PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 06 Desember 2016

Sinopsis The Man Living In Our House Episode 13 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS

Nan Gil menelp Wan Shik menanyakan keberadaanya, Wan Shik mengatakan sedang ada di kantor. Nan Gil mengatakan sedang dalam perjalanan menuju tempat yang dikatakan kepadanya. Wan Shik bertanya apakah ia pergi  Sendirian?
Tuan Bae akan mencurigaimu setelah aku selesai. Jaga dirimu sendiri. Aku akan menutup teleponnya.” Kata Nan Gil
Ko Nan Gil yang legendaris sedang dalam perjalanan ke sini. Bersiap.” Kata Wan Shik memberitahu anak buahnya, semuanya menjawab mengerti. 

Sementara Na Ri sudah ada didalam taksi setelah menerima telp dari bibi Kim yang bertanya Apa kau benar-benar ingin mencari ayahnya, lalu sampai di Rumah perawatan Gyeonggi-do. Bibi Kim langsung menyapanya saat melihat Na Ri yang datang. Na Ri binggung melihat seorang wanita yang datang mendekatinya.
Aku Kim Jung Sook. Aku yang tadi menelepon. Kau bisa bertanya kepada ayahmu tentang hubungan kami.” Ucap Bibi Kim.
Na Ri akhirnya pergi ke sebuah lorong dan melihat foto ayahnya saat bersamanya waktu kecil. Tuan Hong berjalan mendekatinya, Na Ri teringat dengan cerita bibi Kim tentang keadaan ayahnya.
Saat dia jatuh dari atap, kakinya terluka Matanya juga terluka. Dia tidak bisa keluar dari tempat ini selama lima tahun. Yang dia lakukan hanya bekerja.” Saat itu tuan Hong yang tak bisa melihat dengan jelas hanya melewati Na Ri begitu saja. 

Nan Gil masuk ke sebuah ruangan dengan menaiki tangga, teringat kembali saat Na Ri mengatakan sesuatu padanya “ Nan Gil. Aku cinta padamu.” Dalam hatinya pun bergumam “ Aku tidak pernah membayangkan... mendengarmu mengatakan kau mencintaiku. Terima kasih.
Anak buah Wan Shik terlihat sudah menunggu dan langsung menghajar Nan Gil, Nan Gil pun melawan beberapa orang dengan kekuataan bela dirinya. Dan salah seorang memukul bagian kepalanya dengan botol.
Aku tidak pernah membayangkan... akan membuatmu menangis. Maafkan aku.” Gumam Nan Gil 

Anak buah Wan Shik masuk ke dalam ruangan memberitahu  telah menutup semua pintu kecuali bagian depan. Wan Shik menegaskan  Tidak peduli apa yang di tawarkan, maka Nan Gil akan mati hari ini.
Apa kau ingin tahu apa legendanya? Tidak ada hal seperti itu.” Ucap Wan Shik dengan penuh dendam.
Disebuah ruangan Pengacara Kim dan beberapa orang sedang menyusun uang tumpukan 50rb won. Lalu Nan Gil yang sebelumnya terlihat tak berdaya bisa masuk ke dalam ruangan, Pengacara Kim berteriak agar menghalanginya.
Nan Gil melawan semua orang dengan sendirinya, Pengacara Kim buru-buru memasukan sebuah buku ke dalam tasnya. Nan Gil menerima pukulan dengan bangku, tapi masih tetap bisa bertahan sampai akhirnya ia mendekati Pengacara Kim dengan mengambil tasnya. Pengacara Kim hanya bisa melonggo melihat Nan Gil yang tahan pukulan seperti tak terasa sakit dibagian tubuhnya.

Tuan Bae melotot kaget menerima laporan dari pengacaranya. Pengacara Kim memberitahu Ko Nan Gil mengambil buku catatan rahasia itu. Tuan Bae bertanya dimana keberadaan Wan Shik sekarang. Orang yang ada diruangan menelp Wan Shik memberitahu Nan Gil tiba-tiba datang ke sini dan menyerang Pengacara Kim.
Nan Gil tidak datang ke sini. Semua orang pergi ke klub di Cheongdam-dong! Sekarang!” perintah Wan Shik. Semua bergegas pergi.
Anak Buah Wan Shik pergi dengan dua mobil. Dibelakangnya Wan Shik menaiki mobil dengan Tuan Kim yang setia mengikutinya. Teringat kembali saat Tuan Bae menyuruh Wan Shik untuk menantanggani surat.
Kau sekarang... adalah CEO Da Da Finance. Masuk penjara selama beberapa tahun, dan Da Da akan menjadi milikmu setelah kau keluar. Kau harus melakukan setidaknya sebanyak ini... untuk orang tuamu.” Ucap Tuan Bae, Wan Shik yang mendengar kata ayahnya, terdengar mengejek dan langsung menyuruh Tuan Kim agar memutar mobilnya. 

Tuan Hong sedang makan ramen dikamarnya. Bibi Kim masuk ruangan bersama Na Ri, lalu memberitahu kalau Na Ri yang dimimpikan setiap malam sekarang ada didepanya. Tuan Hong kaget dan mencoba melihatnya, tapi pengelihatan kabur. Bibi Kim mengaku kalau sengaja memangilnya dan akan menunggu diluar.
Kalian berdua bisa bicara... sebanyak yang kalian mau.” Ucap Bibi Kim menahan rasa sedihnya keluar dari ruangan.
Kenapa kau repot-repot datang ke sini? Kau seharusnya menganggapku sudah mati.” Kata Tuan Hong tak mau menatap anaknya.
Kalau begitu seharusnya kau memastikan tidak ada yang bisa mendapatkanmu.” Balas Na Ri
Kau terdengar cerdas... sama seperti ibumu. Kemarilah.. Aku... tidak bisa melihat dengan baik.” Kata Tuan Hong meminta Na Ri mendekat, Na Ri pun mendekati ayahnya dengan berlutut didepanya.
“Astaga..  Kau sangat cantik... Aku yang harus disalahkan.... Maafkan aku. Aku menjemput orang tua yang menunggu untuk mati sementara merenungkan kehidupanku sendiri. Kau harus melupakan tentang aku dan melanjutkan hidupmu.” Kata Tuan Hong
Aku tidak bisa memaafkanmu karena meninggalkan Ibu dan aku. Tapi, aku bersyukur... bahwa kau masih hidup.” Kata Na Ri 


Nan Gil berusaha masuk ke bagian kereta bawah tanah, dengan sekuat tenaga memasukan tas ke sebuah loker. Ia akhirnya keluar dengan berjalan sepoyongan lalu memegang tiang listrik dan pandanganya pun mulai kabur.
Na Ri berusaha menelp Nan Gil tapi ponselnya yang tak aktif, Yeo Joo baru menuruni tangga kaget melihat Na Ri yang pagi-pagi sudah ada di ruang tamu, lalu mengajaknya bicara. Na Ri seperti tak peduli mendiamkan begitu saja.
Aku meluangkan waktu hanya untuk menemuimu. Aku datang dengan mengetahui bahwa kau tidak akan menyambutku.”ucap Yeo Joo
Jangan mengatakan apapun. Aku tidak akan mengatakan apapun kepadamu dan tidak ingin mendengar apapun.” Kata Na Ri, Yeo Joo mengerti 

Di restoran
Yong Kyu mencoba menelp dan binggung karena tidak ada yang mengangkat teleponnya dan bertanya-tanya Apa yang mereka ingin ia lakukan sekarang. Ia pun akhirnya menaruh papan di depan restoran kalau hari ini tutup. Beberapa pelanggan yang datang langsung melakukan protes karena sudah menunggunya.  Yong Kyu hanya bisa mengucapkan permintaan maafnya.
Katakan kepada pemiliknya untuk keluar.” Teriak pelanggan yang sudah menunggu, Yong Kyu pun memilih untuk masuk ke dalam restoran dengan wajah kebinggungan.
Kenapa bos bisa menusukku dari belakang? Aku akan membuat dia membayar untuk kerusakan psikologis.” Keluh Yong Kyu kesal 

Nan Gil sudah ada didalam ambulance dengan penyanggah leher, seperti puisi yang dituliskan Na Ri terdengar olehnya “ Aku mencintaimu, awan yang seperti permen kapas. Aku mencintaimu, bunga-bunga liar yang tersembunyi. Aku mencintaimu, sinar matahari yang memantul di danau. Aku mencintaimu, pohon-pohon tinggi. Maukah kau menikah denganku?” Matanya pun terbuka walaupun hanya samar-samar.
Berita Di TV disiarakan dari depan DaDa Finance dengan beberapa orang yang membaca kotak biru sebagai bukti dan salah seorang anak buah Tuan Bae sibuk menelp.
Dengan kecurigaan melakukan layanan pinjaman ilegal, Da Da Finance berada di bawah penyelidikan pertama. Saat penyelidikan kedua berlangsung, ditemukan... penggunaan akun palsu untuk pencucian uang. Melalui saluran layanan pelanggan mereka, mereka bertindak sebagai broker untuk perjudian ilegal. Polisi sedang mencari CEO-nya, Kim Wan Shik.” 


Pengacara Kim bertemu dengan Tuan Bae, Tuan Bae yakin  Wan Shik... pasti membenci ide masuk penjara jadi  akhirnya bekerja sama... dengan musuh bebuyutannya, Nan Gil. Pengacara Kim memberitahu  Kim Wan Shik dicari oleh polisi, jadi tidak bisa meninggalkan negara ini.
Ko Nan Gil terluka. Kita akan mencari rumah sakit terlebih dulu.” Kata pengacara Kim
Dia menerimanya dengan mempertaruhkan nyawanya. Tidak akan mudah untuk mendapatkannya kembali. Tangkap Wan Shik. Kita harus menghajarnya dia... untuk membuat Nan Gil datang sendiri.” Perintah Tuan Bae, Pengacara Kim mengerti.
Beraninya dia meletakkan pisau... di tenggorokan ayahnya? Aku pasti akan membalasnya.” Kata Tuan Bae penuh amarah. 

Yong Kyu akhirnya melayani beberapa pelangan yang sudah menunggu dengan mandu, dengan meminta maaf meminta mereka segera kembali. Duk Shim datang bertanya apa yang terjadi di restoran. Yong Kyu memberitahu Nan Gil, Joon, dan Hani tidak ada direstoran dan  Tidak ada yang mengangkat teleponnya.
Setidaknya aku akan membagikan sampel pangsit.” Kata Yong Kyu memberikan masing-masing mandu.
Aku sangat menyesal. Aku akan memberikan masing-masing tiga buah... jadi semua orang bisa mencobanya. Kau bisa kembali lain kali. Terima kasih.” Ucap Yong Kyu, Duk Shim pun memutuskan akan membantu pelanggan yang mengantri. 

Duk Shim dan Yong Kyu kelelahan membaca panci mandu yang habis diberikan pada pelanggan yang sudah menunggu. Duk Shim bertanya apakah Yong Kyu tidak bisa membuat dumpling. Yong Kyu mengaku bisa dan  membuatnya dengan baik.
Kalau begitu kita berdua bisa melakukannya.” Kata Duk Sim, Yong Kyu pun setuju.
“Tapi Bukankah kau sedang dalam masa remajamu?” ucap Yong Kyu tak yakin melihat Duk Shim, tapi Duk Shim pikir Semuanya kelihatan mungkin.
Na Ri masuk restoran menanyakan  Apa Nan Gil belum dating, Yong Kyu mengatakan  Bukan hanya Nan Gil tapi Joon dan Hani juga menghilang menurutnya semua bekerja sebagai sebuah tim. Na Ri langsung masuk ke dalam kamar yang biasa ditempati Nan Gil.
Teringat kembali saat Nan Gil menceritakan tentang ayahnya. “ Aku ingat itu semua dengan begitu jelas. Aku mencoba mengatakan kepada diriku sendiri bahwa aku tidak membunuhnya. Tapi... Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri bahkan untuk berada di sana.


Duk Bong sibuk berbicara dengan anak buahnya sebelum keluar dari museum, lalu melihat Yeo Joo seperti sudah menunggu didepan museum. Yeo Joo melihat memegang kunci mobil dan berpikir kalau akan ke Seoul, dengan senyuman kalau itu pasti sempurna jadi bisa ikut bersamanya.
Yeo Joo, ini sangat jelas kau mendekatiku. Kenapa kau terus menyangkal hal itu? Kau tahu bahwa aku tidak menyukaimu, kan?” kata Duk Bong, Yeo Joo dengan wajah cemberut mengetahuinya.
Aku datang untuk berbicara dengan Na Ri, tapi gagal.” Ucap Yeo Joo dengan nada kesal. Duk Bong makin kesal karena Yeo Joo  berbicara kasar kepadanya.

Lalu kenapa kau datang ke sini?” tanya Duk Bong, Yeo Joo mengaku ingin  memberikan informasi tentang Na Ri.
Ko Nan Gil menghilang dan Restorannya tutup. Mereka tutup untuk hari ini. Begitu banyak orang muncul karena acara itu, tapi mereka berbalik.” Cerita Yeo Joo,
Duk Bong yang tadinya tak peduli menanyakan keadaan Na Ri,  Ye Joo pikir kalau Nan Ri tahu Nan Gil akan menghilang. Duk Bong seperti memikirkan sesuatu. 


Yong Kyu menerima telp dari writer acara TV, merasa seperti ditinggalkan begitu saja oleh restoran Hong karena orang yang sudah datang menyebutnya "Pangsit Palsu", bukan "Pangsit Hong".
Kenapa kalian bisa tutup satu hari setelah... acara itu disiarkan?” kata si writer marah, Yong Kyu ingin menjelaskan masalahnya tapi Writer ingin meminta berbicara dengan atasannya.
Website kami lumpuh. Ini kacau. Kau akan merusak acara kami. Kami bisa saja dibatalkan. Apa yang akan kau lakukan?” kata Writer, Yong Kyu ingin menjelaskan kalau tidak punya pilihan hari ini...
Buat semua pangsit itu.” Perintah Writer tak mau tahu.

Yong Kyu menerima telp dari writer acara TV, merasa seperti ditinggalkan begitu saja oleh restoran Hong karena orang yang sudah datang menyebutnya "Pangsit Palsu", bukan "Pangsit Hong".
Kenapa kalian bisa tutup satu hari setelah... acara itu disiarkan?” kata si writer marah, Yong Kyu ingin menjelaskan masalahnya tapi Writer ingin meminta berbicara dengan atasannya.
Website kami lumpuh. Ini kacau. Kau akan merusak acara kami. Kami bisa saja dibatalkan. Apa yang akan kau lakukan?” kata Writer, Yong Kyu ingin menjelaskan kalau tidak punya pilihan hari ini...
Buat semua pangsit itu.” Perintah Writer tak mau tahu. 

Yeo Joo dan Duk Bong sudah ada di dalam mobil menunggu ke Seoul. Yeo Joo mengaku bertanya pada diri sendiri kenapa dating jauh-jauh ke desa saat tidak ada yang mau melihatnya, tapi menurutnya  pasti ingin meminta maaf kepada Na Ri, ternyata hasilnya gagal.
Setiap kali aku melihatnya, aku tidak ingin meminta maaf.” Cerita Yeo Joo
Apa kau suka atau membencinya, atau kau cemburu? Cari tahu bagaimana perasaanmu kepadanya terlebih dulu.” Kata Duk Bong
Apa kau pikir aku akan memiliki begitu banyak perasaan di dalam diriku? Bagi seorang wanita?” ucap Yeo Joo lalu bertanya-tanya kemana perginya Nan Gil sekarang. 
Hal terburuk yang bisa dilakukan seorang pria setelah bertengkar...adalah melarikan diri dan ada di luar jangkauan.” Ucap Yeo Joo
Dia akan segera kembali. Kalau tidak, berarti terjadi sesuatu.” Kata Duk Bong yakin 


Yeo Joo dan Duk Bong sudah ada di dalam mobil menunggu ke Seoul. Yeo Joo mengaku bertanya pada diri sendiri kenapa dating jauh-jauh ke desa saat tidak ada yang mau melihatnya, tapi menurutnya  pasti ingin meminta maaf kepada Na Ri, ternyata hasilnya gagal.
Setiap kali aku melihatnya, aku tidak ingin meminta maaf.” Cerita Yeo Joo
Apa kau suka atau membencinya, atau kau cemburu? Cari tahu bagaimana perasaanmu kepadanya terlebih dulu.” Kata Duk Bong
Apa kau pikir aku akan memiliki begitu banyak perasaan di dalam diriku? Bagi seorang wanita?” ucap Yeo Joo lalu bertanya-tanya kemana perginya Nan Gil sekarang. 
Hal terburuk yang bisa dilakukan seorang pria setelah bertengkar...adalah melarikan diri dan ada di luar jangkauan.” Ucap Yeo Joo
Dia akan segera kembali. Kalau tidak, berarti terjadi sesuatu.” Kata Duk Bong yakin 
Na Ri berbaring di kursi mengingat kenanganya bersama dengan Nan Gil saat ada dipantai, lalu melihat ponselnya tak ada telp dari Nan Gil. Direstoran, Yong Kyu keluar dari ruangan memberitahu kalau kata Nan Gil rasanya terlalu hambar.
Apa Nan Gil kembali? Dimana dia?” ucap Na Ri, Ketiganya kaget melihat Na Ri yang tiba-tiba datang.
Apa kau begitu sibuk sampai tidak bisa mengatakan kepadaku kalau dia kembali?” kata Na Ri memarahinya.
Yah... Bos memintaku untuk tidak mengatakannya.Kami benar-benar sibuk mempersiapkan diri untuk besok. Para penulis akan menuntut kita kalau kita juga tutup besok.” Ucap Yong Kyu, Na Ri pun bergegas masuk ke dalam kamar. 

Nan Gil mendengar suara orang masuk langsung bersembunyi, Na Ri melihat kamar yang gelap ingin menyalakan lampu. Nan Gil langsung melarangnya lalu memberikan sebuah amplop agar Nan Ri bisa bicara dengan Duk Bong mengenai rumah dan meminta aga menjaga dengan  baik-baik.
Katakan kepadaku untuk menyalakan lampu.” Ucap Na Ri, Nan Gil binggung.
Aku berjanji dalam doaku... bahwa aku akan melakukan apapun yang kau katakana kalau kau kembali.Jadi Minta aku untuk menyalakan lampu. Aku harus berbicara denganmu.” Kata Na Ri
Tidak, jangan menyalakannya.”ucap Nan Gil tak ingin Na Ri melihat luka diwajahnya.
Aku bertemu dengan ayahku. Yah... Kau benar... Dia masih hidup. Ayahku masih hidup.” Kata Na Ri 

Nan Gil langsung mendekati Na Ri tak percaya, Na Ri kaget melihat wajah Nan Gil yang penuh luka bertanya apa yang terjadi. Nan Gil penasaran apakah Na Ri benar-benar menemuinya, dengan menanyakan keadaanya. Na Ri khawatir melihat wajah Nan Gil yang penuh luka ingin tahu apa yang terjadi.
Apa yang sudah kau lakukan sejak semalam? Dari mana kau mendapatkan ini? Apa yang kau lakukan?” kata Na Ri, Nan Gil mengaku kalau ia  baik-baik saja.
Jangan katakan itu. Aku tidak baik-baik saja. Kenapa kau melakukan ini kepadaku? Apa karena aku atau karena ayahku?” ucap Na Ri marah, Nan Gil langsung memeluknya, Na Ri ingin melepaskanya tapi Nan Gil terus mendekapnya. 
Jangan bergerak. Jangan mengatakan sepatah kata pun. Maafkan aku. Aku tidak akan melakukannya lagi. Aku harus mengurus sesuatu. Semua sudah berakhir sekarang dan sudah diselesaikan.” Ucap Nan Gil terus memeluknya. 

Tuan Bae menemui Tuan Kwon di rumahnya. Tuan Kwon membahas dirinya yang sedang menjalankan tugasnya, maka  memastikan Tuan Bae tidak membuat buku besar rahasia itu sebagai jaminannya. Tuan Bae menyakinkan kalau sudah bekerja selama bertahun-tahun hanya pada Tuan Kwon.
Kenapa aku memerlukan hal seperti itu, tuan?” kata Tuan Bae mengaku tak memilikinya.
Bagaimana dengan tanah kami?” tanya Tuan Kwon
Aku sudah memberikan apa yang Ko Nan Gil miliki kepada jaksa. Kau tidak perlu...” kata Tuan Bae langsung disela oleh Tuan Kwon
Sejak kapan... kau menepati janjimu? Aku mendengar Nan Gil pernah menjadi putramu. Kau diperbolehkan untuk melakukan apapun yang kau mau dengan putramu. Singkirkan dia... seperti cara lama.” Kata Tuan Kwon, Tuan Bae mengaku sudah menyiapkan hal itu. 

Nan Gil memegang pipi Na Ri lalu bertanya apakah sudah merasa tenang dan meminta izin untuk bertanya sekarang, Na Ri hanya diam. Nan Gil ingin memastikan Na Ri yang bertemu dengan ayahnya dan ingin tahu keberadanya serta Siapa yang memberitahunya.
Aku tak tahu, tapi Aku benar-benar melihatnya. Aku tidak akan memberitahu siapa pun di mana dia untuk sementara waktu ini. Wanita yang yang berhubungan dengan dia meneleponku setelah melihat acara itu. Dia memintanya untuk datang ke restoran pangsit sesekali. Tapi... bagaimana dia bisa mendapatkan nomorku?” cerita Na Ri sempat heran
Kenapa kau pergi sendirian?” kata Nan Gil khawatir, Na Ri memberitahu Bibi Kim yang meminta agar  datang sendirian.
Aku berasumsi karena dia hidup dalam persembunyian.” Kata Na Ri
Mulai sekarang, kalau seseorang memintamu untuk datang sendirian, jangan pergi.” Tegas Nan Gil memperingatinya.

Katakan kepadaku. Siapa yang khawatir tentang siapa sekarang? Kalau hal seperti ini terjadi lagi, aku tidak akan berbicara denganmu lagi.” Balas Na Ri yang melihat keadaan Nan Gil lebih buruk darinya.
Nan Gil pun hanya bisa diam saja, Na Ri bertanya apakah Nan Gil sudah ke dokter. Nan Gil mengangguk. Na Ri mengaku tidak akan kasar pada Nan Gil karena sedang terluka tapi sedang tidak berpikiran baik sebelumnya jadi meminta agar beristirahat dan mengatakan kalau ungkapan yang paling ditakuti. "Mari kita bicara nanti."
“Terima kasih. Aku sangat berterima kasih... bahwa dia masih hidup.” Ucap Nan Gil merasa tenang karena Tuan Hong masih hidup.
Aku mengatakan kepadanya bahwa.. aku berterima kasih padanya karena masih hidup.Beristirahatlah. Aku akan pergi sekarang.” Ucap Na Ri akan keluar kamar.
Na Ri... apa kau tidak bisa tetap bersamaku? Aku terluka...” rengek Nan Gil ingin ditemani bersama Na Ri, Na Ri hanya bisa tersenyum melihat Nan Gil seperti anak kecil. 


Tuan Hong berkerja untuk mencuci seprai, lalu teringat sesuatu dan mengeluarkan dari kantung celananya, foto saat bersama dengan Na Ri senyumanya terlihat sangat bahagia. Bibi Kim datang dengan nada mengejek, keduanya seperti ayah dan anak yang penuh kasih sayang yang membuatnya jadi emosional.
Lalu? Apa kau berpura-pura seperti kau memiliki masalah kesehatan? Bukankah putrimu sudah memintamu untuk pulang?” ucap Bibi Kim seperti ingin Tuan Hong mengambil restoran
Hei! Sudah 20 tahun. Kenapa kita berbicara tentang itu? Aku akan menjadi beban.” Kata Tuan Hong menolaknya.
Aku ingin tahu apa pemilik restoran pangsit akan datang. Orang dari Da Da Keuangan mengatakan kepadaku bahwa dia bertindak seperti ayah tirinya dan mengambil tanah itu.” Cerita Bibi Kim sengaja memanasinya.

Hentikan omong kosongmu! Mereka mengatakan bahwa setiap kali mereka datang. Mereka semua dulunya adalah preman. Aku tahu dari acara TV.” Kata Tuan Hong penuh amarah.
Benarkah? Itu hebat. Kita memiliki cara untuk mengusir dia. Kalau preman yang berbahaya hidup bersama putrimu, maka Kau, sebagai ayahnya, harus pergi dan melindunginya. Itu terlihat jauh lebih baik.” Ucap Bibi Kim,  Tuan Hong tetap tak akan pergi.
Aku... telah melakukan terlalu banyak dosa.” Ucap Tuan Hong, Bibi Kim pikir melihat apa yang terjadi dan akan menontonnya. 


Na Ri dan Nan Gil duduk bersebelahan dengan wajah gugup. Na Ri lalu menyuruh Nan Gil agar berbaring. Nan Gil memilih untuk tetap duduk. Na Ri mengusulkan untuk membaca sebuah kisah sebelum tidur, Nan Gil dengan senang hati ingin mendengarnya.
Dahulu kala... Dulu sekali, hidup seorang Ko Nan Gil yang legendaris.” Ucap Na Ri. Nan Gil mengeluh kalau itu bukan cerita  anak-anak.
Diduga dia bisa melawan 100 orang dan menang.” Ucap Na Ri tetap melanjutkanya, Nan Gil tak ingin mendengar memilih untuk  beristirahat.
Tapi dia selalu punya selera yang baik sejak dia masih kecil dan jatuh cinta kepada seorang gadis cantik bernama Hong Na Ri.”cerita Na Ri bangga, Nan Gil mengejek Na Ri yang tukang pamer.
Bahkan saat dia berkencan, dia terus berkelahi melawan 100 orang atau sesuatu.” Sindir Na Ri
Nan Gil mengerti dan meminta maaf, berjanji tidak akan melakukannya lagi. Na Ri menegaskan kalau akan lebih kejam nanti, dan bertanya apakah rasanya sangat menyakitkan.  Nan Gil mengaku tidak tapi hanya takut  bahwa Na Ri akan kecewa kepadanya. Na Ri juga mengaku takut. Nan Gil menanyakan ngenai apa.  
Bahwa kau akan kecewa kalu kau mengenalku lebih baik” kata Na Ri
Apa kau pikir ada lagi yang aku tidak tahu?” ejek Nan Gil, Na Ri menyuruh Nan Gil untuk menutup mata dan berhenti membantah karena mencoba untuk membuatnya tidur.
Bahkan kalau kau menceritakan kisah yang menakutkan, senang bisa mendengar suaramu.” Ungkap Nan Gil tersenyum. Na Ri pun menyandarkan kepalanya dibahu Nan Gil. Nan Gil membiarkannya. 


Na Ri keluar dari kamar pagi hari, dikagetkan dengan Yong Kyu sudah datang ke restoran. Yong Kyu tersenyum melihatnya, mengaku  datang lebih awal hari ini. Na Ri gugup berusaha menjelaskanya,  tapi Young Kyu hanya berkata dengan senyuman “Mandu.. mandu.. mandu” Na Ri pun memilih untuk segera kembali ke rumahnya.
Bos! Aku datang tepat waktu pagi ini!” teriak Yong Kyu, lalu membahas tentang komentar online pada  Ha Ni yang baru datang karena banyak yang memuji ketampannya.
Sementara Joon bergegas masuk ke dalam kamar, Nan Gil baru saja memakai jaketnya. Joon memberikan sebuah amplop berupa salinannya. Nan Gil pun mengucapkan terimakasih
Bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar