PS : All
images credit and content copyright :MBC
Ibu Ma Ri dan Ibu Joong Won saling berpapasan di mall,
melihat baju mereka yang sama merasa kalau keduanya itu pengguna
Fancy Styling Talk, akhirnya mereka pun memutuskan untuk duduk disebuah café. Pelayan melihat baju mereka yang sama berkomentar kalau
keduanya berdua pasti sangat dekat. Ibu Joong Won memberitahu baru bertemu hari ini.
“Bagaimana kau tahu tentang... Fancy Styling Talk?” tanya Ibu Ma Ri
“Anakku yang merekomendasikannya. Dia sangat stylish.” Ucap Ibu Joong Won banga.
“Suatu kebetulan kita bisa
bertemu. Haruskah
aku mengirimkan permintaan pertemanan padamu?”
ucap Ibu Ma Ri, Ibu Joong Won memikirkanya.
Malam hari dibusan
Akhirnya Tuan Baek, bersama anak dan Joong Won makan
malam bersama Nyonya Baek. Joong Won terlihat sibuk dengan ponselnya
mengirimkan pesan pada Bok Sil “Dimana kau?” Lalu Bok Sil menjawab “Aku
sedang bersenang-senang setelah makan malam. Jangan khawatir.”
Tuan Baek yang melihat Joong Won sibuk bertanya Apa
ada urusan yang mendadak, Joong Won mengatakan tak
ada. Tuan Baek pikir Nynya Choi juga belum bertemu dengan Joong Won sejak lama. Nyonya Choi pikir belum
bertemu dengannya sejak
pemakaman Louis, lalu berharpa Joong Won baik-baik
saja. Joong Won pun mengucapkan terimakasih.
“Biar
aku tuangkan minum untukmu.” Kata Tuan Baek, Joong
Won tak bisa menolaknya. Tuan Baek menyuruh Joong Won hanya diam saja.
“Bukankah kau akan menginap disini
malam ini?” ucap Tuan Baek, Joong Won membenarkan,
Nyonya Choi menyuruh Joong Won untuk minum saja, Joong Won pun meminum arak
yang dituangkan Tuan Baek dan wajahnya langsung memerah.
“Ibu.... Sunny Land akan segera dibuka.” kata Tuan Baek
“Bukankah ini sudah waktunya?Jika
Louis ada disini, dia pasti akan sangat menyukai
tempat itu. Aku tidak
pernah mengatakan ini, tapi
Sunny Land adalah idenya.”kata Nyonya Choi, Ma Ri
terlihat kaget mendengarnya.
Nyonya Choi memanggil Joong Won untuk meminta pendapat,
tapi Joong Won udah tak sadarkan diri setelah meminum arak. Nyonya Chio merasa
Joong Won pasti tidak bisa minum banyak padahal menyuruh Joong Won untuk
merahasiakan itu, tapi
sekarang malah memberitahukannya pada keduanya
lalu mengajak mereka makan sebelum ia semakin bicara yang aneh-aneh.
Pelayan Kim datang dengan kacamata hitamnya, Nyonya Choi
bertanya ada apa menemuinya. Pelayan Kim memberitahu kalaus menemukan
Raja Belanja, Louis di
internet. Nyonya Choi kaget mengetahui kalau itu
adalah ID Yang biasa dipakai oleh Ji Sung.
“Apa yang orang itu tulis juga terdengar
seperti Tn Louie. Mungkinkah...” kata Pelayan Kim langsung dipotong oleh Tuan Baek
“Jadi Menurutmu Louie masih hidup? Ini Omong kosong. Kenapa kau membicarakan hal
seperti itu? Ibu akan
merasa semakin sedih.”kata Tuan Baek mencoba untuk
segera menutupinya.
“Aku hanya bicara tentang tanggung
jawab” kata Pelayan Kim
“Tim kami juga pernah membicarakan Raja Belanja, Louie. Dia adalah Orang meninggalkan review
yang buruk pada produk kami. Kita
akan membereskannya segera.” Kata Ma Ri mencoba
untuk menenangkanya. Nyonya Choi merasa ada yang aneh dengan namanya, Tuan Baek
mencoba mengalihkan kalau mereka harus segera makan karena sudah mulai dingin.
Tuan Baek bertemu dengan Pelayan Heo di sebuah restoran
memuji sangat puas
dengan pekerjaannya dengan mengabdikan
15 tahun hidupnya untuk Nyonya Choi dan menjadi tangan
kanannya. Pelayan Heo merasa tersanjung
mendengarnya.
“Masalah terbesar kita adalah Tn
Kim. Dan Kau juga melihatnya, kan? Dia membicarakan Louie padahal
sudah mengetahui kalau itu akan membuat Ibu marah. Selain itu Aku
tidak suka orang sepertinya berada
di dekat Ibu.” Kata Tuan Baek
“Sebenarnya, aku juga tidak
menyukainya.” Ucap Pelayan Heo, Tuan Baek pun mulai
membicarakan rencananya dengan Pelayan Heo.
Ma Ri sudah membawa Joong Won ke sebuah bar sambil
mengeluh kenapa ayahnya itu harus membuatnya tak sadarkan diri karena mabuk. Terlihat
ponsel miliki Joong Won bergetar, Ma Ri pun langsung mengangkatnya. Bok Sil
seperti sedang berada dipasar.
“Bukankah ini ponsel Tn Cha Joong
Won?” ucap Bok Sil binggung karena yang mengangkat perempuan,
Ma Ri memberitahu kalau ia yang mengangkat telp milki Joong Won.
“Nn Baek. Apa Tn CHa pergi ke
suatu tempat? Apa Dia
sedang bekerja? Haruskah
aku kesana?” tanya Bok Sil
“Tidak. Kau tidak usah datang dan tidak akan membantu Jadi Lebih
baik kau pulang ke Seoul.” Kata Ma Ri lalu buru-buru
menutup telpnya.
Ma Ri heran dengan Joong Won harus membawa Bok Sil sampai
ke Busan, lalu mencoba membangunkan atasanya, tapi Joong Won yang tak tahan
alkohol hanya diam saja. Ma Ri akhirnya membaringkan kepalanya diatas meja,
pelayan bar mengeluh melihat keduanya malah tidur diatas meja bar.
Ketiganya berjalan-jalan dipasar yang masih ramai, dengan
memakan Hotteok. Lalu
mencoba pemainana dan Bok Sil mendapataka sebuah gulali bentuk ikan yang besar,
ketiganya melihat udang dalam akuarium yang besar-besar, Bok Sil melihat udang
itu seperti harimau.
Setelah itu pergi ke pinggir pantai dan ketiganya pun
berteriak bahagia, In Sun pun mengajak mereka untuk foto bersama karena
jembatan itu sangat indah dimalam hari. Louis dan Bok Sil diminta untuk foto
bersama, keduanya terlihat kaku dan berjauhan, Akhirnya Louis mendekat dan
mereka berdua tersenyum bahagia.
Ketiganya duduk di pinggir pantai, beberapa orang sengaja
menyalakan kembang api. Bok Sil melihat Jembatannya
sangat indah dan Menyala
sepanjang malam. In Sung memberitahu kalau
itu namanya Jembatan Gwangan.
Louis pikir Bok Sil tak mengetahuinya. Bok Sil yang baru pertama kali baru tahu
namanya.
“Louis.... Apa
kau pernah lihat laut sebelumnya?” tanya Bok
Sil, Louis hanya terdiam Bok Sil meminta
maaf karena tidak ingat apapun.
“Tentu saja aku pernah melihatnya. Pemandangan ini sebenarnya
terlihat tidak asing.” Kata Louis
“Bagaimana jika kau dulu tinggal
disini?”ucap In Sung, Louis malah balik bertanya apakah menurut
In Sung dulu ia pernah tinggal di Busan.
“Lalu kenapa aku tidur di jalanan
Seoul?” kata Louis dengan dialek busan, In Sung bisa mendengar
cara bicara Louis merasa semakin menambah kecurigaannya.
Louis seperti baru menyadarinya, Bok Sil binggung apa
yang sedang dilakukan keduanya. In Sung yakin Louis itu mungkin
benar-benar tinggal diBusan, Bok Sil kaget. In Sung
menyuruh Louis agar mengeluarkan buku catatanya dan menuliskanya. Louis
menuliskan “Busan”. In Sung pikir Setidaknya mereka mendapatkan sesuatu dengan datang ke Busan
“Kalian berdua pernah melihat laut
sebelumnya. Tapi Ini
pertama kali untukku. Merasakan
angin laut membuatku sangat senang. Anginnya
juga berbau laut dan Rasanya
juga asin.” Ucap Bok Sil bahagia
“Haruskah kita tidur disini, Dengan begitu, kita bisa melihat
laut.” Kata Louis, Bok Sil setuju. In Sung menolak karena tidak
mau terkena stroke lalu pamit ingin pergi
toilet dan meminta agar tetap menunggunya.
Seorang anak berlari dengan dua orang tuanya yang
mengejarnya meamnggil nama Ji Sung. Louis melihatnya dan tiba-tiba merasakan kepalanya
sakit dan melihat gambar seperti dua orang tuanya yang mengejarnya di pinggir
pantai lalu memegang dua tanganya.
Bok Sil melihat Louis yang memegang kepalanya lalu
berjalan pergi, Louis berjalan dan terlintas ingatan saat sebuah mobil seperti
melaju kencang lalu ia jatuh karena terbentur dan pukul. Dan juga bermain dengan anjing dengan panggilan Koboshi.
Tiba-tiba Louis terjatuh, dan merasa sangat ketakutan Bok
Sil panik mencoba menyadarkanya. Louis berusaha untuk bangun, Bok Sil melihat
wajah Louis yang penuh pasir lalu membersihkanya.
Louis menatap Bok Sil dengan
wajah sedih. Bok Sil pun memeluknya sambil bertanya ada apa karena mengagetkanya. Louis memeluk erat Bok Sil
seperti ketakutan, Bok Sil menepuk punggungnya untuk menenangkanya.
“Malam gelap dan menyeramkanku... jadi lebih bersinar karena Bok
Sil.” Gumam Louis dan terlihat air matanya mengalir, Bok Sil
ingin melepaskan pelukanya tapi Louis ingin tetap memeluknya, Bok Sil pun
membiarkan Louis agar bisa tenang.
Di kantor
Kyung Kook bertanya Kenapa Bok Sil ingin kami berkumpul sepagi ini. Min Young menyuruh Bok Sil cepat mengatakan karena
mereka semua sibuk. Bk Sil mengatakan tidak bisa melakukan
presentasiku waktu itu jadi akan
melakukannya sekarang.
“Malam pertamaku di Busan... benar-benar sangat indah. Seluruh kota dan lautnya bersinar
terang dan itu
sangat menyenangkan untukku. Jadi,
aku punya ide untuk membuat paket tur berdasarkan
pengalaman hebatku di kota.” Ucap Bok Sil
memperlihatkan power point [Busan yang Indah, Tur Perjalanan
Malam]
“Paket tur ini akan dilakukan diatas kereta cepat dan menikmati
pemandangan malam
yang indah dari bis. Ini
akan jadi perjalanan yang menyenangkan dengan
kekasih, teman, ataupun keluarga. Aku
juga akan merekomendasikan bagi pelanggan
yang ingin berjalan-jalan
sendirian. Aku pikir
pemandangan malam yang indah di laut... bisa menyenangkan orang yang
sedang sedih.” Jelas Bok Sil dengan pengalamanya
bersama Louis
“Apa kau tidak memeriksa website
kompetitor kita? Paket
tur menyaksikan pemandangan malam sudah
ada di Wimon.” Kata Ma Ri sinis, Bok Sil terlihat
sedih.
“Yah... Nona
Baek benar. Wimon
mulai menawakan paket yang sama
tahun lalu.” Ucap Joong Won, Ma Ri senang karena
kembali dibela oleh Joong Won.
“Tapi, pendekatan Bok Sil berbeda. Itu berdasarkan cerita pribadi
dan sensibilitas. Dia
berpikir bagaimana dia bisa menyampaikan informasi pada para pelanggan dan berpikir lebih jauh. Dia mempertimbangkan apa yang
bisa menarik
perhatian pada pelanggan serta dia
merekomendasikan pemandangan laut malam... bagi orang lain untuk
menghilangkan beban dan
kehidupan yang membuat mereka stress.” Jelas Joong
Won
“Menurutku Bok Sil memikirkan
semua faktor ini. Jadi Biarpun
begitu, kita tetap harus mengakui dan memuji potensinya. Trend saat ini adalah tentang
sensibilitas dan
storrytelling. Dan Dia bisa
membacanya.” Kata Joong Won lalu memuji Bok Sil
Semua pun terlihat senang kecuali Ma Ri, Bok Sil pun ikut
senang. Joong Won berbicara sebelum
pergi kalau sudah memutuskan untuk memperpanjang kontrak Bok Sil dari satu bulan menjadi satu
tahun. Bok Sil melonggo tak percaya mendengarnya, semua juga
kaget dengan keputusan atasanya.
Ma Ri mengejar Tuan Cha merasa tak percaya memperpanjang
kontrak Bok Sil hanya karena ide yang sudah umum itu, menurtnya itu suatu keputusan yang gegabah. Joong Won melihat Bok Sil itu memiliki
kemampuan untuk menciptakan cerita yang menarik. yang bisa menjual produk, walaupun hanya botol.
“Aku yakin kau juga menyadarinya.” Ucap Joong Won lalu bergegas pergi, Ma Ri melonggo
kaget merasa kalau Jooon Won tahu ide botol itu milik Bok Sil bukan dari
dirinya.
Hye Joo melihat Bok Sil itu pasti sangat senang padahl tidak
tahu caranya menggunakan komputer ataupun internet, tapi kontraknya diperpanjang jadi
setahun menurutnya itu tak masuk akal. Min Young melihat yang dikatakan Tn Cha memang
benar karena Sejujurnya, presentasinya sangat bagus. Hye Joo merasa
tak yakin tapi Min Young merasa sangat yakin.
“Kalau dipikirkan, dia membersihkan ruangan kerja,
mempersiapkan ruangan
untuk rapat kita dan yang lainnya. Dia
melakukan semua yang kita perintahkan padanya. Kalau tidak ada dia pasti hidup kita akan semakin sulit.” Kata Hye Joo
“Itulah maksudku. Ini hal yang baik. Jadi terima
saja dengan santai.” Kata Min Young, Keduanya
pun terlihat bahagia.
“Tapi Apa ini artinya...Tn Cha
mendukungnya sekarang?” pikir Min Young.
Bok Sil menemui Joong Won mengucapkan terimakasih, karena
bahkan tidak menyangka kalau kontraknya akan diperpanjang. Joong Won berdalih kalau Bok Sil sendiri yang
membuat itu terjadi, jadi
jangan berterima kasih padanya.
“Lakukan yang terbaik selama satu
tahun ini jadi kau bisa jadi
karyawan tetap tahun depan.” Kata Joong won, Bok
Sil pun mengerti.
“Aku suka bajumu hari ini.” komentar Joong Won, Bok Sil tersenyum lalu berjanji akan
bekerja lebih keras mulai sekarang.
Bok Sil pulang ke rumah dengan senyuman bahagia memangil
Louis dari bawah. Louis langsung berlari melihat Bok Sil langsung melambaikan
tanganya. Bok Sil memberitahu kalau kontrak kerjanya diperpanjang. Bok Sil tak mendengarnya. Bok Sil kembali berteriak
memberitahu Kontraknya diperpanjang. Louis tak mendengarnya lalu berlari turun menemui Bok
Sil.
“Aku tidak akan dipecat. Mereka
memperpanjang kontrakku.” Ucap Bok Sil bangga, Louis
tak percaya memuji Bok Sil itu hebat
Keduanya saling berpelukan dan berputar merayakan
kebahagian mereka, In Sung melihat keduanya memperingatakan kalau tak boleh
berpelukan karena Perasaan keduanya
harus tetap suci. Bok Sil memberitahu kalau
kontrak kerjanya diperpanjang. In Sung
ikut senang dan bertiga berputar-putar sambil berpelukan.
Ketiga akhirnya makan daging bersama dengan minum
bir, In Sung merasa sangat
bangga pada Bok Sil karena bisa mendapatkan sesuatu yang tidak bisa didapatkan selama 10 tahun. Bok Sil pikir merasa hutang budi pada In Sung juga Louis
jadi menyuruh mereka makan yang banyak. In Sung juga menyuruh Bok Sil harus
makan yang banyak.
Bok Sil menatap ke arah samping kursinya merasa sedih
karena seperti mengharapkan adiknya ada disampingnya. Louis melihat Bok Sil
sedi menanyakan, Bok Sil menutupinya mengatakan kalau tak ada apa-apa lalu
memberitahu kalau seakrang punya kartu kredit.
“Wahh Bagus! Kita punya kartu kredit” ucap Louis senang mengambil kartu kredit dari tangan
Bok Sil
“Itu punya Bok Sil, bukan milikmu. Dan Kau Bok Sil...jaga itu
baik-baik.” Ucap In Sung mengembalikan pada Bok Sil
“Hei... Kau masih belajar dialek Seoul,
kan? Aku
adalah guru yang sangat mahal. Jadi Aku
membuat pengecualian bagimu dan
melakukannya secara gratis. Sekarang Aku akan mengujimu, sekarang Pesan lagi dagingnya.” Kata In Sung
“Permisi. Kami pesan tiga tambahan
daging juga dua
botol soda dan daun selada.” Ucap Bok Sil dengan
dialek Seoulnya, In Sung pun memuji Bok Sil yang sudah bisa mengunakan dialek
Seoul.
“Ngomong-ngomong, kau harus
mengubah rambutmu. Model
itu terlihat kuno. Kau
dapat kontrak penuh sekarang jadi harus
terlihat seperti wanita karir.” Ucap In Sung, Louis
juga merasaharus mengubah rambutnya, In Sung menyuruh Louis tak perlu ikut-ikutan.
In Sung membawa keduanya ke sebuah salon dan meminta si
bibi agar membuat rambut mereka lebih bagus. Si bibi menyapa Bok Sil lalu menanyakan namanya, Bok Sil
pun menyebutkan namanya, In Sung memberitahu kalau bibi itu adalah
orang yang ahli dalam menangani
gaya rambut sesuai
dengan nama.
Setelah itu si bibi bertanya siapa nama Louis, Louis pun
menyebutkan namanya dengan jelas. In Sung mengatakan karena sudah membawa dua
orang jadi bisa mendapatkan potong rambut gratis.
In sung mendapatkan potongan rambut baru dengan belahan
dibagian tenga dan juga di luruskan, lalu bertanya apakah itu memang cocok
dengan namanya. Si bibi melihat gaya rambut itu sama seperti namanya. In Sung
memberitahu namanya itu Jo In Sung.
Louis pun selesai dengan gaya rambut baru, seperti di
keriting bagian atasnya. Ia melihat itu rambut seperti raja Louis. Bok Sil dibuat
kerinting terlihat seperti seekor anjing pudel. In Sung tertawa bahagia lalu
keluar dari salon, Louis dan Bok Sil berteriak mengejarnya, tapi si bibi sudah
meminta bayaran 100ribu Won.Bok Sil melonggo.
Detektif menerima sekantung makanan diatas meja, lalu
dikagetkan dengan rambut Bok Sil dan Louis yang aneh. Bok Sil memberitahu kalau
membawakan es krim untuk semua
detektif yang sedang berkerja, Detektif binggung bertanya apa sebenarnya yang
terjadi.
“Goldline memperpanjang kontrakku.” Ucap Bok Sil, Detektif pun memujinya.
“Tapi apa yang terjadi dengan
rambut kalian?” kata Detektif, Louis heran bertanya
apakah rambutnya aneh, Detektif mengatakan kalau memang sangat
aneh. Bok Sil mengaku kalau harga rambutnya ini sangat mahal.
Pelayan Kim sudah ada di pinggir pantai menerima telp
dari seseorang memberitahu kalau sudah ada diluar, lalu meminta maaf kalau masih
belum menemukannya. Saat itu seperti seseorang
masuk ruangan dan mengambil sebuah palu dari rumah Bok Sil.
Bibi Hwang melonggo melihat rambut anaknya saat pulang,
bertanya Apa yang terjadi pada rambutnya dan berkomentar kalau terlihat semakin jelek. In Sung seperti tak percaya, Bibi Hwang memuji walaupun
begitu terlihat wajahnya jadi lebi muda. In Sung tersenyum bahagia.
“Apa Kau pergi bersama Louie lagi?” tanya Bibi Hwang, In Sung membenarkan
“Jangan terlalu sering bersamanya. Kau punya pekerjaan sekarang. Kenapa kau terus bersama seorang
pengangguran?” ucap Bibi Hwang
“Aku hanya merasa kasihan padanya dan tidak ingin dia kesepian... Oh yah ,
Ibu. Perusahaan tempatku bekerja akan
lebih stabil sekarang karena sudah
mendapatkan klien besar.” Kata In Sung bangga karena
melihat Bok Sil yang dikontrak satu tahun.
“Baguslah. Aku senang
mendengarnya. Tapi Ngomong-ngomong, kau tidak menceritakan tentang dua
kejadian itu pada Louis, kan?” kata Bibi Hwang
“Astaga. Aku tidak seceroboh itu. Jika Louis tahu tentang itu, maka dia akan langsung kabur.” Kata In Sung
Bibi Hwang menujuk ke pintu kalau Louis datang, In Sung
panik ternyata ibunya hanya mengerjainya saja. Bibi Hwang meminta anaknya untuk
menjaga ucapanya dari sekarang.
Bok Sil pergi ke kantor dengan rambut barunya, Ma Ri
melihat dari lorong memanggilnya, wajahnya terkejut melihat Bok Sil dengan
rambut keritingnya. Keduanya akhirnya bciara di tangga darurat. Ma Ri bertnya
apakah Bok Sil mengubah gaya rambutnya karena kontrak kerjanya diperpanjang. Bok Sil membenarkan.
“Kau benar-benar tidak punya
selera fashion. Tapi Ngomong-ngomong,
selamat karena kontrakmu
sudah diperpanjang.” Ucap Ma Ri sinis, Bok Sil
pun mengucapkan terimakasih.
“Tapi kenapa kau membawaku kesini?” tanya Bok Sil heran
“Bok Sil,aku pikir kau akan lebih
bijaksana dari ini. Tentang Botol
Goldline. Apa kau
memberitahu Tn Cha kalau itu idemu?” ucap Ma
Ri, Bok Sil mengaku tidak
melakukannya.
“Lalu kau bilang botolnya yang memberitahunya? Jadi Kenapa dia bisa tahu apa yang
terjadi?” kata Ma Ri
“Aku tidak pernah memberitahu
siapapun tentang
botol itu kecuali kau.” Tegas Bok Sil
Ma Ri bertanya apakah Bok Sil pernah
berduaan bersamanya di kantor. Bok Sil binggung, Ma
Ri merasa Bok Sil itu pernah berduaan saja dan memberikan petunjuk yang jelas, Bok Sil menegaskan kalau tidak sama sekali karena Joong Won datang ke
tempatnya beberapa hari yang lalu, jadi hanya minum teh bersamanya. Ma Ri kaget mengetahui kalau Joong Won mengunjungi di rumah Bok Sil.
Joong Won masuk ke dalam kantor, semua pegawai menyapanya
termasuk Bok Sil, Mata Joong Won melonggo binggung melihat rambut Bok Sil yang
berbeda dari hari kemarin. Bok Sil dengan foto kopi merasa bangga dengan rambut
barunya.
Diam-diam Ma Ri melihat dari jauh, terlihat senyuman
Joong Won saat melihat Bok Sil. Mata Ma Ri melotot kesal tak percaya Joong Won
memperhatikan Bok Sil sambil tersenyum sumringah.
Louis pergi ke toko tas lalu membeli tas yang
dinginkanya, si pegawai mengenal Louis melihat sekarang mengubah
model rambutnya, Louis mengatakan kalau rambutnya ini
terinspirasi dari Louie XIV lalu membayar dengan
kartu kredit.
“Apa kau mau membayar sepenuhnya atau akan mencicilnya?” tanya pegawai, Louis terlihat binggung menayakan
maksudnya mencicil
“Kau akan membayarnya bertahap
setiap bulan. Jika kau
memilih cicilan 12 bulan. setiap
bulan kau hanya harus membayar 200ribu won.” Jelas sipegawai
“Wow. Pembayaran seperti itu ada? Kalau begitu aku mau yang cicilan
24 bulan.” Ucap Louis yang selama ini hanya
membayar cash, Si pegawai memberitahu kalau hanya ada sampai 12 bulan. Louis pun meminta cicilan
yang 12 bulan.
Louis memilih dua buah baju dengan kartunya, lalu dirumah
meminta Bok Sil mencobanya. Tak lupa Louis membeli kacamata hitam kesukaannya,
dengan meminta cicilan 12 bulan. Sepatu berpasangan dan juga alat pembersih
lantai robot. Dirumah Louis menjelaskan Benda
ini akan membersihkan sendiri tanpa
perlu lari kesana kemari.
Akhirnya Louis memberikan sebuah tas untuk Bok Sil sebagia
hadiah untuk merayakan perpanjangan kontraknya, memujinya kalau itu sangat sempurna merasa kalau tas
itu sepertinya tercipta untuknya dan
menceritakan kalau tas itu sudah berbicara banyak.
“Jadi berapa harganya?” tanya Bok Sil, Louis menyebut harganya 2,4 juta won, Bok Sil melonggo lalu duduk lemas mengumpat
Louis iu sudah gila?
“Tapi... Aku mencicilnya selama 12 bulan, jadi harganya 200ribu Won
sebulan.” Kata Louis
“Lalu bagaimana kau akan
membayarnya? Mau kita
membayarnya 100ribu won
atau 1 juta Won sebulan, kita tetap harus membayarnya. Apa Kau pikir aku bisa membeli tas
seharga 2.400 dolar sekarang? Cepat Kembalikan
semua ini. Kau tidak boleh pulang sebelum mengembalikannya.” Kata Bok Sil marah
Louis didepan rumah memanggil Bok Sil, mengatakan tidak
tahu cara mengembalikannya. Bok Sil berteriak kalau
ia juga tidak tahu dan Louis harus
mencaritahunya. Bok Sil dengan wajah sedih
menaruh semua barang-barang kembali ke dalam kotaknya.
Lalu ia teringat kembali kata-kata Nyonya Choi “Kau
mungkin tidak mengerti, tapi mungkin benda-benda itu adalah benda yang paling dibutuhkan temanmu. Setiap orang punya penilaian yang
berbeda. Memperhatikan
apa yang orang beli dan pola belanjanya bisa membuatmu belajar banyak
tentangnya.”
“Dia membelikan semua ini untukku. Tapi Siapa yang akan membayar semua
ini?” ucap Bok Sil sedih karena tetap ia juga yang harus
membayarnya.
Louis pergi ke toko yang dibelinya terlihat kebinggungan
dan melihat ada pelanggan didepan kasir, dan memilih untuk bersembunyi. Lalu ia
pun bersembunyi dan pegawai yang ada didepan kasir melihat Louis terlihat
kebingungan didepan pintu.
Ketika Louis membalikan badanya dikagetkan dengan pegawai
yang sudah ada didepanya. Si pegawai bertanya apakah ada yang bisa dibantunya. Louis
dengan lau bertanya apakah ia bisa mengembalikan ini. Si pegawai terlihat kecewa ternyata Louis mengembalikan
barang yang dibelinya kemarin.
Tuan Baek bertemu lagi dengan anak buahnya
memberitahu Acara
inagurasinya semakin dekat, dan
Nyonya Choi juga akan mentransfer sahamnya
padanya, jadi meminta agar mempercepat
itu semua. Anak buahnya mengerti akan
melakukannya secepat mungkin. Tuan Baek meminta agar
anak buahnya agar tetap memperhatikan Joong Won juga.
Bok Sil akhirnya
menghitung struk belanja yang berhasil dikembalikan Louis, dan memujinya kalau itu Kerja
bagus. Louis merengek kalau sangat
menderita jadi meminta agar Bok Sil itu menepuk
pundaknya, Bok Sil mendorong Louis agar menjauh.
“Jika kau tidak menggunakan kartu
kreditnya seperti itu, maka ini
semua tidak akan terjadi. Jangan
seperti itu lagi, oke?” kata Bok Sil memperingatkanya.
“Aku hanya ingin membelikanmu
hadiah saja” ucap Louis sedih, Bok Sil tahu. Louis binggung
kenapa Bok Sil bisa mengetahuinya.
“Ada seorang nenek yang
memberitahuku. Aku tidak
tahu siapa dia, tapi aku sangat berterima kasih padanya. Louis... Daripada hadiah, bisakah kau mengajakku ke
bioskop? Aku tidak
pernah ke bioskop sebelumnya.” Kata Bok Sil
“Sepertinya aku juga belum pernah
ke sana.” Ucap Louis bahagia. Bok Sil binggung kalau ia memang berasal
dari gunung, lalu bertanya-tanya sebenarnya Louis berasal
dari planet mana.
Louis bertanya haruskan ia memikirkanya, Bok Sil pikir
tak perlu meminta Louis mendekat karena akan
meluruskan rambutnya. Louis menceritakan Orang-orang terus menertawakan
rambutnya dan Bok Sil bisa membaca pikirannya. Bok Sil mengatakan kalau pikiran Louis adalah
pikiranya juga. Louis juga akan meluruskan rambut Bok Sil. Bok Sil pun setuju.
Bok Sil sudah ada dibioskop terlihat bahagia dengan
rambutnya yangs uda lurus kembali, lalu menelp Louis menanyakan keberadaanya,
karena filnya akan segera dimulai jadi meminta untuk cepat datang. Louis
terlihat ada di sebuah toko bunga, mengoda Bok Sil yang sangat merindukanya
sampai memintanya agar segera datang, lalu menyuruh Bok Sil menunggu sebentar
lagi karena akan segera kesana.
Louis menunjuk sebuah bunga berwarna orange, si pegawai merasa kalau bunga ini Sepertinya
untuk kekasihnya. Louis mengataka kalau Ini untuk wanita yang tinggal
bersamanya. Si Pegawai terlihat kaget karena ternyata Louis sudah menikah padahal kelihatan masih sangat muda. Louis mengaku kalau belum
menikah. Si pegawai pun tak bisa berkata apa-apa lagi.
“Aku akan mencampurnya dengan bunga lisianthus dan
membuat buket yang cantik untukmu.” Ucap Si
pegawai
“Tidak, aku hanya mau satu tangkai saja” kata Louis, Si pegawai pun mengerti membungkus satu
tangkai. Louis membayar dengan uang receh miliknya. Si pegawai menerimanya
seperti tak percaya kalau Louis yang terlihat tampan membayar dengan uang
receh.
Louis melangkah pergi dengan wajah bahagia membawa
bunganya untuk Bok Sil, di jalan melihat
ada koin yang jatuh langsung mengambilnya. Saat itu Bok Sil juga tak sabar
menunggu Louis karena untuk pertama kalinya menonton di bioskop. Louis melihat
lampu hijau penyebrang jalan sudah menyala, dan langsung berlari saat itu sebua
mobil datang dan Louis seperti terlempar dan terjatuh dengan kepala terbentur
lalu tak sadarkan diri. Bok Sil masih tetap menunggu seperti tak tahu kalau
Louis kecelakaan.
bersambung ke episode 6
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Semoga di ep 6 ingatan louis sdh kembali...makasih sinopnya☺
BalasHapusSeru drama nya suka sm bok sil yg pols jg lucu mudh"han d episode6 louis mulai kembali ingatan nya,d tunggu lanjutn nya tetp semngt,,,
BalasHapusKyaaaa Q tunggu episode selanjutnya udah gk saar
BalasHapus