PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 28 April 2017

Sinopsis Ms Perfect Episode 17 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Na Mi yang tergeletak melihat dengan samar Eun Hee yang melihatnya dari atas. lalu Eun Hee mengambil ponsel Na Mi dan langsung kabur. 
Jae Bok baru datang panik melihat Na Mi yang sudah tak sadarkan diri lalu memegang kepalanya dan kaget karena darah yang menempel ditanganya. Akhirnya ia menelp ambulance memberitahu kalau sedang ada di Yeonshin-dong dan Seseorang terluka dan meminta agar cepat datang.

Dua polisi datang mengatakan menerima panggilan. Jae Bok langsung memanggilnya untuk memberitahu Na Mi yang sudah terluka.  Polisi melihat Na Mi yang terluka. Jae Bok memberitahu kalau baru sampai dan Na Mi yang sudah jatuh. Polisi memeriksa denyut nada lalu merasa kalau Na Mi sudah tak bernyawa.
Polisi melihat tangan Jae Bok yang terkena darah, lalu bertanya Apa ambulancenya tidak datang. Jae Bok mengatakan baru saja meneleponnya Polisi memberitahu kalau menerima panggilan kalau ada dua perempuan berkelahi. Jae Bok  mengaku bukan dengannya tapi Na Mi bertemu seorang wanita bernama Lee Eun Hee dan yakin pasti kelahi dengannya
“Ayo ikut kami ke Kantor dan berikan pernyataan Anda.” Ucap Polisi, Jae Bok yang tak merasa bersalah pun menyetujuinya. 
Bong Goo mengemudikan mobilnya lalu menerima telp dari nomor yang tak dikenal.  Lalu terlihat kaget meminta agar mereka mengulang sekali lagi. Polisi memberitahu kalau Jung Na Mi dinyatakan Sudah Meninggal. Bong Goo terdiam seperti wajahnya benar-benar tak percaya mendengarnya. 


Jae Bok duduk diam dengan tatapan kosong di kantor polisi, lalu memberikan pernyataan ketika sampai di TKP Jung Na Mi sudah pingsan dengan darah yang mengalir. Polisi bertanya apakah Jae Bok bertemu dengan Na Mi hari ini. Jae Bok mengaku tidak.
“Na Mi Bilang ...dia bertemu seorang wanita bernama Lee Eun Hee, dan dia orang yang berbahaya, jadi aku khawatir maka menyusulnya” ucap Jae Bok. Salah satu polisi membisikan sesuatu pada rekan kerjanya.
“Shim Jae Bok. Apa Jung Na Mi pernah selingkuh..dengan mantan suami Anda?” kata Polisi, Jae Bok membenarkan dengan tatapan binggung dan mengaku sudah diselesaikan.
“Dilihat dari kejadian ini.. Anda adalah orang pertama yang dipertanyakan.”kata Polisi, Jae Bok tahu hal itu.
“Tapi itu membuktikan bahwa saya tidak ada hubungannya dengan itu.” Ucap Jae Bok berusaha menyangkalnya.
“Mengingat semua keadaan, Anda adalah tersangka utama pembunuhannya” kata Polisi tak mau tahu
Jae Bok benar-benar tak percaya dianggap tersangka, lalu meminta agar Panggil Lee Eun Hee untuk diinterogasi dan mencaritahu keberadanya. Polisi memborgol Jae Bok ditangkap atas pembunuhan Jung Na Mi. Jae Bok panik berusaha mengelak kalau memang bukan ia pelakunya dan semua terjadi karena dia bertengkar dengan Lee Eun Hee.

Eun Hee dalam mobil bergegas menganti pakaian dan mencoba untuk berdandan seperti tak terjadi apapun. Ia melihat ponselnya ada miss call, lalu melihat pesan yang masuk. “Saya Detektif Yoon Jae Hyuk dari Kepolisian Gangnam. Kami tidak bisa menghubungi Anda. Silahkan hubungi kami.”
Sementara Jae Bok terdiam dalam sel tahan melihat polisi yang berkerja dengan mencari kasus pembunuhan di Insan-dong. Dalam hati Jae Bok berusaha menenangkan hatinya kalau Berdiri teguh dan akan baik-baik saja.
Jung Hee terdiam dalam ruangan dengan papan nama sebagai direktur. Ia mengingat kembali pesan Na Mi berharap dirinya bisa bahagia Bukan seperti ini, yaitu benar-benar bahagia yang sebenarnya. 

Eun Hee masuk ruangan, Jung Hee kaget karena Eun Hee yang datang ke ruangan. Eun Hee mengatakan kalau ada yang ingin dikatakan. Jung Hee terlihat malas mendengarkanya karena ingin sendiri.
“Jung Na Mi ... sudah meninggal.” Ucap Eun Hee, Jung Hee kaget mendengarnya seperti Eun Hee sedang mengigau.
“Dia baru saja meninggal beberapa saat yang lalu. Kau juga akan menerima panggilan secepatnya” kata Eun Hee dengan wajah tenang.
“Jangan mengatakan hal yang tidak masuk akal. Kenapa dia? Apa penyebabnya? Jangan bilang ... kau...” ucap Jung Hee menduga sesuatu yang dilakukan Eun Hee pada Na Mi
“Apa kau yang melakukannya? Apa kau yang membunuh Na Mi?” teriak Jung Hee marah sambl menguncangkan tubuh Eun Hee seperti pada Jae Bok ketika mengetahui Na Mi yang meninggal.

“Itu sebuah kecelakaan.” Kata Eun Hee merasa tak bersalah.
“Jangan berbohong padaku. Kau yang melakukannya, kan? Kau membunuh Jung Na Mi,kan? Kenapa kau melakukannya? Kenapa kau membunuhnya? Kenapa kau melakukannya?” ucap Jung Hee berteriak histeris tak percaya. Eun Hee hanya diam saja.
“Eun Kyung.... Kau benar-benar sudah gila rupanya” kata Jung Hee lalu mengambil telp dari mejanya.
Eun Hee panik yang akan dilakukan Jung Hee. Jung Hee merasa  harus melaporkannya. Eun Hee meminta agar Jung Hee Jangan lakukan itu. Jung Hee pikir tidak bisa membiarkan begitu saja karena Eun Hee yang membunuh Na Mi. Eun Hee langsung melempar semua barang diatas meja seperti mengamuk. Jung Hee berteriak memanggil nama Moon Eun Kyung.

“Jika aku berakhir di sini, apa Kau pikir kau akan aman? Jika sesuatu terjadi padaku, kau juga akan berakhir, Kau akan kehilangan hak asuh dan tidak dapat apapun. Apa kau ingin jadi pecundang seperti Koo Jung Hee yang dulu?” ucap Eun Hee berusaha menghasut Jung Hee.
“Itu sebuah kecelakaan. Kita punya argumen. Aku mengancamnya, tapi aku tidak ada maksud untuk membunuhnya Itu kecelakaan saat dia mencoba melarikan diri. Aku tidak membunuhnya. Kita harus bisa melewati ini. Kalau kau bisa melakukannya, maka kita akan baik-baik saja. Kau bisa membawa anak-anakmu..Kau pasti bisa. Kita akan sangat bahagia dan Kau bisa memiliki semuanya.” Ucap Eun Hee menyakinkan. Jung Hee seperti termakan omongan dan langsung menangis di pelukan Eun hee. 

Bong Goo melihat mayat Na Mi di ruang otopsi, petugas memberitahu Na Mi yang  mengalami patah tulang tengkorak dan pendarahan otak serta dinyatakan meninggal. Bong Goo tak percaya melihat Na Mi yang sduah meninggal lalu meminta agar membiarkan berdua dengan adiknya. Petugas pun keluar dari ruangan.
“Na Mi, Oppa disini” ucap Bong Goo. Na Mi yang sudah meninggal pun hanya diam saja. Bong Goo yang tak bisa terima memanggil Na Mi kalau ia sudah datang.
“Kau akting lagi, kan? Sudahlah. Hentikan... Kalau tidak coba gerakkan tanganmu... Coba gerakkan jarimu sebentar.. Aku berjanji tidak akan memberitahu siapapun” ucap Bong Goo memegang tangan Na Mi sambil menangis. Na Mi tetap diam
“Kalau kau terus melakukan ini, Kau tidak boleh menyebutku Oppa”ancam Bong Goo dan langsung menangis histeris karena menyakinkan Na Mi yang sudah tak bernyawa lagi. 

Jae Bok berada di dalam Sel, Hye Ran dan Won Jae datang dengan wajah panik ke kantor polisi. Hye Ran langsung mengomel pada polisi karena menahan Jae Bok dan mengatakan kalau temanya bukan seperti itu tapi  dijebak.Won Jae meminta agar Hye Ran bisa tenang. Hye Ran pikir mana mungkin dirinya bisa tenang melihat temanya yang ditahan.
“Kau harus bertindak secara rasional. Kita harus tenang. Itulah cara untuk membantunya.” Jelas Won Jae. Keduanya pun menanyakan keadaan Jae Bok.
“Aku baik-baik saja. Bagaimana anak-anakku?” tanya Jae Bok khawatir
“Pengasuh yang merawat mereka. Jangan khawatir. Bagaimana ini terjadi denganmu?” kata Won Jae. Hye Ran yakin kalau  pasti ulah si pemilik rumah itu dan menjebaknya. 

Saat itu Bong Goo masuk ruangan dengan tatapan lesu, Jae Bok menanyakan keadaanya dan memastikan kalau Na Mi itu benar-benar sudah tiada dan sudah memeriksanya. Bong Goo mengangguk. Jae Bok tak percaya mendengarnya begitu juga Hye Ran dan Won Jae.
“Pengacara Kang, itu bukan aku. Aku tidak melakukannya. Ketika aku sampai di sana, Jung Na Mi sudah ...” kata Jae Bok, Bong Goo mengangguk kalau sudah mengetahuinya.
“Aku percaya denganmu, Shim Jae Bok.” Kata Bong Goo, Jae Bok pun menanyakan keadaan Bong Goo yang juga pasti terpukul
“Aku akan buktikan kalau kau tidak bersalah. Aku akan menangkap ... pembunuh yang sesungguhnya, percayalah padaku.” Ungkap Bong Goo sambil memegang tangan Jae Bok di sel tahanan untuk meyakinkanya. 

Di rumah
Jung Hee minum dengan cepat wine dalam gelas penuh, Eun Hee menambah kembali wine menyuruh Jung Hee minum terus karena mereka perlu alibi. Jung Hee pun terus minum sampai telp rumah berdering, keduanya saling menatap dengan wajah tegang, lalu Jung Hee mengangkat telp.
“Apakah saya berbicara dengan Koo Jung Hee?” kata Detektif, Jung Hee membenarkan.
“Ya, Saya Detektif Yoon dari kepolisan Gangnam. Kami sudah menelpon Anda beberapa kali. Kenapa Anda tidak menjawabnya?” tanya Detektif Yoon
“Oh. Aku meninggalkan ponselku di dalam mobil. Ada apa?” kata Jung Hee lalu berpura-pura kaget mendengarnya. 

Sementara Bong Goo bertanya apakah mereka menemukan darah? Pada Jae Bok. Detektif Yoon membenarkan kalau ada  di tangan dan pakaiannya dan perkiraan waktu kematiannya, Bersamaan dengan waktu perkelahiannya dengan Shim Jae Bok,
“Kami percaya kalau dia tersangka utama kasus pembunuhan ini” kata Detektif Yoon
“Bukankah Darah bisa mudah menempel dimanapun” kata Bong Goo membela
“Dia yang pertama kali menemukan Jung Na Mi dan Itulah yang Shim Jae Bok katakan, tetapi tidak ada CCTV di daerah sana jadi Tidak ada cara untuk membuktikannya.” Kata Detektif Yoon. Bong Goo tak habis pikir lalu salah seorang polisi  memberitahu kalau Koo Jung Hee datang. Jung Hee dan Eun Hee datang melihat Jae Bok yang sudah ada di sel tahanan. 

Eun Hee pura-pura kaget mengetahui  Jung Na Mi benar-benar sudah mati. Jung Heee hanya duduk diam. Bong Goo menyindir kalau Jung Hee  itu pasti sudah dengar dari Lee Eun Hee Sebelum Jung Na Mi meninggal.
“Apa Sempat ada perkelahian perkelahian?  Dengan siapa?” tanya Eun Hee pura-pura tak tahu menahu.
“Lee Eun Hee, Anda tidak bisa dihubungi, Di mana keberadaan Anda pada saat kematian Jung Na Mi?” tanya polisi
“Aku bersama dengan suamiku. Aku pergi bertemu dengannya di kantor, lalu  kami pulang untuk minum Wine” cerita Eun Hee
Polisi bertanya apakah sampai mereka memanggilnya. Eun Hee membenarkan. Jae Bok menatap keduanya yang berusaha mengunakan alibinya. Eun Hee menceritakan aklau Sebenarnya, mereka bertengkar kemarin pagi dan mencoba melakukanya.
“Alibi mu sangat singkat sekali, Jadi Haruskah aku menduga Shim Jae Bok yang melakukannya ?” ejek Bong Goo. Jung Hee hanya bisa tertunduk diam.
“Detektif Yoon... Saya ingin berbicara dengan Koo Jung Hee” ucap Jae Bok dengan menahan amarahnya di dalam sel tahanan. 

Keduanya berada di ruang interogasi dengan seorang polisi yang menjaga di pintu. Jae Bok melihat Jung Hee yang tak mau menatapnya, lalu menyindir mantan suami yang tak berani menatap matanya. Jung Hee akhirnya berani menatap Jae Bok.
“Jae Bok, aku tahu itu bukan kau. Aku percaya denganmu dan Aku tahu itu sulit, tunggulah sebentar. Aku akan menyewakan pengacara terbaik untuk membuktikan kalau kau tidak bersalah” kata Jung Hee menyakinkan.
“Aku tidak tahu seperti apa pengacara yang akan kau sewa tapi itu tidak akan ada gunanya.” Kata Jae Bok sinis. Jung Hee menyakinkan kalau bisa berbicara dengan tim hukumnya.
“Kau membuang hati nuranimu dan berjabat tangan dengan Lee Eun Hee. Bagaimana semua itu bisa membantuku? Kau juga sudah tahu siapa yang melakukannya.” Kata Jae Bok yakin
“Bagaimana aku bisa tahu? Aku hanya percaya kalau bukan kau yang melakukannya.” Ucap Jung Hee mencoba menyangkal
“Lupakan. Jangan percaya padaku dan Aku juga tidak akan mempercayaimu. Kau berubah menjadi orang yang menakutkan. Bagaimana bisa aku mempercayaimu?” tegas Jae Bok benar-benar marah 


Eun Hee baru saja keluar dari toilet, Bong Goo langsung menghadangnya bertanya apakah sudah diinterogasi dan ingin tahu alasan membunuh Na Mi. Eun Hee mencoba mengubrisnya. Bong Goo langsung menariknya dengan mengcengkram tubuh Eun Hee berteriak histeris ingin tahu alasan Eun Hee yang berani membunh adiknya.
“Apa kau tidak tahu dimana kita sekarang?” ucap Eun Hee seperti tak takut, Bong Goo tak peduli terus mendesak Eun Hee ingin tahu alasan membunuhnya.
“Katakan padaku. Kenapa kau membunuhnya? Dia lemah dan anak yang baik. Kenapa kau membunuh Na Mi yang malang? Kenapa kau membunuhnya? Beritahu aku..kenapa kau membunuhnya.” Teriak Bong Goo yang terus menekan Eun Hee.
Eun Hee ketakutan berusaha memanggil agar meminta bantuan,  Dua orang polisi akhirnya berusaha menarik Bong Goo agar tak menyakiti Eun Hee. Bong Goo mengamuk dengan memukul dan menendang gallon. Eun Hee duduk dengan wajah ketakutan. Jung Hee dari kejauhan melihatnya. 

Jae Bok duduk dalam sel melihat Bong Goo yang duduk didepanya, lalu menyuruhnya pergi saja. Bong Goo mengaku kalau ingin tetap di kantor polisi. Jae Bok pikir bisa tinggal sendirian jadi menyuruh Bong Goo pergi saja.
“Aku tidak tahan sendirian.” Ucap Bong Goo melirik pada Jae Bok dengan sedih.
“Maafkan aku.. Coba saja aku sampai di sana lebih dulu, Aku pasti bisa menyelamatkannya.” Ungkap Jae Bok sedih
“Tidak... Itu bukan salahmu.” Ucap Bong Goo. Keduanya terlihat merasa sedih dengan kehilangan Na Mi. 

Nyonya Choi melihat keduanya pulang dengan panik bertanya tentang hasilnya. Eun Hee memberikan kode pada ibunya agar tak ingin ikut campur. Jung Hee lebih dulu naik ke lantai atas. Eun Hee mengikutinya dan menyakinkan Jung Hee agar tak perlu khawatir kalau semuanya akan berhasil.
“Aku akan membawa anak-anak.” Ucap Jung Hee. Eun Hee terlihat binggung dan bertanya kenapa harus membawa anak-anak.
“Kemarin Kau bilang memikirkan anak-anak. Apa kau berubah pikiran?” kata Jung Hee. Eun Hee pikir kalau ini sangat tiba-tiba.
“Ibu mereka sedang ditahan. Jadi Tentu saja, aku harus merawat mereka sebagai ayahnya. Kalau kau tidak suka, maka tidak ada pilihan lain. Kau kan tahu hidupku tidak akan berarti tanpa mereka. Aku akan melakukan apa pun yang aku inginkan dengan anak-anakku.” Kata Jung Hee dan menegaskan kalau ingin istirahat jadi meminta agar tak mengikutinya.
Eun Hee pun hanya diam saja. Jung Hee masuk kamar dan langsung menangis memikirkan Jae Bok yang harus masuk tanahan karena membela Eun He yang membunuh Na Mi. 


Bong Goo pulang ke rumah membuka meja makan dan melihat menu makanan yang lengkap diatas meja. Lalu teringat kembali saat ia mengajak  makan malam dengan Na Mi tapi Na Mi mengatakan kalau menyuruhnya agar makan dirumah karena  sudah membuat makanan yang lezat.
Bong Goo mengingat kenangan saat Na Mi yang tak terbiasa masak,  lalu meminta agar memberikan sedikit Merica dan mengatakan telur dadar yang sempurna. Bong Goo pun hanya bisa menangis melihat masakan terakhir yang dibuatkan Na Mi untuknya. 

Won Jae bergegas membawa Hae Wook keluar rumah karena  sudah terlambat. Hae Wook lalu bertanya pada Won Jae apakah ibunya akan pulang ke rumah hari ini. Won Jae mengatakan kalau akan menelepon dan mencari tahu dan merasa ibunya sedang sibuk dengan perjalanan bisnisnya.
Tiba-tiba sebuah mobil datang dan Jung Hee turun dari mobil, Hae Wook terlihat senang melihat ayahnya yang datang.  Won Jae binggung karena Jung Hee yang tiba-tiba datang pagi-pagi sekali. Jung Hee mengaku kalau datang untuk membawa Hae Wook.
“Kenapa kau membawanya?” ucap Won Jae binggung menahan Hae Wook tetap ada di sampingnya.
“Karena Jae Bok tidak ada..jadi aku yang akan mengurus anak anak” ucap  Jung Hee menyuruh Hae Wook agar masuk ke dalam mobil. Won Jae melotot tak percaya.
“Ayah, Apa kita akan naik Mobil ayah?” tanya Hae Wook terlihat bahagia. Jung Hee mengatakan kalau Hae Wook bisa ke rumahnya hari ini. Hae Woo terlihat bahagia lalu masuk mobil
“Jung Hee ,Kau tahu kan..kau tidak harus melakukan ini.” Kata Won Jae berusaha memanggil Hae Wook. Jung Hee langsung menahanya.
“Kau kan sudah tahu... Kalau aku punya hak untuk membawanya” tegas Jung Hee
“Ini bukan karena Jae Bok belum kembali. Kau harus menunggunya, apa Kau mau melakukan ini? Jae Bok tidak akan tinggal diam kalau dia tahu” ucap Won Jae lalu memanggil Hae Wook.
Jung Hee menahanya kalau membawa Hae Wook bukan untuk selamanya tapi selama Jae Bok tak ada menurutnya berada di rumah Won Jae itu membuatnya tak nyaman.  Hae Wook yang sudah berada dalam mobil memberitahu Won Jae kalau akan pergi kerumah Ayah dengan senyuman memberikan lambaian tangan. Won Jae seperti tak bisa berbuat apa-apa. Jung Hee mengatakan kalau hanya sampai Jae Bok kembali dan yang akan memberitahu Jae Bok. 


Eun Hee tersenyum bahagia membentangkan tanganya menyambut Jin Wook dan Hae Wook yang datang mengaku kalau merindukan keduanya sambil memeluk Jin Wook. Jung Hee datang dengan membawa ibunya, lalu mengajak agar segera naik ke lantai atas. Eun Hee terdiam melihat sikap Jung Hee seperti dingin dan ikut naik ke lantai atas.
“Jin Wook, Kau mau makan apa? Ahjumma akan memasakkannya untukmu dan Hae Wook, Ahjumma beli banyak boneka untukmu.  Jin Wook, Kau sudah besar sekarang.. Ahjumma akan menunjukkan gitar baru untukmu” ucap Eun Hee mencoba menarik perhatian pada dua anak Jung Hee. Jung Hee tiba-tiba langsung memegang tangan Eun Hee seperti tak ingin menyentuh anaknya.
“Eun Hee, Kau pergilah ke bawah. Aku rasa banyak pekerjaan yang harus kau lakukan”  kata Jung Hee. Eun Hee sempat kaget tapi dengan senyuman mengatakan akan mengurus anak-anak. Jung Hee pun mengajak mereka pun masuk ke dalam ruangan. 


Jung Hee mengajak ibunya masuk ke ruangan dengan nada berbisik agar meminta agar mengurus anaknya dengan baik dan pasti mengetahui alasanya. Ibu Jung Hee mengangguk mengerti.
“Moon Eun Kyung ... Maksudku Eun Hee terlihat baik sekarng tapi dia tiba-tiba bisa berubah. Ibu tidak boleh meninggalkannya sendirian Anggap saja ibu mengurusnya di rumah ibu, oke?” ucap Jung Hee meminta pada ibunya.
“Baiklah. Aku akan membuka mataku lebar lebar.. dan menjaga mereka”kata Ibu Jung Hee 

Jae Bok kaget mengetahui Jung Hee yang membawa anak-anak dengan nada penuh emosi kalau tak memiliki hak melakukan itu. Jung Hee pikir Jae Bok suah tahu kalau Di situasi yang aneh seperti ini Tidak ada yang menjaganya jadi akan menjaga mereka dengan baik.
“Apa kau melakukan ini untuk membawanya? Apa kau mau mendorongku ke sudut untuk membawa mereka pergi?”kata Jae Bok tak percaya
“Mereka  akan tinggal denganku sampai kau keluar.” Kata Jung Hee
“Kenapa kau membawa anak-anak kita dengan wanita gila itu? Dia bahkan sudah membunuh Jung Na Mi. Bagaimana bisa kau melakukan ini? “ kata Jae Bok marah
“Jangan khawatir. Aku akan memastikan tidak ada yang menyentuh mereka. Aku berjanji kepadamu, Jae Bok” kata Jung Hee.
“Kau..Kau melakukan ini ... untuk mengambil Jin Wook dan Hae Wook dariku kan? Itu Tidak akan. Itu tidak akan terjadi. Aku tidak akan membiarkan kau membawa mereka pergi. Hanya kau lah satu-satunya yang akan terjebak dengan Eun Hee ... tanpa anak-anakku” kata Jae Bok memperingatinya.
“Baiklah.. Jika itu terjadi, itu semua salahku. Aku akan mendapatkan karmaku.. Maaf, Jae Bok.” Kata Jung Hee. Jae Bok hanya bisa menangis memikirkan dua anaknya. 

Bong Goo melihat TKP tempat Na Mi meninggal dengan garis polisi,  Ia yakin Na Mi tidak akan mati tanpa melakukan sesuatu dan tidak akan menyerah dengan mudah Ia pun tahu kalau ponsel Na Mi yang menghilang.
Ia pun kembali ke kantor memberitahu Sam Kyu kalau ponsel Na Mi menghilang menurutnya foto dan rekaman nya mungkin saja ada di folder dan yakin kalau rekan kerjanya bisa menemukannya, Sam Kyu akan mencobanya. 

Detektif Yoon menelp Bong Goo memberitahu kalau ada Serpihan kuli yaitu ditemukan pada bekas luka Jung Na Mi  menurutnya itu mungkin dari Dompet si penyerang atau tas nya. Bong Goo pikir itu  artinya si penyerang memukul Na Mi dengan tasnya.
“Shim Jae Bok tidak membawa tasnya waktu itu. Anda tahu itu.” Ucap Bong Goo
“Terlalu cepat untuk membuat kesimpulan. Kami sedang menyelidikinya sekarang.” Kata Detektif Yoon. 

Eun Hee pun mengetahui dari anak buahnya kalau polisi menyimpulkan Jung Na Mi di pukul dengan sebuah Tas. Nyonya Choi mendengarnya, lalu lalu merasa sesuatu yang buruk tentang ini dan kebenaran akan keluar kalau mereka tidak melakukan sesuatu. Eun Hee pun panik yang harus dilakukan sekarang.
“Aku akhirnya bisa hidup bahagia dengan Jung Hee. Aku akhirnya bahagia. Jika itu terjadi, apa yang harus ku lakukan?” ucap Eun Hee memikirkanya. Nyonya Choi pun terlihat ikut memikirkanya juga.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Sinopsis Ms Perfect Episode 16 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Sam Kyu yang bangga dengan dirinya yang diperebutkan oleh dua wanita berjalan pulang. Saat anak buah Eun Hee berjalan mendekatinya dan langsung memberika pukulan kalau tak pernah mendengarkan ucapanya. Sam Kyu binggung siapa pria yang tiba-tiba memukulnya.
“Aku bilang padamu untuk memecat Jae Bok. kenapa kau tidak melakukannya?”ucap Si pria dan Sam Kyu pun kena pukul tanpa henti. 

Won Jae mencuci pakaian saat itu Jae Bok datang bertanya apakah  temanya sudah selesai mencuci pakaian. Won Jae mengangguk kalau hanya  mencuci celana dalam karena Sekarang sudah punya pacar, jadi butuh pakaian dalam yang bagus.
“Lihatlah setelah kau bertempur seperti anjing dengan Hye Ran” ejek Jae Bok
“Cinta harus dimenangkan, Lalu Apa Hae Wook ngompol lagi?” tanya Won Jae. Jae Bok mengatakan kalau tidak untuk malam ini.
“Dia pasti suka berada dengan ayahnya dan Jung Hee baik dengan anak-anak..” Komentar Won Jae dan ingin membantu temanya mencuci dengan mesin cuci. Jae Bok tahu Jung Hee memang orang yang baik 
“Dia dulunya sangat baik, Apa yang terjadi padanya? ” Komentar Won Jae 

Jung Hee dan Eun Hee pulang bersama, Jung Hee pun meminta maaf karena telah membuat Eun Hee menunggu lama hari ini. Eun Hee mengaku kalau Tidak masalah dan menyakinkan kalau baik-baik saja hari ini serta sudah berusaha keras untuk bersikap normal.
“Terima kasih telah mencoba.” Ucap Jung Hee. Eun Hee mengaku senang karena menerima pujian dari Jung Hee dan Jung Hee pun pamit lebih dulu naik ke lantai atas.
“mandilah dengan santai dan Bersantai di bak mandi.” Kata Eun Hee. Jung Hee mengangguk dan melangkahkan kaki naik ke lantai atas. 

Jung Hee berada di lantai atas mengingat saat makan makan, kalau Eun Hee tahu kalau Na Mi menggunakan Tanda tangan persetujuan sebagai alasanuntuk datang ke kantor. Akhirnya ia mencoba menelp Tuan Oh Se Kyu
“Bagaimana cara untuk memeriksa bug?” kata Jung Hee mengunakan telp di ruangan kerjanya. 

Sementara Eun Hee di kamar mengingat ucapan Jung Hee "Terima kasih Karena sudah mencoba" lalu dengan tatapan psikopatnya kalau dirinya itu mencintai Jung Hee hanya untuk mendengar berterima kasih padanya. Ia mengambil sebuah tas yang berisi guntingan kemeja
“Berapa lama aku harus mencoba? Mengapa aku harus mencoba? Kenapa aku... bukan orang yang paling berharga bagimu? Kenapa bukan aku?” kata Eun Hee melampiaskan amarahnya dengan mengunting boneka Hae Wook. 

Jung Hee dalam kamar menerima pesan “Kami telah menemukan bug didalam telepon Anda.” Lalu dengan wajah penih amarah kalau Eun Hee yang sudah menyadapnya.
Eun Hee masih mengunting bonek dan terdengar bunyi ketukan pintu, dengan wajah panik buru-buru membereskan semuanya dan memasukan ke dalam tas serta berusaha untuk bersikap biasa.  Jung Hee masuk kamar, Eun Hee pun bertanya apakah Jung Hee membutuhkan sesuatu mengaku sangat lelah dan baru saja ingin tidur.
“Apa Kau tidak ganti baju?” sindir Jung Hee melihat Eun Hee masih mengunakan gaun. Eun Hee mengaku baru saja ingin menganti bajunya.  Jung Hee tiba-tiba mendekat dan langsung menaruh tangan di leher Eun Hee seperti ingin mencekiknya, Eun Hee panik.
“Aku kesana kemari tapi aku merindukan wajahmu” akui Jung Hee berbohong dengan memegang wajah Eun Hee. Eun Hee tak percaya Jung Hee bisa mengatakan itu padanya.
“Kau baru saja melihat ku, tapi kau sudah merindukanku?” kata Eun Hee malu-malu. Jung Hee mengaku tak mengerti karena Tiba tiba Aku merindukannya, lalu melihat ada luka dibagian tangan Eun Hee.
“Apa yang terjadi dengan tanganmu?” tanya Jung Hee sedikit panik.
Eun Hee mengaku kalau tadi  membuka sesuatu jadi kena sobekan. Jung Hee memberikan kecupan di kening Eun Hee seperti mencoba menahan emosi mengucapkan Selamat malam. Eun Hee terdiam seperti tak percaya menerima perhatian dari Jung Hee lalu memeluknya dengan erat. 


Jae Bok mempersiapkan diri untuk berkerja  lalu menatap tas hitam  yang dipilih Bong Goo sebelumnya, senyuman pun terlihat. Hye Ran masuk kama melihat Jae Bok yang akan pergi kerja dan melihat tas Jae Bok yang bagus.
“Itu hadiah dari Pengacara kang, kan?” ucap Hye Ran, Jae Bok mengatakan kalau mengaku itu bukan hadiah.
“ Apanya yang bukan?  Ketika seorang pria memberikan wanita tas, dia pasti menginginkan sesuatu. Ini Cocok untukmu” goda Hye Ran . Jae Bok menegaskan bukan seperti itu dan berusaha menyangkalnya lalu pergi dengan memanggil anaknya untuk pergi sekolah. Hye Ran yang melihatnya mengaku iri pada Jae Bok. 

Jung Hee sedang berada di kamar, Eun Hee datang akan memilihkan pakaian. Jung Hee mencari sesuatu di lemarinya bertanya apakah Eun Hee itu melaundry kemeja garis-garis biru kesukaanya. Eun Hee melotot terlihat panik, lalu berpura-pura mencarinya dengan mengusulkan kemeja yang lainya. 

Jae Bok dan Bong Goo terdiam melihat Sam Kyu yang terbaring di  rumah sakit dengan penuh luka. Jae Bok heran yang terjadi pada Sam Kyu seperti merasa kasihan. Bong Goo pun menduga sesuatu.  Sam Kyu yang kesakitan meminta agar mereka jangan banyak tanya dan Jangan meminta sesuatu.
“Ini terjadi karena aku, kan?” kata Jae Bok, Sam Kyu mengelak  kalau bukan karena Jae Bok.
“Benar kan karena dia. Apa permintaan yang kau tolak sampai sampai dia melakukan ini padamu? Beritahu kami.” Kata Bong Goo marah. Sam Kyu malah menanyakan keadaan Na Mi apakah baik-baik saja.

Flash Back
Sam Kyu yang sudah babak belur ditarik rambutnya oleh anak buah Eun Hee. Si pria meminta agar Sam Kyu memberitahu Kang Bong Goo untuk menjaga adiknya Jung Na Mi agar dibawah kendalinya karena sudah ada di didalam daftar target selanjutnya. Jae BOk dan Bong Goo kaget mendengar cerita Sam Kyu dan saling menatap tak pecaya. 


Jae Bok dan Bong Goo berjalan bersama, Bong Goo terlihat sangat marah. Jae Bong langsung menahan sebelum masuk restoran meminta agar bicara berdua saja dengan Na Mi.  Bong Goo pun tak menolak karena emosinya masih tinggi.
“Situasi seperti ini..sepertinya terlihat akrab.. Betul kan?” ucap Jae Bok saat datang menghampiri Na Mi.
Teringat kembali saat pertemuan pertama mereka di restoran, Jae Bok menyindir Na Mi yang seharusnya berdiri untuk menghormati orang yang lebih tua. Akhirnya Jae Bok pun duduk berhadapan dengan Na Mi
“Kau tahu kalau kau masih berhutang padaku kan, merayu suamiku, menyakiti aku dan menghancurkan keluarga kami.”kata Jae Bok, Na Mi tertunduk meminta maaf.
“Jadi bayar kembali utangmu dengan cara,  Jangan berpikir tentang balas dendam pada Lee Eun Hee. Lupakan semuanya dan lanjutkan hidupmu.” Kata Jae Bok. Na Mi tak percaya Jae Bok bisa berkata seperti itu.
“Berjanjilah untuk membayar kembali hutangmu” tegas Jae Bok. Na Mi hanya diam ternyata semua tingkahnya diketahui oleh Jae Bok. 
Jae Bok dan Na Mi keluar dari restoran melihat Bong Goo yang sudah menunggu. Na Mi kaget melihat kakaknya yang datang juga lalu mengoda keduanya yang selalu bersama-sama dan berpikir kalau sedang berkencan. Bong Goo pun meminta Jae Bok pergi lebih dulu. Jae Bok pun meninggalkan kakak adik agar bisa bicar bersama. 


Keduanya duduk di taman, Bong Goo memanggil nama adiknya “Na Mi” Sementara Na Mi kaget dengan sikap kakaknya karena selama ini selalnu memanggilnya "Jung Na Mi, Brengsek ini," Bong Goo dengan wajah serius mengatakan Mulai sekarang, akan jadi Oppa yang sesungguhnya. Na Mi heran dengan perkataan Bong Goo yang tak seperti biasanya.
“Karena itu...Jangan melakukan sesuatu yang berbahaya lagi. Berhenti dari perusahaan itu dan lakukan sesuatu yang lain. Kalau kau tidak ada kerjaan, maka datanglah bekerja dengan kami” ucap Bong Goo
“Bagaimana aku bisa melakukan itu? Nyonya Sim itu disana” kata Na Mi

“Apapun itu. Aku khawatir sesuatu akan terjadi padamu Jika sesuatu terjadi lagi ... Apa kau tahu ... bagaimana perasaanku ketika aku berpikir kau sudah mati?” ucap Bong Goo, Na Mi seperti tak percaya Bong Goo ternyata memang mengkhawatirkanya.
“Jadi jangan lakukan sesuatu yang berbahaya. “ pinta Bong Goo lalu tiba-tiba muak membicarakannya dan bergegas pergi mengaku sangat sibuk.  Na Mi langsung menarik tanganya.
“Oppa.. Apa kau benar-benar akan jadi Oppaku yang sebenarnya?” kata Na Mi menyakinkan. Bong Goo mengeluh dengan Na Mi yang tidak percaya. Na Mi terlihat bahagia dan meminta agar digendong oleh Bong Goo untuk naik kuda-kudaan. Bong Goo pun kembali mengomel tapi dengan tanda sayang. 


Tuan Oh datang memberikan detail dokumen real estate Lee Eun Hee dan itu apabila ketua sakit dan meninggal.. Jung Hee menyela kalau  tidak tertarik karena hanya ingin merawat perusahan istrinya, lalu menyuruhnya pergi dan mengucapkan terimakasih.
Ibu Jung Hee menelp anaknya, Jung Hee kaget mengetahui tentang apartemeny. Ibu Jung Hee bercerita kalau melihatnya dengan Eun Hee kemarin dan betapa menyenangkan itu, lalu bertanya apakah Eun Hee tak memberitahukanya.
“Tidak, dia bukan tipe orang yang suka membual tentang hal-hal seperti itu.” Kata Jung Hee
“Tentu saja. Eun Hee itu baik, orang yang bijaksana.” Ungkap Ibu Jung Hee kali ini memuji. Eun Hee yang sedang melakukan jogging bisa mendengar pujian dari Ibu Jung Hee tentangnya, senyuman pun terlihat sangat lebar.
Jung Hee terburu-buru membuka amplop lalu merasakan tanganya yang sakit, dan teringat kembali saat melihat tangan Eun Hee yang terluka. Eun Hee mengaku membuka sesuatu.

Sementara Eun Hee sedang melakukan Jogging dengan wajah bahagia, Nyonya Choi sedang berkonsultasi dengan dokter menceritakan Gejala-gejalanya telah memburuk akhir-akhir ini dan Eun Hee sering tidak bisa mengendalikan kemarahannya.
“Eun Hee harus dirawat dan menerima perawatan ... sebelum penyakitnya mendapat luar kendali.” Kata Dokter.
Eun Hee berhenti berlari mengingat cerita Jung Hee kalau Jung Na Mi datang ke kantor hari ini dan melihat ponselnya dengan titik merah yang bergerak, wajahnya panik melihat Jung Hee yang pulang ke rumah lalu bertanya-tanya kenapa tiba-tiba pulang. 


Jung Hee berteriak masuk ke rumah dengan memanggil Eun Hee, karena tak ada sahutan akhirnya berusaha masuk kamar dengan mengunakan kawat. Eun Hee panik dan terus berlari mencoba menghalangi Jung Hee sebelum masuk kamarnya.
Jung Hee mencari ke bagian lemari betapa terkejutnya melihat kain kemeja kesukaan sudah di gunting-gunting, padahal sebelumnya Eun Hee mengaku tak tahu dan berpura-pura mencarinya. Lalu ia pun melihat boneka Hae Wook yang sudah digunting-gunting.
Eun Hee langsung masuk kamar dan berpura-pura bertanya kenapa pulang disiang hari. Jung Hee memegang boneka milik anaknya, Eun Hee kaget karena Jung Hee bisa menemukanya. Jung Hee terlihat marah dengan Eun Hee yang mengambil dan melakukan itu pada anaknya. 

“Aku hanya ... Aku terluka... Aku sangat iri dengan Hae Wook” akui Eun Hee yang pernah melihat Jung Hee memeluk Hae Wook  dengan memujinya cantik.
“Aku sangat cemburu dengannya” akui Eun Hee. Jung Hee makin marah mengetahui alasan cemburu.
“Apa masuk akal orang dewasa cemburu dengan anak anak? Apa kau tidak ingat mengapa aku meninggalkan Moon Eun Kyung? Apa kau tidak ingat kau melakukan ini lagi?” kata Jung Hee benar-benar marah berjalan pergi.

Eun Hee langsung menarik tangan dan meminta maaf pada Jung Hee, Jung Hee menyuruh Eun Hee diam karean tahu kalau Boneka itu hal yang paling berharga bagi Hae Wook dan mengambilnya, padahal tahu kalau Hae Wook, yang paling dicintainua. Eun Hee terus mencoba meminta maaf, Jung Hee yang benar-benar marah tak peduli lagi.
“Aku tidak bisa hidup seperti ini. Aku tidak bisa hidup dengan ...Moon Eun Kyung yang menakutkan. Aku tidak bisa!” ucap Jung Hee marah mendorongnya, tapi Eun Hee tak mau melepaskan tanganya.
“Tidak, tidak, Jung Hee... Aku bukan Moon Eun Kyung.. Aku bukan Moon Eun Kyung lagi.” Kata Eun Hee mencoba meyakinkan.
“Kau memang Moon Eun Kyung... Kau belum berubah sama sekali. Kau masih Moon Eun Kyung... Aku tidak bisa hidup seperti ini... Aku tidak bisa hidup dengan Moon Eun Kyung yang menakutkan... Aku tidak bisa!” teriak Jung Hee benar-benar muak dan pergi. 

Jung Hee pergi dengan mobilnya dan tiba-tiba berhenti dan langsung muntah, seperti menahan amarah selama ini. Sementara Eun Hee duduk sendirian dikamar teringat kembali saat Jung Hee mengatakan kalau tidak bisa hidup dengan Moon Eun Kyung yang menakutkan.
“Aku akan menjadi lebih baik. Aku benar-benar ... ingin menjadi baik.” Kata Eun Hee mengeluarkan banyak obat-obatan sambil menangis, lalu melihat ponsel yang disadap untuk Jung Hee berdering dan Na Mi yang menelpnya. 

Na Mi mengeluh Jung Hee yang lama sekali mengangkatnya lalu meminta maaf karena menelpnya lagi dan berjanji kalau ini untuk terakhir kaliny. Ia pun memberitahu kalau akan pergi tapi tetap mencintai Jung Hee dari lubuk hatinya.
“Na Mi... Haruskah kita kabur saja? Haruskah aku meninggalkan semuanya .. dan melarikan diri bersamamu?” kata Jung Hee terlihat sangat frustasi
“Oppa. Apa terjadi sesuatu?” kata Na Mi binggung  
“Kau sekarang dimana?Aku merindukanmu.” Akui Jung Hee sambil menahan tangisanya. Eun Hee mendengarnya kembali terlihat sangat marah. Jung Hee pun meninggalkan semuanya dari jam tangan, ponsel, pulpen, dompet dan juga kunci mobil dan bergegas pergi. 

Na Mi memoles bibirnya dengan lipstik dan sudah menyiapkan makanan diatas meja, Eun Hee juga sudah memasang antik seperti siap-siap untuk pergi. Bong Goo menelp adiknya menanyakan keberadaanya, Na Mi mengaku kalau baru saja akan pulang dan bertanya balik keberadaan kakaknya.
“Aku mengemudi di Seoul dari pertemuan di Gwangju. Apa ada sesuatu yang kau inginkan untuk makan malam? Ayo kita makan.” Ucap Bong Goo
“Kenapa kau ini? Makanlah di rumah. Aku membuat ‘kan makan malam yang enak” kata Na Mi bangga. Bong Goo tak percaya Na Mi membuatkan makanan untuknya.
“Mengemudilah dengan hati - hati.” Pesan Na Mi lalu mengucapkan pada Bong Goo terimakasih karena sudah menjadi Oppa yang sebenarnya.
“Terlalu cepat untuk berterima kasih padaku,  Aku akan melihat apa yang kau lakukan, dan aku akan menarik perkataanku kalau kau berperilaku buruk. Sudah dulu, brengsek!” kata Bong Goo lalu menutup telpnya. Na Mi tersenyu mendengarnya karena kakaknya yang berkata buruk tapi memberikan perkataan lebih. 

Na Mi dan Jung Hee saling bertatapan dengan wajah sedih, diam-diam anak buah Jae Bok melihat dari kejauhan. Keduanya pun bertemu di sebuah cafe, Jung Hee pun bertanya apakah Na Mi benar-benar akan pergi. Na Mi menceritakan aklau berencana untuk pergi ke pinggiran kota di suatu tempat,mendapatkan pekerjaan paruh waktu, dan mencari tahu apa yang akan di lakukan.
“Apa kau butuh bantuanku?” tanya Jung Hee, Na Mi pikir tak perlu

“Oppa. kau kelihatan sangat lelah. Aku berharap Oppa akan bahagia, Bukan seperti ini. Aku berharap kau benar benar Bahagia” kata Na Mi dengan memegang tangan Jung Hee. Keduanya pun saling bertatapan. Dibalik pohon Eun Hee melihatnya dengan tatapan dingin. 


Jae Bok menerima telp Na Mi, Na Mi ingin tahu kalau dirinya sekarang sedang bersama seseorang, didepanya terlihat Eun Hee yang sedang berjalan. Jae Bok panik merasa Na Mi itu sudah gila dan menyuruhnya. Na Mi pikir tak ada alasan untuk pergi.
“Ini kesempatan yang baik. Aku akan mengganggu sedikit demi sedikit  dan mendapatkan bukti  Kalau dia itu orang gila.” Ucap Na Mi
“Itu berbahaya. Pergilah dari sana” ucap Jae Bok panik
“Jangan khawatir. Aku mati hanya sekali.” Kata Na Mi
Jae Bok yang panik menanyakan kebenaraan Na Mi sekarang, Na Mi tak memberitahu dan langsung menutup telpnya.  Jae Bok kebinggungan yang harus dilakukan, lalu menelp Bong Goo seperti memberitahu tentang Na Mi.
Jae Bok dan Bong Goo mengemudikan mobil sambil mencoba menelp Na Mi tapi tak diangkat. Bong Goo mengumpat marah pada Na Mi yang selalu bertindak sendirian lalu mengemudikan mobilnya lebih cepat.

Na Mi dan Eun Hee akhirnya berhenti di dekat taman. Eun Hee membahas kalau Na Mi dan Bryan berkencan itu hanya bohong. Na Mi dengan nada mengejek kalau Eun Hee pasti sudah tahu dari awal. Eun Hee mencoba menahan emosi dengan bertanya  apa yang dibicarakan dengan Jung Hee.
“Sudah kuduga.. Kau sedang mengawasi kami” ejek Na Mi, Eun Hee ingin tahu apa yang mereka bicarakan
“Ahjumma terlalu mencekiknya. Uang dan ketenaran yang bagus, tapi dia ingin meninggalkan semuanya dan kabur bersamaku. Karena itu aku menyetujuinya, Lagipula Dia sudah bercerai jadi aku bilang ayo kita lari bersama-sama. Aku juga berhenti dari perusahaan. Aku bilang dengannya, dan ia mengatakan ingin melakukan hal yang sama. Dia merasa buruk dengan anak-anaknya, tetapi dia bilang akan menyelesaikannya dan datang padaku” ucap Na Mi sengaja ingin membuat Eun Hee marah dan memperlihatkan sifat aslinya.

“Benarkah? Jadi begitu saja” ucap Eun Hee tenang. Na Mi binggung karean sisi kegilaan Eun Hee yang tidak keluar
“Selamat tinggal.. hiduplah dengan baik.” Ucap Eun Hee, Na Mi pun juga berpesan agar Eun Hee hiduplah dengan baik lalu membalikan badan.
Eun Hee tiba-tiba langsung memukul kepala Na Mi dengan tas, Na Mi kaget menerima pukulan dan berusaha menahanya, Eun Hee tak bisa mengontrol emosi terus memukulnya. Na Mi melihat Eun Hee ternyata memang benar-benar gila.
Seperti Eun Hee sudah tak bisa menahan emosi dan langsung mendorong Na Mi sekita tenaga. Na Mi langsung jatuh terpelanting dari batas jalan. Eun Hee panik melihat Na Mi yang jatuh dengan luka dibagian kepala. 


Jae Bok sampai ditaman mencoba menghubungi Na Mi tapi tak diangkat, lalu berlari masuk ke taman sambil memanggilnya. Na Mi bisa melihat dengan mata buram Eun Hee dengan gaunya berada di pembatas jalan dan akhirnya tak sadarkan diri.
Eun Hee berjalan mendekati Na Mi, berusaha untuk memegangnya tapi seperti sudah tak bernyawa. Bong Goo berusaha menelp Na Mi sambil mengemudi dan mengomel karena tak mengangkat ponselnya. Eun Hee yang panik berusaha kabur dengan membawa ponsel Na Mi.
Jae Bok terus berjalan dengan menelp Na Mi yang tak mengangkat telpnya, lalu melihat tas milik Na Mi lalu kaget melihat tubuh Na Mi yang tergeletak di bawah. Ia pun berlari mendekatinya tapi dibuat lemas karena Na Mi seperti sudah tak bernyawa. Eun Hee berusaha kabur sambil menelp dan membalikan badan seperti ketakutan bertemu dengan seseorang.
Bersambung ke episode 17

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted