PS : All
images credit and content copyright : SBS
Baek
Ah datang menemui Hae Soo di ruanganya, lalu menanyakan
kabarnya sekarang. Hae Soo dengan senyuman mengatakan kalau baik-baik
saja seperti biasanya. Baek Ah megeluarkan sebuah
amplop, memberitahu aklau itu surat dari Wang So yang dititipka padanya.
“Dia bilang kau bisa menganggap ini sebagai alasannya.” Kata Baek Ah
“Saat danau mulai kekeringan..., Tunggulah di tepi danau, dan awan mulai mendung.” Ucap Hae Soo membaca langsung surat yang ditulisk wang
So
“Itu puisi Wang Wei "Pengasingan Diri di Gunung
Zhongnan".” Ucap Baek Ah
“Tak kusangka dia bisa menulis seindah ini. Aku ternyata tak tahu banyak tentang dia. Ternyata aku salah mengira kalau tahu semua tentangnya, ah... Bodohnya
aku.” Kata Hae Soo
“Dia serius saat bilang ingin meninggalkan Istana bersamamu. Itulah yang kutahu pasti.” Ucap Baek Ah.
Wang So dan anak dari Wang Moo menghadap, sepertinya Raja
merasa tak khawatir lagi dengan posisinya karena sudah ada Wang So yang akan
mengantikanya.
Hae Soo di dalam ruangan terus mengulang puisi yang
ditulis oleh Wang So, lalu teringat kembali dengan perkataan sebelumnya “Sulit sekali bagiku
menjadi utusan..., tapi aku diberi banyak kebebasan. Di saat aku bertugas, selalu
memikirkanmu. Aku ingin hidup bahagia bersamamu, dan tak ada yang mengganggu kita. Jika aku tak bisa mewujudkan hal itu menjadi raja atau apapun itu tak ada artinya bagiku.”
Wang So melihat kakaknya yang sudah bisa tidur dengan
tenang tanpa rasa gelisah, sementara Hae Soo sengaja menuliskan
berlembar-lembar kertas dengan tulisan yang sama ditulis oleh Wang So padanya.
Wang Jung ingin menemui ibunya bertanya apakah ibunya ada
didalam. Pelayan menghalanginya karena Ratu Yoo berpsan tak
boleh ada yang masuk saat sedang
berdoa. Wang Jung pikir tak masalah dan merasa
khawatir karena
sudah pergi terlalu lama. Pelayan tetap tak
memperbolehkan masuk.
Saat itu mata Wang Jung melihat ada dua pasang sepatu dan
bergegas masuk, matanya langsung melotot kaget saat melihat Wang Yo ada
didepanya, padahal dua tahu yang lalu mengetahui kalau jatuh dari tebing karena
terdorong oleh Wang So.
“Katamu kau jadi panglima sekarang Tapi kau masih saja penakut.” Ejek Wang Yo, Wang Jung binggung apa sebenarnya yang
dilakukan ibunya dan juga kakaknya.
“Ibu tadinya berniat
memberitahumu. Jangan
kaget begitu. Ini
kehendak Langit kakakmu
masih hidup. Langit
berpihak pada ibumu, Wang Jung.” Ucap Ratu Yoo dengan wajah berbinar-binar.
“Lalu, kenapa kau pura-pura mati selama ini? Kenapa?!!” teriak Wang Jung marah, Ratu Yoo kaget mendengar
anaknya yang berteriak
“Aku sudah dilabeli sebagai
pengkhianat jadi tak bisa
muncul begitu saja. Aku
saja hampir tak bisa selamat. Tanpa bantuan Paman Wang Sik
Ryeom, maka aku pasti sudah mati.” Cerita
Wang Yo
“Aku akan memohon pada Raja untuk
memaafkan dan menerimamu lagi di posisimu sebelumnya. Aku sudah bekerja keras untuknya, dan Raja adalah orang yang baik
hati. Dia pasti
akan mengabulkan permohonanku.” Jelas Wang Jung yang mendukung raja.
“Kau bilang Mengembalikan posisiku? Akulah orang yang ingin merebut takhta. Maka Dia akan langsung membunuhku kalau dia tahu aku masih hidup. Dan Juga, apa
kau belum tahu... Wang So
akan menikahi sang putri?” Tegas Wang Yo yang masih
berambisi jadi Raja.
“ Sepertinya Raja ingin menyerahkan takhtanya pada Wang So.”
Kata Ratu Yoo khawatir
“Aku juga menentang kalau So Hyungnim menjadi raja. Tapi, aku tak bisa berpihak
padamu kalau kau
berencana memberontak
melawan Raja. Satu
pemberontakan saja
sudah cukup.” Ucap Wang Jung
Wang Yo merasa adiknya itu bodoh sekali, karena Pemberontakan
yang berhasil bukan
pemberontakan lagi namanya da ia akan
duduk di tahta itu jadi boleh saja pernah
kalah sekali Tapi
jangan sampai dua kali. Wang Jung menegaskan kalau mengabdi kepada Raja dan mereka boleh saja bersaudara tapi dirinya takkan diam saja.
“Raja itu sudah gila. Kabarnya dia membunuh penjahat di kamarnya dengan satu serangan..., tapi ternyata dia berhalusinasi dan akhirnya membunuh dayang. Raja seperti itu atau seseorang yang akan dia
pilih sebagai
penggantinya pasti tak baik, apa kau
ingin menyerahkan nasib Goryeo ke
tangan mereka? Apa
begitu keinginanmu?” kata wang Yo, Wang Jung
hanya bisa terdiam
Wang So berjaga-jaga didalam istana karena Raja
melarang setiap orang keluar
masuk istana malam hari, Tak
peduli siapa orangnya. Serta Tangkap
siapa saja yang melanggar
perintah ini. Saat itu Wang Jung sengaja keluar dari
istana lalu bersembunyi, Wang So dan Prajuit pun mengikutinya.
“Aku yakin dia masuk ke Damiwon dan ia tidak mungkin ke ruangan lain, kecuali ruangan ini. Apa kami harus mendobrak
pintunya?” ucap Panglima, saat itu Hae Soo keluar
dari kamar bertanya ada apa berdiri dikamarnya
“Damiwon bukanlah sembarang tempat yang bisa kalian masuki begitu
saja. Tolong
pergilah.” Ucap Hae Soo
“Seorang pria memanjat tembok
Istana dan
menyelinap ke sini. Kami
harus menggeledah kamarmu.” Kata Wang So
“Aku tadi sedang membaca dan tak lihat siapa pun Geledah
saja tempat lain..” Kata Hae Soo, Wang So tak
peduli menyuruh pengawal mengeledahnya, Hae Soo langsung menghalanginya karena mereka tak boleh
masuk.
“Aku dayang tingkat tinggi di Damiwon. Aku sendiri mengabdi kepada Raja. Jadi Aku tak bisa membiarkan sembarang pria masuk ke kamarku.” Kata Hae Soo
“Minggir.... Aku sendiri yang akan
memeriksanya.” Tegas Wang So, Hae Soo mengeluarkan
penjepit rambutnya dan menaruhnya dileher.
“Kau tak boleh masuk, karena ini kamar
dari perempuan yang
belum menikah. Aku lebih
baik mati daripada
menanggung hinaan
semacam ini. Jika kau
harus masuk, mintalah
dulu persetujuan Raja, barulah
kembali kesini. Tak
ada pengecualian.” Tegas Hae Soo dengan
memberikan sedikit goresan dilehernya.
“Apa kau yakin....tak ada siapa
pun di kamarmu?” ucap Wang So curiga, Hae
Soo menegaskan kalau tak ada orang. Wang So pun menyuruh pengawal agar Geledah
tempat lain.
Wang Jung sedikit menjerit saat Hae Soo kembali ke kamar,
Hae Soo duduk lemas meminta Wang Jung memelankan suaranya karena mungkin para pengawal masih di luar. Wang Jun melihat luka yang ada pada leher Hae Soo,
merasa tak percaya kalau Hae Soo akan menikam lehernya dengan penjepit rambut
“Kalau mereka memaksa ingin masuk, maka aku harus melakukannya.” Ucap Hae Soo merasa tak masalah.
“Kenapa kau bertindak sejauh itu? Kau harusnya biarkan saja aku tertangkap.” Ucap Wang Jung merasa tak enak hati.
“Kenapa kau bicara begitu? Hubunganmu dengan Pangeran ke-4 sudah tidak
baik..., jadi
sebaiknya kau harus menghindari
konflik lebih lanjut.” Ucap Hae Soo
“Kau akan melakukan hal seperti
ini jika itu
bukan karena aku, 'kan?” kata Wang Jung memastikan,
Hae Soo terlihat gugup,
“Jika ini dialami salah satu
saudaraku...,kau juga pasti akan melakukan hal yang sama, 'kan?” kata Wang Jung, Hae Soo mengatakan sudah pasti
melakukan hal yang sama lalu duduk bersandar di tempat tidurnya.
“Bagaimana kalau... jika kami saling bertengkar dan berseteru? Lalu Kau akan berpihak pada siapa? Tanya Wang Jung
Hae Soo pikir kenapa ia harus berpihak, menurutna mungkin akan menjadi wasit saat mereka bertengkar. Wang Jung pikir Jangan
berharap mereka semua akan kembali ke masa-masa ketika bisa berkumpul bersama di Kediaman Pangeran ke-8 menurutna Itu takkan terjadi, karena mereka semua itu telah berubah dan Hae Soo juga harus
berpihak.
“Ini Sudah malam... Tidurlah... dan pergilah saat keadaan di luar sudah aman. Tapi Meskipun begitu..., sepertinya aku takkan bisa
berpihak pada
siapa pun. Aku tak
ingin siapa pun terluka.” Kata Hae Soo
Wang Jung hanya bisa terdiam, saat itu di luar kamar
terlihat Wang So yang mendengar pembicaraan keduanya dan terlihat marah.Wang
Jung masih ada didalam kamar, melihat Hae Soo masih tertidur dengan posisi
duduk akhirnya menarik selimut agar tak kedinginan.
Hae Soo sedang berkerja seperti biasa di Damiwon,
tiba-tiba Wang So datang dan langsung menariknya keluar dari Damiwon. Ia ingin
memastikan kalau Sebenarnya Wang Jung
yang ada di kamar Hae Soo semalam, Hae Soo berbohong dengan mengatakan tidak ada.
“Apa kau tahu aku sangat ingin menerobos masuk ke kamarmu? Katakan sejujurnya, Kalau
itu Wang Jung 'kan. Sekarang Jelaskan padaku, Kenapa kau menyembunyikan Wang Jung?” ucap Wang So marah
“Kenapa tidak kau menjelaskan
alasanmu lebih dulu padaku, Yang Mulia? Bukan dengan puisi, Melainkan dengan penjelasan yang bisa kupahami. Kenapa kau mendadak akan menikah? Apa benar... seperti apa yang orang bilang karena kau tamak akan tahta?” kata Hae Soo mengeluarkan semua amarahnya.
“Anak itu..., Jika aku tidak melakukannya maka dia akan dikirim ke Khitan sebagai tawanan. Hanya pernikahan satu-satunya jalan keluar.” Jelas Wang So
“Kau seharusnya memberitahuku lebih dulu, Maka aku takkan terlalu marah seperti ini.” ucap Hae Soo merasa bersalah.
Wang Soo pikir kalau memberitahunya maka harus meminta
agar menunggunya kembali, dan tahu kalau Hae Soo tak suka kalau memiliki banyak
istri dan sudah berusaha menghindari pernikahan tapi tak ada cara lain jadi mana mungkin bisa memberitahukanya. Hae Soo
akhirnya mengakui kalau Wang Jung memang ada dikamarnya semalam.
“Dia sedang latihan bela diri dan
sepertinya dia lupa aturan jam malam itu. Tak ada yang terjadi, selain itu.” jelas Hae Soo
“Mulai sekarang, jangan berbohong
padaku. Tak
peduli seburuk atau
separah apapun itu..., kita
berdua harus saling jujur.” Kata Wang So
“Bagaimana jika ada hal yang tak ingin kita katakan? Lalu apa yang harus kita lakukan?” ucap Hae Soo
“Katakan saja walaupun kau tak mau menjelaskannya. Aku benci orang yang suka bohong.” Kata Wang So
Hae Soo juga setuju dengan hal itu, dan berjanji takkan
berbohong. Wang Soo bertanya apakah itu artinya Hae
Soo tak marah lagi padanya. Hae Soo bertanya apakah Wang Soo merasa menyesal akan menikah. Wang So mengelengkan kepalanya karena ia harus
melindungi Raja jadi tak
ada pilihan lain dan Sang putri sudah dibawa ke kuil Gaetasa karena Itulah kesepakatan mereka sebelum menikah.
“Dulu... kau pernah bilang mencintai orang
lain. Apa orang
itu... Wang Jung?” tanya Wang So, Hae So tersenyum mendengar pertanyaan
lalu mengatakan bukan dia orangnya.
“Waktu kita naik perahu itu..., kau bilang ada hal penting yang ingin kaukatakan padaku. Kau sebenarnya tidak lupa apa itu, 'kan?” kata Hae Soo, Wang So mengangguk, Hae Soo ingin tahu
apa yang ingin dikatakanya.
“Aku... ...mencintaimu.” kata Wang Soo mengutarakan perasaanya dengan menatap
Hae Soo lebih dekat.
Hae Soo tersenyum mendengarnya lalu mendekat memberikan
ciumanya, dan berpesan Mulai sekarang, jangan pernah lupakan itu. Wang Soo ikut tersenyum, lalu menarik tubuh Hae Soo
lebih dekat dan meraba wajahya dan menciumnya. Kali ini Hae Soo tak menolaknya,
Keduanya berciuman seperti meredakan semua kesalah pahaman yang terjadi antara
keduanya.
Baek Ah pergi ke hutan dengan memejamkan matanya seperti
masih bisa merasakan saat Woo Hee berlatih pedang, lalu saat membuka matanya
melihat sosok Woo Hee ada dibelakangnya, lalu bertanya-tanya apakah ini semua
bukan mimpi bisa melihat Woo Hee datang.
“Selama ini...Aku selalu
memikirkanmu. Kuharap
luka yang menimpamu yang
Aku sebabkan itu belum sembuh. Dengan begitu... kau akan selalu mengingatku.” Ucap Woo Hee, Baek Ah langsung memeluknya, Woo Hee pun
menangis di pelukanya.
“Aku tak bisa mengunjungimu karena takut membuatmu sedih.” Kata Baek Ah, keduanya melepaskan rasa rindu dengan
terus berpelukan.
Wang Wook duduk terdiam dengan wajah dinginya, seperti
memikirkan rencana. Wang Won datang mengunjungi kakaknya mengatakan membawa
tamu yang
ingin menemuinya. Wang Wook memikirkan tamu siapa yang
ingin menemuinya. Saat itu Wang Yo datang menyapa adiknya yang sudah lama tak
bertemu. Wang Wook kaget melihat kakaknya yang selama ini dianggap sudah mati
ternyata masih hidup.
“Aku dengar Kabarnya kau menyuruh Won memasukkan merkuri ke dalam pemandian Damiwon. Ternyata memang orang yang paling
pintar adalah
orang yang paling menakutkan.” Sindir Wang Yo
“Kau tahulah, aku ini orang setia. Aku hanya tak bisa mengkhianati saudara ketigaku.” Kata Wang Won pada kakaknya
“Sepertinya..., ada banyak hal yang ingin kau katakan padaku.” Ucap Wang Wook terlihat tenang.
“Tentu saja... Kita bicara saja semalaman mungkin takkan cukup waktunya. Sebanyak itulah yang ingin kukatakan.” Ucap Wang Yo
Wang Yo datang ke istana raja dengan menyerang para
pengawal dengan dengan mengunakan panahnya, memerintahkan semua pasukan mulai
menyerang istana. Akhirnya semua masuk Damiwon dan semua pelayan menjerit
ketakutan, Wang Yo menyuruh semua prajurit agar mencari Raja sekarang.
Sementara di istana lainya, Ratu Yoo menghalangi anaknya
agar membunuhnya saja kalau memang ingin pergi. Wang Jung meminta ibunya
minggir karena harus melindungi Raja. Ratu Yo mengatakan tidak mau
melihat anaknya saling
bertarung bahkan tak sanggup melihat anak
bungsunya itu mati didepan matanya.
“Wang Jung, kakakmu harus menjadi
raja... supaya
semuanya kembali dalam
keadaan semula. Karena
dengan begitu, Goryeo akan kokoh dan
damai. Apa Kau mau melihat ibumu mati?” ucap Ratu Yoo, Wang Jung seperti tak bisa berkata
apa-apa lagi.
Raja seperti baru saja selesai berendam dengan wajah
pucat, terdengar suara keribuatan yang membuat Hae Soo dan Chae Ryung
kebinggungan. Tiba-tiba Raja terbantuk-batuk dan jatuh lemas, Hae Soo panik
melihat Raja yang terlihat sudah muntah darah, Char Ryung ketakutan langsung
melarikan diri.
Tiba-tiba prajurit datang langsung menarik Hae Soo untuk
menjauh dari Raja, Hae Soo bertanya siapa yang
mengutus mereka dan berteriak agar melepaskanya.
Wang Yo akhirnya datang, Hae Soo kaget melihat Pangeran ke 3 ternyata masih
hidup. Wang Mo melihat adiknya berjalan mendekat meminta agar bisa
menyelamatkanya.
Wang Yo melepaskan tangan kakaknya lalu berjongkok dan
akhirnya mendorongnya masuk ke dalam kolam pemandian, Hae Soo berusaha menolak
tapi tanganya tak bisa bergerak. Chae Ryung ternyata bersembunyi melihat Raja
yang jatuh di dorong tak ada yan menyelamatkanya.
Hae Soo meminta agar Wang Yo menarik Raja ke atas karena
mungkin bisa mati, tapi Wang Yo malah membiarkanya. Akhirnya Wang Mo sudah tak
sanggup lagi dan akhirnya badanya mengapung di air.
“Hyungnim, kau
memang ditakdirkan hidup menderita dan menggelepar seperti itu. Seandainya mendiang ayah kita tahu hidupmu seperti ini maka dia pasti takkan memilihmu menjadi raja.” Gumam Wang
Yo
Hae Soo jatuh lemas melihatnya, Wang Yo pikir sekarang
kakanya itu sudah mati lalu
berkata ia boleh
saja pernah kalah sekali Tapi
takkan kalah dua kali. Wang So datang langsung
membunuh semua pengawal yang mengalangi jalanya, matanya melotot kaget melihat
Wang Yo ternyata masih hidup dan kembali melawan semua orang yang ada didalam
damiwon penuh amarah. Wang Yo berteriak menyuruh adiknya untuk Berhenti.
Ji Mong datang masuk ke dalam kolam membalikan badanya, sambil
menangis meminta agar Wang Mo bukalah matanya, tapi Wang Mo sudah tak bernyawa lagi. Chae Ryung
yang melihatnya memilih untuk kabur, Hae Soo hanya bisa menangis ternyata Raja
mati tepat didepan matanya.
“Aku tidak membunuhnya. Dia memang sudah terpapar racun dan menderita sakit selama ini” kata Wang Yo, Wang So seperti tak
percaya
“Hae Soo, perempuan itu.. memasukkan merkuri ke air mandi Raja.” Ucap Wang Yo
“Yang Mulia Raja...hanya
mengizinkanmu menyiapkan
pemandiannya. Kami
menemukan merkuri di
air mandinya. Kenapa
itu bisa terjadi?” kata Wang Won menuduh Hae
Soo
Hae Soo binggung, mengatakan tak tahu apa-apa soal ini. Wang Yo mengatakan kalau Wang So punya dua pilihan Tetap setia kepada kakak mereka yang sudah meninggal dan akhirnya mati bersama gadis ini, atau berlutut di hadapanku dan menyelamatkan perempuan ini.
“Tentu saja...., kejahatan Hae Soo yang meracuni
Raja, tetap
saja akan ditindaklanjuti. Kapanpun
itu aku bisa
membunuhnya atas
pembunuhan Raja.”kata Wang Yo
“Lepaskan Hae Soo...Sekarang!” tegas Wang Yo mengangkat pedangnya untuk melawan sang
kakak, Wang Yo pun bisa menahan dengan pedangnya.
“Memang betul serigala jantan... tetap setia kepada pasangannya sampai dia mati. Kau juga memang binatang. Jadi Pilihlah... Hae Soo atau... Raja yang sudah mati ini?” ucap Wang Yo menantang adiknya. Hae Soo terdiam karena
harus kembali ke dalam kedaaan yang menyedihkan bagi hatinya
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Mbk, tlg dong sinopsisnya episode 15 jg sy susah carinya, sya cm bs BC mbk tnp bs lht film jd sya penasaran. Tlg dong mbk ksh tw blok yg bs ABC.
BalasHapus