PS : All
images credit and content copyright : TVN
Ji Woon tertidur pulas, Ha Won datang melihatnya
menyuruhnya bangun karena baru saja makan dan kenapa harus tidur. Ji Woon
dengan malas terbangun kenapa harus membangukannya, Ha Won mengatakan kalau Ji
Won tak boleh seperti ini.
“Jika kau terus makan sambil tidur maka berat badanmu akan bertambah!” kata Ha Won, Ji Woon menegaskan Berat
badannya masih normal
“Itu menurutmu... Dokter minta aku untuk menjaga
agar berat badanmu tidak naik sebelum hari operasinya!” tegas Ha Won, Ji Woon kesal melihat Ha Won itu benar-benar
berlebihan!
“Ah, semua ini demi dirimu.. Cepat, bangunlah!” kata Ha Won
Ji Woon menghela nafas lalu mengambil tissue, Ha Won
melihat gambar toko tissue dengan wanita berpakaian sexy dan mengeluarkan
tissue dari bokongnya dan langsung mengambilnya, mengatakan kalau Ji Woon itu
tak boleh mengambilnya. Ji Woon heran karena hidungnya itu meler, Ha Won
menyuruh Ji Woon mengunakan tissue toilet saja dan mengaku itu miliknya.
“Hei, kenapa kau letakkan disini
jika kau mengatakan itu milikmu!” ucap Ji
Woon mengejek
“Aku tidak meletakkannya disini tapi Ahjumma Beolgyo yang
meletakkannya!” kata Ha Won
Ji Woon tak mau kalah begitu saja menarik kotak tissue,
karea menurutnya itu miliknya. Ha Won tetap tak memperbolehknya. Ji Woon
mengoda kalau Ha Won sekarang bahkan cemburu dengan
kotak tisu. Ha Won menyangkalnya, Ji Woon pun
meminta agar Ha Won memberikanya, akhirnya Ha Won pun jatuh di atas badan Ji
Woon dan keduanya saling menatap.
“Memang ini tujuanmu, kan? Karena Kau ingin menciumku” goda Ji Woon, Ha Won gugup menatap Ji Woon yang sangat
dekat dan menyangkalnya dan ingin bangun, Ji Woon menanhanya.
“Kau Jangan bohong!” ucap Ji Woon sengaja memajukan bibirnya agar Ha Won
menciumnya. Ha Won langsung menolak untuk menciumnya, lalu mengambil remote TV
untuk menonton TV saja.
Berita tentang Tuan Kang disiarkan “Diungkapkan kalau akan diadakan rapat pemegang saham khusus Siang ini untuk membicarakan pemberhentian PresDir Kang Jong Du. Ini sangat menarik perhatian, soal penerus Haneul
Group Karena PresDir kang masih koma saat pertemuannya
berlangsung.
“Beberapa orang
percaya mungkin yang akan ditunjuk adalah orang ketiga dalam
posisi tertinggi Di Haneul Group, sementara yang lainnya percaya kalau mungkin salah satu dari Kang bersaudara.”
Yoon Sung duduk di ruangan Tuan Kang terlihat sedikit
frustasi dan kebinggungan, ibunya menelp memberitahu Rapat pemegang saham khusus baru saja di umumkan.
“ Kita sudah terlalu jauh untuk
mundur sekarang. Kau
tahu itu, kan? Yang
harus kau lakukan adalah memang
yang harus dilakukan.” Ucap Nyonya Ji. Yoon Sung menatap papan nama Presdir
Kang Dong Ju diatas meja.
Hyun Min seperti sedang melakukan meditasi untuk
memenangkan diri di ponselnnya sudah ada pesan.
[RAPAT PEMEGANG SAHAM KHUSUS, 2016. KAMI HARAP KALIAN BISA HADIR. TANGGAL DAN WAKTUNYA AKAN SEGERA
DI UMUMKAN] Seo Woo datang bertanya apakah Hyun Min
sudah melihat pesan yang diterimanya. Tak percaya kalau Mereka
akan memberhentikan Kakek?
“Intinya, mereka akan memaksa
kakek untuk berhenti” kata Hyun Min
“Tunggu... Apa Kau tahu soal ini? Kalau begitu... apa intinya semua orang sudah
mengkhianati Kakek sekarang?” ucap Seo Woo panik,
Hyun Min menyuruh agar tak berisik karena ia
perlu berpikir
“Mereka tidak akan mendapatkan
banyak dukungan untuk
memberhentikan Kakek” kata Seo Woo yakin
“Tidak… Kita ada di posisi yang kalah
sekarang” kata Hyun Min, Seo Woo kaget mendengarnya.
“Di kubu lain sudah mulai mengambil
tindakan Dan
mereka sedang dalam proses meyakinkan kubu kita untuk berpaling pada
mereka” kata Hyun Min
Seo Woo tak percaya dan bertanya siapa orangnya, Hyun Min
menyebut nama Yoon Sung, Seo Woo kaget keduanya kalinya. Hyun Min menjelaskan
kalau Yoon Sung yang merencakan semua ini dari balik
laya dan meminta Seo Woo agar menemui
pemegang saham yang di dunia hiburan dan ia akan
temui mereka yang di bahan kimia dan kontruksi
bangunan
“Apapun yang terjadi, kita
harus bertahan sampai kakek sadar Mengerti!” tegas Hyun Min, Seo Woo menganguk mengerti walaupun
shock tak percaya kalau Yoon Sung ternyata yang mengkhianati mereka.
Di sudut kota dengan layar besar terlihat berita [SATU HARI SEBELUM RAPAT KHUSUS PEMEGANG SAHAM HANEUL GROUP] yang lainya menuliskan [HARUSKAH PRESDIR HANEUL GROUP TURUN JABATAN?]
Nyonya Ji duduk santai dengan menunggu dirumah sakit
karena rencana menjatuhkan suaminya sudah ada didepan mata. Seo Woo turun dari mobil masuk ke dalam
agencynya, semua wartawan mendatanginya ingin tahu pendapatnya. Sementara Hyun
Min pergi ke kantor Haneul berbciara dengan para petinggi.
“Alasan mengapa aku memanggil
kalian semua hari ini adalah untuk melindungi Haneul Group. Aku yakin kalian semua akan
bingung Bagaimana
orang yang tidak tahu apa-apa seperti aku bisa mengatasi situasinya” ucap Hyun Min
“Ya, Aku sadar akan hal itu. Namun, aku tidak bodoh untuk bisa menjalankan perusahaan yang sudah kakek lindungi 50
tahun lamanya. Terlebih
lagi, aku bukan anak-anak lagi dan bisa bekeja keras itu saja yang bisa aku katakan
soal diriku. Kepada
kalian yang sudah berjuang sejak berdirinya perusahaan ini. Aku tahu betapa beratnya beban
jabatan ini. Untuk
itu, Aku ingin bertanggung jawab sebagai pewaris Haneul Group.” Ucap Hyun Min berusaha menyakinkan.
“Dengan rendah hati Aku mohon pada
kalian untuk percaya dengan ketulusanku. Aku
ingin melindungi Haneul Group yang
sudah menjadi milik kalian semua. Bukan
hanya milikku dan kakekku” kata Hyun Min lalu
membungkuk memohon pada semuanya.
Hye Ji melamun dalam toko sambil mengingat ucapan Carry
Hong, “Apa aneh, kenapa dia ingin membantu wanita yang dia sukai?” teringat kembali saat Hyun Min mebmberikan surat dari
ayahnya yang sedang di penjara karena kasus pengelapan.
“Semua ini, Kang Hyun Min lah yang
menyimpannya di gudang penyimpanan Dia
minta aku memberikannya padamu. Dia... benar-benar mengkhawatirkanmu” ucap Ji Woon memberitahu semua barang-barang yang
digudang.
Hye Ji lalu mendengar
berita dari TV “ Kepemimpinan Haneul Group akan menjadi topik
rapatnya. Berdasarkan sumber yang berhubungan dengan
ceritanya Salah satu dari mereka akan menggantikannya Apakah, cucu PresDir Kang, Kang Hyun Min?” Akhirnya Hye Ji meminta izin pada temanya agar bisa
keluar sebentar karena benar-benar mendesak
Hyun Min pergi menemui kakeknya yang belum sadarkan diri
memberitahu sudah
berusaha keras jadi meminta agar Lebih
baik singkirkan neraka ini untuknya dan cepat
bangun, tentu saja sang kakek hanya diam saja.
Ji Woon sudah duduk di depan ruangan mengetahui dari Seo Woo kalau Hyun Min sudah sibuk semalaman. Hyun Min merasa Ji Woon sedang ingin membuatnya kesal
sekarang. Ji Woon bertanya apakah sudah menemukan solusinya. Hyun Min menyuruh Ji Woon bertahan
saja saat ini karena hari operasinya besok. Ji Woon memberikan sebuah amplop.
“Ini surat kuasaku. Terlepas dari semuanya, Aku
juga pemegang saham Haneul Group.” Ucap Ji
Woon membantu saudara sepupunya.
“Apa Kau memanggilku kesini hanya
untuk ini?” kata Hyun Min tak percaya, Ji Woon
pikir itu karena besok akan dioperasi
“Tidak disangka ternyata kau ini berpikir akan membantuku” komentar Hyun Min,
“Ini bukan hanya kewajibanmu tapi kewajibanku juga Aku membantu kakek untuk tetap
hidup dengan secuil hatiku Tapi kakek akan shock
jika tahu kalau dia kehilangan jabatannya. Dan Aku tidak bisa membiarkan itu
terjadi. Pastikan kau melindunginya besok.” Kata Ji Woon
Hyun Min terlihat penuh semangat, lalu mengemudikan mobil
ke tempat Hye Ji berkerja, tapi ia malah kesal sendiria karena harus datang ke
tempat itu juga dan bergegas pulang.
Ja Young menarik Seo Woo pergi ke sebuah restoran pizza,
Seo Woo menahanya memberitahu kalau ia sekarang benar-benar tak selera makan.
Ja Young melihat Seo Woo sekarang semakin kurus saja dan karena hari ini ia
gajian jadi mereka bisa makan tiga porsi. Seo Woo melotot kaget dan Ja Young
tetap menariknya masuk ke dalam restoran.
“Apa Kau benar-benar tidak ingin
makan?” tanya Ja Young sudah mengambil satu slice pizza
“Bagaimana aku bisa makan, saat
semuanya sedang menderita? Kakek
dan Ji Woon akan dioperasi besok” ucap Se
Woo dengan wajah khawatir , Ja Young ikut sedih mendengarnya.
“Memang ada sesuatu dengan perusahaan, Ji
Woon dan Kakek Tapi
tidak ada yang bisa aku lakukan untuk membantunya, Aku tidak tahu harus berbuat apa” kata Seo Woo.
“Bernyanyi! Apa yang sangat kau butuhkan saat
dalam kesulitan? Itu adalaha Seseorang
yang menyemangatimu, kan? Jadi
kau bisa menyemangati mereka dengan lagu terbaikmu! Jadi Itu yang paling mereka butuhkan darimu
saat ini. Apa Kau masih belum menyadarinya?” ucap Ja Young
“Tapi anehnya... Kenapa kau yang pertama kali ada
di pikiranku saat seperti ini?” ungkap Se Woo.
Ja Young tersenyum bahagia mendengarnya karena tak
percaya, lau merasa kalau mereka memang
ditakdirkan untuk bersama. Seo Woo tertawa
menndengarnya lalu mengajak mereka mulai makan. Ja Young pun mulai semangat
untuk makan.
Hye Ji sudah menunggu didepan kamar Hyun Min, Hyun Min
baru datang melihat Hye Ji bersikap acuh dan ingin masuk kamar. Hye Ji mengajak
mereka untuk bicara, Hyun Min meminta agar Hye Ji pergi saja karena benar-benar
lelah hari ini
“Kau bisa hentikan sekarang, Kau tidak perlu menyesal lagi. Terhadap Oppaku..... atau Aku..” kata Hye Ji
Hyun Min mengingat kembali saat kejadian, mereka sedang
main tembak-tembakan dan saat menyebarang jalan kakak Hye Ji tertabrak mobil.
Hyun Min hanya diam saja melihat kakak Hye Ji yang tergeletak dan masih
sadarkan diri dan akhirnya berlari meninggalkanya.
“Itu bukan salahmu, Hyun Min... Maafkan aku karena aku tidak tahu
soal ini sebelumnya” ucap Hye Ji, Hyun Min malah
meminta maaf dan memilih untuk pergi masuk ke dalam kamarnya.
Hye Ji duduk sambil menangis, sementara Hyun Min terdiam
dalam kamarnya seperti masih belum bisa menerima semuanya tapi akhirnya keluar
lagi dari kamarnya.
“Ini sangat sulit bagiku. Sekarang, Aku harus melindungi
perusahaan dan Kakek Tapi aku tidak pernah melindungi apapun
yang menjadi milikku. Aku tidak
bisa melindungi apa yang terpenting bagimu Dan aku merasa, yang aku lakukan hanya
melukaimu dan membuatmu sengsara Itu
sebabnya aku menjauhimu dan menutup hatiku untukmu” akui Hyun Min
“Tapi aku tidak akan melakukan itu
lagi. Aku
sudah salah karena lari darimu Mulai
sekarang... Aku akan
melindungimu” kata Hyun Min lalu berjalan mendekati
Hye Ji dan menciumnya.
Ji Woon melamun dalam kamarnya teringat kembali dengan
kata-kata dokter “Dengan kata
kasarnya, kau mungkin tidak
akan sadar lagi. Apa kau masih akan melanjutkan operasinya?” Ha Won masuk kembali ke kamar, Ji Woon pun memberikan
senyumanya agar pacarnya itu tak khawatir.
“Bagaimana jika... Terjadi kesalahan saat operasinya
dilakukan
besok?” tanya Ji Woon, Ha Won langsung memukulnya, Ji Woon pun
mengaduh kesakitan.
“Jangan bilang seperti itu! Jika kau seperti itu, maka Aku
akan beri pelajaran untukmu!” kata Ha Won mengancam
dengan mata berkaca-kaca
“Sepertinya si hebat Eun Ha Won sangat takut rupanya” ejek Ji Woon
“Itu tidak akan terjadi, jadi
jangan bicara seperti itu” ucap Ha Won menyakinkan,
Ji Woon mengaku tidak takut sama sekali karena Ha Won selalu ada di
sisinya. Ha Won terlihat tersipu malu mendengarnya.
“Apa Kau ingat hari pertama kita
bertemu di krematorium? Kalau dipikirkan lagi, aku rasa ibuku membiarkanku
bertemu denganmu saat itu. Dan Saat
itu hari peringatan kematian
ibuku” cerita Ji Woon
“Ahh.. Benarkah? Saat itu juga hari peringatan kematian
ibuku” kata Ha Won tak percaya
“Wuaa, itu artinya kita akan ada di
tempat yang sama setiap tahunnya” ucap Ji
Woon tapi baru bertemu waktu itu.
Keduanya saling menatap, Ji Woon memegang tangan Ha Won
memberitahu Malam ini adalah malam terakhir lalu menariknya untuk naik keatas tempat tidurnya. Ha
Won menurut dengan berbaring dan saling menatap Ji Woon memegang tanganya.
“Apa Kau tahu... Ada banyak hal yang ingin aku
lakukan bersamamu” ucap Ji Woon, Ha Won bertanya apa contohnya.
“Aku ingin duduk disampingmu dan menonton
film dan berjalan-jalan di taman
bersamamu, lalu aku juga
ingin makan ddukbokki di
pinggir jalan denganmu” ungkap Ji Woon
“Kenapa
kencan yang kau inginkan sederhana sekali sementara kau ini anak rang kaya?”ejek Ha Won
“Oh Yah.. Kau masih belum mengabulkan
keinginanku” kata Ji Woon, Ha Won binggung Keinginan yang mana.
Ji Woon mengingatkan saat dibukit berkata “Jika
aku yang pertama kali menemukannya, maka kau
harus mengabulkan keinginanku!” dan ia yang menemukan
kalung milik ibu Ha Won.,
“Kabulkan keinginanku” ucap Ji Woon, Ha Won bertanya apa keinginanya.
“Kita kencan” kata Ji Woon, Ha Won bertanya kapan waktunya. Ji Won
menjawab saat ini juga.
Ha Won datang ke bagian receptionist, membawa sebuah tas
yang berisi minuman lalu membangikan pada perawat yang berjaga, setelah itu
dengan sengaja menaruh tasnya dilantai. Ji Woon sambil merangkak mengambil
tasnya dan pergi.
Keduanya berada di lift dengan Ji Woon sudah mengunakan
pakaian biasa, saat pintu lift terbuka banyak dokter didepan mereka. Keduanya
langsung berlari menghindari dari orang-orang yang akan mengejar mereka. Ji
Woon memeluk erat Ha Won saat berjalan bersama keluar dari rumah sakit.
Keduanya terlihat sangat bahagia menikmati kencan mereka.
Lalu mereka pergi ke area permainan tak lupa untuk foto
bersama, setelah itu menonton fil dengan Ji Woon yang menyuapi Ha Won popcorn.
Keduanya tertawa bersama dan Ha Won menatap sedih Ji Woon yang mengenggam
tangan dan menciumnya, karena hari ini memang hari terakhir sebelum berpisah
dengan Ji Woon.
Keduanya pergi ke akuarium raksasa, Ji Woon mengejek
salah satu ikan yang mirip Ha Won lalu ia merasa Ha Won itu tinggal dalam
akuarium besar karena Ha Won itu putri duyung hidup di air Keduanya pun kembali foto
bersama dalam akuarium. Keduanya kembali selfie bersama, diam-diam Ji Woon
memberikan kecupan di pipi Ha Won. Ha Won merengek Ji Woon kembali melakukanya.
Ha Won makan dengan lahap toppoki di warung tenda dan
juga sondae, Ji Woon dengan wajah cemberut bertanya apakah rasanya enak. Ha Won
dengan sengaja mengatakan rasanya sangat enak. Ji Won bertanya apaah Ha Won tidak
ingin berbagi padanya. Ha Won mengingatkan kalau Ji
Woon yang ingin datang ke tempat ini jadi ia memlakukan
hanya mengabulkan keinginannnya.
“Tapi aku tidak bisa makan!” kata Ji Woon kesal,
“Tentu saja tidak boleh! Kau tidak boleh makan karena kau akan
di operasi besok. Jadi benar-benar Tidak
boleh!” tegas Ha Won melarangnya.
“Kalau begitu, kita harus kembali
kesini lagi. Apa kau
harus memakannya sendiri hari ini?” ucap Ji
Woon, Ha Wo hanya terdiam menatapnya
“Kenapa, apa kau tidak ingin kembali denganku
kesini lagi? Kenapa kau
tidak menjawabku?”kata Ji Woon, Ha Won
mengatakan kalau ia memang harus kembali nanti bersama-sama.
Ji Woon tersenyum, lalu terdengar suara lampu untuk
menyeberang jalan. Ha Won mengajak Ji Woon untuk segera pergi karena lampu
hijau sudah menyala, Ji Woon berlari mengikutinya. Sesampai ditengah jalan, Ha
Wn teringat dengan ponselnya dan merasa meninggalkannya
disana. Ji Woon melihat jaraknya sudah cukup jauh jadi menyuruh
agar Ha Won menyebarang saja dan ia yang mengambilkanya.
“Ponselmu ada padaku!” ucap Ji Woon memperlihatkan ponselnya diseberang jalan.
Ha Won yang melihatnya langsung berteriak memanggilnya.
“Jangan terkejut jika aku tidak
disana saat kau terbangun setelah
operasi.” Ucap Ha Won dengan suara pelan, Ji Woon melihat Ha Won
berbicara bertanya apa yang dikatakan.
“Maafkan Aku” ucap Ha Won dengan wajah sedih, Ji Woon berteriak tak
bisa mendengarnya.
“Aku bilang, aku mencintaimu!” teriak Ha Won, saat itu lampu hijau untuk pejalan kaki
kembali menyala.
Ji Woon menyeberang jalan dan langsung memeluk Ha Won,
lalu Ha Won bertanya apakah Ji Woon mendengar suaranya. Ji Woon menjawab dengan
menciumnya.
Ha Won berbaring di sofa sudah tertidur pulas, Ji Woon
menatapnya dengan menarik selimut Ha Won setelah itu memegang erat tanganya seperti
tak ingin berpisah.
“jangan khawatir.. Aku pasti akan kembali ke sisimu” ucap Ji Woon yakin
Pagi hari
Hyun Min sudah siap dengan pakaian rapih dengan jasnya,
lalu pesan masuk dari Hye Ji “Pastikan kau melindungi posisi kakekmu. Sama seperti janjimu untuk melindungiku.” Kali ini Hyun Min bisa tersenyum melihat pesan dari Hye
Ji seperti tak akan menahan lagi perasaanya.
Nyonya Park dan Yoo Na berjalan bersama dengan memakan es
krim, Yoo Na mengeluh mereka harus jauh-jauh ke pasar hanya
untuk membeli ikan sprout seharga 2,000 won karena Ada
banyak pasar didekat rumah. Nyonya Park memberitahu
kalau di pasar tadi harganya yang paling murah
“Ini Menyenangkan, kan? Kita juga bisa berolahraga” ucap Nyonya Park, Yo Na mengeluh kalau ini bukan olahraga
tapi kakinya malah kesakitan.
“Dasar kau ini... Coba Lihat
dirimu! Kau bahkan tidak punya pekerjaan!” ucap Nyonya Park kesal
“Aku kerja paruh waktu!” ucap Yoo Na membela diri
“Oh, maksudmu kerja paruh waktu yang
membuatmu tidur dan akhirnya di pecat?” ejek
Nyonya Park
“Hei, mereka itu yang aneh sekali! Seharusnya mereka melihat cara
tidurku! Itu saja sudah menjadi sebuah
seni!” kata Yoo Na tak mau disalahkan.
“Aigoo. Bagaimana kau bisa
mengurusnya saat kau tidak bisa melakukan
apa-apa?” keluh Nyonya Park
Di dalam ruang rapat terlihat suasana tegang, Hyun Min
menatap sinis pada Nyonya Ji dan juga Yoon Sung yang duduk didepanya. Ketua
rapat pun masuk ruangan.
Sementara di rumah sakit, Ji Woon sudah mulai melakuan
persiapan dengan memakain selang oksigen,
Ha Won sedih menatapnya lalu memegang erat tangan Ji Woon dengan
senyuman memberikan semangat agar pacarnya itu bisa melewatinya.
Ketua pun akan memulai Rapat
khusus pemegang saham tahun 2016 dengan Topik
pembicaraan hari ini adalah pemberhentian PresDir Kang Jong Du,
Jadi mereka akan mulai dengan proses pemungutan suaranya. Semua mulai memasukan kertas dalam kotak.
Wajah Nyonya Ji benar-benar tegang, Yoon Sung pun
memasukan pilihanya pada kotak suara. Hyun Min melihat sinis pada Nyonya Ji
yang memuji anaknya sudah melakukan yang terbaik karena mereka sekarang
sudah hampir selesai. Yoon Sung menatap Hyun Min yang masih menatap
sinis padanya.
Ji Woon dan Tuan Kang sudah siap masuk ke dalam ruang
operasi, Ji Woon memandang kakeknya yang akan diselamatkanya tapi berbahaya
juga untuknya.
Sementara Di gedung Haneul grup, pemimpin rapat akan
mengumumkan hasilnya soal pemberhentian PresDir Kang, Hyun Min mengenggam tanganya erat-erat terlihat
benar-benar gelisah. Nyonya Ji dan Yoon Sung
ikut tegang.
Dokter akan memulai operasi hati antara Hyun Min dan juga
Tuan Kang. Tiba-tiba terdengar bunyi tanda peringatan dari monitor, Ha Won
menunggu didepan ruang operasi dengan menatap fotonya bersama Ji Woon seperti
ini adalah kenangan terakhirnya sebelum pergi.
bersambung ke episode 16
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar