PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 06 Desember 2016

Sinopsis The Man Living In Our House Episode 13 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Nan Gil sudah duduk di ruangan Duk Bong dengan melihat ke sekeliling ruangan, Duk Bong pikir ini pertama kalinya datang dan yakin  bukan untuk melihat-lihat lalu bertanya apakah datang karena tanah.  Nan Gil mengeluh Du Bong itu tidak punya sesuatu yang dikatakan tentang tanah.
Aku tidak yakin kau tetap tenang karena tidak ada, tapi mari kita selesaikan masalah tanah itu hanya di antara kita.” Kata Nan Gil, Duk Bong binggung karena Nan Gil meminta agar membahas hanya mereka berdua saja.
Ini adalah transaksi antara Greenland dan Da Da.” Kata Nan Gil  memperlihatkan salinan yang dimilikinya. Duk Bong melihat ada sejumlah uang yang dikirimkan Greenlan pada Da Da.
“Ketua kami berada dalam kesulitan. Lalu Apa kau mengatakan tidak akan menjual tanahmu... untuk keluarga yang sekotor ini?” kata Duk Bong

Aku punya buku besar dengan bukti dan Aku mengancammu.” Tegas Nan Gil
Aku tidak tahu darimana kau mendapatkan ini, tapi ini... adalah bagaimana kau melakukan hal-hal sebelumnya, kan? Apa yang kau lakukan kalau ancamanmu tidak berhasil? Aku ingin tahu.” Ucap Duk Bong penasaran
Kami sudah mengatakan kalau akan melunasi hutangnya! Tapi Da Da menolak karena ayahmu. Itu sebabnya Na Ri hampir terluka. Kau pasti tahu itu.”jelas Nan Gil
Berikan dulu yang asli kepadaku, Lagipula aku adalah temannya. Apa kau tidak bisa percaya kepadaku?” ucap Duk Bong, Nan Gil menyuruh Duk Bong untuk menyelesaikan masalahnya lebih dulu dengan sang ayah dan pastikan Bae Byung Woo tidak bisa lari.


Duk Bong langsung menelp ayahnya dengan nada marah “ Apa ini tentang Da Da Finance? Pertama, secara ilegal membuang limbah dan menjadi lintah darat. Sekarang, apa kau bermitra dengan preman? Benar-benar keluarga yang menjijikan. Apa ada hal lain yang aku tidak tahu?” Tuan Kwon pikir mereka  harus berbicara tentang hal-hal ini secara pribadi!
Aku hanya akan hidup sendiri. Aku akan mengirim Duk Shim kembali ke Seoul, jadi sebaiknya kita tidak menjadi keluarga lagi.”tegas Duk Bong
Berita di TV kembali disiarakan “ Kim Wan Shik, CEO Da Da, masih belum bisa ditemukan. Polisi telah mengajukan namanya untuk pencekalan. Mereka menggeledah kantor Da Da Finance... dan melaporkan mereka yang terlibat. Jaksa berfokus pada rekening bank palsu. yang tak terhitung jumlahnya...
Wan Shik sedang ada di hotel memilih untuk mematikan televisinya,  Tuan Kim, memberitahu Wan Shik kalau Tuan Bae mengirim anak laki-lakinya dan melacak teleponnya. Wan Shik meminta agar Tuan Kim  Jangan berbicara terlalu lama karena Tuan Bae juga akan melacak ponsel sekali pakai. Tuan Kim menanyakan keadaan Wan Shik sekarang karena mereka  tidak akan bisa bertahan terlalu lama. Ponsel Wan Shik berdering dan itu telp dari Nan Gil.

Apa kau sudah memutuskan?” ucap Nan Gil, Wan Shik bertanya mengenai apa.
Kau harus menyerahkan dirimu. Kalau kau menariknya, tuan Bae mungkin melarikan diri.” Jelas Nan Gil
Wow. Nan Gil.. Aku sudah mengatakan kepadamu dimana buku itu dan membantumu...” kata Wan Shik menyindirnya.
Aku tidak menganggap itu sebagai bantuan. Kau memanfaatkan aku untuk bisa bebas dari tuan Bae. Aku mempertaruhkan hidupku untuk mengambilnya Hubungi aku setelah kau memutuskan.” Ucap Nan Gil, Wan Shik terihat marah karena Nan Gil bisa mengetahuinya. 


Duk Shim menemui kakaknya dengan nada marah bertanya apa yang terjadi karena Duk Bong mengemasi barang-barangnya. Duk Bong seolah tak peduli dengan adiknya, berbicara pada Song Rye dengan menyindir t tidak bisa mengirim pergi satu anak secara diam-diam.
Aku sudah menjaga sikap. Kita bersaudara.” Ucap Duk Shim
Kita bukan saudara dan tidak berbagi darah. Aku akan memotong ayahku, keluargaku, semuanya.” Tegas Duk Bong
Aku tidak akan pergi ke rumah bodoh itu! Kakak Yang lebih tua selalu berkelahi dan merusak barang-barang. Mereka kejam kepada ibu dan sangat menakutkan. Aku membencinya. Kalau kau mau mengirimku ke sana, maka aku akan pergi saja dari sini.” Kata Duk Shim
Aku akan membawanya ke rumahku untuk saat ini.” Ucap Song Rye lalu menarik Duk Shim untuk keluar. 

Nan Gil mencoba isi yang dibuat oleh anak buahnya, merasa sudah cukup baik lalu mengatakan akan  mengambil cuti. Yong Kyu mengejek kalau untuk saat ini Nan Gil tidak dibutuhkan. Nan Gil meminta kunci mobil pada Joon,  Joon kaget karena Nan Gil akan mengemudi. Nan Gil menyakinkan kalau tidak pernah mengalami kecelakaan jadi meminta agar memberikan saja.
Joon engan memberikannya,  Nan Gil berjanji akan mengembalikannya secara utuh lalu bergegas pergi keluar dari restoran. Yong Kyu melihat Nan Gil memang  sangat tangguh tapi merasa merasa sangat lega bisa melihat Nan Gil kembali seperti dulu.
Baik! Ini adalah waktunya serius, dan aku telah dipercayakan untuk menjalankan toko. Ikuti petunjukku. Mengerti?” ucap Yong Kyu penuh semangat tapi dua pria yang sedang membuat dumpling memilih untuk beristirahat saja. 

Na Ri sedang ada dikamar binggung melihat Nan Gil dengan pakaian yang rapih. Nan Gil menyuruh Na Ri berganti pakaian lalu segera keluar.  Na Ri menayakan restoranya, Nan Gil pikir mereka harus pergi ke suatu tempat. Na Ri ingin tahu akan kemana mereka .
Tolong.... Aku yakin akan melakukan semua yang kau minta. Kau bahkan bersumpah untuk melakukan apa yang aku minta.” Ucap Nan Gil, Na Ri hanya tersenyum dan Nan Gil pun keluar dari kamar
Nan Gil membuka pintu mobil saat Na Ri sudah keluar dari rumah,  Nari bertanya apakah Nan Gil bisa mengemudi. Nan Gil mengangguk. 

Di perjalanan.
Na Ri memegang sabuk pengamanya, Nan Gil melihat merasa kalau Na Ri  tidak percaya kepadanya, lalu menyakikan kalau tak perlu khawatir karena dulu mengemudi dengan baik bahkan bisa melakukan apa saja dengan baik sekarang. Na Ri ingin tahu kemana mereka akan pergi.
Aku menemui ibumu dini hari tadi. Aku mengatakan kepadanya bahwa kau bertemu ayahmu dan apa yang akan aku lakukan.” Cerita Nan Gil, Na Ri bertanya apa yang ingin dilakukan Nan Gil.
Apa kau mengatakan selamat tinggal kepada Ibu atau sesuatu?” ucap Na Ri menduga-duga.
Kenapa aku harus mengatakan selamat tinggal? Aku mengatakan kalau aku akan lebih sering datang.” Ucap Nan Gil
Aku kira ayah tiriku berada dalam suasana hati yang baik.” Ejek Na Ri
“Hei..Kau menemukan ayahmu. Jangan panggil aku "ayah tiri".” Ucap Nan Gi.
Kenapa? Kenapa aku tidak bisa memanggil ayah tiriku, "ayah tiri"?” balas Na Ri lalu melihat kearah jendela.
Na Ri bergumam memikirkan apa yang akan dilakukan Nan Gil,  Apakah Untuk mengatakan selamat tinggal. Nan Gil melihat Na Ri bertanya-tanya,  apa yang dipikirkan saat melihat keluar jendela membuatnya penasaran, apakah memang sesuatu yang buruk. Na Ri hanya diam saja.  Nan Gil pun berjanji tidak akan terluka


Duk Bong melihat barang-barang Duk Shim yang sudah di ada didalam kardus, lalu meminta salah satu pegawainya agar membongkar, barang-barang Duk Shim. Ponsel Duk Bong berdering, terlihat nama Ketua Kwon seperti enggan menganggakatnya.
Yeo Joo baru saja pulang berkerja, dengan sedikit terbatuk menunggu bus tapi tak kunjung datang. Saat akan menaiki taksi busnya datang. Saat itu juga ponselnya berdering dan itu telp dari Duk Bong, akhirnya Yeo Joo terpaksa meninggalkan bus dan berlari kembali masuk ke dalam gedung.
Kau tahu aku yang membayar denda di kantor polisi, kan?” ucap Duk Bong, Yeo Joo pun mengucapkan terimakasih.
“Kau harus Bayar aku kembali.” Kata Duk Bong, Yeo Joo mengeluh Duk Bong memang  orang kaya yang pelit dan meminta agar mengirimkan nomor rekeningnya.
Seperti apa jadwalmu?” tanya Duk Bong, Yeo Joo mengatakan baru saja sampai Seoule jadi  akan berlibur. Duk Bong menyuruh Yeo Joo agar datang ke desa.
Kalau kau merindukanku, kau harus datang ke sini. Kenapa aku harus pergi?” ucap Yeo Joo dengan terbatuk-batuk.
Duk Bong mendengarnya, bertanya apakah Yeo Joo sedang terserang flu.  Yeo Joo merasa kalau masih dalam tahap awal. Duk Bong mengaku ingin meminta bantuannya, tapi menyuruh Yeo Joo agar beristirahat saja. Yeo Joo memberikan penawaran kalau memberikan bantunya maka utangnya itu bisa lunas. Duk Bong mengatakan akan melakukannya bahkan jika kau tidak membantunya, jadi lebih baik minum obat. Yeo Joo ingin tahu bantuan apa. 

(Tempat peristirahatan tidur siang)
Nan Gil memberikan secangkir kopi untuk Na Ri yang berdiri di pinggir parkiran, lalu bercerita Saat sering bertengkar akan datang ke tempat ini  dan tidur dengan menunggu papan "Tempat peristirahatan tidur siang" karena Hanya namanya saja sudah membuatmu mengantuk.
“Kau harus Teruskan. Jangan hentikan satu jam sehari untuk mengenalku. Daripada merasa takut masa lalu akan ketahuan, lebih baik untuk mengetahui segala sesuatu tentang satu sama lain.” Ucap Nan Gil, Na Ri hanya diam saja menatapnya.
“Rasanya Aneh karena kau sangat tenang. Kau membuatku kehilangan keberanian.” Kata Nan Gil, Na Ri hanya tersenyum mendengarnya.
Kupikir aku melindungimu, tapi kau melindungiku.” Ungkap Nan Gil 

Nan Gil dengan wajah penuh luka melihat Na Ri yang berjalan keluar kampus dengan pacarnya dan diam-diam melihat Na Ri yang pergi berkerja dengan seragam pramugarinya.
Saat aku merasa lelah hingga berpikir aku akan mati, Aku menyelinap untuk mengintipmu dan merasa lebih baik. Aku punya perhentian Hong Na Ri. “Cerita Nan Gil, Na Ri kembali tersenyum mendengarnya.
Tapi apa pun itu, kau selalu bersama seseorang. Kau pasti melewatkan kelas untuk pergi bermain. Aku menunggu di depan kelasmu, tapi tidak bisa melihatmu.” Sindir Nan Gil karena Na Ri memiliki pacar Dong Jin
Hei, kita sepakat untuk tidak mengungkit masa lalu kita.” Ucap Na Ri
Mari kita pergi menemui ayahmu.” Ajak Nan Gil

Na Ri akan kembali masuk ke dalam mobil, lalu pikir kenapa Nan Gil  ingin menemui ayahnya, apakah Nan Gil ingin membahas hak asuh putrinya. Nan Gil mengodanya berpikir haruskan ia mengatakan kalau Na Ri sekarang jadi miliknya Karena telah meninggalkannyaselama 20 tahun, tapi ia tidak pernah meninggalkannya. Na Ri mengejek Nan Gil yang memang energik. 

Keduanya pun berada di mobil, Na Ri mengaku  SeJujur, bertanya-tanya bagaimana untuk berurusan dengan ayahnya. Nan Gil merasa  Bahkan bisa mendengar keprihatinannya. Na Ri mengumpat Nan Gil itu  Pembohong. Nan Gil tertawa mendengarnya, mengajak untuk menanyakan apa yang dinginkan ayahnya lalu memutuskannya.

Keduanya pun sampai di Rumah perawatan Gyeonggi-do. Nan Gil turun dari mobil dengan wajah gugup.   Na Ri melihatnya mengajak untuk masuk, Nan Gil menahanya bertanya tentang penampilanya, Na Ri mengejek kalau terlihat seperti Ko Nan Gil yang legendaris. Nan Gil menghela nafas panjang.
Jangan gugup. Kau bukan menantunya yang akan memperkenalkan dirinya. Seorang ayah tiri juga seorang ayah kandung. Kalian sederajat. Ayo pergi.” Kata Na Ri mengajak Nan Gil masuk. 


Nan Gil berdiri didepan ayah Na Ri, Tuan Hong menatap sinis karena tak bisa melihatnya, lalu menyebut nama Ko Ran Gil. Na Ri memperbaiki namanya Nan Gil. Tuan Hong merasa kalau lehernya sakit, jadi memintanya agar duduk. Nan Gil pun duduk dengan wajah gugupnya.
Kenapa kau begitu tinggi? Kami tidak peduli tentang tinggi di generasi kami.” Keluh Tuan Hong
Kami datang untuk membawamu pulang.” Ucap Na Ri, Tuan Hong menolak karena kalau kembali maka Bae Byung Woo akan membunuhnya.
Tidak ada masalah. Da Da Finance akan segera habis.” Kata Nan Gil menyakinkan, Tuan Hong binggung kenapa malah membahas  Da Da Finance karena sedang berbicara tentang Bae Byung Woo.
Bae Byung Woo adalah CEO Da Da Finance.” Jelas Nan Gil
Apa? Bae Byung Woo adalah CEO dari sebuah perusahaan keuangan? Si penipu itu... adalah CEO perusahaan keuangan!” teriak Tuan Bae tak percaya lalu kembali duduk menenangkan dirinya.
Ia menegasakan tidak akan tinggal dirumahnya jadi meminta anaknya menemui saja sesekali dan harus puas dengan itu. Na Ri pun seperti tak bisa memaksanya, tiba-tiba Tuan Hong berbisik mendekati Nan Gil bertanya apa hubungan dengan anaknya. Nan Gil melirik menatap Na Ri kebinggungan


Di cafe
Yeo Joo memeluk tubuhnya yang merasa kedingian dan juga batuk. Didepanya sudah ada Duk Shim dengan tatapan sinis. Yeo Joo  memperlihatkan berpakaian tipis dalam dingin, jadi akan menganggapnya sebagai pembayaran kembali untuk pinjamannya.
“kakakmu  mengatakan untuk datang ke rumah. Dia mengatakan...kalau ia seorang pria, jadi dia tidak mengerti bagaimana perasaanmu.”ucap Yeo Joo, Duk Shim hanya diam saja.
Hei! Apa kau mengabaikanku? Aku datang sejauh ini.” Kata Yeo Joo kesal, Duk Shim tetap sinis.
Kau akan berakhir seperti aku. Kau tidak akan punya teman, menginginkan apa yang orang lain miliki, dan selalu merasa kosong di dalam. Kau tidak akan menikmati apapun, atau percaya saat seseorang mengatakan dia menyukaimu. Kau tahu kalau kau cantik, tapi bertanya-tanya berapa lama itu akan bertahan. Dan kemudian, akhirnya kau tidak akan tahu siapa kau.” Cerita Yeo Joo sambil menangis.
Ini sangat menjengkelkan. Apa kau datang untuk menghiburku atau untuk meminta dihibur?”keluh Duk Shim 


Saat itu Duk Bong masuk cafe, Duk Shim memilih untuk pergi, Duk Bong menahanya, Duk Shim kesal bertanya apa lagi yang dinginkan kakaknya, karena akan pergi bekerja, lalu pulang setelah selesai. Duk Bong pun melepaskan tangan adiknya lalu duduk didepan Yeo Joo meminta agar melupakan adiknya sekarang.
Ada apa denganmu?” tanya Duk Bong binggung melihat Yeo Joo menangis.
Aku berpura-pura, berpura-pura adikku lari dari rumah.” Ucap Yeo Joo, Duk Bong memberitahu kalau adiknya akan pulang, Yeo Joo tersenyum sumringah mendengarnya.
Yeo Joo... Aku benar-benar ingin memiliki Na Ri. Apa yang harus aku lakukan?” ungkap Duk Bong, Yeo Joo benar-benar kaget mendengarnya seperti harapanya pupus.
Duk Bong tak ingin membahasnya merasa lebih baik  Berpura-pura tidak mendengarnya, karena tidak melakukannya dengan baik. Yeo Joo melihat Daya saing Duk Bong akhirnya muncul karena cinta segitiga yang membosankan lalu meminta agar mengantarnya ke terminal, sebagai balasan karena sudah membuat adiknya pulang ke rumah.

Na Ri menatap ke arah jendela dengan tatapan sedih, Nan Gil tiba-tiba memegang tanganya mengajak agar mereka sering mengunjunginya. Na Ri bisa sedikit tenang, lalu bertanya kemana mereka akan pergi sekarang karena Nan Gil pasti lelah.
Aku yakin kau lelah. Ayo kita pulang. Kau lelah, bukan?” ucap Nan Gil
Kenapa kau terus bertanya apa aku lelah? Ini melelahkan.” Kata Na Ri kesal
Ayo kita beli popcorn dan menonton film. Ayo kita pesan kue dan minum kopi. Ayo kita pergi ke bar tenda...” ucap Nan Gil dengan Na Ri yang menyela
Dan minum Soju... Itu adalah berkat di musim dingin.” Kata Na Ri, Nan Gil mengajak untuk makan kue ikan dengan isi ulang sup gratis. Na Ri tertawa mendengarnya.
“Itu Sesuatu yang dilakukan pasangan biasa.” Kata Nan Gil, Na Ri mengingatkan mereka  tidak berada dalam sebuah hubungan untuk melakukan itu.
Aku tidak bermaksud untuk pamer, Tapi aku...” kata Nan Gi kembali disela, Na Ri bisa tahu kalau harus melakukan yang dimintanya, lalu berpikir kalau Nan Gil memiliki buku besar rahasia.
Nan Gil kaget mendengarnya, Na Ri menjelaskan kalau Nan Gil harus menuliskan segala sesuatu yang diminta dalam sebuah buku besar. Nan Gil seperti bisa bernafas lega ternyata bukan buku besak milik Tuan Bae yang di bahasnya. 


Duk Bong sedang ada diruangan, Sek memberitahu kalau Ketua Kwon sudah datang.  Ketua Kwon meminta pengawalnya agar tetap tenang dan menunggu diluar lalu duduk didengan wajah serius. Duk Bong meminta agar ayahnya Jangan bertindak serius dan beritahu saja. Ketua Kwon mengatakan kalau Semuanya bisa jadi sedikit rumit.
Kau perlu menceritakannya secara detail agar aku...” teriak Duk Bong
“Tidak ada yang detail untuk perlu aku beritahu!” balas Tuan Kwon juga dengan nada tinggi. Duk Bong tak percaya ayahnya bisa melakukan itu.
Aku menggunakan uangku.” Kata Tuan Kwon, Duk Bong memberitahu kalau itu  penggelapan. Tuan Kwon memberitahu kalau Da Da Finance meminta uang
“... dari bunga dan pencucian uang yang kau kumpulkan.” Kata Duk Bong
Aku menggunakannya untuk bisnis.” Ucap Tuan Kwon merasa tak bersalah. Duk Bong tahu ayahnya itu menyuap dan mungkin transaksi terselubung.

Ayahmu...berwisata untuk berbicara dengan anaknya yang tidak mau menerima telepon darinya. Haruskah aku bertahan dengan ini?” keluh Tuan Kwon
Duk Bong mendengar jaksa menelusuri Da Da Finance. Tuan Kwon panik bertanya apakah mereka memiliki buktinya, karena Bae Byung Woo mengatakan tidak ada buku besar. Duk Bong yakin kalau ayahnya pasti tahu kalau buku seperti itu pasti ada, lalu memperlihatkan salinan yang terjadi baru-baru ini.
Hubungan dengan Da Da berlangsung selama bertahun-tahun!” ucap Duk Bong terlihat kecewa, Tuan Kwon melihat aliran dana yang diberikanya.
Apa kau tahu bagaimana hancurnya perasaanku? Aku merasa seperti akan jadi gila!” kata Duk Bong
Siapa ini? Siapa yang memberikan ini kepadamu? Aku harus tahu supaya aku bisa mengurusnya!” ucap Tuan Kwon mulai panik
Ayah, tolong lakukan seperti yang aku katakan untuk sekarang.” Pinta Duk Bong pada ayahnya. 


Nan Gil dan Na Ri pergi ke sebuah tempat dengan banyak pasangan yang foto selfie dengan saling mencium pipi dan terlihat mesra, keduanya terlihat gugup dan Na Ri pun memilih pergi lebih dulu. Keduanya makan udon di warung tenda, Na Ri mengeluh mereka tak memesan soju di warung tenda.
Bagaimana pekerjaanmu?” tanya Nan Gil, Na Ri binggung pekerjan apa karena sedang cuti jadi pramugari.
Kau selalu ada di depan laptopmu di kamarmu.” Ucap Nan Gil, Na Ri mengaku hanya bermain saja.
Aku tidak bisa berpura-pura bodoh lagi. Saat aku masih kecil, Aku tahu ayahku ingin pergi. Dia menghabiskan lebih banyak waktu denganku, tersenyum lebih kepadaku, dan membelikan aku banyak hadiah. Aku menyukainya, tapi merasa gugup. Aku menyadari setelah dia pergi... bahwa aku tahu dia akan pergi.” Cerita Na Ri
Nan Gil... Apa kau meninggalkan aku?” kata Na Ri khawatir, Nan Gil pikir  Kenapa harus meninggalkannya. Na Ri ingin tahu alasan Nan Gil  kau berpura-pura kuat dan ceria hari ini
Aku tidak berpura-pura, Memang aku biasanya kuat dan ceria.” Ucap Nan Gil. Na Ri penasaran kenapa Nan Gil melakukanya.
Sejujurnya, ada sesuatu yang belum bisa aku katakan hari ini. Sekarang setelah kau menemukan ayah kandungmu, Aku ingin menjadi pria normal untukmu. Sama seperti yang kau katakan, Aku ingin berkencan, mencintai, menikah, dan punya anak. Ayo kita berkencan... sebagai pasangan yang normal yang bias melakukan apa saja.” Kata Nan Gil.
Na Ri menatap Nan Gil tak percaya, lalu keduanya pun selfie bersama didepan tumpukan es yang berbentuk kerucut. Lalu berjalan bersama tanpa saling bergendangan tangan, sebelumnya sempat bertanya kenapa Na Ri tak menjawabnya. 


Anak buah Tuan Bae menemukan sebuah mobil yang ada di pinggir jalan,  menyuruh agar mengeledah. Salah seorang menemukan sebuah ponsel dan merasa Wan Shik meninggalkan ponselnya dan anak buahnya bertanya tentang black box, Si pria memberitahu kalau Tidak ada kartu memori.  Anak buah Tuan Bae menyuruh agar memeriksa motel sekitar sini.
Tuan Bae sedang ada dirumha, Pengacara Kim memberitahu Mereka menemukan mobil Wan Shik dan Ponselnya ada di dalam mobil. Tuan Bae tahu salah satu anak buahnya Tuan Kim mengikuti Wan Shik,  apakah mereka tidak bisa menghubunginya, jadi menyuruh agar  Selidiki keluarga dan teman-teman mereka sampai menemukan sesuatu. Pengacara Kim mengerti.
Apa yang terjadi dengan pihak penuntut?” tanya Tuan Bae
Dokumen-dokumen yang mereka miliki serius. Aku pikir komputer kita diretas.”kata Pengacara kim
“Apa  Kau bisa memperbaikinya?” tanya Tuan Bae dengan nada tinggi
Beberapa dokumen sudah tua, jadi Wan Shik tidak akan merasa puas. Kau harus menyembunyikan...” ucap pengacara Kim, Tuan bae terlihat marah memanggil nama Nan Gil.

Na Ri mengobati tangan Nan Gil yang terluka lalu melihat kalau lukanya  sembuh dengan baik dan mengucapkan Terima kasih sudah mengunjungi ayahnya bahkan sedang tidak sehat. Ia pun ingin melihat foto yang mereka ambil tadi.
Nan Gil pun melihatnya, tapi menemukan foto-foto saat rekaman sedang mencari sesuatu dikamar Nan Gil, lalu mengejek dengan bertanya Siapa orang jelek ini. Nan Gil memujinya kalau wanita itu cantik karena  bisa melihat foto-foto itu setiap kali merindukannya. Na Ri meminta agar menghapusnya saja. Nan Gil mengambil ponselnya karena tak ingin menghapusnya.

Na Ri mencoba berdiri untuk meraih ponsel Nan Gil, Nan Gil tiba-tiba langsung memeluk Na Ri dari belakang mengajak mereka agar mulai sebagai pasangan biasa yang bias melakukan apa saja dan juga mulai sebagai pasangan yang normal sekarang.
Maaf kalau aku terlalu lama untuk sampai ke sini.” Ucap Nan Gil memeluknya dengan erat. Na Ri bisa tersenyum mendengarnya.
Na Ri mengantar Nan Gil sampai ke depan pintu, Nan Gil menyuruh masuk saja karena udara sangat dingin. Na Ri mengaku ingin melihat Nan Gil yang ingin melihatnya pergi lebih dulu. Nan Gil juga ingin melakukan hal yang sama.
Kalau begitu mari kita terus berdiri di sini.” Ajak Na Ri, Nan Gil mengejek Na Ri yang  begitu kekanak-kanakan.
Selamat datang kembali ke dunia kekanak-kanakan.” Balas Na Ri dengan senyuman manisnya. 

Tiba-tiba sebuah mobil datang dan berhenti di depan rumah Na Ri, Tuan Bae turun dari mobil, Nan Gil melihat mantan ayah tirinya berani datang ke rumah. Keduanya saling menatap dan Na Ri pun terlihat binggung kenapa Tuan Bae sampai jauh-jauh datang ke desa.
bersambung ke episode 14 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar