PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 13 Oktober 2016

Sinopsis Shopping King Louie Episode 6 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC

Louis tidur di tempat tidur yang nyaman tapi gelisah bertanya-tanya  Apa Bok Sil sudah tidur sekarang. Sementara Bok Sil juga seperti tak biasa karena tak ada Louis disampingnya, bertanya-tanya apakah Louis tidur dengan nyenyak dengan suasana yang baru. Keduanya saling mengirimkan pesan yang sama “Apa kau sudah tidur?” keduanya pun tersenyum bahagia.
Kenapa kau masih bangun?” tanya Bok Sil
Aku sedang memikirkanmu. Rasanya aneh tidak ada kau disini. Apa Kau baik-baik saja?” balas Louis
Aku senang karena kau sudah tidak ada...” tulis Bok Sil, Louis cemberut membaca pesan dari Bok Sil
“Louis... Tn Cha adalah penyelamat ginsengku, dia juga yang mempekerjakanku. Dia membelikan kita kulkas dan mesin cuci dan sudah banyak membantuku. Kau tahu, kan? Jadi jangan membuatnya tidak nyaman dan bersikap baiklah, oke?” tulis Bok Sil. Louis kesal Bok Sil terus membicarakan Tuan Cha,
Apa hanya itu yang ingin kau katakan padaku?” balas Louis membuang ponselnya.
Aku merindukanmu.” Tulis Bok Sil, Louis yang membacanya tersenyum bahagia dan sumringah lalu membalas pesan Bok Sil “Aku sangat merindukanmu.” Bok Sil ikut bahagia ternyata Louis juga sangat merindukanya. Lalu keduanya seperti bisa tidur dengan wajah bahagia. 


Joong Won memberikan sarapan dengan sepotong roti,  telur dan juga sosis. Louis melihatnya merasa sangat suka sarapan dengan gaya Amerika seperti ini. Joong Won menyuruh Louis segera makan, Louis tiba-tiba menyuruh Joong Won agar mengunakan dasi yang lain saja. 
Sepertinya kau suka terlihat gaya dan modis. Pakailah warna yang lebih mencolok, Kau pasti terlihat bagus memakainya.” Komentar Louis.
Joong Won terdiam dan Louis pergi ke kamarnya membawa sebuah dasi lalu meminta agar berdiri. Louis seperti seorang designer memasangkan dasi berwarna merah dan berkomentar kalau penampilan Joong Won sekarang terlihat bagus.
Bukannya kau harus pergi kerja?” ucap Joong Won, Louis menyuruh Joong Won pergi saja lebih dulu. Joong Won sedikit berdeham lalu keluar rumah Louis mengeluh Joong Won selalu saja berdeham setiap saat. 


Louis pun mulai mandi dengan berendam dengan sabun dan banyak busa, tak lupa menyalakan musik dari ponselnya. Ia seperti menikmati kembali kehidupanya yang tak bisa dilakukan saat di rumah Bok Sil.
Ia pun pergi ke kamar Joong Won dengan mengintipnya lebih dulu, dengan handuk yang masih melinggar di pinggangnya duduk diatas tempat tidur Joong Won. Tanganya merasakan kain yang berbeda pada selimut dan tahu itu bahan micromodal akhirnya ia membaringkan tubuhnya yang setengah telanjang karena merasanya nyaman.

Ibu Joong Won dan suaminya datang dengan membawa makanan, lalu ia merasakan ada yang aneh. Tuan Cha bertanya apa maksud dari ucapan istrinya. Ibu Joong Won merasakan Suasananya terasa berbeda dan seperti insting seorang wanita.
Akhirnya Ibu Joong Won masuk kamar anaknya, matanya langsung melotot kaget melihat Louis yang tidur dengan telanjang. Louis pun menjerit panik menutup tubuhnya dengan selimut. Tuan Cha pun bergegas masuk tak percaya ada sosok pria didalam kamar anaknya tanpa pakaian. 

Louis duduk didepan orang Tua Joong Won dengan sengaja melipat kakinya seperti wanita. Ibu Joong Won terlihat masih shock bertanya apakah Louis itu tinggal bersama Joong Won sekarang. Louis membenarkan dengan menceritakan kalau Joong Won yang memohon untuk pindah bersamanya.
Sepertinya... dia tertarik denganku.” Kata Louis sengaja mengoda, Ibu Joong Won kaget dan langsung lemas. Tuan Cha pun panik meminta agar istrinya bisa tenang. 

Keduanya akhirnya pulang ke rumah, Ibu Joong Won hanya diam saja. Tuan Cha mendekatinya dan kaget melihat wajah istrinya menghitam karena maskaranya luntur. Ibu Joong Won tak percaya kalau Joong Won itu bisa melakukan semua ini pada mereka lalu mengingatkan saat pergi ke peramal.
Aku melihat seorang gadis dan seorang pria.” Ucap Si peramal.
Ibu Joong Won tak percaya dengan semua kejadian ini, Ayah Joong Won menenangkan kalau Si Peramal itu juga melihat seorang wanita. Ibu Joong Won kembali menangis merasa anaknya itu menyukai sesama jenis yang kewanitaan. 

Tuan Baek bertanya pada Joong Won apakah Masalah dengan Raja Belanja, Louis sudah selesai. Joong Won mengatakan sudah. Tuan Baek melihat Sepertinya orang itu sudah menimbulkan masalah di beberapa situs dengan memposting review-review dan saran bagi orang-orang.
Aku juga mencari tahu tentang itu. Aku dengar ID itu... milik salah satu pegawaimu, Ko Bok Sil.” Kata Tuan Baek
Seseorang mencuri ID-nya. Aku sudah membereskan semuanya, jadi jangan khawatir.” Ucap Joong Won tenang
Tn Cha.... Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku?” ucap Tuan Baek menyindir
Apa yang harus aku sembunyikan? Kau terdengar seperti menuduhku menyembunyikan sesuatu darimu. Kenapa aku melakukan itu?” kata Joong Won heran. Tuan Baek seperti lebih banyak menaruh curiga pada Joong Won. 

Louis kembali berkerja menyebarkan selembaran untuk mencari Bok Nam, berpikir  mereka mencetak lebih banyak lagi selebaran. In Sung pikir mereka sudah menyebarkan banyak selebaran. tapi belum menerima satu panggilan pun.
Hei, bagaimana jika ternyata.. Bok Nam sudah mati?” kata In Sung, Louis terdiam lalu berteriak itu tak mungkin
Jangan bicara sembarangan seperti itu. Bok Sil bilang perkataan yang positif akan membawa keberuntungan.” Kata Louis marah
Aku hanya merasa frustasi.... Maafkan aku.” Kata In Sung
Louis lalu mengajak In Sung duduk di halte lebih dulu,  lalu mengambil gambar foto Bok Nam dari ponselnya, setelah itu mengirimkan pada SNS dengan tulisan "Tolong hubungi aku jika kau melihatnya." In Sung melihat cara Louis memberikan jempolnya merasa tak percaya kalau Louis punya ide secemerlang itu. 
In Sung masuk rumah Joong Won melonggo karena tidak pernah melihat rumah seperti ini dan merasa atasan Bok Sil memiliki selera yang bagus. Keduanya pun duduk di sofa, Louis pun menyuruh Joong Won mengambil semua makanan yang ada didalam kulkas. Joong Won merasa kalau sekarang seperti disurga bisa makan semuanya.
Aku merasa buruk karena kita menikmati ini semua tanpa Bok Sil.” Kata Louis sedih
Ah, tidak! Dia menikmati hidupnya tanpa kau, jadi jangan khawatir.” Ucap In Sung
Hei,  Apa kau tidak lapar? Apa ada yang lebih mengenyangkan dari ini?” tanya In Sung, Louis tersenyum meminta agar dibuatkan juga untuknya. 

In Sung sibuk memasak dan Louis tertidur diruang tengah sambil mengangkat kakinya, JoonG Won pulang ke rumah melihat meja sudah berantakan dengan makanan dan juga ada sosok orang yang memasak didapurnya.
Apa yang kalian lakukan sekarang?!!” teriak Joong Won, Louis kaget terbangun dari tidurnya menjatuhkan makanan diatas meja, sementara In Sung yang ketakutan pun menjatuhkan semua bumbu dilantai.
Halo,  Namaku Jo In Sung... Louie dan aku lapar, jadi aku membuat ramyeon...” ucap In Sung gugup lalu berjalan dan tak sengaja malah menyentuh telur dan menjatuhkan semua ke lantai. Louis menutup wajahnya karena membuat masalah lagi. 

Joong Won sudah berdiri di ruang tengah dengan In Sung yang membersihkan lantai yang berantakan dengan makanan. Sementara Louis membereskan telur yang berserakan dilantai.  Joong Won menyimpulkan kalau perusahaan tempat merkea  bekerja adalah mencari Bok Kan dan sengaja dibuat untuk mencari adik Bok Sil. In Sung membenarkan.
Lalu siapa yang membayar kalian berdua?” tanya Joong Won
Tentu saja Bok Sil, karena Dia klien kami.” Kata In Sung, Joong Won melotot bertanya berapa bayaran yang mereka dapatkan.
Louis dan aku dapat 30ribu Won sehari. Itu untuk biaya makan dan naik bus” jelas In Sung
Jadi pada dasarnya, maksudmu Bok Sil yang membiayai semua kebutuhan kalian?” kata Joong Won tak habis pikir, In Sung membenarkan tapi akhirnya meralatnya kalau itu tak benar.

Sebenarnya aku... sedang mempersiapkan ujian masuk menjadi pegawai sipil. Aku mulai menolong Louie karena dia tidak tahu apapun. Dan Kau yang membayar ginseng liarnya Bok Sil, kan? Si Pria itu ditipu lewat telpon dan kehilangan semua uang itu.” cerita In Sung menunjuk pada Louis
Louis langsung bersembunyi, Joong Won kaget mendengarnya, In Sung merasa bersalah karena melihat sikap Joong Won itu tak mengetahuinya dan seharusnya tidak mengatakn itu, tapi In Sung makin menyocos kalau Bok Sil tidak akan bisa membayar tagihan kartu kreditnya bulan ini. Joong Won mengumpat pada Louis yang selalu membuat Bok Sil kesusahan dan tak bisa lagi bersabar. 

Louis melihat banyak truk pengangkut dengan dus-dus besar didepanya, Joong Won memerintahkan Mulai sekarang, Louis akan membongkar muatan-muatan truk pengantar jadi meminta agar Bekerja keraslah jadi bisa mendapatkan uang untuknya sendiri.
Seorang pria memanggil Louis untuk segera berkerja, Louis mengangkat dus besar dengan kesusahan menaikan ke dalam truk, karena tak bisa bekerja baru beberapa kotak sudah kehabisan tenaga dan nafasnya terengah-engah. 

Louis berbaring di sofa dengan wajah kesakitan, Joong Won datang membawa plester pereda sakit bertanya diaman harus mengunakanya. Louis mengatakan diseluruh badanya, Joong Won pun menyuruh Louis membalikan badanya, Louis mengatakan tak bisa melakukannya.
Akhirnya Joong Won membantunya dan dengan sengaja menempelkasn plester dengan menepuk punggung Louis dengan keras. Louis berteriak kesakitan meminta Joong Won agar pelan-pelan. Joong Won mengejek Louis itu cerewet. Louis pun meminta maaf dan memohon agar Joong Won menempelkan pelan-pelah. Akhirnya Louis pun tertidur dengan badan penuh pleseter pereda nyeri dai kaki sampai badanya.
“Dasar Anak bodoh.... Dia merasa akan mati, tapi tidak menyerah.” Ucap Joong Won merasa kasihan juga. 

Louis duduk di sofa meminta minum pada Joong Won karena haus dan juga lapar, Joong Won pun mengikuti permintaanya. Louis lalu meminta agar mengarukan kakinya, Joong Won mengarukan kakinya. Louis tersenyum bukan yang kanan tapi kaki kirinya.
Aku harus bekerja!” teriak Joong Won kesal, Louis pun bertanya apa yang harus dilakukanya sekarang.
Kau tidak bisa terus sepertini padahal baru bekerja satu hari.” Kata Joong Won,
Kalau begitu sediakan pembantu untukku.” Ucap Louis yang terbiasa hidup serba dilayani.
“Apa Kau bercanda sekarang? Kau menghabiskan semua uang yang kau dapat kemarin untuk membeli semua koyo itu.” kata Joong Won
Kalau begitu tolong panggilkan Bok Sil.” Ucap Louis
Joong Won makin kesal karena Louis berpikir Bok Sil itu seperti pembantunya dan tahu pasti Bok Sil akan khawatir, jadi jangan berpikir untuk menelponnya. Ia memberitahu kalau  Orang dewasa yang sebenarnya menyembunyikan rasa sakit  agar tidak mengkhawatirkan orang di sekitarnya. Louis pun hanya bisa cemberut. 

In Sung keluar rumah sambil mengeluh Louis yang selalu memanggilnya setiap saat dan berpikir dirinya itu adalah pelayannya. Tiba-tiba ia mencium sesuatu, seseorang sedang bersembunyi di balik pohon. In Sung yang ketakutan bergegas pergi.
Hei, apa yang terjadi padamu?” teriak In Sung melihat Louis hanya duduk dengan badan penuh plester, Louis berteriak meminta agar In Sung membantunya pergi ke kamar mandi karena ingin buang ia kecil. Akhirnya keduanya pun duduk bersama di ruang tengah.
Sepertinya aku melihat pria mencurigakan... di gang dekat rumah kita tadi.” Cerita In Sung sambil memijat kaki Louis, Louis bertanya siapa maksudnya.
Rasanya perasaanku tidak tenang. Ibuku akan membunuhku jika aku mengatakan ini padamu.” Kata In Sung, Louis makin penasaran sebenarnya ada apa.
Ruangan yang ditempati Bok Sil. Sebelumnya ada peristiwa pembunuhan disana Pembunuhnya belum tertangkap, jadi aku selalu khawatir.” Cerita In Sung
Louis yang kaget terlihat kesal karena In Sung baru memberitahunya sekarang dan bergegas bangun dari sofa. In Sung binggung melihat Louis yang bisa berjalan dan merasa menyesal kenapa harus membuang waktunya. 

Terlihat bayangan seseorang sedang mengikat sepatu, Louis bisa berdiri tegak dan dengan melawan semua sakit di badannya berlari dari rumah Joong Won. Ia terus berlari tanpa memakai baju dan mengunakan plester pereda sakit.
Beberapa orang melihatnya, bahkan polisi yang sedang berpatroli memanggilnya meminta agar berhenti tapi Louis terus berlari tak ingin terjadi sesuatu pada Bok Si.  Sampai di depan rumah Louis memanggil Bok Sil. Bok Sil sedang mengangkat jemuran mendengar suara Louis lalu melambaikan tangan dengan wajah bahagia.
Louis pun bisa tenang karena tak terjadi suatu pada Bok Sil lalu berlari menaiki tangga dan memeluk Bok Sil. Bok Sil binggung dan membiarkan Louis memeluknya lalu mencium bau sesuatu. Louis tak mau melepaskan pelukanya dengan mengatakan karena ingin memastikan Bok Sil selamat, jadi lupa memakai baju. Saat itu terlihat sosok orang yang ingin menyerang rumah Bok Sil, kembali karena melihat ada Louis di dalam rumah. 

Joong Won baru pulang melihat surat yang ditulis oleh Louis [Maafkan aku karena melanggar perjanjian kita. Aku akan mengembalikan kulkas dan mesin cucinya jika kau mau. tapi itu akan membuat hidup Bok Sil semakin sulit. Lakukan apapun yang kau mau, Tn Cha Joong Won.] Joong Won mengumpat Louis itu membuat darahnya mendidih.
Dimana Bok Sil menemukan lintah seperti itu? Dia benar-benar membuatku khawatir.” Kata Joong Won kesal
Sementara Bok Sil dan Louis masuk ke dalam rumah dengan kulkas dan mesin cuci yang besar sudah menghabiskan banyak tempat. Louis tak sadar kalau ruangan mereka sekecil ini dan bertanya apakah ada baju yang bisa dipakainya, Bok Sil membuka lemari es yang tak digunakan dengan mengambil baju milik Louis yang masih tertinggal.
Ngomong-ngomong, apa menurutmu rumah ini tidak terlalu kecil untuk dua orang?” ucap Bok Sil, Louis malah tersipu malu karena merasa bisa lebih dekat lagi dengan Bok Sil.
Kenapa kau seperti itu?” tanya Bok Sil melihat Louis yang senyum-senyum sendiri, Louis pura-pura tenang lalu tersenyum kembali saat Bok Sil tak melihatnya. 

Keduanya akhirnya berbaring bersama dengan tirai yang menghalanginya, Louis yang kesakitan mengeser tanganya, Bok Sil panik karena Louis menyentuh tanganya, akhirnya bergeser agar tak bersentuhan. Lalu ia bertanya kenapa Louis kembali bahkan tidak memberitahunya. Louis mengaku hanya khawatir padanya saja.
Bok Sil.... Aku dengar rumah ini sangat berbahaya.”  Ucap Louis mengeluarkan kepalanya dari tirai, Bok Sil kaget langsung mengeser tirai

Aku dengar penyewa sebelumnya mati sebelum kita pindah kesini.” Cerita Louis
Itulah kenapa mereka tidak meminta uang muka.” Ucap Bok Sil khawatir
Tapi tidak apa-apa karena kita bersama-sama. Aku akan membuatmu tetap aman jadi Percaya saja padaku.” Ucap Louis
Kau sungguh bisa diandalkan.” Kata Bok Sil mengelus kepala Louis, tapi Louis sudah mengaduh kesakitan. Bok Sil pun meminta maaf.
Jadi...Aku sudah memesan beberapa peralatan.”ucap Louis, Bok Sil bertanya apa yang dibelinya kali ini. Louis hanya tersenyum dan meminta Bk Sil mimpi indah lalu membaringkan tubuhnya yang kesakitan.
Bok Sil pun membaringkan tubuhnya, lalu mengeser sedikit tirai senyumanya terlihat saat menatap Louis sekarang sudah berbaring disampingnya kembali. 

Ibu Ma Ri masuk kamar anaknya sengaja membawakan segelas susu hangat karena melihat Ma Ri selalu kesulitan tidur beberapa hari ini. Ma Ri mengaku punya banyak pikiran. Ibunya pun bertanya apakah terjadi sesuatu.  Ma Ri ingin cerita tapi teringat dengan pesan ayahnya “Jangan mengatakan apapun pada ibumu. Dia tidak akan bisa menjaga rahasia seperti ini.
Ibu tidak perlu tahu.” Kata Ma Ri, Ibu Ma Ri berpikir itu tentang Joong Won, Ma Ri menyangkalnya dan meminta agar meninggalkan sedniri
“Dasar... anak ini.... Ibu harap itu bisa membantumu tertidur.” Kata Ibu Ma Ri kesal lalu keluar dari kamar
Ma Ri akhirnya bicara sendiri karena semuanya itu  rasanya sangat aneh lalu bertanya-tanya siapa pria yang mati menggunakan jam tangan Louis saat kecelakaan itu terjadi. 

Tiga remaja makan di minimarket dengan wajah bahagia karena semua yang mereka makan itu enak. Salah seorang bertanya Apa mereka mendapat banyak uang hari ini, si ketua mengatakan Tidak begitu banyak. Lalu salah seorang melihat selembaran yang ditempel oleh In Sung dan mengenali kalau Itu Bok Nam.  Yang lainya juga yakin kalau itu foto Bok Nam, seperti tak percaya kalau keluarganya sedang mencarinya

Bok Sil membantu Louis melepaskan semua plester ditubuhnya, Louis menjerit kesakitan merasa kemarin berlari terlalu jauh karena semua badanya jadi tambah sakit semuanya. seperti  habis dipukuli oleh 100 orang bahkan tidak bisa menggerakan leherku.
Louis ... Aku akan melepaskan semua yang ada di punggungmu dalam sekali hitungan. Jadi ini akan sakit.” Ucap Bok Sil, Louis panik
Aku akan menghitung sampai tiga.” Kata Bok Sil dan langsung melepas semua plester dengan cepat, Louis menjerit kesakitan.

Tiba-tiba Bok Sil menerima telp dan langsung melotot kaget, sangat menyakitkan. Keduanya akhirnya naik taksi dan turun disuatu tempat, Louis masih kesakitan berusaha mengikutinya. Bok Sil mencoba mencari-cari seorang disepanjang jalan dan Louis berjalan dengan menahan rasa sakit.
Hei, dia gadis yang waktu itu bersama pria gelandangan. Apa yang harus kita lakukan?” ucap salah satu pelajar yang melihat Bok Sil datang dengan Louis
Permisi. Apa kau yang menelponku?” tanya Bok Sil, ketiganya pun langsung kabur.
Bok Sil mencoba mengejarnya dengan berputar-putar ditaman dan berhasil menangkapnya, Louis yang terjatuh pun bisa menahan salah satunya saat akan kabur. 

Keduanya bertemu di cafe dengan duduk berhadapan, Bok Sil bertanya kenapa mereka malah kabur, salah seorang menjawab merkea takut kalau Bok Sil akan melaporkanya karena tidak suka berada di kantor polisi. Lalu yang lainya bertanya apakah Bok Sil adalah kakaknya Bok Nam lalu mengumpat tak percaya
 “Jika Bok Nam tahu tentang yang kau lakukan sekarang, dia pasti akan malu setengah mati. Kami biasanya naik motor bersama Bok Nam.” Kata ketua genk
Jaket yang dipakai si idiot itu waktu itu. Itu milik Bok Nam, kan?” ucap si wanita berambut panjang.
Aku pikir ada yang aneh dan bisa tahu apa yang terjadi. Kapan kau bertemu Bok Nam?”Kata Si wanita yang duduk ditengah
Aku tidak tahu karena Aku terkena amnesia.” Ucap Louis

Ketiganya langsung tertawa mengejek. Bok Sil membela karena melihat ketiganya mengejek Louis yang terkena Amnesia. Salah satunya merasa Louis itu pasti dari keluarga orang kaya. Bok Sil menghentikan ejekan mereka dan meminta agar mereka memberitahu dimana keberadaan Bok Nam sekarang.
Kami akan memberitahukannya padamu jika kau memberikan kami hadiah. Memberikan hadiah uang sebagai bentuk rasa terima kasih... adalah hal yang biasa dilakukan. Berikan kami 1 juta Won” ucap si ketua Genk
Beritahu aku dulu dimana Bok Nam. Setelah itu aku akan mencari uang untuk kalian semua. Kau bisa percaya padaku. Aku serius.” Kata Bok Sil, tapi si ketua tak peduli mengajak teman-teman pergi.
Hubungi aku kalau uangnya sudah siap.” Kata Si ketua
Bok Sil menahanya bertanya untuk memastikan kalau Bok Nam baik-baik saja, Si ketua yakin adik Bok Sil itu baik-baik saja lalu keluar dari cafe. Louis terlihat sedih karena mereka tak bisa menemukan Bok Nam begitu juga Bok Sil.

Semua makan siang bersama di kantor yang ditraktir oleh Joong Won. Hye Joo bertanya-tanya kenapa Bok Sil tak masuk kerja hari ini, lalu salah seorang berpikir kalau pacar Bok Sil itu sakit lagi. Joong Won yang  mendengaranya langsung berpikir kalau Louis itu terkena masalah lagi.
Ma Ri diam-diam berjalan ke arah rumah Bok Sil dengan tangga yang cukup banyak lalu melihat Bok Sil dan Louis baru pulang. Ma Ri buru-buru bersembunyi agar bisa melihatnya. Bok Sil seperti khawatir melihat Louis,  yang kesakitan
“Aku menyuruhmu diam di rumah dan Kau tidak harus ikut denganku.” Ucap Bok Sil
Bagaimana bisa begitu? Ini tentang Bok Nam.” Kata Louis

Aku akan memasangkan plester penahan sakitnya lagi padamu.” Ucap Bok Sil membantu Louis berjalan
Louis merasa kalau remaja tadi itu jahat karena mereka meminta uang padahal mereka bisa memiliki uang itu kalau tak pergi ke rumah sakit. Bok Sil pikir tak perlu khawatir karena mereka akan tahu keberadaan Bok Nam saat memiliki uang nanti lalu membantu Louis berjalan menaiki tangga.
Jadi dia tidak masuk karena harus menjaga kekasihnya yang sakit?! Tapi Itu Louis.... Kenapa Louis tinggal bersama Bok Sil?” ucap Ma Ri binggung 


Bok Sil datang menemui Ma Ri yang sudah menunggunya, langsung bertanya kenapa datang ingin menemuinya. Ma Ri beralasan kalau datang karena mengkhawatir Bok Sil dan berpikir kalau sakit tapi melihatnya yang duduk didepanya kalau Bok Sil itu terlihat baik-baik saja dan sepertinya teman serumahnya yang sakit.

Louis dirumah berusaha menemplekan plester pada pungungnya tapi terlihat tak bisa dan bertanya-tanya kemana sebenarnya Bok Sil karena tak memberitahu sebelum meninggalkan rumah. Ia mencoba menempel plester yang lainya, tiba-tiba menemukan sebuah trik. Louis menaruh plester di lantai lalu berguling dan senyuman pun terlihat karena berhasil menempelkan plester di punggungnya. 
Ma Ri kaget mendengar cerita kalau Louis amnesia itu... menggunakan jaket adiknya, lalu bergumam “Bagaimana jika... pria yang mati... adalah adiknya Bok Nam” Bok Sil bercerita kalau  beberapa orang menelponnya hari ini setelah melihat selebaran dan ia tak berkerja karena harus bertemu dengan orang itu.
Apa itu berarti kau sudah menemukan adikmu?” tanya Ma Ri,
Aku hampir menemukannya. Mereka bilang akan memberitahuku dimana adikku jika aku memberi mereka uang.” Cerita Bok Sil, Ma Ri kembali bergumam merasa kasihan pada Bok Sil yang polos dan yakin itu adalah penipuan
Aku harap kau menemukan adikmu... dan hidup bahagia dengan pria yang kehilangan ingatannya.” Ucap Ma Ri
Tolong... jangan mengatakannya pada siapapun di kantor.” Ucap Bok Sil
Jangan khawatir... Kau mungkin tidak mau semua orang tahu tentang dia” ucap Ma Ri  lalu memberikan selembar uang karena akan meminjamkannya. Bok Sil terlihat senang dan mengucapkan terimakasih. 

Bok Sil kembali menelp si remaja itu agar menemuinya sekarang karena  akan memberikan uangnya. Louis bermain pedang-pedangan di depan rumah tapi semua badanya masih terasa sakit semua, Ia bertanya-tanya kapan Bok Sil pulang dan berpikir terjadi padanya.
Ma Ri pulang ke rumah langsung bertemu dengan ayahnya, memberitahu kalau sudah tahu siapa yang meninggal dengan mengantikan Louis. Bok Sil pergi ke sebuah tempat billard karena Remaja itu memintanya agar Pergi ke Royal Billiard setelah jam 10 malam karena suka bermain billiard dan tidur disana 3 sampai 4 kali seminggu.

Seseorang masuk ke dalam rumah Bok Sil dengan senjata palu langsung menghantam kepala orang yang ada di dalam rumah. Bok Sil berjalan pulang dengan tatapan kosong mengetahui Bok Nam sudah tidak pernah datang  ke tempat itu dan menyuruhnya agar berhenti menganggunya.
In Sung datang memanggil Louis lalu melihat pintu terbuka, sambil mengejeknya si anak bodoh karena tertidur  dengan pintu terbuka seperti ini. Akhirnya ia masuk ke dalam rumah sambil memangil Louis, tapi matanya langsung melotot kaget dan menjerit ketakutan melihat Louis yang tergolek dilantai.
Polisi dan ambulance sudah ada didepan rumah, Bok Sil baru pulang binggung melihat banyak orang lalu melihat ada polisi di bagian atap rumahnya. Ia pun melihat petugas ambulance membawa tandu.
Tetangga lain yan melihatnya tak percaya Ada orang yang mati lagi di rumah itu dan yang lainya berpikir si anak tampan itu. Bok Sil berpikir itu pasti Louis dan langsung masuk ke dalam ambulance.
bersambung ke episode 7 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

5 komentar:

  1. Heeem,, seru2. Semngat bwt bak dyah. Biar c4 updatex.

    BalasHapus
  2. Kak ditunggu eps selanjutnya, hwaiting!!!

    BalasHapus
  3. huaaa, andwae, jd mnyedihkn klo bner bok nam yg mati,

    BalasHapus
  4. Wah,, klo bok nam KO dan tadi Louis KO juga. Tamat sudah.. Haha:-D. Semangat penulis!

    BalasHapus