PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 23 Desember 2016

Sinopsis Weightlifting Fairy Kim Bok Joo Episode 11 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC

Joon Hyung berteriak memangil Bok Joo dengan mata melotot, Bok Joo kaget, langsung kenapa Joon Hyung yang datang ke tempat kerjanya dan Joon Hyung pikir Bok Joo sudah tahu sudah pasti untuk menemuinya, Bok Joo binggung bagaimana Joon Hyung bisa tahu tempatnya berkerja.
“Aku datang ke tempatmu untuk membeli ayam, Dan pamanmu...” kata Joon Hyun melirik sinis pada Ji Soo, Bok Joo tak enak hati meminta maaf pada Ji Soo untuk makan udon lain kali saja, karena temanya datang.
“Oh, temanmu bisa ikut bersama” ungkap Ji Soo, Joon Hyung mengungkapkan kalau  alergi pada mie udon, Ji Soo pun mengajak agar makan tulang rawan dan rasanya pasti enak. Bok Joo penuh semangat mendengarnya.

“Kau bilang Tulang rawan!Kalau aku makan bersama orang yang aku merasa tidak nyaman, maka Aku akan menyerang secara panik, melakukan kekerasan dan menyumpah setiap saat” ungkap Joon Hyung sinis, Bok Joo binggung melihat tingah Joon Hyung tak seperti biasanya.
Akhirnya Bok Joo meminta maaf pada Ji Soo merasa kalau temanya sdang sakit, Ji Soo pun enak hati pamit pergi dan akan bertemu besok, sebelum pergi ia memberikan pesan pada Joon Hyung dengan memegang pundaknya kalau masih muda jadi harus tetap kuat.  Bok Joo pun bertanya apakah Joon Hyung memang alergi udon, Joon Hyung mengaku kalau terkadang kalau kondisi tubuhnya tidak baik dan mengajak Bok Joo segera pergi. 


Bok Joo membuka bungkus kimbap segitiga, tapi seperti tak terbuka dengan benar, Akhirnya Joon Hyung membantu dengan mengeluh tak sabaran, Bok Joo tersenyum dan mulai memakanya, Joon Hyung pun bertanya siapa pria sombong yang tadi ada digudang, apakah karyawan tetap. Bok Joo pu memanggilnya “oppa” itu pekerja paruh waktu dan sudah memperlakukan seperti adiknya
“Kau memanggilnya Oppa? Kau membicarakan dirinya seolah-olah dekat dengannya, Jangan bersikap ramah pada setiap oran Kecuali, ayah dan pamanmu, kau harus menjaga jarak dengan setiap pria” ungkap Joon Hyung tak ingin Bok Joo dekat dengan pria lain.
“Bagaimana denganmu? Haruskah aku menjaga jarak denganmu karena kau juga seorang pria?” ucap Bok Joo, Joon Hyung berkomentar kalau ia adalah pengecualianya. Bok Joo mengelh Joon Hyung itu tidak masuk akal
“Bagaimana pekerjaan paruh waktumu? Aku dengar itu pekerjaan yang berat bahkan bagi seorang pria” kata Joon Hyung, Bok Joo mengaku berada karena  berbeda dari angkat besi Tapi tidak begitu buruk juga

“Setelah aku bekerja, maka Aku mulai berkeringat. Saat aku minum segelas kopi instan saat istirahat, Rasanya luar biasa” ungkap Bok Joo bahagia.
“Kau kedengarannya seperti melakukan pekerjaan fisik selama bertahun-tahun” ejek Joon Hyung
“Biar kuberitahu kau rahasiaku, Aku akan belajar piano dengan uang yang di dapatkan. Aku ingin belajar piano sejak masih kecil. Semua gadis di kelasku bisa memainkannya kecuali aku, Yang kulakukan hanyalah berolahraga waktu aku masih kecil “ ungkap Bok Joo yang berlatih menekan piano diatas meja.
“Itu akan cocok denganm, karena Kau juga punya jari yang panjang” ejek Joon Hyung.
Bok Joo mengatakan akan akan memainkan "mars pernikahan" di pernikahan Joon Hyung nanti. Joon Hyung menolak karena Bok Joo  hanya akan merusak pernikahannya, menurutnya lebih baik berdiri di sampingku. Bok Joo heran kenapa ia harus ada disamping Joon Hyung bukan istrinya, Joon Hyung pun tak mau membahasnya menyuruh Bok Joo makan saja dan Jangan berdiri di sampingnya dan Jangan berbicara dengan pria sombong itu karena membuatnya marah. Bok Joo merasa kalau Ji Soo itu memang tampan. 


Dae Ho datang menuangkan Soju untuk pelatih Choi karena ingin mendengar kabaranya dan apa yang dikerjakan sekarang, pelatih Choi mengatakan membantu kakaknya yang  membuka salon di depan universitas, Dae Ho tak percaya lau bertanya apakah menyukai pekerjaan itu.
“Siapa yang perduli dengan itu? Aku hanya membantu pekerjaannya” kata Pelatih Choi ingin menuangkan So Junya, Dae Ho mengajak agar mereka bisa minum bersama sekarang. 

Beberapa saat kemudian, Dae Ho memegang pundak Pelatih Choi agar bisa berjalan dengan benar, sampai akhirnya berjongkok agar naik ke punggungnya saja.  Pelatih Choi yang mabuk bertanya kenapa Dae Ho bersikap baik padanya, Dae Ho mengaku tak bersikap baik akhirnya pelatih Choi malah duduk disampingnya.
“ Hei... paman Bok Joo, apa kau menyukai aku?” ucap Pelatih Choi, Dae Ho heran dengan tingkah pelatih Choi, dengan mengelak menurutnya kenapa harus menyukai wanita tua, tapi akhirnya meralatnya.
“Yah.. Aku menyukaimu, memangnya kenapa? Apa aku tidak boleh menyukaimu?” kata Dae Ho, Pelatih Choi mengaku kalau bukan masalah dan Tidak ada salahnya menyukai seseorang
“Ada satu hal yang sama sekali tidak bisa aku mengerti, Yaitu cinta. Jadi Kenapa kita tidak berkencan saja?” kata Pelatih Choi, Dae Ho kaget mendengarnya seperti bercanda. Pelatih Choi mengaku serius dengan menariknya dan langsung mencium Dae Ho sebagai buktinya. 

Bok Joo pikir Joon Hyung tidak perlu mengantarnya pulang karena bisa melindungi diri sendiri kalau ada yang menyerangnya. Joon Hyun menolak menurutnya walaupun Bok Jo kuat tidak akan bisa melawan seorang pria. Bok Joo langsung memelintir tangan Joon Hyung untuk mempraktekanya, Joon Hyun pun menjerit kesakitan tapi tersenyum menerimanya, karena Bok Joo sudah kembali seperti dulu.
“Bau musim gugur sangat luar biasa, rasanya sangat menyegarkan” ungkap Bok Joo, Joon Hyung merasa kalau Cuacanya dingin,jadi ingin segera musim semi
“Joon Hyung.. Aku melihat Dokter Jung hari ini di jalan” kata Bok Joo, Joon Hyung kaget menurutnya mereka sering sekali tidak sengaja bertemu
“Tapi dia tidak melihatku.” Ucap Bok Joo, Joon Hyung pun ingin tahu perasaan Bok Joo setelah melihat Jae Yi kembali.
“Apa melihatnya kembali membuatmu menderita?” tanya Joo Hyung, Bok Joo pikir tidak sepert itu,  tapi Rasanya aneh

Ia merasa seperti sudah lama sekali ketika datang ke klinik karena tergila-gila padanya, seperti terkena flu tapi tidak bisa menyembuhkannya bagaimanapun kerasnya berusaha dan merasa seperti berada diujung dari flu sekarang. Joon Hyung mengartikan kalau Bok Joo sekarang baik-baik saja.
Bok Joo rasa seperti itu dan itu sama dengan yang dikatakan Joon Hyung kalau waktu akan menyelesaikan semuanya, lalu melihat mereka sudah ada didepan rumah jadi menyuruh Joon Hyung  pulang sekarang. Joon Hyung seperti enggan berpisah meminta agar mengantarnya ke kampus, dan akan mengantarnya kembali pulang. Bok Joo menyuruh pergi saja karena harus beristirahat untuk kerja lembur besok.
Joon Hyung menjerit  menurutnya kerja paruh waktu macam apa dan apakah ia akan selesai pada tengah malam. Bok Joo pikir tak perlu dikhawatirikan karena akan berkerja dengan “oppa”jadi  akan segera menyelesaikannya. Joon Hyung makin kesal mendengar panggilan Oppa. Bok Joo pun pamit pergi.

“Kenapa kau terus-terusan memanggilnya Oppa?” teriak Joon Hyung kesal, Bok Joo menyuruh Joon Hyung untuk segera pergi saja.
“Kenapa dia berbicara seolah-olah mereka teman dekat? Dia berteman dengan siapa saja yang mentraktirnya makan. Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku pergi kesana lagi besok?” ungkap Joon Hyung kesal sambil menendang tiang listrik. 


Atlet dari anggar, pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil, tiba-tiba menjerit ketakutan melihat sepasang kaki didepan pintu toilet. Esok paginya, Min Young menceritakan kalau Tadi malam, pemain anggar terkejut ketika melihat hantu yang bertelanjang kaki, Semua tak percaya kalau pasti wanita sedang bermimpi karena Tidak semua orang yang kakinya telanjang adalah hantu
“Bukan itu saja, kaki telanjang yang pucat.. Melayang di atas lantai” cerita Min Young dengan gaya menakutkan membuat semua wanita menjerit. Tapi para laki-lakinya hanya bisa menahan tawa. 

Joon Hyung dkk sedang berlatih, Juniornya menceritakan kalau hantunya  disebut hantu kaki telanjang, karenaMenurut orang-orang, 15 tahun yang lalu, wanita kehilangan medalinya karena doping dan ia adalah pelari yang bunuh diri dengan melompat dari gedung, jadi itu adalah hantunya.
“Apakah hantunya cantik?” tanya Tae Kwon malah berpikiran yang lain, Joon Hyun meminta maaf dengan tingkah temanya meminta agar melanjutak kembali ceritanya. 

Di tim senam Soo Bin menceritakan kalau atlet ini meminum pil diet yang diberikan temannya, Kemudian gagal dalam tes doping, lalu berubah menjadi hantu dan mencari temannya setiap malam, Semua pun bergidik  karena ceritanya sangat menakutkan sekali. Si Ho terlihat tak eduli dan sibuk berlatih dengan pitanya. 

Bok Joo sibuk memasakan koyo di punggungnyanya, tapi malah menempel dibajunya. . Ayahnya akhirnya membuka pintu karena anaknya tak keluar kamar ketika memanggilnya untuk makan. Bok Joo kaget mengatakan apda ayahnya akan segera keluar setelah berganti pakaian, setelah ayahnya pergi menyembunyikan koyonya diatas meja makan.
Tuan Kim masak Pasta kacang kedelai, Bok Joo terlihat senang dengan mengambil mangkok lain untuk mencampur nasinya. Tuan Kim dengan penuh perhatian mencampur nasi dan juga pasta buatanya. Bok Joo bertanya apakah ayahnya tidak akan menanyakan pekerjaan paruh waktunya. Tuan Kim pikir  tidak perlu bertanya, Selama itu bukan sesuatu yang buru dan tidak akan ikut campur lagi.
“Kau bisa kembali ke kampus kalau kau mau dan Lakukan apa yang kau inginkan, Itu hidupmu, bukan hidup ayah” kata Tuan Kim lalu menyuapi anaknya, Bok Joo pun membuka mulutnya dengan lebar dan berkomentar kalau terlalu asin. Tuan Kim pun menambahkan nasi kemangkok.
“Tapi Kemana Dae Ho pergi sepagi ini? Aku belum melihatnya seharian” ungkap Tuan Kim pada adiknya yang tak ikut sarapan. 

Pelatih Choi menjerit kesal merasa dirinya sudah gila, dan berjanji tidak akan minum alkohol lagi karena Alkohol selalu membuat masalah baginya. Kakaknya yang sedang mengangkat jemuran bertanya apa yang terjadi pada adiknya itu. Pelatih Choi terlihat kebinggungan dengan yang akan dilakuanya sekarang.
“Apa kau minum-minum dan melakukan sesuatu?” tanya Kakaknya, Pelatih Choi tak mau membahasnya dengan menyalahkan semua ini akibat dari kakaknya, yang meminjam uangnya. Sang kakak jadi ikut kesal merasa  tidak seharusnya bicara lagi
Pelatih Choi benar-benar frustasi dengan yang dilakukannya saat mabuk, lalu menyakinkan diri kalau mabuk, jadi lebih baik berpura-pura tidak terjadi apa-apa, karena Mungkin Dae Ho juga mabuk dan tidak mengingatnya.
Kakak pelatih Choi menyapa pelanggan yang datang, ternyata Dae Ho datang pagi-pagi ke tempat salon dan melihat Pelatih Choi sedang berjongkok, pelatih Choi langsung jatuh lemas ketika melihat Dae Ho yang datang ke tempatnya setelah kejadian semalam.
“Apa yang kau lakukan di sana?Aku membawakan makanan sup anti mabuk” kata Dae Ho, Pelatih Choi pun buru-buru berdiri. 


Bok Joo dengan senior dan juga Ji Soo minum kopi bersama didepan gudang, Managernya memuji Bok Joo yang berkerja dengan baik jadi sangat menyukainya. Bok Joo menceritakan kalau ayahnya  membuka restoran ayam di rumah, dengan berkomentar kalau memang dirinya itu  pekerja alami
“Apa kau punya pacar?Kalau tidak, akan kukenalkan dengan keponakanku” kata si manager. Bok Joo terlihat penuh semangat mendengarnya.
“Hei, kau ‘kan sudah punya pacar.Pria dengan mata tajam yang aku temui kemarin, Dia mirip denganku” ucap Ji Soo, Bok Joo mengaku kalau Joon Hyung bukan pacarnya.
“Hei.. Ayolah, aku bisa tahu kalau kalian lebih dari sekedar teman Dia bahkan memelototiku” ungkap Ji Soo tak percaya, Bok Joo menyakinkan kalau Joon Hyung hanya seorang teman yang kebetulan seorang pria, serta seorang manusia
“Bukankah aku lebih baik daripada dirinya?” kata Ji Soo bangga, Bok Joo pun memuji Ji Soo yang memang kelihatan jauh lebih baik, Keduanya pun tertawa bersama dan Bok Joo pun tetap meminta agar bisa dikenalkan pada keponakan sang manager. 

Tae Kwon mengajak Joon Hyung untuk pergi ke  cyber kafe dan bermain. Joon Hyung menolak karena tidak ingin bermain. Tae Kwon pun tak memaksa dengan keputusan Joon Hyung lalu pamit pergi dan keluar melewati jendela mengunakan tali. Joon Hyung meliirk temanya kalau memang sudah pergi.

Ia langsung berdiri mengeluarkan ponselnya kalau Bok Joo bahkan bekerja lembur hari ini dan mengingat saat wajah Bok Joo seperti terpana menceritakan tentang “Oppa” yang ada ditempat kerjanya. “ Dia pekerja paruh waktu dan memperlakukan aku seperti adiknya”
“Si licik itu, dia memberikan aku pandangan yang kotornya” umpat Joon Hyung kesal. 


Bok Joo sibuk memindahkan barang-barang ke atas trolly, lalu melihat tali sepatunya yang lepas dan kesusahan saat membungkuk badan karena tubuhnya yang tambun. Joon Hyung tiba-tiba datang menarik bagian kepala jaket Bok Joo agar tak menutupi kepalanya.
“Bagaimana kau bisa masuk kesini?” tanya Bok Joo binggung, Joon Hyung heran dengan pertanyaan tentu saja dengan berjalan kaki.
“Apa pekerjaanmu masih banyak?” tanya Joon Hyung, Bok Joo menganguk, dan bertanya kenapa harus datang ke tempat kerjanya lagi.
“Aku pergi ke klub, tapi gadis-gadisnya tidak cantik” ungkap Joon Hyung seperti ingin memberitahu tak ada tujuanya datang ke tempat Bok Joo.
“Jangan terlalu sering pergi ke klub, tulang-tulangmu nanti sakit” kata Bok Joo, Joon Hyung merasa kalau Tulangnya itu sangat kuat dan menawarkan bantuan Kalau pekerjaanmu banyak, Bok Joo menolak lebih baik pergi saja sebelum ada yang melihatnya. 

Joon Hyung tetap membantu dengan mendorong trolly besar yang masuk ke dalam lorong. Bok Joo menyuruh Joon Hyung untuk pulang saja dan tak perlu membantunya. Joon Hyung pikir Bok Joo harus menyelesaikannya dan pulang. Bok Joo mengatakan kalau hanya tidak mau orang salah paham, Joon Hyun bingung dengan perkataan Bok Joo.
“Mereka pikir kau itu pacarku dan tidak percaya kalau kau cuma temanku Kalau mereka melihat kita, mereka pasti akan salah paham, jadi pergilah” kata Bok Joo seperti risih.
“Mereka tidak salah paham” ungkap Joon Hyung, Bok Joo terlihat binggung melihat tatapan mata temanya yang terlihat serius.
“Kau bukan hanya sekedar teman bagiku” ungkap Joon Hyung dengan mendorong trolly agar tak menghalangi pandanganya.
Bok Joo terlihat kaget, Joon Hyung mengaku kalau Bok Joo juga teman spesial baginya, lalu meminta agar Bok Joo bisa mengerti yang dikatakan itu. Bok Joo hanya menatap binggung, Joon Hyung tiba-tiba mendekat memandang wajah Bok Joo dan memegang kepalanya, dan langsung menciumnya. Bok Joo terlihat kaget mencoba mendorong Joon Hyung yang menciumnya, lalu berteriak kalau Joon Hyung sudah gila.
“Ya, aku sudah gila, karena Kalau tidak, aku tidak melakukan ini” ucap Joon Hyung, Bok Joo binggung mendengarnya. Joon Hyung mengumpat Bok Joo itu bodoh.
“Aku menyukaimu, Bukan sebagai teman, tapi sebagai seorang wanita.  Kalau aku tidak melihatmu, maka aku jadi penasaran Kalau kau depresi, maka  aku merasa marah Kalau kau tersenyum, itu membuat aku senang, kalau kau sakit, maka aku merasa khawatir. Itu membuat aku jadi gila jadi Itu artinya... Aku menyukaimu, benarkan?” kata Joon Hyung,Bok Joo hanya terdiam dan terlihat masih shock.

Sementara Tae Kwon yang baru pulang mengetuk jendela kamarnya, sambil menelp tapi tak diangkat oleh Joon Hyung, berpikir temanya itu  sudah tertidur lelap. Dengan wajah binggung karena ada yang mengunci jendela kamar dan membuatnya kedinginan diluar.
Sementara Sun Ok bersembunyi di ruangan cucian dengan berbicara pada Ibunya ditelp kalau tidak bisa pulang sekarang karena latihan musim gugur sudah dimulai, serta akan menginap minggu depan, jadi akan pulang nanti, lalu menyuruh agar mempekerjakan orang lain daripada menyuruhnya, saat itu ponsel pun langsung ditutup.
Ketika Sun Ok akan pergi, tiba-tiba seseorang masuk melewati jendela, dan ingin berteriak. Tae Kwon langsung memberitahu kalau ia yang datang,  Sun Ok pun bisa bernafas lega, lalu bertanya kenapa datang dari jendela. Tae Kwon menceritakan pergi keluar untuk bermain, tapi seseorang mengunci jendelanya lalu melihat jendela ruang cuci terbuka serta  suara Sun Ok yang kedengarannya tidak asing
“Apa kau mendengar semuanya?” tanya Sun Ok panik karena tak ingin rahasianya terdengar.
“Tidak, aku tidak mendengar perkataanmu, hanya mendengar suaramu” kata Tae Kwon, Sun Ok pun mengajak pergi bersama karena akan membuat dalam masalah. 

Tiba-tiba terdengar suara Nan Hee yang mencari Sun Ok, keduanya langsung bersembunyi di samping mesin cuci. Sun Ok dan Tae Kwon saling menatap seperti merasa canggung karena saling berdekata. Nan Hee keluar kamar mandi karena merasa terlalu banyak makan ceker membuat perutnya terasa sakit.
“Tapi Kemana perginya Sun Ok tengah malam begini?” ungkap Nan Hee, lalu ketika melewati lorong melihat sosok wanita berbaju putih dengan rambut panjang terlihat menyeramkan.
Nan Hee menjerit ketakutan karena yang baru dilihatnya benar-benar sosok hantu. Beberapa atlet pun keluar kamar menanyakan apa yang terjadi pada Nan Hee. Nan Hee menunjuk kalau melihat Ada hantu. Sun Ok akhirnya keluar dari ruangan cuci, Nan Hee langsung melompat dipelukan temanya karena ketakutanya, saat itu juga diam-diam Tae Kwon menlompat keluar saat kegaduhan terjadi. 


Joon Hyung terdiam dengan memegang pohon dan tak sengaja mengelupaskan kulitnya, lalu meminta agar Bok Joo berhenti  menghukumnya dan bicaralah. Keduanya berada di bagian atas dengan pemandangan kota seoul dimalam hari. Bok Joo langsung melirik sinis, bertanya kenapa harus dirinya, Joon Hyung binggung dengan pertanyan Bok Joo.
“Itu tidak masuk akal, Belum lama aku menangis dan bersedih karena kakakmu. Bagaimana kau bisa... Apa karena aku mengasihani aku? Pria tidak menyukaiku, dan aku belum pernah punya pacar.” Kata Bok Joo
“Hei... Aku tidak melakukan amal... Aku tidak menjelaskan kenapa, karena  Tidak ada alasan untuk menyukai seseorang. Aku menyukaimu karena memang aku menyukaimu. Selain itu, aku menyadari... kalau Aku sudah mulai suka padamu sejak lama, Kau adalah cinta pertamaku” ungkap Joon Hyung mengaku semuanya.

Bok Joo seperti tertawa mengejek mendengarnya, Joon Hyung berpikir kalau Bok Joo membencinya. Bok Joo mengaku tidak membencinya, lalu mengaku menyukai Joon Hyung juga karena Belakangan ini, lebih bergantung padanya daripada Sun Ok dan Nan Hee dan membuatnya  merasa aman dan sejujurnya, lumayan tampan
“Tapi... Aku menyukaimu sebagai teman, Aku tidak pernah merasakan romansa denganmu” ungkap Bok Joo yang tak memiliki getaran apapun.
“Kalau begitu mari kita mulai sekarang, Berkencanlah denganku... Satu bulan saja, Lalu Lihat apa kau tertarik padaku... Dan cari tahu bagaimana aku sebagai pacarmu, Kau bisa Dapatkan pengamalan penuh dan putuskan apakah kau mau melakukannya atau tidak” ucap Joon Hyung seperti memberikan tawaran pada pembeli
“Memangnya ini siaran home shopping? Itu kedengarannya menggelikan sekali” keluh Bok Joo, Joon Hyung pun mengartikan kalau Bok Joo akan menolaknya.
“Kita sudah melalui banyak hal bersama, Kau setidaknya harus memberikan aku kesempatan” ungkap Joon Hyung.
Bok Joo hanya bisa diam, Joon Hyung menganggap kalau itu jawaban Bok Joo setuju dan mengajaknya segera pergi karena cuaca semakin dingin. Bok Joo hanya diam saja, Joon Hyung pun berteriak memanggilnya, Bok Joo mengedumel sendiri kenapa harus dirinya mengikuti Joon Hyung. 

Keduanya berjalan pulang tapi Bok Joo terlihat canggung dengan berjalan dibelakangnya, Joon Hyung mengeluh temanya itu benar-benar keterlaluan, Bok Joo heran kenapa Joon Hyung bisa berkata sepert itu., Joon Hyung memberitahu Bok Joo itu terlihat tidak kerena karena bersikap canggung padanya. Bok Joo mengelak.
“Memangnya apa yang aku harapkan? Mungkin tidak pernah ada pria yang mengakui perasaannya padamu Berhentilah bersikap canggung begitu,  da bersikap biasa saja”kata Joon Hyung.
“Aku memang biasa-biasa saja, tapi pikiranmu yang tidak normal” kata Bok Joo kesal 

Saat itu Nan Hee menelp Bok Joo, dengan memeluk Sun Ok karena ketakutan menceritakan kalauhampir mati karena serangan jantung karena sangat takut, Ia memberitahu baru saja melihat hantu dan tidak bisa menjelaskannya lewat telpon dan merasa kalau Ketakutanku akan berkurang kalau Bok Joo ada didekatnya.
Sun Ok seperti lelah dengan sikap temanya yang kekanakan, Bok Joo pun akhirnya akan pulang lebih dulu lalu datang ke asrama. Joon Hyung bertanya apakah temanya memerlukan Bok Joo sekarang, Bok Joo menganguk, karena Nan Hee bilang melihat hantu, jadi merasa ada sesuatu yang terjadi jadi harus cepat-cepat pergi.
Joon Hyung ingin mengantarnya pulang tapi Bok Joo menolak menyuruhnya pergi saja. Joon Hyung melihat Bok Joo memang menyayangi dan sangat setia pada temannya, bahkan menolaknya sesuai dugaan, tapi menurutnya semua kesalahan musang itu. Lalu melihat sesuatu yang terjatuh dijalan. 

Ia melihat sebuah dompet dan membuka didalamnya ada tanda pengenal nama Bok Joo dengan foto sambil tersenyum, lalu melihat banyak sekali uang yang dibawanya, lalu berpikir kalau baru saja gajian dan akhirnya membawa pulang.
Joon Hyung pun duduk diatas tempat tidurnya, ingin melihat isi dompet Bok Joo dengan melihat ID Card wajah Bok Joo, mengejeknya kalau wajahnya itu masuk dalam daftar orang yang dicari,  lalu berkomentar Dari matanya sampai ke hidungnya, Bibirnya, semuanya biasa-biasa saja.
“Tapi kalau disatukan, akan terlihat harmonis dan imut” ungkap Joon Hyung memujinya, lalu menemukan foto Jae Yi yang masih tersimpan dan langsung membuangnya dengan penuh amarah.
Lalu ia melihat selembar kertas yang disimpan oleh Bok Joo dengan tulisan "Hal yang ingin aku lakukan".  Dengan "Pertama-tama, belajar di perpustakaan." Menurutnya Bok Joo pasti akan tertidur pada lima menit pertama  dan bertaruh 100 dolar. Untuk bagian yang kedua sudah mendengar kalau Bok Joo itu ingin bermain piano.
"Ketiga, pergi ke taman bermain pada hari kerja Dan naik lima atraksi." Joon Hyung bisa mengerti karena pada saat hari libur, sangat membuang-buang waktu dengan antriannya panjang
Ia pun melihat bagian yang keempat menurutnya itu yang  paling penting dan sebagai kuncinya,  menurutnya Bok Joo itu memiliki Keinginan yang sangat rendah hati bahkan mengenai kekasihnya. Tae Kwon yan sedang tertidur merasa tergangu dengan Joon Hyung yang berbicara sendiri, Joon Hyung pun berbisik kalau memperoleh informasi pada saat yang sangat penting. 

Nan Hee mulai menceritakan kejadian pada Bok Joo saat keluar dari kamar mandi melihat sosok wanita berpakaian putih berada di lorong,  dengan rambutnya terurai, menurutnya hampir kencing dicelana karena ketakutan.
Sun Ok pun merasa kalau Nan Hee juga akan jadi dikenang Sebagai gadis yang kencing di celana karena hantu. Sementara Bok Joo hanya diam mengingat saat Joon Hyung menciumnya lalu mengakui kalau menyukainya, wajahnya langsung memerah, Nan Hee merasa tubuhya merasa merinding tapi Sun Ok tetap tak percaya dengan ceritanya.

“Tapi aku senang, kejadian itu membantu kita bersama-sama kembali seperti ini, Kapan kau akan mulai latihan, Bok Joo?” ucap Sun Ok, Bok Joo tersadar dari lamunannya.
“Cepatlah kembali, Bok Joo. Aku memerlukanmu untuk mengusir hantu itu” ungkap Nan Hee, Sun Ok pun setujukarena Bok Joo tidak kenal takut yang bisa menangkap hantu itu lalu heran melihat wajah Bok Joo yang terlihat memerah.
Bok Joo pun tersadar, merasa kalau terlalu dingin dengan cuaca diluar dan berusaha untuk tetap tenang 


Bok Joo akhirnya tidur dengan Nan Hee terlihat gelisah dan melihat botol air minum yang kosong, perlahan akan berjalan ke ruang tengah lalu merasakan sesuatu seperti ada yang berbunyi menakutkan. Saat itu melihat sosok wanita berambut panjang sedang makan didepan kulkas. “Siapa... Siapa kau?” tanya Bok Joo ketakutan, saat itu terlihat sosok hantu yang membuat takut seisi asrama yaitu Si Ho, terlihat sangat menyedihkan. 
bersambung ke episode 12 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar