meminta kameranya agar Ji Woon
yang difoto. Ji Woon pun mengaku malu tapi Ha Won mendorongnya supaya bisa
bergaya, Ji Woon tiba-tiba menghentikanya saat Ha Won akan mengambil gambarnya
lalu bertanya dimana cincinnya. Ha Won
pura-pura bodoh bertanya apa maksudnya.
“Cincin ini... Dimana sekarang?” tanya Ji Woon menunjuk paa jari manisnya.
“Oh, aku tadi melepasnya saat membantu Bibi Beolgyo.” Kata Ha Won mengeluarkan cincin pada saku bajunya.
“Kau bilang Kau melepasnya?! Dan Cuma sebentar?! Hei, Apa kau tahu jenis cincin apa ini? Aku saja tidak melepasnya selama
satu bulan, walapun mandi sekalipun! Tapi, kau melepasnya dan mengatakan kalau "Cuma
sebentar?"” kata Ji Woon marah
“Sudahlah! Aku takkan pernah melepasnya
lagi!” kata Ha Won memasangnya kembali, Ji Woon yang masih
marah tak peduli dan berjalan pergi tapi kembali membalikan badanya.
“Aku akan melepasnya,
menyembunyikannya, dan
membuangnya di suatu tempat! Selain itu Juga,
tidak boleh ada kontak fisik untukmu, selama sebulan! Jangan dekat-dekat aku.” Kata Ji Woo memberikan hukuman.
Ha Won tak percaya Ji Woon itu kembali marah-marah
lagi, menurutnya kenapa bisa hal
sepele seperti ini selalu membuatnya marah. Ia merasa seperti berkencan dengan anak kecil saja.
Lalu membahas tentang tidak boleh ada kontak fisik, dengan mendekat pada Ji Woon menantang kalau siapa
nanti yang akan menderita dan berjalan pergi.
Ji Woon melonggo lalu berlari memeluk Ha Won dari
belakang, Ha Won menyindir kalau mereka tidak boleh ada kontak fisik mulai
sekarang. Ji Woon merasa kalau cincin ini ternyata sudah lama menghubungkan mereka
jadi hanya ingin Ha Won menjaga
cincinnya sebagai benda berharga. Ha Won menegaskan sudah tahu hal itu. Ji Woon
memasangkan kembali cincin di jari Ha Won.
“Aku mencintaimu, Eun Ha Won.” Bisik Ji Woon, Ha Won tersenyum membalas kalau juga
mencintai Ji Woon.
“Kau masih suka berkencan denganku, meskipun aku kekanak-kanakan,
'kan?”kata Ji Woon, Ha Won langsung menlepaskan pelukanya dengan
mengumpat Ji Woon itu tukang marah dan berjalan pergi.
Ji Woon mengejarnya,
mengeluh Ha Won kalau keras kepala sekali. Ha Won tak peduli, Ji Woon mengandeng tanganya
berjanji akan
menjadi orang yang lebih baik padanya, Ha Won
menarik tanganya karena sebelumnya mengatakan tak boleh ada kontak fisik. Ji
Woon tetap memaksa meminta agar Ha Won tak melakukan itu padanya. Keduanya pun
berjalan bersama di luar sky house.
Di taman
Seo Woo memainkan gitarnya dengan Ja Young yang setia ada
disampingnya, Yoon Sung juga ikut bergabung. Hyun Min dan Hye Ji terlihat mesra
dengan saling menyuapi makanan. Ji Woon dan Ha Won datang dengan keranjang
makannya, lalu keduanya memperlihatkan cincin yang melingkar dijari mereka.
Semua tak percaya melihatnya, Ji Woon yang selalu sinis
pada Hyun Min menyukai sepupunya, ketika ingin memberikan pada Seo Woo memilih
untuk memberikan makananya pada Ha Won. Semua terlihat tertawa bahagia dengan
pilihan hidup masing-masing.
The End
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Sweet..sweet...ceritanya ringan tp menarik... Joo ii woo.😄😄
BalasHapusHappy ending 🙆 thingkyu sinop.a unnie 😚
BalasHapusHappy ending 🙆 thingkyu sinop.a unnie 😚
BalasHapusUd habis ya.... kurang aaaah lhtin jung il wo. Cukup menghibur skli ne drakor satu ini... bak dyah tq,, see u the next time...
BalasHapusLagu yang di nyanyiin seo woo waktu mengamen itu judulnya apa ya?
BalasHapusEntah kenapa aku lebih suka Ha Won dipasangin sama Hyun Min :'v
BalasHapusSetuju
HapusKeren juga endingnya....
BalasHapusMantaaap
Terima kasih sinopsinya oenni 😇😇
BalasHapusKenapa aku lebih suka hanwon dengan see woo
BalasHapus