PS : All images
credit and content copyright : TVN
Anna terbangun dari tidurnya dan sinar matahari menyinari
kamarnya, ia teringat dengan kejadian semalam.
Flash Back
Je Ha menatapnya meminta agar tak perlu khawatir dan
menyakinkan kalau Anna pasti bisa
melakukannya. Saat itu Anna seperti bisa melihat ketulusan
seseorang untuk dirinya.
Anna tersenyum bahagia mengingat Je Ha yang membantunya
agar terlihat di publik dan memiliki kunci untuk Yoo Jin.
Mi Ran didapur mengambil sebotol minuman, lalu bertanya pada bibi pelayan apakah Anna hanya
berpura-pura memiliki
fobia social. Bibi pelayan pikir Anna mungkin
hanya tidak
ingin melihat mereka Dan itu
benar-benar dapat dimengerti.
“Kemudian, dia mungkin ingat
segala sesuatu yang pernah aku lakukan padanya dan semua omong kosong yang aku
katakan di belakangnya.” Kata Mi Ran merasa bersalah
“Itu sebabnya aku menyuruhmu jangan
berbicara kasar. Maksudku,
siapa yang tahu bahwa hari
seperti ini akan datang?” ucap Bibi Pelayan
Anna berdiri didepan dapur dengan gugup menyapa Bibi
Pelayan dan Mi Ran “Selamat pagi!”
Bibi Pelayan dan Mi Ran kaget melihat Anna yang bisa bicara pada mereka lalu
bertanya ada apa menemuinya.
“Apa tidak apa-apa jika aku sarapan bersama kalian? Aku lapar.” Kata Anna. Bibi Pelayan dan Mi Ran saling bertatapan
sampai akhirnya Bibi Pelayan pun mempersilahkan Anna untuk sarapan bersama,
“aku akan kembali turun setelah aku mandi.”kata Anna, Bibi Pelayan dan Mi Ran terlihat masih shock,
Anna yang biasanya hanya diam saja mengajak untuk makan bersama.
Anna makan dengan lahap di temani oleh Mi Ran, Pelayan
dan K1 Sung Kyun. Semua hanya diam melihat Anna yang makan dengan lahap didepan
mereka. Anna sadar semua hanya memperhatikanya, lalu bertanya ada apa. Semua
akhirnya mengambil sendok untuk mulai makan.
“Kau makan dengan baik, namun aku belum pernah melihatmu makan
selama ini.” kata bibi pelayan
“Aku merasa makanan terasa lebih
lezat karena
kita semua makan bersama. Ini
akan sangat baik jika kita semua makan bersama setiap pagi,
seperti ini.” kata Anna, Sung Kyun setuju tapi Mi Ran
melirik sinis karena merasa tak nyaman.
Anna tiba-tiba memanggil Mi Ran, Unnie. Mi Ran kaget
karena berarti dianggap sudah sangat dekat. Anna langsung meminta maaf, Mi Ran
binggung kenapa Anna meminta maaf padanya dan merasa tidak
bilang apa-apa.
“Aku tidak mengingat kenyataan bahwa hal juga sulit untukmu, karena aku hanya memikirkan diriku sepanjang waktu ini. Dan, terima kasih Karena menyelamatkanku kemarin.” Kata Anna, Mi Ran pun menganguk mengerti.
“Aku akan pastikan bahwa tidak ada bahaya yang datang karena aku dan bahwa kau dapat meninggalkan
tempat ini.” ucap Anna berjanji, Mi Ran kaget Anna
akan mengeluarkanya.
“Aku yakin Choi Yoo Jin akan mengizinkanku, setidaknya
sekarang.” Ucap Anna yakin, Sung Kyun meminta izin
agar bisa mengatakan sesuatu.
“Maaf, tapi tidak satupun dari
kita yang bisa meninggalkan tempat ini Bahkan jika kita menginginkan
itu.” Kata Sung Kyun, semua terlihat kaget dan tegang karena
seperti harus tetap ada dalam penjara.
Je Ha datang ke cloud nine, Sek Kim melihatnya keluar
dari ruangan saat berpapasan memperingatkan Jangan
cari masalah dengan Yoo Jin dan mengancam akan
mati ditanganya. Je Ha tak peduli masuk menemui Yoo Jin yang sudah menunggu
dengan tatapan dingin.
“Apa itu "simpati tidak
perlu" kali ini juga?” tanya Yoo Jin, Je Ha
mengatakan tak tahu menurutnya Itu mungkin ya atau mungkin tidak.
“Kau tidak datang ke sini untuk mengurus
beberapa anak kecil, kan?” kata Yoo Jin
“Dan aku tidak datang ke sini
hanya untuk duduk dan menonton
sementara, kau
menghentikan ambulans menuju seorang
gadis yang hampir mati.” Ucap Je Ha dengan nada
marah, Yoo Jin seperti baru tahu kalau sesuatu seperti itu pernah terjadi.
“Aku sudah Berpikir panjang dan keras
tentang mengapa aku
ingin membunuh Park Kwan Soo. Dengan Membunuh
seseong karena menafsirkan percakapan rahasi atau mencoba membunuh tukang gantung spanduk karena menyaksikan adegan pribadi adalah tidak terlalu berbeda sarama sekali.” Kata Je Ha
marah
“Oh ya, dan yang lebih parah lagi, kau mencoba membunuh orang tua
yang tidak bersalah karena takut
tukang gantung spanduk itu
membocorkan info yang
tidak boleh mereka ketahui, kan? Kau harus Dengar.
Kalian semua sama saja dengan Park Kwan Soo.” Ucap Je Ha
Yoo Jin hanya diam menatapnya, Je Ha menegaskan tidak ingin lagi ada orang
yang berakhir seperti Rania. Yoo Jin mengerti, Anna seperti
Rania lain bagi Je Ha sekarang dan bisa
mengira kalau Je Ha merasa seperti itu dan menurutnya Anna
pasti senang mendengarnya.
“Apa gunanya aku berdebat denganmu tentang hal-hal ini lebih lanjut? Ada hal yang harus kita lakukan yaitu kita harus mendapatkan Park Kwan Soo.” Ucap Yoo Jin, Je Ha akhirnya menarik kursinya, Yoo Jin
ingin menekan micnya tapi kembali bicara.
“Tapi, kau tahu... Jika semua orang zalim di dunia adalah
Park Kwan Soo Dan semua
korban di dunia adalah
Rania... Lalu, aku
juga Rania, kan? Dan
ayahku sebagai Park Kwan Soo. Dan
Jang Se Joon mungkin juga... membuatku
menjadi Rania. ” Ucap Yoo Jin. Je Ha hanya menatapnya.
“Serigala tidak jahat hanya karena memakan domba. Serigala itu memang memakan
domba. Selanjutnya... anak-anak serigala menjadi serigala sendiri. Itu termasuk Anna. Dia bukanlah anak domba, kau tahu itu” kata Yoo Jin
Je Ha hanya menatapnya, Yoo Jin merasa tak ingin
memikirkan lagi dan Cermin
tanpa lelah bekerja begitu keras sementara mereka sibuk dengan Anna. Je Ha tetap menatapnya.
Anna bertanya apa maksud dari ucapan Sung Kyun itu. Sung
Kyun menjelaskan bahwa mereka juga akan matijika sesuatu
terjadi pada Anna. Semua terlihat kaget, Anna masih
belum mengerti. Mi Ran bertanya siapa yang mengatakan semua itu.
“Itulah yang Ketua katakan padaku sebelum
aku datang ke sini. Semua orang selain kita yang tahu tentang identitas asli Nona
Muda... akan
dibuang nanti.” Jelas Sung Kyun, Anna tak percaya kalau
nanti orang-orang yang ada didekatnya juga dalam bahaya.
Yoo Jin berjalan ke dekat Je Ha menjelaskan pertemuan
Kwan Soo bukan hanya sekedar kesepakatan terkait minyak, Pasti ada sesuatu yang lain
selain itu Dan itu
sebabnya mereka mencari penerjemah khusus yang bukan bicara bahasa Inggris atau Arab, tetapi Korea dan Kumar Demi privasi mutlak.
“Dan sayangnya, itu kebetulan
Rania. Yang
perlu kita lakukan sekarang adalah menemukan
bukti kuat untuk mendukung ini.” ucap Yoo Jin
“Tunggu, bagaimana kau bisa yakin bahwa bukti tersebut memang ada? Dia mungkin sudah menyingkirkan
itu.” kata Je Ha
“Orang jahat selalu menyimpan
penerimaan mereka ketika
menyangkut tentang membuat penawaran. Karena
itu memberikan mereka perlindungan ketika
mereka dalam bahaya.” Tegas Yoo Jin sengaja
berbicara ditelinga Je Ha.
Bibi pelayan mencuci piring dibantu oleh Mi Ran,
sementara Mi Ran mengumpat kalau Choi Yoo Jin itu iblis karena ternyata hanya memanfaatkan
mereka semua untuk
keinginannya, dan sekarang Yoo Jin hanya
akan melakukan dengan mereka/
“Dan kau memanggilnya "Madam,
Madam!" beberapa saat yang lalu. Jadi,
pastikan kau melindungi Anna dengan benar dari sekarang. Itulah satu-satunya cara agar kita bertahan hidup.” Tegas Bibi Pelayan
“Dan, kau dengar perkataan Sung
Gyu, kan? Jika
parlemen Jang benar-benar
menjadi presiden maka
kita akan benar-benar... “kata bibi pelayan berbisik
“Kau bilang kita Menjadi
pengikutnya yang sangat dihargai?” keluh Mi
Ran, Bibi Pelayan membenarkan
“Baiklah... Aku sudah membuat keputusan. Hingga
akhir nanti, aku benar-benar akan...” ucap Mi Ran lalu terdengar suara Anna yang memanggil Mi
Ran, Mi Ran pun buru-buru berubah jadi manis berlari menemui Anna.
Je Ha pun mengartikan jika ia membawa bukti pada Yoo
Jin, maka Park Kwan
Soo akan kehilangan kesempatan
di pemilu nanti. Yoo Jin mengatakan itu
tepat sekali. Je Ha merasa seperti Yo
Jin sudah salah
paham atas sesuatu hal yang dimaksud olehnya.
“Aku sama sekali tidak tertarik dengan politik dan semacamnya. Alasan mengapa aku menjadi
sekutumu adalah...” kata Je Ha langsung
dipotong oleh Yoo Jin
“Untuk
membunuh Park Kwan Soo dan Balas
dendam untuk Rania. Ini
adalah cara terbaik untuk melakukan hal itu.” kata Yoo Jin
Anna berjalan keluar rumah beberapa orang sudah menungu
langsung berteriak melihat Anna yang keluar. Bibi pelayan meyakinkan kalau
semua adalah fanys dan memberikan semangat karena kemarin sudah bagus
melakukanya.
Akhirnya Anna berjalan menuruni tangga, menuju mobilnya.
Semua orang mengambil foto dirinya dan meminta tanda tanganya, Anna tiba-tiba
membalikan badanya, memberitahua tidak punya tanda tangan lalu bertanya apakah mereka mau foto bersama. Semua
langsung setuju, Anna pun berdiri ditengah seperti pusat perhatian. Mi Ran yang
melihatnya bisa tersenyum karena Anna berbeda dari sebelumnya.
Yoo Jin duduk dikursinya bertanya apakah Je Ha tahu
apa itu kematian untuk politisi, menurutnya Bagi
seorang politisi, kematian itu tidak lagi mampu berpartisipasi dalam
politik dan itu mereka memiliki kemampuan untuk bermimpi diambil dari dirinya sendiri.
“Tidak, terimakasih. Aku tidak
tertarik memberinya
semacam kematian. Aku
hanya ingin membuat Park Kwan Soo menyesal
membunuh Rania Dan membunuhnya
dengan tanganku sendiri.” Kata Je Ha
“Seorang pria dengan mimpi tidak akan takut mati. Dia bermimpi menjadi presiden di seluruh hidupnya Dan kemudian, suatu hari, dia
meninggal di
tanganmu tiba-tiba. Bukankah itu agak aneh? Apa Kau sebut itu balas dendam?” ucap Yoo Jin dengan nada dinginya.
“Kita harus membangunkannya dari
mimpi manisnya lebih dulu Dan
kita harus melenyapkan dia sehingga ia
tidak pernah memiliki mimpi lain lagi. Dan
pada saat-saat terakhir, kau
dapat menawarkan dia tali. Jika
kau melakukannya, maka dia akan
menggantung dirinya
atas kemauannya sendiri. Semuanya
pahit menyesali telah
membunuh Rania. Peluru
bukan satu-satunya hal yang dapat
membunuh seseorang, kau pasti
tahu itu.”
jelas Yoo Jin, Je Ha pun hanya diam.
Mi Ran pergi ke bagian medis JSS dengan Anna, beberapa
orang sedang menerima pengobatan dan dengan Guru Song yang ada didalam. Mi Ran memberitahu kalau datang
untuk mengambil beberapa
obat karena Anna mengalami kesulitan tidur saat ini.
Guru Song melihat anak buahnya yang kesakitan menyuruh
agar mereka meminta maaf, semua pria memilih untuk keluar dari ruangan medis.
Guru Song mendekati Anna memberitahu kalau ia adalah seniman
bela diri asli, seorang Master
tersisa di era ini, Penggantinya Wing Chun dengan memperkenalkan namanya Song
Young Choon.
“Nona ini adalah malaikat terkenal
dari...” ucap Mi Ran dan Guru Song menyela kalau tahu Anna itu
dari Barcelona.
“Nona. Apa kau ingin belajar beberapa seni bela diri dariku?” ucap Guru Son menawarkan, Dokter menyuruh Guru Song
untuk pergi saja. Anna memikirkan tentang ilmu bela diri.
Akhirnya Anna, Mi Ran dan Dokter duduk bersama dengan
semua anggota JSS. Guru Song dengan anak buahnya akan mulai
kelas bela diri khusus untuk wanita. Sebelumnya menjelaskan kalau Sikap
bela diri tidak begitu banyak.
Ia memperagakan saat sedang berjalan tiba-tiba ada pria
yang memiliki tampang jahat mengejarnya, menurutnya pasti mereka berpikir akan
melawan dengan kekerasan, tapi menurutnya tidak
seperti itu.
“Okay. Hal pertama yang kau lakukan
adalah menatapnya. Lalu Dia
menatap tepat ke arahku. Dengan
mata terbuka, lebar
seperti ini.... maka...” ucap Guru Song langsung
mencolok mata si pria, Semua terkejut melihat si pria terlihat ketakutan dan
tak bisa berdiri dengan tegang.
“Siapa yang peduli jika dia kuat? Dia bahkan tidak bisa melihat! Jadi sekarang, melawan dia itu
mudah.”kata guru Song bangga, Si pria hanya bisa mengaduh
kesakitan dan guru Song langsung memelintir jari kelingking si pria.
“Jadi bahkan jika seorang wanita
muda sepertimu
benar-benar lemah yang
harus kau lakukan adalah menarik jari kelingking mereka.” Jelas Guru Song, Anna pun mendengarkan dengan wajah
bahagia.
Guru Song memberikan jurus yang terakhir agar mereka
memegang bajunya dan menendang bagian selangkangan, Anna menjerit kaget dan si
pria jatuh kesakitan tak bisa berbuat apa-apa lagi. Guru Song menjegaskan
dengan begitu makan game over dan
menurutnya Bela diri itu sangat mudah.
Akhirnya ia pun meminta agar Anna bisa mencobanya sekarang. Salah seorang pria di minta agar ke depan sebagai lawan,
tapi semua pria memilih untuk kabur karena tak mau merasa sakit hanya untuk
latihan. Guru Song berpesan kalau Orang-orang
itu tidak punya pilihan selain melakukan
yang atasan perintahkan dan itu Cukup menyedihkan, jadi meminta Anna agar tak membencinya. Anna mengerti.
Dokter maju mengatakan ingin mencoba dan
guru Song yang jadi pria jahatnya, guru Song langsung menolak karena menurutnya itu tak
bagus untuk Dokter dan langsung menyelesaikan kelas lalu kabur. Dokter
berteriak memanggilnya, saat itu Sung Won datang melihat Anna. Semua langsung
memberikan hormat.
Sung Won langsung memeluk Anna memanggilnya Keponakan dan mengucapkan Senang
bertemu dengannya. Anna binggung bertanya siapa pria
yang memeluknya. Sung Won dengan bangga memberitahu kalau ia adalah pamannya, memuji Anna yang sudah
dewasa dan sangat cantik lalu mengungkapkan kalau
telah menyelamatkanya. Anna terlihat masih binggung.
Je Ha berada didalam lift, Yoo Jin berpesan agar Je Ha
menjaga diri. Sek Kim kaget Yoo Jin berpesan seperti itu. Je Ha memintanya tak
perlu mengkhawatirkan karena tidak akan mati dan akan
memastikan untuk menunda email itu. Yoo Jin menegaskan kalauIni bukan
soal email itu.
Ketiganya berjalan di lobby, Yoo Jin kaget melihat Anna
yang berjalan bersama dengan Adiknya. Sung Won pun menyapa kakaknya lebih dulu.
Je Ha melirik Anna dan terlihat Anna yang menatap sinis pada Yoo Jin. Yoo Jin dengan mata melotot bertanya apa yang
sedang dilakukan Adiknya sekarang.
“Aku datang ke sini untuk menemui
keponakanku.” Kata Sung Won santai, Yoo Jin tak
percaya Sung Won menganggap Anna sebagai
Keponakan
“Dia putri kakak iparku, jadi tentu saja dia keponakanku. Benarkan?”
kata Sung Won berbisik, Yoo Jin kaget adiknya bisa mengetahu hal itu.
“Kenapa kau begitu terkejut, nuna?”
ejek Sung Won, Yoo Jin dengan nada marah ingin tahu apa yang ingin adiknya
lakukan sekarang dengan mengumpat.
Oh,
ayolah, Nuna! Orang lembut sepertimu seharusnya tidak berbicara seperti itu! Bicara begitu tidak sesuai
denganmu! Jadi Jangan
berbicara seperti itu padaku. Aku
akan pergi makan sesuatu yang
lezat dengan dia di sekitar sini.” kata Sung
Won ingin pergi
Yoo Jin langsung menahan tangan adiknya, dengan wajah
tegang memohon agar Sung Won tak pergi dengan Anna. Sung Won pun mengancam kalau memang tak boleh
maka akan pergi ke suatu tempat dan memberitahu siapa Anna. Yoo Jin berteriak
histeris. Sung Won tertawa mengatakan
kalau ia cuma bercanda, jadi
kakaknya tak perlu berteriak seperti itu.
Anna melihat gerak-gerakin dua kakak beradik yang saling
adu mulut, Sung Won menegaskan Yoo Jin tidak
dalam posisi untuk memerintah gadis ini. Dan Anna tidak butuh izin untuk melakukan apapun dan
meminta persetujuan dari Anna. Anna menyangkalnya kalau ia tetap butuh
izin. Yoo Jin dan Sung
Won kaget mendengarnya.
“K2....Apa
tidak apa-apa jika aku
mengikuti pria ini?” tanya Anna
“Kalau begitu, aku akan ikut
denganmu.” Ucap Je Ha, Anna pun tersenyum
mendengarnya.
Sung Won pikir tidak masalah karena semua orang di tempatini dalah
pengawas JSS lalu memeluk Anna keluar dari gedung JSS
menuju mobil yang sudah menunggu. Je Ha
berjalan mengawalnya, Yoo Jin berpesan agar Je Ha memastikan untuk mengawasi
mereka semuanya. Sek Kim melihat Yoo Jin seperti merasakan sesak
nafas, menanyakan keadaanya. Yoo Jin
menepuk-nepuk dadanya mengaku kalau ia tak baik-baik saja.
Anna ingin naik mobil dengan Sun Won, Je Ha menahanya
karena mereka akan
mengikutinya jika memberitahu tujuanya. Sung Won
pikir tak perlu karena Je Ha bisa duduk dibagian depan. Akhirnya Je Ha pun
memastikan Anna naik mobil dan duduk dibagian depan. Sung Won pun berjalan ke
bagian kiri mobil.
“Kita Ke RS Sungdonghwa” ucap Sung Won, Anna binggung dan Je Ha pun kaget mereka
malah pergi ke rumah sakit.
“Makanan di sana lezat dan ini Menyedihkan. Kau sakit namun tidak
bisa ke rumah sakit.” Kata Sung Won. Je Ha sinis
bertanya apa sebenarnya yang ingin dilakukan Sung Won sekarang.
“Hei... Komunikasi
dengan dirimu sesekali. Apa
kau tidak dengar ucapan Kepala Medis sebelumnya? Dia sakit, kan?” ucap Sung Won menyakinkan.
Je Ha terdiam mengingat kata Dokter sebelumnya “ Masalah
dengan dia adalah psikologis. < Kami
tidak tahu apa yang akan dia lakukan dalam
keadaan psikologisnya saat ini. Dia
perlu bertemu seorang psikolog cepat atau lambat.”
Sung Won pun bertanya pada Anna apakah ingin makan atau
pergi kerumah sakit, Anna melirik pada Je Ha. Je Ha memberikan anggukan kepala
tanda setuju pergi kerumah sakit. Sung Won pun bisa tersenyum melihat jawaban
Anna yang setuju ke rumah sakit.
Salah seorang dokter dengan wajah sinis berjalan
dilorong, Sung Won datang dengan beberapa pengawal Anna lalu menyapanya. Si
pria bertanya alasan Sung Won datang ke ruma sakit. Sung Won berkomentar Dokter
itu masih bersikap sinis seperti dulu.
“Oh, ini temanku dan sebagai kepala bagian kejiwaan di rumah sakit
ini. Lalu ini keponakanku, Go Anna.” Ucap Sung Won memperkenalkan diri. Anna menyapanya
lebih dulu.
‘Aku ingin Dr. Lee memeriksa
keponakanku. Bawa kami kepadanya, bisakan?”
kata Sung Won, Si pria pun mengerti.
Keduanya berjalan bersama-sama. Sung Won menanyakan
keadaan Dokter Lee sekarang, lalu berdiri didepan ruangan. Semua pun
mengikutinya, Sung Won berkata pada Anna kalau mungkin
akan terkejut ketika
bertemu dokter.
Je Ha memeriksa lebih dulu saat masuk ruangan memastikan
tidak ada CCTV didalam ruangan, setelah itu memberikan tanda pada Anna agar
bisa masuk sekarang. Anna pun masuk bertemu dengan Dokter Lee. Dokter Lee menyambut Anna yang sudah lama tak
berjumpa.
Anna dan Je Ha kaget Dokter Lee bisa mengenali namanya.
Dokter Lee pikir Anna sudah tak ingat padanya, karena terlalu
kecil saat itu dan mengalami trauma. Saat itu Anna yang masih kecil di wawancarai oleh Dokter
Lee dan polisi melakukan interogasi tentang kematian ibunya. Anna akhirnya bisa
mengingat Dokter Lee dan langsung memeluknya.
“Jadi, kau masih ingat aku. Sekarang Kau
sudah dewasa dan sangat cantik. Aku sangat khawatir padamu.” Ucap Dokter Lee
“Kau bisa Lihat ‘kan? Ini
jauh lebih baik daripada hanya
mengajak dia makan, kan?” ucap Sung Won didepan pintu
Akhirnya Je Ha pun keluar ruangan membiarkan dokter
bicara dengan Anna. Sung Won pun mengetahui kalau Je Ha sebagai pengawal Anna
dan mengajaknya agar mengobrol sebentar, dan meminta izin agar mengunakan ruangan
sebentar saja, Serta meminta Mi Ran agar mengawasi Anna di depan ruangan.
Je Ha duduk diruangan dengan wajah gelisah melihat jam
tanganya, Sung Won meminta agar Je Ha bisa bersabar karena Konsultasi psikologis dan
pengujian biasanya butuh sedikit waktu. Je Ha pun berusaha untuk tenang. Sung Won membahas
tentang Je Ha yang cukup
baik dalam berkelahi.
“Apa yang ingin kau katakan padaku sekarang?” tanya Je Ha tak ingin basa basi.
“Bergabunglah denganku.... Tunggu, tidak. Maksudku Bergabunglah dengan Anna... Bukan kehilangan dia juga.” Kata Sung Won, Je Ha tak mengerti maksudnya.
“Aku tidak tahu mengapa kau
bergabung dengan
seseorang seperti Kakak. Aku akan lakukan apapun yang
dia janjikan padamu. Kau setuju?” ucap Sung Won merayu. Je Ha hanya diam saja. Sung Won
merasa Je Ha itu tak percaya padanya.
“Hey, aku mungkin seperti ini penampilanya, tapi aku
ketua konglomerat! Aku
jauh lebih kuat daripada presiden yang
hanya memiliki kuasa selama 5 tahun! Aku
merasa seperti kau bahkan tidak akan berada 5
tahun di negaramu sekarang.” Kata Sung Won
Je Ha kaget, Sung Won menegaskan kalau Anna menghilang
mata tamat juga riwayat Je Ha dengan yakin kalau Anna akan memilihnya, jadi
meminta agar melindungi Anna Sebagai salah satu orangnya. Je Ha tak yakin. Sung Won menyuruh Je Ha agar
menanyakan nanti dan merasa yakin Anna sudah memutuskan
sekarang.
Je Ha panik langsung berlari keluar ruangan, lalu mencoba
memanggil J4, tapi tak ada sahutan dari Mi Ran. Ia berlari ke tempat Anna
berkonsultasi, sudah tak ada orang didalam ruangan, lalu bertanya pada perawat
yang berjaga, kemana Go Anna pergi dan siapa
yang membawanya.
Perawat mengatakan Anna sudah selesai diperiksa dan langsung pergi. dengan
orang yang menemaninya tadi. Je Ha berlari kembali ke ruangan dan tak
menemukan Sung Won disana lalu pergi ke parkiran menemui sopir. Sopir binggung
karena berpikir Anna dan Sung Won pergi bersama dengan Je Ha.
Yoo Jin membanting gelas sampai pecah berantakan diatas
meja, Sek Kim memberitahu tak bisa menghubungi Sung Won sekarang. Yoo Jin memerintahkan agar mencari di kantor, rumah dan rumah singgah adiknya, bahkan Cari
di semua tempat yang
mungkin dikunjungi.
“Dan... biarkan semua orang JSS di JB Group tahu soal ini. Beritahu
mereka bahwa mereka akan bisa dating ke
Cloud Nine jika mereka menangkap Sung Won”
tegas Yoo Jin benar-benar marah. Sek Kim mengerti.
“Tapi Madam, tanganmu...” kata Sek Kim khawatir, Yoo Jin melihat tanganya yang
sudah penuh lupa tapi ia tak peduli menyuruh segera memberitahu pengawalnya
Kepala Seo datang ke JB grup memberitahu mereka akan
melaksanakan keadaan darurat ukuran
keamanan untuk sementara waktu jadi meminta kerja
samanya. Dua receptionist pun tak bisa berbuat apa-apa.
Ibu Tiri Yoo Jin kaget menerima telp kalau rumah mereka
juga dijaga oleh tim JSS. Ayah mertua Sung Won pikir kenapa Ibu Sung Won
terkejut karena memang sudah menduga akan seperti ini. Ibu Sung Won mengumpat Yoo
Jin anak
kurang ajar itu karena Berani-beraninya dia menerobos masuk
ke rumah mendiang ketua Choi. Ayah mertua Sung Won pikir tak perlu khawatir
karena Semua
akan berjalan baik sesuai rencana.
Direktur sudah ada diruangan CCTV menerima laporan
kalau Plat juga
palsu dan Ketua Joo, sambil mengumpat marah menyuruh anak buahnya
agar segera menemukanya karena mereka akan
mati jika tidak menemukan Sung Won.
“Tapi Ketua Joo, tetap saja... Dia Ketua JB Group. Apa tidak apa-apa melakukan ini?” ucap Direktur
“Aku sedikit terkejut oleh semua ini juga, Tapi kita perlu
tahu situasinya dulu.” Tegas Kepala Joo.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar