PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 13 Desember 2016

Sinopsis The Man Living In Our House Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

Na Ri sedang duduk dimeja dengan Nan Gil yang membawakan secangkir teh. Duk Bong menelp, Na Ri langsung menanyakan hasilanya. Duk Bong mengatakan kalau Tuan Hong akan segera kembali, karena  tidak melakukan kejahatan apapun dengan identitas palsunya, jadi bisa membayar denda dan tidak masuk penjara, serta meminta Na Ri tak perlu khawatir.
“Aku tidak khawatir. Setidaknya dia bisa melakukan itu untuk mendapatkan namanya kembali.” Kata Na Ri, 
“Pemikiran yang bagus.” Kata Duk Bong, Na Ri pun mengucapkan terimakasih. 

Duk Bong masuk ke dalam rumah menemui ayahnya yang sedang sibk, wajahnya terlihat marah bertanya Kenapa ayahnya meminta Tuan Kwon untuk menyerahkan diri. Tuan Kwon mengatakan kalau ia setuju untuk menghapuskan hutangnya, jadi  Tuan Hong harus melakukan sesuatu untuknya.
“Apa yang akan seorang penipu lakukan? Sepertinya kau membenciku, jadi aku mencoba untuk membuatmu bisa bersama Na Ri. Dan Jaga itu untuk dia.” Ucap Tuan Kwon merasa tak ada yang salah dengan keputusanya.
“Aku tahu itu tentang tanah. Aku tahu kau membuat Hong Sung Kyu menjadi seorang debitur dan penculik.” Ucap Dok Bong
“Beraninya kau percaya seorang penipu dan menjawabku!!” kata Tuan Kwon marah
“Kau ingin dia untuk memulihkan namanya... dan mengajukan gugatan untuk mengklaim tanah itu! Kalau kau tidak memiliki rasa malu, setidaknya miliki hati nurani. Kau membunuh anak-anak... dan berpura-pura seakan kau tidak tahu. Lalu sekarang, haruskah kau mencuri tanah itu juga?” ucap Duk Bong marah
“Tanah itu... awalnya adalah milik kami. Jadi Sudah hak kami untuk mengambilnya.” Tegas Tuan Hong
“Aku tidak ingin sampai sejauh ini, tapi aku bersumpah akan membuatmu diadili.” Balas Duk Bong benar-benar berang dengan tingkah ayahnya. 

Nan Gil mengunting beberapa foto lalu menempelnya dan juga membuat tulisan membuatnya menjadi sebuah buku berjudul (Langkah kaki Hong Na Ri) wajahnya tersenyum puas melihat buka buatanya. Sementara Na Ri menemui ayahnya di penjara
“Aku sangat bersyukur, Mungkin karena hatiku merasa damai, tapi aku tidur dengan sangat nyenyak. Ternyata Nyaman sekali di sini.” Ungkap Tuan Hong
“Apa kau benar-benar datang untuk menyerahkan dirimu? Aku mendengar kau akan segera dibebaskan, jadi Bertahanlah. Duk Bong akan mengurusnya.” Ucap Na Ri seperti merasa curiga pada ayahnya.
“Kau tahu, Aku sangat suka si pengacara itu. Ternyata Dia tidak seperti Ketua Kwon dan memiliki rasa tanggung jawab. Dia sempurna untukmu. Aku terkejut melihat betapa cepat dia berlari. Selian Dia menyukaimu, kan?” ucap Tuan Hong seperti ingin Na Ri dengan Duk Bong
“Kami tidak  memiliki hubungan seperti itu.” Tegas Na Ri, Tuan Hong membalasnya kaalu  tidak akan pernah menyetujui si kurang ajar itu, Nan Gil.
“Kau tidak punya hak untuk mengatakan itu.” Balas Na Ri dengan nada tinggi, Tuan Hong tak percaya kalau Setiap kali namanya muncul, maka membuatnya jadi marah.

Na Ri keluar dari kantor polisi memberitahu Duk Bong kalau ayahnya mengucapkan terima kasih. Duk Bong pikir sudah bersikap kejam pada tuan Hong dan melihat kalau ayahnya itu membuat hidup Na Ri kesulitan,  Na Ri memuji Duk Bong yang sudah melakukannya dengan baik.
“Nan Gil melakukannya dengan baik, tapi aku tidak bisa melakukan. Kau memiliki senyum ibumu.” Ucap Duk Bong memuji lalu meminta maaf karena keluar begitu saja dari mulutnya.
“Kita tidak perlu pergi ke Seulgi-ri. Jadi Kemana kita harus pergi?” ucap Duk Bong 

Na Ri berada di lobby gedung ditanganya  seperti brosur untuk menonton pertunjukan, tak jauh darinya melihat sosok seperti punggung milik Nan Gil, beberapa saat kemudian seorang wanita memeluknya dari belakang, ternyata bukan Nan Gil. Duk Bong datang membawakan segelas kopi, Na Ri pun tersadar.
“Sangat menyenangkan melihatmu ada di luar Seulgi-ri.Kau kelihatan lebih baik di sini.” Ungkap Duk Bong lalu meminta agar Na Ri  Jangan keluar dari pekerjaannya.
“SeJujurnya, aku tidak suka Seulgi-ri.Aku jadi bosan setelah satu haridan kembali ke Seoul. Tapi aku kagum bahwa aku baik-baik saja di sana.Aku merasa bersalah kepada ibuku.”kata Na Ri
“Bagiku kau kelihatan tidak bahagia di sana.Apa kau tahu bagaimana kau terlihat ditempat itu?” kata Duk Bong
“Memang  akan menjadi aneh agar tidak bersama dua ayah.Yang satu ada dalam sel tahanandan yang lainnya ingin pergi.Aku satu-satunya yang bisa melindungi Seulgi-ri.” kata Na Ri, Duk Bong pun tak banyak berkomentar.
Pertunjukan dimulai, beberapa penonton tertawa melihat tingkah pemain diatas panggung yang begitu lucu, begitu juga Duk Bong. Tapi Na Ri memperlihatkan wajah sedih dengan melamun. 

Yong Kyu memberikan sebuah buku dan juga USB memperlihatkan pada ketiga rekan kerjanya kalau Nan Gil yang memberikan buku petunjuk bisnis Pangsit Hong dan meminta agar  mempelajarinya, selain itu yang lebih mengejutkan lagi Nan Gil meminta agar menuliskan juga sekarang.
“Kenapa dia melakukan ini kepadaku? Apa bagimu aku terlihat rajin? Haruskah aku...menerima beban ini pada usia seperti ini?” ucap Yong Kyu heran

“Bukankah kau hanya setahun lebih muda dari tuan Ko?” kata Ha Ni, Duk Shim yang mendengarnya tak percaya keduanya hanya beda satu tahun saja karena Nan Gil terlihat sangat dewasa.
“Kita akan mengambil suara, cara demokratis. Kalau kau tetap tinggal bahkan setelah bos pergi, sentuhkan sikumu ke mulutmu. Berputar 100 kali.” Kata Yong Kyu, Ha Ni terlihat binggung, Yong Kyu mengubahnya.
“Kita semua akan pergi kalau Boss pergi. Ini keputusan Sudah bulat! Pangsit Hong adalah loyalitas.” Ucap Yong Kyu, semua terlihat setuju. 


Keduanya pulang bersama, Duk Bong memulai pembicaraan dengan mengajak Na Ri untuk pergi bersama ke pesta akhir tahun karena teman-temanya slealu mengadakanya  setiap tahunnya dan merasa malu  untuk pergi sendiri jadi meminta agar Na Ri jadi pasanganya.
“Aku tahu seseorang yang suka pesta” ucap Na Ri mengingat itu Yeo Joo
“Dia adalah eseorang yang sudah menjadi musuh dengan teman-temanku.” Kata Duk Bong yang sudah tahu kalau itu pasti Yeo Joo, Na Ri binggung kenapa Yeo Joo bisa seperti itu.
“Dia mengklaim itu karena mereka bicara buruk tentang aku, tapi mereka mungkin hanya mabuk. Aku mewakili ayahmu. Apa kau tidak bersyukur? Seharusnya itu adalah memberi dan menerima.” Ucap Duk Bong, Na Ri mengerti dan menyetujui ajakan pengacaranya. 

Duk Bong melihat Na Ri yang masuk tanpa pamit, lalu mengingat katanya “Seharusnya itu adalah memberi dan menerima.” Dan berkomentar kalau itu sangat tak dewasa. Na Ri akan masuk rumah dan melihat ke pintu restoran, akhirnya ia mengetuk kamar Nan Gil tapi ternyata Nan Gil tak ad didalam kamar.
Na Ri masuk ke rumah kaget melihat Nan Gil ada diruang tamu dengan tatapan sinis, ia  bertanya kenapa Nan Gil ada dirumahnya bukan mengaduk adonan. Nan Gil mendengar Na Ri yang berbicara terbata-bata dengen mengejeknya pasti merasa bersalah. Na Ri mengelak.
“Kau akan mati beku, dengan mencoba terlihat cantik.” Ucap Nan Gil melihat pakaian Na Ri 

Na Ri terdiam mengingat saat bersama ibunya, saat baru pulang mengigil kedinginan. Nyonya Shin terlihat bahagia melihat anaknya yang datang lalu berkomentar “Kau akan mati beku, dengan mencoba terlihat cantik.” Sama dengan yang diucapkan Nan Gil padanya.
“Pertama ayah tiriku, kemudian ibuku. Berhenti membingungkan aku.” Kata Na Ri kesal, Nan Gil heran Na Ri malah berkata seperti itu lalu menyuruh duduk, Na Ri pun menurutu duduk didepan Nan Gil.
“Ini buku tabungan dan buku untuk restoran.” Kata Nan Gil memberikan buku diatas meja, Na Ri merasa kalau Nan Gil memintanya  untuk mengelola Pangsit Hong?
“Tempat ini akan berjalan dengan sendirinya. Yong Kyu yang mengelola bahan-bahan dan gaji.” Jelas Nan Gil

“Apa kau tidak akan bertanya ke mana aku akan pergi bersama Duk Bong?” ucap Na Ri, Nan Gil pikir Na Ri bisa melihat kalau sedari tadi berusaha  menahan diri.
“Kau begitu baik dalam hal itu. Tapi kenapa kau menahan diri?” ucap Na Ri heran, Nan Gil tahu Duk Bong itu menjadi pengacara ayahnya,  jadi tidak bisa mengatakan apa-apa.
“Ini tidak akan seperti kalau kau menonton film,meninum teh, dan bersenang-senang dengan dia.” Kata Nan Gil, Na Ri terlihat gugup mengaku kalau  tidak tertarik untuk melihat ini.
Nan Gil kembali melihat Na Ri yang gugup merasa kalau pasti melakukan itu, Na Ri menyangkalnya tapi akhirnya mengaku kalau menyaksikan pertunjukan musik dan minum teh. Nan Gil yang kesal merasa Na Ri  tidak perlu memberitahu semuanya. Na Ri pun membalas kalau Gadis-gadis seperti Duk Shim mungkin mengikutinya di Seoul.
“Aku tidak memikirkan itu. Kau tidak masalah naik bis, tapi sekarang kau tidak bisa pergi ke Seoul tanpa Duk Bong.” Kata Nan Gil, Na Ri meminta Na Gil mengaku kalau  tidak menyukainya.

“Kau lebih baik jujur saja, Katakanlah kau tidak percaya kalau aku tinggal sendirian di Seoul.” Ucap Nan Gil
“Kau juga lebih baik Jujur dan katakan temanku itu sangat mengganggumu.” Balas Na Ri
“Kau ada di luar sepanjang malam kalau kau datanglewat tengah malam!” ucap Nan Gil kesal berdiri dari tempat duduknya.
Na Ri pikir jarang sekali pulang pagi, Nan Gil meminta Na RiJangan bersikap tidak masuk akal setelah bermain-main sampai sekarang. Na Ri juga meminta Nan Gil Jangan bersikap dingin dan kemudian menyimpan dendam. Nan Gil pikir sudah larut malam jadi lebih baik pergi tidur saja dan bicara nanti karena Na Ri pasti ingin tahu bagaimana caranya mengelola restoran lalu pergi meninggalkanya. Na Ri pun melihat buku tabungan seperti tak percaya dengan jumlahnya.
Nan Gil masuk kedalam kamar lalu mengeluh pada dirinya bersikap  kekanak-kanakan seperti itu dan harus berkata kasar pada Na Ri. Na Ri pun terlihat merasa menyesal sudah berkata kasar pada Nan Gil.

Esok Pagi
Na Ri keluar dari rumah dengan pakaian rapi dan melihat Nan Gil didepan restoran memberikan senyumannya, menyapa semua pelanggan yang sedang mengantri lalu melihat ke arah Na Ri keduanya terlihat sinis karena kejadian tadi malam.
Yeo Joo baru saja selesai bertugas, Na Ri memanggilnya. Yeo Joo kaget melihat Na Ri yang ada dikantor. Na Ri mengaku sengaja menunggunya setelah konsultasi yang kedua Yeo Joo bertanya kapan Na Ri akan kembali berkerja.  Na Ri kesal karena Yeo Joo yang memberitahu teman-temannya kalau  akan kembali dan ia menegaskan kalau tidak akan kembali,menurutnya Nan Gil itu bertekad untuk menghancurkanya.
“Kalau kau tidak akan kembali, maka aku harus berhenti.” Kata Yeo Joo
“Memangnya aku akan percaya padamu. Kau memiliki terlalu banyak utang untuk berhenti. Sekarang Ikut denganku.” Kata Na Ri menariknya. 

Yeo Joo pikir kalau memang Na Ri tidak ingin kembali bekerja, maka lebih baik menikah dengan Nan Gil dan selamatkannya. Na Ri kaget mendengarnya, Yeo Joo mengingatkan Na Ri yang  mengambil cuti untuk menikah, jadi menikahlah. Na Ri membayangkan saat Nan Gil meraih tanganya dan berjalan dialtar penikahan.
“kenapa kau bisa mengungkit pernikahanku?” keluh Na Ri, Yeo Joo menyuruh Na Ri bicara secara singkat saja karena sangat sibuk.
“Duk Bong memintaku untuk pergi bersamanya ke pesta akhir tahun. Jadi aku menunggu untuk meminta saran gaun pesta kepadamu.” Kata Na Ri melihat seperti Yeo Joo menahan air matanya.
“Aku mengerti... Itu bukan karena Nan Gil. Aku kira kau tidak mengabaikan peringatan dariku.” Kata Yeo Joo berusaha untuk tak terlihat sakit hati.
“Aku melakukannya. Peringatanmu  benar-benar mengenaiku. Terima kasih.” Kata Na Ri, Yeo Joo pun memberikan selamat.

“Tapi Na Ri, jangan bersikap sombong dan perkasa di depanku lagi. Kau hanya seorang wanita biasa yang memiliki pilihan antara Nan Gil dan Duk Bong dan memilih uang.” Ucap Yeo Joo
“Sloganku hari ini adalah untuk menjadi seorang wanita biasa.” Balas Na Ri
“Jadi Berhenti berpura-pura tidak tertarik, dan cari penampilan untuk akhir tahunmu. Internet penuh dengan informasi.” Kata Yeo Joo dan akan pergi, Na Ri langsung menyuruh Yeo Joo kembali duduk, Yeo Joo pun duduk dengan wajah cemberut.
“Aku mendengar kau mengacaukan pesta teman-teman Duk Bong karena mereka membicarakannya” kata Na Ri, Yeo Joo merasa kalau sengaja berbicara dibelakangnya,
“Aku tahu kau menyukai dia, Kau tidak akan merusak pesta.” Kata Na Ri, Yeo Joo menegaskan tidak akan mencuri Duk Bong jadi Na Ri tak perlu khawatir

“Jadi Bagaimana perasaanmu sekarang ini? Kau dan Duk Bong tidak berkencan, tapi kau merasa seperti...Aku merebutnya darimu,sehingga kau marah dan ingin menangis. Jadi Jangan lupa perasaan itu. Orang-orang yang terluka...menderita 100 kali lebih berat daripada itu. Bertobatlah.” Ucap Na Ri berdiri dari bangkunya.
“Kau itu... mustahil untuk disukai.”balas Yeo Joo dengan air mata mengalir.
“Jangan memutar kata-katamu. Apa itu kesalahanku karena kau tidak menyukaiku?” balas Na Ri
“Aku terlalu baik untuk mengatakan, "Aku membencimu."” Ucap Yeo Joo
“Kalau begitu belajarlah melakukannya. Dan kalau kau menyukai Duk Bong, lakukan dengan caramu. Jangan mengganggu orang di sekitarnya.” Tegas Na Ri lalu berjalan pergi meninggalkanya. 

Nan Gil merapihkan baju chef yang biasa digunakan, Yong Kyu masuk ke dalam kamar mengeluh dengan cara Nan Gil memanggil ke kamarnya seperti  dipanggil ke kantor kepala sekolah. Nan Gil memberikan seragam Chef untuk Yong Kyu agar memakainya.
Yong Kyu keluar dari dengan pakaian seragam yang biasa dipakai Nan Gil. Duk Shim yang memilihanya memuji kalau sangat mengagumkan. Nan Gil pun ikut tersenyum memberitahu kalau pakainya itu memang bisa membuat seperti pria dewasa menurutnya mereka harus memperbarui website. Yong Kyu hanya tertunduk sedih lalu melepaskan bajunya.
“Aku tahu itu menyakitkan bagimu. Aku benar-benar tahu, tapi pikirkan juga tentang kita. Ini tidak benar karena Kau yang membuat tempat ini. Tapi Kenapa kau melarikan diri?” ucap Yong Kyu lalu berjalan pergi, Joon dan Ha Ni juga meninggalkan ruangan, Na Ri yang baru datang juga ikut melihatnya saat masuk ke dalam restoran.
“Kau mengatakan kepadaku...Kalau aku membiarkan orang lain mengambil sesuatu, maka mereka akan terus mengambilnya. Mereka yang mengambilnya tidak memiliki hati nurani. Jadi kenapa kau membiarkan mereka mengambilnya darimu?” ucap Duk Shim lalu berjalan pergi, Na Ri akhirnya masuk ke dalam
“Tidak ada yang memihak padamu.” Ejek Na Ri, Nan Gil merasa sebagai atasan yang jahat, Na Ri membenarkan.
“Kau seorang bos yang jahat, tapi karyawanmu mencintaimu. Aku pergi ke kantor untuk konsultasi.”kata Na Ri
Nan Gil bertanya apakah Na Ri sudah memutuskanya, Na Ri mengaku belum.  Dan akan memikirkannya lagi. Na Gil merasa kalau Na ri tidak menghormati pendapat ayah tirinya. Na Ri pun bertanya apa yang terjadi dengan Nan Gil yang ingin menjadi pria biasa lalu pergi meninggalkanya. 


Nan Gil melihat foto-foto Na Ri yang berhasil diambil saat mencoba untuk masuk ke dalam komputernya, lalu mengingat kembali kata-kata Na Ri “ Coba hidup sebagai Ko Nan Gil, bukan ayah tiriku atau pemilik Pangsit Hong. Bagaimana kau akan memulainya?” lalu Nan Gil pun membaringkan tubuhnya.
“Ko Nan Gil.... Bagaimana kau akan memulainya?” kata Nan Gil memikirkanya. 

Beberapa wanita melihat Yong Kyu yang berada didepan restoran, karena mengetahuinya dari TV meminta untuk foto. Yong Kyu pun dengan senang hati menerimanya, sementara Duk Shim  terlihat sinis melihat Yong Kyu yang foto dengan dua wanita.  Duk Bong datang memanggil Nan Gil yang sedang ada didepan restoran.
“Nan Gil... Aku tidak tahu kenapa harus menyampaikan pesan ini, tapi ayah Na Ri bertanya kapan kau akan pergi.” Kata Duk Bong, Nan Gil melihat pakaian Duk Bong yang terlihat sangat rapih hari ini.
“Iya. Aku berpakaian untuk pesta. Apa kau tidak akan pergi ke pesta liburan?” ucap Duk Bong lalu berjalan pergi, Na Ri kelaur dari rumah dan Duk Bong membuka pintu mobil, Na Ri hanya menatap Nan Gil dan masuk ke dalam mobil.
“Akankah kita memiliki cinta segitiga di Seulgi-ri?” ucap Yong Kyu melihatnya. 

Keduanya berada di dalam mobil. Duk Bong memuji Na Ri yang  terlihat seperti ingin berpesta. Na Ri memberitahu Duk Bong kalau tidak bisa pergi. Duk Bong mengeluh Na Ri yang tak memberikan waktu   untuk mencari penggantinya, lalu menyakinkan kalau ini bukan acara yang serius. Jadi Na Ri bisa tinggal selama beberapa menit dan kemudian pergi.
“Maafkan aku.” Ucap Na Ri merasa tak enak, Duk Bong pikir tak perlu karena ia juga tak diharuskan membawa teman kencan, jadi akan mengantar kembali ke rumah.
“Tidak, Aku ingin pergi ke Seoul... ke kafe milik seorang teman.” Kata Na Ri, Duk Bong menganguk mengerti. 

Ran Sook yang mendengar  cerita Na Ri tak tercaya kalau mereka akan berkencan sebagai pria dan wanita biasa, menurutnya itu sangat membuatnya ingin tertawa. Na Ri menyesal karena menceritakan semuanya pada Ran Sook.
“Kurasa dia memiliki hati nurani setelah membuatmu menangis. Kalimatnya sangat mudah  "Ayo kita berkencan. Ini adalah hari pertama."Dia bertele-tele dan meminta secara tidak langsung.” Ucap Ran Sook, Na Ri hanya diam saja. 

Nan Gil datang menemui Tuan Hong di penjara, Tuan Hong ingin tahu alasan Nan Gil yang datang  untuk berkunjung. Nan Gil membahas ketikan Na Ri masih kecil Tuan Hong membawanya dan melarikan diri demi uang. Tuan Hong panik bertanya apakah Nan Gil memberitahu pada anaknya.
“Apa kau di sini untuk mengancamku?” ucap Tuan Hong sinis, Nan Gil mengatakan tidak.
“Seiring waktu berlalu, Aku akan berlutut... dan menceritakan semua kepadanya, jadi...” kata Tuan Hong merasa menyesal.
“Tidak perlu..  Jangan katakan kepada Na Ri. Dia ingat itu sebagai penerbangan pertamanya dan Karena itu juga dia menjadi seorang pramugari. Mungkin karena itulah kenapa Ibunya juga tidak pernah mengatakan kepada Na Ri, Jadi  Biarkan saja dia menyimpannya sebagai kenangan penerbangan pertamanya.” Ucap Nan Gil, Tuan Hong seperti merasa sedih mendengarnya. 

Na Ri duduk diam dalam restoran, Ran Sook dimeja kasir memberitahu kalau akan pulang dan Na Ri juga harus pergi.  Na Ri menolal, Ran Soo bisa tahu kalau ini adalah kegiatan khusus dari Na Ri yaitu Duduk diam-diam dan berpikir. Saat itu ponsel Na Ri berdering,  wajahnya sedikit tersenyum.
Nan Gil bertanya keberadaan Na Ri sekarang, Na Ri sinis bertanya kenapa bertanya. Nan Gil memberitahu kalau sekarang ada di Seoul dan akan menjemputnya jadi meminta agar keluar dari pesta. Na Ri bertanya kenapa harus melakukanya.
“Kau berkata kalau aku harus memberitahumukalau aku tidak menyukainya.Aku tidak suka kau ada di sana.” Ucap Nan Gil
“Kalau Ran Sook mendengar kau mengatakan tidak suka aku berada di sini, itu akan menjadi tiga kali untukmu.” Kata Na Ri mengodanya, Terdengar teriakan Ran Sook marah karena Nan Gil tak suka dicafenya.
“Aku ada di kafe Ran Sook.” Ucap Na Ri, Nan Gil tak percaya ternyata Na Ri tak pergi pesta lalu dengan senyuman meminta agar menunggunya. 

Yeo Joo keluar dengan jaket tipis terlihat kedingian dan buru-buru masuk kedalam mobil Duk Bong dan bertanya apakah terjadi suatu masalah. Duk Bong pikir Yeo Joo adalah satu-satunya orang  yang mengenal Na Ri. Yeo Joo dengan sinis kalau Duk Bong juga memiliki Duk Shim. Duk Bong membenarkannya.
“Aku yakin kalau dia melihatku sekarang, maka dia akan mengatakan, "DAEBAK."” Kata Duk Bong, Yeo Joo tak ingin bertele-tele jadi meminta agar menceritakan yang tejadi dan  akan mendengarkan.
“Aku sedang tidak ingin berbicara.” Ucap Duk Bong, Yeo Joo kesal kenapa memintanya datang.
Duk Bong juga tak tahu karena setelah menelp Yeo Joo, tiba-tiba ingin sendirian. Yeo Joo memperingatkan Duk Bong kalau jangan melakukan seperti ini menurutnya DukBong terlihat keren bahkan saat sedang ingin sendirian dan akan mencari serta  membaca hal-hal yang menghibur seorang pria yang telah dicampakan.
“kau hanya menyukai Duk Shim.” Keluh Duk Bong menatap Yeo Jo sibuk dengan ponselnya
“Aku tidak pernah bertemu dengan seorang pria yang berpakaian seperti ini sebelumnya. Ini pertama kalinya seorang pria datang ke rumah sakit ayahku. Kita akan benar-benar berakhir menjadi teman.” Kata Yeo Joo lalu menemukan dalam ponselnya.
“Kau tidak dicampakan. Kalian bahkan tidak pernah kencan. "Kebanyakan pria menjadi marah saat mereka dicampakan."” Ucap Yeo Joo, Duk Bong mengaku kalau ia baik-baik saja
“"Dan siapa yang dia buat marah? Kebanyakan pria akhirnya menyalahkan... pada wanita."” Kata Yeo Joo kembali membacanya lalu terlihat panik
“Aku akan memberitahumu apa yang terjadi, jadi berhenti. Apa kau sudah makan malam?”kata Duk Bong mengajak pergi. 


Na Ri dan Nan Gil duduk dicafe bersama, Nan Gil bertanya kenapa Na Ri tidak pergi ke pesta Duk Bong. Na Ri mengaku bisa bersyukur dan meminta maafuntuk dia, tapi merasa akan lebih buruk lebih buruk jadi bisa menyadari alasan perasaan mereka itu  begitu rumit.
“Sekarang, yang tersisa adalah situasi antara kita. Jadi Nan Gil, kenapa kau ingin pergi?” ucap Na Ri
“Supaya kau bisa bersama dengan Duk Bong. Aku berharap itu adalah sesuatu keren seperti itu, tapi ternyata bukan. Sekarang ayahmu sudah kembali, jadi aku merasa kalau tidak bisa memaksakan kalau itu adalah rumahku. Aku merasa tidak nyaman dan tidak aman. Aku ingin menemukan tempatku sendiri.” Jelas Nan Gil
“Lalu Apa kau akan mengguncang semua ini dan menemukan tempatmu?” kata Na Ri
“Jangan membuatnya terdengar begitu mudah.” Keluh Nan Gil lalu mengajaknya pergi, Na Ri meminta Nan Gil menjawab pertanyaanya. Nan Gil pun akhirnya duduk kembali.
“Na Ri... Terima kasih sudah berada di sinibukannya pergi ke pesta.” Kata Nan Gil, Na Ri pun tersenyum bahagia mendengarnya
Keduanya berada dalam mobil, Nan Gil membahas Na Ri yang tak suka dengan dumpling, Na Ri mengaku menyukainya.  Nan Gil tahu kalau Na Ri tak menyukainya bahkan ayah Na Ri menjual Dumpling yang dibeli dipasar sebagai milk ibunya. Na Ri tahu kalau teman-temanya itu berkomentar rasanya tidak enak. Nan Gil membenarkan.
“Tapi sekarang, orang-orang berbaris untuk membeli Pangsit Hong, dan itu adalah restoran terkenal yang ada di TV.Jadi Pangsit Hong yang sekarang... diciptakan oleh Ko Nan Gil.” Kata Nan Gil
 “Pangsit Hong adalah Pangsit Hong milik Hong Na Ri.” Kata Na Ri, Nan Gil tak mau kalah kalau itu miliknya, Na Ri hanya bisa tertawa.
“Aku sudah memutuskan bagaimana untuk memulai. Aku tidak akan pergi karena Pangsit Hong adalah tempatku. Aku akan melakukan perjalanan, membuat banyak pertemanan, dan mengunjungi Hong Na Ri yang tinggal di Seoul.” Ucap Nan Gil, Na Ri tersenyum mendengarnya

Nan Gil pun mengucapkan selamat datang pada restoran pangsit Hong milik  Ko Nan Gil. Na Ri merasa perlu memeriksa sesuatu dan sepakat untuk bertemu sebagai pria dan wanita biasa, tapi menurutnya kenapa mereka  tidak pernah bisa lebih dekat.
“Berapa banyak kesempatan untuk berciuman yang kita lewatkan? Aku berhenti menghitung setelah beberapa saat.” Ucap Na Ri mengingat saat Nan Gil memeluknya dari belakang kesempatan mereka bisa berciuman, dicafe ketika menonton video bersama hanya saling menatap, Nan Gil hanya menghapus tepung diwajah Na Ri saat keduanya sangat berdekatan didapur.
“Apa kau berpikir betapa sulitnya bagiku untuk berhenti?” kata Nan Gil, Na Ri mengaku kalau ia juga merasa sulit.
“Kalau kau pergi, kau akan menghilang dari hidupku.” Kata Na Ri
“Kau mengatakan akan menunggu, tapi berpikir tentang banyak hal.” Ucap Nan Gil
“Pria dan wanita biasa banyak berpikir saat mereka berkencan... meskipun itu bukan pikiran yang terlalu positif.” Balas Na Ri
Nan Gil mengaku hampir menghilang dari kehidupan Na Ri,  Na Ri pun mengucapakan selamat datang di kehidupanya. Nan Gil mendekat dan mencium Na Ri.
Bersambung ke episode 16

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar