PS : All
images credit and content copyright :MBC
Bok Sil masuk kamar merasa heran dengan Joong Won karena
sebelumnya meminta agar tak menghalanginya tapi sekarang seperti atasanya
itu selalu
mengikutiku. Joong Won datang membawakan selimut dan
juga bantal. Bok Sil mengambilnya agar menaruhnya.
Tapi Joong Won melarang karena ingin ia yang melakukan
saja, keduanya saling tarik-tarika sampai akhirnya Joong Won terdorong ke atas
sofa dan Bok Sil ikut jatuh diatas badanya. Keduanya terlihat gugup, Louis
datang melihat Bok Sil berada diatas tubuh Joong Won bertanya apa yang sedang
mereka lakukan.
“Tidak ada... Aku sedang membuat tempat untuk
tidur.” Ucap Bok Sil buru-buru bangun.
“Cukup. Kau tidak perlu
menjelaskannya, karena tidak
melakukan hal yang salah. Dan Untuk
makan malam, aku akan memesan makanan.” Ucap Joong
Won, Bok Sil pikir lebih baik ia yang memasak.
Joong Won melirik sinis lalu keluar dari kamar.
Louis mendekati Bok Sil meminta agar jangan dekat dengan
Tuan Cha, Bok Sil pikir tak mungkin
karena Joong Won sudah mengajak mereka
tinggal rumahnya jadi mereka harus
bersikap baik. Louis cemberut langsung membanting tubuhnya dikursi.
Bok Sil binggung kenapa Louis malah berbaring, Louis
membalikan badanya menyuruh Bok Sil agar memijatnya karena masih terasa sakit.
Bok Sil langsung memukul punggung Louis dan menyuruhnya bangun. Louis bangun
dengan wajah cemberut keluar dari kamar.
Nyonya Choi sedang menonton berita di TV “Korban
yang terluka karena kejadian itu belum sadar
juga setelah operasi...” Nyonya Hong buru-bur
mengantinya tapi beritanya juga sama laporan berita dari kejadian
di Eunsung-dong.
“Beritanya akhir-akhir ini penuh dengan berita yang menakutkan. Ini tidak baik untuk kesehatan
mental kita. Ibu, ayo
menonton yang lain.” Ucap Nyonya Hong. Nyonya
Choi meminta agar jangan ganti salurannya.
“Oh, acara yang kau suka pasti sedang
tayang sekarang. Haruskah
kita menonton ""Real Story Eye"?”
ucap Nyonya Choi mengantinya.
Tapi ternyata acaranya sudah habis dan Nyonya Hong menganti saluran
lainya. Saat itu terlihat gambar Loius yang sedang berlari dengan hanya
mengunakan Plester pereda sakit disekujur tubuhnya.
“Kami sedang mencari pria yang berlari... dengan tertutupi Plester pereda sakit saat sore hari di tanggal 12 Oktober. Pria ini terlihat berlari sejauh 10
km..dari Hyunwoon-dong menuju Eunsung-dong... dengan
koyo di seluruh tubuhnya.”
Nyonya Hong melihat kalau pria itu mirip Louis tapi
menurutnya tak mungkin karena Louis sudah
mati. Pelayan Heo pikir
mungkin orang yang mirip dengannya. Pelayan Kim matanya seperti komputer yan bisa melihat
semua bentuk tubuh Louis saat berlari dengan tuanya.
“Garis leher sampai bahunya dan Sudut dan proporsi tubuhnya. Analisisku
menyatakan kalau itu benar
Tn Louie.” Ucap Tuan Hong, Semua kaget
mendengarnya
“Apa Menurutmu itu Louis?
Sekarang Cepat cari tahu!”
ucap Nenek Choi, Pelayan Kim pun langsung pergi.
Nyonya Hong terlihat masih shock. Nyonya Choi pun melihat
cucunya dengan memanggil nama Louis dan juga Ji Sung lalu tiba-tiba kembali
lemas., Pelayan Heo dan Nyonya Hong panik meminta agar Nyonya Choi tetap
tenang. Pelayan Heo segera bergegas akan
memeriksa tekanan darahnya lagi.
Joong Won melonggo melihat dua manusia yang makan seperti
orang kelaparan, dan bertanya apakah mereka tak makan seharian. Louis dengan mulut belepotan dan penuh
jajamyung meminta agar memesankan satu mangkuk lagi. Joong Won menyuruh makan
daging asam manis yang dipesanya.
“Dagingnya terlalu keras... Rasanya seperti sudah digoreng tiga kali di minyak bekas.” Kata Louis
“Berhenti mengeluh dan makan saja!” kata Joong Won marah, Louis pun hanya bisa diam.
“Emm.... Bolehkah aku menambah satu
mangkuk lagi?”ucap Bok Sil memohon, Louis melirik
dengan senyuman. Keduanya pun tersenyum, Akhirnya Joong Won memesan kembali
jajamyung dua mangkuk.
Keduanya pun menghabiskan mangkuk yang kedua, Louis
meminta agar Bok Sil mengambilnya minum. Bok Sil akan berdiri mengambilnya tapi
Joong Won langsung menghentikanya lalu berdiri mengambilkan minum untuk
keduanya.
Saat itu Louis minum dan tak sengaja menjatuhkan
gelasnya, Bok Sil ingin mengambilnya lap. Joong Won menyuruh Bok Sil duduk dan
Menyuruh Louis yang membersihkanya. Louis yang tak biasa kerja mengambil tissue
lalu membersihkan dengan dua jarinya. Akhirnya Joong Won yang mengambil lap dan
membersihkan meja.
Kembali terlihat gambar Louis seperti raja dan Joong Won
seperti pelayan. Louis melihat wajah Joong Won yang kesal, mengatakan akan
mencuci piring setelah makan. Bok Sil pikir lebih baik ia yang akan
melakukannya, Joong Won mengatakan tak perlu karena ia
sendiri yang akan
mencuci piringnya dan meminta mereka tak
mengangunya jadi lebih baik menonton TV saja.
Louis dan Bok Sil menonton TV diruang tengah, sementara
Joong Won mencuci piring dan terlihat seperti Pelayan Cha. Louis menceritaan
drama kali ini Episode pasti menyenangkan. Bok Sil bertanya cerita drama yang ditonton Louis.
“Pria itu terkena amnesia,dan
wanitanya meninggalkan dia.” Cerita Louis, Bok Sil
bertanya kenapa wanita itu meninggalkanya.
“Karena dia tidak punya apapun. Tapi ternyata dia seorang pewaris
perusahaan. Hari ini,
dia akan mengetahuinya dan
menyesali semuanya. Bukankah
ini menyenangkan?” cerita Louis lalu minta
Joong Won agar membuatkan segelas Maxim Gold.
“Hei! Aku yang akan membuatkannya
untukmu.” Kata Bok Sil tak enak hati, Joong Won menyuruh Bok Sil
agar menonton TV saja. Bok Sil merasa bersalah membuat Joong Won melakukan
semuanya.
“Kenapa aku melakukan semua ini?” kata Joong Won juga bingung seperti tak ingin Bok Sil
melakukan semuanya.
Pelayan Heo menelp Tuan Baek kembali, Tuan Baek masuk
ruangan terlihat terkejut. Pelayan Heo menceritakan mereka melihat seseorang yang mirip Tn Louis di TV dan semua orang jadi heboh. Lalu sekarang Pelayan Kim pergi ke Seoul dan akan mencari Louis. Tuan Baek
makin panik karena Pelayan Kim akan pergi ke Seoul.
“Dan Ny Choi sudah tidur sekarang. Dia harus memakai alat bantu
pernapasan karena
dia sangat terkejut. Kau
harus mencoba menonton acara itu online atau hubungi stasiun TV. Pria itu benar-benar mirip dengan
Tn Louie.” Ucap Pelayan Heo, Tuan Baek seperti
shock tak bisa berkata-kata lagi.
“Tn Baek, Apa kau mendengarku?!” ucap Pelayan Heo binggung, Tuan Baek menyuruh pelayan
Heo agar fokuslah
menjaga Nyonya Choi dan akan pergi sekarang.
Nyonya Hong menelp suaminya, menceritakan kalau sudah menemukan
Louis, dengan memindahkan TVnya ke channel 11 ketika sedang menonton bersama, dan pria yang mirip Louis muncul di TV. Ia melihat Semua orang sampai tidak
bisa berkata-kata
karena terkejut, tapi
lalu ia berteriak, "Bukankah itu Louis?"
“Sayang, bukankah aku hebat? Jika bukan karena aku memindahkan siarannya, maka kami hampir tidak bisa
menontonnya.” Kata Nyonya Hong bangga
“Kenapa kau melakukan ini padaku? Kenapa kau melakukan ini pada
suamimu?!! Aku tidak ingin melihatmu, jadi jangan muncul dihadapanku!!” teriak Tuan Baek frustasi lalu menutup telpnya,
Nyonya Baek bingung kenapa suaminya bisa marah padanya.
Tuan Baek duduk dimeja kerjanya memikir tentang Tuan Goo sudah tidak ada dan seisi kota membicarakan
kejadian itu. Lalu bertanya-tanya bom waktu apalagi
yang akan datang padanya.
Bok Sil mencuci beras di dapur, Joong Won datang bertanya
apa yang dilakukan Bok Sil pada tengah malam. Bok Sil mengatakan sedang
merendam nasi dengan begitu akan
membuat rasanya
semakin enak. Jong Won mengatakan yang
akan membuat sarapan jadi Bok Sil tidak
perlu melakukan apapun.
“Aku tidak mau kau menyentuh
barang-barangku. Jadi Aku
akan melakukannya.” Ucap Joong Won
“Biar aku yang melakukannya.”kata Bok Sil, Keduanya akhirnya saling tarik-tarikan dan
akhirnya menumpahkan semua beras ke lantai.
Bok Sil mengatakan akan
membersihkannya jadi Joong Won tidur saja,
Joong Won menyuruh Bok Sil saja yang tidur, Bok Sil menatap Tuan Cha bertanya
apakah boleh memberimu nama panggilan, lalu menyebutnya sebagai Pria jahat yang manis. Joong Won heran kenapa Bok Sil memberikan nama itu.
“Kau terdengar jahat dan kejam, tapi tingkahmu sebenarnya sangat
berlawanan. Darimana
kau belajar jadi seperti itu?” ucap Bok Sil
“Kapan aku pernah berbuat manis padamu? Bersihkan ini dan pastikan... kau tidak menyisakan sebutir nasipun
di lantai. Mengerti?” teriak Joong Won kembali
marah-marah seperti biasanya.
“Baik, aku mengerti. Jangan khawatir dan tidurlah.” Ucap Bok Sil tersenyum, Joong Won pun akan pergi ke kamarnya.
“Oh, aku akan membuatkanmu sarapan
besok. Aku
menumpang disini, jadi setidaknya
harus melakukan itu.” kata Bok Sil
Joong Won seperti ingin marah membalikan badanya, lalu
terdiam melihat senyuman Bok Sil yang membuatnya seperti jatuh cinta. Keduanya
saling menatap, saat itu Louis keluar kamar melihat keduanya saling menatap
bahkan Bok Sil memberikan senyuman pada Tuan Cha.
Louis terlihat sedih akhirnya kembali ke kamar
membaringkan tubuhnya, lalu merasakan sesuatu yang aneh dan bertanya-tanya perasaan
apa itu lalu mencoba untuk tidur tapi tak bisa karena gelisah memikirkannya
Bok Sil sibuk didapur memasak untuk sarapan, lalu
dikagetkan dengan Louis yang berdiri dengan mata menghitam seperti panda. Ia
heran kenapa Louis sudah bangun pagi-pagi sekali. Louis mengaku tidak
bisa tidur. Bok Sil panik bertanya apakah tempat
tidurnya tidak nyaman
“Aku merasa hatiku tidak tenang.” Ucap Louis, Bok Sil terlihat gugup dan heran kenapa
Louis malah mengatakan hal itu.
“Haruskah aku membantumu?” tanya Louis
“Jangan membuat masalah jika kau
mau membantuku. Jangan melakukan
apapun.” ucap Bok Sil
“Aku akan melihatmu saja kalau begitu.” Ucap Louis terus menatap Bok Sil yang mempersiapkan
sarapan.
Bok Sil seperti merasa gugup terus diperhatikan Louis
lalu menyuruhnya untuk menonton tv atau lakukan apapun yang disukainya dan mengganggu. Louis menolak karena merasa setidaknya harus melakukan
ini.
Joong Won datang dengan mengunakan jaket yang sama dengan
Louis, keduanya melongg binggung. Saat penjualan Koleksi Louis Ssaton 2016 yang tersedia Eksklusif di Goldline, Nyonya Hong sengaja membelinya dan mendapatkan jaket
yang ke 100.
“Apa sarapannya sudah siap?” tanya Joong Won, Bok Sil bingung melihat keduanya yang
mengunakan jaket yang sama.
“Apa semua pria memiliki jaket
yang sama?” tanya Bok Sil
“Aku tahu kau melihat ini
dimana-mana, tapi
milikku ini berbeda. Ini
adalah jaket edisi terbatas yang memiliki
sertifikat dan
miliknya sudah pasti palsu.” Ucap Joong Won
menunjuk pada Louis
“Kau bisa Lihat lagi. Milikku adalah... sebuah karya seni dimana setiap
jahitannya di jahit
sendiri oleh seorang desainer terkenal, dan miliknya dibuat dengan murah menggunakan sablonan.” Jelas Joong Won
“Sekarang karena aku melihat
keduanya... Kau
benar. Ini terlihat berbeda.
komentar Bok Sil
komentar Bok Sil
“Perasaanku memberitahuku kalau
aku sepertinya pernah menggunakan
yang Nomor Satu.” Ucap Louis, Joong Won tak
peduli seperti tak pecaya akan hal itu.
Keduanya duduk dimeja makan untuk sarapan, Joong Won
mengucapkan terimakasih pada Bok Sil yang sudah memasak sarapan. Bok Sil pun
mempersilahkan agar Joong Won makan lebih dulu. Joong Won ingin mengambil sayur
tapi Louis langsung menahan sumpitnya. Joong Wn mencari lauk lain dan Louis
juga melaukan hal yang sama.
“Apa yang kau lakukan sekarang?” ucap Joong Won kesal
“Hanya aku yang boleh memakan
masakan Bok Sil.” Ucap Louis, Bok Sil heran
dengan tingkah Louis.
“Hanya aku yang boleh memakan makanan yang kau buat.” Kata Louis, Bok Sil tak bisa berbuat apa-apa hanya bisa
meminta maaf.
Bok Sil memberikan selembar uang 5ribu won agar
Louis Beli saja
makanan yang dinginkanya. Louis menolaknya. Bok Sil binggung berpikir Louis
sakit karena hanya makan sedikit saat sarapan, bahkan tidak menerima uang
jajannya.
Joong Won sudah siap mengajak Bok Sil untuk berangkat
bersama, Louis ikut keluar, Bok Sil bertanya Louis mau
kemana. Louis mengatakan
akan mengantarnya
bekerja. Joong Won mengatakan Bok Sil akan naik mobilnya, Louis
pikir itu bagus karena ia juga harus
pergi ke suatu tempat.. Bok Sil dan Joong Won
melonggo binggung melihat tingkah Louis.
Bok Sil terpana meliha mobil yang dimiliki Joong Won
merasa itu sangat
keren. Louis tak peduli karena merasa sepertinya ia punya
mobil yang lebih keren. Seperti dialam bawah
sadarnya Louis bisa merasakan saat menaiki mobil sport mewah yang dikemudikan
oleh Pelayan Kim.
“Dan Juga, sepertinya aku punya lebih dari 100 pasang sepatu... dan tinggal di rumah yang sebesar
istana.” Cerita Louis bisa merasakan sesuatu dalam dirinya yang
sebelumnya.
“Sepertinya kau suka
melebih-lebihkan. Lebih baik Lakukanlah
jika itu bisa membuat kesehatan
mentalmu tetap stabil. Aku bisa mengerti hal itu” ucap Joong Won membuka pintu mobilnya.
Bok Sil membuka pintu depan, Louis pun langsung masuk dan
duduk didepan. Joong Won melirik sinis tapi tak bisa beruat apa-apa lagi
membiarkan Bok Sil duduk dibelakang.
Tuan Baek keluar dengan wajah lesu dan mata memerah, Ma
Ri akan keluar kerja kaget melihat ayahnya terlihat
lebih stress dari sebelumnya
dan bertanya
apakah ada yang mengganggunya, lalu berpikir karena upacara inagurasi. Tuan Baek mengatakan kalau itu tak penting sekarang.
Pelayan Kim datang ke stasiun TV dengan memperkenalkan
namanya lebih dulu, sebelumnya meminta maaf karena
datang sepagi ini, tapi menurutnya ini sesuatu yang penting.
Nyonya Choi dan Nyonya Hong pun sarapan diluar, Pelayan
Heo mendengar kabar dari Pelayan Kim sudah bertemu dengan
sutradara acara itu jadi akan
memberitahu semua komentar dari
media sosial acara itu... dan
mencari pria itu bersama-sama. Tapi Tim produksi acara itu belum
menemukan informasi
apapun.
“Jung Ran, kau juga harus pergi ke
Seoul... dan
membantu Tuan Kim mencarinya.” Perintah Nyonya Choi, Pelayan Heo kaget.
“Apa Kau ingin aku menemaninya? Aku tidak mau dan tidak akan mau melakukanya” kata Pelayan Heo menolak. Nyonya Hong
melirik pada pelayan Heo yang menolak perintah Nyonya Choi.
Akhirnya pelayan Heo membawa koper untuk pergi ke Seoul
dan duduk di depan rumah. Nyonya Hong bertanya apakah Pelayan Heo sangat
membenci Tn Kim. Pelayan Heo membenarkan
kalau ia membenci pelayan
Kim.
“Ini mungkin karena kau belum
terlalu mengenalnya.
Dia adalah pria yang baik. Selain itu Dia
juga pintar dan Dia juga
sangat bertanggung jawab seta bisa
diandalkan.” Kata Nyonya Hong memuji Pelayan Kim
“Kalau begitu kenapa dia masih
sendiri?” ucap pelayan Heo ketus
“Sepertinya dia belum bertemu
dengan orang
yang tepat.” Komentar Nyonya Hong
“Dinilai dari penampilannya, sepertinya aku tahu alasannya.” Komentar Pelayan Heo
“Jika kau tidak ingin pergi, aku
bisa mencoba
meyakinkan Ibu... untuk
membuatmu tetap disini.” Ucap Nyonya Hong, Pelayan
Heo pikir harus menuruti perintah Ny Choi dan pamit pergi.
Bok Sil melihat Bibi Hwang sedang mengepel lantai dan
mengambil kain pel akan membantunya. Bibi Hwang mengambil kain pelnya karena
tahu Bok Sil itu melakukan pekerjaan yang penting sekarang jadi Jangan mengotori tangaya. Bok Sil
kasihan melihat Bibi Hwang sedang sakit punggung.
“Kau memang tidak tahu apapun. Jika seorang karyawan sepertimu
membersihkan kantor
ini, maka aku akan kehilangan pekerjaanku. Jangan menggangguku dan fokus saja pada kerjaanmu.” Ucap Bibi Hwang, Bok Sil mengerti.
“Apa kau baik-baik saja di rumah
Tn Cha? Apa dia
menyuruh-nyuruh kalian berdua?” tanya Bibi Hwang, Bok
Sil mengatakan Tidak sama sekali.
“Aku tidak mengkhawatirkanmu, tapi Louis membuatku sangat khawatir. Dia benar-benar tidak tahu apapun
bahkan seperti anak kecil.” kata Bibi Hwang
“Apa dia membuatmu jengkel?” tanya Bok Sil dengan senyuman manisnya, Bibi Hwang
membenarkanya tapi lalu tersenyum
Seorang mengirimkan pesan pada Ponsel salah satu genk
remaja “ Donjo “ (Berikan uangku lagi) Salah seorang bertanya siapa yang mengirimkan pesan itu
pada mereka. Semua bingung karena kata-kata yang salah pengetikan berpikir apa
artinya.
“Apa Kau tidak tahu? Ini adalah nama Raja dari Dinasti Joseon. Yeongjo, Jeongjo dan Donjo. Jadi kalian tak tahu?” ucap Si wanita yang membayangkan
wajah raja seperti babi.
“Wah. Kau benar-benar yang paling pintar diantara kita semua. Aku sangat terkesan.” Komentar temanya yang sama-sama bodoh.
Louis terus mengirimkan pesan yang sama meminta agar
dikembalikan uangnya dengan penulisan yang salah, akhirnya si genk cewe memilih
untuk memblokir nomor Louis agar tak bisa mengirimkan pesan lagi.
Louis sedang duduk dengan In Sung sampai akhirnya tak
bisa mengirimkan pesan. In Sung melihatnya bertanya apakah Louis harus
memborbardir mereka
dengan pesan-pesan itu dan membuatnya jadi
terblokir, lalu melihat Louis bahkan tidak mengeja dengan
benar.
“Wahh.. Ini membuatku frustasi. Kau benar-benar butuh bantuan dari lelaki pintar sepertiku” ucap In Sung memperbaiki kalimat Louis dengan
benar.
“Hubungi mereka lagi dan katakan seperti
ini "Aku adalah Jo In Sung dari Badan Pengawas Keuangan." Apa kau tidak ingat telpon
penipuan yang
waktu itu?” kata In Sung, Louis tersenyum bahagia
dengan rencana In Sung.
“Aku adalah Jo In Sung dari Badan Pengawas Keuangan. Kami menerima laporan tentang penipuan yang belakangan ini kau
alami.” Ucap Louis dengan percaya diri menelp genk wanita.
Tapi Si genk wanita tak bisa dibohongi langsung mengumpat
dan menyuruhnya pergi. Keduanya hanya bisa melonggo, In Sung measa sepertinya
tidak akan mudah menghadapi
gadis-gadis ini. Louis sudah bsia menduga
karena sebelumnya mengatakan para remaja
itu menyeramkan.
Joong Won memberitahu rencanaUntuk
Black Fiday yang akan datang, mereka akan
melakukan diskon besar-besaran. Min Young menyimpulkan
mereka harus
negosiasi dengan
merk-merk yang akan mereka jual. Joong Won membenarkan.
“Kita harus melakukan event agar
membuat para pelanggan mau bergabung
dengan Goldpay. Dan
juga, pikirkan bagaimana kita akan mempromosikan
acara ini online.”jelas Joong Won
“Bagaimana kalau kita membuat tab terpisah untuk acara ini di halaman
utama?”kata Ma Ri
“Kita akan memikirkannya jika banyak merek
yang memutuskan berpartisipasi.” Ucap Joong Won
“Sepertinya pekerjaan kita akan bertambah banyak.” Komentar Young Kook.
Bok Sil mengatakan
akan melakukan semuanya. Young Kook pikir Satu
orang saja tidak cukup. Joong Won kembali memanggil
Young Kook, merasa Sekali
lagi, anak buahnya itu adalaah orang pertama yang menyadari
kalau pekerjaan merek akan semakin banyak dan itu benar-benar bakat yang spesial.
“Itu tidak pernah gagal membuatku
takjub. Cobalah
mencari orang untuk bekerja
paruh-waktu.” Kata Joong Won, Young Kook mengerti.
Ma Ri sedang memperbaiki make up dan melihat Bok Sil
sedang mencuci tanganya, teringat kembali dengan perbicaran ayahnya dirumah.
Flash Back
Tuan Baek tahu dari anaknya kalau Louis tinggal dengan
Bok Sil, lalu memberitahu kalau Rumah itu... di Eunsung-dong, tempat percobaan
pembunuhan
itu terjadi dua hari yang lalu dan keduanya tinggal
ditempat itu. Ma Ri panik berpikir Louis itu terluka. Tuan Baek mengatakan kalau Louis itu baik-baik saja.
“Korban yang terluka adalah orang
lain, jadi
jangan khawatir. Yang Pertama kau harus lakukan , kita harus mencaritahu dimana
Louis sekarang. Dengan Bertanya
pada Go Bok Sil adalah hal
yang paling mudah, kan? Cobalah
tanya senatural mungkin.” Ucap Tuan Baek pada
anaknya.
Ma Ri akhirnya memanggil Bok Sil sebelum keluar dari
toilet, mengaku sudah melihat
berita dan merasa kalau Bok Sil pasti terkejut. Ia pun dengar
pelakunya belum tertangkap jadi pasti
sangat menyeramkan. Bok Sil mengucapkan
terimakasih atas perhatiannya.
“Jadi Dimana kau tinggal sekarang? Kau pasti tidak punya tempat
tujuan.” Kata Ma Ri, Bok Sil sedikit gugup.
“Aku tinggal bersama tetangga
bawah rumahku.” Kata Bok Sil berbohong.
Ma Ri datang ke bagian rumah Bok Sil melihat tempat itu
dari luar sangat sempit dan
bertanya-tanya apakah Bok Sil memang tinggal disini sekarang, menurutnya apakah ada seseorang yang tinggal seperti
itu. In Sung datang dengan menyapa gaya khasnya “ Halo,
orang asing.” Ma Ri membalikan badanya saat itu In
Sung melonggo karena terkesima dengan wajah cantik Ma Ri seperti malaikat.
“Pelakunya belum tertangkap. Apa ada lagi yang ingin kau tahu?” ucap In Sung
“Apa kau wartawan?” tanya Ma Ri, In Sung mengatakan bukan.
“Kau tahu kalau polisi menduga ini kejahatan berantai, kan?” ucap In Sung memberitahu. Ma Ri bertanya apakah In Sung
itu seorang polisi, In Sung
mengelengkan kepalanya.
“Namaku Jo in Sung. Senang bertemu
denganmu. Aku
tinggal disini. Ngomong-ngomong,
kau siapa?” tanya In Sung
Tuan Baek dengan menutupi wajahnya berjalan ke lorong rumah
sakit, lalu melihat ada polisi yang berjaga di depan ruangan anak buahnya.
Akhirnya ia berbalik arah dengan pergi ke bagian meja informasi dengan
bertanya Bagaimana
keadaan pasien di Kamar 607. Si perawat menatap
wajah Tuan Baek curiga.
“Saya dari kepolisian.” Kata Tuan Baek dengan cepat memperlihatkan dompetnya
agar menyakinkan. Si perawat seperti merasa yakin.
“Kondisi vitalnya stabil, tapi dia masih tidak sadar. Seseorang juga datang kesini tadi dan bertanya hal yang sama.” Komentar si perawat
“Oh, sepertinya Detektif Kim sudah
disini.” Kata Tuan Baek berdalih lalu pergi.
Sementara Pelayan Kim berusaha mencari Louis dengan
memperlihatkan foto pada seorang perawat, karena Seseorang
menulis kalau melihat pria ini ada
di rumah sakit.
Perawat membawa komentar yang ditulis “Dia
datang ke rumah sakit tempatku bekerja
sebagai pasien beberapa
hari lalu dan menimbulkan kekacauan.” Lalu melihat
kalau perawat
Moon yang menulisnya. Pelayan Kim bertanya dimana
orang itu. Perawat mengatakan kalau Perawat Moon sedang
libur hari ini jadi meminta agar kembali besok.
Pelayan Kim menuruni tanga melihat Tuan Baek dan langsung
memanggilnya, Tuan Baek kaget melihat
pelayan Kim ada dirumah sakit dan bertanya ada apa datang ke rumah sakit.
Pelayan Kim malah balik bertanya dengan anda curiga. Tuan Baek mengaku Temannya dirawat jadi datang untuk
menjenguknya dengan merapihkan kerah jaket yang
selama ini untuk menutupi wajahnya. Pelayan Kim bisa mengerti.
Bok Sil memanggang daging pangang dan memotongnya dengan
gunting saat itu Louis langsung memakanya. Bok Sil memarahi karena mereka harus
makan bersama-sama, Loius tak bisa karena sangat
menyukai dan beda dengan daging yang mereka makan
dirumah. Bok Sil mengataka memang beda karena ini daging hanwoo.
“Bisakah kita makan ini lagi
besok?” ucap Louis berharap.
“Tn Cha, bergabunglah dengan kami.. Dagingnya sudah matang.” Ucap Bok Sil, Joong Won meminta agar menunggu sebentar.
Louis tak peduli ingin terus makan daging yang sangat enak.
Joong Won sedang mengeluarkan cucian dari mesin cuci dan
menemukan sebuah koin lalu membawanya ke meja makan bertanya koin itu Punya
siapa. Louis mengatakan kalau itu miliknya dan meminta agar mengembalikanya.
Joong Won menolak dan tarik-tarikan pun terjadi.
Akhirnya koin pun terjatuh diatas pangganganya, Louis
langsung mengambilnya dan menjerit kesakitan. Bok Sil panik lalu melihat Tangan Louis yang melepuh. Joong Won terdiam melihat perhatian Bok Sil yan
diberikan pada Louis. Bok Sil bertanya apa itu yang diambil Louis sampai harus
terluka.
“Ini adalah koin pertama yang kau
berikan padaku.” Kata Louis, Bok Sil ingat
kalau itu adalah saat memberikan upah karena mencuci piring, matanya langsung
berkaca-kaca.
“Ini jadi penuh minyak sekarang. Bok
Sil... Kenapa
kau melihatku seperti itu ?” ucap Louis heran
“Dasar Kau bodoh.” Ucap Bok Sil, Louis tak terima membalas kalau Bok Sil
yang bodoh keduanya saling mengejek bodoh. Akhirnya Bok Sil tersenyum, Louis
heran melihat Bok Sil sekarang malah tersenyum.
Keduanya saling tertawa sambil berpandangan, Joong Won
terdiam melihat keduanya seperti sangat dekat. Bok Sil pun ingin melihat tangan
Louis yang terluka dengan penuh perhatian, Joong Won seperti merasa hatinya
sakit dengan kedekatan mereka.
Joong Won duduk dikamarnya, mengingat kembali senyuman
Bok Sil yang melihat koin milik Louis ditanganya. Sementara Louis duduk di
kamarnya melihat dua jari yang diberi pelester karena terluka, dan juga
senyuman Bok Sil yang terlihat tulus padanya. Akhirnya Louis bisa tidur dengan
nyenyak tak gelisah lagi memikirkan Bok Sil.
Pelayan Kim keluar dari rumah sakit Universitas
Hanguk lalu menelp seseoran melaporkan bertemu Tn Baek Seon Goo di rumah sakit dan tidak tahu kemana perginya sekarang.
Joong Won, Bok Sil dan Louis terbangun karena ada bunyi
bel ditengah malam. Semua dengan mata setengah terbuka keluar kamar. Joong Won
binggung siapa yang datang padahal sudah lebih dari jam 11
malam. Ketika menyalakan Interkom kaget melihat Tuan Baek yang
datang kerumahnya, Bok Sil dan Louis binggung kenapa Tuan Baek datang.
bersambung ke episode 8
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar