PS : All images
credit and content copyright : TVN
Kepala Seo sedang memeriksa semua brkas, lalu datang
beberapa orang membawa serat [Pembatalan
Kontrak Pengawal Dengan JSS] mengatakan Ketua
Choi Sung Won telah memecat Kepala Seo sebagai
petugas keamanan JB Group.
“Sekarang, Jinhan Group yang akan
mengawal JB Group. Kami
ingin agen JSS pergi sekarang. “ kata si pria dari
Jinhan, Kepala Seo mengambil suratnya dan langsung merobeknya.
“Oh astaga... Sepertinya ini semua robek...., apa itu layak untukmu?” kata kepala Seo dengan nada mengejek, Anak buahnya
menjawab itu tak layak.
Yoo Jin kaget mendapat kabar kalau anak buahnya di pecat
dari JB grup dan merasa dianggap seperti sampah. Menurutnya mereka sengaja
menculik dengan meminta maaf atas alasan rencana itu dan ini adalah perang,
lalu memerintahkan agar menghancurkan mereka semua.
“Bagaimana jika kau menghentikan
ini sekarang?” kata pria dari Jinhan.
“Baiklah.... Kita sudah menerima perintah dari Madam Choi.” Ucap Kepala Seo dan semua anak buahnya mengeluarkan
alat pemukul dan mulai berkelahi.
Salah seorang pria menemukan mobil yang membawa Anna
berhenti di pinggir jalan dalam rekaman CCTV berada di
persimpangan empat arah dekat
jalan Janghamun. Je Ha yang mendengar laporan
langsung Menuju ke
sana sekarang.
Tiba-tiba semua layar di ruangan menghilang, seperti CCTV
sudah dimatikan. Direktur panik dengan semua
layar yang tak memperlihatkan rekaman CCTV lagi dan menyuruh anak buahnya agar
melakuka sesuatu. Salah satu anak buahnya merasa yakin itu
sudah diputus dari pusat. Direktur mengumpat marah
lalu mengeluarkan ponselnya.
“Hey, ini aku... CCTV semuanya diputus! Apa yang terjadi di sini?” tanya Direktur
“Oh, Pak! Kau tak bisa lakukan ini lagi.” Kata Kepala Polisi, Direktur binggung dengan sikap
kepala polisi yang tiba-tiba berubah
“Kau mengatakan tidak perlu "Polis asuransi" lagi?
Hah?!” teriak Direktur marah
“Pak, Aku benar-benar harus memilih
sisi yang benar di sini. Bagaimana
jika kau mengambil kesempatan ini untuk mengurus "polis
asuransi" denganku?” ucap kepala polisi
Direktur merasa kepala polisi sedang meremehkanya, dan
merasa kalau Park Kwan Soo yang menyuruhnya, kepala Polisi mengajak mereka minum bersama dan
mengobrol saja nanti.
Je Ha mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan
menemukan mobil yang membawa Anna, tapi ternyata mobil itu hanya ada seorang
sopir, dengan wajah penuh amarah langsung menarik dan mencekik si sopir
menanyakan keberadaan Sung Won sekarang.
Si sopir mengatakan kalau Sung Won hanya ingin memberikan ponsel yang dipegangnya. Je Ha melihat Sung Won yang
menelp dan langsung menanyakan keberadaanya. Sung Won mengatakan akan
kirim lokasinya via sms.
“Pastikan kau datang sendiri Kalau tidak, Anna akan dalam
bahaya.” Ucap Sung Won mengancam, Je Ha mengumpat marah karena
tak bisa melakukan apapun. Akhirnya Je Ha pun pergi ke tempat yang dituju.
Yoo Jin tegang duduk di kursi dengan tangan sudah dibalut
perban dan bertanya dengan status keadaanya sekarang. Sek Kim mengatakan mereka
masih belum. Yoo Jin mengumpat pada adiknya yang berani melakukan itu
padanya.
Je Ha akhirnya sampai di tempat yang diberitahu Sung Won,
Sung Won pun tersenyum memberitahu kalau Je Ha sudah datang dengan nada
mengejek kalau Je Ha akan tiba saat makan malam dan menyuruhnya masuk. Je Ha binggung karena dibawa ke sebuah
rumah yang cukup besar.
Anna sudah duduk di dalam rumah, ketika melihat Je Ha
datang langsung mengeluh karena datang lama sekali. Je Ha terlihat masih
terengah-engah, Anna pun terlihat khawatir. Sung Won menyuruh pelayan agar
membuat banyak makanan karena melihat Je Ha pasti sangat kelaparan.
Bibi Pelayan keluar membawa makanan begitu juga Mi Ran
dan Sung Kyu, Je Ha kebinggungan sampai akhirnya sadar kalau ternyata Sung Won
itu sedang menipunya. Anna tersenyum melihat Je Ha yang akhirnya datang.
Sek Kim memberikan ponselnya kalau Je Ha yang menelp, Yoo
Jin langsung bertanya keberadaanya. Je Ha mengatakan kalau sudah
menemukannya. Yoo Jin bisa bernafas lega, Je Ha akan
memberikan ponselnya pada Sung Won agar bisa berbicara.
“Ahh... Nuna Kau cukup khawatir, kan? Aku akan bersama Anna sebelum pergi. Tak masalah ’kan?” kata Sung
Won
“Kenapa kau tidak bilang dari
tadi?” keluh Yoo Jin, Sung Won meminta maaf melirik Anna yang duduk disampingnya
“Anna bilang ingin menghirup
udara segar.” Kata Sung Won
“Karena kau tidak repot-repot
memberitahuku, Aku hampir pergi dan membunuh
istrimu.” Kata Yoo Jin dengan nada sinis
Sung Won merasa kakaknya itu tak tahu dirinya, lalu mengancam
kalau Yoo Jin terus mengomel seperti ini, maka ia benar-benar tidak akan datang. Yoo Jin pun bertanya kenapa Ayah mertua Sung Won
bertindak seperti ini lagi dengan melakukan pemecatan terhadap JSS. Sung Won
merasa ayah mertuanya khawarti dengan dirinya,
“Berapa lama kau akan terus
menerima bantuan
dari ayah mertuamu? Jika
kau terus melakukan itu, dia akan memiliki
JB untuk dirinya sendiri.” Kata Yoo Jin memperingati
adiknya.
“Jangan cemaskan orang lain dan hentikan keserakahanmu sendiri. Aku akan jalan-jalan dengan
Anna. Kau mengerti nuna? Dan, aku mengatakan pada ayah
mertuaku untuk
menyuruh orang-orang Jinhan mundur. Aku
akan mempercayakan keamanan pribadi keluargaku
pada Jinhan dari sekarang. Ayah
mertuaku begitu khawatir pada putrinya, kau pasti tahu itu” kata Sung Won lalu menutup ponselnya.
“Agen Jinhan ditarik dari HQ
JB Group sekarang. Keluarkan
orang-orang kita dari rumah Sung Won.” Perintah Yoo Jin, Sek Kim mengerti dan Yoo Jin meremas
tanganya yang sudah diperban sampai mengeluarkan darah kembali.
Anna berserta semua pengawal berjalan di pinggir pantai,
ia menirukan gaya Sung Won saat berbicara "Datanglah
sendiri. Jika
tidak, Anna akan dalam bahaya." Menurutnya Je Ha pasti terkejut dengan hal itu. Je he
mengaku memang sedikit terkejut.
Anna pun merasa terkejut pamanya pandai
dalam akting. Je Ha tak percaya Anna memanggil Sung Won
“paman”
“Aku memutuskan untuk memanggilnya begitu dan aku suka tempat ini!” ucap Anna berlari di pantai menikmati udara yang segar.
Sementara dibelakang Mi Ran dan Sung Kyu berjalan
bersama, Mi Ran membahas tentang yang dikatakan Sung Kyu tadi pagi kalau Kepala
Joo sudah mengetahui saat akan datang ke
rumah Anna.
“Jadi, itu berarti kau datang
sukarela, mengetahui semua itu?” tanya Mi Ran, Sung Kyu membenarkan, Mi Ran binggung
ingin tahu alasanya lalu menduga sesuatu. Sung Kyu langsung membenarkan.
“Itu karenamu, Mi Ran. Aku setuju untuk ini agar bisa
menyelamatkanmu.” Kata Sung Kyu
Mi Ran tak percaya menurutnya itu hanya omong kosong,
lalu mencium Sung Kyu lebih dulu. Sung Kyu melepaskanya, Mi Ran kaget berpikir
kalau Sung Kyu tak menyukainya. Sung Kyu menegaskan kalau pria yang harus
melakukanya lebih dulu dan mencium Mi Ran.
Je Ha masih asik berjalan dengan Anna lalu bertanya
apakah berencana tinggal di sini. Anna merasa sedang memikirkannya karena tidak ingin kembali ke rumah itu lagi, tapi menurutnya ia pun tidak punya tempat tujuan.
“Apa kau percaya pada Ketua Choi?” tanya Je Ha,Anna mengaku masih belum yakin hanya
berpikir kalau mereka sama-sama membenci Choi Yoo Jin. Je Ha menatap Anna
dengan wajah khawatir.
“Jangan terlalu khawatir.... Kau akan tetap di sisiku, setelah semua yang
terjadi” kata Anna.
Sung Kyu dan Mi Ran terlihat malu-malu setelah berciuman,
lalu Mi Ran pun bermain coba tangkap aku seperti pasangan yang ada dipantai dan
saling kejar-kejaran. Anna melihat dua pengawalnya meminta agar Je Ha
menangkapnya juga seperti dua pengawal itu karena terlihat sangat menyenangkan.
Je Ha menolak menurutnya mereka seperti orang gila yang
saling kejar-kejaran, Anna mulai berjalan meminta agar Je Ha menangkapnya, Je
Ha enggan melakukanya karena itu seperti anak kecil. Anna memberikan kode agar
Je Ha tetap diam lalu meminta agar menangkapnya, Je Ha tak peduli menyuruh Anna lari saja dan tak akan
menangkapnya.
Tapi akhirnya Je Ha pun berlari mengejar Anna di pantai,
keduanya seperti bersenda gurau dan terlihat bahagia. Sung Won melihat dari
depan rumah heran merasa kalau keduanya seperti orang yang sedang berkencan. Bibi
Pelayan yang ikut melihatnya merasa
kalau itu tak mungkin.
“Mereka cocok satu sama lain. Anak itu memang tampan tapi...” Kata Sung Won
‘Kau tampak seperti pamannya,
bertingkah begitu.” Komentar Bibi Pelayan tak
percaya
“Aku sudah bilang aku memutuskan
bahwa akan
menjadi paman kandungnya!” ucap Sung Won
“Terimakasih, Ketua, untuk menyelamatkan
kita semua juga.” Kata bibi pelayan, Sung Won
pikir sudah pasti harus menolong karena bibi pelayan sudah dianggap seperti
keluarga Anna.
“Kau tidak perlu khawatir tentang
apapun lagi. Cukup pastikan untuk mengurus
Anna dengan baik, ok?” kata Sung Won, bibi pelayan
mengerti.
Sung Won dan Anna duduk dimeja makan, Bibi Pelayan merasa
tak enak kalau mereka duduk dan makan dalam satu meja, Sung Won ta masalah
menyuruh semua duduk, Akhirnya ketiganya pun duduk hanya Je Ha yang berdiri.
Sung Won menyuruh Je Ha untuk duduk.
Anna pun menyuruh Je Ha agar duduk disebelahnya. Je Ha
pun duduk dengan wajah masih tak nyaman, Sung Won menuangkan Wine dan mengajak
Cheers untuk impian Anna. Semua terlihat bahagia dengan meminum wine dan makan
seperti biasa. Tapi Je Ha terlihat sangat tak nyaman dan merasakan sesuatu.
Sung Won pun melihat Je Ha tak menyentuh makanan apapun.
Je Ha pun berdiri didepan rumah sambil merenung, Sung Won
datang bertanya apa yang dipikiranya sendirian. Je Ha mengaku bertanya-tanya apa rencana Sung Won selanjutnya. Sung Won pikir Je Ha tahu akan hal itu kalau ia adalah pria
yang cukup sederhana, jadi merasa yakin Je Ha akan
mudah untuk
menebak.
“Aku penasaran apakah yang kau pikirkan itu... mencuri Anna dari Choi Yoo Jin. Kau pasti sudah menduga akan
berada dalam bahaya. Benarkan?”
kata Je Ha
“Kau melihat di pemakaman. Kakak
berusaha mencuri JB dariku Dan
aku melakukan yang terbaik untuk mencegahnya. Tapi kemudian, Anna muncul, mengatakan "ta-da!" Lalu aku tahu bahwa dia adalah
putri kakak iparku. Jadi,
jika Anna di sisiku, Kakak tak akan bisa mencuri JB
dariku.” Jelas Sung Won
“Jadi, ini semua strategis.” Kata Je Ha, Sung Won mengingatkan kalau ia adalah pengusaha dan orang yang cukup sederhana.
“Aku hanya ingin Anna tetap sehat
dan bahagia
di sisiku, untuk waktu yang lama. Sebagai malaikat pelindungku.” Kata Sung Won lalu memperlihatkan ponselnya kalau kakak
iparnya menelp.
Se Joon seperti menanyakan keadaan Sung Won lebih dulu,
Sung Wo mengatakan kalau ia sehat jadi kakak iparnya tak perlu khawatir, lalu seperti
membahas tentang Anna yang menyukainya jadi tak perlu khawatir dan memberitahu
kalau pengawalnya ada didepanya.
“Jangan menyebut nama, karena pasti ada seseorang dengannya.”kata Sung Won memberikan ponselnya. Je Ha pun menerima
telp dari Se Joon.
“Ya, ini aku. Aku dengar kau telah
bekerja cukup keras hari ini. Kau
tidak lupa janjimu
padaku, kan?” kata Se Joon, Je Ha mengatakan tak
lupa.
“Terimakasih.. Aku akan keluar besok.... Sampai jumpa.” Kata Se Joon lalu menutup ponselnya.
Se Joon sedang ada di kantor kejaksaan sedang bermain
baduk. Jaksa Kim menyuruh Se Joo pergi
saja kalau memang sibuk. Se Joon menolak karna menurutnya Ini investigasi yang serius, jadi
harus tinggal selama 3 hari setidaknya.
“Hey, Jaksa Kim... Mengapa kau bertindak seperti
berada di rumah
orang lain? Buatlah nyaman.” Kata Se Joon mengejek
dengan bermain baduk,
“"Refleksi diri sebelum kau menyerang
orang lain." Aku
akan pastikan untuk bertahan dan
mengalahkan omong kosongmu.” Kata Se Joon, jaksa
Kim mengerti. Keduanya terlihat akrab bermain baduk seperti teman lama.
Sung Won bertanya apakah Je Ha sudah membuat keputusan akan
gabung dengannya
atau tetap bersama kakaknya. Je Ha mengatakan akan segera pergi setelah berhasil
melakukan semuanya. Sung Won menyayangkan karena menurutnay di tempat ini Je Ha
dan Anna itu cocok satu sama lain.
“Tapi hal apa yang harus kau
lakukan?” tanya Sung Won, Je Ha mengatakan kalau Sung Won akan
tahu nanti jawabanya.
Kwan Soo datang menemui ayah mertua Sung Won di sebuah
restoran, lalu berkomentar kenapa tak
bisa lebih kuat kalau memang mau membantu. Ayah mertua pikir apa yang bisa dilakukan
sebagai ayah mertua ketika
si pemilik mengatakan tidak?
“ "Segala sesuatu dan semua
orang berasal
dari bukan apa-apa. " Sebuah
perusahaan tidak memiliki pemilik permanen. Pelanggan dapat menjadi pemilik, dan sebaliknya. Seperti itu hidup.” Kata Kwan Soo
“Oh, jadi kau menggunakan pepatah
itu?” kata Ayah mertua tertawa, Kwan Soo pun tak begitu yakin.
“"Hanya begitu yang aku
dengar."” Balas Kwan Soo dengan pepatah lainya.
Je Ha sedang berjaga bersama dengan Sung Kyu, lalu
melihat Anna keluar dari rumah bertanya mau kemana. Sung Kyu pun pergi
memeriksa tempat lain. Anna mengaku minum beberapa gelas anggur, dan pipinya begitu panas. Jadi, ingin menghirup udara
segar di dekat laut.
“Tidak bisa. Itu bahaya... Ikut denganku.” Kata Je Ha melarangnya.
“Kenapa tidak? Aku
sudah bilang aku kepanasan!” rengek Anna.
Je Ha bertanya memangnya seberapa panas dengan memegang
pipi Anna. Anna merasakan sejuk dan menyenangkan. Je Ha memarahi Anna yang meminum banyak alkohol. Anna
terus membiarkan tangan Je Ha memegang pipinya, Je Ha terlihat gugup akhirnya
menarik pipi Anna untuk ikut denganya.
Anna sudah mengompres pipinya dengan alat pereda demam, menurutnya jika minum
satu gelas lagi, maka perlu
memanggil mobil pemadam kebakaran. Je Ha pun
bertanya apakah masih terasa panas, Anna merasa sudah sedikit lebih baik. Je Ha
mengambil alat kompres karena nanti Anna malah menjadi demam dan bisa gunakan
saat kepanasan.
“Tunggu, apa kau harus keluar lagi?” tanya Anna melihat Je Ha yang akan keluar kama.
“Ya. Aku akan memeriksa area sekali lagi. Tempat ini tidak seaman rumah rahasia.” Jelas Je Ha
“Jadi berarti tidak ada tempat
yang aman bagiku di mana saja, benarkan? Tapi
tak masalah karena Hari
ini sangat menyenangkan.” Ungkap Anna
Je Ha pun memberikan sebuah Walkie-talkie dan memberitahu kalau Anna mendengar
suara aneh, dan merasa
dingin, atau perlu apapun itu maka segera
memberitahunya lewat alat itu karenan lebih cepat daripada
meneleponku.
Anna mengerti lalu mencoba bicara dari walkie talkie. Je
Ha mengejek Anna itu bodoh karena harus menekan tombol dulu sebelum
bicara. Anna pun menekan dan bicara “Aku
Paham, K2.” Je Ha pun tersenyum
memuji Anna yang pinta dan keluar dari kamar.
Anna mencoba alatnya dengan bertanya “Kau
di mana? Over” Je Ha membalas “ di Ruang
tamu.” Anna mengeluh “Kau tidak
bilang "over"? Over.” Akhirnya Je Ha pun mengikuti perintah Anna mengatakan “over”
setelah bicara.
“Api di pipiku sekarang sepenuhnya
padam. Over.” Ucap Anna
“Kau tidak perlu bicara seformal
itu. Over.” Balas Je Ha, Anna mengerti lalu
bertanya dimana keberadaan Je Ha sekarang.
Je Ha mengatakan sedang berpatroli di
belakang rumah. Anna bertanya apakah Je Ha
tak merasa takut. Je Ha mengatakan tak takut lalu mulai berkeliling. Anna pun
kembali bertanya Je Ha sekarang ada dimana. Je Ha yang sudah kembali
memberitahu sedang ada di sofa ruang tamu.
Anna pikir Je Ha pasti lelah, Je Ha merasa tak seperti
itu karena bisa
istirahat sekarang setelah
penjaga berikutnya mengambil alih dan
menyuruh Anna tidur karena pasti lelah. Anna cemberut karena Je Ha malah
menyudahi pembicaran dan menyuruhnya tidur.
Ia berusaha untuk tidur dengan wajah sedih, sambil
menatap walkie talkie disampingnya mengungkapkan kalau ia merasa menyukai Je Ha
sekarang. Akhirnya ia memanggil K2 bertanya apakah sudah tidur. Tapi tak ada
sahutan. Anna berjalan keluar dari kamar dan melihat Je Ha sudah tertidur
disofa.
Anna pun membawakan selimut untuk Je Ha yang berbaring
begitu saja, Je Ha terlihat bermimpi dengan tubuh bergtar, dalam mimpinya
terbayang kembali saat tentara yang membawa Anna dan juga Kwan Soo yang datang setelah itu Rania pun
terbunuh begitu saja.
Je Ha akhirnya terbangun dengan wajah terlihat panik dan
nafas tak beraturan, Anna binggung melihat Je Ha yang terlihat ketakutan dan
berbeda dari biasanya. Je Ha melihat Anna langsung memeluknya erat seperti tak
ingin kehilanganya.
Je Ha tiba-tiba tersadar dan langsung melepaskan
pelukananya, keduanya pun langsung bergeser duduk di ujung kursi dengan wajah
gugup. Anna bertanya apakah Je Ha bermimpi buruk. Je Ha pikir seperti itu.
Keduanya yang sangat gugup langsung berdiri berbarengan, Anna
mengatakan hanya akan menaruh
selimut karena takut Je Ha kedinginan. Je Ha mengaku kalau tak tidak
kedinginan dengan mengelap keringat dileher karena
merasa kepanasan.
Anna pun memilih untuk kembali masuk ke kamar saja, Je Ha
pun mengucapkan selamat malam. Setelah Anna masuk kamar, Je Ha mengumpat kesal
pada dirinya sendiri yang terlihat bodoh. Anna masuk kamar terlihat gugup
karena tak pernah merasakan hal ini sebelumnya.
Je Ha ingin bicara di walkie talkie sepertinya tak
sanggup, Anna tersenyum mengingat saat Je Ha memeluknya sangat erat seperti tak
mau kehilangan lalu berbaring di tempat tidur memegang dadanya yang berdegup kencang. Keduanya mondar mandir kebinggungan dengan yang mereka lakukan
sekarang, Je Ha akhirnya berdiri didepan pintu begitu juga Anna ingin membuka
pintu, keduanya sama-sama memegang gagang pintu kamar.
bersambung ke episode 10
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
ohhhh so sweet i ♥ them
BalasHapusDaebak unnie!ep 10 please 100x
BalasHapusMakasih sinopsisnya. Daebak
BalasHapusBaker nie.
Makasih sinopsisnya. Daebak
BalasHapusBaker nie.
Waaah, keren...makasih buat sinopsisnya. Mulai tumbuh benih" cinta ini kayaknya. Suka couple yoona dan ji chang wook
BalasHapusSo sweet bgt...😆😆.... Over.. Hahahha...
BalasHapusmereka imut bnget, ditunggu eps.10 kak
BalasHapusternyata yg di mimpinya jae ha itu Anna... bukan raniya pantesan pas bangun dia langsung peluk Anna!!
BalasHapus