Pemimpin rapat pun akan
mengumumkan hasil terkait
pemecatan Ketua
Kang Jong Du. Nyonya Ji dan juga Hyun Min terlihat
tegang, Pemimpin rapat memberitahu hasilnya adalah 52 persen tidak setuju dan 46 persen setuju. Hyun Min bisa bernafas lega sementara Nyonya Ji terlihat
kaget karena tak sesuai dengan dugaanya.
“Dan 2 persen memilih abstain dari pemungutan ambil
suara. Ketua
Kang Jong Du tidak
akan diberhentikan.” Kata Pemimpin rapat, Hyun
Min dan yang lainya pun keluar dari ruanga bersama-sama.
Dalam ruangan operasi berbanding terbalik karena terjadi kepanikan dengan bunyi tanda sinyal keadaan darurat.
Nyonya Ji dengan wajah dinginya bertanya kenapa Yoon Sung
melakukannya, dengan nada mearah
kalau anaknya sudah membuat
kesalahan besar kali ini, karena Keputusannya itu yang menyeret mereka berdua menjadi hancur.
“Ini satu-satunya cara aku bisa menghentikanmu.” Kata Yoon Sung
“Apa kau ingin sekali melindungi
Haneul Group, Ketua, dan anak-anak berandal itu...sampai kau mengkhianati ibumu sendiri demi mereka?” kata Nyonya Ji marah lalu keluar ruangan, Yoon Sung pun
hanya bisa diam saja.
Ha Won mondar mandir di depan ruangan operasi dengan
wajah gelisah. Hyun Min datang dengan terburu-buru bertanya apa yang
terjadi, a Won juga tidak
tahu karena Ketua Kang sudah dipindahkan
ke ruang
pemulihan, tapi Ji Woon...
Akhirnya Dokter Kim keluar dari ruangan operasi memberitahu
Operasi transplantasi hati Ketua Kang
berhasil. Hyun Min menanyakan
keadaan Kang Ji Woon sekarang. Dokter
Kim memberitahu Ji Woon mengalami Shock.
“Untungnya, dia tidak lagi berada dalam kondisi kritis... tapi dia belum sadarkan diri.” Ucap Dokter Kim
“Kau bilang tidak ada masalah saat memeriksanya!” kata Hyun Min binggung
“Sebenarnya, dia alergi terhadap anestesi. Aku sudah memperingatkan nya bahwa dia bisa mengalami shock selama operasi. Tapi meskipun begitu, dia tetap ingin bersedia dioperasi.” Jelas Dokter Kim
“Jadi maksudnya dia mungkin tidak bisa bangun, begitukah?”
kata Hyun Min tak percaya, Ha Won berkaca-kaca mendengarnya.
“Kita harus memantau kondisinya.” Ucap Dokter Kim, Ha Won menyakinkan diri kalau semua
itu tak mungkin dan sempat lemas. Hyun Min menahanya agar Ha Won tak jatuh
karena shock.
Tuan Kang sudah sadarkan diri bahkan bisa duduk diatas
tempat tidurnya. Dokter Kim memberitahu kalau Tuan Kang masih
hidup sekarang, berkat
Ji Woon. Tuan Kang agak terkejut mendengarnya. Seo Woo pun
mengucap syukur kakeknya bisa kembali sadar.
“Dia baik-baik saja sekarang,
'kan?” tanya Hyun Min memastikan kesehatan kakeknya.
“Belum ada pergerakan tubuhnya yang menolak organ....tapi kita
harus mengawasinya dengan
ketat.” Jelas Dokter
“Apa Ji Woon... baik-baik saja?” tanya Ketua Kang, Dokter Kim melirik dan Ji Woon
memberi kode agar tak memberitahu yang sebenarnya.
“Dia dalam tahap pemulihan dari
operasi. Kau tidak
perlu khawatir, Tuan.” Ucap Dokter, Ketua Kang hanya diam saja.
Ha Won menemani Ji Woon yang belum sadarka diri dengan
memakai alat bantu oksigen. Seo Woo datang menyuruh Ha Won untuk istirahat
karena sudah menghabiskan semalaman dirumah sakit. Ha Won mengaku kalau ia baik-baik saja. Seo
Woo berjanji akan menelp kalau Ji Woon sudah siuman.
“Apa Kau tahu... Aku tidak pernah mengira kalau Ji Woon akan meninggalkanku. Aku hanya berpikir, menjauhinya sudah cukup bagiku. Karena itu, aku berusaha melupakan dia dan lari, seperti waktu itu.” cerita Ha Won
“Ada begitu banyak yang belum kami selesaikan. Aku ingin pergi ke Menara Namsan
dan menaruh gembok cinta di sana bersamanya. Aku
ingin pergi ke taman
hiburan bersamanya. Aku
ingin pergi berbelanja bersamanya, dan membeli
pakaian untuknya, tapi... Aku
saja tak bisa menyatakan perasaanku
pada Ji Woon dengan semestinya. Aku
harusnya lebih mencintainya. Kalau dipikir-pikir, aku belum
pernah berbuat apa-apa baginya.” Ungkap Ha Won merasa
menyesal menatap Ji Woon yang tak sadarkan diri
“Aku yakin Ji Woon tahu perasaanmu.” Ucap Seo Woo mencoba menenangkan Ha Won yang sedih.
Yoon Sung bertemu dengan Tuan Kang di ruang rawat, Tuan
Kang mengatakan sudah
mengurus surat
pengunduran dirinya dan meminta agar memastikan secara
resmi tidak berhak atas saham yang di
miliki sebelum pergi.
“Dan berikan amplop ini pada Nyonya Ji... Ini
surat cerainya.” Ucap Ketua Kang
“Maaf, Tuan... Nyonya
Ji... sebenarnya adalah
ibuku.” Akui Yoon Sung, Ketua Kang kaget mendengarnya.
“Ibu tidak melakukan kesalahan
apapun. Ini semua
salahku. Aku akan
bertanggung jawab atas semuanya,
dan akan mengundurkan diri. Terima
kasih atas semuanya sampai
sekarang, tuan.” Kata Yoon Sung lalu keluar dari ruangan.
Hyun Min baru datang melihat Yoon Sung keluar dari
ruangan kakeknya langsung berkata sinis kalau sebelumnya sudah peringatkan jangan pernah temui Kakek lagi. Yoon Sung mengaku tadi
ingin mengucapkan salam
perpisahan padanya.
“Apa kau pikir punya hak seperti itu? Kita
sebaiknya tak usah bertemu lagi.” Ucap Hyun
Min sinis lalu berjalan pergi. Yoon Sung hanya diam saja karena merasa semua
dilakukan demi ibunya.
Ha Won memegang tangan Ji Woon mengajaknya bicara,
bertanya apakah pacarnya itu tidak penasaran kenapa menyukainya. Ia memberitahu kalau yang pertama karena Ji Woon itu
brengsek.
“Tapi... kau akan muncul setiap
kali aku
sedang kesusahan. Dan
sebelum aku sadar, ternya aaku
mulai menunggumu di
saat sedang kesusahan. Dan
sebelum aku sadar, ternyata aku
hanya memperhatikanmu.” Akui Ha Won
“Kemarin... aku sangat bersyukur atas semua
hal sederhana yang membuatku jatuh cinta padamu. Tapi sekarang.. kau tepat berada depanku, seperti ini. Aku masih merindukanmu.” Ungkap Ha Won memegang erat tangan Ji Woon berharap
bisa sadarka diri
Tuan Kang duduk di kursi roda dengan di dorong oleh Hyun
Min sambil mengingat kata-kata Dokter Kim tentang keadaan Ji Woon sekarang.
“Aku sudah memperingatkannya kalau dia bisa saja mengalami
syok saat dianastesi... tapi
dia bilang hanya dia yang
bisa menyelamatkanmu. dan
bersikeras ingin
dioperasi.”
Saat masuk ruangan, Ha Won kaget melihat Hyun Min yang
datang dan dbelakangnya sudah ada Tuan Kang. Tuan Kang memutar kursi rodanya
sendiri mendekati cucunya, lalu menatap sedih karena demi dirinya Ji Woon
sampai merelakan dirinya bahkan sampai tak sadarkan diri.
Hyun Min kembali mendorong kakeknya keluar ruangan dan Ha
Won mengikutinya. Tuan Kang meminta Hyun Min agar bisa menjaga Ji Woon
sekarang dan ingin Ha
Won yang
mengantar ke kamarnya. Ha Won pun akhirnya mendorong kursi roda Tuan Kang
untuk kembali ke kamarnya.
“Kukira kau sudah pergi sekarang.” Ucap Tuan Kang dingin, Ha Won meminta maaf lebih dulu
“Aku merasa kalau Ketua pingsan adalah salahku... jadi aku sangat menyesal, dan merasa bersalah. Aku akan segera pergi setelah operasi Ji Woon selesai,
tapi...” kata Ha Won gugup.
“Jangan salah paham. Bukan karena kau, aku kemarin pingsan.” Ucap Tuan Kang
“Kalau begitu... setelah Ji Woon siuman... Ketua, Apa kau tahu... Aku tidak peduli tentang masa
depanku, atau
uang. Aku akan
mengembalikan semua uang yang kudapatkan dari misi yang kauberikan padaku. Aku juga dari awal tidak berharap
apapun, jadi tidak kehilangan apapun.” kata Ha Won memberikan keputusan.
“Aku ingin tetap berada di sisinya Ji Woon.” Ucap Ha Won
“Meski kau nanti sangat membutuhkan uang... meski kau punya kesempatan
melarikan diri dari hidupmu yang suram itu... apa menurutmu kau masih mampu... merelakan semuanya, dan tetap memilih Ji Woon?” kata Tuan Kang, Ha Won sempat terdiam
“Jika kau tidak bisa komitmen atas
perasaanmu terhadap Ji Woon sampai tuntas... maka kau
seharusnya tidak usah berkata
hal-hal seperti itu.” tegas Tuan Kang, Ha Won pun
hanya diam saja sambil menahan tangis.
Ha Won merawat Ji Woon dalam kamar rawatnya memastikan kalau badanya mengunakan selimut dengan baik. Diam-diam Tuan Kang melihat dari jendela pintu, Ha Won berlari ke kamar mandi lalu menangis tersedu-sedu setelah itu keluar dari ruangan berusaha untuk tenang, TUan Kang pun melihat dari kejauhan.
Ha Won merawat Ji Woon dalam kamar rawatnya memastikan kalau badanya mengunakan selimut dengan baik. Diam-diam Tuan Kang melihat dari jendela pintu, Ha Won berlari ke kamar mandi lalu menangis tersedu-sedu setelah itu keluar dari ruangan berusaha untuk tenang, TUan Kang pun melihat dari kejauhan.
Ha Won bertemu dengan Ibu tirinya bertanya ada apa ingin
menemuinya, Nyonya Park memberitahu kalau Ayah Ha Won ada di
kantor polisi. Ha Won kaget mendengarnya, Nyonya Park
menceritakan Tuan Eun yang tertidur saat menyetir, dan mengalami kecelakaan.
“Apa Ayah baik-baik saja? Dia tidak terluka parah, 'kan?” tanya Ha Won khawatir
“Ayahmu baik-baik saja, tapi... pengemudi lain yang terluka parah. Mereka bilang akan memenjarakan
ayahmu kecuali kita membuat kesepakatan dengan mereka.” Kata Nyonya Park
“Memang berapa banyak uang yang mereka inginkan?” tanya Ha won, Nyonya Park menyebut angka 6
juta won.
“Dia menyuruhku jangan memberitahumu tentang hal ini,
tapi... kita
tidak punya uang sepeser pun. Kau
dekat dengan orang-orang
Haneul Group, 'kan? Cepatlah,
minta uang pada mereka.” Kata Nyonya Park memegang
tangan anak tirinya memohon, Ha Won terlihat kebingungan
“Ini bukan saatnya kau mengurusi kakek orang lain!” teriak Yoo Na juga mengkhawatirkan nasib ayah tirinya.
Ha Won berjalan pulang mengingat kembali ucapan Nyonya
Park “Kau dekat dengan orang-orang Haneul Group, 'kan? Cepatlah, minta
uang pada mereka” lalu
ponselnya berdering dan wajahnya langsung kaget mengetahui keadaan Ha Won.
Ia berlari sampai ke ruamh sakit dengan senyuman, tapi
saat itu melihat Tuan Kang dengan Hyun Min lebih dulu masuk ke dalam kamar Ji Woon. Ha Won kembali ingat dengan kata-kata Tuan
Kang
“Meski kau nanti
sangat membutuhkan uang... meski kau punya kesempatan melarikan diri dari hidupmu yang
suram itu... apa menurutmu kau masih mampu merelakan
semuanya, dan tetap memilih Ji Woon?
“Jika kau tidak bisa
komitmen atas perasaanmu terhadap Ji Woon sampai tuntas... kau seharusnya tidak usah berkata hal-hal
seperti itu.”
Ji Woon mengunakan selang oksigen di hidungnya masih
terlihat lemas, Seo Woo, Hyun Min dan Tuan Kang ada didalam ruangan. Tuan Kang
menatap cucunya dengan memegang tanganya meminta maaf atas semuanya, Ji Won
pikir sudah bisa memaafkan kakekanya, lalu menanyakan keberadaan Ha Won.
Semua
hanya diam, Ha Won berdiri didepan pintu dengan sedikit senyuman dan rasa
sedihnya mengucapkan terimakasih karea Ji Woon sudah sadarkan diri. Ketika
pulang melewati jembatan, Ji Woon menelpnya tapi Ha Won dengan sengaja tidak
mengangkatnya.
Tuan Kang sudah memakai setelah jasnya dan terlihat
sangat sehat seperti sebelumnya,
terdengar suara seseorang masuk
berpikir kalau Hyun Min yang datang dan bertanya apakah sudah mengurusi berkas
pemberhentiannya. Ternyata Nyonya Ji yang
datang meminta agar suaminya bisa mendengarkan penjelasan.
“Aku sudah menerima surat cerainya... Sepertinya aku baru saja mempermalukan diriku... dengan mencoba mencari masalah saat kau sedang sakit.” Kata Nyonya Ji lalu melepaskan cincin dan menaruh
diatas surat cerainya.
“Apa kau pernah mencintaiku?” tanya Tuan Kang setelah melirik Nyonya Ji yang
mengembalikan cincin pemberianya.
“Aku dulu mencintaimu dan Memang benar semua ini dimulai karena cinta. Tapi kemudian, aku melihat Yoon
Sung saat itu naluri keibuanku mengendalikan
diriku. Sepertinya
aku jadi
terlalu serakah.” Cerita Nyonya Ji
“Jadi kau ingin menyalahkan naluri
keibuanmu atas kesalahanmu?” kata Tuan Kang sinis.
“Tidak... Itu hanyalah caraku sendiri mencintai anakku. Meski itu tak pantas dilakukan, tapi aku tidak menyesal. Aku hanya merasa menyesal
terhadapmu, itu saja.” Kata Nyonya Ji
“Jika kau merasa menyesal
padaku... kau bisa
hidup dengan rasa bersalahmu
itu selama sisa hidupmu. Aku
takkan pernah memaafkanmu.” Tegas Tuan Kang
“Aku tak ingin kau memaafkanku. Jadi... teruslah membenciku, Kau bisa benci aku saja. Tapi Anakku itu melindungimu dan cucumu sampai akhir. Dia tak bisa diam saja dan melihatku berbuat hal seperti
itu..., jadi dia
mengadakan rapat khusus pemegang
saham... hanya
untuk memberikan suara
menentang pemecatanmu. Satu-satunya
kesalahan Yoon Sung adalah punya
seorang ibu sialan sepertiku.” Jelas Yoon Sung lalu
keluar ruangan
Tuan Kang melirik sinis sambil mengumpat Nyonya Ji memang
Perempuan sialan. Sementara
di depan ruarang terlihat Hyun Min seperti mendengar pembicaran merasa bersalah
karena membenci Yoon Sung ternyata tak memberikan suara setuju dengan
pengantian kakeknya.
Ha Won menelp Ibu tirinya memberitahu sudah mengirimkan
uangnya jadi Ayah akan
segera keluar dan tak perlu terlalu
khawatir. Tuan Eun akhirnya keluar dari kantor
polisi, Ha Won menyambutnya bertanya apakah ayahnya baik-baik saja. Tuan Eun
menganguk kalau baik-baik saja.
“Ayah pasti banyak menderita.” Ucap Ha Won sedih
“Kudengar kau yang membawa uangnya. Darimana kau bisa dapat uang sebanyak itu?” kata Tuan Eun heran
“Aku bekerja keras di Kediaman
Haneul. Aku
mendapatkan uang itu dengan cara yang halal, jadi Jangan
khawatir!” ucap Ha Won menyakinkan ayahnya, Tuan
Eun mengandeng tangan anaknya mengajak mereka segera pulang sekarang.
Ji Woon kembali ke rumah masuk ke kamar Ha Won yang sudah
kosong, Nyonya Beolgyo datang menyapanya bertanya apakah sudah
baikan sekarang. Ji Woon mengangguk lalu
bertanya keberdaaan Ha Won Nynya Beolgyo
malah balik bertanya balik apakah Ha Won tidak ada
di rumah sakit bersamanya. Ji Woon terdiam lalu
keluar dari kamar.
Ha Won turun dari bus bersama ayahnya, dikagetkan dengan
Ji Woon yang sudah menunggu di halte. Ji Woon melihat Tuan Eun memberikan
hormat lebih dulu. Tuan Eun seperti mengerti keduanya seperti butuh bicara lalu
peri lebih dulu karena ingin beli sesuatu sebelum pulang.
Ji Woon mengajak mereka untuk bicara, keduanya berjalan
ditaman. Ha Won berhenti berjalan didepan Ji Woon mengatakan kalau mereka
bicara ditempat itu saja karena harus segera pulang. Ji Woon mengatakan kalau menunggunya, Ha Won diam tanpa
mau membalikan badanya.
“Aku membuka mata, tapi kau tak ada. Kupikir, "dia pasti datang
nanti malam." Lalu,
"Dia pasti datang besok." Lalu,
"Dia pasti dating kalau
aku mau keluar RS." Aku
sangat merindukanmu.” Kata Ji Woon
“ Sudah kubilang 'kan, dengan Membuatmu
mau ke rumah sakit itu
adalah misiku. Itu Misi
terakhirku.” Ucap Ha Won
“Apa Hanya itu saja?” kata Ji Woon tak percaya, Ha Won membalikan badanya
menegaskan kalau memang hanya itu saja
“Kupikir kau merasa sangat gugup karena itu operasi besar jadi aku menemanimu sampai kau
selesai dioperasi.
Itu saja.” Ucap Ha Won berani menatap Ji Woon
“Jangan bohong!!! Ketika kau bersamaku, pandangan
matamu, senyummu,
dan tingkah lakumu... semuanya
tulus, tidak dibuat-buat. Kau
tak mungkin bersikap seperti itu kalau mau
berpisah denganku.” Kata Ji Woon
“Apa Kau masih juga tidak mengerti? Aku melakukan apapun sebisaku untuk berusaha maju. Aku hanya berada di sisimu demi uang!” ucap Ha Won
“Aku pernah bilang, kaalu aku tidak peduli dengan alasanmu! Hanya... tetaplah berada di sisiku
sekarang. Itulah
yang terpenting bagiku.” Teriak Ji Woon
Ha Won memberitahu kalau Tuan Kan bilang akan membayar atas misi
yang diselesaikan...,serta biaya kuliah, dan menguliahikannya di luar negeri jika
merelakan Ji Woon. Ji Woon menyimpulkan semua
ini hanya karena Kakek.
Ha Won menegaskan bukan tapi ini karena dirinya, dan ia sudah
mengerti sekarang menurutnya Ia tidak
cocok dengan dunia yang
ditempati Ji Woon jadi Karena
itulah memilih masa depannya bukan dirinya bukan Ji Woon dan semua ini demi kepentingannya sendiri. Ji Woon menahan tangan Ha Won
memohon agar jangan bersikap seperti
ini.
“Kalau begitu, aku yang akan meninggalkan Haneul
Group!” kata Ji Woon
“Tidak, jangan! Kau sudah menyelamatkan Ketua dan
sudah berbaikan dengannya, tapi kau mau apalagi
sekarang ini? Aku
benci kau bersikap
seperti ini! Kau hidup
di dunia yang didambakan
orang lain... tapi yang
kau lakukan cuma marah saja! Jangan
bersikap sombong
seperti itu Aku lebih
suka kalau tidak
pernah melihatmu lagi.” Tegas Ha Won berjalan
pergi.
“ Eun Ha Won!!! Aku tidak bisa hidup tanpamu... Jika aku kehilanganmu... maka itu sama saja aku kehilangan segalanya.” Kata Ji Woon tetap berharap, tapi Ha Won memilih tetap
meninggalkanya pergi.
Ha Won sampai dirumah langsung berjongkok menangis dan
mengingat kembali kenangan dengan Ji Woon, saat itu Ji Woon seperti sudah
melihat Ha Won saat menonton di bioskop tapi Ha Won karena lelah akhirnya
tertidur didalam theater.
Lalu Ji Woon yang memberikan jaketnya saat bajunya di
robek oleh teman-temanya, ketika kelulusan Ji Woon yang menemaninya makan
ramyun di minimarket. Ji Woon juga mencuci rambutnya ketika kakinya harus di
gips dan mengeringakn rambutnya yang membuat keduanya gugup. Ji Woon yang berjalan mendekati dengan
menciumnya sebagai pernyataan cintanya,
“Aku menyesal terus melarikan
diri. Kau
selalu mendekatiku duluan, tapi...” gumam Ha Won masih terus menangis, Ji Woon berjalan
pulang terlihat sedih harus berpisah dengan Ha Won.
Manager memberikan berkas pada Seo Woo memberitahu kalau sebaiknya jangan tidur lagi dari sekarang karena harus ganti semua jadwal yang sudah batalkan. Seo Woo memanggil Managernya dengan panggilan “hyung”
Manager binggung kenapa Seo Woo memanggilnya dengan panggilan itu.
“Kau lebih suka kalau aku terus beryanyi, 'kan?” ucap Seo Woo, Managernya berkata kalau itu sudah pasti
karena Seo Woo langsung bersinar kalau sudah bernyanyi
“Aku akan kembali ke jalanan dan mengamen.” Kata Se Woo, Managernya kaget kalau Seo Woo ingin
kembali mengamen dijalannya.
Hye Ji sudah menunggu di sebuah cafe, Hyun Min datang
berdiri didepan kaca dan langsun menempelkan birinya, semua orang melihatnya.
Hye Ji yang malu langsung keluar cafe bertanya apa yang dilakukan Hyun Min
tadi. Hyun Min mengatakan kalau sedang memberikan ciumann. Hye Ji memberitahu
banyak orang yang melihat. Hyun Min pun memeluknya.
“Aku tidak peduli, Aku akan menciummu, dan memelukmu semauku Dan juga memegang tanganmu. Aku takkan pernah melepaskanmu.” Kata Hyun Min
“Aku takkan kemana-mana dan Takkan pernah.” Kata Hye Ji, Hyun Min pun memberikan kecupan dibibir
Hye Ji.
“Kenapa kau itu sangat cantik? Jantungku jadi berdebar.” Kata Hyun Min mengodanya lalu menciumnya, keduanya
berciuman didepan cafe tak peduli dengan orang yang melihat mereka.
Ji Woon duduk diam di pinggir sungai depan rumahnya, Seo
Woo datang melihatnya bertanya apakah masih
tidak bisa menghubungi
Ha Won. Ji Woon memberitahu kalau Ha Won tidak
ingin melihatnya. Se Woo tak percaya Ha Won bilang seperti itu.
“Lalu buat apa dia sangat peduli
padamu kalau
tahu dia memang tak mau
melihatmu?” ucap Seo Woo heran
“Sepertinya aku menyusahkan dirinya. Pertama, kupikir itu semua karena Kakek Tapi aku tidak begitu yakin lagi akan hal itu. Aku tidak mengerti bagaimana
perasaannya dan tidak
yakin atas semuanya. Sepertinya
aku harus merelakannya jika
dia mengalami kesulitan.” Ucap Ji Woon
“Yah, tentu saja... Karena kau menyukainya dan Kupikir dia juga merasakan yang sama denganmu.” Ucap Seo Woo teringat saat di rumah sakit.
Flash Back
Ha Won memberitahu Seo Woo kalau tidak
pernah mengira jika Ji Woon
mungkin meninggalkannya karena hanya
berpikir, menjauhinya sudah cukup bagi Ha Won.
“Karena itulah aku berusaha melupakan dia... dan lari, seperti itu.” ucap Ha Won
Seo Woo memberitahu kalau Ha Won berpura-pura
terpaksa meninggalkan Ji Won demi
kebaikan sepupunya dan Eun Ha Won sangat menyukainya. Menurutnya Ha Won sangat menyukai Ji Woon
seolah-olah hanya ada Ji Woon satu-satunya orang di planet
bumi.
“Pastikanlah kau jangan sampai membiarkan dia
pergi.” ucap Seo Woo, Ji Woon mengucapkan terimakasih lalu
bergegas pergi.
“Karena kau mencuri cinta pertamaku... jadi kau harus baik-baik padanya.” Kata Seo Woo merelakan Ha Wo untuk sepupunya
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Nantaaappo
BalasHapus