PS : All
images credit and content copyright : TVN
Direktur JSS menelp kepala polisi, Kepala Polisi tertawa
mengangkat telp dari seniornya yang sering menghubunginya belakangan ini. Direktur JSS mengatakan ingin "polis asuransi"
dengannya. Kepala Polisi seperti mengerti.
Guru Song sudah siap dengan Tim JSS meminta agar
memberikan perintah juga. Ketua Tim meminta agar Guru Song kembali saja, dan menyuruh semua anak buahnya masuk. Guru Song
merasa mereka semua meremehkanya sekarang.
“Bukan begitu. Kita
hanya tak ingin kau terluka!” ucap Ketua Kim
“Apa? Kau bilang Terluka? Apa terluka jadi masalah
sekarang? Kita akan
berperang! Tapi kau
hanya ingin aku duduk diam dan menonton?” kata Guru
Song sambil bertanya apakah masih ada kursi kosong dalam mobil.
Ketua Tim terlihat sangat marah, Guru Song tetap memaksa
ingin ikut. Anak buahnya bertanya apa
yang harus mereka lakukan sekarang. Ketua tim memperbolehkan Guru Song masuk
mobil dan tidak keluar saat mereka sedang beroperasi.
Semua tim pun bergegas masuk ke dalam mobil dan pergi
untuk membunuh Kwan Soo. Anak Buah Kwan Soo seperti sudah berjaga-jaga
memberitahum Tim JJS sedang dalam perjalanan sekarang dan sebelumnya. sudah
mengirimkan banyak pengawal.
Sek Kwan Soo yang menerima laporan bisa mengerti dan
mempercayakan semuanya pada sang anak buah. Kwan Soo yang ada didalam mobil
bertanya siapa yang menelp, Sek Kwon Soo
mengatakan itu adalah Direktur dan baru saja menerima kabar
bahwa anak buah Choi Yoo Jin akan menyerang atasannya malam ini serta akan menuju ke rumah seperti yang
mereka duga.
Kwan Soo tertawa mendengar kalau Tim JSS akan menargetkan
rumahnya, merasa tak percaya kalau Yoo Jin benar-benar
melakukanya. Sek Kwan Soo memberitahu Direktur telah mengerahkan pasukan khusus untuk mengurus JSS sehingga mereka akan menangani
situasi dengan baik.
“Kita akhiri semuanya malam ini!” tegas Kwan Soo
“Iya. Lalu aku akan mengawal
anda ke persembunyian.” Ucap Sek Kwan Soo lalu
bertanya apakah apa JSS masih mengikuti mereka. Sopirnya melihat ke spion dan menganguk.
Tim JSS menerima laporan Park Kwan
Soo sedang menuju menuju lokasi. Mereka
terus mengikuti arah mobil Kwan Soo dari belakang, ketika melalui sebuah jalan
tiba-tiba mobil diberhentikan oleh polisi karena Jalan
satu arah padahal didepan mereka mobil Kwan Soo
baru melewatinya.
Mobil Ketua Tim tak peduli menyuruh menilang saja dan
segera mengikuti kemana perginya mobil Kwan Soo. Sebuah mobil truk dengan
berisi semen keluar dari tempat JSS, Anak buah Kwan Soo bingung melihat truk
yang keluar.
Mobil pertama mencoba mencari mobil Kwon Soo yang
melewati jalanan, tapi ternyata mereka sudah telah
kehilangan jejaknya. Mobil Kwan Soo sengaja di
parkir masuk ke dalam untuk bersembunyi, Mobil Sung Kyu kembali melewati jalan
yang sama dan bisa melihat ekor mobil Kwan Soo yang sedang
menuju ke arah barat sekarang.
Dua mobil JSS sudah sampai disebuah tempat Ketua Tim memeritahkan
anak buahnya Siaga di
dalam mobil sampai memberikan
perintah lebih lanjut. Mobil lain yang dinaiki oleh anak buah Kwan Soo juga
memerintahkan mereka Siaga di mobil dan jangan
bergerak sampai tim JSS keluar dari mobil
Kwan Soo sudah pindah ke mobil lain lalu keluar dari
rumah, saat melewati jalan bertemu dengan polisi yang ingin menilang JSS,
seperti itu anak buahnya juga. Mobil
Kwan Soo berjalan di depan mobil JSS, Anak buah Kwon Soo memerintahkan anak
buahnya agar menyiapkan diri karena mereka memiliki izin
untuk menembak jika mereka memberontak.
Sementara Kwan Soo yang ada didalam mobil berpikir mereka
sedang syuting film mata-mata. Sek mengatakan kalau ini adalah terakhir kalinya
akan melakukan itu, dengan memanggilnya Presiden. Kwan Soo tertawa mendapat panggilan tersebut, lalu
mengajak mereka agar menyelesaikan semuanya sekarang.
Mobil truk berhenti disebuah tempat dan seorang penembak
jitu pun bersiaga dengan senapan panjangnya. Mobil masuk kedalam rumah yang
dijaga ketat oleh polisi yang mengunakan penutup wajahnya. Salah seorang anak
buah JSS bisa melihat dengan teropong memberitahu Park Kwan Soo telah tiba.
“Sepertinya Park Kwan Soo telah
pergi ke tempat
persembunyiannya seperti yang kita duga.” Kata Sek
Kim melapor
“Benarkah? Dia masuk ke dalam perangkap. Kau mengambil "polis
asuransi" yang bagus.” Ucap Yoo Jin memuji
Direktur JSS, Direktur pun tertawa bahagia mendengarnya.
Kwan Soo pun turun dari mobil lalu melihat kalau tempat
itu menyeramkan, Sek berpikir kalau memang sudah lama mereka tak datang ke
tempat itu. Pengawal dan dua tentara mengikutinya, lalu Sek Kwan Soo bertanya “apa
Kalian semua sudah makan?”
Terlihat dari mata mereka itu adalah Kepala Seo dan juga
Je Ha. Kepala Seo menjawab “sudah” Kwan Soo kaget mendengar jawabanya begitu
juga Sek-nya. Je Ha bergumam “Pertanyaan "apa Kalian sudah makan?" sebenarnya
pertanyaan berkode!” lalu saling berpandangan
dengan Kepala Seo.
Keduanya akan mengangkat pistol tapi pengawal Je Ha lebih
dulu mengepung mereka dengan mengancam akan menembak kepalanya jika bergerak. Sek Kwan Soo dengan santai
menyuruh menembak saja dan akan berjalan masuk ke dalam rumah, Je Ha dan Kepala
Seo masih mengangkat tanganya. Saat itu juga penembak jitu langsung menyerang
semua pegawal Kwon Soo dari jauh.
Saling baku tembak pun terjadi, Kwan Soo belum berhasil
masuk ke dalam rumah bersembunyi dibalik sek-nya. Salah satu pengawal berteriak
kalau dapat
bertahan sedikit lebih lama, bantuan
akan segera datang, Kwan Soo yang ketakutan
meminta agar segera masuk ke dalam rumahnya. Sek meminta agar melindungi mereka
dengan berjalan ke lorong tanpa kaca.
Dari JSS terus saling menyerang Je Ha Dan Kepala Seo juga
berjalan masuk. Je Ha mengatakan kalau akan
berakhir kalau mereka
masuk sekarang. Kepala Seo pun meminta pada
penembak jitu untuk melindungi mereka. Keduanya pun menyerang pengawal Je Ha
dari dekat serta penembak jitu.
Semua akhirnya sudah masuk ke bagian ruangan yang penuh
dengan file, baku tembak kembali terjadi. Kwan Soo terlihat ketakutan mendengar
suara tembakan seperti saling bersahutan, kepala Seo tiba-tiba terkena peluru
oleh Sek Kwan Soo yang memegang pistol. Je Ha kaget langsung mendekatinya ingin
melihat keadanya.
Tapi Kepala Seo malah berteriak menyuruh Je Ha pergi
karena Jika tidak membunuhnya, maka mereka semua mati. Sek berteriak kalau ini saatnya Kwan Soo kabur karena
siap menembak Je Ha tapi ternyata pelurunya habis.
Kwan Soo bisa berlari sendirian menyelamatkan diri masuk
ke dalam sebuah pintu, Je Ha bisa masuk dengan membaringkan sedikit tubuhnya
sebelum tertutup rapat. Kwan Soo tersenyum karena sekarang bisa bernafas lega,
tapi ketika membalikan badanya terkejut melihat Je Ha ternyata bisa masuk ke
dalam ruangan persembunyianya.
Kwan Soo langsung berlutut ketakutan meminta agar Je Ha
menghentikanya, Je Ha sudah siap menembak dengan semua dendamnya selama ini
pada Rania yang membuatnya dianggap sebagai buronan, tapi dalam hatinya ia tak
boleh melakukanya. Akhirnya Kwan Soo bersujud berteriak histeris. Je Ha tak
bisa menarik pelatuk pistol untuk membunuh akhirnya hanya bisa melampiaskan
dengan menembak pada langit-langit
“Dengarkan aku dulu.... Kau tidak bisa bebas dari tempat
ini hidup -
hidup bahkan jika kau membunuhku.” Ucap Kwan
Soo memulai negosiasi. Je Ha terdiam
teringat kembali dengan pesan Anna kalau ia harus kembali hidup dan itu perintah.
“Berapa banyak uang yang kau
terima untuk membunuhku? Katakan
padaku berapa banyak uang yang mereka janjikan. Aku akan memberikan dua kali
lipat.” Kata Kwan Soo.
Je Ha teringat dengan kata-kata Yoo Jin “Peluru
bukanlah satu-satunya yang dapat membunuh seseorang.” Akhirnya Je Ha tertawa mendengarnya karena Kwan Soo mengatakan
sesuatu pada tentara bayaran yang paling disukai. Kwan Soo pun tertawa bahagia karena Je Ha mengerti
maksudnya. Je Ha pun menyuruh Kwan Soo kembali duduk disofanya.
Kwan Soo terlihat ketakuan untuk berdiri dan duduk. Je Ha
pun eminta agar menelp pengawalnya agar membiarkan
JSS pergi sekarang juga. Kwan Soo mengeluarkan ponselnya dan Kepala Seo bersama
semua Tim JSS yang ada didalam rumah keluar dengan pengawal Kwan Soo yang berjejer
disamping mereka.
“Jadi itu kau.... Seorang Tentara bayaran.” Ucap Kwan Soo, Je Ha duduk sambil bergumam kalau
ternyata Kwan Soo mengetahui dirinya lalau bertanya apakah Kwan Soo tahu
tentang dirinya.
“Ya. Cukup tahu... Aku mendengar kau membunuh seseorang dan melarikan diri.” Kata Kwan Soo
“Aku bertanya-tanya
berapa banyak yang dia tahu.” Gumam Je Ha
lalu berkata kalau Kwan Soo pasti
tahu alasannya datang ke tempat persembunyianya.
“Tapi... bahkan jika kau membunuhku....kau
tidak akan dapat melarikan diri dari tempat ini
dengan mudah.” Kata Kwan Soo menegaskan
“Jadi dia belum tahu kalau aku tidak bisa membunuh
orang.” Gumam Je Ha dan dengan sinis mengatakan kalau masalah
seperti ini bisa diurus setelah Kwan Soo itu mati.
Setelah itu ia bertanya apakah bayaran jadi dua kali
lipat, Kwan Soo dengan gugup membenarkan. Je Ha pikir harus tetap melakukan sesuai aturan, jadi akan menelepon apa mereka
setuju, lalu menelp Yoo Jin. Yoo Jin terlihat kaget, Je Ha
mengatakan kalau Parlemen
Park tepat di depannya.
“Dia bilang akan memberiku dua kali lipat dari yang kau berikan padaku jika
aku membiarkan dia hidup. Apa
yang harus kulakukan?” ucap Je Ha, Yoo Jin
binggung kenapa Je Ha malah menanyakan hal itu.
“Tim Ofensif tidak bersamamu, kan?” kata Yoo Jin, Je Ha berkata kalau pekerjaan ini sedikit lebih mahal
untuk Yoo Jin.
“Aku akan memberikan tiga kali
lipat.” Ucap Kwan Soo memberikan penawaran kembali. Je he
dengan sinis mengatakan Jangan mengubah penawaran
seenaknya saja.
“Itu karena dia sendirian jadi dia tidak dapat membunuhnya.
Dia bertanya “Apa
yang harus aku lakukan?” gumam Yoo Jin lalu meminta
Je Ha memberikan ponselnya pada Park Kwan Soo.
Je Ha pun memberikan Kwan Soo, lalu Kwan Soo dengan
sedikit ugup mengaku kalau Yoo Jin membuatnya terkejut dan berpikir kalau akan mati. Yoo Jin pikir kalau itu pikir tidak akan mati dan
mengajak untuk taruhan sekarang, Kwan Soo yang ketakutan mengaku kalau sudah
kalah.
“Jadi tolong, biarkan aku hidup. Aku akan menyuruh mereka membebaskan
Parlemen Jang sekarang.” Kata Kwan Soo, Yoo Jin
mengatakan tak perlu.
“Itu tidak setimpal, karena Ksatria-ku sudah menangkap Raja.” Ucap Yoo Jin bangga
“Jika kau membunuhku sekarang maka Parlemen Jang tidak akan bisa meninggalkan kantor kejaksaan. Jadi beri aku kesempatan sekali
ini saja.” Ucap Kwan Soo mengajak bernegosiasi.
“Yah, aku tidak tahu. Hanya waktu yang akan mengatakan apakah
Parlemen Jang akan bebas atau tidak.”kata Yoo
Jin dengan nada mengejek
“Baiklah kalau begitu. Bagaimana
jika aku membiarkan Parlemen Jang
masuk ke partai kami? Aku
akan membuat pengumumannya sekarang. Apa
kau tertarik dengan tawaran ini?” ucap Kwan
Soo
Yoo Jin mengaku belum bisa memutuskanya lalu menyarankan
agar Kwang Soo mundur
dari pemilihan presiden. Kwan Soo kaget
mendengarnya, lalu menyuruh Yoo Ji lebih
baik membunuhnya saja. Yoo Jin pun berjala menjauh dar meja mengatakan akan
memberikan 15 menit jadi akan menunggu dan
meminta agar memberikan ponsel pada pengawalnya.
“Kembalilah hidup – hidup... Apapun yang terjadi....” Tegas Yoo Jin tak ingin kehilangan Je Ha
Ketua Tim yang berjaga-jaga dalam mobil mendapatkan
perintah, lalu menyampaikan anak buahnya kalau mereka harus mundur. Anak buahnya
di mobil lain kaget karena mereka diminta mundur. Dua mobil pun berjalan pergi.
Polisi yang sedang mengintai binggung kenapa mereka malah
pergi, petugas polisi melihat mobil JSS hanya bisa mengumpat kesal dan menyuruh
anak buahnya agar membiarkan mereka. Ketika di perjalanan Guru Song binggung
kenapa mereka pergi begitu saja,
bahkan belum melakukan apa-apa!
“Kami sudah menangkap bos mereka. Kita menang, Guru Song. Kita menangkap Park Kwan Soo!” ucap Ketua Tim bangga, Guru Song masih binggung.
Jaksa Park terlihat gugup sebelum masuk ke ruangan
interogasi, Seo Joon sudah menunggu di dalam. Jaksa Park masuk ke dalam dengan
wajah ketakutan membungkuk meminta maaf, Seo Joon melirik sinis karena ternyata
Juniornya itu musuh dalam selimut.
Seo Joon akhirnya keluar dari kantor kejaksaan, Semua
wartawan langsung mengerubunginya bertanya “Tuduhan apa yang anda terima Pak? Apa itu tentang uang
yang anda terima dari JB
Group untuk pemilu? Apa alasan anda dianggap tidak bersalah? Apa tuduhan kejahatan tambahan yang anda terima? Apakah anda berencana
untuk menuntut mereka atas
pencemaran nama baik?”
“Aku ingin melakukannya, tapi aku akan
mengatakan bahwa kejaksaan... telah
mengakui kesalahan besar mereka dan
telah menyampaikan permintaan maaf resmi kepadaku.” Ucap Seo Joon
“Apa anda tidak
bergabung dalam partai politik? Kami mendengar partai mayoritas mengeluarkan undangan untuk anda dan
kemudian mengundurkan diri! Apa rencana anda sekarang, Pak? Katakan sesuatu, Pak!”
Wartawan terus memberikan pertanyaan sampai Seo Joon
masuk ke dalam mobil. Yoo Jin menonton dari ruangan berita keluarnya suami dari
kejaksaan. Direktur mengucapkan selamat pada Yoo Jin yang bisa mengeluarkan Seo
Joon, Yoo Ji menegaskan mereka harus menunggu
sampai K2 kembali dengan selamat. Sek Kim yang mendengarnya terlihat gugup.
[Ruang
Press Partai Demokrat Progresif]
Seorang pria masuk ke dalam ruangan dengan wajah tegang,
wartawan yang ada diruangan bertanya apa yang terjadi, apakah ada masalah dan Apa
yang membawanya datang keruangan itu. Si pria hanya
bertanya apakah semua
wartawan ada di dalam ruangan. Salah satu
wartawan mengatakn sudah memanggil sebagian wartawan yang penting.
“Aku akan membuat pengumuman darurat sekarang. Parlemen Jang Se Joon dinyatakan
tidak bersalah oleh jaksa maka
dari itu kami ingin memperpanjang undangan untuk dia untuk
bergabung dengan partai kami. Itu
saja.” Ucap si pria dari partai demokrat.
“Apa kalian semua benar-benar melakukan
rapat tentang hal ini dalam situasi ini?” tanya
salah satu wartawan, Pria itu memastikan bisa
merilis artikel tentang ini secepatnya
Sek Kim keluar ruangan dengan wajah gugup, lalu berusaha
menelp Kepala Seo tapi kepala Seo yang bisa diselamatkan oleh Je Ha memilih
untuk tak mengangkatnya. Sek Kim pun gigit jari karena tak bisa menghubungi
Kepala Seo.
Kwan Soo membuka berankas dan memasukan uang ke dalam
tasnya, lalum memberikan Dua juta dolar AS pada Je Ha. Lalu merasa kalau Je Ha sekaang sudah bisa
melihat isi berangkasnya dan bertanya apakah memang sudah puas hanya
dengan jumlah ini?
“Aku bisa memberimu semuanya yang ada dalam brangkas itu, kau
pasti mengetahuinya” ucap Kwan Soo
“Aku bukan preman.” Tegas Je Ha,
Kwan Soo mengaku sangat menyukai Je Ha karena ternyata sangat
profesional.
“Kau dulu bekerja di Blackstone,
kan?” ucap Kwan Soo sebelum pergi, Je Ha kaget karena Kwan
Soo bisa mengetahuinya. Kwan Soo malah mengejek Je Ha yang terlihat kaget.
“Jadi Dibagian Irak mana kau bertugas?”
tanya Kwan Soo, Je Ha bersikap santai dengan menjawab di Fallujah.
“Apa kau salah satu pelanggan
Blackstone juga?” tanya Je Ha kembali duduk,
Kwan Soo mengaku bisa menyewa mereka untuk melindunginya.
“Jadi...kau membuat kesepakatan
disana?” ucap Je Ha sengaja menyingungnya.
Kwan Soo terlihat tegang, Je Ha pun mengejek balik dengan
pandangan Kwan Soo padanya. Dan menegaskan dirinya itu orang
yang kasar dan selain
itu pelanggan
VIP seperti Kwan Soo yang membayar 30,000 dolar per hari
untuk jasa Blackstonemaka tidak
akan memiliki alasan untuk pergi kesana hanya untuk
bersantai karenan disana sangat berbau
minyak.
“Tidak, itu bukan bau minyak... tapi mungkin Bau darah.” Kata Kwan Soo, Je Ha bergumam bertanya-tanya apa
maksudnya berbau darah.
“Aku menyukaimu... Sejujurnya, aku sudah mencari cara untuk bertemu denganmu
secara rahasia. Tapi
untungnya, Choi Yoo Jin mengirimkanmu kesini.” Ucap Kwan Soo, Je Ha binggung mengapa harus bertemu
denganya.
“Apa maksudmu "mengapa"? Kau orang paling dekat dengan
Choi Yoo Jin,kan? Seorang
pemuda yang kompeten seperti kau tidak
bisa hidup seperti ini selamanya.” Ucap Kwan
Soo
Je Ha pun bertanya kalau begitu ia harus hidup seperti apa. Kwan Soo pun bertanya apakah Je Ha mau berkerja bersamanya demi bangsa ini. Je Ha tertawa mendengar merasa kalau Negara ini sangat peduli padanya sebelum itu. Kwan
Soo memberikan penawaran kalau Je Ha. akan
menghasilkan uang.
“Mari kita lakukan itu. Beritahu aku jika kau
memiliki peluang bagiku. Kau
akan mudah menghubungiku karena
sekarang tahu siapa aku.” Ucap Je Ha.
“Tentu.... Aku akan menjadi orang
pertama yang menyewamu nanti. Aku
berharap kau akan setuju ketika waktu itu datang.”kata
Kwan Soo. Je Ha pun memastikan hal itu.
Semua pengawal sudah ada didepan pintu, Kwan Soo keluar
dan saat Je Ha keluar semua langsung mengangkat pistolnya dan menyuruh
mengangkapnya. Kwan Soo mengatakan tak perlu seperti itu dan menyuruhnya
minggir karena Je Ha adalah tamunya. Sek bingung kenapa Kwan Soo malah
membebaskanya. Je Ha pun pergi meninggalkan rumah persembunyian.
“Tunggu, apa... apa yang terjadi, Pak?” tanya Sek binggung.
“Oh, aku menyuruhnya pergi dengan
sedikit uang hari ini.” kata Kwan Soo santai, Sek
nya pun kaget mendengarnya.
“Semua orang di dunia ini sama
saja ketika ditawari uang. Bukankah begitu?” ucap Kwan Soo merasa semua beres setelah disogok oleh
uang.
Je Ha berjalan ke bagian belakang dengan mobil yang sudah
menunggunya, Kepala Seo langsun mendatangi Je Ha bertanya apakah keadaanya
baik-baik saja. Je Ha hanya diam lalu masuk ke dalam mobil dengan membawa
tasnya. Saat mobil meninggalkan rumah, Kepala Seo bertanya apa yang dibawanya,
lalu terkejut ketika melihat isinya adalah uang dollar yang sangat banyak. Je
Ha hanya bisa menahan air matanya karena tak bisa membalaskan dendam pada Kwan
Soo demi Rania.
Se Joon akhirnya mengetahui semua yang terjadi dari Sung
Won lalu mengucapakan terimakasih karena
telah melindungi Anna dan menyerahkan semuanya pada adik iparnya mulai
sekarang.
“Jadi dia mencoba membunuh Anna?” ucap Se Joon setelah menutup telpnya.
“Itu mungkin benar, Pak, tapi Presdir Choi yang mulai.” Kata Kepala Joo menjelaskan.
“Kepala Joo.... Apa kau juga membela Choi Yoo
Jin?” ucap Se Joon Sinis, Kepala Joo seperti serba salah
karena bukan itu maksudnya
“Apa kau menyiratkan bahwa Anna melakukan
sesuatu yang membuatnya layak dibunuh?” kata Se Joon
dengan nada penuh amarah.
“Aku hanya ingin mengatakan bahwa, meskipun semua yang terjadi... Nyonya Choi yang membuat anda keluar dari kantor kejaksaan.” Jelas Kepala Joo, Se Joon tak maumendengarnya menyuruh
Kepala Jo menutup mulutnya saja.
Could Nine.
Yoo Jin memberikan Selamat pada Sek Kim kalau tidak
perlu kehilangan kepalanya. Sek Kim terlihat gugup,
Yoo Jin memperingatakan Sek Kim Jangan
berani-berani menyentuh Je Ha Jika
melakukannya, maka mungkin yang akan membunuhnya.
“Nyonya.... Aku bisa melakukan apa pun yang
Kim Je Ha lakukan untuk anda!” tegas Sek Kim tak mau
dikalahkan oleh Je Ha.
“Kalau begitu kau harusnya
mengerti, jika kau memang peduli padaku. Jadi jangan membuatku membunuhmu Dan jangan coba lakukan apa yang dilakuakn Je Ha. Kau harus tetap melakukan apa yang selalu kau lakukan.” Tegas Yoo Jin, Sek Kim hanya bisa mengigit bibirnya
karena tak bisa berbuat apapun sekarang.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar