PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 14 Desember 2016

Sinopsis The Man Living In Our House Episode 16 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Nan Gil masuk ke dalam kamar melihat Na Ri yang masih tertidur, lalu menyuruhnya bangun karena tidak akan membiarkan untuk mengubah siang dan malam dan harus sarapan bersama-sama untuk menjadi keluarga.
“Kalau seperti itu tidak akan ada keluarga yang tersisa di dunia.” Keluh Na Ri menarik selimutnya, Nan Gil menyuruh Na Ri bangun.
“Sebelumnya aku tidak menyadarinya, tapi kau cenderung memaksa.” Keluh Na Ri kesal bangun dari tidurnya,
“Aku juga tidak menyadarinya sebelumnya, tapi kau cenderung tidak teratur.” Balas Nan Gil
“Apa kau tidak merasa kasihan kepadaku karena aku tidak bisa tidur?” ucap Na Ri
“Kalau aku terus merasa kasihan kepadamu, maka Aku tidak akan memiliki energi untuk mengaduk adonan.” Ucap Nan Gil
Na Ri tak yakin kalau ia itu sebagai cinta pertamanya untuk Nan Gil, Na Gil mengakuinya kalau Na Ri cinta pertamanya tapi tiba-tiba tersadar Na Ri tak peduli menarik selimutnya kembali untuk  tidur selama 10 menit lagi. Nan Gil langsung menarik selimut Na Ri dan mengendongnya keluar kamar. 

Tiga anak buah Nan Gil yang sedang sarapan mendengar teriakan Na Ri yang meminta agar diturunkan.  Yong Kyu berpikir kalau mereka harus melapor ke polisi mendengar teriakan itu. Na Ri akhirnya turun ke ruang makan bersama dengan Nan Gil. Yong Kyu dkk sudah selesai makan dan bergegas untuk pergi. Nan Gil menyiapkan minuman untuk Na Ri, sementara Na Ri makan dengan membuka majalah didepanya.
“Kalau kau terganggu saat kau makan, maka Kau bisa mendapatkan gangguan pencernaan dan menambah berat badan.” Ucap Nan Gil menutup bukunya, Na Ri kesal menyuruh Nan Gil berhenti mengomel.
“Ayo kita pergi mengunjungi ayahmu setelah kau selesai makan.” Kata Nan Gil, Na Ri hanya diam, Nan Gil meminta Na Ri agar menjawab ucapanya.
“Ayah tidak menyukaimu.” Ucap Na Ri
“Aku akan memberitahu dia untuk merubah pikirannya... karena putrinya sangat mencintaiku.” Goda Nan Gil. Na Ri menyangkal kalau ia tak  pernah mengatakan itu bahkan tidak mengingatnya.
“Selesaikan makananmu dan bersihkan meja,  Kemudian bersiap-siap untuk pergi.” Tegas Nan Gil. Na Ri mengeluh kalau sikap Nan Gil itu terlalu maksanya. 

Keduanya pun bertemu dengan Tuan Hong di penjara, Tuan Hong memalingkan wajah seperti tak suka dengan Nan Gil bertanya apakah  Pengacara Kwon Duk Bong sibuk dan Na Ri bertemu denganya hari ini. Nan Gil yang mendengarnya terlihat menahan cemberut. Na Ri memberitahu ayahnya kalau ia dan Duk Bong itu hanya teman.
“Kenapa dia harus datang mengunjungimu?” kata Na Ri
“Aku hanya ingin tahu kapan masa percobaannya akan dikonfirmasi. Terkait Pengacara Kwon, dia seorang pria yang menyenangkan dan juga tampan. Hei.. Ko Nan Gil... Jangan ikut berkunjung lagi.” Kata Tuan Hong, Na Ri memperingati ayahnya agar tak bicara seperti itu
“Kalau kau membutuhkan sesuatu, tolong beritahu aku.” Kata Nan Gil dengan senyuman, Tuan Hong seperti tak percaya kalau Nan Gil membalas sikap sinisnya dengan senyuman. 

Didalam mobil
Na Ri merasa ayahnya sebelumnya merasa tidak nyaman dengankupada awalnya, tapi sekarang sudah  mulai membuka diri. Nan Gil bisa mengerti. Na Ri heran dengan Nan Gil yang tidak bisa mengatakan apapun di depan ayahnya. Nan Gil melirik kesana kemari terlihat binggung.
“Apa yang akan kau lakukan saat dia pindah ke tempat kita?” tanya Na Ri
“Baiklah. Aku akan langsung mengatakan kepadanya. "Ayah, jangan bicara tentang Duk Bong di depanku! Seperti yang kau sudah tahu, aku adalah lelaki dari Na Ri. Kalau kau membuatnya stres, aku tidak akan diam saja!"” ucap Nan Gil, Na Ri bisa tersenyum mendengarnya. 

Nan Gil menemui Duk Bong memperlihatkan sebuah buku didepanya, Duk Bong berpikir Nan Gil akan mengancamnya lagi. Nan Gil memberitahu kalau itu buku besar asli yang dimilikinya dan  tidak akan mengancam Duk Bong, tapi memperingatkan agar berhati-hati dengan ayahnya.
“Kapan ayah Na Ri keluar?” tanya Nan Gil
“Kau harus mengkhawatirkan dirimu, Sulit untuk membatalkan hubunganmu dengannya. Sekrang Kau terlihat seperti sangat khawatir. Itu sebabnya kau seharusnya sudah menyerah saja dengan tidak menjadi ayahnya setelah sidang pertama. Aku tidak akan membantumu saat ini.” Ucap Duk Bong sinis

“Aku tidak akan memintamu untuk membantuku.” Tegas Nan Gil
“Kalau begitu teruslah menjadi ayahnya kalau kau tidak ingin pergi.” Balas Duk Bong
“Duk Bong. Apa kau tidak merasa kasihan kepada ibu Na Ri? Kau tahu betul kenapa dia dan aku melakukan itu. Apa kau takut akan melawan ayahmu?” ucap Nan Gil mencoba menyadarkanya.
“Ini karena aku tidak ingin menyerahkan Na Ri.” Tegas Duk Bong. Nan Gil menegaskan kalau Duk Bong bisa tetap menjadi temannya dan tidak akan membiarkannya lagi.

Na Ri menuliskan dalam laptopnya (Pembatalan Pernikahan) pesan Dari Nan Gil masuk ke dalam ponselnya “Ayo kita pergi kencan setelah restoran tutup” wajah Na Ri tersenyum membacanya.
Sementara Nan Gil sedang ada di sebuah cafe buku dengan rak buku yang tinggi, lalu bertemu dengan pelayan cafe, meminta izin untuk meninggalkan buku miliknya pada rak. Pelayan memperbolehnya dan menebak kalau ini sebagai kejutan untuk pacarnya, Nan Gil membenarkan dan menaruh buku  “Langkah kaki Hong Na Ri” pada jejeran buku yang tersusun rapi. 

Keduanya pun akhirnya datang ke cafe, Na Ri bertanya apakah Nan Gil pernah datang ke cafe ini sebelumnya. Nan Gil membenarkan dengan senyuman mengarah pada rak buku didepanya. Na Ri bertanya dengan siapa datang ke cafe, Nan Gil mengaku hanya sendiri.
Lalu tiba-tiba Na Ri melihat sebuah judul buku yang mengusik matanya “Langkah kaki Hong Na Ri” wajahnya tersenyum bahagia karena Nan Gil membuatkan kejutan untuknya, Nan Gil pikir bisa membuat yang lebih baik, tapi ternyata ia hanya bisa membuat pangsit.

Na Ri duduk dicafe melihat isi buku yang dibuat oleh kekasihnya, Nan Gil menceritakan mengumpulkan semua pesan yang ditulis Na Ri untuk ibunya saat berkerja. Na Ri bertanya kenapa Judulnya “Langkah kaki Hong Na Ri”
“Apa Ingat saat kau terjebak di dalam gudang? Aku teringat saat kita mengukur jejak kita.” Ucap Nan Gil
Flash Back
Keduanya berjongkok didepan pintu gudang, Nan Gil menunjuk jejak kaki didepan pintu gudang kalau itu jejak kaki yang besar adalah miliknya dan Na Ri juga melihat kalau jejak di dekat gudang adalah jejak kakiknya. Saat itu Na Ri yang memiliki rasa jengkel melihat jejak lainya yakin kalau satu jejak lainya milik Nan Gil yang menguncinya di gudang.

“Ayo kita mencoba untuk mengingat hanya saat-saat romantis saja.” Ajak Na Ri seperti sebuah kenangan buruknya pada Nan Gil,lalu melihat pesan-pesan yang ditempel pada buku.
“Aku memberimu ini agar kau bisa mulai bekerja lagi.” Jelas Nan Gil, Na Ri  menanyakan alasanya.
“Aku ingin kau melakukan apa yang menjadi keahlianmu. Aku tahu kau menulis tentang perjalanan hari ini. Itu tidak berjalan dengan baik, jadi kau rewel dan tidak bisa tidur. Tapi lihatlah. Hal-hal yang kau tulis saat bekerja ternyata sangat bagus.” Ungkap Nan Gil
“Apa kau memintaku untuk mengenal diri sendiri dan berhenti menulis? Apa itu sebabnya kau ingin aku kembali bekerja?” keluh Na Ri
“Tidak, bukan begitu. Aku suka tulisanmu” ucap Nan Gil, Na Ri ingin tahu apa yang disukai Nan Gil dari dirinya.
“Aku belum pernah ke luar negeri sebelumnya, tapi aku selalu membayangkannya saat membaca ini.” Jelas Nan Gil.,
“Bagaimanapun juga, terima kasih untuk buku pertamaku. Aku sangat tersentuh” ungkap Na Ri, Keduanya pun tersenyum, Na Ri pun mengajak mereka untuk pergi bersama. 


Keduanya berjalan keluar dari cafe, Na Ri memberitahu  akan bertemu Duk Bong. Nan Gil pikir Na Ri  tidak harus menceritakan semuanya lalu bertanya kenapa harus menemui Duk Bong.  Na Ri merasa Ada sesuatu yang harus diselesaikan. Nan Gil pun bisa mengerti membiarkan Na Ri bertemu dengan Duk Bong. 

Na Ri sudah ada diruangan Nan Gil dengan melihat robot-robot yang berjejer. Duk Bong datang terburu-buru, mengeluh tak menelpnya lebih dulu akan datang karena merasa tak enak karena Na Ri menunggu lama karena bisa melihat robot yang ada diruanganya.
“Ini adalah tempat yang menarik dan Juga, karena ini menyenangkan bisa memiliki seorang teman di kota.” Kata Na Ri
“Apa ini? Ekspresi yang tidak sesuai dengan kau.” Komentar Duk Bong, Na Ri mengaku merasa menyesal.
“Katakan kepadaku kenapa kau menyesal... seperti yang kau lakukan kepada Duk Shim.” Ucap Nan Gil
“Aku tidak bisa mengatakannnya kalau kau bertanya kepadaku seperti itu.” Kata Na Ri
“Kalau begitu aku harus menatapmu sampai kau menceritakannya? Jadi Ceritakan apa yang sebenarnya kau sesali.” Ucap Duk Bong menatapnya.

Flash Back
Ketika dirumah Sakit, Duk Bong memperkenalkan dirinya dan ia adalah baru saja mengantarnya ke rumah sakit. Na Ri seperti tak peduli, Duk Bong kembali menyebutkan namanya, Na Ri dengan sinis mengatakan kalau ia sudah mengerti. Setelah itu ia berterika pada Duk Bong yang sedang merayu Nan Gil agar mau menjual tanah dengan mengejek Ibunya,
“Sekarang setelah aku berpikir tentang hal itu, Aku merasa buruk dimulai dengan pertemuan pertama kita.” Ungkap Na Ri
“Apa kau tahu bagaimana rewelnya kau saat itu?” ejek Duk Bong
“Kau juga bukan orang yang baik.” Balas Na Ri 


Flash Back
Duk Bong yang dingin merasa kalau ia tak mengatakan akan membantunya, dan menegaskan kalau  bukan tipe yang akan membantu siapa pun. Duk Bong juga sengaja membuat Nan Gil dan Na Ri yang sedang bertengkar saling berhadapan, mengingatkan kalau mereka berdua adalah keluarga dan  Keluarga tidak saling menyusahkan.
“Maaf aku tidak pernah menjual properti itu.” Kata Na Ri
“Aku menyerah seperti orang besar. Jangan menyesal.” Kata Duk Bong
“Aku tahu kau berhenti dari hukum karena membencinya. Maaf aku membuatmu melakukannya lagi.” Ucap Na Ri
“Terima kasih sudah mengakuinya. Selain dari semua itu, aku pikir ada sesuatu yang lain.”kata Duk Bong, Na Ri tertunduk diam. 

Flash Back
Duk Bong meminta agar Na Ri  harus mempertimbangkan bertemu seorang pria bernama Kwon Duk Bong. Na Ri mengatakan tidak mempertimbangkanya,  Duk Bong pikir Na Ri bisa saja mengatakan bahwa akan mempertimbangkannya dan kenapa langsung menolaknya.
“Kau mengatakan kalau aku yang memberimu pujian terbaik setelah sekian lama.” Keluh Duk Bong kesal

Na Ri meminta maaf pada Duk Bong sebagai temanya,  Duk Bong memastikan apakah Na Ri benar-benar tidak pernah mempertimbangkan kemungkinan untuk mereka berdua. Na Ri hanya tersenyum menolaknya, Duk Bong melihat itu  cara penolakan yang halus, lalu merasa harus membenci ruanganya karena dicampakan oleh wanita di ruanga itu.
“Aku hanya harus berhenti bekerja saja” kata Duk Bong
“Jangan katakan bahwa kau dicampakan.” Ucap Na Ri, Duk Bong pun mengajak Na Ri pergi jalan-jalan mencari udara segara. 


Duk Shim melayani pelanggan yang ingin membawa pulang, Yong Kyu yang ad disampingnya tiba-tiba menghela nafas panjang, Duk Shim bertanya ada apa pada rekan kerjanya itu.  Yong Kyu mengingat saat melepaskan semu pakaian yang biasa dipakai oleh Nan Gil
“Aku seharusnya mengambil alih peran pemimpin. Aku tidak bisa melupakan tekstur seragam itu. Aku bisa saja dipromosikan, tapi aku menyerah.” Ucap Yong Kyu
“Yong Kyu Oppa, jangan mengecewakanku... kau terlihat sangat bagus untuk sekali saja.” Kata Duk Shim memujinya, Yong Kyu tak percaya Duk Shim memanggilnya Oppa dan memujinya, Duk Shim pura-pura kembali mengecek dumpling pada panci, Yong Kyu tertawa bahagia dipanggil “oppa”

Saat itu sebuah mobil dari Urusan Pemerintahan datang, Yong Kyu mengeluh mereka yang datang lagi dan berteriak masuk memanggil Nan Gil. Sebuah berkas memperlihatkan bahwa Bangunan tidak sah, Yong Kyu melihat foto yang diberikan bertanya kapan mereka mengambil ini?
“Apa yang kau lakukan dengan wajahku?” ucap Yong Kyu melihat wajahnya yang dicoret dengan spidol hitam saat ada didepan restoran.
“Kami mendapatkan laporan bahwa ini adalah sebuah bangunan tanpa izin.” Kata pegawai pemerintahan.
“Bangunan ini sudah berdiri selama 20 tahun.” Kata Nan Gil seperti santai menjawabnya.
“Coba kau lihat,  Ada Kios, tenda, dan tiang... jadi ini adalah tambahan ilegal.” Kata Pegawai pemerintahan. Yong Kyu pun membela diri kalau wajahnya itu tak ilegal dan menyuruh keduanya meminta maaf.
“Apa Greenland yang melaporkan kami lagi?Mereka terus berusaha untuk menghacurkan toko kecil ini.” Ucap Nan Gil, Dua pegawai itu terlihat kebinggungan. 

Na Ri dan Duk Bong menaiki mobil bersama, Duk Bong bertanya apakah Na Ri pernah memprediksi bahwa ia tidak akan pernah mengalahkan Nan Gil, Na Ri terdiam. Duk Bong menceritakan saat meminta Na Ri sebagai saksi sebenarnya sedang mendengarkan masa lalu  Nan Gil yang memalukan Tapi terlihat Nan Gil tetap tidak terpengaruh.

Flash Back
“Apa yang bisa dikatakan tentang Ko Nan Gil?” tanya Pengacara Kim pada Wan Shik
“Dia disebut Ko Nan Gil yang legendaris. Dia terkenal bahkan sampai orang-orang di bidang itu menghindarinya. Dia tidak berkedip menerima 10 kali hukuman dari kepala sekolah. Dia membual tentang menjadi seorang mantan narapidana seolah-olah itu adalah sesuatu yang bisa dibanggakan.” Ucap Wan Shik, Saat itu Na Ri menatap Nan Gil dan Nan Gil pun seperti tak menyesal memberitahu semua masa kelam yang menjijikan. 
Na Ri tahu Jauh di lubuk hati Nan Gil pasti berat baginya. Duk Bong mengaku tidak suka mengungkapkan rahasianya dan  juga tidak suka berbicara tentang itu terlebih dulu Tapi masa lalu keluarganya yang memalukan akan segera disiarkan.
“Na Ri, kau akan tetap menjadi teman dari dekat rumah, kan?” ucap Duk Bong, Na Ri memastikan kalau akan tetap bersamanya. 

Di depan restoran
Yong Kyu melihat dengan bertanya-tanya Apa perbedaan didepan restoran itu tetap dianggap sebagai tambahan yang ilegal, menurutnya pihak Greenland itu  menyiksa dengan sangat teliti. Nan Gil hanya diam saja dengan senyuman.
Na Ri baru saja turun dari mobil diantar oleh Duk Bong, Nan Gil pun mengikutinya masuk ke dalam restoran. Yong Kyu sudah tak bisa menahan amarahnya berlari menghentikan mobil Duk Bong sebelum pergi meninggalkan restoran.
“Tuan Robot, Atasanku tidak mengatakan apapun untuk mempertahankan martabatnya. Tapi Greenland terus mengintimidasi toko. Mereka bahkan melaporkan kita setidaknya sekali sehari. Hari ini, masalahnya adalah tambahan ilegal. Kita harus membayar denda yang besar.” Kata Yong Kyu kesal lalu pamit pergi. 

Duk Bong yang kaget menelp Song Rye, sementara Song Rye baru saja menaruh berkas Laporan penjualan untuk paruh kedua tahun ini. Duk Bong memerintahkan Song Rye untuk mengirimkan file mengenai perusahaan pembuangan limbah ilegal ke stasiun penyiaran.
Song Rye kaget apakah harus sekarang juga, dan bertanya tentang kekhawatiranya kalau Ketua Kwon tahu tentang ini. Duk Bong mengatakn kalau ia sendiri yang akan mengatakan tentang ini kepadanya.

Reporter pun berada didepan museum robot melaporkan berita “Insiden pembuangan limbah ilegal Greenland akan memiliki efek negatif yang signifikan pada citranya. Hari ini, Ketua Kwon akan mengadakan konferensi pers...mengenai insiden ini.”
Ketua Kwon pun keluar dengan beberapa orang siap untuk memberikan konferensi pers. Wartawan mulai menanyakan pertanyan “Kapan kau pertama kali mengetahui tentang hal ini?Apa kau mengakui telahmembuang limbah secara ilegal? Apa kau secara langsung memerintahkan pembuangan limbah secara ilegal? Apa kau mengakui kesalahanmu?”
Yong Kyu melihat siaran Konferensi pers dari Ketua Kwon dari ponselnya, Ketua Kwon mengatakan ingin menyampaikan penyesalannya yang terdalam kepada para korban. Duk Shim yang melihat ayahnya terlihat malu, Yong Kyu mengingatkan kalau kalau Tuan Kwon masih tetap ayahnya dan memberikan semangat dengan jarinya.
Duk Shim melihat tangan Yong Kyu memberikan tanda cinta bukan semangat, Yong Kyu panik meminta agar Duk Shim jangan salah paham kalau yang dimaksud adalah dua jari yang membuat V untuk kemenangan dan meminta agar bisa tetap bergembira. 

“Aku menyadari sepenuhnya tanggung jawab sebagai ketua Greenland karena tidak memenuhi harapan dan kepercayaan dari warga. Aku akan bekerja sama dengan pihak yang berwenang dan berjanji untuk secara aktif membantu dalam program bantuan untuk anak-anak kurang mampu di masa depan.” Ucap Tuan Kwon pada konferensi persnya.
Di rumah sakit, Yeo Joo sedang menjaga ayahnya melihat Duk Bong yang berdiri bersama ayah dan membungkuk meminta minta maaf atas kejadian yang dilakukan oleh perusahaan mereka. 

Duk Bong datang menemui Na Ri dirumahnya mengaku kalau Rasanya aneh melakukan sesuatu yang benar lalu mengajak Teman dari dekat rumah untuk minum. Na Ri terlihat bahagia melihat Champagne yang dibawanya, Nan Gil berdiri tak jauh dari mereka memandang sinis. Duk Bong pun menyapanya.
“Ayo kita selesaikan hubungan antara kita bertiga.” Ajak Duk Bong
“Kalian berdua seperti sudah menetapkan hubungan.” Ejek Nan Gil
“Sudahlah.. diam saja..  Ayo kita juga menjadi teman dari dekat rumah.” Kata Duk Bong, Nan Gil terlihat kesal Duk Bong yang bicara banmal padanya. 

Keduanya pun minum bersama di ruang tamu, Duk Bong berkomentar tentang seseorang bersikap sedikit angkuh. Tapi Nan Gil melihat Na kalau orang ini yang bersikap bijak. Duk Bong melihat kalau orang ini juga sedikit berduri. Nan Gil pikir itu lebih baik daripada tersenyum setiap saat.
“Dia keras kepala.”ucap Duk Bong, Nan Gil berpikir “Dia hanya tahu apa yang dia suka dan tidak suka.”
“Dia agak ceroboh.” Kata Duk Bong, Nan Gil pikir “ Dia memang memiliki dorongan yang positif.”
“Kenapa dia tidak berpura-pura menjadi cantik?” komentar Duk Bong, Nan Gil pikir orang itu karena memang cantik.
Na Ri datang bertanya apa yang sedang mereka lakukan, Duk Bong mengaku kalau sedang mengosipkan tentang Na Ri, sementara Nan Gil mengatakan kalau sedang membuat tentang pacarnyadengan senyuman mengoda. Na Ri pun tersipu malu mendengarnya. Duk Bong melihat keduanya merasa harus pergi sekarang.

“Aku tidak senang melihat kalian berdua bersama-sama. Tapi kenapa kalian tidak menetapkan hubungan kalian? Apa kalian berdua akan tetap menjadi ayah dan anak?” ucap Duk Bong, Keduanya hanya diam.
“Kenapa kau tidak menjawab setiap kali aku bertanya tentang hal ini?” kata Duk Bong memanggil keduanya, Nan Gil dan Na Ri hanya menatap.
“Apa kalian menyukai hubungan yang seperti itu?” tanya Duk Bong, Keduanya menjawab tidak.
“Sebagai teman, aku akan membantu menetapkan hubungan kalian. Jadi Sampai jumpa di pengadilan.” Kata Duk Bong lalu pergi meninggalkan rumah. 
Nan Gil merasa kalau Duk Bong  benar-benar suka menyelesaikan segalanya. Na Ri pikir keputusan Duk Bong benar karena mereka harus menetapkan hubungan mereka. Duk Bong mengartikan kalau mereka  harus melalui sidang lain. Keduanya hanya saling berpandangan.

Duk Bong datang melihat adiknya yang sedang duduk bersama Yeo Joo dicafe, lalu bertanya apa yang sedang mereka berdua lakukan. Yeo Joo mengingatkan saat Duk Shim kabur dari rumah,Duk Bong datang untuk meminta bantuanya dan sekarang adiknya itu meminta bantuan untuk kakaknya.
“Apa Aku ini jembatan yang menghubungkan kakak dan adik?” keluh Yeo Joo kesal
“Bagaimana Ibu? Apa dia baik-baik?” tanya Duk Bong
“Dia berkata, "Ada apa dengan kepribadian kakakmu? Ahh...Tekanan darah rendahku akan naik."” Ucap Duk Shim memperagakan ibunya yang memegang bagian kepala belakangnya dan pamit pergi karena harus  berangkat kerja sekarang.

Yeo Joo menatap Duk Bong lalu memanggilnya. Duk Bong dengan bangga yakin kalau Yeo Joo tidak ingin dirinya menjadi seperti ini dan merasa menyesal kalau terlihat keren sekarang. Yeo Joo menegaskan bukan seperti itu.
“Jangan pernah meneleponku lagi dan Beritahu Duk Shim untuk tidak meneleponku juga.” Tegas Yeo Joo, Duk Bong mengerti dengan wajah kecewa.
“Na Ri mengatakan kepadaku untuk jujur. Jadi aku akan mengatakan ini. ”Aku sungguh menyukaimu.” Kau tahu kenapa aku menyukaimu karena aku sering memberitahumu. Jadi jangan panggil aku sebagai teman atau sebagai jembatan yang menghubungkan ke adikmu. Kalau kau meneleponku lagi, maka Aku akan menganggapnya sebagai kencan.” Tegas Yeo Joo, Duk Bong terlihat kaget mendengarnya. 

Na Ri menunggu ayahnya didepan kantor polisi, Tuan Hong keluar melihat Na Ri lalu menanyakan keberadaan Nan Gil. Na Ri memberitahu kala meminta Nan Gil untuk tak datang karena ingin pergi sendirian menemui ayahnya. Tuan Hong seperti tak enak hati.
“Kau juga tidak suka Nan Gil.” Sindir Na Ri
“Siapa yang mengatakan aku tidak menyukainya? Dia berhasil mengelola Pangsit Hong dengan baik bahkan tanpa aku. Dia jauh lebih baik daripada yang aku kira.” Kata Tuan Hong membelanya, Na Ri tersenyum lalu mengajak ayahnya pergi.

Nan Gil sedang ada didapur melihat Tuan Hong datang langsung menyapanya dan yakin pasti sudah melalui banyak hal. Tuan Hong pikir itu tak masalah untuknya, lalu meminta agar mengambilkanya seragam, Na Ri binggung dengan ayahnya.
“Kau bisa lihat, Aku pemilik yang sebenarnya, jadi Aku juga ingin seragamku sendiri.” Kata Tuan Hong, Nan Gil pun memperbolehkanya.
“Tapi Kenapa kau perlu seragam?Kau bahkan tidak bisa membuat pangsit.” Keluh Na Ri
“Aku akan mencoba untuk belajar.” Ucap Tuan Hong, Saat itu ponsel Nan Gil berdering dan berbicara dengan wajah serius, Na Ri yang melihatnya terlihat tegang, setelang menutup telpnya Nan Gil memberitahu Tanggal persidangan sudah ditetapkan.

Nan Gil dan Duk Bong menaiki  tangga Gedung pengadilan dan duduk dalam ruang sidang.
“Yang mulia... Ibu Shin Jung Im mencoba untuk melindungi tanah itu untuk menghormati para korban kecelakaan. Sekarang, tanah itu akan disumbangkan sebagai taman memorial. Tuan Ko Nan Gil melakukan sampai sejauh ini karena ingin menghormati keinginannya. Mereka memutuskan untuk mendaftarkan pernikahan mereka untuk melindungi tanah dari tekanan ilegal Da Da. Harap mengerti bahwa itu adalah pilihan terbaik mereka.” Ucap Duk Bong membela Nan Gil
“Aku mengerti maksud dari Shin Jung Im, dan mengingat selama 20 tahun mereka terancam oleh pemberi pinjaman, aku dengan ini membatalkan pernikahan Shin Jung Im dan Ko Nan Gil.” Kata Hakim
Nan Gil bisa tersenyum mendengarnya, keduanya pun keluar dari gedung pengadilan dengan langkah ringan saat menuruni tangga. 

Nan Gil berada di tempat yang paling disukai Nyonya Shim lalu berteriak bahagia kalau semua ini sudah berakhir, Na Ri tersenyum melihatnya teringat saat pertama kali bertemu dengan ketus bertanya siapa Nan Gil yang berani mengatakan rumahnya itu jadi milik Nan Gil.
“Jadi Siapa kau?” tanya Na Ri dengan senyuman bahagia.
“ Ko Nan Gil yang legendaris.” Ucap Nan Gil bangga, Na Ri pikir kalau Nan Gil itu  pasti bangga dengan julukan itu.
“Ko Nan Gil yang legendaris yang mencintai seorang wanita seumur hidupnya.” Ucap Nan Gil
“Sekarang hubungan kita sudah diperjelas, bagaimana kita memanggil satu sama lain?” ucap Na Ri
“Kau sangat memikirkan tentang hal-hal seperti itu. Jadi Kau ingin aku memanggilmu apa? Sayang? Kekasih?” kata Nan Gil dengan senyuman mengoda.
Nan Gil menyadarkan lamunan Na Ri mengatakan kalau tidak akan melakukannya. Na Ri hanya bisa tertawa bahagia lalu berjalan pergi, Nan Gil berteriak memanggilnya agar Na Ri berhenti, lalu menarik tanganya, Keduanya saling menatap di pinggir danau dengan gunung yang menjulang.

Na Ri mengingat saat pertama kali melihat tatto dibagian punggung Nan Gil seperti seorang preman. Lalu Nan Gil yang mengenggam tanganya, saat ketakutan datang menemui Tuan Bae di Gedung Da Da. Keduanya pun berjalan-jalan ke tepi pantai bersama.
“Bagiku, aku punya banyak kata-kata yang berarti "Hong Na Ri"... karena aku selalu melihat dan memikirkanmu.” Ucap Nan Gil, Na Ri pun meminta agar Nan Gil memberitahu arti Hong Na Ri.
“Berpura-pura tidak sakit setelah terkena ketapel. Membaca sambil berjalan. Mengejar bel tukang tahu Meniup dandelion.’ Kata Nan Gil lalu mengendong Na Ri dengan mengodanya akan menjatuhkanya di pingir pantai.

Keduanya menikmati waktu berdua mereka sebelum sidang, Esok harinya saat sidang, pengacara Kim bertanya Apa hubungannya dengan Ko Nan Gil. Na Ri dengan mata berkaca-kaca dan sedikit senyuman mengatakan kalau Nan Gil ayah tirinya. Mereka pun bertemu didepan gedung pengadilan.
“Kita telah secara hukum memastikan hubungan dalam sidang” ucap Na Ri lalu berpesan agar hati-hati dan naik mobil Duk Bong, Nan Gil hanya bisa menatap sedih Na Ri karena tak bisa lagi mendekatinya karena statusnya sebagai ayah tiri. 

Nan Gil terkena hantaman dan pukulan saat akan mengambil buku besar, Na Ri terlihat panik melihat wajah Nan Gil yang banyak luka, Nan Gil memeluknya Na Ri dengan erat memintanya agar tetap diam seperti ini sementara waktu. Keduanya bertemu didepan rumah kaca depan tanaman selada.
“Apa yang dibutuhkan hubungan jarak jauh?”ucap Na Ri
“Aku akan mengirim teks, foto, dan emoticon hati yang kekanak-kanakan. Tapi aku juga akan sering menelepon. Jadi datanglah setiap kali kau merindukanku dan Aku akan segera datang kalau kau menelepon.” Kata Nan Gil
“Aku akan mulai menunggu sekarang.” Ucap Na Ri, Nan Gil pun memberikan ciumanya.

Na Ri tersenyum menatap Nan Gil mengingat semua kenangan selama ini, Nan Gil juga tersenyum sepeti tak ada penyesalan sama sekali, lalu mengungkapkan perasaanya kembali.
“Aku mencintaimu, Na Ri.” Ucap Nan Gil dan mereka pun berpelukan dengan erat.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar