PS : All
images credit and content copyright :MBC
Louis pergi ke minimarket membeli obat dengan hujan yang
deras dan hanya mengunakan sandal ketika hujan turun dengan deras, lalu
memberikan obat dan mengompres Bok Sil. Ia meminta agar Bok
Sil jangan
sakit dengan wajah sangat khawatir.
Bok Sil terbangun membuka matanya, melihat Louis yang
sedang pergi ke kamar mandi untuk menganti air kompresan. Sepertinya Bok Sil
merasa tenang karena ada Louis yang merawatnya ketika sedang sakit.
Flash Back
Hujan deras dan bunyi petir yang mengelegar, Bok Sil
sedang tidur dengan neneknya merasa sangat ketakutan. Neneknya menenangka cucunya kalau itu hanya
bunyi petir saja. Saat itu seseorang berteriak memanggil nenek Bok Sil.
Nenek Bok Sil menangis di bawah longsoran tanah melihat
anaknya yang sudah tak bernyawa dibawa ke dalam ambulance, Bok Sil melihatnya
dan langsung menutup mata adiknya agar tak melihat sosok ayah mereka.
Sepertinya saat itu juga Bok Sil merasa trauma dengan Hujan dan petir karena
orang tuanya meninggal.
Bok Sil terbangun lagi dari tidurnya melihat Louis yang
tertidur sambil duduk, dan akhirnya Bok Sil pun kembali tidur dengan wajah
bahagia. Pagi hari Bok Sil terbangun lebih dulu melihat Louis sudah berbaring
disampingnya, ia pun memakaikan selimut untuk Louis yang semalaman sudah merawatnya.
“ Aku ketakutan sepanjang malam, tapi Louis menjagaku.” Gumam Bok Sil merasa bahagia
[Episode 5- Starry Starry Night]
Bok Sil terlihat pucat dengan sedikit terlihat masih flu,
dari kejauhan Joong Won melihatnya Bok Sil sedang memijat kepalanya, Akhirnya
Ia mendekat bertanya apakah Bok Sil sedang sakit. Bok Sil terdiam, Joong Won
memperingatakan Bok Sil Jangan membuatnya sulit dengan
pingsan lagi seperti kemarin.
“Pulanglah dan istirahat jika kau memang sakit.” Ucap Joong Won yang khawatir dengan Bok Sil
“Aku sudah minum obat, jadi tidak
apa-apa.” Kata Bok Sil menenangkanya.
“Jadi kau benar-benar sakit? Kalau begitu pulang saja dan jangan membuat masalah. Sekarang!” teriak Joong Won terkesan tak ingin ada orang
disekitarnya ikut tertular, Bok Sil pun tak bisa melawan dengan menuruti
perintah atasanya. Ma Ri binggung melihat Joong Won tak seperti biasanya perhatian pada pegawainya.
Tuan Baek baru saja keluar dari lift mendapatkan kabar
kalau Orang
yang mati karena kecelakaan itu bukan
Louis, wajahnya langsung kaget. Saat itu juga Louis baru saja
masuk ke dalam gedung, Tuan Baek makin melotot kaget melihat Louis ternyata
masih hidup dan ada didepanya. Louis tersenyum lalu mendekati Tuan Baek, Tapi
Tuan Baek masih tetap melonggo menatap Louis.
“Hallo.... Apa kau pemilik perusahaan ini?” ucap Louis, Tuan Baek masih melonggo tak percaya
Saat itu Bok Sil baru saja keluar dari lift melihat Louis
dan Louis pun menghampirnya dengan memarahi Bok Sil karena pergi kerja padahal
sedang sakit. Tuan Baek
mengingat wajah Bok Sil itu bicara dengan Joong Won sebelumnya.
Ma Ri yang ada disamping ayahnya juga melihat dari dalam mobil, bertanya siapa wanita itu. Tuan
Baek ingat dengan cerita Joong Won kalau
Bok Sil itu anak dari desa yaitu seorang Pembersih
ruangan yang dipekerjakan Tn Cha untuk
bagian penjualan
Louis menarik tangan Bok Sil ingin memperkenalkan pada
seseorang, lalu didepan Tuan Baek Louis meminta agar Tolong
jaga Bok Sil. Bok Sil panik meminta maaf karena Louis
tak tahu apapun, lalu memarahinya memberitahu kalau Tuan Baek itu pemegang jabatan tertinggi
dikantornya.
“Aku juga tahu itu, karena sudah lihat di TV kalau dia akan
jadi direktur.” Ucap Louis santai. Tuan Baek masih
melonggo ternyata Louis tak mengenalinya.
“Maafkan aku... aku pamit lebih dulu” ucap Bok Sil buru-buru pergi
menarik Louis , Louis memberikan lambaian tanganya pada Tuan Baek dan
benar-benar tak mengenalinya.
Tuan Baek benar-benar panik langsung menelp kembali anak
buahnya agar mereka bisa bertemu sekarang juga.
Keduanya berjalan keluar dari gedung, Bok Sil bertanya
kenapa Louis datang ke kantornya. Louis mengatakan ingin
membawakan bubur lalu mengeluh karena Bok Sil
sudah pergi kerja pagi-pagi sekali dan sekarang sudah pulang.
“Tuan
Cha menyuruhku pulang, Dia tidak
mau ada orang sakit disekitarnya.” Cerita Bok
Sil sedih
“Wow, dia sangat jahat.” Komentar Louis lalu mengenggam tangan Bok Sil untuk
mengajaknya pulang. Bok Sil melonggo seperti tak biasanya Louis mengenggam
tanganya untuk berjalan pulang.
Saat itu juga mereka melewati kedai coffee, Hye Joo
sedang duduk di cafe melihat keduanya yang berjalan sambil bergendangan tangan
lalu memanggilnya Bok Sil ingin melepaskan tapi Louis tetap ingin mengendang
tanganya.
Hye Joo bertanya siapa pria itu, Bok Sil kebinggungan
untuk menjawab tapi Louis dengan mudah kalau ia sebagai wali dan juga
penjaganya dari Bok Sil, lalu mengajaknya untuk segera pergi. Hye Joo melonggo
tak percaya melihat pria tampan yang mengandeng tangan Bok Sil.
Hye Joo berlari masuk ke dalam ruangan sambil menjerit kalau ada berita besar, semua
yang sedang rapat ingin tahu. Hye Joo menyebut nama Bok Sil, lalu tersadar
kalau ada Joong Won didepanya, akhirnya ia pun duduk disamping Min Young untuk
memberitahunya.
“Sepertinya Bok Sil... Sedang berkencan dengan
seseorang. Aku
melihatnya keluar dari cafe, bergandengan
tangan dengan seorang pria, Pria
itu sangat tampan.” Ucap Hye Joo tak percaya,
Joong Won dan Ma Ri diam-diam ikut mendengarnya.
“Aku ‘kan sudah memberitahumu. Kalau Kau akan selalu punya waktu untuk
berkencan tidak
peduli seberapa sibuknya dirimu.” Ucap Min
Young
“Bok Sil lebih kompeten dari yang
kuduga.” Komentar Do Jin
Hye Joo bingung sebenarnya kemana Bok Sil pergi pada jam
kerjanya, Ma Ri memberitahu kalau Bok Sil sakit jadi pulang lebih cepat. Min Young merasa Bok Sil masih
punya tenaga yang
tersisa untuk berkencan. Kyung Kook pikir pria itu pasti
datang untuk menjemputnya lalu menduga kalau mereka
hidup bersama. Joong Won terlihat marah dan langsung
membanting berkas dan kembali ke dalam ruanganya.
Tuan Baek bertemu dengan anak buahnya, menceritakan
kalau Louis muncul di depannya. Si anak buah juga ikut kaget mendengarnya,tapi Tua
Baek merasa ada yang aneh karena Louis sama
sekali tidak mengenalinya. Sia anak buah terlihat
binggung.
“Ini berkas gadis yang sepertinya
dekat dengan
Louis, Kau harus awasi dia. Setelah pemakaman Louis, Joong Won mempekerjakannya di
bagian penjualan. Dia pekerja kontrak selama satu
bulan. jDai Sepertinya dia punya alasan mempekerjakan seseorang yang. jelas-jelas tidak memiliki
pengalaman. Cari tahu
bagaimana mereka saling mengenal awalnya.” Jelas Tuan
Baek khawatir, Si anak buah pun mengerti dengan perintahnya.
Keduanya berjalan menaiki tangga rumah, Louis bertanya
apakah Bok Sil merasa lelah. Bok Sil yang sudah terlihat pucat mengaku kalau ia
baik-baik saja. Louis melihat wajah Bok Sil yang kelelahan langsung berjongkok
didepanya, menyuruh agar naik ke punggungnya, Bok Sil malah panik menyuruh Louis segera berdiri
tapi Louis memaksa agar Bok Sil naik ke punggungnya.
Bok Sil pun akhirnya digendong Louis untuk berjalan
menaiki tangga rumah, lalu bertanya apakah tubuhnhya berat. Louis dengan jujur
menjawab kalau Bok Sil sangat berat, Bok Sil cemberut menyuruh Louis segera
menurunkanya. Louis menolaknya.
“Tapi rasanya menyenangkan. Aku tidak pernah merasa seperti
ini sebelumnya.” Ucap Louis dengan senyuman,
Bok Sil binggung maksud dari ucapanya.
“Tubuhku terasa berat dan lelah, tapi hatiku rasanya hangat.” Kata Louis, Bok Sil tersenyum lalu bersadar di pungung
Louis dengan wajah bahagia, begitu juga Louis.
Sesampai didalam rumah, Bok Sil melihat keadaan rumah
yang kacau balau. Louis hanya bisa tertunduk karena melakukan kesalahan lagi.
Bok Sil mengomel melihat kekacauan dirumahnya. Louis mengaku kalau terburu-buru
pergi ke kantornya jadi membereskan
rumah.
Bok Sil mengambil beberapa barang untuk dibereskan, tapi
Louis menyuruh untuk makan saja dulu, Bok Sil tetap ingin membersihkan
rumah dulu. Keduanya kembali beradu mulut dan
akhirnya duduk bersama di depan meja.
“Kau bisa membereskannya setelah
makan.” ucap Louis ingin membuka tempat buburnya.
“Lebih baik Bersihkan saja dulu
sebelum makan.” kata Bok Sil tetap pada pendiriannya.
Seseorang berjalan masuk ke arah rumah Bok Sil, sementara
keduanya masih tetap beradu mulut mana yang harus lebih dulu dilakukanya. Tapi
akhirnya Bok Sil yang mendorong tempat bubur membuat buburnya tumpah, dan
mengenai baju Louis.
Loius menjerit kesakitan karena bubur yang tumpah masih
panah, Bok Sil pun ikut panik semua pakaian Louis yang kena bubur. Saat itu
seseorang masuk ke dalam rumah Bok Sil yang tak terkunci, Bok Sil dan Louis
kaget melihat Joong Won datang dan Joong Won juga kaget melihat Louis hanya
mengunakan pakaian dalam dengan Bok Sil didalam rumah.
Louis akhirnya datang ke rumah In Sung sambil mengeluh
Bok Sil itu sangat menyebalkan
karena sduah mengusirnya. In Sung
bertanya apakah seseorang datang ke rumah mereka. In Sung menceritakan kalau
pria menyeramkan
itu yaitu Atasannya. In Sung mengatakan bertanya apakah yang di maksud itu Penyelamat
ginsengnya Bok Sil
“Apa kau mengenalnya, Ibu?” tanya In Sung pada ibunya
“Dia membayar biaya rumah sakit Bok Sil waktu itu dia pingsan.” Ucap Nyonya Hwang, Louis kaget mengetahui kalau Bok Sil
pernah pingsan
“Apa Kau tidak tahu? Kau terlalu sibuk dengan dirimu
sendiri sampai
tidak sadar kalau dia sakit. Tapi Apa
yang membawanya kesini?” ucap Bibi Hwang binggung.
“Oh, jangan-jangan. Apa Dia datang kesini karena Bok Sil sedang sakit?” kata Bibi Hwang, In Sung terlihat tak percaya mendengarnya.
Anak Buah Tuan Baek melapor kalau Joong
Won baru saja masuk ke rumah tempat
Bok Sil dan Louis tinggal menurutnya mereka bertiga saling
berhubungan. Tuan Baek menutup telpnya dengan wajah
panik bertanya-tanya Apa
yang sebenarnya Joong Won rencanakan.
Sementara di rumah, Bok Sil pun menyuruh Joong Won untuk
duduk dan mengaku belum membereskan
rumahnya karena sakit. Joong Won menarih salah satu
kardus dan duduk diatasnya. Bok Sil pun bertanya apa yang membuat Joong Won
datang kerumahnya tiba-tiba .
“Siapa
lelaki tadi? Aku bicara tentang pria yang tadi hanya menggunakan dalaman. Jadi Siapa
dia? Apa Kau
tinggal bersamanya?” ucap Joong Won penasaran, Bok Sil membenarkan. Joong Won kaget
mendengarnya
Di rumah In Sung
Bibi Hwang merasa Mungkin Tuan Cha menyukai Bok Sil karena sebelumnya
mau membiayai biaya rumah sakti In Sung juga tahu Joong Won
yang membayar ginseng. Sekarang
Bibi Hwang melihat Joong Won mengunjunginya saat sedang sakit jadi Pasti ada sesuatu diantara
mereka.
“Tidak! Tidak ada apa-apa diantara
mereka. Bahkan Dia hanya memarahinya setiap
hari.” Kata Louis tak percaya
“Dia masih memberikan Bok Sil uang dan menjaganya dan Dia lebih baik darimu.” Ucap Bibi Hwang, In Sung pun setuju.
“Ini mungkin bisa mengubah seluruh
hidup Bok Sil.” Kata Bibi Hwang bahagia. Louis yang
kesal mengacak kembali baju yang sudah dilipat oleh bibi Hwang lalu
menjepretkan sarung tangan karet yang dipakai In Sung. Bibi Hwang pun marah
dengan memukulnya.
Joong Won akhirnya mendengar cerita Bok Sil kalau Louis
adalah seorang
gelandangan yang kehilangan
ingatannya, lalu membawanya
karena dia menggunakan
jaket milik adiknya. Bok Sil membenarkan.
Joong Won merasa kalau Bok Sil itu sudah
gila
“Coba kau Lihat tempat ini. Kau tidak berada di posisi yang
bisa menjaga
orang seperti itu.” kata Joong Won
“Lalu Haruskah aku mengabaikannya
ketika dia tidak
punya tempat lagi?” ucap Bok Sil merasa kalau
tidak ada yang salah dengan tindakanya.
“Kau tidak seharusnya melakukan
itu. Jadi Berapa lama kau mau tinggal
bersamanya?” kata Joong Won
“Sampai aku menemukan Bok Nam.” Kata Bok Sil, Joong Won bertaanya bagaiman kalau Bok
Sil tidak bisa menemukannya?
“Kenapa kau bicara seperti itu?!!” teriak Bok Sil marah
Joong Won mengatakan kalau maksudnya, Bok Sil tidak
tahu kapan akan menemukannya jadi menurutnya Tidak
masuk akal seorang pria dewasa dan
seorang wanita bersama tinggal bersama. Bok Sil
heran kenapa tidak
masuk akal menurutnya Dengan
gorden ini, ini jadi dua
ruangan yang terpisah. Joong Won malah makin panik
kalau hanya di batasi tirai saja.
“Dia bukan pria jahat dan anak yang baik. Aku tidak tahu apa yang terjadi
padanya, tapi aku
merasa kasihan padanya.” Tegas Bok Sil
“Jadi Kau merasa kasihan? Sebenarnya Apa kau ini? Apa Buddha?” ucap Joong Won tak habis pikir dengan sikap Bok Sil.
Louis meminum beberapa gelas Es americano dan merasa
sangat menikmatinya lalu meminta agar Joong Won membelikan satu gelas
lagi, Jooong Won berjanji akan
membelikan satu lagi setelah
mereka selesai bicara. Louis pun siap mendengarkanya.
“Kau.... Tinggallah bersamaku.” Ucap Joong Won, Louis kaget mendengar tiba-tiba Joong
Won meminta agar tinggal bersama.
“Pindahlah bersamaku sekarang.” Kata Joong Won memerintahkanya.
“Tidak... Aku tinggal bersama Bok Sil.” Ucap Louis langsung menolaknya.
Joong Won menahan amarahnya, Louis bertanya apakah Joong
Won itu menyukainya, lalu mengatakan kalau atasan Bok Sil itu bukan
tipenya. Joong Won berusaha menjelaskan kalau bukan itu
maksudnya, Louis ingin pamit pergi
merasa sangat lelah karena belum tidur.
“Apa yang dia
lakukan sepanjang malam?” gumam Joong
Won mulai berpikiran yang aneh lagi. Louis pun akan pamit pergi tapi Joong Won
kembali memanggilnya.
“Aku tidak ingin mengatakan ini, tapi tempatku memiliki luas 190m²
dan punya 3 kama Aku
akan memberikanmu kamar yang memiliki kamar mandi. Semua yang ada di kulkas gratis.” Ucap Joong Won, Louis terlihat terkesima mendengarnya
“Apa kau sedang memamerkan
rumahmu? Dasar Kau yang terburuk.” Ucap Louis langsung beranjak pergi.
Joong Won duduk di dalam mobil terlihat kepalanya banyak
pikiran yang membuat hatinya kesal, lalu memikirkan kalau Louis itu terlihat tidak asing dan bertanya-tanya dimana pernah
melihatnya selain di perusahaan.
Nyonya Choi sedang melihat wajah Louis dalam bingkai foto
memanggilnya “My precious” dengan
bertanya apakah semalam tidurnya nyenyak. Dua pelayanya Nyonya Heo dan Tuan Kim
berada disampingnya. Nyonya Choi pikir harus mengganti bingkainya dengan yang warna emas.
“Ini tidak cocok dengan wajah
tampan Louis, Bagaimana
menurutmu?” kata Nyonya Choi
“Aku akan mendapatkan bingkai emas yang paling baik yang pernah ada.” Kata Pelayan Heo
“Tapi Tidakkah itu terlalu kuno? Bingkai platinum dengan berlian akan lebih baik untuk Tn Louis.”
Ucap pelayan Kim
“Kau benar. Berlian sangat cocok untuk anak seperti Louis” ucap Nyonya Choi, wajah Nyonya Heo cemberut
mendengarnya.
Ia mengajak pelayan Kim untuk berjalan-jalan di sekitar
pantai, Pelayan Kim pikir merasa tak perlu, Nyonya Heo
memperlihatkan wajah sinisnya, Pelayan Kim seperti tak bisa menolaknya.
Di pinggir pantai, Pelayan Heo membuat garis dengan kayu
yang sudah bawanya, seperti memperingatkan Pelayan Kim tak boleh
melewatinya. Peleyan Kim terlihat sudah
ketakutan, pelayan Heo sudah mengatakan sebelumnya kalau Pelayan Kim itu
jangan bertingkah berlebihan. Pelayan Kim membela
diri kalau itu semua untuk Nyonya Choi...
“Wah... Kau membuatku gila. Sekarng Bisakah kau mengerti dengan
cepat? Kau
sangat lamban.” Ucap Pelayan Heo mengejek
“Aku lulus dari Universitas Negeri
Seoul.” Kata Pelayan Kim membela diri
“Apa kau merendahkanku karena aku tidak berpendidikan?!!” ucap Pelayan Heo makin marah
“Tidak.... Aku tidak
pernah berpikir seperti itu” ucap Pelayan Kim ketakutan
“Kalau begitu apa yang kau lakukan tadi? Apa kau memamerkan kalau berasal
dari universitas yang bagus?” kata Pelayan Heo
dengan menaruh kayu diatas pundaknya
Pelayan Kim makin ketakutan merasa bukan itu maksudnya,
tapi akhirnya menyuruh pelayan Heo memukulnya saja menurutnya Apapun
yang katakan, pasti
Pelayan Heo akan tetap memukul akhirnya. Pelayan Heo pun akhirnya bersiap-siap dengan pemukul
kayunya, Pelayan Kim langsung berlari menghindarinya.
In Sung kaget mengetahui kalau Joong Won benar-benar
meminta Louis untuk pindah. Louis membenarkan dan merasa Joong Won itu pasti sangat menyukainya. In Sung merasa Louis itu sudah gila dan berpikir
senaif itu dan meminta agar membaca situasinya sekarang.
“Kenapa kau berpikir semuanya
hanya tentang dirimu? Haruskah
aku menjelaskan apa
maksudnya sebenarnya?” ucap In Sung benar-benar
tak percaya Louis itu seperti orang bodoh.
“Dia menyuruhmu untuk pindah dari rumah Bok Sil. Tuan Cha pasti memiliki perasaan pada Bok
Sil.” Kata In Sung, Louis masih tak percaya.
“Siapa yang akan tinggal diam jika gadis yang kau sukai tinggal bersama dengan seorang pria. Dia lebih baik mengajakmu tinggal
bersamanya jika itu
bisa membuatmu berpisah dengannya.” Ucap In
Sung
“Aku tidak akan meninggalkan Bok
Sil.” Tegas Louis
“Wah... Apa kesalahan yang dilakukan Bok
Sil di
kehidupan sebelumnya? Takdirnya
jadi seperti ini.” keluh In Sung melihat Louis
seperti tak punya masa depan dan langsung pergi meninggalkanya. Louis pun hanya
diam saja seperti sangat polos.
Louis pergi ke sebuah mall, menatap sebuah tas dari
etalase lalu mengajak bicara kalau akan menjemputnya nanti jadi meminta agar
menunggu sebentar saja. Si tas pun membalas kalau Louis hasu cepat kalau ia
semakin cepat tua kalau terus ada didepan etalase. Louis menegaskan kalautas
itu harus ikut bersamanya.
“Apa benda itu bicara padamu lagi?” tanya In Sung mendekatinya, Louis membenarkan, lalu
merasa tas itu terlihat sangat cantik.
“Tentu saja. Bisakah kau
mengenalkannya padaku?” ucap In Sung, Louis
mengejek In Sung itu sudah gila lalu berjalan pergi. In Sung mengikuti gaya
Louis mengucapkan selamat tinggal pada tas didepan etalase.
Bibi Hwang membuang sampah sambil mengomel melihat banyak
puntung rokok depan rumahnya dan mengumpat kalau berhasil
menemukannya, maka akan
memukulnya dengan keras. Anak buah Tuan Baek datang
menghampirinya menawarkan bibi Hwang untuk membaca koran, Bibi Hwang langsung
menolaknya.
“Tentang Penyewa baru di lantai atas. Bisakah kau mengenalkannya
padaku? Aku akan
memberikan ini gratis padamu.” Ucap anak buah Tuan
Baek
“Aku tidak suka baca koran.” Kata Bibi Hwang kesal, Si pria tetap makas agar bisa
mengenalkanya.
Saat itu sebuah amplop terjatuh, Bibi Hwang melihat
isinya lebarang uang 10ribu won dengan jumlah banyak. Anak buah Tuan Baek
memberikan kode agar bisa mengetahuinya informasi tentang Louis.
Keduanya akhirnya bertemu kembali, Tuan Baek kaget
mengetahui kalau Louis itu Hilang ingatan. Anak buahnya menceritakan Saat hari
pemakaman, Bok Sil
membawa Louis ke
rumahnya dan Joong Won mempekerjakan gadis itu di bagian penjualan, bahkan mendatangi tempat mereka
juga.
“Lalu badan siapa yang kita
temukan di lokasi
kecelakaan?” ucap Tuan Baek bingung
“Haruskah aku mencari tahu tentang
itu?” kata anak buahnya.
“Tidak, lupakan saja. Jangan membuatnya tambah rumit.” Ucap Tuan Baek, Anak buahnya bertanya apa yang harus
dilakukanya terhadap Louis.
“Ingatannya mungkin saja kembali, atau Tn Cha mungkin akan
melakukan sesuatu.” Kata Tuan Baek khawatir.
Ma Ri sedang mencoba beberapa pakaian di kamarnya, lalu
meminta pendapat ibunya. Nyonya Baek mengaku kalau itu bagus, Ma Ri mengeluh meminta ibunya Jangan
bilang semuanya bagus tapi meminta agar memilih
satu untuknya.
“Haruskah aku bertanya pada Fancy
Styling Talk?” kata Ibu Ma Ri, Ma Ri binggung apa yang
dimaksud ibunya.
“Itu blog terkenal... yang sedang populer di kalangan
wanita.” Jelas Ibu Ma Ri
“Tidak terima kasih. Aku tidak mau hasilnya jadi
seperti wanita tua.” Ejek Ma Ri
“Jangan merendahkan seperti itu, bahkan Penata
gaya ternama baru-baru ini bergabung
dengan blognya.” Kata Ibu Ma Ri
Ma Ri tak peduli memilih salah satu dress yang menurutnya
cocok, Ibunya bertanya anaknha itu
sebenarnya mau perjalanan bisnis ke Busan atau mau fashion show. Ma Ri mengatakan kalau akan
pergi dengan Tuan Cha. Ibu Ma Ri bertanya apakah hanya mereka berdua saja, Ma Ri membenarkan lalu berharap
Joong Won bisa jatuh cinta padanya.
Bok Sil dan Louis berbaring bersama dengan pembatas
tirai, Louis memberitahu Bok Sil kalau Joong Won mengajaknya untuk tinggal
bersama. Bok Sil terbangun langsung membuka tirai, Louis pun ikut
bangun menceritakan yang dikatakan In Sung kalau semau karena Tn
Cha menyukainya.
“Apa menurutmu begitu?” tanya Louis, Bok Sil hanya terdiam saja. Louis ingin
tahu apa pendapat Bok Sil tapi Bok Sil tak bisa berkata-kata.
“Walaupun dia menyukaimu, kau tidak boleh menyukainya juga.” Tegas Louis, Bok Sil bertanya memangnya kenapa tidak
boleh.
“Aku akan merasa sedih.” Ucap Louis, Bok Sil tersenyum mendengarnya.
“Aku tidak bisa membuat orang yang menjagaku merasa sedih. Kau menjagaku tadi malam. Sambaran Kilat dan petir sangat membuatku
takut. Pada
sebuah malam... di saat
hujan badai, orang
tuaku meninggal karena longsor
dari gunun dan tepat di
depan mataku.” Cerita Bok Sil
Bok Sil masih mengingat saat neneknya histeris melihat
tubuh ayahnya yang sudah tak bernyawa,
lalu sengaja menutup mata adiknya. Ia merasa kalau sejak
saat itu ketika ada bunyi petir dan sambaran kilat membuatku sangat
takut sampai tidak bisa tidur.
“Aku merasa sakit tanpa alasan
yang jelas.” Ucap Bok Sil, Louis memegang tangan Bok
Sil
“Kau... Jangan sampai sakit, Bok Sil.” Kata Louis sedih tak ingin Bok Sil sakit,
“Aku sudah lebih baik sekarang, jangan khawatir. Bok Nam adalah satu-satunya
keluarga yang aku
punya, dan kau
adalah petunjuk terakhir untuk
menemukannya.” Kata Bok Sil
“Yah... Kau benar. Aku akan menemukan Bok
Nam untukmu. Percayalah
padaku.”ucap Louis
“Kita harus ke dokter saat sudah
punya cukup banyak uang, lalu
membeli obat untuk ingatanmu juga. Jadi Tidurlah
sekarang.” Kata Bok Sil menutup kembal tirai lalu
berbaring, Louis sedikit membukanya melihat wajah Bok Sil yang sedang tertidur
membuatnya sangat bahagia. Keduanya pun tidur sangat nyenyak.
Esok paginya, Joong Won seperti tak tidur semalam sampia
ada lingkaran hitam dimatanya, ia masih tak habis pikir kalau pria
dewasa dan wanita tinggal
di ruangan yang sama. Ia membayangkan Louis dan
Bok Sil tidur bersama dengan berpelukan merasa itu tak boleh terjadi dan
memikirkan apa yang harus dilakukanya.
Hye Won datang ke kantor dengan wajah bahagia karena akan
pergi ke busan dengan Joong Won. Bok Sil pun datang menyapa semua seniornya,
Joong Won mendengar suara Bok Sil yang baru datang. Hye Joo langsung
menghampiri Bok Sil bertanya siapa pria kemarin yang menjemputnya menurutnya
Pria itu sangat tampan berpikir
kalau itu pasti pacarnya. Bok Sil menyangkalnya kalau itu bukan pacarnya, Hye Won tak percaya kalau keduanya berdua
bergandengan tangan.
Bok Sil terlihat kebingguan
dan saat Joong Won memanggilnya. Joong Won mengatakan kalau Bok Sil akan
ikut perjalanan bisnis ke Busan hari ini. Bok Sil
kaget begitu juga Ma Ri karena harus pergi bertiga bukan berdua.
Ketiganya akhirnya ada didalam mobil, Bok Sil pun
terlihat cemberut karena harus pergi ke busan. Ma Ri juga tak kalah kesal harus
pergi bertiga.
Louis sedang bersantai di bangkunya, Pesan dari Bok Sil
masuk “Aku akan pergi ke Busan untuk perjalanan bisnis. Jadi Aku tidak
akan pulang ke rumah hari ini, Kau makanlah kimbab untuk makan
malam.” Louis bertanya dengan siapa Bok Sil pergi. Bok Sil
membalas pergi dengan Tuan Cha dan Nona Baek
“Hyung.... Bok Sil akan pergi ke Busan untuk perjalanan bisnis bersama Tn Cha. Dia tidak akan pulang malam ini.” cerita Louis
“Bukankah itu sebuah kencan dengan Berpura-pura pergi perjalanan
bisnis?” kata In Sung yang sedang ada didalam tenda.
Louis kaget lalu mengajak mereka untuk pergi ke Busan, In
Sung binggung kalau itu sangat jauh. Louis tak peduli dan bergegas pergi, saat menuruni
tangga In Sung bertanya apakah Louis sudah
membeli tiketnya. Louis mengatakan belum, In
Sung memberitahu kalau Louis harus membeli tiket lebih dulu. Louis tak peduli
karena menurutnya sekarang mereka harus pergi ke Busan.
Anak buah Tuan Baek pun bisa mendengarnya, lalu
melaporkan pada bosanya. Tuan Baek kaget kalau Louis akan pergi ke Busan, lalu
teringat kembali dengan percakapan istrinya sebelumnya. Nyonya Baek memberitahu Ma
Ri akan pergi ke Busan untuk perjalanan
bisnis besok dengan Tn
Cha.
“Apa dia pergi kesana... untuk bertemu Ny Choi?” ucap Tuan Baek panik dan bergegas pergi dari kantornya.
Bok Sil yang tak pernah melihat pantai langsung terpana
melihat air laut didepan matanya, menurutnya sangat indah. Ma Ri heran melihat tingkah Bok Sil bertanya apakah ia
belum pernah melihat
laut. Bok Sil mengatakan kalau memang belum pernah.
“Nikmatilah kalau begitu.” Kata Ma Ri sinis, sementara Joong Won terlihat bahagia
bisa mengajak Bok Sil pergi dengan melihat senyuman dari kaca spion.
Sampai di hotel, Bok Sil juga melonggo melihat suasana
Hotel yang cukup mewah. Joong Won menyuruh Bok Sil untuk melihat pantai
yang ada di depan dan menunggunya. Ma Ri heran
kenapa Joong Won harus membawa Bok Sil kalau tidak
bisa masuk, Bok Sil pikir tak masalah dengan
senyuman Joong Won pun bergegas masuk hotel dengan Ma Ri.
Pelayan Kim memakai kacamata hitamnya, dengan laptopnya
merasa harus membeli lensa yang lebih besar. Pelayan Heo datang dengan membawa sebutir telur,
terlihat dari wajah Pelayan Kim yang memar dibagian pipinya.
“Kenapa kau jatuh sendiri?” ucap Pelayan Heo
Flash Back
Pelayan Kim yang ketakutan berlari dan akhirnya
tersandung, saat itu Pelayan Heo mendekat dan melihat di bawah wajah Pelayan
Kim ada batu besar yang membuatnya memar.
Akhirnya Pelayan Kim berterimakasih sudah dibawahkan
telur, Pelayan Heo memberitahu kalau sekarang sudah
tidak memukul orang lagi menurutnya Pelayan Kim itu terlalu
berlebihan dan membuatnya malu lalu memberitahu akan
berjalan-jalan dengan Ny Choi.
Bok Sil terlihat bahagia sedang menatap laut didepan hotel,
Louis dan In Sung akhirnya sampai Busan langsung menelp Bok Sil untuk
menanyakan keberadaanya. Bok Sil memberitahu sedang ada di depan laut. Louis binggung dengan kesal kalau laut itu
sangat luas jadi ingin tahu tepatnya ada dimana.
Lalu Bok Sil melihat Nyonya Choi yang sedang duduk
dikursi roda dengan Pelayan Heo, ia pun bertanya tempat mereka berada sekarang. Nyonya Choi memberitahu mereka ada
di Pulau Dongbaek. Bok Sil pun memberitahu
keberadaan pada Louis, akhirnya Loius menyuruh Bok Sil menunggu karena akan
segera datang.
Bok Sil binggung kenapa Louis menanyakan keberadanya dan
bertanya-tanya Apa dia datang ke Busan?. Nyonya Choi pikir kalau teman Bok Sil itu ada diBusan.
Bok Sil pikir seperti itu lalu menceritakan temanya itu hanya
tahu caranya menghabiskan uang.
“Dia pasti sangat senang
berbelanja.” Ucap Nynya Choi
“Aku menyuruhnya mengupas bawang, tapi dia malah membeli kacamata, dan alat pijat. Aku tidak tahu harus bagaimana dengannya.”kata Bok Sil kesal
“Tapi dia tidak lari darimu dan tetap melakukan apa yang kau suruh untuknya. Belanja adalah teman cucuku
satu-satunya. Ohh... Aku
merindukanmu, kesayanganku.” Ungkap Nyonya Choi
sedih
“Apa cucumu pergi ke suatu tempat?” tanya Bok Sil binggung
“Aku mengirimnya ke tempat yang
sangat jauh, supaya
dia bisa hidup dengan lama, tapi
dia malah pergi lebih jauh lagi.” Cerita Nyonya
Choi, Bok Sil hanya bisa diam saja
Pelayan Kim sibuk dengan laptopnya dan melihat sebuah
kacamata dengan warna yang sama menurutnya Louis pasti
akan sangat menyukainya. Lalu membaca sebuah komentar
“Aku menyukainya.
Aku ingin membelinya jutaan kali, tapi aku tidak akan melakukannya.- shopping
king Louis-“ Pelayan Kim yang membaca
kaget.
Lalu teringat sebelumnya kalau Louis selalu berkata “Aku
sudah memberitahumu jutaan kali.” Beberapa
kali dengan wajah yakin merasa kalau itu mungkin Louis.
Ponselnya berdering, terlihat nama Tuan Baek. Tuan Baek
ada didalam mobil bertanya apakah Nyonya Choi pergi ke
suatu tempat karena tidak
menjawab ponselnya. Pelayan Kim memberitahu
Nyonya Choi sedang berjalan-jalan di sekitar Eastern Hotel dengan Pelayan Heo.
Tuan Baek mengerti lalu menutup telpnya teringat kembali
dengan Istrinya kalau Ma Ri akan
pergi ke Busan besok dengan Tn Cha. Tuan baek
bertanya dimana tempat hotelnya. Istrinya memberitahu akan tinggal di Eastern Hotel. Tuan Baek langsung meminta sopir agar segera Pergi ke Eastern Hotel.
Pelayan Kim merasa Tuan Baek itu terdengar
berbeda dari biasanya lalu melihat kembali nama “Shopping
King, Louis” seperti yakin kalau itu pasti Tuan Louis yang selama ini
dilayaninya.
In Sung dan Louis berjalan untuk menemui Bok Sil, Louis
merasa kalau Tempat
ini tidak asing. In Sung terlihat bersemangat
berpikir mereka bisa membawa
kursi jiwa itu dan bertanya apakah Louis mengingat sesuatu lagi. Louis memijat kepalanya seperti merasakan ada yang aneh
malah bertanya apakah meraka sudah sampai, In Sung dengan wajah kesal
memberitahu mereka harus menaiki tangga lagi sampai atas sambil mengeluh seharusnya
tidak pergi bersamanya.
Tuan Baek datang terburu-buru menemui Nyonya Choi, Bok
Sil melihat Tuan Baek yang datang seperti bisa mengenalinya. Nyonya Choi heran
kenapa Tuan Baek datang ke Busan. Tuan Baek berdalih sengaja datang untuk
menemuinya. Bok Sil menyapanya Tuan Baek lebih dulu.
“Apa kau mengenalnya?” tanya Nyonya Choi, Tuan Baek memilih untuk tak
menjawabnya.
“Terima kasih karena obrolan yang
menyenangkan tadi. Bersenang-senanglah
dengan temanmu... yang
suka belanja.” Kata Nyonya Baek
Tuan Baek buru-buru membawa pergi Nyonya Choi sebelum
bertemu dengan Louis, saat itu Louis dan In Sung akhirnya sampai memanggil Bok
Sil. Nyonya Choi merasa mengenal suara Louis, Tuan Baek langsung menutupinya
merasa Nyonya Choi sedang merindukannya lagi. Nyonya Choi ingin melihat tapi Tuan Baek memberitahu
kalau tahu Ma Ri dan Tn Cha ada Busan dan mengajak untuk makan siang bersama. Nyonya Choi langsung setuju.
Bok Sil tak percaya melihat In Sung dan Louis datang
karena jaraknya sangat jauh, dan berpikir kalau keduanya datang hanya
demi makanan. Louis mengatakan kalau sengaja datang karena khawatir padanya. Bok Sil pikir Louis lebih baik Khawatirkan saja diri sendiri.
“Darimana kau mendapat uang untuk
kesini?” tanya Bok Sil
“Aku meminjamkan uang padanya” ucap In Sung, Bok Sil pun makin kesal
“Kau bersama Tn Cha. Jadi aku
harus dating dan Kau tidak boleh memasak untuk
orang lain selain aku.” Kata Louis, Bok Sil
binggung mendengarnya.
“Hei... Itu pernyataan cinta atau kau
sedang memanfaatkannya?” kata In Sung.
Louis tak menjawabnya kembali merengek lapar dan meminta
Bok Sil membelikan makanan. In Sung merasa Louis itu anak aneh. Louis hanya
bisa tersenyum karena bertemu dengan Bok Sil, sementara Bok Sil terlihat kesal
dengan tingkah dua laki-laki didepanya datang ke Busan untuk meminta makan.
bersambung ke episode 6
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Louie mnt mkn ma unnie tatie aj tar unnie masakin balado jengkol ok
BalasHapusLouie mnt mkn ma unnie tatie aj tar unnie masakin balado jengkol ok
BalasHapusIh,, seru juga lama2.. Haha.. LOL Louise. Bok sil cantik. Facenya asia banget kayaknya :-D;-). Semangat lanjut sinopnya. Tambahin BTS/linknya dong. Makasih :-D
BalasHapus