PS : All
images credit and content copyright : KBS
Ui Gyo dan Geun Gyo pergi ke bagian penjara, dan meliha
sosok pria didalam yang sedang terbaring lalu menyuruh seseorang agar menusukan
sesuatu. Belum sempat si tabib masuk, Pangeran Lee datang dengan Panglima dan
juga Byung Yun.
“Apa yang membawamu kemari... selarut ini?” ucap Pangeran Lee pada dua mentrinya. Ui Gyo kaget
malah balik bertanya kenapa Pangera Lee datang ke penjara.
“Aku di sini untuk melihat kenapa
dia berusaha untuk menyakitiku.” Ucap Pangeran Lee
“Kami di sini juga untuk melihat tindakan kriminal itu dan motifnya.” Kata Ui Gyo gugup. Pangeran Lee bertanya apakah
maksudnya pria yang ada didalam sana. Ui Gyo membenarkan.
“Tapi bagaimana kau tahu kalau dia
adalah penjahat yang aku bicarakan? Aku belum memberitahu... siapa namanya atau seperti apa orangnya” sindir Pangeran Lee bisa menangkap basah kalau
keduanya itu sudah mengenal si pria sebelumnya.
Ui Gyo binggung menjelaskanya, Pangeran Lee memanggil
Panglima bagian Investigasi bertanya apakah tahu nama dari orang tersebuh dan
kejahatanya. Si Panglima mengatakan tak tahu. Pangeran Lee pikir Sekarang
mari bertanya siapa yang ada di balik tindakannya lalu
meminta agar mengangkat orang yang sedang tertidur.
Si Panglima pun masuk ke dalam penjara, menyuruhnya untuk
bangun. Tapi ketika membalikan badanya, tubuhnya terlihat tak bernyawa lagi
dengan mata melotot. Si Panglima terlihat kaget dan memeriksa denyut nadinya
seperti sudah meninggal
“Kau sudah... meletakkan tanganmu lagi pada
kriminal sebelum penyelidikan?!” teriak Pangeran Lee
marah, Ui Gyo panik karena belum melakukan apapun tapi si pria sudah meninggal
lebih dulu.
Pangeran Lee membaca surat-surat kembali, lalu melihat PM
Kim yang belum datang. Kasim memberitahu PM Kim akan segera masuk, semua mentri
melihat PM Kim yang memakai pakaian biasa dan membawa sesuuatu lalu ditaruh
didepan Pangeran. Terlihat semua pakaian perdana mentri diberikan pada putra
mahkota.
“Aku sudah melayani Negara lebih lama daripada Selama masa pemerintahan
sementaramu, telah
berusaha keras menjalankan negara. Namun, karena dituduh sebagai
kriminal aku tidak bisa berada disini.” Ucap PM
Kim
“Jadi... kau mengembalikan jabatan dan
bahkan seragammu sebagai Perdana Menteri?” kata Pangeran Lee seperti tak takut.
“Itu untuk mencoba membuktikan
bahwa aku tidak bersalah... dengan
meletakkan semua posisiku. Mohon mengertilah.”
Kata PM Kim
“Buktikan bahwa kau tidak bersalah
dengan cara lain.” Tegas Pangeran Lee
Semua Mentri mengaku sebagai kriminal dan meminta agar
menghentikan jabatan mereka juga. Pangeran Lee terdiam karena ini semua taktik
dari PM Kim. PM Kin pun mengatakan kalau memang Pangeran Lee percaya pada
kemampuanya maka ia akan membawa semua pemberontak yang telah mencoba untuk merusak
hubungan antara dirinya dan juga pangeran Lee.
Sebuah selembaran di tempel di pasar, semua orang pun
melihatnya “ Hong Ra On, 18 tahun.
Memimpin serangan di Istana Timur, dia seorang Kriminal. “ Semua yang
melihatnya seperti tak percaya dengan wajah Ra On. Salah seorang pria dengan
topinya ikut melihat dan langsung mencabut dari dinding.
Pangeran Lee melihat selembaran yang dibawa Byung Yun
dengan wajah sedih, Byung Yun pikir sulit bagi Ra On ada tempat itu lebih lama
lagi. Pangeran Lee menyimpulkan perkataan Byung Yun adalah Ra On akan segera
pergi.
Ra On duduk diam dalam rumahnya teringat kembali
kata-kata Kasim Han “Kau sudah terikat erat saat mencoba untuk mengurai benang
kusut. Lalu Saat kau menghadapi simpul lain
yang tidak bisa kau urai, maka kau bisa bersinar
cerah tanpa keraguan.”
Pangeran Lee bertanya pada Byung Yun, apakah Ra On benar-benar tidak akan menanyakan apapun atau
bahkan mendengar apapun darinya. Byung Yun hanya
diam, Pangeran Lee melihat ketika Ra On ada masalah berpikir akan meminta
bantuan padanya
“Apa dia tidak merindukanku atau
penasaran tentang bagaimana keadaanku? Apa dia bahkan... masih hidup?” kata Pangeran Lee, Byung Yun tetap diam saja
“Byung Yun.... Tolong
lupakan apa yang aku katakan kepadamu tentang
tidak mengajukan pertanyaan apapun. Tapi Tolong
setidaknya satu kali... bisakah
kau membiarkan aku menemuinya?”kata Pangeran Lee
menatap Byung Yun.
Ra On berbaring dengan wajah sedih membalikan tubuhnya
dari sang ibu. Ibunya menatap punggung anaknya, bertanya apakah mereka harus pergi
dan tinggal di tempat yang jauh, Bahkan
kalau itu ada di Qing atau sebuah pulau yang
penting jatuh dari tempat ini dan orang-orang tak akan mengenal siapa mereka.
Ra On sempat terlihat sedih lalu membalikan badanya memegang tangan dengan
memberikan senyuman.
“Tentu.... Ayo kita pergi dan kita hidup di tempat lain.” Ucap Ra On pada ibunya.
“Tapi ibu, sebelum itu terjadi, aku harus
melakukan sesuatu.. Melepaskannya
dengan baik.... Jadi dia
bisa hidup dengan baik tanpa aku, Bahkan
jika orang lain datang menggantikan aku...” kata Ra On
pada ibunya.
“Jadi apakah dia tidak akan memiliki perasaan kepadamu lagi?”
tanya Ibu Ra On
“Tidak.... Agar dia tidak menyesal.” Kata Ra On, keduanya pun tidur sambil berpelukan.
PM Kim melihat gambar Yoon Sung dengan wajah Ra On dengan
pakaian wanita, lalu mejejerkan dengan selembaran foto Ra On yang mengunakan
pakaian pria. Yoon Sung hanya bisa diam saja didepan kakeknya. PM Kim lihat Ra
On itu memiliki kehidupan yang menyedihkan.
“Ayahnya adalah seorang
pemberontak dan putrinya adalah badut
dari seniman keliling.” Ejek PM Kim
“Dia sudah hidup dengan lurus dan
baik tanpa bantuan orang tuanya.” Ucap Yoon
Sung membela
“Kau tidak memiliki perasaan untuk
putri seorang pemberontak yang
berpura-pura menjadi seorang kasim, kan?” ucap PM Kim,
Yoon Sung hanya diam. PM Kim sudah bisa menyimpulkanya sendiri kalau Yoon Sung
menyukai Ra On dan langsung mengumpat Yoon Sung itu anak laki-laki tak berguna.
“Aku sudah katakan kepadamu untuk
memberitahuku saat kau
ingin menarik perhatian wanita! Dan sudah
kukatakan kalau kau ingin tidur dengan wanita, maka
aku akan membawakanmu gisaeng dari seluruh Negara ini!” tegas PM Kim
“Apakah itu maksudnya Seperti
kau, kakek? Kau Tidur
dengan mereka selama satu malam dan membuangnya? Entah itu wanita atau
seseorang... Bahkan jika itu anakmu sendiri, bahkan merangkul
mereka saat kau membutuhkan mereka, kemudian
membuang mereka setelah kau selesai... Apa
itu tradisi keluarga kita? Apa Aku
harus hidup seperti itu?” ucap Yoon Sung menahan
amarahnya.
“Apa yang membuat kau sangat tidak menyukainya?” tanya PM Kim
“Gambar yang sudah kau buat didalam kepalamu, Gambar besar yang kau buat dengan
memikirkanku.” Ucap Yoon Sung
PM Kim membenarkan kalau masa depan Yoon Sung yang sangat
besar sudah digambarkan untuk
mempertahankan klan mereka, lalu bertanya apakah
Yoon Sung tidak menyukai semua itu. Yoon Sung membenarkan, menurutnya walaupun dirinya itu
terlihat kasar dan berpikiran dangkal, tapi ia akan
menjalani hidup dengan menggambar jalan
hidupnya sendiri. PM Kim
terlihat menahan amarah saat Yoon Sung pergi meninggalkanya.
Di Jahyeondong
Pangeran Lee memberikan senyuman saat Ra On datang
menemuinya. Ra On langsung bertanya alasan Pangeran Lee ingin menemuinya.
Pangeran Lee terdiam melihat sikap Ra On yang dingin tak seperti biasanya, lalu
bertanya apakah ada ses orang yang mengikutinya atau Ra On dalam
bahaya karena ia meminta agar menemuinya.
“Saat aku bersamamu adalah saat
yang paling berbahaya, Putra Mahkota... Aku
akan ditangkap hanya dengan satu perintah darimu.” Ucap
Ra On, Pangeran Lee terlihat binggung dan Ra On langsung mengeluarkan pisau
dari tanganya.
“Buang pisau itu sekarang, Aku tidak akan menyakiti
kau dengan mulutku sendiri. Apa
aku benar-benar harus memberitahu omong kosong ini kepadamu?” kata Pangeran Lee
“Banyak hal yang sudah berubah... karena kau tidak tahu apa-apa
tentang aku, Putra Mahkota.” Tegas Ra On, Pangeran Lee tak mengerti maksudnya.
“Aku mendengar bahwa Yang Mulia
sangat sakit karena
apa yang sudah dilakukan ayahku sepuluh tahun yang lalu.” Kata Ra On
Pangeran Lee mencoba mengambil pisau dari tangan Ra On
karena takut terluka dan meminta agar mereka bisa bicara. Tapi Ra On tetap
ingin memegang pisau mengancamnya, menurutnya Pangeran Lee juga pasti memiliki banyak
kebencian dan itu sama juga dengan dirinya.
“Siapa yang sudah membunuh ayahku
dengan perintah yang
mengerikan?!” teriak Ra On penuh amarah, Pangeran Lee
mencoba mendekat tapi Ra On malah mundur dan tak berani mendekatkan pisaunya ke
arah Pangeran.
Akhirnya Pangeran Lee bisa menurunkan pisau dari tangan
Ra On da memegang tangaya erat-erat. Setelah itu dengan sengaja memutuskan
gelang yang selama ini di pakai olehnya.
Ra On terkejut melihat butiran gelang yang jatuh dilantai dan
pisaunyapun terlepas dari tanganya.
“Sudah kukatakan bahwa apa pun
yang kau katakan, maka aku
akan percaya padamu. Bahkan
kebohonganmu, aku mengerti apa yang kau maksud, jadi berhenti lah. Aku tidak akan... Aku
tidak akan meminta untuk kita bertemu lagi.” Ucap Pangeran
Lee dengan air mata mengalir begitu juga Ra On.
Sebuah pesta pernikahan pun akan diadakan di istana,
Pangeran Lee dibantu oleh Kasim memasakan pakaian khusus untuk pernikahan dan
Ha Yeon didalam kamarnya siap dengan riasan kepala sebagaia putri Makhota.
Mentri Joo datang memberikan hormat lebih dulu pada
anakanya, Ha Yeon sempat canggung menerima hormat dari ayahnya. Mentri Joo
memberitahu Upacara Pengawalan akan segera dimulai. [Upacara Pengawalan: Upacara di mana
pengantin pria tiba untuk mengawal pengantin wanita dari rumahnya] dan bertanya apakah anaknya sudah
mempersiapkan diri, Ha Yeo mengangguk.
“Kehidupanmu di istana yang pengap
itu berakhir hari ini.” cerita Ha Yeon
“Istana adalah tempat yang
terlihat mewah, tapi
itu belum semuanya. Mungkin
sulit untuk Putri Mahkota, untuk bertahan dengan
kepribadianmu yang lugas.” Kata Mentri Joo khawatir
“Kau terlalu khawatir.... Aku Jo Ha Yeon, ayah.” Ucap Ha Yeon menenangkan ayahnya.
“Ha Yeon.... Ini adalah terakhir kali... aku memanggil namamu sebagai
seorang ayah. Tolong.... Hiduplah dengan baik dan jauh
dari bahaya.” Pesan Mentri Joo
“Kau membuatnya terdengar
seolah-olah kita tidak akan pernah
bertemu lagi.” Kata Ha Yeon lalu memeluk ayahnya
dengan mata berkaca-kaca, Mentri Joo pun terlihat tak bisa menahan haru
melepaskan anak perempuanya
Kasim Jung ingin memasakan penutup kepala sambil berkata Putra
Mahkota ternyata sudah tumbuh besar dan sekarang akhirnya menyambut Putri
Mahkota, membuatnya merasa terharu.
“Saat aku pertama kali datang ke
Istana Timur, Rasanya
seperti baru kemarin saat aku bertemu Putra Mahkota. Putra Mahkota. Tolong, hiduplah dengan sehat dan bahagia
untuk waktu yang lama.” Ucap Kasim Jung
Pangeran Lee terdiam saat Kasim Jung memasangkan penutup
kepalanya, teringat saat Ra On berusaha memasangkan dan sengaja menjijitkan kakinya
agar Ra On tak bisa memakainya akhirnya terjatuh di pelukanya. Ra On terlihat gugup
dan Ia pura-pura marah karena Topi yang digunakanya miring.
Ra On duduk diam dibawah pohon dengan wajah sedih harus
melepaskan cintanya dengan Pangeran karena ayahnya, tapi wajahnya bisa
tersenyum karena Pangeran Lee juga melepaskanya akan menikah dengan Ha Yeon
yang sederajat denganya.
Pangeran Lee pun berjalan keluar dari kamarnya melalui
lorong dengan para dayang dan Kasim yang sudah siap mengawalnya. Ha Yeon sudah
menunggu seperti terlihat menahan rasa sedihnya harus menikah dengan orang yang
cintainya, tapi orang tersebut mencintai orang lain.
Ra On berjalan pulang dan langsung bersembunyi saat
melihat beberapa pengawal istana berjalan disekitar pasar. Ibu Ra On sedang
mengangkat pakaian merasakan Ra On yang baru datang sambil menegur kenapa
pulang terlambat. Saat membalikan badanya, matanya melotot kaget dan mulutnya
melonggo melihat sosok pria yang mengunakan topi berdiri didepanya.
Ratu Kim bertemu dengan Raja mengatakan Upacaranya
akan segera dimulai. Raja pikir akan
memakan waktu cukup lama sampai Putri Mahkota masuk ke dalam istana. Ia berpesan pada Ratu agar memberikan perhatian khusu
pada Putri Mahkota
“Yang Mulia, Petugas Investigasi
Kerajaan datang” ucap Kasim, Raja pun
mempersilahkan agar masuk.
Petugas investigasi terlihat panik dan meminta maaf lebih
dulu sebelum menyampaikan berita, lalu Raja pun terlihat melotot kaget.
Ra On pulang ke rumah melihat rumahnya seperti baru saja
di obrak abrik oleh maling, lalu masuk ke dalam rumah dan ibunya sudah duduk
diam seperti orang yang linglung.
Pangeran Lee sudah siap menjemput Ha Yeon dengan menaiki
kendaraanya, saat itu Kasim Jung berlari menghampirinya dengan wajah panik
memberitahu terjadi suatu masalah, yaitu Raja sekarang tidak
sadarkan diri. Pangeran Lee kaget mendengarnya. Kasim
Jung ingin memberitahu tapi terlihat kebinggungan. Pangeran menyuruh Kasim Jung
memberitahu segalanya saja dan tak perlu ragu.
“Baru saja Petugas Investigasi
Kerajaan memberitahunya bahwa... Hong
Gyeong Nae telah ditangkap.” Kata Kasim Jung,
Pangeran Lee kaget karena sekarang ayah Ra On sudah ditangkap.
bersambung ke episode 16
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Thx udah recap sinopsisnya... Semangat terus mbak
BalasHapuswah....ternyata ayah ra on masih hidup.makin penasaran dengan kelanjutannya....semangat ya mba...ditunggu episode selanjutnya
BalasHapuswahhhhhh... ....
BalasHapus