PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 19 Oktober 2016

Sinopsis Love In The Moonlight Episode 18 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS

Byung Yun sudah memakai topengnya kembali melihat Ra On yang tertidur dengan bersandar di dinding. Sebelum pergi bergumam lebih dulu.
Aku tidak tahu apa ini akan menjadi perjalanan yang panjang, tapi aku berjanji... akan kembali ke sisimu dan Putra Mahkota.
Ra On yang sedang tertidur bermimpi saat Pangeran Lee yang memotong gelang ditanganya dengan pisau ditanganya, semua pun berhamburan di lantai. 

Sementara Pangeran Lee yang meminum racun jatuh tak sadarkan diri dengan mulut yang mengeluarkan darah. Ra On terbangun dari tidurnya.
Putra Mahkota, aku bermimpi hari saat kita berpisah. Itu adalah mimpi bahagia, kan? Karena aku bisa bertemu denganmu bahkan jika itu adalah mimpi...” gumam Ra On tersenyum dengan wajah sedihnya. 

Tiba-tiba terdengar suara berteriak mengedor-gedor pintu rumah, Tuan Jung panik ketika masuk ke dalam sebuah rumah,  Yak Yong menghampirinya bertanya apakah ada  pasien darurat.  Tuan Jung mengatakan Yak Yong harus cepat dan masuk istana. Yak Yong kaget meminta agar Tuan Jung menjelaskan lebih rinci lagi.
“Ada yang mencoba untuk meracuni dan Putra Mahkota dalam bahaya.” Ucap Tuan Jung, Yak Yong kaget dan Ra On berdiri dibelakang Tuan Jung tak percaya ternyata mimpinya itu artinya adalah Putra Mahkota dalam bahaya sekarang. 

[Episode 18: Cahaya Bulan yang ditarik oleh awan]

Yak Yong berjalan masuk ke istana dengan Ra On yang mengunakan pakain wanita dengan menutup wajahnya mengunakan kain. Pengawal kerjaan menghentinya bertanya siapa yang akan masuk. Yak Yong memberikan tanda pengenalnya,  karena telah dipanggil oleh Putra Mahkota.
Pengawal melihat ke arah Ra On yang hanya tertunduk meminta agar menunjukan wajahnya. Yak Yong memberitahu kalau wanita itu adalah seorang perawat dari Haeminseo (pusat kesehatan nasional). Pengawal ingin mendekat lalu Kasim Jung datang dengan wajah panik meminta agar Yak Yong segera masuk ke dalam istana. 

Yak Yong meliha Pangeran Lee yang terbaring dengan wajah pucat, memeriksa denyut nadinya lebih dulu. Setelah itu menyiapkan obatnya, Ra On melihat tangan Pangeran Lee mengenggam tanganya dengan menatap sedih karena keadaanya sekarang tak berdaya.
Putra Mahkota... Ini aku, Ra On.... Apa kau baik baik saja?” ucap Ra On, Yak Yong pun memberikan obat penawar racun pada mulut Pangeran Lee.
Mata Pangeran Lee sedikit bergerak, lalu dengan samar-sama melihat sosk wanita dengan menutup wajahnya. Ra On memanggilnya, Yak Yong melihat mata Pangeran Lee yang sudah terbuka dan bisa bernafas lega karena obatnya bisa langsung bereaksi. Kasim Jung memberitahu kalau Putri Mahkota datang. 

Ra On buru-buru bergegas membawa semua peralatan keluar dari ruangan, Ha Yeo masuk ketika berpapasan seperti bisa mengenal sosok Ra On, tapi seperti kurang yakin, akhirnya ia menemui Yak Yong bertanya Bagaimana keadaan Putra Mahkota.  Yak Yong memberitahu Pangeran Lee baru saja sadar.
Putra Mahkota. Ini aku, Ha Yeon.... Apa kau melihatku?” ucap Ha Yeon melihat Pangeran Lee yang membuka matanya, saat itu Ra On melihat dari celah pintu hanya bisa menahan sedih dan pintu puntu tertutup tak bisa melihatnya kembali. 

Ratu Kim terdiam dalam ruangan, teringat kembali saat Ha Yeon dengan seorang datang memperlihatkan bayi yang dibawa ke istana,  menurutnya itu bayi yang sangat cantik. Ratu Kim hanya bisa diam saja karena bayi itu adalah anak kandungnya yang dibuang. Pelayan datang dengan terburu-buru masuk ruangan.
Yang Mulia, dikabarkan bahwa Putra Mahkota tidak sadarkan diri setelah meminum obat yang dicampur dengan racun.” Kata Pelayan, Ratu Kim kaget tapi senyuman terlihat karena dengan begitu anaknya itu bisa menjadi putra Mahkota. 

Putra Makhota sudah  bisa duduk di atas tempat tidurnya, Yak Yong memberitahu kalau  Tidak ada yang salah dengan obatnya karena itulah tidak ada yang terjadi dengan dayang dan sendok perak yang digunakan untuk pengujian. Pangeran Lee pun bertanya bagaimana bisa terkena racun.
Racunnya ada di permukaan luar dari mangkuk jadi utulah sebabnya warna pada cincin perak Putri Mahkota berubah.” Jelas Yak Yong memperlihatkan cincin Ha Yeon yang berubah warna
Untunglah kau sudah bisa mengatasinya. Karena jumlah racun yang dikonsumsi tidak banyak dan kau selalu sehat, tidak akan ada banyak masalah, Putra Mahkota.” Kata Yak Yong
Ini berkat kau yang langsung datang ke sini.  Tolong rahasiakan bahwa aku sudah sadar untuk saat ini. Saat seseorang yang mereka pikir sudah mati kembali hidup, aku... berharap untuk melihat betapa bahagianya mereka.” Ucap Pangeran Lee, Yak Yong pun mengerti. 

Kasim Sung melapor pada PM Kim kalau Semuanya akan merahasiakan tentang hal ini tapi istana penuh dengan rumor bahwa Putra Mahkota sekarat secara perlahan. PM Kim bertanya apa pintu masuk ke Istana Timur masih dilarang. Kasim Sung membenarkan
Aku mendengar bahwa bahkan tabib Kerajaan tidak bisa masuk sesuka mereka. Kalau seperti ini, posisi Putra Mahkota mungkin menjadi kosong bahkan sebelum Pangeran berusia 1 tahun....” kata Kasim Sung dan PM Kim langsung memperingatkan agar menutup mulut. Kasim Sung pun hanya bisa tertunduk. 

Ha Yeon duduk di kamarnya, mengingat kembali saat berpapasan dengan perawat yang menurutnya mirip dengan Ra On, lalu meyakinkan kalau itu pasti tak mungkin lalu keluar dari ruanganya.
Ra On merawat Pangeran Lee dengan mengelap keringat yang keluar di wajahnya, begitu juga tanganya. Saat akan pergi tangan Pangeran Lee menarik Ra On agar duduk kembali, Ra On kaget melihat Pangeran Lee menatapnya, Pangeran Lee menarik penutup wajah Ra On.
Aku tidak melihat ada yang salah.” Ucap Pangeran Lee
Aku mendengar bahwa kau berada dalam bahaya, Putra Mahkota” ucap Ra On

Apa kau tahu bagaimana khawatirnya aku karena orang yang ada di depanku... bukan kau saat aku membuka mataku? Aku khawatir bahwa aku akan memegang tangan ini... dan akan berubah menjadi orang lain, aku sudah ragu untuk begitu lama.” Kata Pangeran Lee
Putra Mahkota.... Aku membuat janji dengan Kakek. Aku berjanji kepadanya bahwa akan tetap ada di dekatmu, dengan hati-hati dan diam-diam, agar kau tidak tahu. Jadi, tolong berpura-pura bahwa kau tidak tahu aku di sini, hanya sedikit lebih lama lagi.” Kata Ra On

Aku akan berpura-pura bahwa aku tidak tahu kau di sini untuk waktu yang lama, jadi tetap di sisiku, bahkan jika itu hanya sampai aku sembuh.” Ucap Pangeran Lee memegang tangan Ra On, didepan pintu dari celah terlihat Ha Yeon dengan mata berkaca-kaca ternyata memang benar Ra On yang sedang bersama dengan Pangeran Lee.

Selir Park memberitahu  Karena Perintah Kerajaan, keamanan telah diperketat jadi mereka tidak bisa mengunjungi Pangeran Lee sebelumnya, Pangeran Lee meminta maaf karena sudah membuat Selir Park menjadi khawatir. Selir Park merasa semua yang didengarnya hanya omong kosong dan mengucap syukur karena Pangeran Lee baik-baik saja.
“Selir Park, apa kau ingat saat ibuku meninggal?” tanya Pangeran Lee, Selir Park mengingatnya, Young Eun yang mendengarnya terlihat gelisah.
Dia minum obat herbal dan pingsan, tapi sepertinya tidak ada yang salah dengan obat itu.” kata Selir Park

Ya, itu yang terjadi.... Banyak pelayan istana di tempat Ratu yang meninggal, dengan demikian, banyak rumor yang menyebar. Namun, kematiannya hanya dikuburkan begitu saja, seolah-olah itu bahkan tidak pernah terjadi.” Cerita Pangeran Lee, Young Eun makin gelisah mendengar cerita Pangeran Lee
Kenapa... kau mengungkit sebuah cerita yang menyakitkan seperti itu?” ucap Selir Park sedih
Keadaan dari dua kejadian ini mirip, dan aku berpikir bahwa pelakunya adalah orang yang sama. Jadi, sekarang adalah kesempatan yang baik untuk mengungkapkan kebenaran tentang kematian ibuku.” Ucap Pangeran Lee.
Selir Park nampak binggung, Pangeran Lee tahu walapun yakin dengan kecurigaannya tapi tidak punya bukti. Young Eun pun hanya bisa diam dengan wajah gelisah tak bisa mengatakan apa yang dilihatnya saat masih kecil dulu. 


Ratu Kim bertanya pada Kasim Sung apakah sudah  menemukan bayinya. Kasim Sun mengatakan sudah memastikan bahwa Kepala Pelayan Istana Han yang merawatnya. Ratu Kim memerintahkan agar membawa bayi itu kepadanya sekarang.
Keduanya akhirnya akan keluar istana bertemu dengan seseorang untuk membawa si bayi, Ratu Kim memperingatkan Kasim Sung kaalu sampai terjadi seperti ini lagi maka akan membunuhnya terlebih dulu. Saat itu terdengar teriak “berhenti”, Kasim Sung dan Ratu Kim kaget melihat Pangeran Lee yang menemukan mereka sedang membawa seorang bayi.
Singkirkan bayi itu." Apa itu yang kau perintahkan?” ucap Pangeran Lee melihat bayi yang tak berdosa, Ratu Kim bertanya kenapa Pangeran Lee bisa ada di tempatnya sekarang
Turunkan dia...” perintah Pangeran Lee, Kasim Sung binggung menatap Ratu Kim karena tak bisa melawanya. Pangeran Lee kembali memerintahkan agar menurunkan bayinya.  Ratu Kim marah dengan yang dilakukan oleh Pangeran Lee.

Bahkan apabila dia meninggal saat memang sudah seharusnya, maka anak ini setidaknya harus menangis sebanyak yang dia mau.” Tegas Pangeran Lee dengan mata berkaca-kaca, Ratu Kim nampak binggung.
Bahkan penjahat di ruang penyiksaan memiliki begitu banyak hal untuk dikatakan, "aku bersalah" atau "Tolong ampuni aku" tapi menangis adalah... satu-satunya hal yang bisa dilakukan bayi ini. Sebelum dia meninggal, setidaknya dia harus mendapatkan kesempatan untuk menangis dengan bebas... di depan ibunya yang sedang mencoba untuk meninggalkannya.” Ucap Pangeran Lee dengan mata berkaca-kaca.
Lakukan saja apa yang kau mau, Putra Mahkota. Bayi itu tidak ada hubungannya dengan aku.” Kata Ratu Kim tak mau mengakuinya
Ini adalah kesempatan terakhir yang akan aku berikan. Satu-satunya jalan untukmu dan bayi yang baru saja memulai kehidupan barunya agar bertahan hidup adalah dengan kau memberitahu dunia bahwa dia adalah bayi yang kau lahirkan, bukan pangeran.” Ucap Pangeran Lee
Ratu Kim menegaskan  tidak mengerti sama sekali apa yang dikatakan Pangeran Lee lalu bergegas pergi, saat itu si bayi tiba-tiba menangis. Ratu Kim sempat terhenti dan matanya menahan air matanya, tapi akhirnya memilih untuk pergi meninggalkanya. 


Putri Young Eun sedang terdiam sambil melamun sendirian, Ra On sedang membawakan obat melihat Putri Young Eun lalu mendekatinya dan melihat keadaan sudah aman menurunkan sedikit penutup wajahnya. Putri Myung Eun tersenyum karena bisa melihat Ra On didekatnya.
Kau terkejut melihat aku berpakaian seperti ini, kan?” ucap Ra On, Putri Young Eun pun mengeluarkan bukunya dengan menuliskan apa yang ingin dikatakanya.
Kasim Hong, apa kau menjadi perawat karena kakakku merasa kurang sehat?” tulis Young Eun, Ra On membenarkan ada di istana sampai Pangeran Lee pulih.  
Apa ada sesuatu yang lain yang membuatmu merasa khawatir?” tanya Ra On
Kasim Hong, boleh aku meminta bantuan lain darimu?” tulis Young Eun. 

Young Eun mengandeng tangan Ra On masuk ke ruangan yang selama ini membuatnya ketakutan, Young Eun lalu menoleh kesana kemari sepert orang kebinggungan, Ra On bertanya apakah ada yang dicarinya sekarang. Young Eun teringat saat bersembunyi seorang pelayan memegang sebuah surat dan menyembunyikan dibawa lemari.
Flash Back
PM Kim datang dengan beberapa pengawal, bertanya Apa yang akan pelayan berikan kepada Putra Mahkota. Pelayan balik bertaya apakah aad alasanya kalau ia tak boleh memberikan surat pada Pangeran Lee.
Kalau kau berpikir kau bisa mengubur kebenaran dengan menyingkirkan aku, lakukan apa yang kau mau!” ucap si pelayan dan akhirnya harus mati dengan tertusuk pedang. 

Young Eun yang mengingatnya langsung jatuh lemas dan menangis, Ra On kaget menanyaka keadaan Putri Young Eun. Tiba-tiba Young Eun menunjuk ke arah depan dan mulai bicara, Ra On kaget Young Eun bisa mengeluarkan suaranya. Young Eun menunjuk ke arah depan. Ra On bertanya apakah ada dibawah lantai lalu mencarinya dan menemukan sebuah surat yang masih ada dalam amplop walaupun terlihat lusuh. 

PM Kim bertanya Apa gadis itu benar-benar Hong Ra On. Anak buahnya membenarkan karena selama ini sempat kehilangan karena menjadi seorang kasim tapi  sekarang dengan pakaian wanita jadi yakin kalau itu adalah Ra On.
Yoon Sung yang mendengarnya terlihat kaget, Anak buah PM Kim bertanya mereka pergi menangkapnya. PM Kim memerintahkan agar membawa Ra On kalau memang perlu harus membunuhnya juga. Yoon Sung langsung memutuskan akan ikut pergi juga. PM Kim kaget menyuruh anak buahnya keluar. 

Yoon Sung berdiri mendekati kakeknya, PM Kim menyindir  Bagaimana bisa mempercayai Yoon Sung setelah tahu cucunya itu memiliki perasaan kepada Ra On. Yoon Sung mengatakan ingin menguji dirinya sendir, Seberapa dalam perasaannya pada Ra On sekarang.
Apa kau kecewa bahwa Putra Mahkota memiliki dia di pelukannya dan tidak membiarkan dia keluar?” kata PM Kim
Iya. Sebuah keluarga harus memiliki kekuatan untuk mendapatkan apa yang diinginkan, bukankah itu benar?” ucap Yoon Sung, PM Kim pun memperbolehkan Yoon Sung pergi agar membawa Ra On segera.

Pangeran Lee memberikan amplop pada ayahnya, Raja tak percaya bahwa Ra On yang menemukan surat itu. Pangeran Lee membenarkan kalau Ra On yang menemukanya. Raja melihat didalamnya ada saputangan dengan noda darah dan sangat yakin itu milik ibu Pangeran Lee, lalu membawa suratnya sangat yakin kalau memang itu tulisan istrinya lalu memberikan pada anaknya agar bisa membacanya. Pangeran Lee meraba tulisan yang ditinggalkan ibunya lalu membacanya.

Putra Mahkota, ketika kau mendapatkan surat ini, sudah menjadi harapanku bahwa kau akan mengatasi semua kesedihan dan kebencian. Jangan lupa bahwa posisi putra mahkota yang aku coba untuk lindungi dengan hidupku bukan karena kekuatan putraku tapi demi harapan Joseon.
Pangeran Lee dan Raja saling menatap dengan mata berkaca-kaca karena baru menemukan keberananya sekarang 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar