PS : All
images credit and content copyright :MBC
Louis mengantar Bok Sil sampai ke depan gedung, Bok Sil
melirik pada Joong Won yang ada didepanya, lalu diam-diam membalikan badan
melambaikan tangan lebih dulu pada Louis. Louis pun meembalas dengan lambaian
tangan dengan senyumannya. Keduanya
saling melambaikan tangan dengan senyuman.
Joong Won seperti tersadar melihat keduanya seperti
kecewa lalu bergegas masuk. Bok Sil pun buru-buru mengikuti atasanya. Louis
pulang dengan menaiki bus, wajahnya terlihat sedih dengan menyandarkan kepala
seperti tak ingin kehilangan Bok Sil.
In Sung menemani Louis ke pasar loak, mengeluh karena
harus pergi belanja pagi-pagi karena sangat melelahkan. Louis mengaku merasa sedikit tertekan. In Sung panik berpikir Tuan Cha itu mengganggu Louis dan membuatnya merasa sulit, tapi menurutnya itu tidak
akan melakukannya.
“Aku berani bertaruh kalau dia
kaget.. melihat
dirinya sendiri mengejarkan pekerjaan
yang biasanya dia tugaskan pada orang lain. Kau mempunyai bakat membuat orang
terkejut.” Kata In Sung
“Aku penasaran kapan aku akan
mendapatkan ingatanku
kembali. Aku
penasaran apa pekerjaanku sebelumnya. Tiba-tiba,
aku ingin bekerja hari ini.” cerita Louis
“Apa Kau pasti merasa terasing... di dunia yang sibuk ini? Diantara banyaknya perkantoran di gedung-gedung tinggi itu. kau pasti bertanya-tanya kenapa
kau tidak
bekerja di salah satu tempat itu ‘kan? Kau merasa ingin bergabung apapun alasannya. Kau juga merasakan keinginan
besar untuk ikut dalam rutinitas para
karyawan, kan?” kata In Sung
Louis merasa In Sung bisa membaca pikiranya sekarang, In
Sung bertanya apakah Louis tahu siapa dirinya, Louis menyebut In Sung
adalah Seorang
pencari kerja. In Sung menegaskan Inilah
yang dilakukan pencari kerja. Yaitu Mereka
bukan hanya belajar, tapi mereka juga merenung dan
Semakin sering belajar, maka semakin dalam pikirannya.
“Kau mulai lebih dewasa. Jalanmu masih panjang untuk bisa sedewasa aku. Sekarang Ayo cepat selesaikan belanjanya Lalu kita cari Bok Nam.” Ucap In Sung, Louis mengangguk mengerti lalu melihat ke
arah In Sung yang berjalan didepanya.
“Aku ingin menjadi orang yang
lebih baik. Setelah
itu, aku akan memberitahunya.” Gumam Louis
[EPISODE 8 – Be My Baby]
In Sung memberitahu Ma Ri kalau Bok Sil
pindah bersama Tn Cha. Ma Ri kaget tapi berusaha
untuk tetap tenang, In Sung merasa yakin
Tn Cha menyukai Bok Sil karena menurutnya mana
mungkin membawa ke rumahnya ketika Bok Sil juga menanggung
seseorang.
“Ada seorang pria bernama Louis yang di urus oleh Bok Sil. Dia sangat baik, tapi dia... Dia sangat aneh seperti alien dan jadi
beban untuk Bok Sil.” Cerita In Sung tanpa ragu,
Ma Ri mengangguk-anguk mengerti.
“Sayang sekali kau tidak bisa
bertemu Bok Sil.” Kata In Sung seperti merasa
sedih
“Tidak apa-apa. Aku datang sebagai atasannya
karena khawatir
padanya.” Kata Ma Ri berbohong
“Aku tahu seharusnya tidak boleh mengatakan ini karena kita baru
bertemu. Wajahmu,
tubuhmu... Maksudku, kau memiliki... hati
yang baik.” Komentar In Sung memuji
Ma Ri pun merasa tersanjung mendengarnya, In Sung merasa kalau Ma Ri itu juga
terlalu merendahkan diri, Ma Ri seperti
jengang sementara In Sung sudah mulai jatuh cinta dengan kecantikan Ma Ri.
Ma Ri akhirnya berjalan pulang dengan melalui trotoar
menelp ayahnya memberitahu kalau Louis tinggal bersama Tn Cha. Tuan Baek kaget mendegarnya. Ma Ri mengumpat kalau ini sangat
menyebalkan karena Bok Sil
juga tinggal bersamanya.
“Aku akan membuatnya keluar dari
rumah Tn Cha.” Kata Ma Ri kesal
“Ma Ri, tenanglah.... Serahkan ini pada ayah.... kau mengerti kan?” kata Tuan Baek menenangkan anaknya.
Semua sudah tertidur sampai akhirnya terbangun dengan
suara bel rumah, Joong Won berjalan ke depan pintu bertanya-tanya Siapa
yang datang jam segini, padahal Ini
sudah jam 11 lewat. Louis dan Bok Sil pun
akhirnya ikut melihatya. Semua kaget saat melihat interkom yang datang adalah
Tuan Baek.
“Kenapa Tn Baek disini?” tanya Louis polos, Joong Won menghela nafas
memikirkanya.
“Sembunyilah di ruang kerja
sekarang, Cepat.” Perintah Joong Won, Bok Sil pun mengambil sepatunya dan
juga Louis lalu bergegas pergi ke dalam ruang kerja.
Joong Won membuka pintu langsung menanyakan alasan Tuan
Baek datang ke rumahnya larut malam. Tuan Baek mencari-cari sosok Louis di
dalam, Bok Sil menutup jendela ruang kerja. Tuan Baek minta
maaf karena dating larut malam karena punya hal mendesak yang
harus dikatakan jadi sengaja mampir.
Ia pun langsung menerobos ke dalam rumah untuk bicara,
Joong Won menghalanginya, tapi Tuan Baek sudah masuk ke ruang tengah seperti
mencari-cari sesuatu. Louis yang tak tahu apapun bertanya Apa
posisi Tn Cha di perusahaan lebih
tinggi dari Tn Baek sampai-sampai.... Bok Sil
langsung menutup mulut Louis agar tak bicara.
Sepatu yang dipegang Louis terjatuh, Tuan Baek mendengar
suara bertanya Apa ada
seseorang di dalam. Joong Won menutupinya kalau
itu tak mungkin karena ia hidup sendiri. Tuan Baek tak percaya merasa Sepertinya
ada seseorang di ruangan kerja dan mencoba mencarinya.
Saat membuka pintu ruang kerja, Keduanya sudah tak ada
dan bersembunyi dalam lemari. Joong Won
terlihat kesal menegaskan kalau Tuan Baek memang atasanya tapi menurutnya tidak seharusnya berbuat seperti ini. Tuan Baek pun meminta maaf.
“Sepertinya aku jadi sensitif
setelah mendengar
beberapa desas-desus Apa
kau tidur di ruang kerjamu?” ucap Tuan Baek melihat
ada selimut dan bantal dikursi.
“Ya, aku kadang-kadang bekerja dan tidur disini.” Kata Joong Won berdalih, Tuan Baek mengajak mereka
bicara saja diruangan kerjanya. Keduanya pun duduk bersama dengan Bok Sil dan
Louis bisa mendengarkan dari dalam lemari.
“Aku mendengar sesuatu yang aneh tentangmu hari ini. Aku dengar kau hidup bersama
pekerja wanita
dari departemenmu. Apa
itu benar? Di atas
semua itu, aku
dengar dia adalah pembersih ruangan yang kau pekerjakan... sebulan lalu.” ucap Tuan Baek, Bok Sil dan Louis saling berpandangan
dan nampak tegang
“Aku
tidak percaya apa yang mereka katakan,
jadi aku memeriksanya kesini.” Komentar Joong Won
heran
“Kau tidak mungkin melakukan
sesuatu yang
seperti itu dan tidak
mungkin melakukannya karena
seorang wanita. Selain Kau
tidak mungkin mempekerjakan seseorang
untuk sebuah motif tersembunyi. Benarkan,
Tn Cha?” kata Tuan Baek menyindir
“Aku sudah mengatakan ini
sebelumnya. Bok Sil
akan menjadi seorang pekerja yang hebat. Itulah kenapa aku memberinya
kesempatan. Dia
mengambil kesempatan itu dan dipekerjakan
sebagai pegawai kontrak. Lalu Dia
mendapatkannya dengan kerja kerasnya sendiri. Jangan mengkritikku dan
mengatakan kalau aku
memiliki motif tersembunyi.” Tegas Joong Won
Bok Sil mendengarkanya seperti tak percaya, Tuan Baek
terlihat kesal memukul tangan di kursi, merasa tak berpikir seperti itu karena
Joong Won menurutnya adalah orang yang paling dapat dipercaya di dunia ini tapi mendengar semua isu-isu seperti itu tidak akan memberikan keuntungan sama sekali pad Joong Won bahkan
tidak akan baik untuk image yang membanggakan jadi tidak menginginkan itu terjadi. Joong Won mengucapkan terimakasih atas perhatianya.
“Bagaimana menurutmu dengan... mengirim Bok Sil ke cabang kita yang ada di Shanghai?” kata Tuan Baek, Joong Won kaget begitu juga Bok Sil dan
Louis
“Pikirkanlah lagi. Ini akan jadi kesempatan yang
bagus untuknya. Maafkan
aku karena mengganggumu malam-malam
begini dan Kau tidak perlu mengantarku
keluar.” Kata Tuan Baek lalu keluar dari rumah.
Saat diluar rumah, Tuan Baek menatap ke arah rumah Joong
Won seperti mengetahui kalau Joong Won menyembunyikan Bok Sil dan juga Louis
didalam. Bok Sil akhirnya keluar dari persembunyian meminta maaf merasa sudah
berbuat egois karena hanya
memikirkan dirinya sendiri dan tidak tahu kalau ini bisa jadi
masalah untuk atasanya itu.
“Jika Bok Sil meminta maaf, aku juga akan meminta maaf.” Kata Louis membungkuk, Bok Sil pun menyuruh Louis
segera membereskan barang-barangnya. Joong Won langsung menghentikan langkah
Louis
“Aku tidak tahu siapa yang
menyebarkan isu-isu
ini, tapi aku
baik-baik saja. Aku
tidak apa-apa hidup dengan kalian
berdua. Aku
pemilik rumah ini dan aku bilang
tidak masalah. Jangan membuat drama malam-malam begini dan tidurlah.” Tegas Joong Won lalu keluar dari ruangan.
Bok Sil mengejarnya merasa kalau mereka harus pergi tapi
Louis membungkuk mengucapkan terimakasih sudah
membiarkan mereka tetap tinggal dirumahnya. Bok Sil menyenggol Louis yang asal bicara,
Louis pikir bok Sil harus menerima kebaikan seseorang dengan senang hati dan Itu namanya sopan santun lalu meminta persetujuan pada Joong Won .
“Ada apa denganmu? Tumben kau mengatakan sesuatu
yang benar.” Komentar Joong Won
“Tapi, Tn Cha.... Kau tidak menyukai Bok Sil sebagai seorang wanita, kan?” kata Louis blak-blakan, Bok Sil binggung kenapa Louis
malah menanyakan hal yang aneh seperti itu.
“Itu yang dikatakan Tn Baek tadi. Itu tidak benar, kan?” kata Louis
Joong Won terdiam mengingat sebelumnya saat Bok Sil
terlihat khawatir dengan Louis yang mengambil koin dari atas panggangan daging,
lalu Bok Sil tersenyum melihat Koin yang disimpan karena itu pemberian
pertamanya. Akhirnya menjawab kalau tidak berpikir seperti itu. Louis mengucap
syukur mendengarnya.
“Apa kau... benar-benar akan mengirim Bok Sil ke cabang Shanghai?” kata Louis, Joong Won mengatakan tidak mungkin.
“Jangan mengkhawatirkan hal yang
sia-sia dan
tidurlah.” Ucap Joong Won menarik Louis segera
kembali ke kamar. Louis pikir haruskan ia menyebarkan juga kalau tinggal dengan
Joong Won juga. Bok Sil terlihat sedih dengan keadaanya sekarang
Tuan Baek duduk di kamar anaknya merasa yakin Jika
Bok Sil dikirim ke cabang Shanghai, maka Louis juga akan ikut dengannya. Jadi untuk Saat
ini, yang harus kita lakukan adalah memastikan Louis tidak muncul sampai saham di perusahaan
diselesaikan.
“Louie bahkan tidak punya kartu
identitas. Bagaimana
ayah akan mengirimnya ke China?” kata Ma Ri binggung,
Tuan Baek pikir akan
mengurus masalah itu.
“Bok Sil juga pasti tidak mau pergi. Dia melakukan semua cara agar bisa menemukan adiknya.”ucap Ma Ri
“Kau bilang dia sudah mati. Jadi Kau harus mengatakan pada Bok Sil kalau adiknya sudah mati. Ketika dia mendengar itu, maka dia pasti ingin pergi jauh.” Kata Tuan Baek, Ma Ri seperti tak percaya ayahnya bisa
sesantai itu mengatakan
“Itu akan jadi motif yang sempurna untuk mengirimnya pergi. Kau harus bergegas.” Perintah Tuan Baek lalu keluar dari kamar anaknya.
Pelayan Kim dan Heo sampai ke toko bunga dengan
memperlihatkan foto Louis, Pelayan Kim memastikan kalau orang yang ada di
foto membeli
bunga disini. Si penjual yakin karena Louis itu sangat pemilih kalau menyangkut bunga.
“Jadi, yang mana yang dia pilih?” tanya Pelayan Kim, Si penjual menyebut bunga Mawar
oranye. Pelayan Kim terdiam mengingatnya.
Flash Back
Di sebuah taman dengan banyak bunga mawar orange yang
bermekaran, Louis duduk dikursi bersama dengan pelayan setianya. Louis bertanya
apakah pelayan Kim tahu tentang bahasa bunga. Pelayan Kim menjawab
Merah berarti keinginan besar, kuning berarti kecemburuan dan merah
muda berarti kebahagiaan.
“Apa kau tahu artinya oranye?” tanya Louis, Pelayan Kim mengatakan tak tahu.
“Itu artinya cinta pertama. Apa kau pernah jatuh cinta?” tanya Louis
“Tn Louie. Kau tidak seharusnya
menanyakan pertanyaan
seperti itu terang-terangan. Itu
bisa disebut tidak sopan.” Kata Pelayan Kim seperti
tak bisa membahas cinta pertama.
“Tapi kita kan cukup dekat untuk membicarakan hal seperti
itu.” kata Louis
Louis bertanya-tanya Apa suatu
hari akan jatuh cinta, Pelayan Kim pikir tak ada
yang tahu tentang hal itu. Louis mengatakan Jika
jatuh cinta dengan seseorang, maka akan
memberikannya bunga mawar oranye
ini dan Hanya setangkai mawar.
Pelayan Kim masih terdiam tak percaya, Pelayan Heo menyadarkan
dari lamunanya. Pelayan Kim yakin itu pasti Tn Louis dan bertanya apakah pria itu mengatakan
hal lain lagi. Si penjual ingat Louis mengatakan akan memberikan bunga itu pada wanita yang tinggal
bersamanya. Keduanya langsung kaget mendengarnya.
“Sepertinya mereka belum menikah, tapi hanya hidup bersama. Seperti itulah kedengarannya.” Kata penjual
“Tidak mungkin dia tinggal dengan
seseorang.” Kata Pelayan Heo tak percaya
“Aku mengingatnya dengan jelas
karena dia
membayar menggunakan uang koin.” Cerita si penjual
“Itu juga tidak terdengar seperti Tn
Louie. Itu tidak mungkin dia.” Kata Pelayan Heo
berusaha menyakinkan. Pelayan Kim pun mengucapkan terimakasih dan bergegas
pergi karena sangat yakin itu pasti Louis.
In Sung dan Louis kembali ke pasar loak, mencari
baju-baju yang dijual dalam tumpukan. Louis bisa mendengar suara dari baju yang
ingin dibelinya, lalu menarik sebuah sweater, dan bertanya pada In Sung
pendapatnya. N Sung langsung memberikan acungan jempol karena Louis memiliki
selera yang bagus.
“Aku benar-benar penasaran. Apa baju itu bicara padamu lagi?” tanya In Sung, Louis membenarkan In Sung penasaran apa
yang dikatakan.
“ "Louie". Dia memanggil
namaku.” Kata Louis dengan senyumanya.
“Sepertinya kau benar-benar sakit
jiwa.” Ejek In Sung tak percaya
“Kau masih sangat jauh untuk bisa sehebat aku.” Komentar Louis
Louis lalu memberikan baju yang ingin dibelinya pada Si
paman penjual, Si penjual melihat Louis
yang Datang lagi. Louis pun
memberikan uang recehanya untuk membayar bajunya dan meminta kantung plastik
juga.
Keduanya selesai berbelanja, Louis bertanya Apa
penjahatnya sudah tertangkap. In Sung mengatakan
belum. Louis merasa aneh karena memberi mereka petunjuk besar jadi seharusnya sudah tertangkap
sekarang.
In Sung mengaku sudah
menulis surat ke dewan PBB dan Korea
Utara dan Korea Selatan akan bersatu
lagi jadi tinggal lihat saja. Louis heran dengan yang
dikatakanya. In Sung yakin Itu
terdengar tidak masuk akal, karena menurutnya Louis juga
tidak masuk akal.
Detektif Nam menerima telp lalu melapor pada atasanya
kalau merea mendapatkan
alamat Jung Gil Do, tersangkanya. Ketua mengajak mereka segera pergi sebelum si pelaku
kabur, dan jadi
awasi rumahnya dengan benar. Semua tim pun bergegas
pergi untuk segera melakukan penangkapan.
Bok Sil berjalan keluar dari ruangan, Ma Ri tiba-tiba
memanggilnya dari balik pintu bertanya Bisakah mereka bicara selesai bekerja. Bok Sil langsung menyetujuinya tanpa mencurigai apapun
tapi wajahnya penasaran apa yang kali ini akan dibicarakan. Ma Ri seperti bisa
memberikan senyuman liciknya.
Joong Won datang bertanya apakah sudah
mendapatkan daftar toko-toko
untuk Korea Black Friday dan semuanya
berjalan lancar. Ma Ri menjawab tentu saja
sudah dan Banyak
pengusaha yang ingin
menjual produk mereka.
“Kau lihat kan? Ini adalah
sebagian besar
dari sample produknya.” Ucap Ma Ri dengan
barang-barang yang ada di ruangan hampir penuh.
“Aku tidak ingin melihat ini jadi Bersihkan sekarang.” Perintah Louis
“Tn Lee. Apa kau sudah mencari
pekerja part-time?” tanya Joong Won pada Kyung
Kook
“Dia akan mulai bekerja hari ini dan Bok Sil sedang menjemputnya.” Kata Kyung Kook
Bok Sil datang kembali keruangan dengan nafas
terengah-engah, Kyung Kook binggung kenapa Bok Sil datang sendirian. Bok Sil memberitahu si pegawai part time memiliki
urusan mendadak dan meminta maaf karena tak
bisa datang berkerja. Kyung Kook kaget mendengarnya.
“Seperti yang diharapkan, Tn Lee, kau memang benar-benar karyawan
yang hebat Bagaimana
bisa kau sangat hebat dalam
segala hal?” sindir Joong Won, Kyung Kook akan
mencari yang lain.
“Lupakan.... Aku akan mencari seseorang.” Kata Joong Won dan bergegas pergi, semua karyawan
mencoba membereskan semua barang ke gudang.
Si penjual melihat wajah Louis yang diberikan Pelayan Kim
merasa yakin karena
Louis pelanggan tetap di
tempatnya berjual dan membayar
dengan koin 50 sen jadi Tidak
mungkin tidak mengingatnya. Pelayan Kim berpikir
Louis itu seperti
gelandangan dengan meminta-minta dan menyimpan uangnya.
“Beberapa saat yang lalu dia dating kesini dan membeli sebuah kaos. Itulah kenapa aku meninggalkan komentar di postinganmu.” Ucap si penjual
“Beberapa saat lalu? Kapan?” tanya Pelayan Kim panik
“Sekitar 20 menit yang lalu.” Ucap si penjual. Pelayan Kim langsung memberikan kartu
namanya meminta agar menghubungi kalau bertemu Louis kembali.
Louis berjalan dengan In Sung sambil makan jajanan,
seperti sebuah komputer Pelayan Kim mencoba mencari-cari Louis di dalam pasar
yang sangat ramai. Seperti jaraknya sangat amat dekat sampai akhirnya seseorang
menabraknya dan terjatuh, Pelayan Heo panik mencoba untuk membangunkan. Saat
itu sinyal dari Louis pun hilang karena jarak mereka sudah jauh.
“Hei... Tuan... Kau harusnya lebih
hati-hati saat berjalan. Apa
yang akan kau lakukan kalau dia sampai terluka? Berikan aku nomor ponselmu.” Teriak Pelayan Heo memarahi pria yang menabrak Pelayan
Kim,
“Nona
Heo.... Aku baik-baik saja, jadi
hentikan.” Ucap Pelayan Kim menariknya agar tak
adu mulut lagi. Si pria pun akhirnya pergi meninggalkan keduanya.
“Tapi aku tidak baik-baik saja. Kau tidak boleh melukai
punggungmu.” Teriak Pelayan Heo khawatir
“Pupil matanya bergetar dan bibirnya juga gemetar. Dia benar-benar khawatir padaku.” Gumam Pelayan Kim melihat wajah Pelayan Heo dengan
matanya seperti komputer dan bertanya-tanya kenapa sikap Pelayan Heo seperti
ini padanya.
Louis dan In Sung berjalan bersama dengan menikmati
jajan, ponsel Louis bergetar lalu dengan wajah bahagia mengatakan akan
segera kesana. In Sung bertanya ada apa dengan temanya
itu. Louis memberitahu dapat
pekerjaan, dengan Bayarannya
50 dolar sehari.
In Sung memujinya itu bagus dan bertanya dimana tempatnya
berkerja. Louis memberitahu Goldline dan bergegas pergi. In Sung binggung seperti tak percaya
Louis akan dapat 50ribu Won dan arahnya itu berjalan temanya itu salah, Louis
mengatakan harus bersiap-siap
lebih dulu. In Sung bertanya-tanya apa yang akan dibeli Louis nanti karna
bayaran 50ribu Won sangat banyak.
Louis terlihat sudah mandi lalu masuk ke dalam kamar
Joong Won, memilih sebuah jas dan juga kemeja putih, tak lupa syal untuk
penganti dasinya. Sepatu hitam tanpa mengunakan kaos kaki, dan akhirnya melihat
penampilan dicermin. Ia memuji penampilanya sempurna lalu bergegas pergi.
Louis masuk ke dalam ruangan dengan membuat semua pegawai
terpana, lalu bertanya keberadan Joong Won sekarang. Kyung Kook memberitahu
Joong Won sedang makan siang diluar. Louis pun bertanya dengan keberadaan Bok Sil sekarang.
“Apa Kau mengenalnya?” tanya Kyung Kook kaget, Louis mengaku sangat dekat
dengan Bok Sil.
“Apa mereka pergi makan siang
bersama?” tanya Louis penasaran, Kyung Kook menjawab tak tahu.
Louis mengumpat kalau ini sangat menyebalkan.
“Aku ingin segelas Maxim Gold.” Kata Louis lalu masuk ke dalam ruangan Joong Won.
Kyung Kook mengerti berjalan ke pantry, Mi Young
bertanya-tanya siapa orang itu. Hye Joo merasa Louis itu terlihat
tidak asing. Do Jin melihat Semua
pakaiannya, sepatu, dasinya, milik
Tn Cha.
Akhirnya Joong Won datang dengan Bok Sil, Mi Young
memberitahu atasanya kalau memiliki tamu, Joong Won melotot kaget melihat Louis
yang duduk di kursinya dengan santai begitu juga Bok Sil. Louis meliaht Joong
Won datang langsung melambaikan tanganya. Joong Won buru-buru masuk ke dalam
ruangan.
“Apa Kau sudah tidak waras? Kenapa kau memakai pakaianku? Beraninya kau!!” ucap Joong Won mencengkram baju Louis, Louis
memberikan kode kalau ada anak buah Joong Won dibelakang meraka. Akhirnya Joong
Won pun melepaskan cengkramanya.
“Dia akan bekerja paruh waktu
mulai hari ini
untuk membantu acara kita.” Jelas Joong Won
menyuruh Louis memberi salam, Louis pun membungkuk memberi salam dan
menyebutkan namanya.
“Maksudmu Louie dari Louie XIV? Apa Kau tidak memiliki nama belakang?” tanya Hye Joo penasaran
“Em... nama depan ku Wang (Raja) jadi Wang Louis” ucap Louis, Bok Sil yang mendengarnya
mencoba menahan tawanya.
Hye Joo mengingat seperti pernah melihatnya, saat di cafe
melihat Bok Sil pulang dan bertanya siapa pria itu. Lalu Louis mengatakan kalau
ia wali dari Bok Sil. Hye Joo yakin
kalau Louis itu kekasihnya Bok Sil. Bok Sil berusaha menyangkal tapi Louis mengaku dirinya
bukan lebih dari sekedar kekasihnya dan ingin mengatakan kalau hidup bersama.
Bok Sil langsung menutup mulut Louis memberitahu mereka
sedang sama-sama
mencari seseorang dan Louis membantu
mencari adiknya. Do Ji heran melihat Louis yang
mengunakan pakaian Tuan Cha. Louis ingin memberitahu tapi Joong Won ikut
menutup mulutnya dengan mengatakan mereka bertemu
saat sama-sama melakukan
diet dan memuji Louis sudah
kehilangan banyak berat badan selama ini.
“Sudah Cepat bekerja sekarang. Ada banyak barang yang menumpuk di depan ruang penyimpanan!” kata Joong Won, Louis mengerti dengan wajah cemberut.
Kyung Kook datang membawakan segelas kopi, Louis
mengucapkan terimakasih dan bertanya siapa namanya, lalu menarik ID Card dengan
tulisan Lee Kyung Kook, berjanji akan
mengingat nama itu. Bok Sil dan Joong Won hanya
bisa melonggo.
Louis keluar ruangan seperti seorang raja dan Kyung Kook
pelayanya, Do Jin memberitahu kalau Louis adalah seorang pekerja paruh
waktu. Kyung Kook seperti langsung jatuh lemas tertimpa batu,
Mi Young mengejek Kyung Kook yang mau membuatkan kopi pada perkerja paruh
waktu.
Hye Joo memberikan list barang-barang sambil bertanya Bagaimana
bisa bertemu Bok Sil dan bisa
menemukan pekerjaan ini, apakah sebelumnya punya
perkerjaan. Do Jin juga ingin tahu dimana tempat fitnes mereka berdua. Joong
Won melihat semua karyawan menyuruh tak perlu memperdulikan Louis dan menyuruh
untuk kerja kembali. Kyung Kook terlihat masih lemas karena harus melayani
seorang pekerja paruh waktu.
“Bukan kotaknya dan periksa barang-barangnya. Pisahkan barangnya... sesuai kategori dan berikan pada
masing-masing orang.” Perintah Joong Won, Louis
berkomentar kalau itu tidak
terlalu sulit.
Louis duduk didalam tumpukan barang memeriksa semua
barang, Ma Ri datang bertanya dimana harus menyimpan barang yang dibawanya,
Louis menyuruh menaruh diatas saja ketika membalikan badanya, Ma Ri terkejut
dan panik melihat Louis ada dikantornya lalu tak sengaja mendorong semua barang
dan akhirnya membuat Louis tertimpa semua kardus barang.
Ma Ri berteriak masuk ke ruangan ayahnya dengan wajah
panik memberitahu merkea memiliki masala, ternyata ada seorang tamu didalam
ruangan Tuan Baek. Si pria melihat Ma Ri yang panik bertanya memangnya ada apa.
Tuan Baek memotong kalau merkea bisa diskusikan ini nanti. Akhirnya Ma Ri duduk didepan ayahnya setelah si pegawai
keluar.
“Ayah, Louie
datang ke kantor. Dia
ada di bagain penjualan sekarang.” Kata Ma
Ri, Tuan Baek pun kaget mengetahuinya.
“Kenapa dia bisa ada di bagian penjualan? Apa kau tahu kenapa dia kesini?” ucap Tuan Baek
“Aku tidak sempat mencari tahunya dan langsung berlari setelah
melihatnya.” Kata Ma Ri masih panik
Lalu berpikir kalau Louis
bekerja sebagai pekerja part-time karena memiliki banyak pekerjaan tambahan karena acara Black
Friday. Jadi mempekerjakan pekerja part-time. Tuan Baek melihat sejak Bok Sil kerja di Goldline maka Louie
terus ikut terlibat jadi mereka harus
melenyapkannya secepatnya. Ma Ri sempat kaget
mendengar ucapan ayahnya dan bertanya apa yang akan dilakuanya.
Tuan Baek dan Do Jin pergi ke gudang betapa kagetnya
melihat Louis ada di tumpukan barang dan berusaha menolongnya. Louis terlihat
masih sadar dan berusaha bangun, Mi Young dan Hye Joo pun ikut melihatnya
menanyakan kedaaanya, Louis pikir tentu tidak
baik-baik saja.
“Seorang wanita menyerangku.” Kata Louis, Do Jin berpikir itu Mi Young atau Hye Joo
“Dia tidak ada disini. Wanita itu... mendorong semua kotak ini ke
arahku setelah
dia melihatku.” Ucap Louis, Do Jin tetap berpikir dua
wanita yang ada disampingnya itu.
Kyung Kook langsung bisa menebak kalau itu adalah Ma Ri
yang melakukanya, tapi menurutnya tidak mungkin dan bertanya siapa sebenarnya wanita itu. Louis juga tak
tahu tapi pernah
melihatnya sebelumnya lalu mengingat saat
kecelakan terjadi dan wajahnya itu sama dengan yang mendorongnya.
“Aku ditabrak oleh mobilnya. Setelah menabrakku, dia memberiku uang dan menelponku.” Ucap Louis yakin
“Maksudmu adalah wanita yang
mendorong kotak-kotak
ini... adalah
wanita yang sama dengan wanita
yang menabrakmu dengan mobilnya?” kata Kyung
Kook, Louis mengangguk
Dua wanita langsung keluar dengan wajah tak percaya, Hye Joo
merasa Louis itu sangat
aneh,terlihat normal, tapi sedikit aneh. Mi Young pun merasa Louis itu sedang berdelusi. Hye Joo membernakaan tadinya
iri pada Bok Sil karena memiliki kekasih yang
tampan tapi melihatnya sekarang jadi sedikit
meragukan.
“Tapi dia terlihat tidak asing. Wang (Raja) Louie. Apa aku pernah
melihatnya di suatu
tempat?” ucap Hye Joo mengingat-ingat, Louis mendengar dua
wanita membicarakan langsung mendekat
“Apa kau pernah melihatku
sebelumnya? Kapan?
Dimana?” tanya Louis penasaran, Dua wanita kaget melihat Louis
tiba-tiba ada ditengah-tengah mereka.
Hye Joo mengingat saat di cafe, Louis mendekati mereka
dengan mencium aroma kopi, Min Young mengingat Louis itu si Gelandangan
dan Hye Joo juga tahu kalau Louis adalah Orang
cabul. Louis terlihat mengingat saat kena tampar akhirnya
memilih kembali masuk ke gudang.
“Apa Bok Sil bertemu dengannya di
lobby ketika dia masih bekerja sebagai
tukang bersih-bersih?” kata Mi Young tak percaya
“Pertemuan antara tukang
bersih-bersih dan
seorang gelandangan... oleh
takdir. Ini
adalah cerita yang tragis.” Ucap Hye Joo merasa
kasihan dengan Bok Sil, saat itu Bok Sil membawa barang-barang ke dalam gudang
dengan wajah gembira, semua menatap kasihan pada nasib Bok Sil.
Bok Sil kaget melihat semua barang yang berantakan dan
bertanya apa terjadi dalam gudang, Louis merengek memegang pipinya kalau wajahnya dipukul. Bok Sil panik bertanya siapa yang memukulnya, lalu
menasehati seharusnya lebih berhati-hati.
“Bok Sil. Bukankah ini aneh? Hanya kau satu-satunya yang percaya semua perkataanku. Bahkan Tn Cha juga mengatakan kalau aku seorang pembohong besar.” Kata Louis
“Kau hanya perlu satu orang yang akan mempercayai... semua perkataanmu.” Kata Bok Sil
“Apa orang itu kau?” tanya Louis, Bok Sil menjawab tentu saja, dan kenapa
Louis harus bertanya lagi. Keduanya pun tersenyum bahagia.
Ma Ri baru kembali bertemu dengan Kyung Kook dan juga Do
Jin. Kyung Kook berani bertanya apakah Ma Ri yang menabrak Louis dengan
mobilnya. Ma Ri sempat terkejut dan pura-pura tak mengerti, bertanya-tanya
siapa Louis.
“Apa kau belum bertemu pekerja part-time
yang baru?” tanya Do Jin, Ma Ri mengaku belum
pernah bertemu denganya.
“Aku tahu ini. Dia pasti gila bahkan Hae Joo bilang dia adalah kekasih
Bok Sil. Apa Bok
Sil lebih mementingkan penampilan saja ?” kata Do Jin sinis
“Dia seperti orang yang dermawan.” Komentar Kyung Kook, Do Jin pun memberitahu mereka akan rapat sekarang. Ma Ri pun masuk ruangan sempat berpapasan dengan Hye Joo
dan Mi Young yang menatap ke arahnya.
Ma Ri mengendap-ngendap melihat Bok Sil dan Louis ada di
gudang mendekat ingin tahu apa yan dibicarakan dengan memasang telinga
rubahnya. Joong Won diam-diam mendekat dan langsung bertanya apa yang yang
sedang dilakukanya. Ma Ri benar-benar kaget melihat Joong Won sudah ada
didekatanya.
“Apa kau sedang mencoba
menghindari seseorang?” tanya Joong Won curiga, Ma
Ri mengelengkan kepala dengan wajah panik dan bergegas pergi. Joong Won melihat
Bok Sil yang membantu Louis berkerja di gudang.
Beberapa tetangga Bok Sil mengetahui Tersangkanya
sudah tertangkap jadi mereka harus bergegas kantor
polisi. In Sung baru pulang membeli makan menghentikan
tetangganya bertanya apakah mereka sudah menangkap
tersangkanya. Tetangangnya meberitahu Polisi berhasil menangkapnya.
In Sung mengingat kata-kata Louis “Ini Aneh
sekali. Aku memberikan mereka petunjuk
besar. Dia seharusnya sudah tertangkap sekarang.”
Dengan senyuman merasa Louis memang sangat
ahli dan membuatnya merinding. Bersama dengan Ibunya,
In Sung pun menonton berita penangkapan.
“Jung Gil Do, tersangka
pembunuhan berantai... di Eunsung-dong berhasil ditangkap. Dia tidak pernah meninggalkan jejak, tapi kemarin dia tidak melihat
serbuk tidak dikenal berada di lantai dari rumah tempatnya melakukan
kejahatan ketiga.”
“Kenapa ada serbuk di lantai? Padahal Bok Sil selalu membersihkan
rumahnya.” Ucap Bibi Hwang, Polisi mengatakan Jejak kakinya menjadi... petunjuk besar. In Sung juga penasaran siapa pembunuh itu.
Flash Back
[HARI KEJADIAN]
Louis memilih bermain pedang-pedangan lalu mengeluh Bok
Sil yang belum
juga pulang dan mengkhawatirkan sambil duduk di
kursi berpikirnya. Akhirnya Louis masuk ke dalam rumah untuk membuat kopi tapi
karena tanganya tak bisa digerakan menjatuhkan serbuk kopi di lantai.
Akhirnya Louis mengambil kembali kopi lagi menuangkan ke gelasnya, tapi pedang yang
dipegangnya malah menyenggol gelas dan jatuh. Serbuk kopi sudah berceceran.
[5 MENIT SEBELUM KEJADIAN]
Louis akhirnya berhasil membuat kopi dan keluar sambil
menunggu Bok Sil, sampai akhirnya pergi untuk menjemput Bok Sil di halte. Saat itu dengan keadaan rumah yang gelap anak
buah Tuan Baek masuk, binggung melihat banyak serbuk di lantai.
Si pembunuh akhirnya masuk dan langsung menghajar kepala
anak buah Tuan Baek dengan palu. Anak Buah Tuan Baek pun akhirnya tak sadarkan
diri, si pelaku tanpa sadar mengijak sebuk kopi dilantai yang memperlihatkan
jejak kaki yang mengunakan sepatu khusus.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar