PS : All
images credit and content copyright : KBS
Ibu Ra On yang sedang mengangkat jemuran mengeluh anaknya
yang pulang terlambat, saat membalikan badan matanya melotot kaget melihat
sosok orang yang dikenalinya. Keduanya saling menatap cukup lama karena sudah
10 tahun lamanya tak bertemu.
Panglima masuk ke dalam ruangan raja, dengan gugup memohon
maaf lebih dulu. Kasim Han pun ikut panik meminta agar
Panglima segera bicara. Panglima melaporkan kalau Hong
Gyeong Nae masih hidup. Raja dan Kasim Han kaget
kalau Tuan Hong si pemberontak ternyata masih hidup.
Ibu Ra On masih terdiam, Tuan Hong menyakinkan istrinya
kalau memang ia yang kembali. Ibu Ra On seperti tak percaya yang datang adalah Ayah
Ra On. Tuan Hong memegang lengan istrinya mengajak
mereka harus pergi dari tempat ini dan menanyakan keberadaan anaknya. Ibu Ra On
memberitahu Ra On sedang ada dibukit,
Beberapa Pengawal istana sudah berjalan ke arah rumah Ra
On, Tuan Hong pun menarik istrinya untuk ikut pergi denganya. Saat itu juga
Pengawal istana masuk ke dalam rumah mencari seseorang. Tuan Hong bersembunyi
dalam sebuah ruangan dan melihat beberapa Pengawal akan berjalan ke ruanganya.
Tuan Hong melihat istrinya yang ketakutan, lalu meminta
agar jangan bergerak dan tetap ada dalam ruangan. Ibu Ra On menahan tangan
suaminya agar tak keluar karena sangat berbahaya, tapi Tuan Hong lebih baik
menghadapi dari pada membayakan nyawa istrinya.
“Apa Kalian ... mencariku ?” ucap Tuan Hong keluar dari persembunyian.
Perkelahian pun terjadi, Tuan Hong berusaha melawan semua
pengawal istana. Ibu Ra On menahan suara tangisnya agar tak terdengar, lalu
mengintip suaminya yang sedang berkelahi. Tuan Hong keluar rumah dan langsung
di kepung dengan pedang pada lehernya, ibu Ra On melihat dari kejauhan, Tuan
Hong menatap istrinya seperti sudah pasrah untuk ditangkap oleh pihak kerajaan.
Panglima memberitahu Tuan Hong baru saja
ditangkap, dan
dikirim ke Biro Investigasi Istana. Raja
terlihat marah dan mengumpat merasa kalau Panglima sedang bercanda padanya saat
ini. Panglima juga merasa tak percaya tapi memang semuanya itu benar.
“Tidak mungkin ... 10 tahun yang lalu dia sudah
mati ... mana mungkin ?!” Kata Raja masih tak
percaya
“Sepertinya Hong Gyeong Nae
berhasil selamat dari Benteng Jeongju 10 tahun lalu saat ini Ia sedang menyiapkan
pemberontakan baru. “ kata panglima
Kasim Han juga tak kalah kaget mengetahui Tuan Hong yang
masih hidup, Raja tiba-tiba tak sadarkan diri karena shock, Ratu panik
berteriak meminta agar di panggilkan tabib istana. Kasim Han kebinggung melihat
semua kejadian yang tak diduga olehnya.
Ra On kembali ke rumah dan melihat semua barang-barang
sudah berantakan, lalu melihat ibunya yang terlihat menangis duduk di dalam
rumah dengan wajah ketakutan. Sementara Pangeran Lee bergegas pergi karena
mengetahui ayahnya yang pingsan setelah mengetahui Hong Gyung Nae baru
saja tertangkap.
Ra On mendekati ibunya, menanyakan lebih dulu keadaanya. Ibu Ra On berkata dia tertangkap. Ra On binggung siapa yang dimaksud ditangkap, Ibu Ra On
mengatakan kalau Ayah Ra On, Ra On masih tetap tak mengerti dengan maksud
ucapan ibunya.
“Ayahmu ... Aku
pikir Ia sudah mati ... Selama ini Aku harap
Ia masih hidup ...Ternyata dia memang belum mati ... Aku harap dia tidak mati dan
tetap hidup. Dia hidup ... masih hidup ... Ra On...” ucap Ibu Ra On , Ra On memeluk ibunya tak percaya kalau
ternyata ayahnya itu memang masih hidup.
[EPISODE 16 - DUNIA YANG KAU IMPIKAN]
Sebuah kereta dengan dibuat seperti kurungan berjalan
melewati pasar dan kerumunan orang, Tuan Hong sudah mengunakan pakaian tahanan
dan juga tangan di ikat. Semua pengawal menyuruh semua orang minggi dan jangan
menghalangi jalan. beberapa orang tak percaya kalau Hong Gyung Nae masih hidup !
Dari lantai dua, Kasim Han melihat sosok Tuan Hong dengan
Byung Yun, merasa kalau tak salah lagi kalau ternyatamemang masih hidup. Selama
ini ia sudah menunggu begitu lama temanya itu dan merasa sedih karena harus bertemu dengan
keadaan seperti ini.
“Ia dibawa ke Istana, bukan ke
Biro Investigasi sesuai perintah Raja.” Kata Byung
Yun
“Aku akan pertaruhkan nyawaku agar Ia bisa meloloskan diri. “ kata Kasim Han.
Kasim Han masuk kembali ke dalam ruangan, melihat Ra On
yang sedang duduk merawat ibunya. Ra On menatap Kasim Han terlihat kebingungan,
Kasim Han menenangkan kalau tempatnya sekarang ini mereka jaga dengan sangat
ketat dan menanyakan kondisi ibunya sekarang.
Ra On pikir ibunya masih Shock setelah melihat ayahnya
ternyata masih hidup dan langsung ditangkap jadi belum sadarkan diri. Kasim Han
yakin ibunya akan baik-baik saja
setelah beristirahat, jadi tak perlu khawatir. Ra On memanggil Kasim Han
sebelum pergi karena ada yang ingin ditanyakan.
Keduanya duduk saling berhadapan diruangan lain, Kasim
Han langsung mengatakan tidak boleh, dan mengingatkan kalau
saat ini tempat itu sangat berbahaya. Ra On tahu
akan hal itu. Kasim Han mengingatkan Tuan Hong adalah seorang kriminal yang tertangkap setelah
10 tahun
“Dirimu dan ayahmu sangat sulit
dilindungi saat ini.” ucap Kasim Han
“Makanya aku meminta tolong padamu
... Jika
terjadi sesuatu ... Kasim Ha... bagaimana mungkin hanya aku yang
tidak kenal ayahku yang dikenal oleh semua orang ?” ucap Ra On
“Aku tidak bisa membawamu ke dalam
bahaya.” Kata Kasim Han tetap menolaknya.
“Untuk yang terakhir kali, dan satu kali saja....Tidak... maksudku ... untuk pertama kalinya,
ijinkan aku bertemu ayahku.” Ucap Ra On memohon
pada Kasim Hong agar bisa bertemu dengan ayahnya.
Raja seperti ketakutan mengetahui Tuan Hong masih
hidup bahkan
datang mencarinya di dalam kamar beberapa
hari lalu, menurutnya itu bukan mimpi. Pangeran
Lee yang ada didalam bersama para mentri hanya bisa diam saja.
“Dihari penting saat Putra Mahkota
akan menikah, bagaimana
... bagaimana hal ini bisa terjadi ?!” ucap Raja
marah
“Yang Mulia, kita bisa mengatur
tanggal kembali, mohon jangan khawatir mengenai pernikahan
dan lekaslah sembuh.”kata Mentri Joo menenangkan
“Dia kriminal yang sudah
mempermainkanku selama 10 tahun ! Jika
aku menghukumnya dengan dipenggal, itu masih belum cukup !” ucap Raja penuh amarah.
“Benar... Yang Mulia. .. Hamba juga tidak bisa menahan
amarah. Ia pengkhianat yang melakukan
pemberontakan. Silahkan lakukan Interogasi istana dan
segera singkirkan dia. [Interogasi Istana dipimpin langsung oleh Raja]” kata PM Kim
“Perdana Mentri, kau ingin melakukan
interogasi istana ?! Apakah
kau tahu, kalau Raja saat ini sudah sangat tertekan karena orang itu ditangkap
?!” ucap Pangeran Lee menolaknya.
“Ya, melihat kondisi kesehatan
Raja, hal ini tidak bisa dilakukan.” Ucap Mentri
Joo mendukung Pangeran Lee.
“Tidak ! Sesuai kata Perdana Mentri, aku
akan menginterogasi secara langsung !” tegas
Raja, PM Kim pun terlihat tersenyum licik bisa membuat raja menyetujui
rencananya.
Ra On sudah mengunakan pakaian pengawal kerajaan menatap
ke bagian depannya dengan istana yang terbentang luas dari atas. Seseorang
datang mendekatinya, Ra On kaget melihat Byung Yun yang ternyata datang
menghampirinya. Byung Yun menyuruh Ra On Tetap menunduk
dan mengikutinya dari dekat dengan
memberikan sebuah pedang.
“ Apa Orang yang akan mengawalku adalah
... kau Kim Byung Yun ?” ucap Ra On tak percaya ternyata orang kepercayaan
Pangeran sebagai bagian dari pemberontak.
“Tetap tutup mulut sampai
kuijinkan bicara.” Tegas Byung Yun lalu
berjalan pergi dan Ra On pun mengikutinya dari belakang.
Kasim Jung mengikuti Pangeran Lee yang berjalan dengan
cepat bertanya mau kemana mereka sekarang. Pangeran Lee mengatakan akan pergi ke
penjara. Kasim Jung binggung kenapa harus semalam
ini, Pangeran Lee bersikukuh harus menemui orang itu secara
langsung.
Sementara Ra On sudah dibawa oleh Byung Yun sampai ke
penjara, lalu Byung Yun akan berjaga-jaga didepanya. Ra On menatap punggung
ayahnya dengan mata berkaca-kaca seperti tak bisa berkata-kata lagi.S aat itu
terdengar suara seseorang yang akan datang, Byung Yun bergegas untuk mengajak
Ra On pergi.
Ra On pun melemparkan sapu tangan milik ibunya ke dalam
penjara ayahnya. Byung Yun dan Ra On segera meninggalkan penjara, Tuan Hong
melirik seperti bisa mengenali kalau anaknya yang datang.
Ra On dan Byung Yu berjalan ke luar dari penjara dan
melihat ada banyak penjaga yang lalu lalang dan melihat didepan mereka ada Ui
Gyo dan yang lainya, Byung Yun berpikir cepat untuk menyelamatkan diri
sementara Ra On ketakutan karena mungkin sekarang nyawanya dalam bahaya.
Akhirnya Byung Yun berjalan di belakang penjaga yang akan
melewati Ui Gyo, saat itu keempatnya pun membungkuk bisa menutup wajah dari topi
yang digunakan. Tapi Ui Gyo terlihat curiga dan melihat dua pengawal lain yang
berbeda, Ra On dan Byung Yun berjalan berbelok dan Ui Gyo bisa melihat wajah Ra
On yang sangat jelas.
Pangeran Lee datang menemui Tuan Hong dalam penjara
langsung bertanya apakah memang benar orang itu sungguh
Hong Gyeong Nae. Tuan Hong membenarkanya dan
berani bertanya apa yang Putra Mahkota ingin tahu sehingga
datang ke penjara.
“Apa Penangkapanmu ... diketahui
keluargamu ?” tanya Pangeran Lee seperti
mengkhawatirkan Ra On dan ibunya.
“Aku tidak punya keluarga.” Ucap Tuan Hong
“Kudengar kau ingin memusnahkan
keluarga kerajaan, apakah aku ... salah satu targetmu ?” tanya Pangeran Lee
“Apa Sekarang Investigasi istana sudah
dimulai ?” ucap Tuan Hong sinis
“Aku ... kehilangan orang yang
sangat penting karenamu.” Ucap Pangeran Lee penuh
amarah.
“Alasan langit menciptakan
pemimpin demi memimpin rakyat, bukan demi
satu orang dan kelompoknya.” Tegas Tuan Hong
Pangeran Lee bisa mengertahui itu filosofi
Topeng Putih, Tuan Hong mengatakan bukan itu saja
tapi ada yang lain, dan yakin
ada kesalahan dalam perkataan ini. Pangeran Lee
ingin tahu apa lagi. Tuan Hong mengatakan Pemimpin yang bekerja untuk
rakyat bukan diciptakan oleh Langit [surga]. Pemimpin
yang bekerja demi rakyat, diciptakan oleh rakyat sendiri.
Byung Yun membawa Ra On ke Jahyeondong kembali karena
merasa untuk saat ini terlalu bahaya pergi ke penjara, Ra On measa tak enak
hati karena dirinya membuat Byung Yun juga jadi kesusahan. Saat itu seseorang datang masuk ke dalam ruangan.
Ra On kaget melihat Pangeran Lee sudah ada didepanya,
Pangeran Lee bertanya apakah Byung Yun yang membawa Ra On. Byung Yun
membenarkan dan meminta maaf.
PM Kim membawa selembar gambar Ra On pada selembaran dan
bertanya apakah Ui Gyo yakin dengan yang dikatakanya. Ui Gyo menceritakan kalau merasa
aneh karena pengawal tadi menghindari tatapan mata jadi melihat kembali kembali
untuk memastikan dan
ternyata benar dugaanya.
“Dia berani sekali datang kemari.” Komentar Geun Gyo
“Pergi dan tangkap dia sebelum
interogasi istana dimulai.” Kata PM Kim
“Ya. Bahkan dalam situasi sekarang
seekor semut akan sulit melarikan diri. “ komentar
Ui Gyo
“Aku penasaran melihat reaksi
Putra Mahkota saat melihat ayah dan anak ini bersama-sama.” Ucap PM Kim dengan senyuman sinisnya.
Ra On dibawa ke sebuah ruangan dibagian atas dan
tersembunyi dari Jahyeondong. Pangeran Lee berkata kalau Ra On dikejar
sampai Balai Pertobatan maka ia bisa
sembunyi diruangan itu karena Pintunya
... tidak mudah ditemukan dari luar.
“Jadi Di Balai Pertobatan ... ada
tempat seperti ini ?” ucap Ra On seperti terkejut
melihatnya.
“Ibuku ... terkadang memakai
tempat ini.” kata Pangeran Lee lalu menanyakan
kedaaan Ra On, Ra On mengatakan kalau ia baik-baik saja.
“Aku akan mengatur agar kau bisa
pergi ke penjara. Jika kau merindukan seseorang ...
maka kau harus menemuinya.” Ucap Pangera Lee, Ra On kaget karena Pangeran Lee
membiarkan untuk bertemu dengan ayahnya.
Selembaran di tempat pada lingkungan istana [HONG
RA ON, 18 TAHUN. PUTRI PEMBERONTAK, HONG GYEONG
NAE] Semua pelayan berbaris untuk diperiksa sebelum kembali
berkerja diistana.
Yoon Sung kaget melihat selembaran yang tertempel kalau
semua sekarang mencari Ra On sebagai anak dari seorang pemberontak, beberapa
orang berbisik kalau Ra On menyamar menjadi kasim bernama
Hong Sam Nom. Dua kasim teman Ra On sedang berjalan dan berhenti
melangkah ketika melihat selembaran yang tertempel.
“Ini semua Hanya khayalanku yang membuat wajah
ini terlihat tidak asing, kan
?” kata Sung Yul
“Aku harap begitu, tapi aku merasa
seperti kau juga.” Ucap Do Gi
“Apa Kasim Hong ... adalah putra pemberontak ?” kata Sung Yul tak percaya, Do Go membenarkan kalau
bukan putra pemberontak, melainkan putri. Keduanya terlihat tak percaya.
Ha Yeon melihat selembaran yang di tempel seperti tak
percaya, lalu bertanya pada pelayan. Pelayan memberitahu orang itu adalah
kasim Istana Timur yang disukai Putra Mahkota layaknya perempuan. Ha Yeon makin kaget mendengarnya.
“Terlebih lagi, Ia ternyata adalah
putri pemberontak Hong Gyeong Nae.” Kata Pelayan,
Ha Yeon benar-benar tak percaya Kasim yang ditemui selama ini adalah seoarang
wanita dan sekarang menjadi putri seorang pemberontak.
Kasim Han bertemu dengan Byung Yun memberitahu rencananya
Dalam 2 hari, kita harus keluarkan Tuan Hong dari penjara. Ketika Saat penggantian penjaga, mereka akan menekan para
penjaga untuk membuka ruang selnya.
“Jika kau bawa melewati lorong
bawah tanah, maka aku akan
bawa dia keluar dari istana.” Jelas Kasim Han
“Ya. Perlu berapa orang untuk
melakukannya ?” kata Byung Yun, Kasim Han pikir
termasuk Byung Yun maka mereka semua jumlahnya ada 10 orang, Byung Yun pun
mengerti.
“Lindungi anak itu agar tidak
ditemukan.” Kata Kasim Han, Byung Yun mengerti dan
akan mengingat perintahnya.
Pangeran Lee melihat Ha Yeon ada di kamarnya dan bertanya
Kenapa ... datang ke istana timur. Ha Yeon merasa Meskipun
upacara pernikahan tidak jadi dilaksanakan, sepertinya ia sudah menjadi Putri Mahkota, karena pelayan mengijinkan
untuk menunggu Putra Mahkota sendirian
di Istana Timur meskipun tidak ada dalam ruangan.
“Maaf sudah membuatmu menunggu. Tapi,
sekarang sudah larut, bagaimana kalau datang lagi besok
?” ucap Pangeran Lee acuh lalu duduk membuka bukunya
diatas meja.
Ha Yeon membalikan badanya dan melihat gelang yang bisa
di pakai Pangeran Lee sudah tak ada dalam pergelangan tanganya. Ia masih ingat
saat ada di perpustakan melihat Pangeran Lee mengunakan gelas berwarna biru
yang sebelumnya di beli dipasar.
“Apa Gelangnya ... sudah anda lepas ?” tanya Ha Yeon penasaran, Pangeran Lee terdiam lalu
mengangkat wajahnya dengan tatapan dingin
“Aku bertanya karena itu
sepertinya barang berharga bagimu, dan sekarang sudah
tidak ada lagi di pergelengan tangan
mu” ucap Ha Yeon
“Hanya kutinggalkan sebentar
ditempat lain.” Kata Pangeran Lee, Ha Yeon terdiam
seperti bisa merasakan sesuatu.
“Gelang itu berarti meskipun
terpisah dari kekasihmu, apa takdir
pada akhirnya akan mempertemukan kalian kembali ? Pedagang di pasar belakangan ini
semakin pandai membuat cerita.” ucap Ha Yeon
“Meskipun bohong ... mereka tahu
betul hati orang yang ingin mempercayai hal itu.”
kata Pangeran Lee. Ha Yeon pun menatap Pangeran Lee dengan menahan rasa
sedihnya.
Ha Yeon pergi ke taman yang biasa jadi tempat Pangeran
Lee membaca buku, teringat kembali saat Ra On membantunya mengambil buku
terlihat gelang pasangan yang dinginkan dan salah satu gelang lainya itu di
pakai ole Pangeran Lee.
Sebelumnya Pangeran Lee mengaku Ada wanita
lain di dalam hatinya. Ha Yeon bertanya wanita
seperti apa yang disukainya. Saat itu Kasim Jung datang dengan wajah panik
memberitahu tentang Ra On, Pangeran Lee langsung pergi begitu saja tanpa pamit.
Ketika ia datang ke taman, Pangeran Lee dengan nada marah
memperingatkan Ha Yeon Jangan datang lagi ketempat ini untuk selamanya. Ha Yeon seperti masih tak percaya ternyata orang yang
dicintai pangeran Lee adalah Ra On yang selama ini membantunya
Tuan Hong ada dalam penjara sambil meremas sapu tangan
milik istrinya, Ra On datang kembali menemui ayahnya, Tuan Hong langsung
menyembunyikan sapu tangan istrinya agar tak diketahui anaknya. Ra On hanya
diam saja menatap ayahnya dalam penjara. Ayahnya bertanya apaka ada yang ingin
dikatakan.
“Pengawal baru saja pergi dan memintaku
mengambil alih.” Ucap Ra On, Tuan Hong
bertanya apakah kemarin anaknya datang karena permintaan
pengawal itu juga. Ra On hanya terdiam
“Ra On... Hong Ra On.. Aku tidak memberimu nama itu agar
menderita seperti ini ... Maafkan
aku....” kata Tuan Hong merasa menyesal
“Pernahkah kau ... berencana
muncul di depanku?” tanya Ra On dengan air mata
mengalir.
“Entahlah ... Jika
kau ... tidak perlu berpakaian sebagai laki-laki seperti sekarang, jika hari
itu datang”
kata Tuan Hong
“ Meskipun ... kau tidak bisa mengubah dunia. Dengan Cukup
di sisiku, sebagai seorang ayah ... bukankah
itu sudah memberiku kekuatan ?” kata Ra On
“Dunia yang bermasalah ini, mengabaikan
anak sendiri ... Aku mungkin bisa berkata "Kenapa kau tidak bisa lebih
baik dari ini ?!" Aku tidak ingin memarahimu
seperti itu. Maka, aku ingin mengubahnya Agar kau bisa hidup, di dunia
yang sedikit lebih baik.”kata Tuan Hong
“Meskipun begitu ... Jika aku tahu kau masih hidup, alangkah
bagusnya seperti itu. Aku
akan merindukan dirimu dan akan
memanggil dirimu "ayah" ...” kata Ra On sambil menangis, Tuan Hong tak bisa
berkata-kata lagi, dari kejauhan Pangeran Lee seperti sengaja mengantar Ra On
agar bisa bertemu langsung dengan ayahnya.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar