PS : All
images credit and content copyright : TVN
Je Ha terus memberikan bantuan pernafasan dari mulut Anna
memintanya agar bisa membuka matanya. Anna tetap saja terdiam, Je Ha bergumam
memohon agar Anna tidak mati. Anna sedikit membuka mata tapi setelah itu
menutupnya kembali, Je Ha terus berusaha memberikan nafas buatan.
Direktur JSS kaget kalau mereka memanggil
911 untuk mengirim ambulance, mengumpat Kepala Joo sudah
gila karena tidak
bisa memanggil 911. Kepala Joo mengatakan ambulans JSS akan memakan waktu terlalu lama dan mereka tidak punya waktu!
“Tidak bisa! Aku akan membatalkan
panggilan ke 911
dan mengirimkan salah satu ambulans kita.” Ucap
Direktur lalu menutup telp.
Kepala Joo kesal sendiri karena nyawa Anna harus di
tolong tapi ambulance tak bisa datang, Kepala Seo melaporkan pada kepala Joo
kalau Situasinya cukup buruk. Kepala Joo meminta agar anak buahnya menunggunya lalu melihat papan peringatan kalau mobil tak boleh masuk,
tapi ia menyuruh anak buahnya agar menerobosnya, Anak buahnya binggung, Kepala
Joo berteriak agar segera menerobosnya. Mobil pun jalan dengan kencang menuju
tempat Anna.
Je Ha mencoba untuk menyadarkan Anna, tapi belum ada
perubahan apapun, Akhirnya ia kesal sendiri dan marah pada semua pengawal
karena ambulansnya belum datang, Saat itu mobil Kepala Joo akhirnya datang. Je Ha langsun
mengendong Anna untuk masuk ke dalam mobil, setelah itu menarik pria dibelakang
kemudi karena ia yang akan menyetir.
Je Ha mengemudikan mobilnya melaporkan K2 akan Menuju rumah sakit terdekat. Kepala Joo mengatakan mereka tidak bisa
pergi ke rumah sakit jadi harus Pergi
ke Kantor JSS. Je Ha kaget karena jaraknya cukup jauh.
Kepala Joo menegaskan mereka tak bisa melakukanya.
“Jika kita pergi ke rumah sakit, kita semua mati!” ucap Kepala Joo, Je Ha mengumpat marah tak bisa membawa
ke rumah sakit.
Akhirnya Je Ha demi menyelamatkan Anna menyetir mobil
melewati jalana yang sempit dan juga memacu mobil dengan kecepatan tinggi,
terus menekan klakson agar bisa memberikan jalan dan juga sempat membuat lalu
lintas kacau karena mobilnya langsung memotong perempatan jalan.
Beberapa orang sudah menunggu di depan JSS, Je Ha
langsung membawa Anna ke meja dorong dan langsung dibawa ke bagian rumah sakit.
Guru Song yang melihat semua orang belari bertanya-tanya Kenapa
mereka semua terburu-buru.
Dua orang wanita yang selfie ditaman mengagumi foto yang
terlihat cantik dan yakin itu pasti berkat Photoshop,
temanya menyangkal. Lalu Ia melihat gambar Anna yang terlihat sangat
cantik dan bertanya-tanya apakah Iapernah
melihatnya sebelumnya. Temanya merasa kalau ia
sudah bisa melihat yang duduk didepanya.
“Tidak, bukan kau. Wanita yang duduk di belakangmu. Aku yakin tidak asing dengan
wajah itu.” ucap Si wanita mengingat-ingat
“Ahhh.... Kau tahu, "malaikat"! Si "Malaikat" yang dicari
Jean-Paul Lafelt!” ucap Si wanita yakin.
“Tidak mungkin. Kurasa bukan dia.. Kenapa dia ada di Korea? Bukankah dia ada di Spanyol? Sepertinya bukan, Dia cuma
mirip.” Ucap Si wanita satunya.
Akhirnya si wanita baju putih memotong gambar Anna dan
mengunggah pada SNS dengan Caption
[Bukankah wanita ini Malaikat Barcelona? #lol]
Je Ha panik melihat Anna yang sudah diberi alat bantu
oksigen belum sadar juga, Dokter menyuruh Je Ha untuk keluar dari ruangan
segera dengan sibuk membantu Anna agar berada dalam keadaan stabil, Je Ha ingin pergi tapi seperti tak bisa,
Dokter berteriak menyuruh Je Ha pergi karena hanya
akan mempersulit
situasi jika ada disini. Akhirnya Je Ha keluar dari
ruangan.
Je Ha menunggu di depan ruangan seperti ada rasa
peyesalan dengan yang dilakukanya, Ia Menyuruh Anna mengambil es krim akan
mencair. Lalu mengaku kalau ayahnya yang
mengatakan untuk membelikanya.
“Apa Ayah benar-benar menyuruhmu untuk memberikan ini
padaku?” ucap Anna tak percaya, Je Ha menyakinkan.
“Baiklah... Jika itu dari Ayah, maka aku harus memakannya.” Kata Anna sambil menikmati es krim yang menurutnya
sangat enak
Anna kembali membayangkan dirinya yang memberikan obat
pada ibunya, lalu saat membuka pintu melihat ibunya yang sudah berbaring
dilantai dengan tubuh tak bernyawa dan obat-obat berserakan. Akhirnya Anna
terbangun dengan mata melotot seperti baru merasakan mimpi buruk dalam dirinya.
Dokter melihat Anna yang berusaha bangun dari tempat
tidurnya, lalu menanyakan keadaanya. Je Ha langsung melihat Anna dari jendela
pintu dan bisa sedikit lega karena Anna sudah tersadar. Anna terlihat
terengah-engah dengan wajah gelisah, Dokter duduk disampingnya meminta agar
Anna bisa tenang.
“Apa kau merasakan sakit?” tanya Dokter, Anna melihat sekeliling ruangan dengan mata
ketakutan dan bertanya keberadanya sekarang.
“Ini adalah ruang medis di Kantor
JSS. Je Ha
membawamu kesini dari taman. Aku
tidak bisa membayangkan apa
yang terjadi kalau kau terlambat datang.” Jelas
Dokter, Anna melihat Je Ha yang berdiri didepan pintu terlihat panik, seperti
tak menyangka ada yang mau menyelamatkan hidupnya.
Dokter akhirnya keluar ruangan, Mi Ran dan pelayan datang
langsung menanyakan keadaaan Anna sekarang.
Dokter mengatakan sudah berhasil meredakan reaksi alerginya
sedikit. Je Ha pikir seharusnya mereka memindahkannya ke rumah sakit
sekarang. Dokter mengingatkan pada Je Ha kalau ia adalah Dokter
di JSS.
“Dan peralatan medis kita lebih bagus dibanding RS manapun. Tubuhnya akan baik-baik saja
dengan minum obat, tapi
masalahnya adalah kondisi mentalnya. Aku
tidak tahu apa yang akan dia lakukan
lagi dalam kondisi mentalnya saat ini. Jadi Dia
harus bertemu psikolog dan Kau harus
terus mengawasinya.” Jelas Dokter, Je Ha
akhirnya dengan wajah marah berjalan pergi.
Mi Ran bertanya apakah Anna mengatakan
sesuatu tentang dirinya, seperti berusaha
menyakitnya atau apapun itu. Bibi pelayan mengeluh dengan yang dikatan Mi Ran
tak masuk akal
“Apa Kau pikir kondisi mentalnya
separah itu?” ucap Dokter juga merasa Mi Ran
berlebihan lalu memilih untuk pergi. Bibi pelaya pun bisa sedikit bernafas lega
kalau Anna baik-baik saja, tapi Mi Ran terlihat cukup tegang seperti pernah
melakukan kesalahan pada Anna.
Je Ha masuk ruangan Kepala Joo berteriak marah “Kenapa
kau membatalkan ambulansnya?” Kepala Joo sedang
bersantai dengan menaikan kakinya kemeja, berencana
untuk tidur karena
harus bekerja nanti tapi diganggu oleh anak
buahnya.
“Yah.... Begitulah nasib Anna. Lebih baik meninggalkan dia mati daripada memberitahu
keberadaannya ke publik. Apa Kau
paham?” ucap Kepala Joo menyadarkan Anak buahnya.
“Pilihan apa yang ada hari ini ketika kau memberinya stroberi
dan dia mau
memakannya, lalu
mengetahui dia akan mati? Bahkan
Parlemen Jang tidak
bisa mengatakan apa-apa tentang ini.” kata
Kepala Joo merasa semua diawali dari Je Ha
“Siapa orang yang membatalkan
ambulansnya?” tanya Je Ha tak bisa menahan amarahnya.
“Apa yang akan kau lakukan?!! Tidak peduli apa yang kau
lakukan, keadaan
Anna tidak akan berubah. Satu-satunya
hal yang dapat kau lakukan
adalah melindunginya!” tegas Kepala Joo berbicara
didepan wajah Je Ha.
“Jika kau membawa Anna ke rumah
sakit tadi maka kita
semua pasti sudah mati. Mi
Ran, pengurus rumah tangga, dan
dokter di UGD juga! Dengan
kata lain, semua
orang yang tahu tentang Anna. Dan Kau
mungkin pengecualian karena
kau anggota dari Cloud Nine.” Jelas Kepala Joo
Je Ha hanya bisa diam, Kepala Jo mengingatkan alasan orang tua di kebun itu
hampir mati, jadi meminta agar jangan pura-pura tak
mengetahuinya, menurutnya kalau orang-orang tahu tingkah Je Ha maka akan
lebih sulit bagi untuk melindungi Anna, Dan kalau
memang Je Ha
benar-benar ingin melindunginya, maka lindungi
saja Anna lalu menyuruhnya segera pergi. Je Ha mengumpat
kesal.
Je Ha duduk ditaman dengan Guru Song yang duduk
disebelahanya, Guru Song meminta agar Je Ha tetap melindungi Anna. Je Ha
bertanya apakah Guru Song mengetahui tentang Anna. Guru Sng mengatakan tidak
juga karena yang ia tahu Anna dipaksa pergi ke luar negeri karena memiliki
orang tua yang buruk.
“Ya, kau bisa mengatakan itu, Dia
memiliki orang tua yang mengerikan da yang
lebih sialnya adalah ayahnya adalah calon presiden.”Kata Je Ha memukul
pinggir kursi.
“Memang Siapa ayahnya?.. Nama Depanya gadis itu Go.... Namanya Go Anna. Dia bukan anak Jang Se Joon
secara hukum.” Ucap Guru Song, Je Ha kaget mengetahui
nama depan Anna adalah “Go” bukan Jang,
“Apa Kau tidak tahu? Nama depan sudah pasti "Go." Ada wasit dengan nama Go Am Wook dan dia Orang Amerika Ibunya, Um Hye Rin, menikah dengan orang itu!” cerita Guru Song
“Tunggu sebentar... Jadi Jang
Se Joon merayu
wanita yang sudah menikah dan...” kata Je Ha
dalam pikiranya.
“Tidak, bukan itu! Ini rumit.... wow, ternyata aku sudah hidup lama sepertinya.” Ucap Guru Son seperti baru menyadarinya.
“Jadi yang terjadi adalah... dia menikah dengan orang Amerika, tapi sudah hamil pada saat itu! Dengan anaknya Jang Se Joon! Apa Kau mengerti?!! Aku juga tidak tahu kalau dia hamil saat itu!” cerita Guru Song
“Lalu aku tidak tahu apa yang terjadi, mungkin dia disiksa oleh suaminya. Kemudian Um Hye Rin, yang pergi ke
Amerika, muncul
dengan Anna dalam pelukanny di
depan Jang Se Joon, yang
telah bahagia menikah dengan Choi Yoo Jin!” jelas Guru
Song
“Dia bertindak seperti sebuah
keluarga dengan
mereka di belakang Choi Yoo Jin. Tapi
gadis muda itu memiliki
nasib buruk. Ibunya
berakhir mati karena kekerasan! Dan
Anna diseret ke luar negeri tak lama setelah
itu. Itu
sebabnya aku kasihan padanya.” Jelas Guru Song
Je Ha kaget mengetahui Ibu Anna yang mengalami Kekerasan, Guru Song pikir Bunuh
diri memang mengerikan, lalu bertanya-tanya
apakaha Choi Yoo
Jin akan terus membiarkan Anna tetap hidup jika terus bertingkah seperti ini. Je Ha hanya terdiam memikirkan nasib Anna yang sangat
buruk.
Yoo Jin kembali bertemu disebuah restoran, si pria merasa
mereka tak perlu buru-buru dan mengajaknya makan lebih dulu karena Makanan
direstoan cukup lezat. Yoo Jin merasa si pria
tidak punya banyak waktu. Karena sudah lama sejak "itu" dimulai.
“Tampaknya presiden masih belum bisa memaafkanmu dan
Parlemen Jang. Dia tidak
ingin kalian berduamengkhianatinya,
mantan presiden, setelah
ia membantu kalian...” ucap si pria
“Apa kau yakin tidak mengincar
posisi itu?” kata Yo Jin, Si pria terdiam.
Yoo Jin mengeluarkan sebuah amplop dengan judul
[Laporan Kejadian Sekitar Presiden - 2016] Si pria
terlihat kaget, Yoo Jin menjelaskan kalau itu adalah
hal yang di perhatikan terjadi di sekitar
presiden dan tidak termasuk segala sesuatu yang sudah
terjadi.
Si pria merasa Yoo Jin memberikan itu sebagai ancaman,
Yoo Jin memberikan amplop yang lain. Si pria melihat berkas
[Informasi Tentang Yayasan
Pyeongchang - Sangat Rahasia] Yoo Jin menjelaskan itu
adalah dokumen rahasia mengenai Yayasan dan JB Group dan pria itu bisa menghancurkan dirinya dengan mudah dengan informasi yan diberikan.
“Jadi kau berbagi kelemahan kita?” ucap Si pria, Yoo Jin membenarkan.
“Apa itu cukup bagimu untuk membuat kesepakatan
denganku?” kata Yoo Jin
Dua penjaga berada didepan restoran, dua orang pengunjung
ingin masuk tapi penjaga memberitahu kalau restoran sudah tutup. Si pria tak
percaya karena melihat masih ada orang di dalam dan Lampunya juga menyala. Si penjaga memberitahu kalau mereka adalah pelanggan
terakhir.
“Ayolah. Aku cuma mau minum
makgeoli.” Ucap si pria, saat itu juga penjaga
menahan tangan si pria yang terlihat ada luka bakar.
“Sepertinya tempat ini terkenal. Mereka bahkan pilih-pilih
pelanggan.” Kata si pria lalu pergi, tak jauh dari
restoran ia pu melaporkan pada atasanya.
Yoo Jin menikmati minum makgeoli, Si pria berkomentar sekarang
mengerti mengapa Ketua
Choi, adik Yoo Jin itu takut
padanya. Yoo Jin berpikir itu sebuah pujian untuknya. S pria
mengatakan tentu saja seperti itu.
“Bagaimana bisa aku menghina orang yang akan menjadi orang nomor satu
di negeri ini? Itu
pujian.” Kata si pria
“Itu tidak benar. Suamiku yang akan menjadi orang
nomor satu” kata Yoo Jin, Si pria terlihat gugup
akhirnya membenarkan.
“Baiklah kalau begitu. Kapan kau ingin bergabung dengan partai
kami?” ucap Si pria
“Jadi Kita tidak bisa melakukannya
diam-diam kan? Aku
mempersiapkan pertunjukan yang bagus, tapi
aku ingin kau membersihkan jalan dulu.” Kata Yoo
Jin, si pria pun mengerti maksudnya.
Kwan Soo menerima kabar dari anak buahnya dari telp
terlihat tegang, Si pria pun keluar dari restoran masuk ke dalam mobil begitu
juga Yoo Jin segera masuk ke dalam mobil. Sek Kim bertanya Apa
pertemuannya... Berjalan
lancar, Yoo Jin malah tersenyum bertanya balik apakah memang
terlihat seperti itu. Sek Kim pun memberikan selamat pada atasanya.
Yoo Jin pun mengucapkan terimakasih dengan senyuman lalu
membuka jendela mobil dan mengeluarkan tanganya sambil berteriak Malam
yang indah. Sek Kim yang melihatnya hanya diam
saja, Yoo Jin bertanya pada Sek Kim apakah ia tak percaya padanya.
Sek Kim binggung tiba-tiba Yoo Jin mengataan hal itu, lalu
tertawa keduanya pun tertawa bahagia begitu juga dua orang pengawal yang duduk
di depan.
Kwan Soo terlihat tegang dalam ruanganya, Sekertarisnya
bertanya pada sekertarisnya Apa mereka akan bisa masuk partai
itu. Kwan Soo pikir itu mungkin karena setiap
Negara memiliki
orang-orang korup dan
pebisnis kotor dalam
pemerintahan mereka.
“Aku tidak pernah menduga. Jadi dia akhirnya bekerja sama dengan Choi Yoo Jin. “ kata Kwan Soo
“Kalau begitu urus organisasi
internal dan
persiapkan voting dalam partai.” Ucap Sekertarisnya.
“Apa kau bisa melakukan itu? Orang yang mengekspos dan
mengusir pihak
yang kotor dan busuk akan menjadi pahlawan.” Kata Kwan
Soo lalu menanyakan keberadan Jang Se Joon
Se Joon sedang ada diruang make up dengan sedikit mengoda
periasnya, Sek Song memberitahu Pertemuan Nyonya Choi baru saja selesai. Se Joon merasa
dengan menilai dari ekspresi
dari sekertarisnya berasumsi
bahwa itu berjalan lancar. Sek Song membenarkan.
“Kalau begitu kita juga harus mengubah isinya untuk hari ini,
bukankah begitu? Kita tidak bisa menghadapi orang di Blue House.”ucap Se Joon
“Betul. Kau harus sedikit lebih
lembut hari ini. Aku
juga akan mengubah pertanyaannya.”kata Sek
Song lalu keluar ruangan, Setelah itu Se Joon mengoda si wanita dengan meraba
bagian pada si wanita.
Yoo Jin masuk ke kantor JSS disambut dengan Direktur,
Direktur mengucapkan selamat. Yoo Jin pikir Tidak
perlu dan langsun menanyakan Bagaimana
dengan anak itu. Direktur memberitahu kalau
Anna ada di ruang
medis,
“Benarkah? Jadi dia selamat dalam
perjalanan kesini.” Kata Yoo Jin dingin,
Direktur hanya bisa meminta maaf.
“Kenapa kau minta maaf? Itu hanya nasib baiknya saja
. jadi Dimana
ruang medisnya?” ucap Yoo Jin
Sek Kim kaget Yoo Jin ingin
menemuinya. Yoo Jin membenarkan dan meminta agar
Sek Kim pergi duluan saja ke Cloud Nine, lalu diantar oleh Direktur menuju ruang medis tempat Anna
dirawat.
Didepan ruang medis beberapa pengawal sudah ada bersiaga,
Mi Ran dan pelayan hanya bisa tertunduk saat Yoo Jin datang dengan wajah
dinginya. Yoo Jin bertanya pada Dokter bagaimana kondisi Anna apakah bisa
bicara.
“Tubuhnya jauh lebih baik sekarang tapi kami harus mendapatkan ahli
psikolog untuk
membantunya karena percobaan bunuh diri...” ucap
Dokter
“Kau bilang dia harus dibawa ke Rumah Sakit? Tidak perlu. Kau harus Terus awasi saja dia agar tidak melakukan sesuatu yang
bodoh.” Tegas Yoo Jin, saat itu Je Ha melihat dari kejauhan
ternyata Yoo Jin memang tak menginginkan Anna dibawa ke rumah sakit.
Yoo Jin masuk ke dalam ruangan, Anna melihat kedatangan
Yoo Jin langsung melirik sinis. Yoo Jin pun menyuruh mereka semua keluar dari
ruangan. Direktur mengumpat kesal pada Dokter karena menyarankan membawa Anna
pergi ke rumah sakit.
Je Ha berdiri di depan pintu, Pengawal Yoo Jin ingin
mengusirnya tapi Je Ha lebih galak lagi untuk melawanya. Akhirnya Pengawal Yoo
Jin membiarkan Je Ha di depan pintu. Yoo
Jin berkomentar kalau Pakaian
biarawati cocok untuk Anna dan Dan
suaranya juga cukup menyentuh.
“Apa kau mempelajarinya di biara?”ejek Yoo Jin lalu duduk didepanya, Anna tetap melirik
sinis dengan penuh rasa dendam.
“Tapi Apa kau tahu... yang kau harapkan ketika muncul disana? Apa kau berpikir aku menghalangi agar ayahmu tidak bisa melihatmu? Kau juga melihatnya di gereja
kan?” ucap Yoo Jin
Anna mengingat saat sedang berdiri menyanyikan lagu
pujian menatap ayahnya seperti berharap mau melihatnya, tapi Se Joon malah
tertunduk bahkan berbisik pada Yoo Jin seperti tak ingin bertemu denganya.
“Kenapa...Anna... Ayahmu tidak mau bertemu dengan
kau. Bahkan Ayahmu tidak akan muncul di sini. Sama seperti ia tidak muncul ketika ibumu Um Hye Rin meninggal atau ketika kau berangkat ke
Spanyol.” Ucap Yoo Jin, Anna terdiam dengan menahan rasa
sedihnya.
“Aku tahu itu menyakitkan Dan aku yakin kau ingin menyangkal ini semuanya. Tapi ini kenyataan dan Semua Ayah seperti itu. Aku tahu ini karena aku juga anak perempuan tetapi semua anak perempuan memiliki perasaan spesial
terhadap ayah mereka. Sayangnya...semua
ayah seperti itu. Mereka
tidak tahu perasaan kita.” Ucap Yoo Jin.
Je Ha duduk diluar mendengarkan pembicaraan Yoo Jin
didalam ruangan dengan Anna dengan wajah tegang.
“Aku yakin kau berpikir bahwa hanya kau yang dimiliki ayahmu...
tetapi kau itu tidak
berarti apa-apa baginya. Kau
hanya beban dari masa lalunya.” Ucap Yoo Jin penuh
amarah
“Kalau begitu biarkan aku bertemu
Ayah. Aku akan
bertanya padanya sendiri...” kata Anna
“Bagaimana mungkin? Apa Kau ingin aku memaksanya
kesini? Bahkan
pasangan suami istri yang
saling mencintai tidak boleh bersikap seperti
itu. Kalau Ayahmu
tidak ingin menemuimu, jadi
kau ingin aku melakukan apa?” ucap Yoo Jin sinis
“Ayah...tidak mencintaimu.” Ucap Anna melawanya, Yoo Jin sedikit terdiam seperti
kaget.
“Apa itu yang dikatakan ibumu?” kata Yoo Jin, Anna hanya diam. Yoo Ji mengerti
karena tahu
perasaan ibu Anna dan pasti
membencinya.
“Tapi, Anna.... Ada sesuatu yang tidak kau
ketahui tentang ibumu, karena
kau terlalu kecil.
Sulit bagi orang-orang seperti kita untuk memahami. Tapi
apa kau tahu tujuan hidup untuk
semua Parlemen?” kata Yoo Jin
Je Ha terus melihat Anna dari depan pintu kamar, Yoo Jin
menegaksan kalau Tujuan Ayah Anna sebagai seorang parleman adlah untuk
bisa dipilih kembali selama
siklus pemilu berikutnya. Lalu memberitahu apa yang
dikatakan Ibu Anna pada Se Joon.
“Ibumu menggunakanmu untuk memeras
ayahmu, Yaitu Dengan pemilu juga. Dia mungkin baik padamu, tapi... kau bisa bayangkan sendiri. Aku yakin cukup sulit bagimu, karena ibumu seorang pecandu
alkohol. Apalagi
yang bisa kau
berikan padanya selain pil tidur?” ucap Yoo
Jin seperti sengaja membuat pikiran Anna jadi tertekan.
“Itu tidak benar. Ibuku tidak mati karena pil tidur yang kuberikan padanya... Ada seseorang di rumahku Dan mereka juga mencoba
membunuhku.” Kata Anna yakin
“Jadi maksudmu, Apa itu aku? Anna.... Ingatanmu berbohong pada dirimu sendiri. Kadang-kadang,
kebenaran tidak bisa dipercaya. Tapi...ini
adalah kebenaran. Ibumu
meninggal karena pil yang kau berikan.” Ucap Yoo
Jin
Anna tahu kalau itu bohong karena mendengar semuanya dari pengurus rumah lama mereka. Yoo Jin mengerti kalau yang dimaksud adalah wanita yang di temui sebelumnya, lalu memberitahu kalau memang ia yang membunuh ibunya, wanita
itu tahu tentang itu maka apakah mungkin masih
membiarkan palaya itu hidup sampai sekarang.
Je Ha akhirnya masuk ruangan meminta Yoo Jin agar
menghentikanya, Yoo Jin melirik sinis melihat Je Ha yang berani masuk. Je Ha memberitahu kalau Anna
sekarang sedang sakit. Yoo Jin mengumpat lalu berkomentar sinis kalau sudah
mengatakan terlalu
banyak hal yang tidak penting. pada
orang yang sakit juga.
“Baiklah, Anna.... Kau pasti lelah, karena sudah
berlarian sejak dini hari tadi. Jadi Istirahatlah Dan jaga diri.” Kata Yoo Jin lalu memerintahkan Je Ha agar datang
ke Cloud Nine dan keluar dari ruangan. Anna akhirnya hanya bisa menangis.
“Jangan menangis Dan tunggu saja Aku akan membawa ayahmu padamu.” Tegas Je Ha lalu keluar dari kamar. Anna menahan
tangisnya melihat Je Ha yang membantunya kembali.
bersambung ke episode 8
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar