PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 30 September 2019

9 Pelajaran Dari Drama Moment At Eighteen PART 2, TONTONAN UNTUK ORANG TUA

Sinopsis Melting Me Softly Episode 2 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 



Beberapa orang menyapa seorang wanita yang berjalan di lobby, lalu masuk ke ruang siaran duduk dimeja siaran. Wajahnya terlihat cantik dengan potongan rambut pendek, Ha Young terlihat sangat sudah menjadi senior sebagai pembaca berita.
“Inilah berita pertama kami. Kami melakukan wawancara eksklusif mengenai seorang wanita yang melahirkan. menggunakan telur yang ia bekukan 16 tahun lalu. Wanita ini mencoba prosedur IVF menggunakan telur yang dibekukannya pada tahun 2003 pada usia 27. sesudah ia didiagnosis leukemia myelogenous.
“Dan hari ini, dia melahirkan seorang putra. Baik ibu dan anak sangat sehat, dan telur ini memiliki rekor beku untuk waktu yang paling lama dalam sejarah. Orang mengira cryonics hanyalah sebuah hipotesis yang dibuat oleh para akademisi tapi kiranya. mungkin terwujud dalam kehidupan nyata.”
Ha Young terdiam membaca kata “Cryonics” karena mengingatkanya dengan Dong Chan. 

Di sebuah ruangan membahas tentang Future Bio Technology, Seorang prai menjelaskan  dengan bahasa inggris “Eksperimen cryopreservasi tak bisa lagi dianggap sebagai sesuatu untuk masa depan yang jauh. Amerika Serikat, Rusia, dan Korea Selatan diperkirakan sudah melindungi sekitar 600 orang dalam kapsul di seluruh dunia.
“Selama manusia ada, tak ada batasan apapun yang dapat dilakukan teknologi ilmiah. Kehidupan abadi tak lagi. fantasi masa depan. Kini adalah kenyataan.”
Saat seorang pria dengan jubah dokter panik karena layar CCTV, memperlihatkan ada peringatan dan diatas tempat tidur seperti pasieun yang  kabur. 

Alarm peringatan terus berbunyi, seseorang dengan rambut panjang yang memutih berjalan terhuyung-huyung. Ia berjalan ke tempat penyimpanan dan mengambil beberapa tabung yang disimpan. Wajah Tuan Hwang pun terlihat, lebih menua dari sebelumnya.
Si pria terus mengemudikan mobilnya dengan cepat, bahkan berani menerobos lampu merah. Saat itu juga mobil polisi mengejarnya dari belakang. Tuan Hwang langsung mematikan alarm lalu menyalakan mesin, Monitor tabung pun terlihat. Dong Chan masih dalam suhu -190 derajat dan dinaikan jadi 31,5 derajat.
Polisi mencatat nama Jo Ki Bum dalam surat tilang, wajah Ki Bum panik melihat yang terjadi diruangan. Tuan Hwang menusukan suntikan ke tubuh Dong Chan dan juga Mi Ran, setelah itu langsung jatuh pingsan.
Kemacetan panjang terjadi, Ki Bum langsung menelp Dokter Yoon memberitahu kalau Tuan Hwang  bangun. Jantung Dong Chan kembali berdetak, jaringan di tubuh Mi Ran pun mulai bereaksi akhirnya terbangun lebih dulu.
Mi Ran berjalan terhuyung-huyung meminta tolong dan akhirnya terjatuh. Dong Chan akhirnya terbangung dengan memegang dadanya, lalu mencoba keluar dari tabung. 



Dong Chan berjalan dengan pakaian lengkap, di layar terlihat peringatan [Peringatan Gelombang Panas, Suhu Maksimal: 34, Kelembaban: 70, Tingkat Debu Halus: 57] Dong Chan berjalan terhuyung-huyung, beberapa orang kebingunga melihatnya. Sampai akhirnya Dong Chan jatuh pingsan, semua orang langsung mengerubunginya. 

Ki Bum akhirnya sampai ke lab memanggil Dokter Hwang, tak menemukan siapapun. Ia panik melihat obat yang sudah hilang dan tabung yang kosong, lalu mencari sosok Dokter Hwang. Ia pun melihat Dokter Hwang yang tergeletak di lantai. 

Dong Chan dibawa ke rumah sakit, Dokter meminta agar Periksa tanda vitalnya dan memastikan apakah Dong Chan masih sadar. Perawat memberitahu BP-nya 114 lebih dari 70. Itu normald an SDM-nya, 86bpm. Normal, lalu Saturasi oksigen. 96. Normal.
“Suhu tubuh, 31,5C.” Ucap Perawat, Keduanya terlihat binggung karena suhu tubuhnya 31,5C...
“Aku belum pernah melihat seorang pasien dengan suhu tubuh yang begitu rendah. Termometer pasti rusak. Coba periksa.” Kata Dokter.
Mi Ran pun berusaha ke halte dan meminta supir agar menungu, lalu langkah naik ke atas bus. Ia memasukan uang lalu meminta kembalian, Sopir binggung melihat Mi Ran seperti akan pingsan dan wajahnya sangat pucat, lalu memberitahu tiketnya 1.300 won untuk orang dewasa.
Mi Ran melihat Harga Tiket Bus, karena berpikir kalau Tarif bus 50 won. Sopir pikir Mi Ran  Sudah naik bertahun-tahun yang lalu dan harus bayar lebih lain kali. Mi Ran pun duduk lemas didalam bus tanpa sadar kalau tahun sudah berubah. 

Dong Chan akhirnya bangun ingn melepaskan semua kabel didalam tubuhnya dan harus pergi sekarang karena masih harus syuting. Dokter mengenal Dong Chan menyuruh  istirahat karena Suhu tubuhnya tak norma dan perlu menjalankan tes menyeluruh...
“Dokter... aku harus pergi.” ucap Dong Chan. Dokter pikir Dong Chan   hampir tak dapat berbicara.
“Mau kemana kau?” tanya dokter. Dong Chan mengatakan harus syuting ini dan perlu siaran bagaimana pun caranya lalu berusaha jalan.
Tapi Dong Chan baru turun dari tempat tidur langsung jatuh lemas, perawat langsung memeriksa suhu tubuhnya lagi. Ia pikir kalau ada yang Aneh lalu mencoba alat yang lain. Ia tak percaya kalau termometer ini memberi hasil yang sama.
“Kenapa?” tanya Dokter, Perawat memberitahu  31,5C. Dokter Pikir Tak mungkin orang hidup 31,5C.  Tiba-tiba Dong Chan terbangun kembali.
“Apa kau tahu seberapa serius situasinya sekarang?” ucap Dong Chan. Dokter mengaku sudah tahu.
“Kami belum pernah melihat seorang pasien dengan suhu tubuh yang begitu rendah” kata Dokter
“Setiap menit dan detik sangat penting sekarang. Sejarah bioteknologi Korea dipertaruhkan. Aku harus pergi.” ucap Dong Chan.
“Bioteknologi?” kata Dokter binggung, Dong Chan mengatakan harus memanggil asisten PDnya segera.
“Jika katakan nomornya, kami akan menghubungi mereka.” Ucap Dokter, Dong Chan ingin memberitahu Nomor teleponnya adalah... dan jatuh pingsan kembali.
Semua panik melihat Dong Chan tak sadarkan diri, Dong Chan kebali bangun memberitahu nomornya 011...2... lalu  tiba-tiba jatuh pingsan lagi. Dokter pun binggung Dong Chan kembali pingsan. Dong Chan kembali tersadar mulai berkata
“TBO.. Departemen Variety...Son...Hyun.....Gi...” ucap Dong Chan yang jatuh lemas kembali.
Semua bingung mencoba menebak dibagian belakang itu...Ga, Mi, Gwi, Hyun. Mereka seperti mencoba menebak-nebak. 


Di ruangan
Hyun Gi terlihat sangat marah pada anak buahnya agar sadar kalau yang dibuat itu bukan variety show. Ia memarahi karena mendapatkan rating lebih rendah dari pertunjukan memancing dan sudah banyak pertunjukan yang harus mereka batalkan tahun ini.
“Aku akan malu jika menjadi kalian!Apa Kalian pikir ini festival seni sekolah? Apa Kalian pikir ini lelucon? Kau hanya menempel sesuatu dan menyalin acara lainnya! Kalian tak layak makan!” teriak Hyun Gii
“Permisi.. Kau mendapat telepon dari Rumah Sakit Hosang.” Ucap Ass Hyun Gi. Hyun Gi heran rumah sakit memanggilnya.
“Aku tak tahu soal itu... Mereka bilang seseorang mencarimu.” Kata Ass Hyun Gi.
“Tak bisakah kau mengurusnya sendiri? Apa aku harus menerima semua panggilan? Apa aku seseorang yang harus menerima semua panggilan? Aku adalah direktur TBO!” teriak Hyun Gi kesal. Ass pun meminta maaf.
“Bapak PD benar-benar sibuk sekarang.” Ucap Ass. Dokter memberitahu kalau Ma Dong Chan PD atau siapa pun...
Hyun Gi kaget mendengar nama Ma Dong dan langsung mengambil ponsel dari tangan Assnya dan ingin memastikan yang dikatakan.
“Permisi, apa kau kenal seseorang dengan nama Ma Dong Chan?” tanya Dokter. Hyun Ki mengaku kenal.
“Dia sedang mencari Son Hyun Gi sekarang.” Ucap Dokter, Dong Chan meminta agar memberikan ponselnya.
“Hei, brengsek!  Ada apa denganmu? Siapa yang menyuruhmu menghentikannya? Kenapa kau tak syuting? Aku bilang untuk tetap di sampingku. Dimana kau saat ini?” teriak Dong Chan.
“Siapa... Tolong jangan bercanda.” Ucap Hyun Gi tak percaya, Dong Chan makin berteriak marah.
“Aku benar-benar akan membunuhmu.” Teriak Dong Chan. Hyun Gi akhirnya bisa mempercayai kalau Dong Chan yang bicara. Dong Chan memberitahu kalau ponselnya mati.
“Dokter Hwang Di mana Dokter Hwang? Bagaimana dengan Ko Mi Ran? Kita belum selesai syuting, kenapa kau ada di sana?” teriak Dong Chan. 


Ibu Dong Chan dan keluarga berlari di lorong rumah sakit, lalu ke meja receptionist memberitahu kalau mereka  datang ke sini sesudah mendapat telepon dari rumah sakit dan ingin tahu keberadan atas nama Ma Dong Chan.
“Dia ada di kamar 1727.” Ucap perawat. Dong Chan masih berbicara di telp memarahi Hyun Ki yang sebaiknya bersiap untuk menulis permintaan maaf tertulismu, jadi meminta agar segera datang.
“Aku di rumah sakit... Permisi,... apa nama rumah sakit ini?” tanya Dong Chan. Dokter memberitahu namanya Rumah Sakit Hosang. Dong Chan memberitahu "Rumah Sakit Hosang"
“Bawa kameramu.. Cepat dan siarkan aku. Kau harus Ke sini sekarang!” teriak Dong Chan lalu terkejut melihat yang datang.
Ibunya melihat Dong Chan menjerit tak percaya, lalu mendekat. Dong Chan kaget melihat ibunya, lalu menatap pria didepanya kalau ayahnya juga datang dan kembali pingsan. Tapi pria yang mirip ayah Dong Chan memangilnya kakak ,Dong Ju yang sudah tua pun memanggil kakaknya.
Ibu Dong Chan ikut tak sadarkan diri, Dong Sik dan Dong Ju pani melihat ibu mereka tak sadarkan diri. Dokter pun bingung karena Dong Chan dan Ibu pasien juga tak sadarkan diri. 


Hyun Ki panik masuk ke ruangan dan tak melihat Tuan Kim dalam ruangan, lalu bersembunyi dibalik lemari menelp Tuan Kim. Tuan Kim sedang bermain golf, Hyun Ki memberitahu kalau dalam masalah karena Ma Dong Chan masih hidup.
“Apa yang kau bicarakan? Bagaimana mungkin Dong Chan...” ucap Tuan Kim tak percaya
“Apa Dong Chan masih hidup?” kata Tuan Kim memastikan dengan mata melotot. 

Mi Ran akhirnya sampai rumah mengedor pintu rumah memanggil ibu, ayah dan juga Nam Tae tapi tak ada sahutan. Saat akan masuk, gagang pintu terlepas, Mi Ran pun masuk rumah hanya bisa melonggo karena rumahnya kosong.  Ia akhirnya keluar rumah dan bibi didepan rumah sedang menjemur pakaian.
“Tempat itu sudah kosong sejak lama. Kau harus bertanya kepada pemiliknya.” Ucap si bibi. Mi Ran binggung mendengarnya.
“Orang-orang yang dulu tinggal di sana menghasilkan banyak uang, jadi mereka membeli gedung untuk membangunnya kembali.” kata si bibi
“Apa keluargaku diusir karena mereka tak bisa membayar sewa? Apa yang sedang terjadi?” ucap Mi Ran bingung lalu mengeluarkan ponselnya tapi tak menyala. 


Mi Ran pergi ke counter HP meminta agar menyalakan ponselnya. Si pegawai bingung karena ponsel yang sudah lama keluar, lalu memberitahu pengisi daya untuk ponsel ini tidak ada lagi. Mi Ran binggung karena baru membelinya tiga bulan lalu dan itu model baru.
“Tak ada yang menggunakan ponsel ini jaman sekarang. Apa Kau menggunakan ini sampai sekarang?” kata si pegawia bingung

“Keluargaku pindah rumah. Bisakah kau memberitahuku kemana mereka pergi? Keluargaku menghilang. bagai debu. Gagang pintu juga rusak.” Ucap Mi Ran akhirnya dibawa ke kantor polisi
“Bagaimana keluargamu bisa pindah tanpa memberitahumu? Kapan terakhir kali kau melihat mereka?” tanya polisi binggung.
“Kemarin. Mereka tak pernah bilang kepadaku bahwa mereka berencana untuk pindah.” Ucap Mi Ran binggung
“Jadi, maksudmu kau tinggal dengan keluargamu sampai kemarin, tapi mereka semua tak ada saat kau pulang hari ini?” tanya polisi
Mi Ran membenarkan dan menurutnya Sepertinya keluarganya diusir. karena tak bisa membayar sewa. Polisi pun ingin tahu  Di mana alamat rumah lamanya. 


Sementara Tuan Hwang sudah menaruh Dokter Hwang diatas ranjang, menatapnya. Ia lalu menelp seseorang memberitahu  Manusia yang dibekukan hidup kembali.

Polisi memeriksa kalau Tak ada orang di rumah jadi meminta agar Mi Ran memberikan nomor ponsel ibunya. Mi Ran bingung karena tak bisa mengingatnya. Polisi bingung karena Mi Ran seperti orang gila karean tak tahu.
“Apa Kau bisa tunjukan kepada kami KTP-mu? Kami akan mencaritahu.” Ucap Polisi
Mi Ran mengerti lalu mengeluarkan isi tasnya, Mereka melonggo kaget meliat ada agenda tahun 1999, lalu barang-barangnya dan Semuanya sangat tua. Akhirnya Mi Ran berjalan memberikan KTPnya. Polisi melihat KTP Mi Ran masih ditulis dengan tangan.
“Apa Kau lahir tahun 1976? Kau berumur 42?” kata polisi kaget, dua polisi lainya pun tak percaya ingin melihat dan memastikanya.
“Apa kau pikir dia seorang ibu?” ucap polisi wanita, Mereka juga tak percaya KTP ini benar-benar sudah lama dan mulai mencari informasi.
“Apa nama ibumu Yu Hyang Ja?” tanya Polisi, Mi Ran membernarkan dan polisi menyuruh agar memanggil nomor yang terdaftar.
“Dia tak mengangkatnya.” Kata Polisi, Mi Ran meminta agar  memanggilnya sekali lagi Dan tolong alihkan jadi pesan saja.
“Penerima tak dapat dihubungi. Kau akan diarahkan ke voicemail.” Kata Polisi lalu memberikan telp pada Mi Ran.
“Ibu... Ini aku, Mi Ran... Dimana kalian? Kalian tak diusir, bukan? Bahkan jika kalian diusir, jangan khawatir. Kalian ada aku. Ibu... Aku di kantor polisi. Aku di sini tak melakukan sesuatu yang salah. Jadi, jangan terlalu khawatir.” Ucap Mi Ran ditelp.
Polisi memberikan minum pada Mi Ran seperti kelelahan, lalu bertanya  Jenis kosmetik apa yang digunakan, karena Mi Ran sangat muda diumur 42 tahun.
*** 



Di rumah
Nyonya Yoon baru saja pulang dan terlihat lelah lalu  bingung melihat ponselnya karena ada yang memanggilku berkali-kali. Ia pun melihat kalau itu kantor polisi lalu mendengarkan suara voice mail lalu mendengar suara Mi Ran.
“Ibu...Ini aku, Mi Ran. Dimana kalian? Kalian tak diusir, bukan? Bahkan jika kalian diusir, jangan perlu khawatir. Kalian ada aku. Ibu, aku di kantor polisi. Aku di sini tak melakukan sesuatu yang salah.  Jadi, jangan terlalu khawatir.”
Nyonya Yoon langsung menangis tak percaya mendengar nama Mi Ran, lalu menjerit histeris. Nam Tae dan ayahnya bergegas datang, Nyonya Yoon memberitahu kalau Mi Ran kembali hidup-hidup. Tuan Ko pun tak percaya, Nam Tae yang sudah dewasa pun tak percaya kakaknya sudah kembali.

Mereka bergegas pergi ke kantor polisi, Nyonya Yoon langsung bertanya kebedaan Mi Ran yaitu putrinya. Polisi memberitau Mi Ran baru saja pergi. Ketiganya melonggo bingung, Polisi memberitahu Mi Ran tadi menunggu tapi baru saja pergi.
“Kemana dia?” tanya Nyonya Yoo, Polisi mengingat Mi Ran yang  memberitahu  akan pergi ke sekolah untuk bertemu teman-temannya.
Mereka pun bergegas keluar tapi Mi Ran sudah naik taksi. Tuan Koo ingta Mi Ran yang akan pergi Sekolahnya lalu menghentikan taksi agar mereka bisa bertemu Mi Ran. 

Tuan Kim berjalan di lobby rumah sait memastikan kalau  Dong Chan masih hidup. Hyun Ki mengaku Itu benar-benar suaranya dan yakin Dong chan masih hidup dan sudah bangun, lalu bertanya dengan nasib mereka kalau sampai Dong Chan tahu bahwa merahasiakan proyek...
“Astaga, apa kau gila? Tak ada yang bisa tahu bahwa dia kembali hidup-hidup, mengerti? Tak ada yang tahu soal ini selain kita, 'kan? Media tak tahu, 'kan?” ucap Tuan Kim menutup mulut Hyun Ki. Hyun Ki menganguk.
“Bagus. Pastikan tak membicarakannya. Jika media tahu, kita berdua akan hancur.” Ucap Tuan Kim 

Beberapa orang dirumah sakit berkerumun tak pecaya kalau umur Dong Chan berusia 52 tahun,  karena seperti masih berumur 20-an, dan berpikir pasti ada kesalahan. Sementara perawat bingung memeriksa termometer karena menunjukan suhu tubuhnya 31,5C
Dong Chan akhirnya terbangun melepaskan termometer dimulutnya, Ibunya dan adiknya pun mendekat. Dong Chan bisa melihat ibuna tapi bingung karena  terlihat sangat tua bahkan Ayahnya menjadi sangat muda. Don Sik langsung berteriak kalau itu adiknya.
“Hyung, kenapa kau sangat muda sekali?  Bagaimana ini mungkin? Kita semua sudah sangat tua sekarang!” ucap Dong Sik iri
“Tunggu sebentar... Ayah... Ayah?” ucap Dong Sik bingung melihat wajah ayahnya. Dong Sik mengeluh kalau ini dirinya bukan ayahnya.
“Oppa, ini aku Dong Ju. Aku adikmu yang sangat imut richa-richa ala chef juna!” ucap Dong Ju
“Permisi... Tanggal berapa hari ini?” tanya Dong Chan bingung, saat itu Hyun ki datang berteriak memangil Dong Chan.
Dong Chan melonggo binggung melihat Hyun Ki lebih gemuk dengan rambut yang berbeda. Tuan Kim dan Hyun Ki juga binggung karena Ma Dong Chan masih seperti 20 tahun tak ada perubahan. Hyun Ki pun akhirnya mendekati Dong Chan.
“Ahjusiii..  Kau siapa?” tanya Dong Chan bingung, Hyun Ki menangis mengaku kalau itu salahnya dan Bunuh sajanya.
“Ini... Tak mungkin.” Kata Tuan Kim gemetara, Dong Chan binggung bertanya apakah Hyun Ki mengenalnya dan siapa sebenarnya.  Hyun Ki mengeluh kalau ini dirinya.


Mi Ran terlihat sangat kelelahan dibangku taman, salah seorang pria duduk disampinganya menerima telp dengan hands freenya, dan temanya yang  berada di sekolah Kafe. Ia pun menyuruh agar mengmbilkan versi IVL paling bagus.
Mi Ran merasakan sesuatu yang aneh seperti berada di lingkungan yang berbeda, lalu kaget melihat spanduk bertuliskan [Rekrutmen Siswa 2019 untuk Kewirausahaan, Kelas 3 di Universitas Hanguk]
Dong Chan pun turun dari tempat tidurnya dan langsung berlari keluar ruangan, semua berteriak memanggil Dong Chan. Dong Chan berlari masuk melihat spanduk dibagian depan rumah sakit [Pemenang Hadiah Utama 2019 untuk Kesehatan Medis Korea]
Mi Ran dan Dong Chan kebingungan karena ternyata mereka sudah ada ditahun 2019 bukan ditahun 1999.
Bersambung ke episode 3

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Sinopsis Melting Me Softly Episode 2 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 



[Episode 2: Bangkit Kembali]
Para polisi mencari disemak-semak, anjing pelacak pun dikerahkan. Young Taek  sebagai polisi pemimpin menyuruh agar anak buahnya menelusuri dengan teliti.
“Katakan jika menemukan sesuatu yang aneh, mengerti?” ucap Young Tae dan berjalan mencari petunjuk. 

Ibu Dong Chan, ayah, adiknya datang dengan wajah panik langsung bertanya Di mana Dong Chan. Hyun Ki ketakutan hanya bisa tertunduk. Ibu Dong Chan tahu kalau Hyun Ki Sampai akhir bersama dia. Hyun Ki mengau tak tahu apapun.
“Tenanglah, Ibu.” Pinta polisi, tapi Ibu Dong Chan terus menangis histeris meminta agar mencari putranya lalu pingsan.
Ayah Dong Chan dan dua anaknya pun kebingungan melihat Ibu Dong Chan panik. Hyun Ki pun ketakutan karena bisa kehilangan Dong Chan yang sedang melakukan eksperimen. 


Tuan Kim dalam ruangan terlihat marah berpikir Dong Chan sedang bercanda dan lebih baik menyadarkan kepalanya karena  Jika orang tahu soal eksperimen cryonic, maka merkea tak akan hanya dipecat tapi akan dikucilkan, bahkan tak hanya itu.
“Kita akan dikubur hidup-hidup.” Ucap Tuan Kim. Hyun Gi panik mendengarnya.
“Hyun Gi!.. Apa Ini, semua rekamannya?” kata Tuan Kim, Hyun Gi menganguk melihat Tuan Kim memegang kaset rekaman.
“Mulai sekarang lakukan perintahku. Sisanya aku yang atasi.” Ucap Tuan Ki. Hyun Gi ingin tahu Apa rencana Tuan Kim sekarang
“Kau tak bertemu Ma Dong Chan hari itu. Kau sedang editing di kantor.” Kata Tuan Kim. Hyun Gi merengek tak percaya Tuan Kim meminta berbohong.
“Hei! Aku jelas melihatmu editing video sepanjang malam. Tapi,... Dong Chan merencanakan dan melanjutkan proyek ini sendirian. Begitulah yang terjadi.” Kata Tuan Kim
“Tapi itu tak masuk akal!” ucap Hyun Ki. Tuan Ki menegaksan kalau  Ini adalah stasiun penyiaran!
“Kami membuat segalanya untuk mencari nafkah.” Tegas Tuan Kim. Hyun Ki pikir mereka sudah mengajukan proposal.
“Proposal anggaran mengenai berapa banyak subjek akan dibayar...” kata Hyun Ki yang langsung disela oleh Tuan Kim
“Dengar! Dong Chan melakukannya sendiri... Apa Kau mengerti? Siapa lagi di stasiun penyiaran yang tahu soal proyek ini selain kau?” tanya Tuan Kim
“Aku, Pengarah Lapangan, Jin, dan Ha Young. Aku dapat memberitahu Jin untuk tutup mulut. Tapi masalahnya adalah Ha Young.” kata Hyun Ki. Tuan Kim pun memikirkan tentang  Ha Young.
“Bukankah ibunya dirawat di rumah sakit sekarang?” ucap Tuan Kim. 



Di depan rumah sakit
Tuan Kim bersama Ha Young dalam mobil. Ha Young bertanya Apa yang terjadi dan Di mana Dong Chan dengan wajah panik. Tuan Kim memberitahu kalau  Semua soal proyek itu menghilang dan Tuan Hwang meninggal Selain itu, asistennya juga hilang.
“Aku akan periksa. Di mana laboratoriumnya?”kata Ha Young, Tuan Kim pikir  Tak ada gunanya. Ha Young tetap akan mencarinya.
“Kita harus mengubur kasus ini. Kalau tidak, kita akan dapat masalah. Aku dapat perintah dari ketua, Ini bukan hanya masalah kita. Dan tak ada yang bisa kita lakukan.” Ucap Tuan Kim
“Pewarta utama berita jam sembilan akan diganti.” Kata Tuan Kim. Ha Young hanya bisa terdiam. 

Siaran berita TBO, Jam 9 Pagi. Ha Young duduk di meja siaran membaca berita Presiden Kim Dae Jung yang berpidato untuk warga negara dalam rangka 100 hari sebelum menyambut milenium baru.
“Tak masuk akal. Bagaimana dia menjadi pewarta utama?” komentar seorang wanita dibelakang kamera menatap Ha Young
“Itu yang diinginkan CEO.” Ucap si pria. Si wanita tak percaya karena tahu Pacar Ha Young hilang, tapi dia terlihat sangat baik-baik saja.
“Dia berhati dingin.” Sindir Si wanita. Si pria menyenggol temanya dan saat itu Tuan Kim masuk ke ruang siaran. Keduanya pun langsung pergi. 

Tuan Kim menatap Ha Young di meja berita. Ha Young pun menatapnya dengan tatapan dingin menunggu selesai laporan dari reporter.
“Beralih ke berita selanjutnya... Ma Dong Chan PD sudah hilang selama 50 hari. Tak ada petunjuk atau jejak terkait insiden tersebut, polisi kesulitan menyelidikinya.” Ucap Ha Young mencoba menahan rasa sedinya.
Di layar terlihat caption tulisan "PD TBO, Ma Dong Chan, Hilang Selama 50 Hari" Ha Young memberitahu Melalui "Surga Eksperimen Tak Terbatas", beliau dianugerahi Penghargaan Best Program. 

Di rumah Mi Ran, terlihat kesedihan yang mendalam. Ayah dan Ibu Mi Ran hanya bisa terdiam, seperti tanpa gairah hidup. Nam Tae pun duduk sambil melihat berita di TV yang sedang disiarkan.
“Beliau juga dianugerahi The Variety Show Producer Award. Beliau diketahui membawa kebangkitan baru untuk variety show dan sudah mengubah banyak paradigma pada industri. Selama upacara penghargaan di luar negeri, beliau dengan bangga menerima Grand Award.”
Nam Tae melihat wajah kakaknya saat jadi eksperimen, lalu mengelus TV sambil memanggil kakaknya.
“Banyak orang tak percaya pada hilangnya tiba-tiba Ma Dong Chan PD selama masa kejayaannya. Terlepas dari usaha mereka, penyelidikan sedang berlangsung.” Banyak yang menunggun dengan putus asa.”

Flash Back
Nam Tae dicegat oleh Tiga anak SMA meminta agar memberikan uang. Nam Tae mengaku tak punya uang. Si pria pikir Nam Tae ingin dipukul dan langsung mencari dalam saku Nam Tae, Nam Tae malah tertawa karena geli badannya disentuh.
“Hei, kau tertawa? Apa lucu?” ucap si pria marah, Nam Tae langsung tertunduk ketakutan.
“Hei.... Berhenti!” teriak Mi Ran, Nam Tae terlihat senang melihat kakaknya yang datang.
“Rupanya kalianlah yang mengganggu adikku.” Ucap Mi Ran berjalan mendekat.
“Lalu? Mau apa kau? Berandal, Apa kau ingin mati?” kata si pria ingin mendekat.
Mi Ran langsung menarik rambut si anak laki-laki, si pria langsung menjerit kesakitan.  Dua pria lain menbantu tapi Mi Ran sudah lebih dulu mengeluarkan spray mengaku  bekerja untuk "Surga Eksperimen Tak Terbatas" sebagai salah satu uji eksperimen.
“Aku baru saja pulang kerja. Apa kau tahu apa ini? Zat ini akan melelehkan rambut kalian jika kusemprotkan. Aku lupa kembalikan ini. Bagaimana? Apa mau kusemprotkan?” ucap Mi Ra mengancam.
Si pria terlihat ketakutan, Nam Tae melihat kakaknya sangat bahagia karena bisa diselamatkan. 


Mi Ran mengendong adiknya pulang bertanya Apu terluka dan tak sakit yang sakit. Nam Tae mengaku baik-baik saja. Mi Ran pun seperti tak percaya kalau adiknya tumbuh sebesar ini. Nam Tae pikir  Sebentar lagi,akan menjadi lebih besar dari kakaknya.
“Jika Nuna tak ingin,  maka aku akan berhenti tumbuh. Nam Tae tak perlu tumbuh dewasa.” Kata Nam Tae.
“Jangan konyol... Cepatlah tumbuh dewasa.” Ucap Mi Ran, Nam Tae lalu bertanya pada kakaknya apa semprotan itu sungguh bisa melelehkan rambut
“Tidak bisa... Orang-orang seperti mereka pasti takut.” Ucap Mi Ran dn berpikir Mereka tak tahu sedang membodohinya.
“Nuna membodohi mereka, 'kan?” kata Nam Tae bahagia. Mi Ran lalu berbicara pada Nam Tae.
“Jangan lupa,.. Nuna akan selalu di sampingmu.” Ucap Mi Ran, Nam Tae menganguk mengerti lalu membagi roti untuk kakaknya.
“Tidak.... Karena kau suka roti, kau pasti akan jadi tukang roti.” Kata Mi Ran, Nam Tae pun bahagia karena memang suka roti.
“Kau akan membuatkan Nuna roti, 'kan?” kata Mi Ran. Nam Tae menganguk. Mi Ran meminta agar berjanji. Nam Tae pun berjanji pada kakaknya. 


Nam Tae merasa kehilangan kakaknya memanggil Mi Ran didepan rumah. Ia memegang sesuatu ditanganya.
Flash Back
Mi Ran memberikan peluit untuk adiknya lalu memberitahu Jika ada yang mengganggunya lagi atau jika ada masalah,maka tiup peluit ini. Setelah itu Mi Ran akan berlari berlari menemuinya.
Nam Tae langsung membunyikan peluitnya berharap agar kakaknya bisa segera datang. 

Ha Young menatap ke arah meja beritanya, seperti melihat dirinya yang duduk sedang membahas sesuatu, lalu terdengar seseorang yang memanggilnya. Terlihat Dong Chan berjalan ke arah ruangan syuting, Ha Young menatap Dong Chan dengan tatapan sangat mempesona.
“Aku Ma Dong Chan dari Tim Variety.” Ucap Dong Chan dengan senyuman mempesona.
“Ya. Namaku Na Ha Young.” kata Ha Young seperti gugup melihat Dong Chan dan mengulurkan tanganya.
“Aku... Aku sedikit kotor karena baru kembali kerja lapangan. Kami sedang syuting edisi pertanian.” Ucap Dong Chan merapihkan bajunya yang penuh debu. Ha Young hanya bisa
“Terima kasih sudah menjadi komentator acara kami.” Ucap Dong Chan, 


Disebuah ruang rekaman, Ha Young sedang latihan membaca naskah narator. Dong Chan baru selesai mandi melihat Ha Young seperti sedang mendengarkan lalu akhirnya masuk ruang rekaman. Ha Young terlihat kaget.
“Na Ha Young... Jangan membacanya seolah kau sedang baca berita. Untuk bagian ini, bisakah kau meningkatkan nadamu? Buat pemirsa berpikir, kau juga penasaran akan hasilnya.” Ucap Dong Chan mencobanya.
Ha Young malah hanya menatap Dong Chan penuh terkesima. Dong Chan masih terus mengoceh sampai akhirnya tersadar Ha Young hanya menatapnya, lalu bertanya apakah dengar apa yang baru saja dikatakan. Ha Young menganguk.
Dong Chan kemabli menjelaskan agar suara Ha Young  bisa memancing rasa penasaran penonton. Tapi Ha Young masih menatap Dong Chan dengan wajah terkesima, Dong Chan akhirnya menatap Ha Young dan keduanya saling menatap dan terasa canggung lalu kembali membahas naskah. 


Dong Chan kelelahan tertidur diruangan editing dengan kaki diangkat ke meja. Ha Young datang dan binggung karena Dong Chan tertidur, saat akan membangunkannya malah terus menatapnya dan langsung pergi. Tapi tiba-tiba Dong Chan yang tertidur bicara.
“Apa yang kau lakukan malam ini?” ucap Dong Chan membuka matanya, Ha Young kaget dan hanya bisa tersenyum bahagia. Dong Chan pun berjalan menatap Ha Young seperti sangatnya berkencan.
Ha Young hanya bsia terdiam menatap sedih kepergian Dong Chan yang tak tahu keberadaanya.  

Young Tae berjalan di bekas laboratium yang dipakai oleh Tuan Hwang sebelumnya. Ia menelp melaporkan kalau  tak ada apa-apa di sin Panggilan terakhirnya dengan Tuan Hwang Jadi, sengaja datang ke laboratorium, tapi ternyata ruanganya kosong.
“Apa Tak ada catatan Tuan Hwang dirawat di rumah sakit?” ucap Young Tae
Saat itu di ruang bawah tanah, Tuan Hwang dirawat dengan semua alat yang menempel ditubuhnya. Seseorang seperti merawatnya, lalu ada banyak tabung yang sebelumnya berdiri di tidurnya seperti tempat tidur kapsul, Dong Chan dan Mi Ran masih ada didalamnya membeku. 

Ibu Dong Chan melihat foto anak-anaknya, sambil mengusap foto anaknya bertanya-tanya kemana keberadaan Dong Chan. Ayah Dong Chan, Tuan Ma hanya bisa terdiam terlihat sangat frustasi kehilangan anaknya yang tak tahu keberadanya.
Disampingnya, ada foto keluarga Tuan Ma, Dong Chan memiliki seorang adik laki-laki dan perempuan. 

Flash Back
Acara ulang tahun, Tuan Ma ke 59, es batu mulai mencair walaupun sebelumnya di berbentuk wajah orang bertuliskan dibawahnya [Selamat ulang tahun ke-59 untuk Ma Pil Gu] Ma Dong Sik memainan piano lalu salah satu penyanyi mulai mengeluarkan suara dengan lantai.
Lirik lagu tentang burung dinyanyikan ala seriosa. Tuan Ma dan istrinya makan malam dengan keluarganya.  Nyoanya Kim berkomentar kalau wanita itu  tak cukup baik untuk berada di perusahaan opera dan sangat jelas masuk melalui cara lain.
“Pelankan suara Ibu.” Keluh Dong Ju pada ibunya. Nyonya Kim tahu wanita itu dulunya teman sekolah Dong Sik.
“Dong Chan, kau harus kencan buta. Kau tahu Anggota Kongres Jung Hyun Sung, kan? Soal putri keduanya. Dia mendapat gelar doktor dari Amerika baru-baru ini.” Kata Nyonya Kim mengebu-gebu.
“Apa Ibu ingin menantu dokter?” keluh Dong Chan. Nyonya Kim pikir  Gen itu penting.
“Biasanya otak sang ibu yang diwariskan pada anak. Kau pintar karena mirip Ibu.” Kata Nyonya Kim bangga
“Dia pintar karena mirip aku, bukan kau.” Kata Tuan Ma tak terima. Nyonya Kim kembali menyela
“Satu-satunya yang kau wariskan adalah ketampanan. Dia pintar karena aku.” Ucap Nyonya Kim. Tuan Ma makin tak terima.
“Dong Chan tampan dan pintar karena dia mirip aku.” Kata Tuan Kim, keduanya adu mulut tanpa peduli dengan Dong Sik yang sedang memainkan piano.
“Itu Tak benar. Dia mendapat ketampanan darimu, tapi dia pandai berkatku.” Kata Nyonya Kim
“Sudah kubilang, kau salah... Dong Chan mendapatkan semua gen baikku. Kau tahu, aku menikahimu hanya karena ketampananmu Kau mungkin terlihat sempurna, tapi kau tak pintar. Dia pintar karena aku Aku yang lebih pintar. Aku menghafal "Seribu Karakter Klasik" saat berusia 20.” Kata Nyonya Ma 
“Itu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan! Dan Juga, apa hubungannya buku itu dengan otakmu? Lalu Karakter apa sesudah langit dan tanah?” ucap Tuan Kim
“Bagaimana aku bisa ingat itu?” keluh Nyonya Ma, Tuan Km mengejek itu Hitam dan kuning.
“Kau jauh dari pintar. Tapi Kau berotak burung.” Ejek Tuan Kim. Dong Chan pun mulai mengeluh keduanya berkelahi di hari yang menyenangkan.
“Bagaimana bisa kau memanggilku otak burung? Kau sungguh keterlaluan.” Ucap Nyonya Kim
“Lebih baik daripada memanggilmu otak ayam.” Kata Tuan Ma, Nyonya Kim masih tak percaya dianggap otak burung?
Dong Chan tak ingin merelai hanya mengeluh Dong Sik itu mengiringi "Lagu Burung" lalu menatap bingung pada keduanya orang tuanya. Mereka terlihat sudah berbaikan setelah adu mulut dengan saling menyuapi seperti orang sedang pacaran dan berkencan.
“Pokoknya, kau harus menikahi wanita pintar.” Ucap Nyonya Kim. Tuan Ma  pikir wanita itu seorang penyiar jadi pasti pintar.
“Bukan, bukan dia... Dia bukan levelnya. Dia tumbuh dengan sangat miskin. Aku tak merasa nyaman dengannya.  Dia pasti dilanda mentalitas korban.” Kata Nyonya Kim
“Seharusnya penilaian Ibu tak terpengaruh oleh kemiskinannya. Ini bukan waktunya untuk membicarakan pernikahan karena ibunya sakit, tapi...” ucap Dong Chan terdiam. Nyonya Kim bertanya apa yang dikataan.
“Jika aku menikah, maka akan bersamanya.” Kata Dong Chan. Nyonya Kim mengumpat anaknya  harus mati membeku.
“Ibu, terlalu kasar... Apa maksud Ibu dia harus mati membeku?”keluh Dong Joo pada sang ibu.
“Tak ada yang mati membeku jaman sekarang. Kita punya pemanas canggih.” Komentar Tuan Ma, Nyonya Kim pun hanya bisa diam saja. Dong Chan pun hanya bisa terdiam. 




Acara kembali dimulai, kali ini mereka duduk disofa berjejer menikmati pemaianan piona Dong Sik sendirian tanpa adanya penyanyi. Nyonya Kim pikir anaknya terlalu berbakat untuk tinggal di Korea jadi Sesudah pertunjukan solonya berakhir, akan berencana mengirimnya ke New York.
“Jadi, apa yang sangat kau sukai dari wanita penyiar itu?” tanya Tuan Ma pada anaknya.
“Dia tulus dan jujur.” Jawab Dong Chan. Nyonya Kim mulai membahas kalau tahun depan Dong Chan akan berusia 33 tahun.
“Kau akan menjadi bujangan tua. Kau akan kehilangan usiamu untuk menikah. Ayo kita kesampingkan dia, pergilah kencan buta.” Ucap Nyonya Kim terus mendesaknya.
“Haruskah kita pergi berlayar ke Alaska untuk ulang tahun Ibu?” saran Dong Chan seperti mengalihkan pembicaran.
“Alaska? Akan menyenangkan.” Kata Tuan Kim. Nyonya Ma tetap memberi syarat kalau Dong Chan harus menikah.
“Ada proyek yang sedang kukerjakan. Ini sangat penting. Ketika sudah selesai, kita harus bicara serius soal pernikahanku.” Ucap Dong Chan.
Dong Sik selesai memainkan piona dengan bangga mengangkat tanganya. Tuan Kim dan keluar memberikan tepuk tanganya, Dong Sik berjalan dengan bangga tapi tubuhnya malah jatuh lemas. Dong Joo melihat kakaknya langsung menahanya.
“Mirip siapa dia seperti itu? Dia tak sepertiku.” Keluh Tuan Ma melihat Dong Sik yang hampir pingsan.
“Aku terlalu menikmati musik sehingga tekanan darahku rendah... Tak apa.” Ucap Dong Sik mencoba berdiri tapi tubuhnya kembali jatuh pingsan lagi.  Dong Sik mencoba kembali berdiri. 


Dong Chan berdiri sendirian menatap keluar kapal dan sedang ada pertunjunkan kembang api didepanya, wajahnya terlihat bahagia karena semua rencananya berjalan dengan mulus. Sementar di pinggir sungai tempat kapal Dong Chan yang sedang berlayar.
“Kapal! Kapal, kapal, kapal.” Teriak Nam Tae bahagia melihat kapal yang berlayar didepanya.
“Apa Kau ingin naik kapal?” tanya Mi Ran, Nam Tae menganguk. Mi Ran memberitahu kalau nanti memiliki banyak uang maka Nam tae bisa naik kapal itu.
Nam Tae menganguk mengerti lalu melihat pancingan yang mulai bergerak. Mi Ran menariknya sambil memanggil ibunya, Ayahnya pun ikut berlari menghampiri anaknya membantu menarik pancingan.
“Astaga. Kita pasti menangkap sesuatu.” Ucap Ibu Mi Ran tak percaya. Mi Ran pun dengan bangga kalau Nam Tae bisa melakukannya.
“Dari beratnya, kelihatannya seperti paus.” Ucap Mi Ran, Nam Tae pun  mengaku sangat gembira.
“Aku menangkap paus!” teriak Nam Tae. Mi Ran pun bangga dengan adiknya yang menangkap ikan paus.
“Omong-omong, Nuna. Itu bukan paus.” Bisik Nam Tae yang tak bisa dibohongi. Mi Ran pun hanya bisa tersenyum. 

Setelah ikan ditangkap, keluarga Mi Ran dengan bahagia membuka panci yang mereka masak. Sepanci ramyun yang masih panas akhirnya matang,  mereka pun makan dengan lahap. Mi Ran yang sangat sayang dengan adiknya menyuruh agar meniup sebelum makan.

Ibu Mi Ran pergi ke kuil terus bersujud berulang-ulang tanpa lelah memohon, lalu pergi ke kuil lain terus berdoa sampai akhirnya jatuh pingsan.
Beberapa hari kemudian, Ibu Mi Ran menerima sebuah surat tertulis dengan ketikan [Pada 4532 jam, 18 menit, 23 detik, Ko Mi Ran masih hidup.] Ibu Mi Ran kaget dan melihat foto-foto anaknya ada didalam tabung dan yakin kalau itu anaknya.
[Ko Mi Ran masih hidup Dia tidur di dalam kapsul cryonic.Tolong jangan beri tahu siapa pun soal ini. Itu bisa membuat Mi Ran dalam bahaya. Jika ingin dia bangun lagi...]
Ibu Mi Ran dan ayahnya pun menangis haru karena ternyata Mi Ran masih hidup walaupun tak diketahui keberadaanya. 

Spanduk bertuliskan [Selamat kepada lulusan tahun 2000 Universitas Hanguk.] Dua teman Mi Ran akhirnya lulus dengan memakai baju toga, mereka pun foto bersama dengan teman-teman merayakan kelulusan dengan melempar toga mereka.
Kyung Jaa dan Young Sun terlihat sangat bahagia. Keduanya lalu melihat foto kelulusan mereka, lalu tak sengaja melihat foto saat bersama dengan Mi Ran terakhir kali di taman. Keduanya saling menatap sedih karena Mi Ran tak tahu keberadanya. 

Flash Back
Ketiganya foto bersama, lalu Mi Ran membahas tentang yang dikatakan kakak Kyung Ja, kalau akan sangat beruntung  dalam 20 tahun. Jadi Ia ingin tahu apa yang akan dilakukan 20 tahun kemudian lalu bertanya Apa yang akan mereka lakukan.
“Mungkin aku akan jadi seorang istri yang menerima banyak cinta.” Kata Kyung Ja.
“Aku mungkin akan menari sebagai anggota Balet Bolshoi. Aku akan tampil "Swan Lake" dan tur ke seluruh dunia.” Ucap Young Sun.
“Hei, siapa yang balet saat mereka berusia 44 tahun? Dan apa kau tahu di mana Ballet Bolshoi?” ejek Mi Ran
“Hei! Jangan memandang rendah orang! Itu Di Rusia!” ucap Young Sun. Kyung Ja pun memuji temanya sangat pintar sekarang.

“Aku akan memberikan kalian tiket gratis untuk penampilanku di Rusia.” Ucap Young Sun bangga.
“Sebaiknya tepati janjimu. Jangan berani-berani mengabaikan kami sesudah kau pergi ke Rusia.” Kata Mi Ran
“Bagaimana denganmu, Mi Ran? Apa yang akan kau lakukan?” tanya Kyung Ja.
“Entah... Mungkin memiliki gedung. Aku akan memiliki gedung lima lantai.” Ucap Mi Ran. Young Sun tak percaya Impian Mi Ran menjadi pemilik gedung
“Aku kecewa. Impianmu sangat materialistis. Kau seharusnya tak sepertiku.” Ucap Kyung Ah.
“Aku akan buka toko roti di lantai pertama untuk adikku. Orang tuaku akan tinggal di lantai dua. Aku akan tinggal di lantai tiga. Lalu Adikku akan tinggal di lantai empat. Dan untuk lantai lima,. aku akan menyewakannya kepada seseorang yang sangat baik.” Ucap Mi Ran. 


Young Sun mengingat kenangan Mi Ran merasa temanya itu begitu polos dan tulus. Kyung Ja juga berpikiran yang sama, karena Mi Ran hanya ingin menyia-yiakan gedung berlantai lima padahal Seharusnya dimanfaatkan untuk menghasilkan uang.
Saat itu tiba-tiba seseorang datang, Byung Sim dengan pakaian tentara menemui  temanya Mi Ran. Kyung Ja bertanya apakah Byung Sim sedang cuti
“Apa kau belum dengar soal Mi Ran?” tanya Byung Sim dengan wajah bersalah. 

Byung Sim akhirnya duduk sambil menangis menyalahkan dirinya, karena Mi Ran menghilang. Ia pikir sudah memberinya kenangan indah yang sulit dilupakan dan Pada akhirnya menyakitan hati Mi Ran jadi  itulah sebabnya Mi Ran meninggalkan Korea.
“Aku brengsek.” Ucap Byung Sim terus menangis. Keduanya hanya melihat Byung Sim itu seperti lelucon.
“Bukankah ini aneh? Sungguh aneh Mi Ran pergi tanpa bilang apa pun. Tapi aneh juga dia tak menghubungi kita.” Kata Kyung Ja heran.
“Benarkan? Lebih dari sekedar aneh. Sepertinya dia jatuh cinta kepada si PD. Aku rasa mereka berdua jatuh cinta kemudian kabur. Apa Kau lihat beritanya? PD itu juga hilang.” Kata Young Sun.
“Astaga, kau benar... Ini Benar-benar masuk akal.” Kata Kyung Ja, Byung Sim berhenti menangis fokus mendengarkan percakapan keduanya.
“Bukankah sepertinya ibu Mi Ran menyembunyikan sesuatu dari kita? Aku lihat matanya bergetar saat dia mengatakan bahwa Mi Ran pergi untuk belajar di luar negeri.” Kata Young Sun
“Astaga, apa menurutmu dia hamil?” ucap Kyung Ja. Young Su pun berpikir kalau memang itu penyebabnya
“Orang-orang melakukan hal-hal gila saat marah. Sesudah ditikam olehnya, cepat sekali dia melupakannya. Ini Sungguh membuatku khawatir.” Kata Young Sun mulai berkhayal. 



Mi Ran berpegangan tangan dengan Dong Chan, perutnya membuncit.  Ia memberitahu kalau Cinta pertamanya di Korea sangat menyakiti hatinya jadi akan pergi. Dong Chan menyurh Mi Ran Jangan pernah kembali ke Korea selamanya.
“Baik...Ayo pergi ke Arizona. Kita akan kendarai unta, merawat kaktus, dan makan kerbau.” Kata Dong Chan.
“Aku seorang vegetarian.” Ucap Mi Ran. Dong Chan mengajak  mereka makan kaktus panggang.
“Kau sungguh pria yang aneh. Baiklah, lakukan saja seperti katamu. Freud pernah bilang, "Jiwa dan tubuh manusia dapat dipisahkan." Tubuhku mungkin bersamamu, tapi mantan pacarku masih memegang hatiku. Jangan mencoba menjadikannya milikmu. Karena tak akan pernah kubiarkan.” Ucap Mi Ran
“Ya, baiklah... Maka aku hanya akan memiliki tubuhmu... Tidak, bukan itu. Aku akan puas meski setengah hatimu. Dan kau bebas memilikiku semuanya.” Kata Dong Chan mengedipkan matanya. Mi Ran pun membalasnya.
“Sudahlah... Aku tak suka pria gampangan.” Kata Mi Ran lalu melepaskan makanya. Dong Chan mencoba merayunya. 



Byung Sim melonggo membayangkan Mi Ran kabur dengan keadaan hamil. Kyung Ja mengeluh Young Sun yang  memikirkan itu. Byung Sim akhirnya menjerit histeris memanggil Mi Ran dan merasa bersalah.  Kedua teman Mi Ran hanya bisa mengeluh kesal. 

Keluarga Dong Chan membuat selembaran mencari anaknya di pinggir jalan, beberapa orang membuangnya. Sang ayah meminta tolong kalau itu adalh putra mereka. Dong Sik, Dong Ju dan ibunya pun berusaha mencari Dong Chan.
Sampai akhirnya mereka terpaksa pindah rumah, Dong Sik menangis karena harus berpisah dengan piano kesayanganya. Tuan Kim pun hanya bisa memeluk istrinya agar bisa tetap tegar menjalani hidup. Di rumah Mi Ran pun, mereka mulai mengepak barang untuk pindah.
“Nam Tae, ayo pergi.” ucap Ibu Mi Ran, Nam Tae menolak karena memikirkan kakaknya Ibu Mi Ran mengajak Nam Tae untuk pergi. 

Nam Tae akhirnya duduk di meja belajarnya, menulis dibuku agendanya “Aku rindu Nuna.” Beberapa tahun kemudian Nam Tae terlihat sudah dewasa, menuliskan agenda seperti sedang bercerita pada kakaknya
“Nuna, Nam Tae membuat roti soboro untukmu hari ini” tulis Nam Tae. 

Nyonya Kim masih terus berusaha mencari Dong Chan walaupun sudah tua, membagikan brosur karena mungkin saja anaknya bisa ketemu.  Tapi tak ada perubahan, bahkan selembaran Dong Chan dikantor polisi yang sudah lusuh dimasukan kedalam kotak.
Polisi menaruh semua berkas kardus, lalu menaruh didalam ruangan penyimpanan tertulis laber [Ma Dong Chan PD, Kasus orang hilang] 

[Tahun 2019]
Korea berubah menjadi negara maju dengan gedung tinggi di Seoul. Papan nama CEO Kim Hong Suk, wajahnya semakin menua dengan uban dirambutnya. Ia sedang mengomel pada Hyun Ki dengan yang diperolah anak buahnya karena sangat buruk.
“Bagaimana bisa kau dapat rating empat persen?”teriak Tuan Kim,  Hyun Ki yang dulu dengan terlihat dengan poni melambai terlihat dengan poni keriting.
“Maafkan aku. Aku mencoba untuk menjaga ketulusan.”kata Hyun Ki tertunduk
“Kau mendapat rating terendah dua kali tahun ini  Ini rekor. TV kabel sudah lebih baik daripada jaringan TV publik. Tolong sadarlah Hyun Gi! Yang kau lakukan hanyalah menjadi gemuk. Kau serius harus berhenti minum.” Teriak Tuan Kim marah
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09