PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 28 Februari 2019

Sinopsis Touch Your Heart Episode 7 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
 
Keduanya bertemu di taman. Jung Rok heran melihat Yoon Seo yang  kabur Dan hari ini tak masuk kerja. Yoon Seo mengaku  Karena terlalu malu bertemu dengan Jung Ro. Jung Rok bingung karena merasa malu. Yoon Seo pikir pasti malu karena sebelumnya  mabuk dan mengajak Jung Rok kencan.
“Sebenarnya, aku sudah mengajakmu berkencan.” Akui Jung Rok. Yoon Seo kaget.
“Aku membuatmu menunggu dan mengekspresikan diriku dengan sangat ambigu. Bahkan membuatmu merasa malu. Aku sudah mengajakmu berkencan.” Kata Jung Rok.
“Jadi meskipun mungkin terlambat, Aku ingin mengajakmu berkencan dengan benar kali ini.” Kata Jung Rok mengeluarkan surat. Yoon Seo binggung bertanya apa itu.
“Aku tak tahu apa yang kau sukai, jadi kucari sedikit di internet. Dan aku melihat klip video wawancara yang kau lakukan di warung ceker favoritmu. Kau suka ceker ayam dan ingin dilamar melalui surat tulisan tangan. Lalu ini... Aku tak membelikanmu kaki ayam, walau begitu terimalah ini.” Ucap Jung Rok
Yoon Seo tersipu malu melihat surat dari Jung Rok dan ingin membacanya. Jung Rok pun meihat Yoon Seo ingin membaca didepanya, wajahnya terlihat panik. Yoon Seo pikir memang harus membaca langsung karena rasa Penasarannya membunuh hatinya.
“Tapi... Emm.. kalau begitu aku akan menunggumu di mobi”Kata Jung Rok bergegas pergi.
Yoon Seo bergegas membuka surat dari Yoon Soe terlihat singkat pada dan jelas [Mari berkencan.] senyumanya tak bisa di tutupi lalu berlari memeluk Jung Rok dari belakang. Jung Rok kaget, seperti baru pertama kali. Yoon Seo langsung menyetujuinya.
“Mari kita berkencan!” kata Yoon Seo tersenyum bahagia.
“Terima kasih sudah menerima lamaranku.” Kata Jung Rok ikut bahagia.
“Terima kasih karena akhirnya memberitahuku.” Ungkap Yoon Seo 



Jung Rok melihat Yoon Seo yang terus menatap suratnya. Yoon Seo mengaku akan membacanya sampai matanya bosan lalu meminta Jung Rok menunggu karena akan segera mengganti pakaian dan pergi ke kantor bersama.
“Hari ini kau istirahat saja.” Kata Jung Rok. Yoon Seo ingin tahu alasanya.
“Ada banyak kasus yang tertunda karena Kasus Im Yun Hee.” Ucap Jung Rok.
“Kau akan sangat sibuk dan Akan lebih sulit tanpaku. Kau tahu itu, tapi apa  hari ini aku memilih tak harus masuk kerja?” ucap Yoon Seo kasihan.
“Terima kasih, tapi hari ini cukup istirahat saja. Aku tak akan ada di kantor sore ini.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo ingin tahu kenapa seperti itu.
“Aku harus Pergi ke pengadilan, kantor kejaksaan, dan kemudian bertemu klien. Sepertinya akan selesai sekitar jam 7 malam. Bagaimana?” kata Jung Rok. Yoon Seo binggung apa maksudnya.
“Kita harus berkencan karena hari ini, hari pertama kita.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo malah tertawa.
Jung Rok heran melihat Jung Rok yang tertawa. Yoon Seo mengaku asat Jung Rok  bilang "berkencan" dan "hari pertama" terlihat sangat tampan. Jung Rok tersenyum lalu berjanji  akan menjemput sekitar jam 7 malam. Yoon Seo setuju dan akan bertemu lagi nanti. 



Yeo Reum bertemu dengan ketua Jaksa diruanganya. Ketua Jaksa terihat marah karena Terdakwa ternyata menjadi korban dan mereka ditekan untuk mengungkapkan apa ada paksaan. Yeo Reum menegaskan kalau Terdakwa tak dipaksa.
“Bagaimana kau tak bisa menyelidiki dan secara membabi buta percaya akan pengakuannya?” kata Ketua Jaksa marah.
“Maafkan aku.” Ucap Yeo Reum. Ketua Jaksa menyuruh Yeo Reum keluar saja lalu mengeluh Harusnya kasus ini kuserahkan pada Jaksa Im. Yeo Reum masih bisa mendengar karena belum keluar dari ruangan. 

Yeo Reum baru saja keluar dari ruangan melihat Jaksa Im dengan sopan memberikan hormat. Jaksa Im mengaku sudah  mendengar terdakwa menjadi korban dan menurutnya itu benar-benar twist dengan nada menyindir. Yeo Reum meminta agar bisa menghentikanya.
“Yah, kau juga seperti itu. Hidupmu sebagai jaksa juga penuh twist. Kau meremehkan seniormu, setahuku kau punya talenta hebat. Tapi Sebaliknya, kau ceroboh dan lemah. Kenapa kau menangkap Im Yun Hee yang tak bersalah?” sindir Jaksa Im
“Apa maksudmu tak bersalah? Mungkin dia tak membunuhnya dengan tangannya sendiri, tapi dia bisa membantu atau setidaknya tidak melakukan apa pun untuk menghentikannya. Dia menutupi pelaku Park Su Myeong.” Ucap Yeo Reum membela diri.
“Kau mempermalukan kantor ini, tapi kau masih mengocehkan mulutmu.” Sindir Jaksa Im. Yeo Reum hanya bisa diam saja. 



Jung Rok berbicara ditelp dengan klienya kalau Sepertinya lebih baik jika hadir selama interogasi jadi akan menjadwalkannya dengan jaksa dan menghubungi klienya lagi. Saat itu Yeo Reum keluar dari kantor bertemu dengan Jung Rok yang baru saja menutup telp.
“Yeo Reum... Apa Kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat.” Ucap Jung Rok khawatir.
“Bagaimana kau tahu bahwa Park Su Myeong ada di TKP? Kau menangkapnya, tapi kenapa aku tidak? Aku tahu kau tak bisa disalahkan, mari bicara lain waktu.” Kata Yeo Reum marah lalu meninggalkan Jung Rok.
Tapi baru beberapa melangkah meninggalkan Jung Rok, Tubuh Yeo Reum langsung jatuh pingsan. Jung Rok panik melihat Yeo Reum. 

Ambulance membawa Yeo Reum ke rumah sakit, dan masuk UGD. Dokter yang memeriksa memberitahu kalau Yeo Reum menderita gastritis akut akibat stres dan kelesuan menyebabkan demam tapi akan baik-baik saja begitu suhunya turun.
Jung Rok menganguk mengerti, lalu mencoba menelp Se Won untuk menjaga Yeo Reum tapi Se Won sedang rapat dengan tim untuk kasus yang dimulai lusa. Jung Rok melihat jam tanganya sudah hampir pukul 7 malam.

Yoon Seo dirumah sudah bersiap-siap menatap cermin dengan pakaian rapih karena akan berkencana. Jung Rok menelp, wajah Yoon Seo langsung sumringah bertanya apakah sudah datang ke rumahnya.  Jung Rok merasa tak enak hati memberitahu kalau Hari ini sepertinya tidak bisa... Yoon Seo ingin tahu alasanya.
“Jaksa Yeo Reum  pingsan, jadi aku membawanya ke UGD.” Ucap Jung Rok. Yoon Seo panik bertanya Apa yang terjadi
“Dia menderita gastritis dan demam. Aku memanggil teman lain untuk menjaganya hari ini, tapi aku masih harus bertemu dengan klien. Aku khawatir kita tak akan bisa bertemu hari ini.” Kata Jung Rok merasa bersalah.
“Ya. Mau bagaimana lagi... Aku mengerti.” Kata Yoon Seo tak bisa berbuat apa-apa. 

Yeo Reum akhirnya terbangun dan kaget melihat Se Won sudah ada didepanya lalu bertanya Apa yang terjadi. Se Won memberitahu Yeo Reum yang pingsan sesudah berbicara dengan Jung Rok lalu bertanya apakah Yeo Reum tak ingat.
“Tapi, kenapa kau ada disini?” tanya Yeo Reum sinis. Se Won tak menjawabnya.
“Sesudah cairan habis, dokter bilang kau bisa pulang.” Kata Se Won.
“Aku bertanya kenapa kau ada disini.” Ucap Yeo Reum kesal
“Apa itu penting? Aku pun bisa menanyakan hal sama padamu.” Kata Se Won. Yeo Reum pun akhirnya hanya bisa terdiam. 

Keduanya keluar dari rumah sakit dengan jalan berjauhan. Akhirnya Se Won berkata lebih dulu mengeluh Yeo Reum yang  hidup seperti ini, karena mereka akan terus mengalami persidangan, dan beberapa Jaksa pasti akan kalah.
“Bagaimana bisa kau akan hidup jika seperti ini?” ucap Se Won. Yeo Reum pikir ini memang dirinya jadi tak bisa berbuat apapun.
“Aku sungguh benci... Benci jika hancur sesudah persidanganku kalah. Dan Juga, aku benci kau melihatku seperti ini.” Kata Yeo Reum.
“Aku pun benci dengan Situasi kita seperti ini. Mengingat kebelakang, kau dulu jujur di depanku. Kau bisa Tertawa saat kau ingin dan menangis saat kau mau.” Kata Se Won. Yeo Reum pun hanya bisa menangis akhirnya Se Won mendekat memeluknya. Yeo Reum pun memeluk Se Won menangis dibahunya. 


Di kamar
Yoon Seo memikirkan Jung Rok apakah masih sibuk, lalu mengeluh karena Jung Rok tak meneleponnya sama sekali. Jung Rok akhirnya menelp, wajah Yoon Seo langsung kembali bahagia.
“Apa aku membangunkanmu?” tanya Jung Rok sambil menelp. Yoon Seo mengaku tidak dan bertanya apakah baru akan pulang.
“Ya. Pertemuanku dengan klien memakan waktu lama. Jam segini, kau pasti sudah makan malam. Apa Kau ingin minum teh?” kata Jung Rok. Yoon Seo bersemangat
“Tidak perlu.. Hari ini pasti melelahkan, istirahatlah. Mari kita berjumpa besok.” Kata Yoon Seo mencoba tak egois.
“Tapi, Pengacara Kwon.. Aku tak ingin hari ini jadi hari pertama kita.” Kata Yoon Seo. Jung Rok kaget.
“Dengarkan aku... Siapa yang membiarkan hari pertama berlalu sangat tak berarti seperti ini? Jadi kenapa kita tak membuat besok hari pertama kita?” usul Yoon Seo. Jung Rok pun setuju.
“Kalau begitu, mulai besok kita berkencan. .. Maaf tak bisa menepati janjiku hari ini.” Kata Jung Rok bersalah.
“Tidak perlu, Berkendaralah dengan aman. Sampai jumpa besok.” Ucap Yoon Seo lalu menutup telpnya.
Yoon Seo pikir mereka  sudah teleponan, sudah cukup jadi mulai besok mari berkencan dengan benar dengan wajah penuh semangat besok akan mulai berkencan dengan Jung Rok. 


Esok pagi
Yoon Seo kaget diminta Tuan Yeon untuk pindah  ke kantor Yoon Hyuk. Tuan Yeon meminta untuk membantu selama beberapa hari dengan menjelaskan  selama periode ini tepat sesudah liburan, tingkat perceraian naik dengan cepat.
“Haruskah kita menyebutnya musim puncak perceraian? Jadi Pengcara Choi punya banyak kasus perceraian yang menumpuk untuk diproses saat ini. Dan Pengaara Yang tak bisa membantu, sementara Dan mengurus kasus perusahaan farmasi.”kata Tuan Yeon
“Tapi... Itu... Jika aku tak ada, Pengaara Kwon akan mengalami kesulitan sendirian.” Kata Yoon Seo menatap Jung Rok seperti tak ingin berpisah.
“Kau baru saja menyelesaikan Kasus Im Yun Hee. Apa ada sesuatu yang harus segera kau atasi?” tanya Tuan Yeon
‘Tidak, kukira tidak ada... Aku baik-baik saja.”kata Jung Rok. Tuan Yeon pun mengucapkan Terima kasih atas pengertian.
“Dan karena kau kartu As di sini, maka kau bisa mengurusnya sendiri, kan?” kata Tuan Yeon. Jung Rok mengerti dan akhirnya pamit karena tak ada lagi yang dibicarakan. Yoon Seo yang kecewa pun akhirnya ikut keluar. 


Tuan Yeon memastikan keduanya keluar sambil menelp seseorang. Yoon Seok mengangkat telpnya. Jung Seok mengatakan sudah melakukan seperti yang diminta yaitu memisahkan Jung Rok dengan Yoon Seo.  Yoon Seok mengucapkan terimakasih pada kakaknya.
“Aku takut Yoon Seo tak mau berangkat kerja kemarin karena pengacara itu. Kudengar dari manajer Yoon Seo, kalau kedua orang itu punya banyak masalah selama ini. Bahkan mendengar Yoon Seo bilang dia akan menghancurkan Kwon Jung Rok dengan segala cara.” Ucap Yoon Seok
“Apa seburuk itu?” kata Jung Seok tak percaya. Yoon Seok pun meminta agar Jung Seok untuk memisahkan mereka.
“Jangan khawatir... Jika untuk kebahagiaan Yoon Seo, Kedepannya kupastikan mereka berdua tak saling bicara lagi.” Kata Jung Seok bangga. 

Moon Hee menelp pacarnya di pantry mengaku penasaran apa  bisa mampir saat makan siang. Sang pacar mengaku sibuk. Moon Hee dengan wajah cemberut mengak bisa mengerti dan bisa bertemu nanti. Yoon Seo mendengar percakapan keduanya saat masuk pantry.
“Pengacara Dan.. Apa kau Punya pacar baru?” ucap Yoon Seo tak percaya. Moon Hee membenarkan.
“Aku memang punya, tapi...” kata Moon Hee menghela nafas. Yoon Seo heran karena Moon Hee menghela nafas seperti tak bahagia.
“Itu... Lupakan. Terakhir kali, kau memberitahuku aku punya kesempatan dengan orang pengiriman itu, jadi aku malu lebih dulu dan ditolak. Apa Kau tak ingat? Jadi Sudah aku putuskan. Aku tak akan pernah menerima saran kencan darimu lagi.” Kata Moon Hee marah.
“Maaf soal waktu itu. Tapi ada lebih banyak pasangan yang berhasil dengan saranku. Selama acara "Sandabang", pasangan menerima konseling dariku dan mengungkapkan perasaan mereka dengan jujur Dan mereka akhirnya menikah.” Kata Yoon Seo
“Kau bilang Menikah?” ucap Moon Hee dengan mata berbinar-binar. Yoon Seo membenarkan.
“Ini rahasia, sebenarnya pacarku pemilik kafe yang ada di seberang jalan. Dia keren dan tampan seperti americano, tapi suaranya halus seperti latte, dan ketika dia bertanya sambil menatap mataku, rasanya manis seperti karamel macchiato.” Cerita Moon Hee. Yoon Seo pikir itu  Romantis.
“Lalu? Kenapa kau menghela nafas?” tanya Yoon Seo heran.
“Nah, masalahnya... Aku merasa kesal karena sepertinya aku satu-satunya yang jatuh cinta. Aku ingin mengesampingkan semua hal untuk bertemu dengannya dan tetap di sisinya sepanjang waktu. Tapi kurasa dia tak merasakan hal yang sama.” Cerita Moon Hee. Yoon Seo terus mendengarkanya.
“Kami seharusnya pergi kencan waktu malam juga. Tapi mendadak dia bilang pengiriman biji kopi tiba. Katanya dia harus memanggang, dan membatalkan kencan kita. Lalu Baru saja pun, aku bilang padanya akan mampir sebentar saat makan siang, tapi katanya dia sibuk memeras jeruk.” Cerita Moon Hee kesal
“Aku mengerti dia sibuk, tapi sepertinya aku selalu mengomel dan ingin bertemu. Ini membuatku Kesal.”ucap Moon Hee. Yoon Seo mengaku juga merasakan hal itu. Moon Hee binggung.
“Maksudku, jika aku berada dalam situasimu, sepertinya aku juga akan kesal.” Kata Yoon Seo tak ingin diketahui kalau sedang berkencan juga.
“Yoon Seo, kau benar-benar pandai bersimpati karena kau seorang aktris. Kupikir kau juga kesal karena mulai berkencan.” Kata Moon Hee. Yoon Seo pikir tak perlu bicara omong kosong. 



Jung Rok keluar dari ruangan memanggil Yoon Seo, dan melihat bangku yang kosong teringat kalau sekertarisnya itu dipindah sementara ke ruangan Yoon Hyuk.  Yoon Seo seperti terpaksa duduk didepan Yoon Hyuk.
“Yoon Seo, terima kasih sudah menawarkan diri untuk membantuku. Karena aku punya tingkat kemenangan yang tinggi, klienku datang padaku seperti ngengat pada api.” Ucap Yoon Hyuk bangga lalu memperlihatkan jadwalnya.
“Kau dapat menghubungi klien dan memberi tahu mereka kapan mereka dapat berkunjung.” Kata Yoon Hyuk. Yoon Seo menganguk mengert lalu melihat sesuatu pada jadwal Yoon Hyuk.
“Hwang Yeon Du yang seharusnya datang untuk konseling pada jam 2 siang. Ini Bukan Hwang Yeon Du yang kukenal, kan?” kata Yoon Seo memastikan.
“Mungkin saja iya. Bukankah dia dulu sainganmu? Jika kau bicarakan aktris, itu dia... Oh benar... Kau bekerja di sini bersifat rahasia... Lalu kenapa kau tak keluar sebentar?” kata Yoon Hyuk
“Ya, sepertinya aku bisa melakukannya... Tapi apa dia akan bercerai?” tanya Yoon Seo memastikan.
“Melihat dia datang kepadaku untuk konseling, sepertinya begitu.” Kata Yoon Hyuk dengan gaya pengacara. Yoon Seo penasaran alasan Yeon Doo bercerai.
“Pasal 26 UU Pengacara. "Pengacara tak boleh mengungkapkan informasi rahasia apa pun yang berkaitan dengan representasi klien." Jelas Yoon Hyuk
“Ini cukup menjengkelkan. Kupikir dia hidup bahagia sesudah menikah.” Komentar Yoon Seo
“Apa Kau dekat dengannya?” tanya Yoon Hyuk., Yoon Seo memikirkan apakah memang dekat.
“Dia sama seperti saingan abadiku.” Kata Yoon Seo seperti kesal. 



Flash Back
Yeon Doo sedang make up di ruang syuting, Yoon Seo berjalan  dengan tegap. Yeon Doo memanggilnya dengan wajah sinis heran karena Yoon Seo sangat tinggi dan bertanya berapa tinggal heelsnya. Yoon Seo menjawab 7 cm.
“Penata gaya.... Bawakan sepatu berhak 10cm... Tidak, bawakan yang 20cm!” kata Yeon Doo tak mau kalah dengan Yoon Seo. Yoon Seo hanya bisa melonggo.
Yeon Doo melakukan scene romantis dengan berciuman, tapi karena heelnys terlalu tinggi membuat tak nyaman saat beradegan ciuman. Yoon Seo pun akhirnya melakukan scenenya. Yeon Doo berbisik pada sutradra untuk mengunakan lebih banyak reflektor pada sceneny. Akhirnya Yeon Doo pun mengunakan reflektor disekelilingnya. 


“Dia adalah tipe orang yang seperti itu. Dia harus lebih baik dari aku, dan harus diperlakukan dengan baik. Dari awal karirnya sampai pensiun, dia benar-benar membuatku kesulitan.” Cerita Yoon Seo kesal
“Tiba-tiba aku tak ingin membelanya lagi. Haruskah aku tak mengambil kasus ini?” kata Yoon Hyuk
“Itu tak benar... Ini pekerjaanmu dan kau seorang profesional.” Ucap Yoo Seo
“Maka aku hanya akan berbicara dengannya seperti robot yang tak memiliki perasaan.” Kata Yoon Hyuk memperagakan gayanya saat bertanya pada Yeon Doo yang datang ingin konseling.
Yoon Seo pikir oasti sangat sulit. Yoon Hyuk pikir bahkan akan membelanya di pengadilan seperti alphago yang tak memiliki jiwa. Yoon Seo tertawa melihat cara Yoon Hyuk lalu melihat sudah pukul setengah dua siang.
“Aku mungkin berpapasan dengannya.” Kata Yoon Seo panik. Yoon Hyuk pikir ini tak boleh terjadi dan menyuruh pergi.
“Jika sudah selesai, aku akan menghubungimu.” Kata Yoon Hyuk. Yoon Seo menganguk mengerti. 


Yoon Seo bergegas keluar tapi ternyata Yeon Doo sudah masuk bertanya Hae Young kalau ingin untuk bertemu dengan pengacaranya. Hae Young pun menunjuk ke ruangan Yoon Hyuk. Yoon Seo bergegas untuk bersembunyi di balik tubuh Jung Rok.
“Sekarang ini, apa yang kau lakukan?” tanya Jung Rok binggug. Yoon Seo memberitahu kalau diluar ada aktris.
“Kau tahu, tak ada yang tahu kalau aku bekerja di sini.” Kata Yoon Seo melihat Yeon Doo masuk ruangan Yoon Hyuk.
“aku akan menurunkan tirai, Jadi Kau bisa tinggal di kantorku.” Kata Jung Rok.
“Tidak, dia punya mata elang... Akan lebih baik bagiku untuk pergi keluar.” Ucap Yoon Seo bergegas pergi ke meja kerjanya. 

Yeon Doo akhirnya bertemu dengan Yoon Hyuk diruangan saling memperkenalkan diri. Yeon Doo pikir  Yoon Hyuk pasti mengenalanya karena dulu sangat terkenal sambil mencari-cari sesuatu ditasnya dan terlihat kebingungan.
“Dompet merek desainerku penuh dengan uang tunai dan kartu kredit, tak ada. Aku pasti meninggalkannya di restroom. Mohon tunggu sebentar.” Ucap Yeon Doo lalu keluar ruangan.
Yoon Seo menunggu didepan lift dengan kacamata menghindari musuh bebuyutanya. Tapi Yeon Doo malah sudah ada disampingnya, lalu mengelani Yoon Seo dengan kacamata hitam. Yoon Seo memalingkan wajah mencoba mengelaknya.
“Aku pasti salah. Maafkan aku.” Kata Yeon Doo, tapi merasa ada yang aneh lalu menarik kacamata dan syal Yoon Seo. Yoon Seo panik.
“Coba Lihat... Benar kau Oh Yon Seo... Beraninya kau berbohong padaku? Tapi apa yang kau lakukan di firma hukum ini?” ucap Yeon Doo
“Aku di sini sebagai klien.” Kata Yoon Seo berbohong. Yeon Doo tak percaya mengejek Yoon Seo harus pergi ke pengadilan lagi
“Ya Tuhan! Bahkan belum lama sejak terakhir kali kau menyebabkan keributan di pengadilan. Kehidupanmu sungguh tak beruntung. Bukankah seharusnya kau meminta dukun untuk melakukan pengusiran setan? Apa kau butuh uang?” sindri Yeon Doo
“Bagaimana denganmu? Ada perlu apa kemari? Bukankah kau di sini sebagai klien juga?” kata Yoon Seo sinis
“Kenapa aku datang ke firma hukum sebagai klien? Seperti yang sudah kau ketahui, aku dicintai oleh suamiku yang kaya, dan aku menjalani kehidupan yang bahagia. Aku hanya... disini untuk melihat gedung karena mungkin membelinya. Akhir-akhir ini, aku sangat tertarik pada gedung.” Ucap Yeon Doo bangga.
Ia lalu meminta maaf karena merasa seperti terlalu membanggakan lalu mengejek Yoon Seo yang tak akan dapat kembali sebagai aktris, jadi mungkin berjuang secara finansial dan bahkan sepertinya terlibat dalam gugatan hukum. Yeon Doo yakin Yoon Seo  hampir mencapai titik terendah. Yoon Seo menahan amarahnya.
“Aku agak terlalu keras padamu, kan? Yoo Seo... Hati-hati di jalan. Pastikan wartawan tak mengambil fotomu Atau apa wartawan tak lagi peduli denganmu?” kata Yeon Doo menutup wajah Yoon Seo dengan syal. Yoon Seo hanya bisa berteriak marah 




Yoon Seo duduk di mobil sambil mengomel karena Yeon Doo itu dilahirkan untuk melecehkannya, dengan menceritakan waktu itu saat ia memilih gaun untuk upacara penghargaan, tapi Yeo Doo mengambilnya darnya dan memakainya sendiri.
“Dan kedua kali, dia menemui sutradara yang mengcastingku sebagai karakter utama dari sebuah drama. Kemudian dia bilang lebih baik darik bahkan rela dibayar lebih rendah. Jadi akhirnya, dia mendapatkan peran sebagai karakter utama. “ ucap Yoon Seo meluapkan amarahnya. Jung Rok mengemudi sambil mendengarkanya.
“Wah... Dasar! Insiden drama itu masih membuat marah. Pengacara Kwon, apa sudah terlambat untuk mengajukan gugatan soal ini?” kata Yoon Seo. Jung Rok mengatakan sudah terlambat. Yoon Seo melonggo binggung.
“Agar itu menjadi penghalang bisnis atau tindakan ilegal, dia harus menyebarkan informasi palsu atau membuatmu dipecat secara tak adil. Tapi apa yang dia lakukan hanyalah menawarkan yang lebih baik kepada sutradara dengan bayaran lebih rendah. Dia tak menipu atau curang.” Jelas Jung Rok lugas.
“Astaga, kau sangat logis... Aku hanya mengeluh kepada pacarku. Tapi Barusan, aku sungguh berpikir sedang konseling dari seorang pengacara.” Keluh Yoon Seo. Jung Rok seperti tak sadar dengan uacpanya.
“Jika kau memberitahuku bahwa seseorang jahat padamu, aku akan ada pihakmu terlepas dari apa yang kau perbuat. Sepertinya aku juga akan sangat membenci orang itu.  Tapi kau tak merasa seperti itu.”kata Yoon Seo kesal 



Jung Rok mengaku Bukan begitu. Yoon Seo ingin bicara tapi mengurungkan niatnya. Jung Rok pun tak banyak berkata-kata akhirnya sampai di depan rumah Yoon Seo. Suasana terasa gugup, Yoon Seo akhirnya pamit perg dengan wajah sedih.
“Dan aku sangat minta maaf mengatakan ini, tapi aku juga tak ingin hari ini jadi hari pertama kita.” Ucap Yoon Seo sedih lalu turun dari mobil.

Jung Rok mengetik diruang kerjanya, teringat sebelumnya yang tak bisa bertemu di hari pertama. Lalu Yoon Seo mengaku bisa mengerti dan tak ada yang bisa dilakukan lagi.
“Dia terdengar agak sedih hari itu.” Ucap Jung Rok lalu mengingat kejadian sebelumnya.
Yoon Seo dipindah ke kantor Pengacara Cho dan Jung Rok pikir tak masalah memperbolehkan Yoon Seo untuk membantu Yoon Hyuk.
“Dan dia tampak agak kesal saat itu. Tapi aku hanya setuju untuk itu demi dia karena akan lebih baik baginya untuk merasakan berbagai kasus.” Ucap Jung Rok. 

Di rumah
Yoon Seo ragu kalau Jung Rok itu memang menyukainya,  lalu mendengar bunyi bel rumah dan kaget melihat dari interkom kalau Jung Rok yangda datang dan bertanya kenapa ada didepan rumahnya. Jung Rok mengatkan kalau ponsel Yoon Seo mati.
“Apa sudah dimatikan? Jadi Apa itu sebabnya kau datang? Untuk memberitahuku itu?”kata Yoon Seo
“Tidak....Mari kita berkencan” ucap Jung Rok. Yoon Seo kaget akhirnya keluar dari rumah. 

Yoon Seo heran karena Jung Rok yang tiba-tiba mendadak mengajaknya kencan. Jung Rok berpikir kalauSepertinya tak bisa menunda hari ini dan  tak ingin menundanya lagi.
“Mari buat hari ini sebagai hari pertama kita... Itu yang ingin kulakukan... Apa tak bisa?” kata Jung Rok. Yoon Seo sempat ragu tapi akhirnya menyetujuinya.  Jung Rok pun mengajak pergi, Yoon Seo bertanya kemana mereka akan pergi. 
Keduanya sudah ada diatas gedung pada malam hari. Yoon Seo bahagia karean belum pernah ke observatorium sebelumnya dan tak peracya kalau Jung Rok bisa kepikiran pergi ke tempat ini. Jung Rok pkir kalau  sudah larut untuk pergi ke mana pun
“Kita tak dapat melakukan kencan pertama di restoran gamjatang 24 jam. Lokasi harus istimewa tapi tak ramai. Jadi Kupertimbangkan pilihanku dan datang ke tempat yang cukup layak untuk berkencan di malam hari. Apa kau menyukainya?” ucap Jung Rok.
“Aku menyukainya... Ini yang terbaik... Pasti lebih mudah melihat bintang di sana. Ayo kita kesana.” Kata Yoon Seo bahagia. 

Yoon Seo pergi ke ruangan teropong besar lalu tiba-tiba melihat  Bintang jatuh dan bertanya apakah Jung Rok melihatnya. Jung Rok mengelengkan kepala.  Yoon Seo mengeluh karena seharusnya Jung Rok lebih cepat mengikutinya dan jalanya terlalu lambat.
“Kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya Yoon Seo heran melihat tatapan Jung Rok
“Karena aku merasa bersalah... Karena jalanku lambat, aku merasa bersalah kepada Oh Jin Sim” ucap Jung Rok
“Itu bukan sesuatu yang perlu di sesalkan.” Kata Yoon Seo tak ingin membuat Jung Rok menyesal.
“Tadi, setelah kupikirkan tindakanku dan aku lalai. Butuh waktu lama untuk mengajakmu kencan dan aku membatalkan kencan pertama kita. Aku terus mengecewakanmu dalam banyak hal. Itu semua karena aku canggung dalam mengekspresikan perasaanku.” Ucap Jung Rok
“Hatiku tak enak karena ketidakmampuanku adalah penyebabnya. Aku orang yang lambat, jadi mungkin tak bisa menyamai kecepatanmu. Namun, aku akan mengambil langkah ke arahmu dengan kecepatanku sendiri. Perlahan, untuk waktu yang lama.” Ucap Jung Rok seperti meluapkan semua perasaanya.
“Pengacara Kwon,  bisakah aku bertanya sesuatu padamu? Apa kau menyukaiku?” tanya Yoon Seo ingin memastikan. Jung Rok terlihat binggung.
“Tidak. Lupakan jika tak dengar.” Kata Yoon Seo lalu membalikan badan. Jung Rok menarik Yoon Seo dan memeluknya
“Aku menyukaimu...Oh Jin Sim aku menyukaimu... Sangat menyukaimu” ungkap Jung Rok. Yoon Seo kaget lalu tersenyum.
Bersambung ke episode 8

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Sinopsis Touch Your Heart Episode 7 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
 
Yoon Seo merasakan kedinginan, lalu Jung Rok memasukan tangan Yoon Seo ke dalam saku jaketnya mengaku khawatir sama seperti Yoon Seo yang mengkhawatirkan dan menghiburnya jadi ia  ingin melakukannya juga.
“Apa itu berarti aku jadi lebih sedikit istimewa daripada sebelumnya?” tanya Yoon Seo. Jung Rok membenarkan.
Saat itu ponsel Jung Rok berdering, Yoon Seo mengeluarkan tanganya karena Jung Rok harus mengangkat telp. Wajah Yoon Seo tak bisa menutupi rasa bahagianya. 


Yoon Seo masuk tersenyum sendiri di kamarnya, ponselnya berbunyi dan langsung membaca pesan dari Jung Rok
“Terima kasih sudah bekerja keras membantuku memenangkan persidangan yang sulit selama ini. Istirahatlah untuk besok.”
“Tunggu Sebentar... Dia bilang "Untuk besok"? Apa besok semacam hari istimewa? Apa Dia akan mengajakku berkencan? Yah....  Jika tadi tak ada yang menelepon, dia mungkin akan mengajakku berkencan.” Ucap Yoon Seo yakin lalu malu sendiri sambil berguling-guling diatas tempat tidur.
“Dia akan mengajakku kencan besok.” Ucap Yoon Seo sangat bahagia dan yakin. 

Yoon Seo masuk ke kantor terlihat sangat bahagia melambaikan tangan pada semua rekan kerjanya, bahkan Tuan Lee mengangkat dua tanganya menyapa Yoon Seo. Eun Ji yang melihatnya bertanya-tanya apakah perasaan Yoon Seo itu sedang baik. Hae Young mengaku tak tahu. 

Yoon Seo masuk ruangan tak melihat Jung Rok dalam ruangan, lalu melihat ada sebuket bunga diatas meja. Ia berpikir kalau Jung Rok dengan wajah malu-malu dan sangat bahagia, lalu mencium wanginya dan membaca surat yang terselip dalam bunga.
"Akhirnya usai, hari-hari dingin yang seperti tak ingin pergi, dan hari-hari musim semi yang hangat semakin dekat." Wah, Pengacaraku bisa seromantis ini?” ucap Yoon Seo membaca surat berwarna Pink.
"Meskipun bukan hadiah besar, Hatiku yang menyiapkannya, jadi kuharap kau rela menerimanya." Apa maksudnya bukan hadiah besar? Betapa berharganya ini!” kata Yoon Seo terus membaca dengan senyuman bahagia.
"Pertarungan itu berat, tapi kau tak pernah menyerah. Itu sebabnya dia tak dijadikan kambing hitam." Dibilang Kambing hitam? "Terima kasih sudah mengambil kasus Im Yun Hee. Dari CEO Lee Yeong Ok dari Asosiasi wanita Korea."ucap Yoon Seo menghela nafas melihatnya. 

Jung Rok masuk dengan membawa secangkir kopi, Yoon Seo menunjuk buket bunga diatas meja. Jung Rok memberitahu bunga itu dari asosiasi wanita Korea mengirimnya karea ia  tak suka bunga, jadi menempatkan dimeja Yoon Seo agar bisa menikmatinya.
“Begitu rupanya.” Kata Yoon Seo terlihat kecewa. Hae Ryoung memberitahu keduanya kalau CEO Yeon memanggil semua orang untuk briefing. Jung Rok menganguk mengerti. 

Semua sudah berkumpul diruangan, CEO Yeon pikir  Sebelum briefing dimulai mengajak untuk memberikan tepuk tangan untuk Pengacara Kwon  sebagai harapan dan permata dari firma hukum mereka  karena berhasil memenangkan Kasus Im Yun Hee. Semua memberikan tepuk tangan.
“Mari hentikan. Terima kasih.” Kata Jung Rok merasa tak enak hati.
“Tidak ada alasan untuk malu. Itulah yang membuatmu sangat menawan. Kalau begitu mari mulai briefingnya. Firma hukum kita menangani Kasus Sangji-dong. Karena ini kasus besar, Pengacara Kwon akan mengarahkan kita dan membagikan gagasannya.” Ucap Tuan Yeon. Jung Rok pun maju ke arah proyektor. 

Jung Rok mengatakan Sebelum briefing, terlebih dahulu akan menunjukan foto terdakwa. Yoon Seo kaget melihat ada foto dirinya dilayar, semua pun kaget. Tuan Yeon heran karena ada foto Dewi Alam Semesta Yoon Seo dan ingin tahu Kejahatan apa yang dilakukan.
“Dia melakukan kejahatan karena mencuri hatiku. Dia melakukan penyerangan dengan membutakanku atas keindahannya. Bahkan dia melakukan percobaan pembunuhan dengan menghancurkan hatiku jika aku tak melihatnya sehari saja.” Kata Jung Rok dengan tatapan serius. Yoon Seo melonggo.
“Aku berpendapat Oh Jin Sim menerima hukuman penjara seumur hidup bersamaku selama sisa hidupku... Oh Jin Sim... Tolong terimalah hatiku!” kata Jung Rok
“Kau bisa Bawa aku. Borgol aku.... Bawa aku segera!” kata Yoon Seo mengulurkan tangan dengan mata terharu. 


Tuan Yeon menyadarkan Yoon Seo, semua yang ada di ruang rapat binggung. Yoon Seo tersadar dan melihat dilayar bukan dirinya tapi memang wajah terdakwa “Kasus Sangji-dong” Tuan Yeon bertanya apa yang dilakukan Yoon Seo.
“Orang itu! Orang itu sebaiknya penjarakan. Pengacara Kwon akan pastikan untuk mewujudkannya.” Ucap Yoon Seo menutupi rasa malunya.
“Oh Yun Seo, kadang kau sangat lucu. Itulah daya tariknya. Penampilannya menakjubkan, tapi dia punya sisi aneh.” Komentar Tuan Yeon mengikuti gerakan Yoon Seo begitu juga Yoon Hyuk.
 “Terima kasih sudah memikirkanku dengan baik. Dia bedebah jahat.” Ucap Yoon Seo menahan malu. Jung Rok pun akhirnya memulai briefingnya dengan wajah serius. 

Yoon Seo kembali ke ruangan mengumpat kesal pada dirinya berpikir kalau memang sudah gila melakukan hal yang memalukan di ruang rapat.
“Sadarlah kau Oh Yun Seo! Kau aktris, tunggu dia dengan elegan... Kau harus menunggu dengan elegan.” Ucap Yoon Seo menatap wajahnya dicermin agar sadar. 

Yoon Seo kembali berkerja lalu  melihat sudah jam 6 sore dan melihat ke arah ruangan Jung Rok. Wajahnya dikejutkan dengan Jung Rok seperti memberikan tanda harti dengan jarinya, wajahnya kembali tersipu malu.
“Apa Tangannya mengarah padaku? Dia memberitahuku bagaimana perasaannya dengan gerakan kecil dan sepele.” Kata Yoon Seo lalu membalas dengan malu-malu, tapi saat itu Jung Rok mengosokan tangan di cermin.
“Apa? Dia hanya menyeka kaca?!!!” ucap Yoon Seo tersadar dan membersihkan ruangan. 

“Aku terlalu sibuk untuk memperhatikan, tapi kantor sedikit kotor. Sepertinya aku harus komplain pada petugas kebersihan.” Ucap Jung Rok keluar dari ruangan
“Aku akan melakukannya, jangan khawatir.” Kata Yoon Seo. Jung Rok pun pamit pergi.
“Tunggu Sebentar... Apa Itu saja? Apa Tak ada hal lain untuk dikatakan?” kata Yoon Seo berharap banyak. Jung Rok binggung.
“Yah... Sudahlah... Bukan apa-apa... Aku akan pulang duluan...” kata Yoon Seo lalu melangkah pergi dengan wajah sinis. Jung Rok benar-benar tak mengerti. 


Yoon Seo melepaskan antingnya sambil mengeluh karena membuat dirinya yang tampak bodoh. Ia kesal dengan dirinya padahal suda membuat janji untuk menunggu jadi Sekarang harus menyalakan mode aktris yang sulit didapat oleh pra pria.
“Aku akan dengan santai menunggunya... Dengan santai.” Ucap Yoon Seo dengan gaya elegan minum wine dirumahnya.
Jung Rok masuk berkerja menerime telp dari Yoon Seo. Yoon Seo ternyata mabuk menelp Jung Rok mengaku tak bisa menunggu. Jung Rok binggung, Yoon Seo mengaku tak sabar menunggu dan tak akan main sok jual mahal. Jung Rok hanya bisa terdiam.
“Aku lebih suka bilang semua yang ada di benakku. Aku menunggu kau untuk mengajakku berkencan seperti orang gila.” Akui Yoon Seo. Jung Rok tak mengerti maksudnya.
“Apa Kau tak mau ajak aku berkencan? Oke! Oke!Aku akan melakukannya duluan. Sekarang aku harus mengatakannya... Pengacara Kwon, aku menyukaimu! Kau Ingat perkataanku waktu itu, kan? Kubilang waktu itu, ada yang ingin kukatakan.” Ucap Yoon Seo
“Aku tak bisa mengatakan sekarang, tapi akan kupastikan memberitahumu suatu hari. Itu... Serius! I love you! Itu... Kau sudah mengambil tempat di dalam hatiku. Jadi...Dalam hatiku yang bersih, kosong, dan suci... kau datang dan membuat tempat sendiri. Itu yang kumaksud.” Ucap Yoon Seo sambil tertidur. Jung Rok hanya diam saja.
“Makanya itu saat kemarin malam kau katakan padaku. aku sedikit istimewa bagimu...Aku sangat suka. Lalu hatiku menunggumu mengatakan sesuatu. Tapi, bagaimana bisa kau permalukan aku seperti itu? Kepada Oh Yun Seo? Pengacara Kwon , kau sangat jahat!” kata Yoon Seo.
Jung Rok mencoba memanggil Yoon Seo dengan wajah bingung tapi ponselnya sudah ditutup. 


Jung Rok keluar dari kamar langsung mengambil bir dari tangan Se Won. Se Won bingung bertanya apakah ada masalah dengan temanya, seperti Kasusnya mengalami masalah lagi. Jung Rok tak ingin membahasnya terlihat sangat frustasi lalu masuk kamar kembali.
“Akan kuberitahu faktanya, dengarkan baik-baik. Seorang Pria mulai punya perasaan untuk wanita. Jadi dia bilang padanya, "Kau sudah menjadi orang yang istimewa bagiku."  Cerita Jung Rok berbalik

“Ini yang dia katakan. Si pria berpikir itu sudah cukup. Pria itu berniat untuk pelan-pelan, karena  mereka juga saling suka. Tapi wanita itu punya pemikiran berbeda. Dia ingin membuat langkah selanjutnya, tapi ketika tidak bisa, maka dia marah-marah. Apa ini sungguh kesalahan pria itu?” kata Jung Rok meminta pendapat.
“Apa benar ini soal kasus? Bukan kau yang mengalaminya?” goda Se Won. Jung Rok mengelak.
“Ini soal klienku.” Kata Jung Rok. Se Won yakin Jung Rok sedang bercanda karena tidak mendirikan agen kencan.
“Lupakan. Tidak ada gunanya bertanya.” Kata Jung Rok akan masuk kamar, tapi Se Won menahan dengan tangan di pundaknya.
“Itu bukan kesalahan pria itu. Karena yang kau katakan tidak salah.” Kata Se Won. Jung Rok tak mendengar menjawabnya.
“Walau begitu, aku ingin memihak wanita itu. Siapa yang berkencan dengan logika sepertimu? Berkencan berarti sudah mengenal satu sama lain. Pria itu sudah melakukan langkah pertama. Si pria mengatakan sesuatu yang krusial, dengan mengatakan si wanita istimewa. Tapi jika si pria hanya berakhir seperti itu, siapa yang mau?” ucap Se Won.
Jung Rok hanya terdiam. Se Won pikir Jung Rok masih tak mengerti lalu mengumpamakan kalau Jung Rok sedang dalam persidangan berkata pada Hakim.
"Yang Mulia, mempertimbangkan semua bukti tak langsung, terdakwa tak berperilaku seperti itu dengan sengaja, dan alibinya pada hari kejadian sudah dikonfirmasi. Oleh karena itu, aku..." Bagaimana menurutmu jika persidangan berakhir seperti ini?” kata Se Won
“Rasanya tak nyaman.” Kata Jung Rok gemas. Se Won menganguk setuju.
“Kau bilang semua kata-kata penting, tapi tak ada kesimpulan. Itu yang... Bukan.. Itu yang sudah klienmu lakukan pada wanita itu. mengerti?” kata Se Won. 




Akhirnya Jung Rok masuk ruangan, dengan wajah gelisah mengirimkan pesan pada Yoon Seo
“Oh Jin Sim , maaf... Kupikir kita berada dalam tahap saling mengenal.” Tapi menghapusnya dan menuliskan lagi.
“Oh Jin Sim , aku tak peka... Maafkan aku, dan jadilah kekas...” Jung Rok merasa tak tepat kembal menghapusnya.
“Oh Jin Sim, mari bertemu dan bicarakan besok.” Tulis Jung Rok dan saat itu Se Won masuk ruangan. Jung Rok bertanya ada apa lagi dengan Se Won.
“Tidak,... mendadak ada sesuatu yang harus kau beritahukan pada klienmu. Dia harus mengajaknya kencan segera, dan menyiapkan bunga, atau sesuatu yang kecil dan berkilau. Dia harus menyiapkan apa pun yang dia sukai.” Kata Se Won. Jung Rok melonggo bingung.
“Jika kau Pergi dengan tangan kosong saat mengajak seseorang berkencan  sama seperti pergi ke pengadilan tanpa bukti. Aku tahu, aku belum pernah bertemu klienmu itu, tapi aku hanya memberi saran karena dia terlihat sangat buruk dalam berkencan. Semoga beruntung.” Kata Se Won.
“Yah... Nanti akan kuberitahu dia” kata Jung Rok seolah-olah masalah kliennya. 


Yoon Seo akhirnya terbangun dari tidurnya lalu bingung karena ketiduran disofa, lalu mengambil ponselnya membawa pesan dari Jung Rok  [Oh Jin Sim, mari bertemu dan bicarakan besok.] Ia binggung bertanya apa maksudnya Bertemu dan bicarakan.
“Soal apa? Apa aku melakukan kesalahan?” kata Yoon Seo mencoba mengingat-ngingat.
“Aku menunggu kau untuk mengajakku berkencan seperti orang gila. Dalam hatiku yang bersih, kosong, dan suci... Pengacara Kwon, aku menyukaimu... Aku sangat suka. Apa kau pingsan karena bahagia? Pengacara Kwon, kau sangat jahat!”
Yoon Seo panik mengingat semua yang dikatakan pada Jung Rok saat mabuk.
“Apa yang akan dia katakan padaku? "Aku benci wanita sepertimu. Mari jangan pernah bertemu lagi?" kata Yoon Seo panik. 


Saat itu Manager Gong masuk berpikir Yoon Seo masih tidur tapi ternyata sudah bangun dan duduk disofas. Yoon Seo yang malu meminta Manager Gong untuk mengambil amplop putih. Manager Gong bertanya apakah amplop Untuk ke pernikahan?
“Tidak, bukannya buat uang... Tapi Surat pengunduran diri. Mulai sekarang takkan kerja lagi...Tidak, aku tak bisa pergi.” kata Yoon Seo malu. 

Jung Rok baru masuk ruangan terlihat ragu mengingat kejadian semalam. Tuan Yeon menyapa Jung Rok mengucap syukur karena baru saja sepupunya menelp, Katanya hari ini Yoon Seo tak bisa kerja. Jung Rok kaget. Semua panik bertanya apakah Yoon Seo sakit.
“Sepertinya tidak. Aku bilang akan membawa bunga dan bubur buat menengoknya. dan katanya dia tidak sakit, tapi punya masalah pribadi. Dia berusaha menghindari membicarakannya. Kukira ada alasan lain. Mungkin dia hanya ingin mengambil hari libur.” Kata Tuan Yeon
“Tidak mungkin... Yoon Seo sepertinya bukan orang yang tak bertanggung jawab.” Ucap Eun Ji Yakin
“Pengacara Yang, apa ini? Kau tiba-tiba mihak Yoon Seo” komentar Tuan Yeon
“Aku harus mengakui, selama ini dia memang bekerja sangat keras.” Kaa Eun Ji
“Benar. Waktu pertama, aku juga memiliki prasangka terhadapnya karena dia selebriti, tapi selama kasus Yoon Ha waktu itu dan Kasus Im Yun Hee baru-baru ini, dia tampak seperti orang yang baik. Dia seperti orangan sawah yang hanya berdiam dir tapi dengan tulus berdiri di tengah ladang pada musim gugur” Kata Tuan Lee yang pernah berkerja sama dengan Yoon Seo.
“Orang-orangan sawah sepertinya agak aneh... Omong-omong, aku penasaran..Pengacara Kwon, ada apa dengan wajahmu? Apa ada masalah antara kau dan Yoon Seo?” kata Tuan Yeon. Jung Rok mengaku tak ada.
“Sepertinya benar... Saat ini wajahmu mematikan semua sinyal. Apa dia lelah karena kau memberinya banyak kerjaan?” kata Tuan Yeon. Jung Rok mengaku  Tidak seperti itu.
“Tidak? Jika ini bukan masalah pekerjaan, apa masalah hubungan? Bagaimana jika ternyata keduanya berkencan atau semacamnya?” goda Tuan Yeon.
Jung Rok tak mengubrisnya memilih untuk masuk ruangan, Tuan Yeon mengeluh Jung Rok yang tak tertawa padahal cuma bercanda, lalu mengejek Jung Rok sangat berbakat, tapi humornya mengerikan.


Jung Rok melihat kursi Yoon Seo yang kosong, mencoba menelp tapi telpnya mati. Akhirnya Ia pergi ke ruangan mencari sesuatu dan menemukan biodata Oh Jin Sim, teringat kembali yang dikatakan Se Won semalam.
“Dia harus menyiapkan bunga, atau sesuatu yang kecil dan berkilau. Dia harus menyiapkan apa pun yang dia sukai.” Ucap Se Won
Jung Rok mencari keyword  [Sesuatu yang disukai Oh Jin Sim] tap mengubah menjadi nama Oh Yoon Seo. Ia mencari juga [Tipe pria ideal Oh Yoon Seo] dan ada siaran Yoon Seo dengan seorang MC yang menanggap Yoon Seo Wanita paling cantik sealam semesta.
“Aku salah mengerti. Aku merasa kau lebih suka makan di restoran mewah. Tapi kita ada di warung ceker.” Ucap MC
“Aku sangat suka ceker di sini. Ini dekat rumahku, jadi aku terkadang membawanya. Dan rasanya lebih enak jika kau memakannya saat kau sedang sedih.” Akui Yoon Seo. Jung Rok memikirkan Ceker ayam kesukaan Yoon Seo.
“Yoon Seo , pria seperti apa yang kau sukai? Aku punya perasaan kau akan menyukai orang kompeten yang benar-benar tampan.” Kata MC
“Tidak, aku tak mempedulikan wajah. Aku lebih suka pria yang tahu cara menyentuh hatiku. Misalnya, pria yang memberiku surat tulisan tangan. Alangkah baiknya jika dia mengajakku berkencan dengan surat tulisan tangan.” Ucap Yoon Seo merasa kelihatan sangat romantis. 



Tuan Yeon terlihat kebingungan karena Yoon Seo tak pergi bekerja dan menanyakan alasannya. Manager Gong mengaku  tak tahu karena Yooon Seo tak memberitahu alasannya, lalu panik karena tak akan keluar dari kamarnya.
“Penulis Lee bilang dia akan memberi Yuon Seo kesempatan hanya jika dia bekerja di sebuah firma hukum setidaknya selama tiga bulan. Tapi sepertinya Yoon Seo akan menyerah. Dan itu tak seperti kita dapat menemukan firma hukum lain yang bisa menyimpan rahasia sebaik tempat ini.” Kata Manager Gong
“Jangan khawatir. Ada aku... Akan kulakukan sebisaku untuk membuatnya kembali bekerja.” Kata Tuan Yeon yakin
“Aku tak yakin kau dapat melakukannya.” Komentar Manager Gong. Tuan Yeon menegaskan dirinya Yeon Jun Seok.
“Aku Yeon Jun Seok, CEO Yeon Entertainment. Apa Kau pernah lihat orang yang lebih baik dariku dalam menangani Yun Seo? Percayakan padaku.” Kata Tuan Yeon berjalan lebih dulu. Manager Gong menegur kalau kamar Yoon Seo ada disebelah kanan. 

Yoon Seo terbaring dengan wajah sedih, Tuan Yeon menyapa Yoon Seo  mengaku sudah mendengar yang ingin berhenti bekerja di firma hukum. Yoon Seo mengaku  tak akan bekerja lagi dan tak bisa bekerja di sana lagi. Tuan Yeon pikir itu pemikiran yang bagus.
“Kau harus berhenti.” Kata Tuan Yeon mendukung. Manager Gong  mendengarnya begitu juga Yoon Seo.
“Kenapa kalian berdua sangat terkejut? Jika dia tak ingin bekerja di sana, sebaiknya jangan  Aku paham dia melakukan ini agar dapat berakting lebih realistis. Tapi dia adalah dewiku, dewimu, dan dewi alam semesta. Jelas tak akan mudah untuk bekerja di sebuah firma hukum selama tiga bulan.” Ucap Tuan Yeon
“Sejujurnya, aku tak pernah tidur nyenyak sesudah kau mulai bekerja di sana. Aku selalu khawatir betapa sulitnya kau. Jadi, kau harus berhenti bekerja di sana. Berhenti saja. Maka dia tak akan bisa memerankan pengacara dalam drama Penulis Lee” kata Tuan Lee
“Apa itu sangat penting? Dia bisa memainkan peran sebagai wanita pengangguran nanti. Begitu dia berhenti dari firma hukum dan gagal membuat comeback dengan drama Penulis Lee, dia akhirnya harus beristirahat di rumah selama bertahun-tahun.” Ucap Tuan Lee mencoba menyadarkan
“Lalu aku yakin dia akan bisa memainkan peran yang membosankan, betapa bagusnya peran wanita pengangguran. Wajahnya akan membosankan sepanjang waktu. Bukankah begitu Yoon Seo?” kata Tuan Yeon
“CEO Yeon.” Kata Yoon Seo terlihat panik. Tuan Yeon pikir dengan ucapanya itu Yoon Seo bisa mendadak ingin kembali bekerja.
“Tidak. Sekarang juga, aku hanya ingin mengusirmu. Saat ini tuh aku sedang kesal. Kenapa kau mencoba mengancamku? Apa Kau pikir aku takkan paham?” kata Yoon Seo marah
“Yoon Seo, kau jadi cerdas sesudah bersosialisasi.” Komentar Tuan Yeon tak percaya melihat sikap Yoon Seo
“Dan aku jadi pemarah juga.” Kata Yoon Seo lalu bergegas pergi. Manager Gong binggung bertanya kemana Yoon Seo akan pergi.  Yoon Seo mengatakan ingin cari udara segar. Manager Gong ingin mengantar.
“Hei, kau tak kenal dia? Dengan sifat keras kepalanya, kita tak bisa berbuat apa pun. Mari kita lihat apa yang terjadi. Kau Bawakan aku bir dari kulkas.” Kata Tuan Yeon akhirnya memilih untuk berbaring. 


Jung Rok pergi ke sebuah toko buku mencari kertas surat dan dibuat binggung, akhirnya memilih kertas dengan gambar love karena Yoon Seo  suka merah muda. Ia lalu menuliskan surat di cafe
“Oh Jin Sim , surat ini untukmu. Aku Kwon Jung Rok, kali pertama melihatmu pada 6 Februari 2019 di kantor sekretaris Firma Hukum "ALWAYS" yang berlokasi di Seocho-gu - Seoul. Saat kita berinteraksi satu sama lain berkali-kali melalui pekerjaan dan makan bersama sekitar enam kali.”
“Aku menyadari bahwa perasaanmu tidaklah palsu. Aku menyadari sebenarnya adalah tulus. Karena itu, aku, Kwon Jung Rok, memintamu, Oh Jin Sim, untuk secara resmi berkencan bersamaku. Dan kuharap kau memberiku persetujuanmu.”
Jung Rok melihat tulisnya merasa mungkin juga menulis surat kepada hakim lalu terlihat frustasi dengan suratnya. Dua orang wanita melihat Jung Rok hanya bisa menahan senyum. Jung Rok pun merapihkan rambutnya. 

Yeo Reum panik melihat berita [Tersangka Kasus Pembunuhan Suami Akan Menuntut balik di Pengadilan] perutnya seperti merasakan sakit, kembali meminum pereda sakit. Sek mengajak Yeo Reum untuk makan. Yeo Reum mengaku  tak lapar.
“Baiklah kalau begitu.  Kami akan pergi tanpamu.” Kata Sekertaris. Yeo Reum mengangguk setuju. 

Dua anak buah Yeo Reum makan bersama, Se Won melihat rekan Yeo Reum mencoba mendekat, menyapa merek  makan terlambat dan menanyakan  janji makan?
“Tidak, ada di kantornya. Dia tak nafsu makan. Sepertinya dia benar-benar stres karena Kasus Im Yun Hee. Akhir-akhir ini dia jarang makan” kata Sekretarisnya. Se Won terlihat panik dengan wajah khawatir. 

Yoon Seo melihat restoran Ceker ayam mengajak untuk menghibur diri. Bibi menyapa Yoon Seo yang mengunakan maskernya. Yoon Seo memesan Pesan satu porsi ceker dibungkus. Si bibi merasa sudah lama tak bertemu dengan Yoon Seo. Jung Rok datang memesan Satu porsi ceker dibungkus
“Aku Buat yang pedas...Karena untuk pelanggan tetap.” Kata si bibi. Jung Rok tiba-tiba melihat Yoon Seo.
“Aku bukan Oh Jin Sim.” Kata Yoon Seo lalu bergegas pergi karena panik. Jung Rok pun mengejarnya. 

Yoon Seo berusaha menghindari Jung Rok karena malu. Jung Rok pun mengejarnya karen langkahnya yang lebar bisa menarik penutup kepala Yoon Seo dan membuatnya berhenti. Yoon Seo akhirnya dengan wajah kesal mengeluh karena mengejarknya.
“Mari kita bicara...” kata Jung Rok. Yoon Seo terlihat kebingungan masi dengan masker diwajahnya.
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09