PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 25 Oktober 2016

Sinopsis The Man Living In Our House Episode 1 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

Na Ri minum air putih dengan cepat didepan minimarket, Dong Jin terus mengikutinya. Na Ri masih sedikit mabuk membahas kembali Dong Jin yang meminjamkan uang 30 juta won pada pamanya, dan memarahinya karena meminjamkannya uang dengan pertimbangan keluarga karena yakin pamanya itu menggunakannya untuk berjudi
“Dan rumah ibuku?!! Aku tidak akan menjualnya. Aku akan disana selamanya!!!” tegas Na Ri. Dong Jin setuju Na Ri jangan menjualnya dan mengajaknya untuk pulang. Na Ri menyuruh Dong Jin pergi jauh-jauh dari dirinya.
Aku tidak suka Yeo Joo... Aku tidak suka dia karena dia cantik... Aku benci karena dia berpakaian dengan baik, juga menggunakan make-up dengan baik bahkan... seorang gadis feminin! Apa Yeo Joo adalah tipemu? Kau pasti mengira aku begitu jelek. Aku benci dia!!!! Mengapa kau tidak akan membiarkan aku putus denganmu secara baik-baik? Aku benci karena itu Yeo Joo, kau brengsek!”teriak Na Ri lalu tersadar beberapa orang sudah melihatnya sambil mengelengkan kepala

Akhirnya Na Ri memilih pergi ke supermarket lalu berusaha menelp pamanya tapi ponselnya tak aktif. Dong Jin pun mengikuti kemana perginya Na Ri dengan wajah khawatir lalu menghampirinya yang sedang berdiri sendirian. Na Ri membalikan badan dengan sekop besar ditanganha, Dong Jin ketakutan meminta maaf dan memilih untuk pergi.
Na Ri akhirnya pergi ke rumah pamanya dengan mengunakan taksi, tapi rumahnya tak dikunci bahkan terlihat gelap seperti tak berpenghuni. Sambil berteriak marah karena pamanya bisa menusuk keponakanya sendiri dari belakang.
Lalu Na Ri berjalan sampai ke depan rumah dengan papan nama (Hong Dumplings) dengan senyuman bahagia bisa masuk ke dalam rumahnya. Saat masuk halaman berteriak ketakutan karena melihat ada ular lalu mengeluarkan senter dari dengan ponselnya, dan ternyata hanya sebuah selang yang tergeletak di rumput. 

Na Ri berjalan dengan senter dari ponselnya lalu tersadar ada sosok pria didepanya, dengan menjerit ketakutan kembali memutar sekopnya dan Nan Gil pun terjatuh. Na Ri bertanya siapa orang itu, Nan Gil sambil mengumpat kesal bangun dan menyalakan lampu taman yang memang tak dinyalakan.
“Hei... Dengan apa kau memukulku? Apakah itu sekop? Apakah kau memukulku dengan sekop?!” ucap Nan Gil baru menyadarinya.
Jangan mendekat... Apa yang kau lakukan di rumahku?” tanya Na Ri dengan menyodorkan sekopnya.
Aku menghindari hanya karena punya refleks yang baik! Apa yang akan kau lakukan jika kau telah memukul ku? Itu namanya baru pembunuhan. Pembunuhan!!” teriak Nan Gil marah
Na Ri pun akhirnya terjatuh dan ingin mengambil sekopnya tapi kaki Nan Gil bisa menginjaknya. Akhirnya Na Ri mengatakan kalau ini adalah rumahnya dan itu perbedaan yang dangkal lalu meralatnya kalau itu “Pembelaan diri”  Nan Gil memberitahu kalau ia tinggal dirumah itu jadi ini juga sebagai caranya membela diri.
Na Ri binggung akhirnya meminta maaf  karena lama sudah tak pulang jadi  pasti datang ke tempat yang salah lalu meminta sekopnya dikembalikan karena itu miliknya. Tapi Nan Gil menahanya, keduanya pun tarik menarik sampai akhirnya Nan Gil melepaskanya dan membuat Na Ri terjatuh kembali. Nan Gil mengejek Na Ri memang menyedihkan karena tidak mengenali rumahnya sendiri

Na Ri akhirnya masuk ke dalam rumah merasa kalau ini memang rumahnya dan bertanya siapa pria yang pria yang ada dirumah itu. Nan Gil menegaskan kalau sebelumnya sudah mengatakan kalau ia yang tinggal dirumah ini. Na Ri melihat Nan Gil yang masih bocah malah berteriak padanya.
Penyewa. Apakah Anda penyewa?” kata Na Ri, Nan Gil mencium bau tubuh Na Ri lalu bertanya apakah baru saja minum. Na Ri membenarkan.
Jadi ini mungkin rumit, tapi aku yang memiliki rumah ini dan kau menandatangani sewa dengan paman ku”ucap Na Ri
Aku tidak melakukanya dan bukan penyewa, aku yang memiliki rumah ini.” tegas Nan Gil
Na Ri bertanya apakah Nan Gil membeli rumah ini, Nan Gil membenarkan. Na Ri menjerit karena pamanya sunggung tega dan jatuh lemas. Nan Gil memberikan segela ari dan Na Ri  menatap Nan Gi bertanya apakah mereka pernah bertemu sebelumnya. Nan Gil mengejek akhirnya Na Ri bisa ingat juga.

kau memperlakukan ku seperti penjaga kemarin dan hari ini, kau memperlakukanku seperti penyewa.” Kata Nan Gil, Na Ri mengingat kemarin Nan Gil membodohinya kalau ada  ular
Aku akui tapi kau bermain bodoh.” Ucap Na Ri
Aku bilang aku akan melihatmu lagi di sekitar sini.” kata Nan Gil
Apakah kau mengenalku? Apakah kau tahu siapa aku?” tanya Na Ri
Nan Gil mengungkapkan tidak suka berbicara dengan orang mabuk jadi lebih baik bicara besok saja.  Na Ri menegaskan kalau ia sadar sekarang dan ingin bicara sekarang juga, ia ingin tahu bagaimana Nan Gil mengelanya dan berapa lama memiliki rumah ini.
Jika kau memiliki rumah ini, mengapa semuanya masih di sini? aku perlu tahu” kata Na Ri, Nan Gil menyebut nama Hong Na Ri. Na Ri kaget karena Nan Gil bisa mengetahui namanya juga.
Bisakah kau mengatasinya? kau tidak akan dapat menerima dalam keadaanmu saat ini, jadi mari besok bicara. Mari kita bicara ketika pikiranmu jernih ...” ucap Nan Gil lalu keluar dari rumah,
Tunggu. Mengapa dia meninggalkan rumah jika ini adalah rumahnya?.. aku yakin. Itu masih belum....Itu tidak bisa.” Ucap Na Ri lalu memikirkan dialek yang digunakan Nan Gil yang tak biasa. 

Na Ri masuk ke dalam kamar mencium bau selimut yang masih terasa harum, lalu bertanya-tanya Mengapa semuanya tampak begitu baru. Teringat kembali kata-kata Nan Gil “ Hong Na Ri. bisakah kau mengatasinya?
Ini sudah terlalu banyak bagiku untuk menangani 30 juta won. Dia mungkin akan meminta rumah ini. Berapa banyak lagi yang harus aku tangani?” kata Na Ri
Sementara Nan Gil terlihat gelisah didepan rumah sambil menatap ke lantai atas, Na Ri melihat foto ibunya sambil tersenyum  melihat ibunya masih cantik seperti biasa dan memberitahu kalau sudah datang ke rumahnya dan meminta agar memberikan senyuman satu kali saja. 

Pagi hari
Nan Gil sibuk mengolah tepung dan menguleninya dengan tangan, lalu memotong dan membuatnya sampai menjadi kepingnya kecil-kecil agar bisa membuat jadi kulit dumpling. Lalu ia membawa papan menu didepan rumah  bertuliskan (Hong Dumplings Menu)
Tiga orang pekerjanya datang menyapa selamat pagi dengan penuh semangat, Nan Gil pun tersenyum dengan menghirup udara pagi. 

Di sebuah kantor
Duk Bong meminta maaf pada sekertarisnya  karena membuat melakukan hal ini sambil mengumpat kalau Pemilik restoran yang brengsek itu, membuatnya tidak ingin mengantri. Lalu mulai mencoba dumpling dan berkomentar Rasanya lebih enak semakin mengunyah lalu mengeluh kalau  ini Menyebalkan sekali.
Bagaimana izinnya?” tanya Duk Bong
Ini tidak akan diberikan kecuali kau mendapatkan bangunan tapi mereka masih menolak untuk menjual.” Ucap sekertarisnya
Itu sebabnya aku bilang ... Itu sebabnya aku memintamu untuk meyakinkan dia karena kau sudah tinggal di sini untuk sementara waktu  dan se usia dengan Shin Jung Im. Beri dia hanbok modern atau sesuatu sebagai hadiah.” Kata Duk Bong
Ada pemilik baru Coba kau Lihatlah.” Kata sekertarisnya menunjuk pada berkas. Duk Bong kaget melihat  Pemilik: Go Nan Gil dan itu adalah Pemilik Hong Dumplings lalu kesal kenapa harus Nan Gil, menurutnya tak masuk akal karena Nan Gil seorang chef.

Nan Gil berlatih berbicara pada Na Ri dengan sopan sambl menyiram tanaman, tapi menurutnya terdengar begitu aneh. Lalu mencoba dengan gaya banmal, Nan Gil pikir itu sikap yang tak benar.  
Mari saya jelaskan siapa aku Yang benar adalah ... aku dan kau..” ucap Nan Gi lalu merasa frustasi  tidak bisa melakukan ini.
Na Ri terbangun lalu melihat sekeliling kamarnya yang terlihat buram, lalu meraba berjalan ke meja rias tapi membuatnya malah menjatuhkan cream pada kakinya. Na Ri menjerit kesakitan, Nan Gil yang mendengar suara jeritan di dalam rumah langsung berlari masuk. Na Ri bisa mengambil cream yang jatuh dan bisa menciumnya kalau Produk 37 yang biaya 67 dolar dan memuji kalau ingatanmua adalah yang terbaik.
Apa yang terjadi? Apakah ada yang salah?!!” teriak Nan Gil mengedor pintu, Na Ri kaget dan melihat bayangan teringat semalam Nan Gil mengatakan “Itu baru namanya pembunuhan. Pembunuhan.!!” Lalu menjerit ketakutan.

“Sepertinya aku mendengar jeritan. Apakah kau baik-baik saja?” teriak Nan Gil makin panik. Na Ri mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Kenapa dia seperti itu? Apa yang salah denganku? Apa yang terjadi?” tanya Na Ri tak bisa membuat matanya melihat dengan jelas.
Nan Gil meminta agar bisa masuk jadi Na Ri  membuka pintunya, Na Ri masih kebinggungan dengan matanya yang tak bisa melihat sambil memejamkan matanya, merangkak membuka pintu. Nan Gil panik melihat Na Ri. Lalu Na Ri memberitahu tak bisa melihat apapun. Nan Gil menyuruh Na Ri membuka matanya karena tertutup sudah pasti tak akan bisa melihat.
Aku tidak bisa melihat... Apakah ada sesuatu di mataku?” tanya Na Ri mendekatkan wajahnya, Nan Gil binggung lalu melihat ada beberapa obat yang tergeletak, akhirnya ia langsung mengendong Na Ri keluar dari rumah. 


Pegawainya binggung melihat Nan Gil yang terburu-buru keluar dari rumah dengan mengendong Na Ri, Nan Gil meminta agar memanggilkan taksi. Pegawainya mencari taksi sampai akhirnya melihat mobil Duk Bong datang dan langsung menghentikanya.
Nan Gil melihat Duk Bong terlihat sinis,  pegawainya tahu Duk Bong itu Robot lalu memberitahu punya pasien gawat dan menunjuk ke arah Nan Gil. Duk Bong pun memperbolehkanya masuk. Nan Gil hanya diam saja, Duk Bong melihat Nan Gil terburu-buru jadi lebih baik masuk saja. Akhirnya Nan Gil pun melempar Na Ri masuk ke dalam mobil. 

Na Ri belum melihat dengan jelas, Na Gil bertanya obat apa yang diminumnya. Na Ri binggung. Nan Gil mengatakan kalau melihat tempat obat yang tergeletak dan Dokter mungkin perlu tahu dan bertanya berapa banyak yang diminumnya.  Na Ri mengatakan Itu tidak banyak.
Katakan saja apa itu!!!” teriak Nan Gil marh
Itu adalah pil tidur dan itu Pil tidur alami. Aku mengambil hanya satu butir” lalu mencoba mengingat apakah ia mengambil dua butir.
Tidak ada hal seperti akibat pil tidur alami. Apakah Anda pusing dan mengalami masalah berbicara?” tanya Duk Bong ikut bicara, Na Ri bertanya siapa pria itu. Duk Bong ingin bicara tapi Nan Gil lebih dulu menjawab Duk Bong itu bukan siapa-siapa. 
kau barus aja minum tak memiliki akal sehat ... kenapa mengambil pil tidur setelah minum. Tapi kau mengambil dua.” Kata Nan Gil kesal
Itu tidak masalah.... tapi Mengapa aku tidak bisa melihat?” tanya Na Ri, Nan Gil kesal  karena ia bukan dokter jadi kenapa Na Ri bertanya padanya.
Apakah kau mendengarnya? aku sedang berbicara dengan diriku sendiri. Ternyata kau memiliki pendengaran yang baik.” Kata Na Ri berdalih. 

Mobil Duk Bon masuk ke Unit Gawat Darurat dan Na Ri turun dari mobil tanpa alas kaki. Nan Gil langsung mengendongnya, Na Ri menatap Nan Gil seperti seorang pangeran yang baik hati mau menolongnya. Nan Gil berjalan masuk seperti tak peduli  dengan orang-orang yang melihatnya.
Apa dia sedang syuting film atau sesuatu?!!” ejek Duk Bong melihat keduanya.
Na Ri seperti sudah bisa melihat dan meminta agar Nan Gil menurunkan sebelum masuk UGD. Nan Gil mengatakan kalau Na Ri tidak memakai sandal lalu masuk ke dalam UGD memberitah pasien yang meminum pil tidur setelah minum alkohol. 
Perawat pun membawa Nan Gil ke bagian ranjang yang kosong, Nan Gil kembali melempar Na Ri ke atas ranjang. Perawat bertanya bagian mana yang terasa sakit. Nan Gil memberitahu kalau Na Ri meminum pil tidur setelah minum alcohol. Na Ri mengeluh pada Nan Gil yang lebih baik mengumumkannya kepada seluruh dunia tentang sakitnya itu dan mengatakan kalau ia baik-baik sekarang.
Apakah Anda memiliki gejala lain?” tanya perawat
Aku sedikit pusing ...” akui Na Ri. Perawat meminta agar Nan Gil mengisi formulir lebih dulu. Na Ri pun mengakui kalau punggungnya sakit juga.
Nan Gil akan pergi lalu Na Ri memberitahu kalau pria itu bukan walinya, tapi Nan Gil tak peduli akan mengisi formulirnya lalu pergi ke bagian receptionist. 

Saat itu Duk Bong masuk ke bagian UGD berpapasan dengan Nan Gil, keduanya kembali saling menatap sinis lalu saling berbeda arah. Duk Bong datang menemui Na Ri memperkenalkan diri dengan nama Kwon Duk Bong, orang yang mengantarnya. Na Ri pun mengucapkan terimakasih.  
Namaku Kwon Duk Bong.” Ucap Duk Bong seperti heran dengan tanggapan Na Ri, Na Ri menganguk mengerti
Aku Kwon Duk Bong...” ucap Duk Bong kembali, Na Ri pun memberitahu namanya adalah Hong Na Ri.
Ooh Hong Na Ri. Apakah itu ... Usaha bunuh diri?” tanya Duk Bong, Na Ri menyangkalnya. Duk Bong memperingatkan kalau mungkin menjadi kebiasaan. Na Ri mengedumel sendiri kaalu ada pengacau lain yang datang sekarang.

Aku tahu pemilik Hong Dumplings lalu siapa kau?  Apa hubunganmu dengan dia?” tanya Duk Bong. Na Ri binggung siapa yang dimaksud  Pemilik Hong Dumplings
Orang yang mengendongmu dan berlari ke sini Go Nan Gil adalah pemilik Hong Dumplings.” Kata Duk Bong, Na Ri kaget kalau Nam Gil itu pemiliknya. Duk Bong memberitahu namanya Nan Gil bukan Nam Gil dan ingin memberitahu sesuatu.  Tapi Na Ri menolaknya merasa tak penting,
Saat itulah kau menembak film tanpa berbagi ... informasi satu sama lain?” ucap Duk Bong
Mengapa Go Nan Gil menjalankan Hong Dumplings, bukannya Go Dumplings?” tanya Na Ri
Duk Bong binggung kenapa itu  jadi penting menurutnya  itu panggilan pemiliknya. Na Ri meminta agar Duk Bong Berhenti memanggilnya pemilik karena Hong Dumplings bukan punya Go Nan Gil tapi Hong Na Ri.


Saat itu dokter pun datang bertanya siapa pasiennya, lalu menduga itu Duk Bong dengan melihat wajahnya yang sangat pucat. Nan Gil menunjuk ke arah Na Ri yang sudah duduk diatas tempat tidur. Dokter mulai memerikas mata Na Ri dengan senter, sementara Na Ri malah melirik sinis pada Nan Gil yang berdiri tak jauh darinya.
Cinta.... Anda harus mencintai tubuhmu ketika masih muda. Ketika Anda tiba-tiba tidak bisa melihat, maka  itu adalah kerugian sementara . Hal ini sering disebabkan oleh stres yang ekstrim. Apakah Anda berada dalah keadaan banyak stres akhir-akhir ini?” ucap Dokter
Tidak, aku sudah sibuk bekerja akhir-akhir ini dan belum tidur ...” kata Na Ri menutupi kegelisahan tentang perselingkuhan pacarnya.

Kecemasan, insomnia dan kekurangan gizi ... Bersamaan dan muncul sekaligus. Salah satu dari mereka mungkin muncul dan yang lainnya. Dan Lagi pula, Anda harus melakukan tes” kata Dokter, Na Ri mengatakaan akan melakukan tes nanti.
Dia bilang untuk dilakukan tes sekarang! Bagaimana kau bisa membiarkan tubuhmu seperti ini? Bagaimana kau hidup?!!” teriak Nan Gil marah
“Itu benar....  Wali anda sudah membayarnya, sehingga bisa dilakukan tes sekarang” kata Dokter. Na Ri menegaskan kalau Nan Gil bukan walinya dan akan memberikan uangnya sendiri. 


Perawat meminta agar Na Ri mengikutinya dan Nan Gil sebagai wali menunggunya diluar. Na Ri protes menolak Nan Gil sebagai walinya, ia tahu kalau ini UGD dan seharusnya perawat tak mempercayai siapa pun yang mengaku menjadi wali. Perawat mengatakan kalau Nan Gil itu sebagai keluarganya. Na Ri tetap tak mengakuinya.
Siapa yang bilang itu?” tanya Na Ri, Perawat menujuk ke arah wajah Nan Gil
“Kau bilang Keluarga? Siapa yang keluarganya?” ucap Na Ri, Nan Gil tak megubrisnya lalu mengajak Perawat pergi dengan bertanya berapa lama tesnya berlangsung.
Na Ri berteriak menyuruh Nan Gil berhenti, sampai akhirnya ia pun melakukan tes MRI. Dalam pikiranya teringat sebelumnya kalau Nan Gil mengaku  bukan penyewa tapi memiliki rumah ini. Lalu Duk Bong yang mengatakan Go Nan Gil adalah pemilik Hong Dumplings dan perawat juga mengetahui kalau Nan Gil yang mengatakan N Ri adalah keluarganya.

Duk Bong menelp seseorang lalu mengetahui Hong Na Ri adalah putrinya. Saat itu Na Ri baru saja selesai melakukan tes dengan wajah sinisnya mengajak Nan Gil untuk ikut denganya. Nan Gil pun mengikuti kemana Na Ri mengajaknya. Duk Bong baru masuk rumah sakit melihat dari kejauhan lalu mengikutinya.
Mengapa kau membayar tagihan rumah sakit ku? Mengapa ada hubungnya denganmu ? Apakah aku stres, memiliki insomnia atau kekurangan gizi, itu tidak ada hubungannya denganmu. Kita bukan keluarga.”ucap Na Ri

Dia gemetar ketakutan karena dia tidak bisa melihat. Sekarang aku menyelamatkannya ...” kata Nan Gil mengedumel sendiri
“Aku tidak gemetar ketakutan.” Tegas Na Ri, Nan Gil berpura-pura kalau Na Ri bisa mendengarnya padahal sedang berbicara dengan dirinya sendiri lalu memuji kalau memiliki pendengaran yang baik.
Kenapa kau mengatakan bahwa kita keluarga? Mari kita langsung ke hal itu..  Pindah dan keluar dari rumahku sekarang.” Tegas Na Ri
Kenapa harus aku?” ucap Nan Gil dengan bahasa banmal.
Jangan bicara begitu kasar. Aku jelas lebih tua darimu.. Kita bukan keluarga...Keluarga hidup bersama dan Keluarga memiliki kenangan.” Tegas Na Ri lalu teringat dengan ayahnya.

“Apa Hong Sung Kyu yang mengirimmu, Untuk mengklaim restoran sekarang bahwa Ibu sudah meninggal? Bagaimana dia bisa tahu? Dia tidak pernah menelepon selama lebih dari 10 tahun.” Ucap Na Ri
Nan Gil bertanya apa itu nama ayahnya, Na Ri membenarkan nama ayahnya  Hong Sung Kyu dan bertanya siapa nama aslinya, menurutnya bukan Go  Nam Gil. Nan Gil membenarkan kalau namanya bukan Go Nam Gil tapi Go Nan Gil.
Lalu apa hubunganmu dengan ayahku? Apakah dia mengatakan bahwa dia yang memiliki Hong Dumplings?” ucap Na Ri
Kau berteriak bahwa Hong Pangsit adalah milik mu. Kau harus benar-benar berpikir itu Hong Sung Kyu. Ibumu pasti akan kecewa.... Dia mengatakan kepadaku...itu dinamai namamu” komentar Nan Gil menyindir

Na Ri tak menyangka Nan Gil berani bicara tentang ibunya, lalu menyuruhnya segera dari rumah ibunya, Nan Gil menegasan tidak akan meninggalkannya karena itu adalah rumahnya, Na Ri penasaran siapa sebenarnya Nan Gil itu.
Siapa yang mengatakan rumahku adalah rumahmu?  Sebenarnya kau siapa?” ucap Na Ri dengan nada tinggi.
Ayahmu.” Kata Nan Gil, Na Ri sangat yakin kalau memang ayahnya yang mengirimkan Nan Gil
“Aku tidak mengatakan bahwa aku ayahmu Hong Sung Kyu, tapi aku... Aku ayahmu.... Aku adalah Ayah tiri dari Hong Na Ri” ucap Nan Gil, Na Ri kaget mengetahui memilik ayah tiri bahkan terlihat lebih muda dari dirinya. 
bersambung ke episode 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




2 komentar: