PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 04 Oktober 2016

Sinopsis Love In The Moonlight Episode 13 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Ra On terdiam saat akan masuk ke dalam rumah, Ibunya berkata kalau selama ini sudah bekerja keras untuk bisa menghindar dari nasib buruk  dan sekarang sudah Tidak ada jalan dan bisa pergi dari sini. Yak Yong terlihat kebinggungan.
Kalau ada orang yang tahu kalau Ra On adalah... putri dari Hong Gyung Nae.” Ucap Ibu Ra On, saat itu juga pintu terbuka, keduanya kaget melihat Ra On ternyata sudah mendengar semuanya. 

Ibu Ra On dan anaknya duduk di tepi bukit,  Ra On merasa selama ini harus terus berpakaian seperti seorang pria, berlari dan bersembunyi dan ingin tahu alasannya lebih dari apa pun. Ibunya terlihat sedih mendengarnya, Ra On menatap ibunya sudah bisa mengetahui perasaan ibunya.  sekarang.
Kau tidak bisa mengatakannya kepadaku karena ayahku adalah seseorang yang dikenal oleh semua orang di dunia, kan? Jadi aku tidak bisa hidup sebagai putri seorang pengkhianat yang menewaskan ribuan orang...” ucap Ra On
Jangan terlalu membenci ayahmu. Dia mencoba untuk membuat dunia yang lebih baik untuk kau tinggali. Itu sebabnya dia melakukan itu.” kata Ibunya
Seharusnya kau merahasiakannya dariku selamanya. Tidak,  maksudku seharusnya kau memberitahuku sedikit lebih cepat.” Kata Ra On menangis.
Ibunya meminta maaf sambil memeluk anaknya, Ra On  meminta izin agar ia bisa pergi dan akan segera kembali. Ibunya melarangnya, Ra On tahu Pangeran Lee itu sudah menunggu dan tak tahu apapun, Ibunya pun kembali memeluk Ra On dan keduanya pun menangis. 

Pangeran Lee sudah menunggu Jahyeondong dengan gelisah, Ra On datang dengan senyumanya mengoda Pangeran Lee dengan bertanya “Apa kau sudah lama menunggu, Putra Mahkota” Pangeran Lee melihat Ra On yang kembali dengan senyuman tapi akhirnya dengan wajah cemberut mendekatinya.
Aku tidak akan tersenyum bahkan saat melihatmu. Sudah lama lewat dari waktu yang kau janjikan untuk kembali.” Ucap Pangeran Lee sinis
Kenapa, apa kau akan memarahiku lagi?” kata Ra On
Sepertinya kau mengharapkan itu. Tapi Karena kau sudah kembali dengan aman dan sehat, aku akan memaafkanmu.” Kata Pangeran Lee, keduanya pun sama-sama tersenyum dengan wajah bahagia. 

[Episode 13 -  Perpisahan, dengan kasih sayang.]

Ra On membantu memasangkan pakaian untuk Pangeran Lee dikamarnya, Pangeran Lee heran kenapa tak ada orang disekitar kamarnya dan berpikir kalau Hoon Nam memberi Ra On semua pekerjaannya. Ra On mengatakan kepada Kasim Jang kalau  akan melakukan semuanya.
Kenapa? Apa disaat kau sendiri sudah memiliki banyak hal untuk dilakukan?” goda Pangeran Lee
Aku juga diminta untuk berjaga-jaga di tempat tinggal Putra Mahkota selama beberapa hari. Aku juga tidak bisa melihatmu untuk waktu yang lama saat kau sakit.” Ungkap Ra On
Seseorang harus berhati-hati di sekitar seorang wanita yang memiliki perasaan cemburu yang kuat. Kalau kau ingin memilikiku sepenuhnya untuk dirimu sendiri... maka Aku akan memberikannya kepadamu.” Kata Pangeran Lee percaya diri.
Putra Mahkota.... Aku ingin meminta permohonan” kata Ra On dengan memegang tangan si putra mahkota, Pangeran Lee bertanya apa itu
Bolehkah aku menghabiskan sepanjang hari... menjadi tidak lebih dari satu langkah pun jauh darimu?” tanya Ra On, Pangeran Lee menjawab boleh.
“Apa Aku bisa bersandar di bahumu dan tertidur dengan berbaring di lututmu?” tanya Ra On, Pangeran Lee kembali menjawab boleh
Aku akan merengek kepadamu untuk menatapku, bukannya bukumu.” Ucap Ra On, Pangeran Lee mengangguk.

Pangeran Lee mengatakan kalau kali ini giliranya dan bertanya apakah hati Ra On sudah siap menerimanya. Ra On terlihat binggung, Pangeran Lee langsung menarik Ra On lebih dekat lagi, Ra On gugup dengan jarak yang cukup dekat lalu perlahan menutup matanya. Pangeran Lee tersenyum melihat Ra On seperti berpikir ingin menciumnya. Ra On mengintip ternyata Pangeran Lee tak menciumnya lalu membuka matanya.
Jangan anggap itu sebagai permintaan. Apa pun itu, aku akan memberimu.” Ucap Pangeran Lee. Keduanya tersenyum dengan saling berpegangan tanganya. 

Pangeran Lee bertemu dengan para mentri, Ui Gyo mulai berbicara kalau tak percaya bagaimana caranya mereka bisa menerobos keamanan istana, menurutnya Ini sangat sulit untuk dipercaya dan kejam dan tidak bisa berkata-kata.
Kalau aku mengatakan bahwa kau berada di sini seolah-olah tidak ada yang terjadi... ketika aku memberhentikanmu bahkan lebih sulit dipercaya dan kejam, maka apa yang akan kau katakan?” ucap Pangeran Lee sinis, Ui Gyo pun tak bisa berkata-kata
Dia adalah seorang hamba setia yang mengisi kesenjangan saat kau sakit keras.” Kata PM Kim membela
Tapi bukankah itu tidak setia kalau melawan perintah... untuk mengeluarkanmu dari istana dan bertobat?” ucap Menteri Joo menyindir mata PM Kim melotot kaget mendengarnya.
Aku diberhentikan tapi bencana yang tak terduga menimpa istana. Bagaimana mungkin aku tidak melakukan sesuatu?” ucap Ui Gyo
Kontribusinya diakui dan kau sudah sepakat untuk menerimanya kembali... tolong terimalah keinginan kami, Putra Mahkota.” Kata PM Kim kembali membela semua pun meminta agar Pangeran Lee bisa menerima keinginan mereka. PM Kim dan Mentri Joo saling menatap sinis. 

Panglima memberitahu Pada saat tentara tiba di tempat kejadian, hanya ada sembilan mayat pemberontak yang tersisa. Pangeran Lee binggung ternyata hanya ada 9 orang saja.
Kalau kita bisa menangkap setidaknya satu, kita bisa menemukan kebenaran... Aku minta maaf, Putra Mahkota. “ ucap Panglima
Para pemberontak tidak bisa memasuki istana tanpa ada yang tahu dan Pasti ada seseorang yang membantu mereka dari istana. Kaki tangan yang tersisa harus ditemukan.” Perintah pangeran Lee, Byung Yun yang mendengarnya terlihat sedikit gugup karena nanti akhirnya harus berhadap pada Pangeran Lee sebagai pemberontak. 


Yoon Sung sedang membawa beberapa surat dan juga barang, tapi tangannya yang terluka tak bisa membawa surat-surat yang ada ditanganya akhirnya membuatnya terjatuh. Tiba-tiba seseorang datang membantunya, Yoon Sung tersenyum bahagia melihat Ra On yang membantunya.
Rasanya pasti tidak nyaman karena tanganmu terluka.”kata Ra On melihat tangan Yoon Sung dibalut dengan kain
Sepertinya kau terlihat lebih tidak nyaman karena melihatku.” Ejek Yoon Sung, Ra On binggung
Kau pasti sangat ketakutan hari itu, bukan?” kata Yoon Sung, Ra On mengatakan  baik-baik saja dan juga tidak terluka.
Yoon Sung ingin tahu keadaan  Putra Mahkota. Pangeran Lee tiba-tiba datang dengan kepalanya yang diangkat mengatakan kalau ia baik-baik saja dan Yoon Sung bisa melihat dengan matanya sendiri. 

Keduanya akhirnya berbicara di sudut tempat istana, Pangeran lee mengaku Beberapa waktu yang lalu, tidak bisa menghadap Yoon Sung sebagai layaknya seseorang. Yoon Sung pikir itu  Mungkin karena dirinya adalah anak sah tertua yang ada dalam keturunan klan Kim. Pangeran Lee merasa itu tidak salah.
“Tapi Bagaimanapun, saat aku melihatmu menangkis pedang yang ditujukan kepadaku dengan tangan kosong, Aku merasa menyesal. Aku mengabaikanmu dan lebih memikirkan diriku sendiri” kata Pangeran Lee, Yoon Sung yang mendengarnya kaget dengan menatap Pangeran Lee.
Aku berhutang budi padamu, Putra Mahkota. Apa baik-baik saja kalau aku tidak terlalu berpikir seperti itu lagi? Mulai sekarang, aku tidak akan... menunggu, memberi perhatian, atau meminta bantuan.” Ucap Yoon Sung
Aku sama sekali tidak bermaksud untuk menghentikanmu. Semakin kau melakukannya, maka ada kemungkinan bahwa kau akan menyerah.” Kata Pangeran Lee 

Pangeran Lee masuk ke ruang baca melihat Ra On yang sedang menata buku, senyuman Ra On terlihat saat Pangeran Lee datang mendekatinya. Ra On meminta agar Pangeran Lee mendengarkan perkataanya dengan benar-benar sekarang.
Buku-buku yang perlu dianginkan akan berada di sisi ini, dan kertas gambar yang di sisi itu. Dan buku-buku kosong yang bisa kau gunakan untuk menulis semua ada di sini.” ucap Ra On sudah memisahkanya.
Apa aku perlu tahu semua ini sekarang? Dan Juga, kau tidak harus melakukan semuanya sekaligus, Sepertinya kau sudah melakukan sesuatu yang sia-sia.” Kata Pangeran Lee
Tidak peduli jika aku melakukan semuanya sekaligus atau melakukannya perlahan-lahan, bagaimanapun itu adalah sesuatu yang harus aku lakukan. O Yah.. Putra Mahkota, haruskah aku mengatur cerita-cerita yang aku bacakan untukmu saat memakaikanmu piyama ke dalam buku juga?” kata Ra On
“Sudahlah.. Lupakan. Aku bisa memanggilmu setiap kali ingin mendengarkannya.” Kata Ra On lalu berjalan ke rak buku.
Ketika ia ingin mengambil buku tak melihat Ra On ada didepanya, dan memanggilnya seperti takut kehilangan. Ra On tiba-tiba datang dan memeluk Pangeran Lee dari belakang. Pangeran Lee kaget dan tampak gugup.  Ra On mengatakan ingin tetap berpelukan seperti ini untuk sementara waktu dengan mata berkaca-kaca. Pangeran Lee tersenyum mengatakan merkea bisa tetap berpelukan seperti ini untuk waktu yang sangat lama dan memegang erat tangan Ra On yang memeluk pinggangnya. 


Ha Yeon bertemu dengan Ra On memastikan kalau Putra Mahkota sudah mulai mengurusi permasalahan negara lagi, Ra On membenarkan. Ha Yeon menceritakan pada Ra On kalau  Pada akhirnya perasaannya yang tulus tidak sampai kepada Putra Mahkota.
Jadi aku sudah memutuskan untuk tidak menunjukkan perasaanku mulai sekarang, agar tetap bisa berada di samping Putra Mahkota.” Ucap Ha Yeon membuat keputusan
“Apa Kau akan menyembunyikan perasaanmu yang sebenarnya agar tetap bisa berada di samping Putra Mahkota?” tanya Ra On kaget
Dengan cara itu, bahkan kalau aku tidak menjadi seseorang yang dia sayangi, maka aku bisa menjadi seseorang yang bisa membantu Yang Mulia.” Jelas Ha Yeon
Apa itu tidak berat untukmu, nona?” ucap Ra On sedih

Kurasa itu akan sangat sulit. Tapi bukankah akan tiba saatnya... dimana dia akhirnya menyadari perasaanku? Kau melihat aku  ini menyedihkan, kan?” kata Ha Yeon
Tidak. Tolong bantu Putra Mahkota. Orang sepertimu, sangat cocok dengan Putra Mahkota, Nonna” kata Ra On memohon dengan panggilan seperti teman
Sekarang aku merasa seperti kau telah menjadi temanku. Tidak apa-apa kalau aku memanggilmu seperti ini dan berbicara setiap kali aku mengalami masa yang sulit,  kan? Aku menunggu di depan taman dengan berpikir bahwa  mungkin bisa melihat Yang Mulia, dan kakiku terasa sangat sakit. ” ucap Ha Yeon berjalan pergi, Ra On memanggilnya dengan wajah memohon. 


Pangeran Lee ada di ruangan baca dan mendengar langkah mendekat, mengira Ra On ingin memarahinya karena pergi tanpa bicara padanya, ketika mengangkat kepalanya ternyata yang datang adalah Ha Yeon, lalu betanya bagaimana bisa datang ke sini. Ha Yeon meminta maaf lebih dulu.
Ada sesuatu yang ingin aku katakan, dan akhirnya aku menggunakan koneksiku dengan sekutu. Apa lukamu baik-baik saja?” kata Ha Yeon, Pangeran Lee mengatakan kalau ia baik-baik saja dan lukanya  sudah sembuh.
Bukankah saat itu kau berkata bahwa ada seseorang di dalam hatimu? Aku banyak berpikir tentang apa yang kau katakan. Alasan kenapa kau menolak pernikahan kerajaan, meskipun kau memiliki wanita yang kau pikirkan... Apa itu karena dia adalah seseorang yang tidak bisa menikah?” ucap Ha Yeon

Apa yang sebenarnya ingin kau coba untuk katakan?” kata Pangeran Lee kaget.
Aku akan menjadi kawanmu. Pernikahan kerajaan tidak bisa ditunda selamanya. Kalau kau tidak bisa menghindarinya, bagaimana kalau menempatkan seseorang yang akan membantumu dan Yang Mulia dalam posisi itu?” ucap Ha Yeon
Apa kau mengatakan bahwa kau akan menjadi seseorang yang akan membantu itu?” tanya Pangeran Lee, Ha Yeon membenarkan.
Agar kau bisa melaksanakan ambisimu dan melebarkan sayapmu,Silahkan manfaatkan aku dan klanku.” Kata Ha Yeon bersedia membantu Pangeran Lee untuk memanfaatkanya. 

Yoon Sung menatap Ra On dengan mata melotot, Ra On bingung melihat tatapan merasa Seolah-olah sedang marah. Yoon Sung mengaku memang memang marah karena merasa terlambat satu langkah daripada dirinya  sendiri Tapi kali ini, tidak boleh ada penundaan.
Bukan aku, tapi karena kau, Kasim Hong.” Ucap Yoon Sung, Ra On binggung apa sebenarnya yang ingin dikatakan Yoon Sung padanya.
Kau harus meninggalkan tempat ini.... Kau harus... pergi dari sisi Yang Mulia juga.” Tegas Yoon Sung, Ra On kaget mendengarnya. 

Pangeran Lee memberitahu kalau ia tidak bisa memberikan hatinya. Ha Yeon terlihat sedih tapi menurutnya Untuk menahan perasaan bagi seorang pria yang memikirkan orang lain dan juga  ia bukan seorang wanita yang menyedihkan seperti itu.
Lalu apa alasanmu ingin menjadi Putri Mahkota di saat menahan semua beban ini?” kata Pangeran Lee
Ini semua untuk masa depan klanku.” Kata Ha Yeon
Meskipun klanmu mungkin berkembang, tapi kau akan sangat kesepian.” Ucap Pangeran Lee
Tidak masalah... Karena ini hanya kesepakatan untuk kepentingan satu sama lain.” Ucap Ha Yeon 

Yoon Sung sedikit berteriak kalau sudah menyuruh Ra On untuk datang padanya,  dan hanya ingin membantunya keluar dari bahaya sesegera mungkin. Ra On mengatakan kalau akan pergi jadi meminta tolong supaya Yoon Sung berpura-pura tidak tahu. Yoon Sung kaget seperti Ra On sudah mengetahui semuanya sekarang.
Mengetahui terlalu banyak tentang aku juga tidak baik untukmu.” Kata Ra On menahan tangisnya. Yoon Sung benar-benar kaget dan tak percaya.
Aku hanya memintamu untuk berpura-pura tidak tahu.” Pinta Ra On
Itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.” Ucap Yoon Sung, Ra On pun pamit pergi lebih dulu. Yoon Sung pun terdiam tak menahan Ra On. 

Geun Gyo berisik pada Ui Gyo kalau terjadi masalah yang sulit, yaitu anak buah mereka mengatakan bahwa orang yang menghilang dari Istana Timur pada hari itu sudah ditangkap dan sedang dikirim ke Biro Investigasi Kerajaan dan kalau orang itu mengatakan kebenaran maka....
Apa yang kau bicarakan?” ucap PM Kim tiba-tiba datang, Keduanya kaget dan langsung berdiri dengan wajah tertunduk ketakutan. PM Kim bertanya sekali lagi apa yang sedang mereka  bicara.
Tuanku, sepuluh pembunuh bayaran dikirim ke Istana Timur hari itu, Tapi hanya sembilan mayat yang ditemukan.” Ucap Ui Gyo
Dan, apa satu yang lolos berhasil ditangkap dan sedang dikirim ke Biro Investigasi Kerajaan?” ucap PM Kim melott kaget, Ui Gyo membenarkan. 

Pangeran Lee bertanya pada Tuan Jung apakah kalau yang dikakatakan kau kalau mereka tidak termasuk dalam Kelompok Awan Putih. Tuan Jung membenarkan,  dan menjelaskan kalau Mereka terlihat mengenakan topeng putih dan meninggalkan surat atau karakter 'awan', lalu menjadi organisasi yang disebut 'Awan Putih'. Pangeran Lee mengatakan sudah mengetahui hal itu.
Namun alasan mereka memakai masker ini bukan untuk bersembunyi, tapi untuk menyebarkan berita tentang organisasi. Untuk menyebarkan berita... Oleh karena itu, mereka meninggalkan jejak di tempat kejadian untuk menunjukkan apa tujuan mereka yang sebenarnya.” Jelas Tuan Jung lalu memberika selembar kertas yaitu tulisan dibawahnya  [Awan]
“Apa tidak ada jejak di Istana Timur?” tanya Pangeran Lee,
Iya. Tidak ada jejak yang ditemukan, selain hanya menyebabkan kerugian bagi Putra Mahkota.” Kata Tuan Jung
Byung Yun memberitahu kalau akan masuk, matanya langsung kaget melihat ada topeng putih diatas meja. Pangeran Lee sengaja melirik ingin melihat reaksi Byung Yun. Byung Yun mencoba untuk tenang memberitahu kalau  Ada suatu tempat yang harus cepat didatangi.


Geun Gyo sudah bersama seorang pemberontak yang disiksa dengan tangan yang di jepit, berpura-pura menanyakan  Apa alasan menyerang Istana Timur dan membahayakan Putra Mahkota. Si pemberontka meminta agar menyelamatkanya karena hanya mengikuti perintah mereka.
Siapa yang memberimu perintah?” tanya Geun Gyo lalu memerintahkan agar memberikan hukuman dengan menjepit tanganya. Pangeran Lee akhirnya datang.
Berhenti.... Menteri Kehakiman, hentikan hukumannya dan selidiki ulang. Jadi Hentikan sekarang” perintah Pangeran Lee.
Aku akan bertanya kepadamu sekali lagi. Siapa yang membuatmu memiliki pikiran pengkhianat seperti itu?” ucap Geun Gyo, Ui Gyo melirik Pangeran Lee seperti bisa bersikap licik lagi.
bersambung ke part 2 
 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar