Louis yang hilang ingatan dirawat oleh Bok Sil agar bisa
menemukan adiknya. Bok Sil yang selama ini yang polos tinggal bersama Louis
yang tak mengerti dua luar. Keduanya menjalani hidup bersama, dari tak memiliki
uang sampai memiliki banyak uang dan kembali harus hidup sederhana.
“Bok Sil.... Aku.... Sepertinya belum pernah makan roti bakar di
pinggir jalan sebelumnya. Sepertinya aku juga tidak pernah lari-lari di jalan saat hujan, membawa tas yang
berat saat jalanan menanjak.. ataupun mencuci piring sebelumnya.” Gumam Louis
Louis seperti melakukan hal yang belum pernah dilakukan
dengan Bok Sil, dengan duduk di atas sofanya untuk mengingat-ingat tentang
dirinya.
“Apalagi, sepertinya
aku tidak pernah mengembalikan barang ke toko sebelumnya.. Bok Sil. Darimana sebenarnya aku berasal?”
[EPISODE 6- I want Born To Love
You]
Beberapa pegawai pamit untuk pulang lebih dulu. Bok Sil
bertanya pada Do Jin bagaimana caranya pergi ke bioskop CCT dari kantor. Do Jin
pun memberitahu arahnya dengan mengunakan ponsel, saat itu juga Ma Ri yang
sedang bersama Kyung Kook diam-diam mendengarnya.
“ Dia ingin pergi Bioskop?
Dengan siapa?” gumam Ma Ri lalu melihat ruangan Joong
Won yang kosong.
Akhirnya ia pergi mengendarai mobilnya sambl mengumpat
kalau Bok Sil itu sangat mengangunya, suara GPS terdengar kalau ia akan sampai
Bioskop CCTV. Saat itu juga matanya dikejutkan dengan Louis yang berjalan
didepanya, Louis pun terpelanting karena merasa kaget juga.
Ma Ri berusaha bersembunyi dibelakang kemudinya, beberapa
orang langsung mengerubungi Louis yang tak sadarkan diri. Seorang paman
mengendor jendela mobil Ma Ri, menyuruhnya untuk keluar karena sudah menabrak
seseorang. Ma Ri keluar dari mobil dengan wajah
ketakutan melihat dari dekat wajah Louis.
“Apakah bener dia Ji Sung?” ucap Ma Ri, Louis masih belum sadarkan diri. Ma Ri
mencoba menyebut nama Kang Ji Sung.
Tiba-tiba Louis membuka matanya dan langsung bangun,
semua yang melihatnya mengucap syukur ternyata Louis masih hidup. Louis
memarahi Ma Ri agar menyetir dengan benar, lalu melihat bunga yang baru
dibelinya rusak dan hanya bisa mengambil helaian kelopaknya saja.
“Berikan aku tiga ribu won untuk ganti rugi ini.” kata Louis memperlihatkan bunganya yang sudah rusak.
“Apa Kau tidak mengenalku?” tanya Ma Ri binggung.
“Dasar Kau! Tentu saja aku tahu! Kau yang mengejutkanku dan menghancurkan bungaku. Sekarang Berikan aku tiga ribu Won . Apa kau tak tahu sulitnya aku mendapatkan
uang itu? Aku
mencuci piring...Sebanyak enam
kali untuk mendapatkan uang itu.” kata Louis
kesal.
Ma Ri mengambil dompet dan memberikan 3ribu won. Louis mengeluh sedih karena seharusnya memberikan
bunga itu pada Bok Sil. Bibi
Hwang tiba-tiba datang mengambil uang dari tangan Ma Ri, Louis kaget melihat
Bibi Hwang yang datang di tempat kejadian.
“Aku belum pernah melihat orang
murahan yang... menabrak
orang dan setelah itu hanya
memberikan uang tiga ribu won saja” sindir Bibi
Wang, Ma Ri kaget dianggap wanita murahan, Bibi Wang menyuruh Louis kembali
tidur seperti tadi karena mereka harus menandainya dengan kapur.
“Kau menggunakan baju desainer
terkenal dan
mengemudikan mobil impor. Bagaimana
bisa kau hanya memberikan tigaribu Won pada orang yang kau tabrak. Kau bahkan tidak bisa melakukan x-ray
dengan uang itu. Dia
tidak punya asuransi jadi Biaya
rumah sakitnya akan membengkak. Apa Kau
pikir bisa lolos hanya dengan uang
segini?” ucap Bibi Hwang membela Louis
“Ahjumma. Aku memberikan dia tiga ribu Won karena dia yang memintanya. Dan Beraninya kau menyebutku murahan?!!!” ucap Ma Ri tak terima
“Dia Otaknya agak lamban... Bagaimana bisa kau mendengarkan
perkataan orang
yang otaknya lamban sepertinya? Kenapa
kau tidak mengerti?” kata Bibi Hwang
Louis menyangkal kalau otaknya itu tak lemot, Ma Ri kaget
mengetahui Louis memiliki otak yang lamban, Bibi Hwang menyuruh Louis dia dan
tetap berbaring dijalan lalu mengatakan Orang
yang lamban tidak sadar kalau dirinya itu
lamban. Ma Ri pun bertanya berapa banyak uang yang dinginkanya.
Bibi Hwang mengambil 1 juta won dan memberikan sisanya pada
Louis sebanyak 1 juta won dan juga 3ribu won. Louis terlihat bahagia karena
memiliki banyak uang sekarang. Bibi Hwang mengatakan kalau ia hanya akan menyimpan komisinya.
“Aku sedang dalam perjalanan
pulang setelah
membersihkan bioskop. Kau
beruntung karena aku melihatmu.” Kata Bibi Hwang, Louis
pun mengucapkan terimakasih.
“Tapi kenapa dia hanya membawa 2 juta won di dompetnya? Padahal dia terlihat seperti
orang kaya.” Keluh bibi Hwang
“Sepertinya dulu... aku juga hanya membawa 2juta Won di dompetku. Aku Rasanya seperti itu” kata Louis
“Aigoo. Siapa yang akan percaya
itu?!! Apa Kau yakin tidak harus ke rumah
sakit?” tanya Bibi Hwang khawatir
“Ya. Mobilnya tidak menabrakku tapi Aku jatuh karena terkejut.” Ucap Louis.
Bibi Hwang kaget dan terlihat kebingungan, Louis bertanya
kenapa. Bibi Hwang mengaku tak ada apa-apa, karena takut dituntur karena
meminta uang padahal tak menabrak tapi menurutnya wanita tadi memang
menjalankan mobilnya saat lampu merah. Louis
pikir Ma Ri pasti tak akan menelpnya. Bibi Hwang panik bertanya apakah Louis
tadi memberikan nomor ponselnya.
Ma Ri suda menyimpan nomor Louis dengan nama (KORBAN KECELAKAAN) merasa yakin kalau yang dilihat tadi memang benar-benar
Louis yang dikenalanya. Ia mengingat kembali saat pertama kali melihatnya dalam
lift, pegawai lainya berkomentar Louis adalah
gelandangan yang ada di lobby waktu itu. Ma Ri
melonggo tak percaya kalau yang dilihatnya memang benar-benar louis.
Louis datang ke bioskop mencari-cari Bok Sil lalu
memanggilnya. Bok Sil kesal melihat Louis yang baru datang karena mereka melewatkan
filmnya. Louis meminta maaf lalu memberikan kelopak bunga
ditanganya, memberitahu kalau sebelumnya kecelakaan jadi bunganya sudah hancur.
Bok Sil pun panik bertanya apakah Louis terluka, Louis
menenangkan kalau ia baik-baik saja lalu memberikan kejutan kalau ia mendapatkan banyak uang. Bok Sil menegaskan kalau ini tak lucu dan mengajaknya
agar segera ke rumah
sakit. Louis merasa dirinya baik-baik saja dan tidak
terluka. Bok Sil tetap mengajak mereka untuk
ke rumah sakit.
Bok Sil sudah menarik Louis ke bagian UGD ruma sakit,
Louis mengeluh kalau Bok Sil itu memang Tupai Terban karena cepat sekali membawanya, di depan meja receptionist Bok Sil meminta
uang pada Louis yang didapatkan tadi, Louis tak mau memberikanya. Salah satu
perawat melihat keduanya seperti pasangan yang baru menikah.
“Berikan padaku sekarang atau aku
akan meninggalkanmu disini.” Ancam Bok Sil,
Akhirnya Louis memberikan uangnya pada Bok Sil.
Louis sudah selesai diperiksa oleh Dokter, Bok Sil pun
mendengar penjelasan dari Dokter. Dokter memberitahu Kecelakaannya tidak
menyebabkan luka apapun dan Hasil
scan pada otaknya dan MRI-nya tidak
ada masalah. Bok Sil terlihat bisa bernafas lega.
“Berdasarkan penjelasanmu,
sepertinya dia
terkena retrogade amnesia. Seiring
berjalannya waktu, ingatannya mungkin
bisa kembali dalam waktu yang lama.” Kata Dokter
“Apa ada kemungkinan kalau
ingatannya tidak
akan kembali juga?” tanya Bok Sil, Dokter
membenarkan. Bok Sil menatap Louis dengan wajah sedih, Louis yang sedang ada
diatas tempat tidurnya melambaikan tanganya.
Louis kembali pulang duduk di sofanya dengan wajah
cemberut, Bok Sil heran melihat Louis
yang marah. Louis
kesal karena mereka sudah menghabiskan banyak uang tapi tidak ada yang berubah bahan hasilnya kalau Ingatannya tidak kembali dan dokter bahkan tidak
bisa membantu.
“Kenapa kita melakukan pemeriksaan
itu?” ucap Louis kesal
“Dokter bilang kau memang harus
diperiksa.” Kata Bok Sil,
Louis merasa ada sesuatu yang aneh, seperti dan rasanya
seperti dirinya itu saat sebelumnya pernah di tipu. Bok Sil menyuruh Louis
untuk bersikap dewasa sekarang.
Tiba-tiba ponsel Louis berdering, Ma Ri menelp mengaku
sebagai orang yang menabraknya
dengan mobil menanyakan keadaan Louis dan apakah
sudah pergi kerumah sakit dan tidak bisa tidur karena khawatir. Bok Sil terdiam mendengar Louis yang berbicara di telp.
“Aku minta maaf, tapi bisakah kita bertemu besok?” ucap Ma Ri, Louis heran tiba-tiba Ma Ri mengajakanya
bertemu dan bertanya-tanya apa sebenarnya yang dinginkanya.
“Hei... Apa Kau menyukaiku? Apa Kau sebegitunya merindukanku? Kau bisa menyukaiku sesukamu, tapi aku tidak menyukaimu. Suasana hatiku sedang buruk.
Jangan menelponku.” Ucap Louis lalu menutup
telpnya.
Ma Ri terdiam mendengar ucapan Louis karena sebelumnya
pernah mendengarya, sebelum Louis pulang ke Seoul ia sempat menelpnya dan Louis
mengatakan hal yang sama ketika menelpnya.
“Baek Ma Ri. Apa kau menyukaiku? Apa kau sangat merindukanku? Kau bisa menyukaiku sesukamu, tapi aku tidak menyukaimu.” Ucap Louis
Ma Ri melonggo dan merasa yakin kalau yang ditemuinya itu
benar-benar Louis dan calon tunanganya itu masih hidup.
Ma Ri bertemu dengan ayahnya dan tak percaya kalau
ayahnya itu sudah mengetahuinya dan bertanya sejak kapan mengetahuinya, Tuan Bak mengatakan kalau baru-baru
ini mengetahuinya dan berpikir kalau anaknya tidak
harus tahu.
“Apa kau hanya akan membiarkannya? Kau harus membawanya kembali dan Ingatannya mungkin bisa kembali ketika kau kembawanya.” Ucap Ma Ri khawatir
“Lebih baik kita pikirkan ini lain
kali dan Ma Ri, ini bisa jadi... sebuah kesempatan untukku. Aku bekerja sangat keras untuk
mengembangkan Gold
Group sampai perusahaan bisa sebesar ini. Selain itu Pada
dasarnya ini adalah perusahaanku.” Ucap Tuan
Baek tak ingin melepaskan Perusahaan untuk Louis
“Tapi bagaimana dengan Louis?”
kata Ma Ri benar-benar khawatir
“Jika Gold Group jatuh di
tanganku, maka kau yang
akan mewarisinya. Jadi,
kita tidak boleh memberitahu siapapun
tentang Louis. Apa Kau mengerti?” tegas ayahnya, Ma Ri pun hanya terdiam karena memang
tujuanya agar bisa mendapatkan perusahaan Gold Group.
Pelayan Kim memberikan tabnya pada Nenek Choi yang duduk
sendirian, Nenek Choi binggung bertanya apa maksudnya kalau Shopping King itu
adalah Louis cucunya. Diam-diam pelayan Heo mendengarnya pembicaraan keduanya
dari balik jendela, seperti tak ingin kesempatan mengambil hati Nyonya Choi
hilang dari tanganya.
“Dia menuliskan dengan tulisan Pengejaannya
buruk.” Kata Nenek Choi tak percaya
“Sebenarnya, itu salah satu alasan
kenapa aku
mengira kalau ini Tn Louis.” Kata pelayan Kim
“Apa kau mengatakan kalau Louis sebodoh ini? Itu tidak masuk
akal. Louis bisa bicara 10 bahasa.” Ucap Nenek Choi membela cucunya.
“Dia memang bisa, tapi dia tidak
bisa mengejanya
dengan baik. Aku tidak
memberitahukan ini padamu
karena takut kau akan khawatir.” Jelas Pelayan Km
“Jika kau berpikir seperti itu, maka kita harus mencari tahu tentang
ini. Ini
seperti mencari jarum di tumpukan jerami, tapi jika masih ada kemungkinan cucuku Ji Sung masih hidup, maka kita harus mencari tahunya.” Tegas nenek Choi
Pelayan Heo bergegas saat Pelayan Kim akan keluar, tapi
tak sengaja mereka bertabrakan saat akan masuk pintu. Pelayan Kim dengan cepat
menarik badan Pelayan Heo sebelum terjatuh, posisi mereka seperti saat sedang menari, wajah pelayan Kim
terlihat memerah begitu juga pelayan Heo yang terlihat gugup bisa saling
menatap.
“Menurutmu apa yang sedang kau
lakukan? Jauhkan
tanganmu dariku.”ucap Pelayan Heo ketus dan
Pelayan Kim pun menurunkan tanganya lalu terlihat ketakutan dengan menutup
wajahnya.
“Aku bilang aku sudah tidak
memukul orang lagi.” Kata Pelayan Heo yang
melihat pelayan Kim takut dipukul dan masuk ke tempat Nenek Choi dengan badan
dimiringkan.
Anak Buah Tuan Baek melaporkan Ruangan
yang ditempati Louis terlihat agak menyeramkan karena Tiga orang terbunuh di ruangan
itu beberapa
bulan lalu. Dan
kejadian serupa juga terjadi enam bulan
lalu di sekitar situ, jadi
polisi berasumsi kalau itu bisa
jadi pembunuhan berantai.
“Sepertinya kita bisa menanganinya tanpa menimbulkan kecurigaan.” Kata Anak buahnya, Tuan Baek tersenyum licik seperti
sudah menemukan sebuah rencana jahatnya.
Louis menatap mie ramyun yang masih hangat diatas meja,
air liurnya sudah tak tertahanya lagi sambil mengeluh Bok Sil yang belum datang
juga Bok Sil akhirnya datang dengan sekotak kimchi, measa tak enak hati karena
menggunakan kulkas Bibi Hwang.
“Aku ingin membeli kulkas saat aku masih tinggal di desa. Tapi hidup di Seoul juga tidak
mudah. Keinginanku
akan jadi kenyataan ‘kan suatu
hari nanti?” ucap Bok Sil, Louis menganguk lalu
menuangkan mie ke dalam mangkuk dan mengajak mereka segera makan bersama.
Bok Sil baru saja makan satu suap dan melihat jamnya
kalau sudah terlambat dan harus pergi. Louis menahanya karena Bok Sil harus
makan lebih dulu. Bok Sil memberitahu kalau Joong Won pasti akan
memarahinya kalau terlambat dan tak lupa memberikan upah pada
Louis karena sudah mencuci piring. Louis mengumpat kalau Joong Won itu orang
jahat akhirnya mengambil mangkuk mie Bok Sil untuk memakanya
sendiri.
Detektif melihat catatan yang dituliskan Louis (KOTAK MUSIK HARI JADI GOLD GRUP KE-30) sebelumnya Louis memberikan catatan itu pada Detektif
agar meminta mencari tahu tentang kaca kunci yang sudah dituliskan pada Note.
Teman Detektif melihatnya bertanya apa yang sedang
dilihatnya, Detektif memberitahu Seseorang meminta agar mencaritahunya. Temanya pikir itu seperti "The Da Vinci Code" Detektif merasa kalau Yang ini
namanya Louis Code. Temanya pun melihat catatan milik Louis “Hari
jadi Gold Group ke-30” merasa seperti pernah
melihat ini sebelumnya.
Di tempat Nyonya Baek,
terlihat sebuah kotak musik yang sama dengan milik Louis. Nyonya Cha
melihat tempat milik ibu Ma Ri sangat bagus dan bertanya apakah tempat ini miliknya. Ibu Ma Ri
memberitahu kalau hanya menyewanya dengan membayar 30 juta
Won untuk uang mukanya, dan
2 juta Won untuk biaya sewanya.
“Apa Kau bisa mendapatkan 2 juta Won dalam sebulan hanya dengan menjual
buku-buku ini? Aku sudah
berada disini selama satu jam, tapi
belum melihat satupun pelanggan.” kata Ibu
Joong Won tak percaya
“Pasti Selalu ada jalan. Ini adalah
rahasia bisnis.” Kata Ibu Ma Ri
“Apa kau bisa jadi pelanggan VIP di Pusat Perbelanjaan Gold... dengan uang yang kau dapatkan
dari sini?” tanya Ibu Joong Won penasaran, Ibu Ma
Ri mengaku kalau pasti ada jalan untuk mendapatkan dan bertanya apakah Ibu
Joong Won ingin mengetahuinya, Ibu Joong Won mengangguk. Ibu Ma Ri meminta agar
Ibu Joong Won agar bisa membeli banyak dari tokonya ini.
Louis sibuk dengan ponselnya dengan nama Shopping King
Louis, dengan menuliskan komentar “Belilah yang warna pink.” Lalu menyuruh agar memilih SUV lebih hemat bensin, bahkan menyarankan agar mencobanya dulu sebelum
membelinya.
Ia pun menuliskan komentar lain pada barang-barang yang
dijual “Ini adalah Balenciaga palsu... MBD Lego adalah edisi terbatas.... Monorobot Vacuum memang bagus tapi dia tidak bisa membersihkan sudut-sudut ruangan.”
Seseorang mulai bertanya “Raja
Belanja, Louis. Dimana aku bisa membeli buku
Prancis yang langka?” Louis pun menyarankan agar
beli di www.hongfrance.com. Seorang juga bertanya
membeli Pororo
Sports G7 atau Near Car, Louis menyarankan Jika
sudah berkeluarga, belilah Pororo dan apabila mau mobil sport, belilah
Near Car.
“Raja Belanja, Louis.... Klub
golf yang mana yang harus aku ikuti?” tulis Tuan
Cha.
“Jika kau masih amatir, cobalah
Mirano.” Balas Louis
Ibu Joong Won juga ikut bertanya, LouiS menyuruh
agar membeli yang
memiliki nutrisi paling
banyak di bahan bakunya, semua bertanya pada Louis
tentang belanjaan mereka dan Louis membalasanya “Merk Italia yang baru, Giovanni bukan yang
terbaik, Hanya harganya saja yang mahal. Goldline adalah
penipu.”
Hye Joo panik membawa tabnya memberitahu Joong Won kalau
mereka mendapat
masalah kalau Raja Belanja, Louis menimbulkan masalah. Joong Won melihat komentar Louis tentang Giovanni. Do Jin mengatakan Belum
lama sejak mereka membuka
tokonya dan pasti Ini akan menyebabkan kerugian.
“Semua orang melakukan apa yang
disarankan oleh Raja
Belanja, Louis. Apa yang harus kita lakukan?” kata Min
Young panik, Bok Sil melihat namanya Louis seperti sangat mengenalnya.
“Tn Lee, katakan pada bagian
pelayanan untuk
mencaritahu siapa itu Raja Belanja, Louis” perintah
Joong Won pada Kyung Kook,
Pelayan Kim juga mencari tahu tentang Shopping King Louis
betapa kagetnya mengetahui kalau seorang wanita yang bernamanya Go Bok Sil. Pelayan Kim masih tak percaya kalau menanyakan pada
Shopping King Louis.
“Apa kopi kesukaanmu?” tanya pelayan Kim, Louis pun membalas Maxim
Gold. Pelayan Kim merasa kalau itu bukan Louis yang dikenalnya
karena sangat tahu kopi yang disukai oleh Tuanya.
Kyung Kook menemui Joong Won dalam ruangannya memberitahu Nama ID Raja Belanja, Louis milik
seseorang bernama Go Bok Sil. Joong Won kaget
mendengarnya, Tapi Kyung Kook merasa ada yang aneh karena Berdasarkan waktu saat review-nya
diposting, rasanya
sulit percaya kalau ini Bok Sil.
“Aku lihat Pengejaan Bok Sil selalu benar. Mungkin... seseorang mencuri ID-nya.” Kata Kyung Kook
“Ini memang Masuk
akal.” Kata Joong Won sudah bisa menebaknya, Kyung Kook
tersenyum karena mendapatkan pujian dari pekerjaanya.
“Rahasiakan ini dari yang lainnya, karena Aku akan mengurus ini.” Kata Joong Won dan menyuruh Kyung Kook untuk pergi.
Kyung Kook pun tersenyum bahagia keluar dari ruangan Joong Won.
Louis sedang duduk di kursinya, Joong Won datang bertanya
apakah Louis itu si Shopping King Louis. Louis kaget karena Joong Won bisa
mengetahuinya. Joong Won berkomentar kalau Louis kehilangan
ingatanmu, tapi tahu
banyak tentang belanja dan bertanya-tanya siapa
sebenarnya Louis itu dengan suara nyaring.
“Hei.. Tolong pelankan suaramu.” Ucap Louis panik, Joong Won ingin tahu kenapa namanya
Raja Belanja, Louis
“ Raja Belanja... adalah nama yang diberikan
tetanggaku karena
aku ahli dalam hal belanja selain itu Nama
Louis tertulis di pakaian dalam yang kugunakan. Kenapa
memangnya?” tanya Louis
“Aku kenal seseorang yang
menggunakan ID yang sama.” Kata Joong Won,
“Apa Kau mau aku berhenti menggunakan
ID itu?” tanya Louis bingung, Joong Won membenarkanya.
“Review dan balasan yang kau
posting... akan
membuat Bok Sil terkena masalah, jadi
berhenti melakukannya sekarang. Apa
kau merasa seperti seorang pahlawan
di internet? Apa
rasanya senang karena orang-orang memujimu? Kau harus Ingat,
beberapa pedagang mungkin mendapatkan
banyak kerugian karenamu.” Tegas Joong Won.
Louis terlihat kebinggungan, Joong Won memberitahu
kalau Review
dan balasannya bisa
membuat pedagang sukses ataupun bangkrut dan Orang jujur seperti Louis memang dibutuhkan, tapi harusnya melakukannya atas
namanya sendiri, bukan Bok Sil. Louis khawatir bertanya apakah terjadi sesuatu pada Bok
Sil. Joong Won memberitahu kalau Bok Sil bisa dipecat karena Louis. Louis
binggung kenapa harus dipecat karena dirinya.
Semua pegawai berkumpul, Hye Joo merengek pada Kyung Kook
ingin diberitahu siapa itu Raja Belanja, Louis. Kyung Kook mengatakan Joong Won akan
menemuinya secara pribadi dan
memecahkan masalahnya. Do Jin juga ingin tahu dan
sangat penasaran.
Bok Sil terlihat termenung merasa kalau itu Louis yang
melakukanya, Kyung Kook tetap tak memberitahu pada pegawai karena Informasi pelanggan harus
tetap dirahasiakan. Semua merasa itu tak adil,
Bok Sil menyakinkan diri kalau bukan Louis pelakunya. Ma Ri pun merasa yakin
itu pasti Louis yang melakukanya.
Joong Won sudah duduk di kursi kebanggan milik Louis
seperti raja. Louis bertanya apa yang harus dilakukan agar Bok Sil tetap bisa bekerja. Joong Won tersenyum memberikan syarat kalau Louis pindah
ke tempatnya maka akan melindunginya.
“Apa Kau ingin aku hidup jauh dari Bok
Sil?” ucap Louis kesal
“Ini demi Bok Sil, jadi Apa lagi yang harus diragukan?” kata Joong Won
“Oke, tapi... belikan dia kulkas terbaru dan mesin cuci.” Ucap Louis juga memberikan permintaanya.
Joong Won kaget
karena harganya cukup mahal, Louis pikir Joong Won tak mau melakukanya
jadi tidak akan pindah.
Akhirnya Louis menuliskan pada selembar kertas “ Aku
tidak akan menggunakan
username, Raja
Belanja, Louis lagi di
website Goldline. Sebagai
gantinya, Cha Joong
On akan Membelikan kulkas terbaru dan mesin cuci untuk Bok Sil”
Joong Won menyuruh Louis memberikan tanda tangan, Louis
pun menuliskan namanya, Joong Won melihat surat perjanjian dan melihat namanya
yang salah tulis dan menyuruhnya agar
belajar lagi cara menulis yang benar.
Louis membawa sebuah tas dan menaruhnya dibagasi, Joong
Won menyuruh Louis segera masuk mobil. Louis membuka pintu belakang. Tiba-tiba
Joong Won menyuru Louis untuk tak bergerak.
“Aku bukan supirmu. Jadi duduk di
depan. Dan satu lagi Jangan memanggilku
Ahjussi. Panggil
aku Tn Cha mulai sekarang. Apa Kau
mengerti?” ucap Joong Won, Louis pun terpaksa
mengerti.
Diam-diam dari mobil anak buah Tuan Baek melihat Joong
Won yang membawa Louis pergi dan berpikir Joong Won berencana menyembunyikan Louis.
Louis melihat rumah Joong Won dan langsung melihat
sekeliling ruang tengah, lalu membanting dirinya di sofa. Joong Won melonggo
melihat Louis seperti biasa mengunakan remote dengan menyalakan semua
barang-barang elektroniknya. Louis berjalan ke dapur menyuruh Joong Won duduk
saja bukan hanya berdiri.
Joong Won melihat Louis bisa mengunakan coffee maker di
dapurnya dan kembali duduk disofa sambil menonton TV. Louis meliha suasana
rumah Joong Won tidak asing dan
meminta agar menyiapkan air untuknya karena ingin
mandi dengan air sabun.
“Hei... Ini rumahku. Jangan bertingkah seperti kau
pemiliknya. Kau hanyalah
menumpang.” Ucap Joong Won menahan amarahnya, Louis
tak mengerti arti “menumpang”
“Itu artinya seseorang yang selalu merepotkan sepertimu. Kau juga menumpang bersama Bok
Sil.” Kata Joong Won
“Kau salah... Bagi Bok Sil, aku adalah orang yang selalu berada di sisinya. Itulah yang dia katakan.” Balas Louis
“Berhenti bicara omong kosong.” Keluh Joong Won
Louis lalu menanyakan dimana kamarnya, Joong Won
menunjuk satu kamar dan Louis bisa mengunakan
kamar mandi di dalamnya. Ia juga memberitahu kalau ia
Sarapan jam 7 tepat dan
mengurus makan siang dan makan malamnya sendiri. Louis memberitahu Bok Sil
membuatkannya sarapan sebelum berangkat kerja.
“Aku tidak suka kalau rumah
berantakan Pastikan
kau membersihkan, mencuci, dan mencuci
piringnya. Apa Kau
mengerti?” kata Joong Won
“Bagaimana dengan uang? Bok Sil memberiku 50 won setiap aku mencuci piring.” Ucap Louis
“Aku memberimu makan dan
membiarkanmu tinggal
disini. Jangan meminta uang.” Kata Joong Won
terlihat wajahnya memerah karena menahan amarah.
“Bok Sil tidak pernah berkata
seperti itu.” balas Louis
“Berhenti menjawab perkataanku.” Teriak Joong Won tak bisa lagi menahan amarahnya.
“Wah. Dia yang memohon padaku agar
aku tinggal
disini, tapi sekarang dia sangat perhitungan.” Keluh Louis.
Joong Won menyuruh
Louis diam saja dan mengancam anak menutup mulutnya dengan plester kalau terus
berbicara. Louis akhirnya menguap lebar-lebar dengan wajah kesal. Joong Won pun
menahan amarahnya karena harus berhubungan dengan Louis yang menyebalkan.
Detektif berjalan pada sebuah toko Hong France, sambil
mengingat cerita dari temanya “Sekitar dua tahun lalu. Aku pergi ke sebuah
toko buku untuk menginvestigasi sebuah kasus. Aku masih mengingatnya karena disana penuh dengan buku bahasa Prancis dan melihat kotak musik disana.”
Akhirnya Detektif mencoba masuk dengan melihat ada sebuah
sofa besar didalamnya, dan tapi pintunya terkunci dan papan didepanya tertulis “close”.
Ia pikir tokonya itu sudah tutup, lalu melihat ada sebuah pipa pemadam
kebakaran didekatnya.
Ia pun melihat kembali catatan yang dituliskan oleh Louis
[ANAK
MENAKUTKAN, KOTAK MUSIK, ALAT
PEMADAM KEBAKARAN] dan melihat ke dalam toko
buku yang sudah tutup.
Louis mengirimkan pesan pada Bok Sil “Aku
di depan perusahaanmu. Ayo pergi nonton. Kita melewatkannya waktu itu.” Bok Sil membalas “Tunggu
aku. Jadi Film apa yang akan kita tonton?”
Keduanya menonton film horor yang menakutkan, Louis ingin
memegang tangan Bok Sil, tapi Bok Sil yang ketakutan malah kaget. Akhirnya Bok
Sil mengajak mereka keluar saja sekarang karena filmnya terlalu menyeramkan,
akhirnya Louis pun membawa Bok Sil keluar dari bioskop.
“Itu sangat menakutkan... Padahal ini film pertama yang aku tonton.” Ucap Bok Sil kesal
“Aku memilihnya karena film ini gratis. Ayo menonton film yang tidak menyeramkan lain kali.” Kata Louis, Bok Sil pun setuju.
Keduanya pergi ke warung tenda, Bok Sil bertanya apakah
yang ingin dimakan Louis. Louis ingin 10 tusuk kue ikan. Bok Sil bingung apakah hanya itu saja. Louis membenarkan
karena menurutanya Tteokbokki terlalu pedas, dan tidak suka
warna sundae-nya.
“Aku tidak mau makan tempura
karena minyaknya
terlalu hitam.” Komentar Louis. Si bibi yang
mendengarnya langsung cemberut.
“Kami pesan 10 kue ikan dan
tteokbokki.” Ucap Bok Sil agar si bibi tak marah.
Louis mulai makan kue ikanya, Bok Sil bertanya untuk
memastikan kalau Raja Shopping itu bukan Louis karena Semua
orang di perusahaan sedang membicarakannya. Louis meminta Bok Sil tak perlu mengkhawatirkan hal itu
karena ia dengar orang itu
sudah mati hari ini. Bok Sil kaget dan langsung
bergegas menjauh.
Bok Sil menelp Tuan Cha mengatakan punya
informasi baru karena Raja
Belanja, Louie, sudah mati hari ini. Joong Won
tahu pasti Bok Sil sedang bersama Louis sekarang. Bok Sil kaget karena Joong
Won bisa mengetahuinya. Joong Won
menyuruh mereka segera Pulanglah sekarang.
“Ah....
Tn Cha ternyata tahu segalanya.”ucap Bok Sil setelah buru-buru menutup telpnya.
“Kemana mereka pergi? Ini sangat
menyebalkan.” Kata Joong Won penasaran.
Keduanya pergi ke penjual aksesoris, Louis melihat sebuah
cincin dan melihat kalau itu cincin
berlian Bulgari dua warna dengan emas putih dan jelas-jelas
palsu. Si Bibi pun terlihat kesal bertanya apakah Louis bisa
membelinya.
Louis bertanya berapa harganya, Si Bibi memberitahu
harganya 30ribu Won, Louis memberitahu Yang asli
harganya 6,500 dolar. Si bibi kesal bertanya Louis
ingin membeli barangnya atau tidak.
Louis dan Bok Sil duduk di pinggir sungai Han. Louis
mengatakan tidak
bisa membiarkan Bok Sil memiliki cincin palsu. Bok Sil pikir mereka itu bukan
pasangan menikah jadi Louis tidak harus membelikannya cincin. Louis Piki Bok Sil harus tetap menggunakan
cincin menurutnya Bok Sil itu tak tahu apapun jadi meminta agar
menonton TVsesekali-sekali.
“Aku tidak punya waktu untuk
menonton TV.” Kata Bok Sil yang sudah disibukan
dengan semua pekerjaan kantornya.
“Aku tahu sulit menyiapkan makanan
untukku. Hari ini,
aku... akan meninggalkan rumah.” Kata Louis, Bok Sil kaget mengetahuinya.
“Aku sudah memberitahumu waktu itu. Tn Cha menyuruhku untuk tinggal
bersamanya, Dia terus
keras kepala. Jadi aku
memutuskan untuk tinggal dengannya.” Cerita Louis
“Kau tidak mengatakan apapun
padaku.” Kata Bok Sil kesal dan sedih
“Apa kau khawatir akan
merindukanku?” goda Louis, Bok Sil menyangkalnya
karena tidak akan merindukan bahkan merasa lebih baik.
“Tapi tetap, kau harus tetap berhubungan denganku sampai aku menemukan Bok Nam.” Ucap Bok Sil
Louis pikir itu sudah pasti dan akan menghubungi Bok Sil
setiap hari, lalu melihat ada kapal yang sedang berjalan didepanhya bertanya
apakah Bok Sil pernah naik kapal ferry. Bok Sil mengatakan
belum pernah. Louis pun mengajak Bok Sil naik kapal itu di kencan mereka
berikutnya.
Bok Sil binggung Louis menyebut kencan. Louis memberitahu
kalau yang mereka lakukan hari ini adalah berkencan lalu berpesan saat dirinya
tak ada dirumah maka Bok Sil harus menonton TV agar bisa mengetahuinya.
Bok Sil pulang ke rumah dengan wajah cemberut melihat
kursi Louis yang sudah tak ada penghuninya, dengan kesal seharusnya Louis
membawa kursi bodohnya juga. Akhirnya ia masuk rumah dan terkejut dengan kulkas
ukuran besar dan juga mesin cuci berjejer dirumahnya. In Sung pun datang
berkunjung ke rumah Bok Sil.
“Siapa yang membawa ini kesini?” tanya Bok Sil binggung,
“Apa Kau tahu Chunhyang, yang menjual 300 karung beras?” kata In Sung, Bok Sil bingung berpikir yang dimaksud
itu Shimcheong
“Ya maksudku itu... Louie melakukan hal yang sama.
Dia mendapatkan ini semua, sebagai gantinya dia
tinggal bersama Tn Cha.” Ucap In Sung, Bok Sil kaget
mendengarnya.
Louis sibuk dengan menonton Home Shopping. Joong Won
memoton buah dan memberikan pada Louis. Louis melihatnya dan berkata tidak
makan bijinya jadi menyuruh agar menyingkirkan
bijinya. Joong Won terpaksa membersihkan
bijinya sambil memberitahu kalau ia tidak suka suasana berisik dan Louis boleh menonton TV saat ia tidak ada dirumah.
Ketika Joong Won ingin mematikan TV, Louis mengambil
remote dan sibuk dengan ponselnya. Joong Won bertanya apakah barang itu
untuknya. Louis mengatakan itu untuk Bok Sil karea tidak pernah membeli apapun untuk dirinya sendiri jadi ia yang harus membelikannya.
Joong Won menghela nafas dan bertanya dengan uang siapa
membelinya. Louis mengatakan sudah tentu itu pasti uang Bok Sil. Joong Won bertanya-tanya apakah Louis itu benar-benar
tidak mengingat apapun. Louis menceritakan hanya mengingat
beberapa hal, tapi masih berupa
potongan-potongan dan membuatnya binggung.
“Oh iya. Bantalnya terlalu tinggi. Bisakah aku mendapatkan yang
lain?” ucap Louis, Joong Won pun memberikan bantal yang lain.
“Ini terlalu rendah.” Kata Louis setelah mencobanya, Joong Won mengambil
bantal yang lain. Akhirnya Louis pun mengunakan bantal yang terakhir.
“Ohh Yah... Kau kehabisan tisu toilet.. Dan Kau
akan memasangkan gorden di kamarku, kan? Jika kau tidak suka aku menonton
TV disini, maka kau bisa
membelikanku TV kecil untuk kamarku. Selain itu,
kau kehabisan kopi. Aku
suka Maxim Gold. Jadi tolong belikan.” Ucap Louis
menyuruh Joong Won seperti pelayanya. Joong Won kembali berteriak menyuruh
Louis diam saja dengan mengumpat.
Joong Won menghela nafas duduk dikamarnya, merasa tidak
percaya harus melayani orang yang menumpang dirumahnya. Pesan
masuk ke ponselnya dari Bok Sil.
“Terima kasih banyak untuk kulkas
dan mesin
cucinya. Itu pasti mahal Aku
akan membayarmu nanti.” Joong Won membalas tak
perlu dengan wajah kesal
“Tolong jaga Louis Dia bisa menyebalkan
kadang-kadang, tapi
tolong maklumi dia.” Tulis Bok Sil
“Sudahlah. Khawatirkan dirimu
sendiri.” Balas Joong Won
“Selamat malam.” Tulis Bok Sil, Wajah Joong Won langsung bersemu merah
melihat Bok Sil yang mengucapkan selamat malam padanya, seperti tingkah Louis
yang menyebalkan seperti hilang dalam ingatanya.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Lanjut donk Mba...makasi synopsis NY ...fighting😊
BalasHapusEnak yaa jadi louie..heheeh
BalasHapusdilanjutnya ya kak sinopsisnya,
BalasHapusseru jg stlh bc sinop'y, lanjut mb dee
BalasHapusSemangat lanjut sinopnya Kk.. fighting..
BalasHapus