PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 04 Oktober 2016

Sinopsis Love In The Moonlight Episode 13 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

Flash Back
Ui Gyo menemui orang yang menyerang Pangeran Lee bertanya apakah ia  akan bisa mengakui semuanya di depan Putra Mahkota. Si pria bertanya balik apakah ia bisa mempercayai Ui Gyo dengan mengatakan sesuai yang dikatakanya.
Iya. Itulah satu-satunya cara agar kau dan keluargamu bisa tetap hidup.” Kata Ui Gyo mengancam

Ui Gyo tersenyum licik bisa membuat si pria tak akan bicara, Geun Gyo memanggil si pria pengkhianat,  bertanya pada saat Malam itu saat masuk melalui pintu istana, Apa ada orang yang membantunya. Si pria mengataka ada yang membantunya. Geun Gyo meminta agar memberitahukanya. 
Di istana, ada seorang pemberontak. Hong Gyeong Nae sudah mati... tapi anaknya, yang telah mewarisi darah dan niatnya, ada di istana mempersiapkan pemberontakan lain.” Kata si pria
Siapa anak itu?” tanya Geun Gyo sengaja ingin membuat si pria bisa bicara didepan Pangeran Lee.
Sebelum si pria bicara, PM Kim langsung menusukan pedang sampai tertembus ke belakang. Semua orang kaget melihatanya, Pangeran Lee berteriak marah tapi  Perdana Menteri memberikan alasan kalau Orang ini baru saja mengaku bahwa dia adalah seorang pengkhianat.

Bahkan kalau dia adalah pengkhianat, Kau tidak memiliki wewenang untuk membunuh warga sesukamu tanpa perintah dari Yang Mulia Raja!” tegas Pangeran Lee dengan wajah marah.
“Ini semua Karena Putra Mahkota dan Yang Mulia Raja merasa ragu, aku tidak punya pilihan selain untuk melakukannya.” Ucap PM Kim, Pangeran Lee langsung menarik pedang yang dipegang oleh Byung Yun.
Apa kau tidak tahu bahwa kau juga sudah melakukan pengkhianatan dengan membunuh salah satu dari orang-orangku di depanku, Putra Mahkota?”ucap Pangeran Lee dengan menaruh pedang dileher PM Kim
Kalau kau merasa aku sudah membahayakan kerajaan karena tindakanku, silakan bunuh aku dengan pedang ini.” kata PM Kim menantang.

Ui Gyo panik meminta agar Pangeran Lee tenang, PM Kim mengatakan Kalau ada sesuatu yang membahayakan bangsa atau membuat warga tidak nyaman Maka Pangeran Lee itu harus mengatasinya dengan tegas. Pangeran Lee menegaskan oleh karena itu alasanya kenapa ia tak bisa membuat pedang itu ke tempatnya kembali.
Semua langsung meminta agar Pangeran Lee tenang karena sudah siap dengan pedangnya,  Byung Yun menahan tangan Pangeran Lee, Pangeran Lee meminta agar melepaskanya. Byung Yun dengan tatapa meminta agar Pangeran Lee tenang dan tak melakukanya. Akhirnya Pangeran Lee pun menurunkan tanganya. Sementara tatapan PM Kim dan Pangeran Lee benar-benar dingin. 



Para kasim makan bersama, Ra On dengan baik hati menaruh lauk diatas sendok milik kasim Jang. Kasim Jang tanpa binggung tapi buru-buru memakannya karena lapar. Do Gi yang duduk disampingnya mulai berbicara tentang pembunuh yang menyusup ke tempat Putra Mahkota yang sudah mengaku.
Dia mengatakan bahwa para anggota pemberontakan Hong Gyeong Nae adalah orang-orang di baliknya.” Kata Do Gi, Ra On yang mendengarnya terlihat sedih
Apa sesuatu terjadi di tempat Putra Mahkota?” tanya Sung Yeol panik
Berhenti mengatakan hal-hal yang tidak berguna dan ayo kita makan saja!” teriak Kasim Jang kesal mendengarnya.
Insiden di kediaman Putra Mahkota terjadi bukan tanpa alasan. Bahkan ada rumor seperti ini Anak dari Hong Gyeong Nae ada di istana sebagai mata-mata, jadi anak itu yang membuka pintu istana untuk para pemberontak.” Ucap Sung Yeol
Ra On makin sedih lagi karena tak tahu apa-apa dianggap pemberontkan, Kasim Jang berteriak marah  menyuruh keduanya makan, tapi tetap saja keduanya kembali membahasnya, tak melihat Ra On yang terlihat sedih. 

Tuan Jung menyimpan sebuah surat dalam bajunya dan melihat Putri Myung Eun sedang ada diluar duduk sendirian. Putri Myung Eun akan pergi saat memakai sepatu melihat sebuah surat ada didepanya. Terlihat gambar dirinya sewaktu masih gemuk.
Sayangi seseorang yang ada dan tidak ada, dari Jung Duk Ho” 
Putri Myung Eun mengingat nama yang tak asing ditelinganya, lalu berteriak kalau itu Tuan Jung sebagai sarjana di akademi permerintahan istana. Tuan Jung akhirnya berdiri didepan Putri Myung Eung mengaku sebagai Jung Duk Ho. 

Putri Myung terlihat kesal melihat orang yang menyebalkan ada didepanya. Tuan Jung memberitahu kalau itu memang dirinya yang mengirimkan surat selama ini. Putri Myung Eun tak percaya karena selama ini berpikir Tuan Jung menyukai Wol Hee bekas pelayanya.
Tuan Jung embali gagap kebinggung, Putri Myung Eun merasa semua ii Tidak masuk akal. Tuan Jung mulai gagap memberitahu kalau orang yang cintai sebenarnya dengan menari tangan Putri Myung Eun agar tak pergi. Putri Myung Eun berteriak marah karena Tuan Jung berani menyentuh tanganya.

Tidak, Bukan itu yang aku maksud. Orang yang aku cintai adalah ka-ka—“ ucap Tuan Jung kembali gagap, Putri Myung Eun berteriak agar Tuan Jung melepaskan tanganya. Tuan Jung melepaskan dan Putri Myung Eun pun berjalan pergi. Tiba-tiba Tuan Jung berteriak dengan sangat lantang.
Kau. Kaulah yang... aku cintai selama ini.” kata Tuan Jung bisa melawan gagapnya, Putri Myung Eun menatap Tuan Jung tak percaya dengan berkaca. Keduanya sama-sama diam seperti baru merasa kejadian yang luar biasa. 


Keluarga Kim berkumpul. Ui Gyo menceritakan sudah menemukan siapa yang melakukan kontak dengan Cheul Sung sebelum dia meninggal, menurutnya kalau mereka bertemu, maka akan dapat mengkonfirmasi informasi apa yang temukan hari itu.
Yoon Sung terdiam teringat kembali saat bertemu Chul Sung memberitahu kalau Hong Ra On ada di istana sekarang dan akhirnya membunuhnya. Ui Gyo memanggil Yoon Sung yang melamun,  Yoon Sung tersadar lalu bertanya apa yang dikatakan kakeknya.
Aku mengatakan kepadamu untuk memberikan ucapan selamat kepada Yang Mulia Ratu sebelum dia melahirkan.” Kata Ui Gyo. 

Kasim Sung masuk ke dalam kamar Ratu Kim, Ratu Kim terlihat was-was lalu bertanya apa yang terjadi. Kasim Jung berbisik kalau dayang itu baru saja melahirkan anak laki-laki. Ratu Kim terlihat panik lalu menyuruh walaupun harus membekap mulut si bayi dan harus memastikan bahwa tangisannya tidak bisa didengar. Kasim Sung sempat kaget tapi tak bisa menolaknya.
Yoon Sung berjalan ke tempat Ratu Kim mendengar suara tangisan seorang bayi, lalu seorang pelayan keluar ruangan dan melihat bayangnya dalam kamar, seperti merasakan sesuatu yang mencurigkan. 

Ratu Kim merasakan anaknya menendang lalu dengan nada marah menyuruh agar anaknya untuk kutuk  dan benci saja anaknya sebanyak yang dinginkanya, Kasim Sung akan keluar dari kamar benar-benar kaget melihat Yoon Sung sudah ada didepan pintu begitu Ratu Kim, lalu berusaha tenang memberitahu Ratu Kim kalau dari Perdana Menteri datang, Ratu Kim pun sedikit gugup menyuruhnya masuk.
Apa kau baik baik saja?” tanya Yoon Sung khawatir, Ratu Kim mengatakan baik-baik saja lalu bertanya apa alasanya datang ke kamarnya.
Kakekku memarahiku, karena belum memberikan salamku kepadamu dan sebelum terlambat aku mengucapkan salam padamu” kata Yoon Sung, Ratu Kim pun menerimnya dengan menutup rasa gugupnya. 

Raja bertemu dengan PM Kim tak percaya kalau orang kepercayaan itu membunuh seorang tahanan di hadapan putra mahkota beberapa hari yang lalu. PM Kim membenarkan. Raja merasa kalau  Tindakan yang ceroboh seperti itu seperti bukan seperti milik PM Kim.
Aku minta maaf, Yang Mulia. Bagaimanapun, aku tidak bisa menahan diri setelah memperhitungkan kata-kata pengakuan yang didapatkan selama penyelidikan.” Kata PM Kim
“Apa Kau sudah mendapatkan informasi tentang mata-mata di dalam istana?” tanya Raja, Kasim Han melirik sinis dan mendengarnya dengan baik-baik.
Kata-kata dari penjahat itu benar, dan kami sudah mengidentifikasi identitas anak itu adalah Hong Ra On.” Ucap PM Kim, Kasim Han kaget PM Kim sudah mengetahuina
“Kau bilang namanya Hong Ra On? Kalau begitu, orang ini adalah anak dari Hong Gyeong Nae?” ucap Raja marah
Iya. Sekarang, yang tersisa adalah perburuan.” Ucap PM Kim 

Kasim Han bertemu dengan Byung Yun memberitahu kalau keluarga Kim tahu terlalu banyak dan mengertia atas kekuatan nama 'Hong Gyung Nae. Byung Yun pun bertanya apa yang akan dilakukan dengan Hong Ra On. Kasim Han mengatakan akan melindungnya dengan nama mereka masing-masing
Waktu untuk menunggu keputusannya sudah lewat.” Kata Kasim Han
Apa kau mengatakan kalau kau akan menculiknya?” ucap Byung Yun panik
Kita tidak bisa meninggalkannya sendirian lagi dalam bahaya. Besok, aku akan secara diam-diam membawanya ke markas militer.” Tegas Kasim Han tak mau kehilangan kesempatan. 

Geun Gyo merasa Sepertinya pencarian resmi akan dimulai segera setelah matahari terbit besok. Ui Gyo pikir Kalau pemberontak sudah benar-benar menempatkan mata-mata di istana, maka tidak akan hanya ada satu yang mereka dapatkan.
Kalau kita menggunakan pembersihan itu sebagai alasan untuk terus mencari maka bau darah akan sangat kuat di istana.”ucap Ui Gyo
Kita harus menemukan Hong Ra On terlebih dulu untuk bisa mendapatkan anak itu Kalau kita sudah mendapatkan anak itu, maka anak itu akan menjadi kartu yang bisa kita gunakan di masa depan.” Kata PM Kim
Tentu saja... Itu tidak akan menjadi masalah.” Ucap Ui Gyo dengan senyuman liciknya. Saat itu juga dibelakang terlihat Yoon Sung yang mendengar rencana keluarganya. 

Yoon Sung berjalan keluar rumah dan melihat Byung Yun sudah berada didepanya dan bertanya apakah memang sengaja menunggunya. Byung Yun ingin meminta bantuan darinya. Yoon Sung binggung karena Byung Yun meminta tolong padanya,
Ini ada hubungannya dengan anak itu.” kata Byung Yun, Yoon Sung bertanya apakah bantuan itu terkait Kasim Hong
Bukankah kau melawan keinginan Perdana Menteri dan menyelamatkan anak itu terakhir kali? Tolong bawa dia ke luar istana... ke suatu tempat yang tidak diketahui siapa pun, secara diam-diam. Bisakah kau melakukannya?” kata Byung Yun meminta tolong,  Yoon Sung seperti terdiam tak percaya ternyata Byung Yun juga mengetahuinya. 

Pangeran Lee berbaring diatas tempat tidurnya dan Ra On terus duduk sambil menatapnya tak berkedip. Pangeran Lee mengeluh tak mungkin bisa tidur kalau Ra On terus menatapnya seperti itu.  Ra On melihat mata Pangeran Lee sudah mengatuk.
Sudah kekatakan bahwa aku tidak perlu seorang kasim yang akan mengawasiku sepanjang malam.” Kata Pangeran Lee
Aku seperti ini karena aku ingin melihat wajahmu sepanjang malam, Putra Mahkota.” Ucap Ra On
Kau bisa melihatku sebanyak yang kau inginkan besok.” Ucap Pangeran Lee

Ada kalanya hal yang selalu kita lihat dan hal-hal yang selalu kita lakukan... menjadi sangat berharga.” Ucap Ra On
Saat kita berpikir bahwa itu adalah terakhir kalinya maka hal itu akan terjadi.” Kata Pangeran Lee, Ra On terlihat gugup karena Pangeran Lee seperti bisa membaca pikiranya
Ya, kau benar... Saat kemarin seperti hari ini dan hari ini seperti kemarin, bahkan hal-hal terkecil menjadi sangat istimewa... kalau kau berpikir bahwa ini adalah saat terakhir.” Ucap Ra On berusaha untuk tenang.
Pangeran Lee mengerti lalu meminta agar Ra On bisa lebih mendekat untuk melihat wajahnya, Ra On pun mendekat dengan menopang wajahnya untuk melihat Pangeran Lee lebih dekat. Pangeran Lee tiba-tiba langsung menarik Ra On dan topi yang dipakai Ra On pun terjatuh. Pangeran Lee membiarkan Ra On untuk berbaring dilenganya.
Putra Mahkota, kalau aku... datang kepadamu sebagai seorang wanita muda dari keluarga baik-baik... apa kau akan menyukaiku?” tanya Ra On menatapnya. Pangeran Lee pikir jawabanya itu sudah jelas.
Kalau begitu, Putra Mahkota... Kalau aku tidak pergi ke gunung Mumok dengan berpura-pura menjadi seorang bangsawan... apa takdir akan tetap mempertemukan kita?” kata Ra On, Pangeran Lee berpikir itu juga jawabnya sudah jelas dan memegang wajah Ra On dengan lembut.
Bukankah aku sudah memberitahumu? Kita akan pergi berkeliling, dan bertemu pada akhirnya. Itulah takdir kita.” Ucap Pangeran Lee lalu menutup matanya karena sangat mengantuk.

Kalau begitu, Putra Mahkota... suatu hari, saat kau mengetahui bahwa aku putri seorang pengkhianat apa kau tidak akan menyesal sudah bertemu denganku? Saat ini, apa kau akan merindukan aku setidaknya satu kali? gumam Ra On air mata mengalir.  
Ra On mendekat lalu memberikan ciumanya pada Pangeran Lee, mata Pangeran Lee sedikit terbuka lalu tersenyum karena menerima ciuman dari orang yang cintainya. Ra On mengelus bagian wajah pangeran Lee lalu memejamkan matanya dengan berada didekapan Pangeran Lee.

Pangeran Lee membuka matanya, lalu meraba kesampingnya sudah tak ada lagi Ra On, dengan pelan memanggilnya tapi tak ada sahutan. Akhirnya ia memanggil seseorang yang biasanya menunggu didepan pintu. Kasim Jung terburu-buru masuk ke dalam kamar.
Dimana Kasim Hong?” tanya Pangeran Lee
Aku belum melihatnya sejak dini hari tadi, Putra Mahkota.” Ucap kasim Jung. Pangeran Lee hanya diam saja tanpa berkomentar. 

Pangeran Lee keluar dari kediaman melihat banyak pelayan yang mondar mandir terlihat terburu-buru dengan pengawal kerajaan. Ui Gyo juga ada disana melihat Pangeran Lee menyapnya karena sudah datang jauh-jauh datang. Pangeran Lee bertanya kenapa semua pelayan terasa sangat aneh di istana
Apa kau belum mendengar Keputusan Kerajaan?” kata Ui Gyo, Pangeran Lee kaget dan meminta agar memberitahu secara jelas.
Kita berusaha untuk membasmi para pengkhianat di tengah-tengah kita. Apa kau belum dengar... bahwa putri Hong Gyung Nae ada di Istana menyamar sebagai 'topeng putih.' Akhirnya kami mendapatkan rincian lebih lanjut tentang hal itu.” ucap Ui Gyo
Apa itu sebabnya kau menyelidiki para dayang muda terlebih dulu?” kata Pangeran Lee, Ui Gyo membenarkanya, Pangeran Lee bisa mengerti lalu meminta agar melanjutkan saja.
Tapi sebelum pergi Pangeran Lee bertanya apakah ada informasi yang lainya, seperti  memiliki gambar putri Hong Gyung Nae atau yang lain. Ui Gyo mengaakn mereka tak memiliki gambarnya tapi mereka tahu usia anak Tuan Hong itu  berusia 18 tahun. tinggal di provinsi Pyungan dengan ibunya sebelum pemberontakan.
Hong Gyung Nae menamai dia Hong Ra On saat dia masih kecil. Oleh karena itu, kami sedang menyelidiki semua orang yang berusia 18 tahun...” ucap Ui Gyo, Pangeran Lee kaget mendengar nama Hong Ra On.
Apa yang baru saja kau katakan?” tanya Pangeran Lee untuk memastikanya.
Oleh karena itu, kami sedang menyelidiki semua orang yang berusia 18 tahun.” Ucap Ui Gyo,
Pangeran Lee mengatakan kalau maksudnya adalah nama anak itu, Ui Gyo menyebut nama Hong Ra On, Pangeran Lee terlihat benar-benar seperti tak percaya, Ui Gyo melihat perubahan wajah Pangeran Lee yang terlihat shock memberitahu kalau pegawai istana yang namanya 'Hong Ra On' ketikmasih kecil dan pasti menggunakan nama lain sekarang lalu pamit pergi. Pangeran Lee masih terdiam membiarkan dirinya basahnya dengan hujan.


Pangeran Lee pergi ke Jahyeondong teringat kembali saat bertanya “Bagaimana aku harus memanggilmu sebagai seorang wanita?” dan Ra On menyebutkan namanya Hong Ra On. Ia masuk memanggil Ra On seperti masih berharap kalau dugaanya itu salah, tapi saat itu terlihat baju kasim yang tertinggal dikamar dan juga gelang yang diberikanya. Ia mengambil gelang yang berikanya dan terlihat lemas ternyata Ra On adalah anak pemberontak yang selama ini membuat ayahnya gelisah dan ketakutan
bersambung ke episode 14

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar