PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 25 Desember 2016

Sinopsis Goblin Episode 7 Part 3

PS : All images credit and content copyright : TVN

Eun Tak berpikir kalau wanita itu akan salah paham kalau seorang wanita yang menjawab telepon milik Wang Yeo, tapi akhirnya tak memperdulikanya memilih untuk mengangkatnya.  Kim Sun binggung saat mendengar suara wanita dan memastikan kalau ponsel itu milik “Kim Woo Bin”. Eun Tak memberitahua kalau Manajer Kim Woo Bin sedang keluar sebentar. Kim Sun heran kalau Woo Bin itu seorang manajer. Eun Tak pun mengubahnya dengan cepat kalau Woo Bin itu  seorang direktur.
“Perusahaan macam apa yang mengubah posisi  karyawannya dalam hitungan detik begitu? Ahh.... Terserahlah.  Aku tahu dia ada di sana.  Jadi Katakan padanya, besok pukul 1 siang di kafe yang sama.Tidak masalah dia datang sebagai manajer ataupun direktur.  Kalau dia datang terlambat, aku akan membunuhnya jadi Katakan seperti itu padanya.” Tegas Kim Sun lalu menutup ponselnya
Eun Tak melihat nama di layar ponsel Wang Yeo Wang Yeo tiba-tiba sudah ada disamping Eun Tak dan bertanya apa yang dikatakan Kim Sun tadi. Eun Taek memberitahu agar Wang Yeo bertemu denganya jam 1 siang di cafe yang sama dengan sebelumnya lalu merasa kalau seperti mengenal suaranya. Wang Yeo mengatakan kalau ia yang ingin bertanya lebih dulu. Eun Tak pun ingin tahu apa yang dingin ditanyakanya. 

Wang Yeo berjalan menuju ke cafe dengan mengingat semua pesan Eun Tak “Nomor ponsel, nama, lalu umur. Golongan darah. Lajang atau Menikah Keuangan, Hubungan masa lalu, Tipe wanita ideal. Dan seterusnya.. Kau tidak akan tahu apa saja yang hendak dia tanyakan jadi Persiapkan jawaban untuk semua itu.”
Saat didepan cafe, Wang Yeo melihat Kim Sun sudah ada didalam dan memberikan lambaian tanganya, Kim Sun pun membalas lambainya dengan tatapan kesal dan menyuruhnya segera masuk. Keduanya lalu duduk bersama, Wang Yeo langsung memberitahu kalau Usianya 34 tahun, Ulang tahunnya tanggal 5 November, bintang Sagitarius. Golongan darah A. Lajang, serta tinggal di rumah sewaan dan bisa memiliki mobil kalau memang menginginkannya.
“Masa laluku bersih Tapi untuk saat ini, aku belum memiliki kartu nama. Serta Aku merindukanmu.” Ucap Wang Yeo seperti mencoba menghafal semua yang diajarkan Eun Tak padanya, Kim Sun kaget mendengarnya dan mengaku kalau merindukan Wang Yeo juga.
“Kau sangat aneh. Apa Kau menyukaiku?  Meskipun kau menghindari telepon dariku?” kata Kim Sun

“Karena kupikir...kau tidak akan menyukai seseorang yang tidak memiliki kartu nama.” Kata Wang Yeo, Kim Sun pikir Wang Yeo bisa menjawab telpnya dan mengatakan  kalau memang tidak memilikinya bahkan bisa saja mengirim SMS padanya.
“Mulai sekarang, akan kulakukan.” Ucap Wang Yeo berjanji lalu bertaya apakah Kim Sun memiliki kartu nama
Kim Sun binggung kenapa Wang Yeo menanyakan hal itu. Wang Yeo mengatakan  hanya ingin tahu apa pekerjaannya. Kim Sun mengodanya kalau wajahnya itu adalah kartu namanya, dengan tulis "Orang ini sangat cantik". Wang Yeo terpana mengaku kalau berharap jadi ingin memilikinya, Kim Sun tersenyum mendengarnya.
“Coba kau bisa lihat sekarang, Lebih menyenangkan kalau kita bertemu langsung seperti ini, Kau bisa mengenalku lebih jauh  dan kita bisa lebih dekat. Jadi Apa yang kau sukai?” kata Kim Sun, Wang Yeo menjawab “itu kau” Kim Sun tersipu malu mendengarnya.
“Bukan itu maksudku.  Semacam hobimu” kata Kim Sun, Wang Yeo tetap menjawab itu Kim Sun.
“Tindakanmu yang tidak terprediksi... lebih menghanyutkan aku daripada drama TV. Kau yang tidak terprediksi dengan memancing imajinasi-ku. Aku jadi kehabisan kata-kata dan akhirnya justru selalu salah bicara. Hobi baruku adalah menemukan keberadaanmu, seolah ini takdir Sang Kuasa atau mungkin justru kesalahan dari-Nya belaka.” Ungkap Wang Yeo berkata dengan lancar.
Kim Sun melihat Wang Yeo yang pintar sekali bicara lalu bertanya apakah ia memiliki agama, Wang Yeo tak menyangka kalau Ada hal lain lagi yang harus dimiliki dan ingin pamit pergi lalu akan menelpnya kalau  sudah memilikinya. Kim Sun menahanya menurutnya  Wang Yeo  tidak perlu memilikinya dan menyuruhnya untuk duduk sebelum membunuhnya.
Kim Sun mengeluh dengan Wang Yeo yang benar-benar aneh, Wang Yeo kembali menyebut umur dsb seperti sebelumnya, Kim Sun mengatakan kalau Wang Yeo tidak perlu mengatakannya pada dan meminta agar duduk saja,  karena akan pura-pura membaca majalah. Keduanya saling menatap penuh dengan senyuman bahagia. 

Keduanya berjalan keluar dari cafe, Kim Sun bertanya apa yang disukainya. Wang Yeo menjawab kalau itu sayuran dan ingin pamit pergi untuk ke arah kiri jalan.  Kim Sun binggung dengan nasibnya dan berpikir Wang Yeo akan pergi makan dan juga mentraktirnya.  Wang Yeo pikir kalau sebelumnya sudah makan hotdog dan Makan berlebihan adalah sumber penyakit.
“Kau yang membuatku sakit, lebih dari apa pun di dunia ini.” Ungkap Kim Sun kesal dan tak ingin membahasnya lalu bertanya mau keman Wang Yeo sekarang.
“Aku ada pertemuan acara perusahaan jadi Aku harus membayar tagihannya kalau sampai tidak datang.” Kata Wang Yeo
“Ada apa denganmu ini? Kau aneh dan segala sesuatu yang di lakukan tidak benar. Bahkan Salah semua.” Ucap Kim Sun kesal, Wang Yeo mengaku kalau  Pertanyaannya terlalu sulit lalu pamit pergi

Semua malaikat kematian sedang pesta minum disebuah restoran, saat itu Wang Yeo berjalan dengan juniornya seorang pria menabraknya dan memarahinya agar berjalan dengan benar. Juniornya itu terlihat kesal merasa pria itu tak tahu dengan yang dikatakan pada malaikat maut, karena merasa kurang dari sebulan bisa membuat para arwah gentayangan mengamuk.Wang Yeo pikir itu sudah jai tadinya dan bergegas pergi karena ingin ke toilet.
“Penyelamat kita sudah sampai.  Waktunya pulang, Cepat Bayar tagihannya.” Kata teman Wang Yeo, Wang Yeo pun melihat tagihan dan mengeluh kalau banyak sekali dan ingin mengambil dompetnya, lalu tersadar dengan meraba badanya kalau dompetnya itu hilang.
Ia teringat sebelumnya ditabrak oleh pria dan ternyata seorang pencopet. Juniornya benar-benar kesal karena pria itu benar-benar  mencuri dari orang yang salah. Teman Wang Yeo pun mengajak mereka mengunakan topi bersamaan laluBergerak pelan-pelan dan pergi tanpa ada yang menyadari, tapi junior yang wanita takut  kalau harus menulis permintaan maaf resm jika menggunakan kekuatan di luar urusan pekerjaan.
Si senior memastikan kalau mereka tidak perlu melakukanny lalu menyuruh Tahun angkatan 23, pergi duluan dan berbisik kalau tahu solusinya.Wang Yeo bertanya apa yag membuat mereka  bisa terhindar dari hukuman. Temanya pikir nanti bisa melihatnya. Wang Yeo pun akan mengambil topinya dan akan pergi, tapi ternyata topinya tak ada.
Temanya dengan senyuman sengaja membawa topi Wang Yeo lalu menghilang bersama dengan yang lainya. Wang Yeo ditinggal sendirian dengan tatapan pemilik restoran yang meminta agar membayar semua tagihan. Wang Yeo yang panik akhirnya menelp meminta bantuan. 


Kim Shin sudah duduk dikantor polisi dengan Wang Yeo yang sudah ada disampingnya. Polis bertanya apakah Kim Shin akan menjadi penjamin untuk Wang Yeo karena baru bisa melepaskanya. Kim Shin pikir kalau salah paham, ia datang karena Wang Yeo yang menelpnya tapi tidak mengenal orang yang duduk disampingnya.
“Dia tidak mungkin membutuhkan bantuanku. Tapi Aku juga tidak yakin bisa membantu dia.” Kata Kim Shin, Wang Yeo kesal karena sebelumnya Kim Shin menjawab teleponnya
“Mari sepakat bahwa kita saling kenal dan Aku akan membantumu, dengan menghapus ingatan Tae Hee.” Bisik Wang Yeo, Akhirnya Kim Shin mengubah pernyataanya kalau mengenal Wang Yeo
Ia menyindir kalau Makan tanpa membayar adalah kejahatan menyedihkan yang baru didengar sekarang, dengan bertanya dimana harus memberikan tanda tangan dan memberikan kartu namanya. Wang Yeo menjerit kesal karena Kim Shin ternyata punya kartu nama. 

Wang Yeo cemberut keluar dari kantor polisi lalu bertanya kenapa Kim Shin memiliki kartu nama, Duk Hwa datang dan langsung memberikan sebungkus tahu karena pamanya baru keluar dari penjara. Wang Yeo bertanya apakah Duk Hwa tahu bahwa Kim Shin memiliki kartu nama.
Tentu saja dia punya, paman ku pemilik banyak perusahaan. Mulai Hotel, ekspedisi barang, konstruksi, minyak, dan perabotan. Apa Kau tidak tahu?” kata Duk Hwa
“Hentikan. Aku memang tidak memberitahu dia dan Sekaya itulah aku.” Ungkap Kim Shin bangga, Duk Hwa pun menyuruh Wang Yeo agar memakan tahu yang dibawakanya.
Wang Yeo mengeluh kalau paman dan keponakan itu sama saja dan menyuruh keduanya minggir lalu bergegas pergi.  Duk Hwa heran melihat Wang Yeo yang berjalan menghindari orang yang jalan didepanya. Lalu bisa mengerti, kalau Wang Yeo itu bisa melihat sesuatu saat bersentuhan dengan seseorang Kim Shin memberitahu yang dimaksud adalah Kehidupan lampau orang tersebut.
“Apa Dia bisa melihat kehidupan masa lampau seseorang? Lalu bagaimana denganmu pamaan, kekuatan apa yang kau miliki?”kata Duk Hwa penasaran
“Kekuatanku adalah hidup abadi.”kata Kim Shin bangga
“Kau tidak bisa melakukan hal selain menurunkan hujan, kan?”ejek Duk Hwa, Kim Shin pun memilik untuk berjalan pergi saja. 

Kim Shin melihat kamar Eun Tak yang kosong, lalu berusaha menelpnya Wang Yeo lewat sengaja meyindir sudah menduga si roh yang hilang itu belum pulang dan berpikir masih berkencan. Eun Tak mengangkatnya, Kim Shin bertanya keberadaanya karena sudah malam dan di luar sana menakutkan, Eun Tak mengatakan kalau baru jam 7 malam dan sedang sibuk, langsung menutup ponselnya.
Semua hantu terlihat ketakutan melihat Goblin yang datang, Kim Shin pun bertanya Apakah salah satu dari mereka melihat mempelai Goblin. Salah satu hantu mengangkat tangan karena melihatnya. Kim Shin pun bertanya dimana keberadanya. 

Duk Hwa masuk rumah memanggil Kim Shin, Wang Yeo yang sedang melihat handuk memberitahu kalau Kim Shin sedang tidak di rumah.  Duk Hwa pun meminta agar memberikan barang milik Kim Shin karena lupa kalau menaruh didalam mobilnya.
“Kenapa mengembalikan ini padanya,  padahal dia mengambil kembali kartu kreditmu?” ucap Wang Yeo heran
“Kakek ku bilang akan memberiku uang saku kalau aku mau mengantarkan ini.” Kata Duk Hwa, Wang Yeo ingin mengumpat kalau manusia itu. Duk Hwa menyela kalau memang  mengerikaan dan kuat seperti kapitalisme itu.
“Dia memberimu kartu kredit dan menyerahkan akta rumah padaku. Dan Dia pasti memberikan sesuatu yang lebih berharga pada kakekmu.” Kata Wang Yeo memikirkannya.
Duk Hwa seperti berpikiran yang sama dan ingin tahu apa yang ada didalamnya dan mengajak untuk melihatnya karena Kim Shin tak ada dirumah. Lalu terlihat lukisan seorang wanita yang cantik menurut Duk Hwa. Wang Yeo tanpa alasan langsung menangis melihatnya. Duk Hwa terus mengoceh  berpikir kalau itu mantan pacar Kim Shin dan terlihat lukisan itu sudah tua. Lalu ia tersadar melihat Wang Yeo yang menangis dan merasa dibagian dadanya yang terasa sesak. 

Kim Sun duduk melamun sendirian di restoranya tanpa pengunjung.
Flash Back
Ratu sedang berlatih berjalan dengan gaunya, dengan mangkuk dibagian pundaknya agar tak terjatuh. Sementara Raja mengintip dari kejauhan terlihat bahagia melihat wanita yang sedang berlatih jalan, sang ratu seperti melihat sesuatu dan akhirnya mangkuknya yang ada dipundaknya jatuh berantakan. 

Si nenek yang berubah jadi wanita menceritakan  Itu adalah awal dari kisah cinta yang sedih dan tragisdan Takdir itu sangat sedih, menurutnya Jatuh cinta bukanlah sebuah dosa tai Hanya saja,  mungkin mereka tidak pantas atas apa yangdi dapatkan.
“Apa yang harus kulakukan jika  tiba-tiba kau menaikkan biaya sewanya? Aku tidak sanggup kalau membayar tambahan  100,000 won per bulan.” Kata Junior Wang Yeo yang menyewa rumah si nenek.
“Sejak kau pindah, aku terus saja bermimpi buruk tentang para malaikat kematian.” Kata si nenek
“Aku mengerti. Kamar mandiku agak bermasalah.  Kapan akan diperbaiki?” kata Malaikat Kematainan, Si nenek pun menyuruhnya kalau tak perlu mandi saja karena akan tetap tampan, Malaikat maut pun tak bisa berkata apa-apa lagi. 

Eun Tak sedang ada di sebuah ballroom dengan mempelai wanita dan pria diatas panggung, dengan suara merdunya berusaha menyanyikan untuk keduanya. Saat itu Kim Shin datang dan Eun Tak sempat gugup tapi berusaha untuk tetap menyanyi dengan baik, Kim Shin pun terlihat berkaca-kaca mendengar nyanyian pacarnya, begitu juga Eun Tak.
Keduanya pun berjalan pulang, Kim Shin tak percaya kalau Eun Tak bisa bernyanyi. Eun Tak mengaku hanya bisa sedikit saja dan bertanya kenapa Kim Shin bisa tahu ada ditempat itu,Kim Shin mengatakan Eun Tak bisa melarikan diri, tapi tidak bisa bersembunyi lalu bertanya bagaimana dengan perkerjanya direstoran ayam apakah dipecat.
“Aku bekerja dobel sekarang. Bernyanyi di pesta pernikahan gajinya juga lumayan. Tapi...menyaksikan upacara pernikahan membuatku merasa aneh. Ya... "...Aku tidak akan memiliki seorang Ibu yang menyalakan lilinnya atau Ayah yang menggenggam tanganku menuju altar. Aku tidak memiliki teman yang akan memotret momen bahagia itu. Tanpa teman,  tidak akan ada uang hadiah pernikahan." Pemikiran semacam itu muncul dalam benak.” Kata Eun Tak merasa itu pasti lucu.
Ia merasa kalau itu mungkin sebabnya  terobsesi menjadi mempelainya dan  Terasa seolah mereka akan menjadi keluarga. Kim Shin melihat Eun Tak yang mulai berkaca-kaca berbicara didepanya. Eun Tak mengaku  sempat berpikir bisa meliliki sesuatu yang sebelumnya tidak dimiliki. Bagaikan takdir sengaja mengaturnya untuknya. Kim Shin binggung kenapa Eun tak kembali menangis berpikir kalau mencoba membuatnya merasa bersalah

“Tidak... Pada akhirnya, aku yang harus meminta maaf... Maaf karena tidak bisa mencabut pedang itu. Aku benar-benar ingin mengatakannya, tapi setiap kali bertemu, kita selalu saja berdebat Aku tahu ini bukan waktu yang pas, tapi kurasa lebih baik mengatakannya sekarang, selagi kita membahasnya.” Kata Eun Tak
“Aku bekerja dobel dan bersiap untuk keperluanku. Jadi, bisakah kau menunggu sedikit lagi sampai aku bisa meninggalkan rumah itu? Berhentilah menjahatiku Sampai aku siap keluar dari sana, dan tidak bisakah kau memberiku diskon 50%...karena sudah jahat padaku?  Aku mohon” ucap Eun Tak

Kim Shin langsung memeluknya mengatakan kalau  tidak bisa melakukannya untuk diskon 50%. Eun Tak melepaskan pelukanya dan meminta potongan 45 %. Kim Shin tertawa mendengarnya lalu tiba-tiba merasakan sakit dibagian dadanya, Eun Tak panik berpikir kalau Kim Shin terluka Karena pedangnya dan terlilhat pedang yang menusuk bagian dada Kim Shin.
Eun Tak berusaha memegangnya dan kali ini bisa memegangnya, lalu mencoba menarikny dan ternyata mulai bergerak, Kim Shin mulai panik dan langsung mendorong Eun Tak, saat itu juga tubuh Eun Tak melayang diudara.

Tubuh Eun Tak ingin menabrak truk. Kim Shin dengan cepat menghalangi untuk menyelamatkanya. Tiba-tiba terjadi sesuatu yang didalam parkiran mobil semua seperti bertabrakan dengan beberapa mobil terbalik seperti terjadi kecelakan. Eun Tak pun kembali menyentuh kembali ke jalan dan merasakan Kim Shin yang memeluknya dengan erat.
“Hal itu benar... Masa depan yang sebelumnya aku lihat memang benar. Dengan bantuan gadis ini, maka aku bisa mengakhiri keabadian ini dan menjadi abu. Manusia hanya bisa hidup maksimal sampai 100 tahun. Sebenarnya, apa yang ingin aku ketahui, kehidupan abadiku ini atau wajahmu? Kurasa, itu wajahmu.” Gumam Kim Shin dengan dibelakangnya terlihat kekacauan mobil-mobil yang terparkir jatuh dan terbakar. 
bersambung ke episode 8

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar