PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 11 Oktober 2016

Sinopsis Love In The Moonlight Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

Ui Gyo dan Geun Gyo pergi ke bagian penjara, dan meliha sosok pria didalam yang sedang terbaring lalu menyuruh seseorang agar menusukan sesuatu. Belum sempat si tabib masuk, Pangeran Lee datang dengan Panglima dan juga Byung Yun.
Apa yang membawamu kemari... selarut ini?” ucap Pangeran Lee pada dua mentrinya. Ui Gyo kaget malah balik bertanya kenapa Pangera Lee datang ke penjara.
Aku di sini untuk melihat kenapa dia berusaha untuk menyakitiku.” Ucap Pangeran Lee
Kami di sini juga untuk melihat tindakan kriminal itu dan motifnya.” Kata Ui Gyo gugup. Pangeran Lee bertanya apakah maksudnya pria yang ada didalam sana. Ui Gyo membenarkan.
Tapi bagaimana kau tahu kalau dia adalah penjahat yang aku bicarakan? Aku belum memberitahu... siapa namanya atau seperti apa orangnya” sindir Pangeran Lee bisa menangkap basah kalau keduanya itu sudah mengenal si pria sebelumnya.

Ui Gyo binggung menjelaskanya, Pangeran Lee memanggil Panglima bagian  Investigasi bertanya apakah tahu nama dari orang tersebuh dan kejahatanya. Si Panglima mengatakan tak tahu. Pangeran Lee pikir Sekarang mari bertanya siapa yang ada di balik tindakannya lalu meminta agar mengangkat orang yang sedang tertidur.
Si Panglima pun masuk ke dalam penjara, menyuruhnya untuk bangun. Tapi ketika membalikan badanya, tubuhnya terlihat tak bernyawa lagi dengan mata melotot. Si Panglima terlihat kaget dan memeriksa denyut nadinya seperti sudah meninggal
Kau sudah... meletakkan tanganmu lagi pada kriminal sebelum penyelidikan?!” teriak Pangeran Lee marah, Ui Gyo panik karena belum melakukan apapun tapi si pria sudah meninggal lebih dulu. 


Pangeran Lee membaca surat-surat kembali, lalu melihat PM Kim yang belum datang. Kasim memberitahu PM Kim akan segera masuk, semua mentri melihat PM Kim yang memakai pakaian biasa dan membawa sesuuatu lalu ditaruh didepan Pangeran. Terlihat semua pakaian perdana mentri diberikan pada putra mahkota.
“Aku sudah melayani Negara lebih lama daripada Selama masa pemerintahan sementaramu, telah berusaha keras menjalankan negara.  Namun, karena dituduh sebagai kriminal aku tidak bisa berada disini.” Ucap PM Kim
Jadi... kau mengembalikan jabatan dan bahkan seragammu sebagai  Perdana Menteri?” kata Pangeran Lee seperti tak takut.
Itu untuk mencoba membuktikan bahwa aku tidak bersalah... dengan meletakkan semua posisiku. Mohon mengertilah.” Kata PM Kim
Buktikan bahwa kau tidak bersalah dengan cara lain.” Tegas Pangeran Lee
Semua Mentri mengaku sebagai kriminal dan meminta agar menghentikan jabatan mereka juga. Pangeran Lee terdiam karena ini semua taktik dari PM Kim. PM Kin pun mengatakan kalau memang Pangeran Lee percaya pada kemampuanya maka ia akan membawa semua pemberontak yang telah mencoba untuk merusak hubungan antara dirinya dan juga pangeran Lee. 

Sebuah selembaran di tempel di pasar, semua orang pun melihatnya Hong Ra On, 18 tahun. Memimpin serangan di Istana Timur, dia seorang Kriminal. Semua yang melihatnya seperti tak percaya dengan wajah Ra On. Salah seorang pria dengan topinya ikut melihat dan langsung mencabut dari dinding.
Pangeran Lee melihat selembaran yang dibawa Byung Yun dengan wajah sedih, Byung Yun pikir sulit bagi Ra On ada tempat itu lebih lama lagi. Pangeran Lee menyimpulkan perkataan Byung Yun adalah Ra On akan segera pergi.

Ra On duduk diam dalam rumahnya teringat kembali kata-kata Kasim Han “Kau sudah terikat erat saat mencoba untuk mengurai benang kusut. Lalu Saat kau menghadapi simpul lain yang tidak bisa kau urai, maka kau bisa bersinar cerah tanpa keraguan.
Pangeran Lee bertanya pada Byung Yun, apakah Ra On  benar-benar tidak akan menanyakan apapun  atau bahkan mendengar apapun darinya. Byung Yun hanya diam, Pangeran Lee melihat ketika Ra On ada masalah berpikir akan meminta bantuan padanya
Apa dia tidak merindukanku atau penasaran tentang bagaimana keadaanku? Apa dia bahkan... masih hidup?” kata Pangeran Lee, Byung Yun tetap diam saja
“Byung Yun....  Tolong lupakan apa yang aku katakan kepadamu tentang tidak mengajukan pertanyaan apapun. Tapi Tolong setidaknya satu kali... bisakah kau membiarkan aku menemuinya?”kata Pangeran Lee menatap Byung Yun. 

Ra On berbaring dengan wajah sedih membalikan tubuhnya dari sang ibu. Ibunya menatap punggung anaknya, bertanya apakah mereka harus pergi dan tinggal di tempat yang jauh, Bahkan kalau itu ada di Qing atau sebuah pulau yang penting jatuh dari tempat ini dan orang-orang tak akan mengenal siapa mereka. Ra On sempat terlihat sedih lalu membalikan badanya memegang tangan dengan memberikan senyuman.
Tentu.... Ayo kita pergi dan kita hidup di tempat lain.” Ucap Ra On pada ibunya.
Tapi ibu, sebelum itu terjadi, aku harus melakukan sesuatu.. Melepaskannya dengan baik.... Jadi dia bisa hidup dengan baik tanpa aku, Bahkan jika orang lain datang menggantikan aku...” kata Ra On pada ibunya.
Jadi apakah dia tidak akan memiliki perasaan kepadamu lagi?” tanya Ibu Ra On
Tidak.... Agar dia tidak menyesal.” Kata Ra On, keduanya pun tidur sambil berpelukan. 

PM Kim melihat gambar Yoon Sung dengan wajah Ra On dengan pakaian wanita, lalu mejejerkan dengan selembaran foto Ra On yang mengunakan pakaian pria. Yoon Sung hanya bisa diam saja didepan kakeknya. PM Kim lihat Ra On itu memiliki kehidupan yang menyedihkan.
Ayahnya adalah seorang pemberontak dan putrinya adalah badut dari seniman keliling.” Ejek PM Kim
Dia sudah hidup dengan lurus dan baik tanpa bantuan orang tuanya.” Ucap Yoon Sung membela
Kau tidak memiliki perasaan untuk putri seorang pemberontak yang berpura-pura menjadi seorang kasim, kan?” ucap PM Kim, Yoon Sung hanya diam. PM Kim sudah bisa menyimpulkanya sendiri kalau Yoon Sung menyukai Ra On dan langsung mengumpat Yoon Sung itu anak laki-laki tak berguna.

Aku sudah katakan kepadamu untuk memberitahuku saat kau ingin menarik perhatian wanita! Dan sudah kukatakan kalau kau ingin tidur dengan wanita, maka aku akan membawakanmu gisaeng dari seluruh Negara ini!” tegas PM Kim
“Apakah itu maksudnya Seperti kau, kakek? Kau Tidur dengan mereka selama satu malam dan membuangnya? Entah itu wanita atau seseorang... Bahkan jika itu anakmu sendiri, bahkan merangkul mereka saat kau membutuhkan mereka, kemudian membuang mereka setelah kau selesai... Apa itu tradisi keluarga kita? Apa Aku harus hidup seperti itu?” ucap Yoon Sung menahan amarahnya.  
Apa yang membuat kau sangat tidak menyukainya?” tanya PM Kim
Gambar yang sudah kau buat didalam kepalamu,  Gambar besar yang kau buat dengan memikirkanku.” Ucap Yoon Sung
PM Kim membenarkan kalau masa depan Yoon Sung yang sangat besar sudah digambarkan  untuk mempertahankan klan mereka, lalu bertanya apakah Yoon Sung tidak menyukai semua itu. Yoon Sung membenarkan, menurutnya walaupun dirinya itu terlihat kasar dan berpikiran dangkal,  tapi ia akan menjalani hidup dengan menggambar jalan hidupnya sendiri. PM Kim terlihat menahan amarah saat Yoon Sung pergi meninggalkanya.


Di Jahyeondong
Pangeran Lee memberikan senyuman saat Ra On datang menemuinya. Ra On langsung bertanya alasan Pangeran Lee ingin menemuinya. Pangeran Lee terdiam melihat sikap Ra On yang dingin tak seperti biasanya, lalu bertanya apakah ada ses orang yang mengikutinya atau Ra On dalam bahaya karena ia meminta agar menemuinya.
Saat aku bersamamu adalah saat yang paling berbahaya, Putra Mahkota... Aku akan ditangkap hanya dengan satu perintah darimu.” Ucap Ra On, Pangeran Lee terlihat binggung dan Ra On langsung mengeluarkan pisau dari tanganya.
“Buang pisau itu sekarang,  Aku tidak akan menyakiti kau dengan mulutku sendiri. Apa aku benar-benar harus memberitahu omong kosong ini kepadamu?” kata Pangeran Lee
Banyak hal yang sudah berubah... karena kau tidak tahu apa-apa tentang aku,  Putra Mahkota.” Tegas Ra On, Pangeran Lee tak mengerti maksudnya.
Aku mendengar bahwa Yang Mulia sangat sakit karena apa yang sudah dilakukan ayahku sepuluh tahun yang lalu.” Kata Ra On
Pangeran Lee mencoba mengambil pisau dari tangan Ra On karena takut terluka dan meminta agar mereka bisa bicara. Tapi Ra On tetap ingin memegang pisau mengancamnya, menurutnya Pangeran Lee  juga pasti memiliki banyak kebencian dan itu sama juga dengan dirinya.
Siapa yang sudah membunuh ayahku dengan perintah yang mengerikan?!” teriak Ra On penuh amarah, Pangeran Lee mencoba mendekat tapi Ra On malah mundur dan tak berani mendekatkan pisaunya ke arah Pangeran.

Akhirnya Pangeran Lee bisa menurunkan pisau dari tangan Ra On da memegang tangaya erat-erat. Setelah itu dengan sengaja memutuskan gelang yang selama ini di pakai olehnya.  Ra On terkejut melihat butiran gelang yang jatuh dilantai dan pisaunyapun terlepas dari tanganya.
Sudah kukatakan bahwa apa pun yang kau katakan, maka aku akan percaya padamu. Bahkan kebohonganmu, aku mengerti apa yang kau maksud, jadi berhenti lah. Aku tidak akan...  Aku tidak akan meminta untuk kita bertemu lagi.” Ucap Pangeran Lee dengan air mata mengalir begitu juga Ra On. 

Sebuah pesta pernikahan pun akan diadakan di istana, Pangeran Lee dibantu oleh Kasim memasakan pakaian khusus untuk pernikahan dan Ha Yeon didalam kamarnya siap dengan riasan kepala sebagaia putri Makhota.
Mentri Joo datang memberikan hormat lebih dulu pada anakanya, Ha Yeon sempat canggung menerima hormat dari ayahnya. Mentri Joo memberitahu Upacara Pengawalan akan segera dimulai.  [Upacara Pengawalan: Upacara di mana pengantin pria tiba untuk mengawal pengantin wanita dari rumahnya] dan bertanya apakah anaknya sudah mempersiapkan diri, Ha Yeo mengangguk.
Kehidupanmu di istana yang pengap itu berakhir hari ini.” cerita Ha Yeon

Istana adalah tempat yang terlihat mewah, tapi itu belum semuanya. Mungkin sulit untuk Putri Mahkota,  untuk bertahan dengan kepribadianmu yang lugas.” Kata Mentri Joo khawatir
Kau terlalu khawatir.... Aku Jo Ha Yeon, ayah.” Ucap Ha Yeon menenangkan ayahnya.
Ha Yeon.... Ini adalah terakhir kali... aku memanggil namamu sebagai seorang ayah. Tolong.... Hiduplah dengan baik dan jauh dari bahaya.” Pesan Mentri Joo
Kau membuatnya terdengar seolah-olah kita tidak akan pernah bertemu lagi.” Kata Ha Yeon lalu memeluk ayahnya dengan mata berkaca-kaca, Mentri Joo pun terlihat tak bisa menahan haru melepaskan anak perempuanya 


Kasim Jung ingin memasakan penutup kepala sambil berkata Putra Mahkota ternyata sudah tumbuh besar dan sekarang akhirnya menyambut Putri Mahkota, membuatnya merasa terharu.
Saat aku pertama kali datang ke Istana Timur, Rasanya seperti baru kemarin saat aku bertemu Putra Mahkota. Putra Mahkota. Tolong, hiduplah dengan sehat dan bahagia untuk waktu yang lama.” Ucap Kasim Jung
Pangeran Lee terdiam saat Kasim Jung memasangkan penutup kepalanya, teringat saat Ra On berusaha memasangkan dan sengaja menjijitkan kakinya agar Ra On tak bisa memakainya akhirnya terjatuh di pelukanya. Ra On terlihat gugup dan Ia pura-pura marah karena Topi yang digunakanya miring. 

Ra On duduk diam dibawah pohon dengan wajah sedih harus melepaskan cintanya dengan Pangeran karena ayahnya, tapi wajahnya bisa tersenyum karena Pangeran Lee juga melepaskanya akan menikah dengan Ha Yeon yang sederajat denganya.
Pangeran Lee pun berjalan keluar dari kamarnya melalui lorong dengan para dayang dan Kasim yang sudah siap mengawalnya. Ha Yeon sudah menunggu seperti terlihat menahan rasa sedihnya harus menikah dengan orang yang cintainya, tapi orang tersebut mencintai orang lain. 

Ra On berjalan pulang dan langsung bersembunyi saat melihat beberapa pengawal istana berjalan disekitar pasar. Ibu Ra On sedang mengangkat pakaian merasakan Ra On yang baru datang sambil menegur kenapa pulang terlambat. Saat membalikan badanya, matanya melotot kaget dan mulutnya melonggo melihat sosok pria yang mengunakan topi berdiri didepanya. 

Ratu Kim bertemu dengan Raja  mengatakan Upacaranya akan segera dimulai. Raja pikir akan memakan waktu cukup lama sampai Putri Mahkota masuk ke dalam istana. Ia berpesan pada Ratu agar memberikan perhatian khusu pada Putri Mahkota
Yang Mulia, Petugas Investigasi Kerajaan datang” ucap Kasim, Raja pun mempersilahkan agar masuk.
Petugas investigasi terlihat panik dan meminta maaf lebih dulu sebelum menyampaikan berita, lalu Raja pun terlihat melotot kaget. 

Ra On pulang ke rumah melihat rumahnya seperti baru saja di obrak abrik oleh maling, lalu masuk ke dalam rumah dan ibunya sudah duduk diam seperti orang yang linglung.
Pangeran Lee sudah siap menjemput Ha Yeon dengan menaiki kendaraanya, saat itu Kasim Jung berlari menghampirinya dengan wajah panik memberitahu terjadi suatu masalah, yaitu Raja sekarang tidak sadarkan diri. Pangeran Lee kaget mendengarnya. Kasim Jung ingin memberitahu tapi terlihat kebinggungan. Pangeran menyuruh Kasim Jung memberitahu segalanya saja dan tak perlu ragu.
Baru saja Petugas Investigasi Kerajaan memberitahunya bahwa... Hong Gyeong Nae telah ditangkap.” Kata Kasim Jung, Pangeran Lee kaget karena sekarang ayah Ra On sudah ditangkap.
bersambung ke episode 16 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

3 komentar:

  1. Thx udah recap sinopsisnya... Semangat terus mbak

    BalasHapus
  2. wah....ternyata ayah ra on masih hidup.makin penasaran dengan kelanjutannya....semangat ya mba...ditunggu episode selanjutnya

    BalasHapus