PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 30 Desember 2018

Sinopsis Fluttering Warning Episode 16 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN

[Sup Ikan Pollack Young Hee]
Yoo Jung membantu ayahnya direstoran, Tuan Yoon pikir bisa melakukan sendiri jadi Yoo Jung bisa istirahat saja. Yoo Jung pikir sedikit jadi Ayahnya bisa  istirahat saja. Saat itu Dokter Ahn dan istrinya datang, Tuan Yoon pun mempersilahkan duduk.
“Kau tak berubah.” Ucap Istri Dokter Ahn pada Tuan Yoon, Tuan Yoon pikir keduanya juga kelihatan sehat.
“Yoo Jeong bilang kalian akan datang makanya sudah dia menyiapkannya.” Ucap Tuan Yoon memberikan sendok. Istri Dokter Ahn tak percaya kalau  Bintangnya sendiri yang menyiapkan
“Kupikir akan dilangsungkan tanpa kami karena kami tak dihubungi.” Ucap Istri Dokter Ahn
“Mana mungkin. Kalian seperti keluarga Woo Hyeon. Jadi Aku ingin mengatakannya langsung... Aku mohon bantu pernikahan kami.” Ucap Yoo Jung
“Woo Hyun selalu bilang takkan menikah tapi sekarang dia menikah. Ada ungkapan, selalu ada seseorang untukmu.” Kata Dokter Ahn. Tuan Yoon pikir mereka berdua seperti itu.
“Kami tak ada pilihan selain hidup bersama. Tapi Yoo Jeong, apa kau harus menikah?” ucap Istri Dokter Ahn
“Hei... Kau gila? Besok dia akan menikah. Apa maksudmu mengatakan itu?” keluh Dokter Ahn.
“Kenapa? Dulu kau manis sebelum kita menikah. Tapi sejak menikah, kau berubah total. Pernikahan, terutama bagi wanita, seperti kuburan. Ucap Istri Dokter Ahn kesal
“Yoo Jeong, jangan dengar kata-kata anehnya... Pria tergantung bagaimana wanitanya Dan Woo Hyeon sangat berbeda dariku.” Kata Dokter Ahn menyakinkan.
Tuan Yoon melihat keduanya menyuruh makan saja karena supnya  Sudah semakin dingin. Istri Dokter Ahn pikir Seharusnya tak bicara begitu. Yoo Jung dengan sopan merasa tak masalah. Istrinya Dokter Ahn pikir kalau Woo Hyun pasti jadi suami yang hebat.
“Tapi adakalanya, kami juga bahagia.” Kata Istri Dokter Ahn. Suaminya membenarkan.
“Ya, menurutku menikah itu baik tapi kalau terlahir kembali,  lebih baik melajang saja.” Ucap Dokter Ahn
“Ya, aku juga. Kalau terlahir kembali maka aku takkan mau menikah lagi. Kalau harus menikah, maka aku tak mau dilahirkan lagi.” Ucap Istri Dokter Ahn mulai adu mulut mereka saling menyuapi. 



“Tiap kali tanya pernikahan pada orang yang sudah menikah, jawabannya selalu begitu. Pada waktu bahagia, katanya persabahatan yang membuat pernikahan bertahan.” Keluh Yoo Jung kesal
“Semua tergantung dirimu. Selama menikah dengan ibumu, ayah selalu bahagia.” Kata Tuan Yoon. Yoo Jung seperti bisa bernafas lega.
“Kelak saat putriku menikah, aku berharap dapat bercerita soal pernikahan seperti ayah.” Ucap Yoo Jung. 

[Choego Group]
Nyonya Ahn datang menemui anaknya di ruangan,  karena Sepertinya besok tak ada waktu untuk bicara sendiri dengan anaknya makanya hari ini ibu harap bisa bicara sebentar lalu bertanya apakah sangat sibuk
“Mendadak aku harus bekerja di sini dan banyak yang harus kupelajari... Ibu Duduk dulu saja” kata Yoo Jung.
“Selama ini menggunakan ketua sebagai alasan dan menyalahkan kepala direktur, sementara ibu bersembunyi menghindari tanggung jawab. Ibu tahu kalau juga banyak menyakitimu. Ibu memaksamu cepat dewasa dan sendirian. Maafkan ibu. Meski demikian, kau tumbuh menjadi luar biasa. Terima kasih.” Kata Nyonya Ahn seperti akan berpisah dengan anaknya.
“Aku takkan kemana-mana. Kenapa ibu seperti ini?” ucap Woo Hyun.
“Kau memulai hidup baru. Jadi Lupakan semua masa lalu dan kedepannya selalu berbahagia.” Saran ibunya.
“Ya. Pasti.,,, Ibu juga, jangan merasa bersalah padaku lagi.” Kata Woo Hyun. Nyonya Ahn menganguk mengerti.
“Apa kesehatan ketua benar-benar buruk?” tanya Nyonya Ahn khawatir.
“Dia harus fokus pada operasi dan penyembuhan. Tapi karena perusahaan, dibiarkan semakin parah.” Cerita Woo Hyun. Nyonya Ahn sedih mendengarnya. 



“Kau bilang tulus ingin hidup sebagai ayah dan anak selama sisa waktumu.” Kata Ibu Woo Hyy pada suaminta
“Aku tahu yang ingin kau katakan. Tapi demi melindungi posisi ini, baik atau buruk, aku tak bisa seenaknya. Bahkan ingin mati saja tak bisa.” Kata Tuan Cha. Ibu Woo Hyun mengeluh dengan ucapan Tuan Cha.
“Se Hyun dan Woo Hyun, sebelum aku lengser, harus kusiapkan pelindung yang kuat untuk mereka sebelum aku lepas tangan. Agar anak-anak mampu bertahan. Selama ini aku berjuang melindungi posisi ini, tapi aku tak mau kehidupan anak-anakku seperti aku.” Kata Tuan Cha. Ibu Woo Hyun mengerti.
“Aku akan turun setelah membangun pelindung kuat untuk kedua putraku. Dan pada saat itu mereka akan jadi pelindungku.”kata Tuan Yoon
“Woo Hyeon sangat mengkhawatirkanmu.” Ucap Nyonya Ahn
“Terima kasih telah membesarkan Woo Hyun dengan sangat baik.” Kata Tuan Yoon. Nyonya Ahn pikir tak berbuat apa-apa.
“Aku menyiksamu, mencegahmu melahirkan anak yang mungkin kelak jadi masalahku... Tapi kau selalu bertahan Dan membesarkan Woo Hyeon dengan baik. Itu perbuatan yang mulia.” Ucap Tuan Cha. Nyonya Ahn tak bisa berkata-kata. 


Woo Hyun menelp CEO Han bertanya apakah  sudah periksa penawaran dari mereka karena mendengar menolak tawaran ketua Tapi darinya adalah tawaran yang berbeda. CEO Han mengaku  sudah memeriksanya dan ingin bekerja sama dalam tawaran ini. Woo Hyun senang mendengarya.
“Aku lebih menyukainya karena bukan untuk sekali, tapi berkelanjutan. Anak-anak berbakat tapi tak mendapat kesempatan. Itu juga impianku untuk mendidik mereka. Kurasa proyek ini akan cepat berhasil karena mendapatkan partner yang tepat.” Ucap CEO Han
“Aku akan menghubungimu lagi setelah detailnya final... Kau bilang Jadwal Yoo Jeong berubah? Perubahan apa?” tanya Woo Hyun
“Dia merasa bersalah padamu, sepertinya dia masih belum memberitahumu. Kami punya waktu sekitar satu bulan. Tapi perkembangan proyek cepat makanya jadwal dimajukan. Aku paham tapi waktu kami bersama sangat singkat. Kurasa dia merasa bersalah dan cemas. Tolong bicara padanya agar dia tak merasa cemas.” Jelas CEO Han. 


Di dalam mobil, Yoo Jung terlihat gugup duduk bersama dengan Woo Hyun. Woo Hyun pikir Tinggal besok saja jadi Yoo Jung  pasti cemas tak tahu harus melakukan apa. Yoo Jung menyangkal karena menantikannya dengan penuh antisipasi. Woo Hyun tak percaya mendengarnya.
“Aku sudah dengar dari CEO Han.” Kata Woo Hyun terlihat marah
“Dia berusaha keras mengubahnya. Tapi tetap saja tak bisa dilakukan” ucap Yoo Jung
“Apa maksud akal, seminggu setelah menikah berpisah enam bulan? Mungkin sebaiknya pernikahan diundur.” Ucap Woo Hyun marah
“Apa Satu minggu? Apa Dia bilang satu minggu? CEO Han bilang dua minggu.... Woo Hyeon, maaf... Ini Tak bisa kubatalkan karena kurang sehari dan kurasa harus kita laksanakan.” Ucap Yoo Jung merengek. Woo Hyun seperti berpura-pura marah.
“Setelah ketua selesai dioperasi aku akan menyusulmu.” Kata Woo Hyun, Yoo Jung langsung bersemangat mendengarnya.
“Aku selalu sibuk dan melimpahkan semua padamu, bahkan aku tak menelepon. Tapi kau pengertian dan menunggu.” Ucap Woo Hyun tersenyum bahagia.
“Aku juga. Akan pulang kalau ada jadwal kosong. Walau hanya untuk melihatmu sebentar.” Ucap Yoo Jung
“Enam bulan akan cepat berlalu. Kalau kita ingat lagi satu per satu kenangan kita. Waktu akan berjalan cepat, kan?” ucap Woo Hyun
“Aku tak bisa mengatakannya karena merasa sangat bersalah. Tapi Syukurlah.” Ucap Yoo Jung
“Kelak, cerita padaku dulu apapun masalahnya. Kini aku orang terdekatmu.” Ucap Woo Hyun. Yoo Jung menganguk mengerti.



Yoo Jung mencoba tidur karena esok akan menikah tapi terlihat gelisah, Sementara Woo Hyun masih berkerja di kantor sebagai  Kepala Direktur, terlihat ikut gelisah.  Yoo Jung akhirnya memilih untuk berolahraga di dengan berlari-lari kecil karena Kalau tubuhku kelelahan maka akan mengantuk.
“Aneh.. Rasanya... tak mengantuk... harusnya aku lelah... Tapi tak mengantuk, bahkan Jantungku berdebar-debar.” Ucap Yoo Jung lalu melihat ponselnya, kalau Woo Hyun menelp
“Kau belum tidur.” Ucap Woo Hyun mendengar suara Yoo Jung yang mengangkatnya.
“Aku olahraga selama satu jam tapi belum mengantuk. Bahkan Aku jadi semakin sadar.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun bertanya apakah Yoo Jung merasa gugup
“Jantungku berdetak kencang, jadi mungkin gugup.” Ungkpa Yoo Jng
“Sampai sekarang aku masih tenang, tapi tak bisa konsentrasi. Aku terus memikirkan banyak hal.” Cerita Woo Hyun
“Sehari sebelum menikah, semua mungkin juga begini, kan? Beberapa jam lagi kita akan bertemu, tapi rasanya ingin bertemu sekarang.  Bagaimana kalau karena ini kita sama sekali tak bisa tidur?” ucap Yoo Jung
“Itu Buruk untuk kulitmu.” Kata Woo Hyun. Yoo Jung panik karena tak ingin jelek dihari penikahanya.
“Sepertinya harus kupaksa tidur. Woo Hyeon, kau juga cepat pulang.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun pun menyuruh Yoo Jung untuk cepat tidur dan akan bertemu besok.
Yoo Jung pun berbaring disofa mencoba agar berusaha tidur lalu mensugesti dirinya kalau mengantuk dengan mulai menghitung  Satu domba sampai Lima domba tapi tetap saja tak bisa tidur.
“Aku sudah sering menikah dalam drama dan film, Apa aku sangat gugup?”keluh Yoo Jung kesal sendiri. 



So Ra menemani Yoo Jung di ruang make up lalu mengucapkan Selamat. Yoo Jung pun mengucapkan Terima kasih. CEO Han datang terlihat senang karena Yoon Yoo Jeong akan menikah. Yoo Jung meminta maaf karena Harusnya CEO Han yang menikah lebih dulu.
“Akan kuputuskan menikah atau tidak setelah melihat kehidupan pernikahanmu. Jadi kalau ingin aku menikah, maka kau harus bahagia.” Ucap CEO Han. Yoo Jung menganguk mengerti.
“Kalau berubah pikiran walau saat ini, katakan saja, Masih belum terlambat. Ini kesempatan terakhirmu.” Ucap CEO Han.
“Apa maksudmu? Bahkan saat ini aku ingin sekali melihat Woo Hyeon. Aku tak mau berpisah dengannya. Apa aku Tak usah ke Amerika saja?” kata Yoo Jung tak ingin berpisah.
“Kau, jangan mengatakan hal yang akan merepotkan lagi!” tegas CEO Han memperingati. Yoo Jung menganguk mengerti.
“Dasar Menyeramkan, orang akan percaya kalau dia pimpinan agensi.”keluh Yoo Jung
“Perayaan adalah perayaan, tapi kerja tetap kerja.” Tegas CEO Han. Yoo Jung kembali mengangguk mengerti. 


Tuan Cha berada dalam mobil bersama dengan anaknya, lalu berkata kala Woo Hyun pasti bisa dan ternyata  Woo Hyun bisa beradaptasi lebih cepat dari dugaannya. Woo Hyun pikir itu  Karena bidangnya tak asing baginya. Tuan Cha pikir sebelumnya tak mengaku Woo Hyun.
“Bahkan aku mengabaikan hingga mengalami banyak kesulitan, tapi kau tumbuh dengan baik... Terima kasih... Kini kau punya keluarga sendiri. Aku yakin kehidupanmu akan lebih baik lagi... Selamat.” Ucap Tuan Cha. Woo Hyun menganguk mengerti.
“Aku diizinkan menyaksikan peristiwa penting ini, terima kasih.” Kata Tuan Cha.
“Tapi, apa kau merasa tak enak badan?” tanya Woo Hyun melihat ayahnya. Tuan Cha mengaku tak apa-apa
“Kau kelihatan tak sehat dan nafasmu juga pendek-pendek. Apa Kau sudah periksa tekanan darah dan tanda vital lainnya?” tanya Woo Hyun khawatir. Tuan Cha mengaku Tak ada masalah dan merasa baik saja.
“Pada hari pernikahan anaknya, orangtua mungkin merasa gugup.” Kata Tuan Cha menyakinkan.
Woo Hyun menerima telp memberitahu kalau  hampir sampai yaitu Sekitar sepuluh menit lagi


Di dalam taman sudah dibuat layaknya tempat perayaan pernikahan, Dokter Ahn dan istriny datang lebih dulu dan Reporter Nam mengambil foto, lalu  ibu Woo Hyun dengan bangga memakai baju yang diberikan oleh Yoo Jung.
CEO Han dan Tuan Yoon datang bersama, setelah itu Keluarga Tuan Cha bersama dengan Nyonya Goo dan juga Se Hyun. Semua tamu sudah duduk, Yoo Jung dan Woo Hyun sudah siap masuk ke ruangan pernikahan.
 “Semalam, malam yang paling panjang.” Bisik Yoo Jung. Woo Hyun mengaku tak bisa tidur juga
“Aku benar-benar tak ingin ke Amerika. Entah apa yang akan diperbuat Jae Kyeong Eonni, tapi setelah menikah, apa kita sebar rumor aku pensiun?” bisik Yoo Jung
“Kalau begitu, CEO Han akan menghabisi kita. Tapi Kalau berjauhan terlalu berat, maka aku akan hentikan semua dan menemuimu.” Ucap Woo Hyun. Yoo Jung senang mendengarnya. 


“Mempelai sudah tiba... Kita akan mulai upacara pernikahan Cha Woo Hyeon dan Yoon Yoo Jeong.” Ucap MC meminta keduanya masuk.
Woo Hyun dan Yoo Jung masuk dengan wajah bahagia, MC minta tamu untuk memberi tepuk tangan yang meriah lalu acara selanjutnya mempelai akan membacakan janji pernikahan untuk satu sama lain di hadapan hadirin.
“Istriku yang bersusah payah memperlihatkan citra sempurna di hadapan orang lain, aku akan selalu melindungnya agar dia dapat nyaman dan bebas di rumah.” Ucap Woo Hyun
“Suamiku yang haus akan kenangan, sesibuk atau selelah apapun, kita akan berlibur sekali dalam sebulan untuk menciptakan kenangan indah.” Kata Yoo Jung
Tiba-tiba Tuan Cha jatuh dari tempat duduk dan tak sadarkan diri, Woo Hyun panik melihat ayahnya begitu juga Se Hyun, keduanya mencoba menyadarkan ayahnya. Yoo Jung pun dibuat bingung.


Yoo Jung menunggu di lorong rumah sakit, Woo Hyun datang menemuinya. Yoo Jung ingin tahu keadaan Ketua Cha. Woo Hyun memberitahukalau  Operasi berjalan baik dan sudah sadar. Yoo Jung bisa bernafas lega karena baik saja walaupun tubuhnya terasa lemah.
“Aku khawatir yang akan terjadi kalau situasinya memburuk.” Ucap Yoo Jung
“Maaf pernikahan kita jadi seperti ini.” Kata Woo Hyun. Yoo Jung pikir merasa tak masalah. 


Tuan Cha sudah dirawat dalam ruangan, Nyonya Goo dkk datang mendekati Woo Hyun ingin tahu keadaan Tuan Cha. Woo Hyun memberitahu kalau Ada tekanan di otaknya yang menyebabkan shock. Nyonya Goo ingin tahu  Apa akan mempengaruhi kegiatan sehari-hari
“Dia segera dibawa ke RS danoperasi sukses jadi dia akan baik saja.” Ucap Woo Hyun. Nyonya Ahn bisa mengucap syukur.
“Woo Hyeon, kau menyelamatkan ketua.” Kata Nyonya Goo
“Aku akan menjaganya di kamar, kalian pulang saja.” Ucap Woo Hyun. Nyonya Ahn ingin tahu keadaan Yoo Jung.
“Maaf pernikahan kalian jadi seperti ini.” Kata Nyonya Goo. Woo Hyun tak bisa berkata-kata. 


Yoo Jung duduk dengan wajah sedih disofa, lalu bertanya pada CEO Han  apa arti kejadian hari ini. CEO Han pikir kalau kejadian ini tak ada artinya. Yoo Jung bertanya apakah ia Woo Hyun itu sudah menikah atau tidak. CEO Han meminta Yoo Jung untuk Jangan terlalu pikirkan hari ini dan istrinya saja.
Akhirnya Yoo Jung duduk sendirian disofa, CEO Ha keluar kamar melihat Yoo Jung yang menangis seperti terlihat sedih juga. 

Tuan Cha melihat Woo Hyun sedang menjaganya, Woo Hyun bertanya apakah Tuan Cha merasa tak nyaman. Tuan Cha mengaku tak apa-apa.  Dan menyuruh Woo Hyun agar Pergilah temui Yoo Jung.
“Kalau kau operasi seperti yang kuminta, hal ini takkan terjadi. Kau keras kepala dan nyawamu terancam.” Ucap Woo Hyun marah
“Maaf... Aku mengacaukan hari yang penting.” Kata Tuan Cha. Woo Hyun pun mengucap syukur karena Tuan Cha baik saja.
“Aku tak salah dengar, kan? Di ambang sadar dan tidak, aku dengar kau memanggilku ayah... Terima kasih..” ucap Tuan Cha. Woo Hyun pun tak berkata-kata. 


Yoo Jung datang menemui Woo Hyun yang sedang berjaga sambil sedikit tertidur. Woo Hyun terbangun melihat Yoo Jung yang datang. Yoo Jung ingin tahu keadaan Tuan Cha. Woo Hyun mengaku sudah jauh lebih baik. Woo Hyun pun mengucap syukur.
“Setelah kau pulang, kita menikah lagi. Aku akan siapkan semuanya. Selain waktu yang berlalu, tak ada yang berubah antara kita, kan?” ucap Woo Hyun
“Tak mungkin ada yang berubah.” Kata Yoo Jung. Woo Hyun mengatakan kalau mereka menikah lagi pada hari Natal. Yoo Jung menganguk setuju. 

[Sup Ikan Pollack Young Hee]
Yoo Jung sedih menyadarkan kepala di meja, Tuan Yoon memegang tangan anaknya menyakinkan kalau Kejadian ini mungkin agar menikah di hari yang lebih baik dan tampil lebih cantik. Yoo Jung pikir Kata-kata ayah benar.
“Maka percayalah, nyamankan dirimu sampai pulang.” Kata Tuan Yoon
“Kalau aku pergi, Yoo Joon akan ada di sana. Setelah bertemu dia, akan sedikit membaik. Maaf aku tak bisa berpamitan dengan wajah lebih senang.” Ucap Yoo Jung
“Ayah paham perasaanmu dan Ayah akan menjaga Woo Hyeon.” Ucap Tuan Yoon. Yoo Jung menyerahkan Woo Hyun pada ayahnya. 
“Jangan khawatir... Ayah tak bisa memberi makan putri ayah, sup ikan pollack selama setahun.” Kata Tuan Yoon. Yoo Jung pun baru menyadarinya. 


[Satu tahun kemudian]
CEO Han memberitahu Proyek Jeong kali ini disambut dengan baik jadi akan mulai kontrak untuk musim kedua. Reporter Nam memberitahu aklau Besok akan menerbitkan wawancaranya, dan menjadwalkan wawancara eksklusif via telepon.
“Peran Seong Hoon di musim kedua semakin besar, jangan lupa mempromosikan dia juga.” Ucap CEO Han. Reporter Joo mengangu mengerti.
“Untuk pekerjaan di Korea, hanya yang tayang sampai setengah tahun kedepan jadi kirim skrip yang masuk pada Yoo Jeong dan Seong Hoon.” Ucap CEO Han. Reporter Joo mengerti.
“Satu tahun cepat berlalu. Apa Semua permintaan Yoo Jeong sudah kau siapkan?” tanya CEO Han. Reporter Joo mengatakan  Saat ini semua sedang mempersiapkannya. CEO Han pun memujinya.
“Setelah ada kau, aku merasa nyaman.” Ungkap CEO Han. Reporter Joo hanya bisa tertawa bahagia. 


Woo Hyun bertanya pada Dokter Ahn apakah  sistem kesejahteraan berjalan baik. Dokter Ahn memberitahu kalau  Hasilnya bagus, dan pasien juga menunjukkan respon yang positif. Woo Hyun pikir  Kalau diterapkan sistem kesejahteraan budaya, Ia juga bisa menangani beberapa pasien.
“Tapi selama setahun penuh kau bekerja tanpa istirahat. Jadi Istirahatlah.” Ucap Dokter Ahn.
“Pikiranku lebih tenang karena tubuhku bekerja.” Kata Woo Hyun. Dokter Ahn bertanya apakah Yoo Jung  kali ini tak bisa pulang juga.
“Katanya kalau pulang, mungkin tak mau pergi lagi.” Ucap Wo Hyun. Dokter Ahn mengelu apakah merekatak menyelesaikan urusan yang tertunda?
“Pasti satu hari nanti.” kata Woo Hyun tersenyum. Dokter Ahn memastikan kalau Perasaan Woo Hyun tak berubah
“Kami kirim pesan atau telepon setidaknya sekali dalam sehari. Apa kami sudah berubah?” ucap Woo Hyun
“Mana mungkin aku tahu perasaan kalian.”komentar Dokter Ahn
Saat itu pesan dari Yoo Jung datang “Woo Hyeon, kau bisa pergi menemui ibuku? Cuaca Semakin dingin, aku khawatir.” Dengan senyuman bahagia Woo Hyun memberitahu Dokter Ahn kalau itu pesan dari Yoo Jung. Dokter Ahn tersenyum memastikan kalau keduanya tak berubah.
“Dia bilang apa? Apa Dia bilang cinta padamu? Wahh.. Beruntung sekali.” ucap Dokter Ahn iri 


Woo Hyun masuk ke dalam taman merasakan sangat dingin, tiba-tiba lampu dinyatakan dan Yoo Jung sudah ada dalam ruangan bersama dengan keluarganya. Ia terkejut karena Yoo Jung bilang tak akan datang. Yoo Jung mengaku sudah berjanji.
“Bila perasaan kita masih sama, maka kita akan menikah di hari yang sama setahun kemudian.” Ucap Yoo Jung mengaja mereka berdampingan. Acara penikahan pun dimulai, Woo Hyun dan Yoo Jung masuk ruang pernikahan untuk kedua kalinya.
“Kami berjanji akan saling menghormati dan saling mempercayai dengan cinta.” Ucap Keduanya. Mereka pun memberikan tepuk tangan yang meriah.
“Keduanya yang sebelumnya meniti jalan masing-masing, kini akan berjalan bersama... Sangat mengharukan! Para hadirin, mohon doa restunya dan ucapan selamat untuk pasangan baru kita!” ucap Joo Won sebagai MC
“Kini para tamu undangan dan... mempelai akan berfoto. Karena sebentar lagi ada pernikahan lain, tolong lebih cepat.” Ucap Reporter Nam. Mereka pun berdiri bersama pengantin lalu foto keluarga bersama.
THE END

Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Sinopsis Fluttering Warning Episode 16 Part 1

PS : All images credit and content copyright : MBN
Yoo Jung kembali ke rumah teringat kembali yang dikatakan Woo Hyun saat ditaman tempat ibunya.
Flash Back
“Sampai saat ini, kenangan terindah dalam hidupku, adalah saat bersamamu. Selama masa paling bahagia dalam hidupku,< maukah kau mendampingiku?” ucap Woo Hyun melamar Yoo Jung. Yoo Jung pun berkaca-kaca mendengarnya.
“Dia mengajak latihan agar bisa melamar.” Ucap Yoo Jung tersenyum bahagia. 

CEO Han masuk rumah, Yoo Jung pikir CEO Han hari ini akan pulang telat tapi diawal lalu bertanya apakah Yoo Jung akan tinggal di sini sampai pindah ke rumah baru nya jadi. Yoo Jung pikir  Interiornya masih belum selesai, tak ada pilihan lain.
“Dan juga, kalau tak sekarang, kapan aku bisa menempel padamu seperti ini?” goda Yoo Jung. CEO Han menganguk mengerti.
“Kau mungkin harus ke luar negeri lebih cepat.” Kata CEO Han, Yoo Jung pikir CEO Han bilang akan mengundurnya.
“Masih kuusahakan tapi tak mudah. Mungkin kau harus berangkat dua minggu setelah pernikahan.” Ucap CEO Han. Yoo Jung kaget karena harus pergi Secepat itu
“Mungkin di tengah-tengah ada kesempatan untuk pulang sebentar. Kau juga sudah tahu harus segera ke luar negeri setelah menikah.” Jelas CEO Han.
“Tetap saja. Kau bilang aku bisa sebulan di sini.” Keluh Yoo Jung. CEO Han mengaku kalau ada yang mendesak.
“Lalu soal tanggal pernikahanmu, Apa keluarga ketua juga hadir?” tanya CEO Han. Yoo Jung terlihat binggung. 


Woo Hyun bertemu dengan ayahnya memberitahu kalau sudah melihat rekam medis dari RS Universitas Hankook. Tuan Cha terlihat gugup, Woo Hyun mengaku sudah periksa hasilnya  jadai Menurutnya perlu diambil tindakan operasi pintas.
“Kalau aku dioperasi dan dirawat di RS selama beberapa hari, rumor akan segera tersebar.” Ucap Tuan Cha khawatir.
“Kalau kau terus menunda operasi karena alasan itu, artinya kau juga mengingkari janji padaku. Aku akan mengawasinya dan mendaftarkanmu dengan nama palsu. Jadi Kau bisa tenang.” Kata Woo Hyun menyakinkan.
“Tapi kalau aku dioperasi...” ucap Tuan Cha seperti masih ragu.
“Kalau kau dioperasi, tak perlu menjalani penyedotan cairan serebrospinal mingguan Dan gejala lainnya akan membaik.” Jelas Woo Hyun
“Kalau begitu operasinya setelah rapat pemegang saham, dan setelah pernikahanmu.” Ucap Tuan Cha
“Kau harus menepati janji akan mengalahkannya. Ini Hanya pertemuan keluarga tertutup dan sederhana. Kalau bisa hadir, ayah hadirlah.” Kata Woo Hyun
“Aku harus hadir. Terima kasih sudah memberiku kesempatan untuk jadi ayahmu” kata Tuan Cha bahagia mendengar anaknya meminta datang. 


Tuan Yoon binggung anaknya datang dengan banyak barang, Yoo Jung memberitahu kalau itu Pakaian ayah untuk pernikahan putrinya. Tuan Yoon pikir kalau pakaian itu terlalu mahal menurutnya Yoo Jung Jangan hamburkan hasil kerja kerasnya.
“Aku bekerja agar dapat kugunakan seperti ini... Oh Iyaa.. Ayah harus memikirkan status putri mu” jelas Yoo Jung
“Ayah akan memakai yang kau siapkan.” Kata Tuan Yoon bahagia.
“Aku jadi teringat waktu dulu ibu mempersiapkan sapu tangan dan kaus kaki ayah.” Ungkap Yoo Jung. Tuan Yoon pun mengingatnya.
“Ibumu orang yang hangat dan penuh perhatian.” Kata Tuan Yoon bahagia. Yoo Jung pikir Ayah dan ibunya sangat rukun.
“Ibumu optimis dan ceria jadi keluarga selalu penuh tawa. Kau sangat mirip ibumu dan Kau juga akan hidup seperti itu.” Ucap Tuan Yoon yakin
“Ayah, apa kau masih sangat merindukan ibu?” tanya Yoo Jung. Tuan Yoon menegaskan ibu Yoo Jung itu tak tergantikan.
“Ayah pasti sangat mencintai ibu.” Komentar Yoo Jung, Tuan Yoon  mengaku kalau terlalu mencintai juga berat.
“Hidup bersama dengan kadar cinta yang pas dan jangan berubah. Woo Hyeon pernah tanya pada ayah.” Cerita Tuan Yoon. 



Flash Back
Woo Hyun bertanya kalau berkencan dengan wanita seperti apa, dan menikah dengan wanita seperti apa. Tuan Yoon memberitahu kalau berkencan harus dengan wanita yang disukainya tapi kalau  Menikah, harus dengan orang yang baik.
Saat itu Woo Hyun sengaja menuliskan nama Yoo Jung di ponselnya  [Orang Baik] dan Yoo Jung seperti mengerti kenapa Woo Hyun mengukir nama Orang baik di kursi yang diberikanya. 

“Kau Hiduplah tanpa penyesalan. Ayah punya banyak penyesalan dalam hidup. Ibu Woo Hyun juga baik, kan? Ayah ingin kau sangat disayangi mertuamu.” Ucap Tuan Yoon
“Dia baik padaku.” Ungkap Yoo Jung terlihat juga bahagia. 

Yoo Jung bertemu dengan Ibu Woo Hyun dan juga Nyonya Goo dalam restoran. Nyonya Ahn terlihat bahagia dengan baju yang diberikan Yoo Jung menurutnya itu terlihat sempurna untuk seleranya lalu mengucapkan  Terima kasih banyak.
“Karena dilakukan sederhana dan melewatkan banyak hal, kupikir ibu akan kecewa.” Ucap Yoo Jung tak enak hati.
“Aku pasti akan memakainya di pernikahanmu.” Ucap Nyonya Ahn bangga. Nyonya Goo berkomentar Yoo Jung itu pandai mengurus orang lain.
“Maaf aku tak menyiapkan apa-apa untuk ibu.” Kata Yoo Jung pada Nyonya Goo. Nyonya Goo pikir tak masalah dan tak perlu khawatir dengan hal itu. “Kau pasti sibuk mempersiapkan pernikahan. Ibu bilang akan membantu, tapi kau tak bilang apa-apa.” Ucap Nyonya ahn 
“Persiapan sudah selesai dan semua kebutuhan sudah dibeli.” Kata Yoo Jung
“Seleramu berbeda, jadi kalau kau tanya pada orang lain, "Ini bagaimana? Apa ini cantik?" itu seperti siksaan. Selamat.”  Kata Nyonya Goo memberikan amplop berisi uang.
“Kau Tak perlu melakukanya, Persiapan kami benar-benar sudah selesai. Dan kami putuskan tak menerima sumbangan uang.” Kata Yoo Jung menolak
“Hadiah dari orangtua berbeda dengan sumbangan tamu.” Ucap Nyonya Goo.
“Benar. Kau hanya perlu mengucapkan "Terima kasih" dan terimalah.” Kata Nyonya Ahn. Yoo Jung akhirnya menerima uang dari Nyonya Goo lalu mengucapkan terima kasih.
“Kau pasti pusing harus berhadapan dengan dua ibu mertua padahal satu sudah merepotkan.” Ucap Nyonya Go
“Tidak, aku tak pernah berpikir begitu.” Ucap Yoo Jung. Nyonya Goo pikir kalau  Yoo Jung  mendapatkan cinta dua kali lipat. Yoo Jung pun tersenyum mendengarnya.
“Aku takkan berperan jadi ibu mertua, jangan khawatir. Anggap saja ada orang tua lain untuk kau bersandar. Kalau kau mau, aku akan berterima kasih.” Kata Nyonya Goo
“Aku juga. Aku tak ingin menyulitkanmu sebagai ibu mertua, Yoo Jung.” Kata Nyonya Ahn. Yoo Jung menganguk mengerti.
“Bagaimanapun, kau resmi menjadi menantu kedua Choego Group. Jadi kuharap kau bisa memenuhi standar dan martabatnya.” Ucap Nyonya Goo
“Kau bilang takkan seperti ibu mertua tapi kenapa membebaninya?” ejek Nyonya Ahn. Nyonya Goo tak sadar mengatakan.
“Aku tak yakin dapat menjadi menantu yang sempurna tapi aku akan berusaha tak membuat ibu khawatir.” Kata Yoo Jung. Nyonya Ahn pikir  Bicara Yoo Jung yang manis.
“Karena ibu menatapku dengan sayang.” Ungkap Yoo Jung dengan senyuman. 



Yoo Jung mengeluh karena  ini yang namanya ibu mertua dunia. Sung Hoon bertanya apakah Ibu Woo Hyeon sudah mempersulitnya. Yoo Jung mengaku bukan seperti itu tapi sekarang punya dua ibu mertua dan Keduanya baik.
“Tapi ada energi ganjil kuat di antara keduanya. Seperti waktu mengerjakan proyek, ada dua bintang top bersama, bukannya tak bisa saling akur, tapi ada rasa tak nyaman dan membuat canggung.” Ucap Sung Hoon.
“Ya, tepat seperti itu. Di antara keduanya, aku harus menjaga keseimbangan. Aku harus bisa maka akan teratasi.” Kata Yoo Jung menyakinkan diri
“Kau benar-benar akan menikah.” Keluh Sung Hoon. Yoo Jung dengan bahagia kalau memang benar-benar akan menikah.
“Joo Won, setelah wawancara ini, Apa semua jadwal untuk proyek ini sudah selesai?” tanya Yoo Jung
“Ya, ini jadwal terakhir selain wawancara di lokasi untuk siaran terakhir.” Kata Joo Won duduk dibelakang kemudi.
“Untuk drama ini, kalian masuk nominasi penghargaan.” Kata So Ra ikut sennag
“Kalau kau dapat penghargaan utama dan mulai syuting di luar negeri, gambarannya pasti sangat bagus.” Komentar Sung Hoon
“Kau juga nominasi aktor terbaik dan juga akan dapat penghargaan dan ikut denganku naik ke pesawat, itu gambaran yang lebih baik.” Ucap Yoo Jung
“Aku masih dalam proses audisi.” Kata Sung Hoon merendah. Yoo Jung mengeluh dengan sikap Yoo Jung karena mereka berkerja sama jadi akan membantunya.
“Apa Sebaiknya kuhentikan pernikahanmu sekarang?” keluh Sung Hoon. Yoo Jung kesal dengan Sung Hoon yang selalu bercanda seperti itu.
“Aku merasa lebih baik karena tak ingin kehilangamu.” Ucap Sung Hoon
“Jangan hadir di pernikahanku... Kau Jangan datang.” Tegas Yoo Jung, Sung Hoon menegasan tak bisa seperti itu.  
“Di saat seperti ini, harus kupastikan dengan mataku sendiri. Jadi bisa menyerah, kalau tidak sepertinya tak bisa.” Kata Sung Hoon
“Benarkah? Apa Perlu bantuanku untuk menyerah?” ucap Yoo Jung memberika tinjunya. Sung Hoon langsung menyerah kalau takkan hadir.

Reporter Joo dan Nam sudah menunggu dicafe, melihat Yoo Jung dan Sung Hoon yang datang keduanya terlihat penuh semangat.  Reporter Joo langsung mengucapkan Selamat atas pernikaha Yoo Jung, Reporter Nam pikir bisa dibilang Reporter Joo yang menghubungkan mereka berdua.
“Sebelum itu, mereka sudah ditakdirkan bersama. Kalau ditakdirkan bertemu pasti bertemu.” Ucap Reporter Joo
“Kami hanya mengundang keluarga tapi kami akan mengundangmu sebagai pengecualian.” Kata Yoo Jung. Reporter Nam tak percaya kalau  benar-benar diundang
“Kau Datanglah bersamanya.” Ucap  Yoo Jung, Reporter Nam tak percaya mendengarnya.
“Reporter Nam, kita bisa minta kau memotret di acara pernikahan.” Kata Sung Hoon. Reporter Nam terlihat senang mendengarnya.
“Kudengar kau bergabung dengan perusahaan kami.” Ucap Yoo Jung
“Ya. Artikel hari ini mungkin akan jadi yang terakhir untuk Exclusive News.” Kata Reporter Joo bahagia. Reporter Nam meminta agar merekrutnya juga.
Aku tak berwenang, Bicaralah dengan CEO Han.” Kata Yoo Jung
“Dia menganggap kerja tim penting, jadi ada kesempatan, kan?” kata Reporter Nam mencoba mencari kesempatan
“Soal kerja tim, tak ada yang seperti aku dan dia” keluh Reporter Joo
“Aku mampu menahan sunbae bawel selama lima tahun!” ejek Reporter Nam
“Aku yang lunak pada junior ceroboh selama lima tahun!” balas Reporter Joo
“Sepertinya ada banyak masalah kalau menggunakan kerja tim sebagai alasan.” Komentar Sung Hoon. Reporter Joo mengalihkan dengan mengajak mereka mulai wawancaranya dan akan melakukan dengan cepat. 


Reporter Nam sibuk mengambil gambar dengan kameranya, Reporter Joo membahas tentang Pengumumannya mendadak, setelah menika dan bertanya pada Yoo Jung apa ada perubahan arahnya sebagai artis. Yoo Jung pikir sudah menduga ada pertanyaan ini.
“Apa itu terlalu jelas?” kata Reporter Joo, Yoo Jung mengaku sudah siap menjawabnya.
“Setelah menikah, aku akan langsung ke Amerika untuk sebuah proyek. Sebagai aktris dan wanita, keduanya akan jadi awal yang baru dan aku menantikannya.” ucap Yoo Jung pikir jawabanya tak akan ada masalah
“Sung Hoon, kau juga mengumumkan akan memperluas kariermu melalui kontrak dengan agensi Amerika. Apa Kau punya rencana yang konkret?” kata Reporter Nam.
Sung Hoon ingin menjawab tapi lupa karena Yoo Jung banyak bergaya didekatnya depan kamera Reporter Nam,  Yoo Jung meminta maaf karena menganggu lalu meminta agar Sung Hoon menjawabnya. Sung Hoon pun memikirkan tentang jawabanya.
“Aku akan mulai dari bawah di luar negeri dan sedang bersiap untuk audisi film.” Ucap Sung Hoon. Yoo Jung menyela karena selanjutnya akan bicara.
“Dia pasti tak bisa di bawah... Kau pasti tahu. Dia sangat percaya diri.” Kata Yoo Jung mengejek
“Tidak, di luar negeri, aku benar-benar pemalu...” ucap Sung Hoon, Yoo Jung menyuruh Reporter Nam mengambil gambar dengan baju Sung Hoon dengan bahu yang dinaikan. 

“Peran yang kudapatkan setelah menikah akan banyak berubah. Menurutku tak berpengaruh tapi melihat para senior belakangan ini, setelah memiliki anak, masih berperan dalam komedi romantis dan banyak lagi. Kuharap setelah menikah bisa mendapat beragam peran selain komedi romantis atau melodrama.” Ucap Yoo Jung didalam mobil 
“Proyekmu di luar negeri genrenya benar-benar berbeda, kan? Kalau itu sukses, maka akan sesuai harapanmu.” Ucap Sung Hoon. Yoo Jung mengaku berharap seperti itu.
“Apa Cha Woo Hyeon cocok bekerja di perusahaan?” tanya Sung Hoon.
“Dia punya DNA manajemen mengalir dalam darahnya Dan apapun yang dikerjakannya, dia pasti berhasil.” Kata Yoo Jung bangga
“Apa Kau sudah membanggakan suamimu?” keluh Sung Hoon, Yoo Jung mendengar kata suami menurutnya sangat aneh meminata agar temanya tahan sebutan itu sebentar.
“Setelah Cha Woo Hyun bergabung dengan Choego Group, bagaimana dia menghentikan dan menegur Kang Hye Joo. Itu yang paling memuaskanku.” Ucap Sung Hoon
“Benar, tapi Sung Hoon kadang aku masih merasa kasihan padanya. Siang malam berpikir seperti itu, apa mereka akan bahagia?” kata Yoo Jung 


Seong Hoo mendengar korupsi Kang Hye Joo semakin banyak yang terungkap. Woo Hyun pikir memang mereka yang mulai  tapi Hotel Kanghan mengalami pukulan lebih besar dari yang diduganya, Seong Hoon pikir sudah pasti akan terungkap.
“Walau kau tak bertindak, tetap akan terungkap.” Pikir Seong Hoo, Woo Hyun mengaku merasa agak kasihan padanya.
“Itu sebabnya kita singkirkan keterlibatan kita. Kita sudah murah hati padanya. Kalau kita tempuh jalur hukum, semua akan kesulitan jadi itu  Untung saja.” Ucap Seong Hoo
“Kanghan Group akan mengalami pukulan yang sangat besar.” Kata Woo Hyun
“Terus terang, menurutku mereka layak lebih menderita. Coba Pikirkan perbuatannya padamu dan Yoo Jeong.” Komentar Seong Hoo
“Terima kasih, sudah melakukan pekerjaan yang sulit.” Kata Woo Hyun. Seong Hoo pikir tak masalah.
“Seong Ho, aku ingin kau memimpin departemen hukum di yayasan kesejahteraan.” Kata Woo Hyun memberikan penawaran
“Aku merasa terhormat tapi Choego Group sudah punya tim hukum.” Kata Seong Hoo
“Perusahaan utama dan anak perusahaan agak berbeda. Kau juga sangat berpengalaman menangani kasus medis.” Kata Woo Hyun
“Tentu aku berterima kasih, jadi Aku akan bekerja keras.” Kata Seong Hoo. Woo Hyun pin meminta bantuanya.
“Mohon bimbingannya, kepala direktur.” Goda Seung Hoo



Berita di TV dengan gambar siluet wanita seperti Hye Joo
“Hotel Kanghan dicurigai atas korupsi dalam evaluasi hotel dan bisnis bebas pajak. Direktur Pelaksana Kang Hye Joo dituduh atas intimidasi dan dugaan perdagangan barang selundunpan.”
“Keluarga pemilik Kanghan Group dicurigai atas penyalahgunaan kekuasaan dan menghindari pajak. Para informan memberi keterangan yang memperkuat dugaan. Direktur Pelaksana Kang Hye Joo dari Hotel Kanghan dan kepala keluarga Kanghan Group sedang diselidiki atas kasus hukum pidana.” 

Hye Joo mendengar berita di TV meminta agar men Hubungi Pengacara Kim lalu pindahkan saham dan propertinya di bawah nama pinjaman lalu berikan dokumen suksesi grup dan penghindaran pajak untuk mengurangi dokumen atas namanya. Sek mengangguk mengerti.  Saat itu ayah Hye Joo menelp.
“Apa maksudnya aku jadi kambing hitam untuk semua pelanggaran grup? Apa Ayah ingin aku berkorban demi menyelamatkan grup? Ayah. Ayah!” teriak Hye Joo marah karena ayahnya langsung menutup telpnya. 

[YJ Entertainment]
Detektif Choi memberitahu kalau akhirnya pelaku ditangkap. CEO Han senang mendengarnya dan mengaku menghargainya kerja keras polisi. Detektif Choi memberitahu kalau ini seperti dugaannya pelaku dalam kasus CEO Han dan kasus Cha Woo Hyeon orang yang sama.
“Lalu, apa dia orang yang kami laporkan menguntit Yoo Jung?” tanya CEO Han. Detektif Choi membenarkan.
“Kami menduga ada oknum yang mendalanginya. Tapi menurut pengakuannya tak ada maka masih belum jelas.”jelas Detektif Choi. CEO Han menganguk mengerti.
“Kalau menemukan petunjuk lain atau pelaku mengaku, kami akan menghubungimu.” Kata Detektif Choi
“Ya, terima kasih atas kerja kerasnya selama ini.” Kata CEO Han terlihat masih khawatir. 

Istri Dokter Ahn mendengar  Kabarnya pelaku kasus Woo Hyun dan CEO Han sudah tertangkap. Dokter Ahn membenardan mengucap sykur karena  selama ini merasa tak tenang. Istri Dokter Ahn mengeluh karena  Yoo Jung masih belum mengundang mereka ke pernikahannya.
“Katanya hanya keluarga jadi rasanya agak canggung.” Kata Dokter Ahn bisa maklum
“Kenapa? Kau dan Woo Hyeon lebih dekat dari saudara kandung.” Ucap Istri Dokter Ahn.
“Keluarga Ketua Cha juga akan hadir. Jadi Kita tak boleh mengganggu.” Ucap Dokter Ahn. Istri Dokter Ahn mengaku ingin tetap hadir.
Saat itu pesan masuk “Dari Yoo Jeong” Istrinya menjerit bahagia karena Yoo Jung mengajak makan malam. Dokter Ahn mengejek suaminya yang terlihat senang sekali lalu menerima telp dari Woo Hyun penuh semangat kalau  tak menunggu karena tahu akan telepon di waktu yang tepat.
“Berapa kali kau lihat ponselmu menunggu teleponnya?” ejek Istri Dokter Ahn.
“Apa? Hari ini? Tentu aku ada waktu... Baiklah” ucap Dokter Ahn lalu melihat perawat yang datang berpikir kalau ada pasien
“Tidak. Aku ke sini untuk minum kopi.” Ucap Perawat. Istrinya mengejek suaminya pasti malu lalu mempersilahkan untuk mengambil kopi. 


Dokter Ahn menemui Woo Hyun merasa kalau Belakangan pasti sangat sibuk. Woo Hyun mengaku Memang sibuk tapi masih bisa karena banyak Dokter Ahn yang membantu. Dokter Ahn pikir kalau Woo Hyun  juga harus mempersiapkan pernikahan.
“Itu aku tak bisa membantu.Tapi Bagaimana ya?”  Ucap Dokter Ahn
“Akan kami atur situasinya agar kau bisa lebih membantPasien gratis tanpa asuransi kesehatan, bagaimana perkembangan sistemnya?” tanya Woo Hyun. Dokter Ahn mengaku lancar saja.
“Kita selalu ingin melakukan ini. Dan ini penghargaan untuk kita sebagai dokter, jadi harus sukses.” Ucap Dokter Ahn penuh semangat
“Kau dan istrimu selalu mendesakku menikah. Kini aku akan menikah, bagaimana rasanya?” goda Woo Hyun
“Aku akan banyak memberimu selamat... Banyak sekali! Jelas ada kebahagiaan dalam pernikahan. Tapi andai bisa kembali ke hari pernikahanku, aku tak mau menikah.” Ucap Dokter Ahn. Woo Hyun mengeluh dengan ucapan Woo Hyun.
“Tak hanya aku yang begitu. Kalau kau Menikah menyesal, tak menikah menyesal. Ada ungkapan seperti itu, kan? Kalau waktu bisa diputar kembali, aku akan menikah dengan wanita lain. Yang seksi. Berbibir tebal.” Ucap Dokter Ahn mengeluh.  Woo Hyun hanya tertawa. 


CEO Han mengucapkan selamat pada Yoo Jung atas penikahanya,   Sung Hoon juga mengucapkan Selamat lalu mereka pun bersulang. Yoo Jung pikir  Sudah lama mereka tak minum bertiga. Sung Hoon pikir mereka  bertiga bersama seperti ini,  jadi ingat masa yang lalu. Yoo Jung juga merasa seperti itu.
“Aku sedang beli buku dan direkrut oleh Jae Kyeong Noona kemudian aku mengikutinya. Keesokannya dia bilang syuting iklan, aku sangat terkejut.” Cerita Sung Hoon
“Apa Kau kira hanya kau saja ? Aku katanya hanya tes kamera tapi membawaku ke lokasi syuting. Wahh.. itu Bukan main, kan?” kata Yoo Jung
“Itu karena aku mempercayaimu. Banyak yang mulai seperti itu.Apa Kalian kira aku asal pilih?” ucap CEO Han
“Penilaianmu yang terbaik. Lihat kami berdua kini sukses.” Kata Yoo Jung bahagia.
“Dan Kau. Meski pacaran palsu ide Reporter Joo, tapi aku yang pertama mengenali Cha Woo Hyun” ucap CEO Han bangga
“Perekrutan yang itu sangat mengecewakanku. Tapi semua sudah berlalu maka akan kuabaikan.” Keluh Sung Hoon kesal
“Eonnie, bantu dia menemukan jodohnya.” Ejek Yoo Jung, CEO Han langsung bertanya dengan jodohnya siapa yang mencarikan.
“Aku akan mencarikan jodohmu, Kau utuh pria untuk menilai pria.” Ucap Sung Hoon bangga. CEO Han pikir benar karena  bisa mengandalkanmnya, mereka tertawa lalu Bersulang.
“Omong-omong, eonni... Katanya pelakunya sudah ditangkap.” Kata Yoo Jung. CEO Han memberitahu kalau pelaku  terduga penguntit Yoo Jung
“Hanya karena melihatmu di acara temu penggemar. Dia berhalusinasi kalau kau mengkhianatinya dan menyerang orang dekatmu. Ini Sangat menakutkan. “ cerita Sung Hoon
“Karenanya kita harus memperkuat sistem keamanan aktor agensi kita. Dan terutama yang sibuk, akan didampingi pengawal pribadi. Tapi ada yang hal yang mungkin membuatmu kesal. Jadwal audisi Sung Hoon dipercepat. Lusa dia harus berangkat ke luar negeri.” Ucap  CEO Han
“Sung Hoon harusnya jadi MC di pernikahanku.” Kata Yoo Jung sedih, CEO Han pikri tak ada yang bisa dilakukan.
“Aku juga harus segera ke luar negeri setelah pernikahanmu.”  Ketua Tim Seo akan mengurus pekerjaanmu.” Kata CEO Han.
“Apa Sebaiknya aku tak ikut audisi? Ini pernikahan sekali seumur hidup temanku, sebaiknya tak kulewatkan.” Ucap Sung Hoon
“Tak apa. Jangan kehilangan kesempatan sekali seumur hidup karena teman.” Kata Yoo Jung
“Bagaimana kalau begini? Cha Woo Hyun terlalu sibuk untuk menghadiri latihan. Bagaimana kalau kau menggantikannya?” ucap CEO Han
“Ya, karena aku tak bisa hadir,maka aku akan ikut latihannya.” Kata Sung Hoon. Yoo Jung seperti senang mendengarnya.
“Ini Tak ada motif tersembunyi... Hanya teman... Aku bersungguh-sungguh” tegas Sung Hoon. Yoo Jung pun mengucapkan Terima kasih lalu kembali minum. 




Di taman
Sung Hoon berjanji akan mengurusnya meminta agar mempercayakan padanya jadi Jangan khawatir. Yoo Jung mengaku Saat ini sangat sensitif dan tegang.  Sung Hoon meminta Yoo Jung tak perlu khawatir kalau akan melakukan dengan mencoba berlatih kalau menjadi MC.
“Kalau MC berdiri disini, maka mereka akan duduk sepanjang sana dan panggung utama di sini. “ kata Sung Hoon. Yoo Jung pikir bisa membayangkan dan posisi berdiri.
“Kau muncul dari sana... Ayo Masuklah.” Ucap Sung Hoon mulai berlatih. Yoo Jung meminta agar tanaman yang digantung untuk disingkirkan karena menganggu saat masuk.
“Mempelai, silakan masuk.” Ucap Sung Hoon. Yoo Jung mengeluh meminta Sung Hoon agar memanggil dengan bahagia.
“Karena aku tak mau dengan bahagia.” Keluh Sung Hoon, Yoo Jung meminta Yoo Jung untuk mengulanginya karena akan jalan dengan bahagia. Sung Hoon menurut dan mainkan musik saat Yoo Jung masuk.
“Aku harus memberi salam, kan? Lalu Aku berhenti di mana?” tanya Yoo Jung binggung
“Tunggu, Yoo Jeong... Apa Kau keluar bersama Woo Hyun? Biasanya ayah ingin mengandeng putrinya waktu anaknnya menikah.” Kata Sung Hoon
“ Wahh.. Kau itu Sangat detail. Aku sudah tanya ayah, tapi ayah bilang aku harus keluar bergandengan dengan Woo Hyun.” Kata Yoo Jung . Sung Hoon pun mencatat kalau Yoo Jung berjalan dengan Woo Hyun.
“Kau memang Sangat cermat.. Ini sebabnya aku butuh kau di sisiku.” Ucap Yoo Jung terus menmui
“Jangan khawatir. Akan kusiapkan dengan cermat sebelum kuserahkan pada Joo Won.” Ucap Sung Hoon.
“Yoo Joon tak ada, kau tak ada... Wah... Aku kangen Yoo Joon.” ungkap Yoo Jung. Sung Hoon pikir mereka bisa melakukan Panggilan video. Yoo Jung setuju. 



Mereka pun duduk bertanya-tanya Berapa perbedaan waktunya disana. Yoo Joon terlihat bahagia memanggil kakaknya, Yoo Jung pun senang melihat wajah adiknya. Yoo Joon langsung mengucapkan Selamat atas pernikahannya. Yoo Jung mengucapkan Terima kasih.
“Yoo Joon. Tanggal pernikahannya terburu-buru jadi tak bisa menyesuaikan waktu kau pulang... Maaf.” Ucap Yoo Jung
“Aku tahu. Seharusnya aku di sana... Sayang sekali... Katanya kau akan ada proyek di Amerika. Aku sedih sekali tak bisa bertemu Woo Hyun. Tapi aku senang bisa sering melihatmu. Woo Hyeon hyung harus ikut juga.” Ucap Yoo Joon
“Woo Hyun sangat sibuk, kurasa dia tak bisa.” Kata Yoo Jung lalu mengalihkan ponselnya pada Sung Hoon.
“Yoon Yoo Joon. Kau hanya tanya soal Cha Woo Hyeon. Apa Kau tak penasaran soal aku? Aku kangen padamu.”keluh Sung Hoon.
“Aku juga kangen padamu, hyung.” Ucap Yoo Joon, Sung Hoon menyuruh Yoo Joon agar menghubungi ayahnya juga.
“Tentu saja... Tiap hari aku kirim pesan dan menelepon ayah, tadi juga bicara dengan ayah dan Woo Hyeon Hyung.” Kata Yoo Joon. Sung Hoon memujinya.
“Pokoknya, selamat atas pernikahanmu, dan syukurlah semua berjalan baik. Sampai ketemu di Amerika... Selamat!” kata Yoo Joon penuh semangat. Yoo Jung pun mengucapkan Terima kasih.
“Aku yang menelepon jadi cepat matikan.” Ucap Yoo Jung panik seteah itu Yoo Joon pun mematikan ponselnya. 


Sung Hoon pikir Yoo Joon itu sudah selesai wamil tapi masih seperti bocah. Yoo Jung pikir Mungkin karena mereka kenal sejak Yoo Joon. masih kecil lalu berbicara pada Ibu kalau pasti senang rasanya setelah lama tak melihat Yoo Joon.
“Ibu, kini aku benar-benar akan menikah. “ ucap Yoo Jung. Sung Hoon pikir Ibu Yoo Jung pasti sangat bahagia.
“Setelah di luar negeri, aku tak bisa melihat ibu dan juga tak bisa membawa ibu... Wah.. ternyata Aku tak memikirkan ibu.” Ucap Yoo Jung sedih
“Kalau kau bawa naik pesawat dan lingkungannya berubah, bisa membahayakan.” Kata Sung Hoon melihat tanaman yang dianggap seperti ibunya.
“Ayah di sini dan kau punya Woo Hyeon, jadi bisa minta mereka merawatnya.”ucap Sung Hoon. Yoo Jung senang mendengarnya.
“Tapi ibu, ada yang ingin kukatakan... Aku tak bisa dengar suara Woo Hyeon walau sekali dalam sehari. Ini Keterlaluan, kan?” cerita Yoo Jung. Sung Hoon terlihat kesal mendengarnya. 
“Apa Tak bisa kau beri batasan? Kalau terus begitu, aku batal audisi dan menghadiri pernikahanmu.” Ucap Sung Hoon kesal
“Baik, akan kuambil jalan tengahnya.” Kata Yoo Jung. Sung Hoon mengaku  perasaannya tak enak.
“Aku Tak bisa melihatmu menikah.” Ucap Sung Hoon, Yoo Jung melihat Sung Hoon yang sangat kecewa
“Baik. Ultah perkawinan kami akan kubuat seperti pesta pernikahan.” Kata Yoo Jung. Sung Hoon tak percaya akan sekali lagi melakukanya dan meminta Yoo Jung berjanji.
“Kau harus datang.” Tegas Yoo Jung.  Sung Hoon menegaskan kalau akan datang.
“Pokoknya, selamat dan sekali lagi selamat... Kau  Lebih bahagia dari orang lain, jadi hiduplah dengan baik.” Ucap Sung Hoon. Yoo Jung pun mengucapkan Terima kasih. 



Yoo Jung membersihkan dapur memikirkan Bagaimana caranya bilang pada Woo Hyun akan pergi seminggu setelah pernikahan Tapi harus memberitahunya. Akhirnya ia mencoba menelp tapi Woo Hyun sedang sibuk dengan timnya.
“Ini Masih tak dijawab.” Ucap Yoo Jung binggung lalu mengeluh karena Woo Hyun sepanjang hari tak kirim pesan atau menelepon sekalipun?
“Eonni. Sulit mendengar suara Woo Hyeon walau sekali dalam sehari.” Rengek Yoo Jung pada CEO Han.
“Kau juga seperti itu waktu syuting, jadi Dimaklumi saja.” Kata CEO Han santai
“Kalau begini, waktu aku di luar negeri, kami akan saling melupakan. Bagaimana kalau perasaan kami jadi dingin?” ucap Yoo Jung khawatir.
“Kalau kau tak percaya dan perasaanmu bisa jadi dingin, maka jangan menikah.Ini Masih belum terlambat jadi Pikirkan baik-baik baru diputuskan.” Kata CEO Han
“Dasar Menjengkelkan. Aku cuma asal bicara dan tanggapanmu seperti itu?” keluh Yoo Jung
“Aku serius...Kau memang kenapa?” ucap CEO Han. Yoo Jung  merasa Woo Hyun tak acuh, melimpahkan semua persiapan padanya dan membuatnya  jengkel sekali lalu mencoba menelp lagi. 


Woo Hyun pun baru selesai diskusi kalau keputusan hari ini bahas lebih lanjut dalam rapat eksekutif. Mereka semua pun keluar dari ruangan. Woo Hyun melihat ponselnya melihat ada 5 panggilan tak terjawab dari “Orang Baik” dan tahu kalau Yoo Jung pasti sangat kecewa dan khawatir.
CEO Han menyapa Yoo Jung dan melihat semangat Yoo Jung berbeda karena Semalam selalu menghela nafas dalam tidur dan ingin tahu kenapa tiba-tiba riang sekali. Yoo Jung pikir CEO Han akan mendengarkanya lalu mengambil ponselnya.
“Yoo Jeong, sepanjang hari aku rapat, tak bisa menghubungimu. Aku ingin segera lari menemuimu. Tapi kutahan karena
mungkin kau sudah tidur.” Ucap Yoo Jung bahagia membaca pesan dari Woo Hyun
“Jadi muka masam hilang, dan muncul nyanyian? Pacaran memang seperti itu.” Ejek CEO Han 

“Eonni, semua sudah kusiapkan... Ayo Cepat makan.” Kata Yoo Jung. CEO Han melihat hanya ada satu mangku jadi hanya makan sendirian dan bertanya apakah Yoo Jung tak akan makan.
“Walau pernikahanku hanya keluarga saja, mempelai tetap harus tampil cantik, kan? Jadi Aku sedang diet.” Ucap Yoo Jung memegang perutnya.
“Kau bisa pingsan seperti itu... Kenapa menahan lapar? Kau bisa Makan ini lalu diet.”kata CEO Han.
“Aku lapar sekali, Apa sebaiknya kumakan?” kata Yoo Jung mulai goyah lalu duduk mengambil sedikit nasi dari mangkuk CEO Han.
“Mungkin karena ditetapkan mendadak, rasanya aneh setelah tanggalnya sudah dekat. Itu seperti perasaan orangtua waktu melepas putrinya menikah. Meski ibumu tak ada, kau bisa mengandalkanku. Mengerti?” tegas CEO Han
“Kalau aku bertengkar dengan Woo Hyeon dan minggat, hanya kau tujuanku.” Ucap Yoo Jung
“Jangan pernah berpikir begitu, Nanti jadi kebiasaan. Walau bertengkar, selesaikan di rumah. Dan berbaikan sebelum ganti hari, mengerti?” nasehat CEO Han
“Apa kau bilang ? Bicaramu seolah kau sudah menikah.” Ejek Yoo Jung. CEO Han tahu belum menikah tapi sudah belajar banyak jadi meminta Yoo Jung untuk mendengarkan ucapanya.
Yoo Jung mengerti lalu mengambil nasi untuk makan sedikit lagi. CEO Han meminta agar mengambil mangku saja. Yoo Jung mengambil mangkuk dan langsung mengambil nasi dengan porsi banyak dari mangkuk CEO Han. CEO Han hanya bisa melonggo melihatnya.
Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09