PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 14 Mei 2016

Sinopsis Another Miss Oh Episode 4 Part 2

Soo Kyung berteriak didepan pintu agar mengantar pulang, dengan menunjuk rumahnya itu ada diujung jalan sana. Hae Young hanya bisa menunduk untuk pamit pergi. Keduanya pun berjalan bersama, Hae Young masih tak percaya dengan yang terjadi ternyata kakak Do Kyung adalah atasanya.
“Sejujur, Isadora dan aku... Maksudku, Direktur Park dan aku tidak punya hubungan yang baik.Akulah yang sering dihina oleh dia. Jadi aku cuma bilang kalau aku tinggal diujung jalan sana. Aku tidak mau dia jadi tahu rumahku, tapi Kurasa aku harus pindah.” Kata Hae Young
Kau sangat membenci kakakku yah?” kata Do Kyung
Bukan berarti aku membencinya... Hanya saja aku lebih suka tidak melihat dia di rumah.” Ungkap Hae Young lalu melihat Soo Kyung terus melihatnya dari depan pintu rumah.
Ketika mereka berbelok, Hae Young memilih untuk pergi sendiri saja, lalu bilang pada kakaknya kalau ia ingin pulang sendiri, dan akan jalan-jalan sebentar setelah itu langsung pulang ke rumahnya. Tiba-tiba keduanya terdiam melihat sepasang pria dan wanita yang sedang berciuman di dinding sangat hot, keduanya terpaku melihatnya. Park Hoon meminta waktu sebentar karena tidak bisa bernapas.
Apa yang kalian lihat? Apa ini pertama  kalinya kalian melihat orang berciuman?” jerit Park Hoon melihat keduanya terlihat melonggo.
Tidakkah menurutmu tidak sopan melakukan hal ini di depan rumah seseorang?” tegur Hae Young
Ini rumahku” kata Park Hoon, Hae Young melonggo mendengarnya.
Do Young sambil berjalan memberitahu kalau pria itu adalah adiknya, Hae Young akhirnya mengikuti Do Kyung tanpa banyak berkata-kata. An Na merasa pernah melihat wanita itu, Park Hoon pun juga melihatnya lalu An Na kembali mencium Park Hoon tanpa henti. 


Hae Young nampak binggung memilih untuk jalan lewat kanan saja, Do Kyung mengatakan kalau itu jalan buntu. Keduanya berjalan bersama tanpa banyak berkata-kata, sampai akhirnya Hae Young menjerit kalau semuanya itu memalukan. Do Kyung meihat Hae Young yang tiba-tiba menjerit seperti orang gila.
Aku berbohong di depan seseorang yang tahu kalau aku yang dicampakkan. Apakah kau harus ada dalam situasi itu tadi? Memalukan sekali.” Kata Hae Young
Aku melakukannya untuk menyelamatkanmu dan untuk tidak membuatmu lebih dipermalukan.”ucap Do Kyung lalu kembali berjalan.
Sudah berapa lama itu sejak kau dicampakkan pada hari pernikahanmu?” tanya Hae Young berjalan disampingnya, Do Kyung menjawab sudah setahun.
Menyedihkan sekali. Kau masih merasakan sakit dan sengsara dari kejadian setahun yang lalu.” Ejek Hae Young

Do Kyung bertanya siapa yang bilang dirinya itu sengsara, Hae Young menjawab kalau itu dirinya karena melihat Ada tulisan "penderitaan"  di seluruh tubuhnya dan Ada kesengsaraan pada caranya memandang serta dari suara napasnya Bahkan pakaiannya pun terlihat menyedihkan ditambah lagi dengan sepatunya.
Kau kelihatan menyedihkan dan rapuh. Itu membuatku ingin memberikan pelukan untukmu. Kaulah satu-satunya yang tidak menyadari hal itu. Rasa emosionalmu itu sudah dinonaktifkan.” Ejek Hae Young, Do Kyung membela kalau Hae Young lebih baik khawatirkan dirinya saja.
Aku menyadari kalau aku  sengsara dan menyedihkan. Setidaknya rasa emosionalku tidak dinonaktifkan.” Kata Hae Young , Do Kyung masih tak terima kalau dianggap dirinya itu sengsara.
Aku tidak pernah melihatmu tertawa.” Kata Hae Young
Do Kyung mengaku bukan tipe orang yang mudah tertawa. Hae Young mengejek Do Kyung itu lucu lalu memperingati Do Kyung tak boleh mengikutinya, dan berjalan meninggalkanya. 


Soo Kyung langsung meminum sebotol air dalam kulkas, merasakan Do Kyung yang baru pulang, lalu memberitahu Hae Young si wanita itu  sudah sangat menyiksanya karena namanya lalu mengucapkan selamat malam pada adiknya sebelum masuk kamar.
Jin Sang mendekati Do Kyung memastikan kalau wanita itu tadi adalah tetangganya yang bernama Hae Young, Do Kyung tak banyak bicara memilih untuk berjalan masuk kamar, Jin Sang masih terlihat tak percaya berusaha memanggil temanya, Do Kyung tetap saja berjalan masuk ke dalam kamarnya. Jin Sang merasa badannya langsung merinding dan tiba-tiba merasa panas, lalu tersadar botol minum ada sisa cumi.
Hae Young masuk kamarnya, melihat sepatu Do Kyung ada di depan pintu dengan kesal masuk ke dalam rumah melepaskan sepatu semaunya. Tapi akhirnya kembali ke depan pintu agar bisa menyusun sepatunya berdampingan dengan sepatu Do Kyung. 

Ketua Jang memberikan sekotak hadiah untuk Nyonya Heo, wajah Ibu Do Kyung bahagia melihat isinya berupa tak bermerek lalu memeriksa isi tanya hanya ada kertas penganjal saja dan terlihat binggung karena tak ada apapun, ketua Jang bertanya apakah memang harus ada yang lain.
Nyonya Heo menyangkal tak harus ada, Ketua Jang melihat dari sikap Nyonya Heo kalau seharusnya ada sesuatu. Nyonya Heo berusaha tersenyum mengatakan kalau Seharusnya ada surat cek. Ketua Jang tertawa mendengarnya. 

Nyonya Heo masuk ke ruangan sambil melembar sepatunya berteriak marah kalau seharusnya ada uang karena ia tidak pernah meminta tas itu dan berpikir Ketua Kang itu berusaha menggangguny, lalu mengumpat Ketua Jang itu  Pak tua pelit.
Dia seharusnya tahu aku ingin uang. Aku baru memfilmkan sebuah film dengan dia. Seharusnya ada...” ucap Nyonya Heo mengingat kembali saat memegang dadanya mengatakan pada Ketua Jang kalau ia butuh sebuah cek.

Aku malu sekali!!!” jerit Nyonya Heo lalu berdiri dari tempat duduknya,
Beginilah kedangkalan. Apa tidak lucu? Hal ini memalukan dan lucu sekali. Seharusnya ada... surat tulisan tangan. Humor datang dari penghinaan. Sejarah manusia semuanya berdasarkan pada penghinaan!” ucap Nyonya Heo menceritakan pada penulisnya.
Sang penulis hanya bisa diam saja tanpa banyak berkata-kata. Tiba-tiba Nyonya Heo langsung berdiri dari tempat duduknya dan keluar ruangan, Sang penulis nampak kaget melihatnya.


Park Hoon dkk menonton film blue di dalam ruang studio, Nyonya Lee mengebrak meja yang membuat semuanya terkejut dan langsung menutup laptopnya. Nyonya Lee dengan wajah sinis keberadaan Do Kyung,  Park Hoon dengan gugup bertanya tidak ada disini.
Akhirnya Nyonya Lee masuk ke ruangan Do Kyung, tak melihat anaknya. Park Hoon dkk ikut dibelakangnya. Nyonya Lee bertanya kemana anaknya pergi, Park Hoon menjawab kakaknya sedang pergi ke Perusahaan produksi jadi ibunya lebih baik mengubunginya saja.
Apa kau pernah melihat dia  mengangkat teleponku?” teriak Nyonya Lee lalu berjalan pergi, Park Hoo memberitahu kalau itu bukan dirnya tapi teman-temanya yang melakukan. Semua berusaha untuk menutup mulut Park Hoon agar tak ember. 

Hae Young turun dari bus dengan payung sedikit rusak dibagian ujung, lalu berjalan menyusuri hujan ke arah kantor. Tiba-tiba lewat seorang wanit cantik dengan rok mini, berambut panjang, dengan memakai tas wanita dan terlihat sangat elegan. Hae Young terpaku melihat wanita yang nampak cantik dari belakang.
Pakaiannya kelihatannya mewah.  Tapi darimana dia punya  stoking itu? Dan sepatunya?” gumam Hae Young melihat bentuk tubuh si wanita dari belakang.
Keduanya sama-sama masuk ke dalam, Si wanita pun berjalan lebih dulu dengan plastik yang membungkus payunnya menuju lift. Hae Young agak kesusahan memasukan payung ke dalam plastik karena payungnya agak rusak. Wanita itu masuk lebih dulu ke dalam lift, Hae Young sempat berlari mengejarnya lalu terhenti dan wajahnya kaget melihat wanita yang dikaguminya itu adalah Hae Young si cantik yang selama ini menjadi saingan, sekarang berada didalam kantornya. 

Hae Young duduk diam didepan mejanya, mendengar teman yang membahas manager tim baru adalah orang yang membuat masakan Korea terkenal di Jerman, dari yang didengar kalau pihak perusahan menawarkan banyak uang supaya wanita itu kerja disini. Semua terlihat tak percaya mendengarnya.
Aku yakin sekali dia orangnya sombong dan membencinya” kata temanya, semua juga setuju, Hae Young hanya diam saja.
Meskipun kami hanya tim pendukung, kau tidak bisa membiarkan dia menginjak harga diri kami.” Ucap si wanita mengebu-gebu
Ayo jangan khawatirkan ini. Jika tidak, kita akan lebih stres karena ini.” ucap Sung Jin pada anak buahnya, Semua terlihat tak suka dengan ucapan Sung Jin.
Seorang kurir datang membawa pot bunga untuk Oh Hae Young, Sung Jin pun menunjuk tempat duduk Hae Young. Hae Young masih terdiam seperti patung. Semua menjerit bahagia melihat Hae Young yang mendapatkan rangkaian bunga.
Hae Young melirik pita yang tertulis [Oh Hae Young. Semoga hari  pertamamu sukses di tempat kerja

Flash Back
Hae Young membaca sepucuk surat untuknya,  teman dekatnya berkumpul penasaran ingin tahu apa isi suratnya dan dari siapa. Hae Young menyembunyikan surat di dadanya, seorang pria tiba-tiba datang dan langsung menarik surat sampai membuat goresan di pipi Hae Young.
Hei! Sampai mana kau membacanya? Beraninya kau mengambil surat orang lain?” teriak temanya, lalu berteriak memarahi Choi Noo Ri yang memberikan surat pada Hae Young bukan si cantik Hae Young yang dimaksud.

Hae Young berjalan membawa bunganya dan memanggil kurir yang belum keluar dari kantor, mengembalikan bunga tersebut karena tahu pasti bunga itu bukan untuknya. 
Kurir pun membawakan bunga ke sebuah ruangan, terlihat Hae Young sedang melakukan yoga, semua ruangan banyak sekali bunga dan hampir memenuhi seluruh ruangan dari meja sampai didepan jendela. Ketua Lee dan Soo Kyung datang, melihat di dalam ruangan seperti taman bunga.

Tetapi bahkan di antara semua bunga-bunga ini, kurasa bunga didepan ku inilah yang paling bersemangat.” Goda Ketua Lee pada Hae Young, Soo Kyung melirik sinis, Ketua Lee bertanya apakah ucapanya itu terlalu norak

Itu pelecehan seksual. Kurasa tadi itu tidak pantas.” Kata Soo Kyung, Hae Young dengan ramah mengatakan tidak seperti itu dan mengucapkan kalau sangat berterima kasih atas pujianya. Ketua Lee pun memuji Hae Young yang keren sambil menjabat tanganya. 

Soo Kyung dan Hae Young berjalan di lorong bersama-sama. Hae Young terlihat sudah mengenal Soo Kyung dengan memanggilnya Unnie, mengutarakan merasa senang karena tanya Soo Kyung berkerja di kantor yang sama. Soo Kyung menjawab dengan lirikan sinis lalu kembali berjalan. Hae Young pun mengikuti Soo Kyung berjalan dibelakanganya dengan tim yang lainnya. 

Soo Kyung masuk ke ruangan, Hae Young yang melihat mantan temanya langsung bersembunyi dibalik mejanya. Soo Kyung memperkenalkan Manager Oh Hae Young yang direkrut untuk memimpin dan mereformasi  merek kdengan timnya. Lalu memperkenalakan  Manager Kim Sung Jin dari In-Season Table. Keduanya pun saling menyapa.
Dan juga.... Seseorang dengan nama yang sama. Tapi orang yang sangat berbeda. Nn. Oh Hae Young.” Kata Soo Kyung berhenti didepan meja Hae Young, terlihat Hae Young tak mau memperlihatkan wajahnya.
Kami punya nama yang sama Bahkan cara penulisannya juga sama. Apakah kita benar-benar berbeda?” kata Hae Young melihat ID Card Hae Young, Soo Kyung dengan sinis mengatakan sangat berbeda.
Aku ingin tahu bagaimana kita bisa berbeda. Senang bertemu denganmu.” Sapa Hae Young sambil berjabat tangan.
Hal pertama. Kita akan mereformasi menu In-Season Table. Bekerja samalah untuk membawa keberhasilan!” tegas Soo Kyung, Hae Young pun memberikan semangat pada tim lainnya. 

Hae Young masih melihat teman SMAnya yang berjalan keluar ruangan bersama Soo Kyung. Semua tim berkumpul membicarakan Manager Baru itu ternyata masih muda dan bertanya-tanya berapa umurnya itu. Beberapa yang lain berpikir Manager Oh itu mengenal Soo Kyung sebelumnya. Hae Young si cantik tiba-tiba kembali melonggo keruangan, Hae Young langsung bersembunyi dan duduk dibalik bangkunya. Si Hae Young cantik mendatangi Hae Young yang sedang bersembunyi dibalik bangkunya.
Apa kebetulan kau sekolah di SMA Jin Kyung?” tanya Si Hae Young cantik, Hae Young hanya diam saja.
Hei. Ini aku! Oh Hae Young! Ahh. Kebetulan sekali! Apa kau tidak ingat aku Kau pasti banyak kesulitan karena kita punya nama yang sama.” Ucap si cantik Hae Young
Akhirnya Hae Young pun berdiri dari tempat duduknya, Si cantik Hae Young meralat kata-kata kalau ia juga merasa seperti itu, lalu menceritakan kalau mereka itu pernah satu SMA bareng. Teman Hae Young pun langsung mengenali Si Hae Young cantik yang diceritakan sebelumnya. Hae Young akhirnya berpura-pura sudah mengingat si Hae Young cantik.
Senang bisa melihatmu lagi. Aku terkadang memikirkan dirimu Dan Ibumu juga” ucap si Hae Young merasa bahagia melihat Hae Young sambil mengoyang-goyangkan tanganya. 

Di bar
Hae Young mengeluh terlihat kekanak-kanakkan sekali karena  Pura-pura kalau tidak ingat si Hae Young cantik, karena tak mungkin ada seseorang yang tidak mengingatnya, bahkan Jauh lebih masuk akal jika si Hae Young cantik yang tidak mengingatnya.
Bagaimana kalian bisa bertemu lagi? Dimulai dari Nama, lingkungan, dan sekolah yang sama Dan sekarang perusahaan yang sama? Apa kau tidak muak?” jerit Hee Ran ikut geram. Hae Young berteriak kalau itu bukan salahnya.
Haruskah aku mengundurkan diri?” kata Hae Young pasrah
Siapa yang akan mempekerjakanmu nanti? Bertahanlah selagi kau bisa. Menyedihkan harus melarikan diri dari hal seperti itu, hanya karena merasa takut dan tak berdaya.” Kata Hee Ran
Apakah kau tahu sesuatu yang lucu? Ketika dia mendatangiku duluan dan bergaya sok ramah, saat itu aku malah bersyukur.” Cerita Hae Young
Apakah kau bersyukur karena dia mengakuimu dan mengingatmu? Memangnya apa yang salah? Kenapa kau jadi begitu hina setiap kali dia ada di dekatmu? Apakah dia akan memakanmu hidup-hidup? Apakah dia mengatakan sesuatu?”teriak Hee Ran kesal
Hae Young mengingatkan kalau mereka itu punya nama yang sama, Hee Ran bertanya memangnya kenapa.  Hae Yong berteriak kalau Semua orang jadi suka membandingkan mereka berdua dan Setidaknya ia senang namanya Oh Hae Young, kalau kepikiran memikirkan nama yang lain seperti Jun Ji Hyun dan Lee Young AeHee Ran berusaha tenang bertanya apakah Hae Young masih cantik, Hae Young memberitahu masih sangat cantik.  Hee Ran mengumpat Si jalang itu. Keduanya langsung minum bir bersama lalu Hae Young merasa birnya kali ini sangat pahit. 

Si cantik Hae Young mengeluarkan semua barangnya dari kotak, lalu melihat buku kenangan jaman SMA yang masih disimpan. Ia membuka melihat foto dirinya saat masih SMA dan melihat temanya yang bernama O Hae Young dibaliknya.
Terdengar seorang pria memberitahu sudah selesai memasangnya. Hae Young pun mendekatinya, lalu pria itu alat pencuci piring kalau Hae Young menyalakannya akan bekerja secara otomatis. Jadi tidak perlu khawatir tentang sampah makanannya. Hae Young pun mengucapkan terimakasih sambil memberikan segela jus jeruk. Pria yang lain memberitahu sudah selesai memasang TV. Hae Young mendekat, Tvnya sudah dipasang. 

Do Kyung baru pulang ke rumah melihat ponselnya bergetar dan terlihat nama ibunya yang terlihat, tapi ia berusaha untuk tak mengangkatnya. Hae Young membuka snack sambil menonton TV dengan suara yang keras dan meminum bir. Do Kyung masuk kamar bisa mendengar dengan jeli kalau Hae Young sedang menyeruput minum.
Hae Young dikamar sebelah mendengar suara Do Kyung melempar kunci mobil diatas meja, lalu berperlahan mengendap-ngendap. Do Kyung memutar pita kasetnya dengan wajah kesal langsung melempar bola tenis ke dinding yang membuat Hae Young terkejut.
Jangan menguping atau berisik, Jalankan dua aturan tersebut.” Teriak Do Kyung
Siapa yang menguping?” ucap Hae Young kembali duduk diatas tempat tidur sambil menonton TV, Do Kyung berteriak menyuruh untuk mengecilkan volumenya.
Aku tidak bisa menonton kalau cuma lihat gambar saja.” Jerit Hae Young kesal sambil meminum birnya. 

Do Kyung pergi ke layar interkom, melihat ibunya sudah ada didepan rumah  sambil menjerit-jerit Aku tahu kau ada disana. Buka pintunya! Hae Young bisa mendengar lalu bertanya apakah ada orang di pintu masuk. Do Kyung hanya diam saja dan melihat ibunya yang menjerit ingin meminta agar pintu dibuka. Akhirnya Do Kyung membuka pintunya.
Nyonya Heo mengomel anaknya yang tak mengangkat telpnya, Do Kyung mengajak Nyonya Heo bicara saja di luar. Nyonya Heo menduga kalau ada seorang di rumah anaknya dan mencari-cari di sekeliling sampai ke toilet lalu wajahnya pun tersenyum karena tak ada siapapun.
Aku bilang kita bicara di luar saja!” teriak Do Kyung marah, Hae Young berusaha menguping dari rumanya. Akhirnya keduanya pindah berbicara di halaman.

Dasar... Kau bahkan tidak suka Ibumu datang ke rumahmu? Kenapa kau tidak mau menjawab teleponku?” ucap Nyonya Heo merengek, Do Kyung mengatakan tidak punya uang.
Aku tahu kau itu punya uang!” jerit Nyonya Heo, Do Kyung menjelaskan kalau ia harus memberi upah karyawannya.
Aku akan mengembalikan uangnya padamu sebelum hari gajian.” Ucap Nyonya Heo, Do Kyung mengernyitkan bibirnya karena sudah tahu tingkah ibunya.
Nyonya Heo meminta anaknya tak meremehkan karena akan mengembalikan uangnnya kali ini apa pun yang terjadi. Lalu menceritakan Ketua Jang, si  Pak tua manipulatif berpikir akan memberikan uang tapi ternyata terus saja membodohinya, bahkan hanya memberikan sebuah tas, padahal tak dibutuhkanya, merasa dirinya itu dianggap gampangan. Do Kyung hanya diam tanpa berkomentar.

Jika aku tidak memberikan uang deposit hari ini, aku kehilangan Direktur Park. Satunya cara aku bisa membuat comeback ialah dengan bekerja bersama Direktur Park. Bantulah aku. Sekali ini saja.” Rengek Nyonya He sambil menangis
Aku sudah membantumu sebanyak 12 kali.” Tegas Do Kyung
Apa menurutmu Ibu melakukan ini semua untuk diriku sendiri? Rumah ini. Kita harus membelinya kembali! Bukankah begitu? Ibumu akan membantumu.” Ucap  Nyonya Heo
“Kau selalu mengataakn Ibu. Ibu. Ibu. Ibu! Bilang saja "Aku" bukannya "Ibu!!! Kenapa kau terus mengingatkanku bahwa kau itu Ibuku? Kau berusaha untuk mengeluarkan emosiku dan Berusaha untuk membuatku merasa bersalah.” Teriak Do Kyung marah
Nyonya Heo pun memilih untuk masuk ke dalam rumah, sambil berteriak menyuruh anaknya masuk dan mengancam apabila tak mentransfer uangnya maka aka menjual organ tubuhnya saja. Hae Young yang mendengarnya langsung menutup mulutnya tak percaya.
Do Kyung masuk ke dalam rumah sambil membanting pintu lalu mengetik depan komputernya, Nyonya Heo menerima pesan yang masuk [Park Do Kyung sudah mentransfer 50 juta Won ke rekening Anda.] senyumannya pun terlihat, Nyonya Heo berjanji akan mengembalikannya kali ini Apa pun yang terjadi jadi anaknya tak perlu khawatir. Do Kyung hanya bisa menatap sedih ibunya yang langsung meninggalkan rum
Hae Young perlahan menjauh dari pintu lalu berpura-pura baru saja masuk ke dalam rumah sambil mengeluh Mini market itu tidak lengkap dan membuat suara kantung plastik jatuh dilantai.
Kedengarannya kau sedang ada tamu. Apa orangnya sudah pergi?” teriak Hae Young
Kenapa kau pura-pura  masuk ke rumah? Aku dengar langkah kakimu tiba-tiba tanpa peningkatan suara yang bertahap!” ucap Do Kyung berteriak
Hae Young tak menyangkan Do Kyung bisa menembaknya, Do Kyung langung keluar dari kamarnya. Hae Young langsung mengambil jaket dan berlari mengejar Do Kyung sudah membawa mic dan alat perekamnya. Ia meminta maaf karena  berpikir Do Kyung mungkin akan malu. Do Kyung membalas kalau yang dilakukan Hae Young itu lebih membuatnya merasa malu.
Maafkan aku.... Tidak baik pergi begitu saja  saat kau sedang marah. Kau mau kemana?” ucap Hae Young terus mengikuti Do Kyung yang berjalan sangat cepat. 

Di depan sebuah deretan pohon dan melihat suasana malan dan terlihat sungai Han dari atas, Do Kyung sengaja menaruh mic dan memasang alat perekam dan memakai earphonenya. Hae Young melihat cara Do Kyung berkerja tanpa bicara.
Sepasang pria dan wanita datang, merasa takjub melihat pemandangan yang bagus dan ingin mengambil gambar. Hae Young yang melihatnya meminta keduanya untuk tak berisik karea Do Kyung sedang merekam suara. Keduanya pun memilih pergi saja, Hae Young tiba-tiba menjerit karena ada serangga yang menempel pada jaketnya. 

Maaf.... Apa kau harus merekam ulang lagi?” bisik Hae Young tak enak hati, Do Kyung mengatakan Tingkat volume yang tadi tidak apa-apa
 “Apa yang kau lakukan  dengan suara seperti ini?” tanya Hae Young, Do Kyung menjawab akan memasukkan suara ini ke dalam adegan pemandangan malam.
Bukankah suara-suara itu akan terekam saat mereka syuting?” kata Hae Young
Ketika mereka syuting, mereka hanya merekam dialognya. Suara latar belakangnya  dimasukkan ke dalam adegan secara terpisah. Suara langkah kaki, hujan, dan secangkir kopi. Suara-suara itu dimasukkan secara terpisah.” Jelas Do Kyung
Hae Young mengaku baru mengetahui hal itu, menurutnya Jauh lebih mudah jika merekamnya saat syuting. Do Kyung mengatakan itu tidak mungkin karena krunya tidak bisa mengatur mikrofon untuk semuanya. Hae Young bertanya kapan Do Kyung memulai pekerjaannya. Do Kyung menjawab  Tepat setelah lulus dari kuliah.

“Apakah mengikuti jejak Ayahmu? Kalau begitu kau bekerja dengan  Ayahmu sekarang?” ucap Hae Young
Ayahku sudah meninggal.” Kata Do Kyung, Hae Young langsung bertanya kapan.
Ketika orang mengatakan "Mereka meninggal," biasanya tidak bertanya lagi.” Ujar Do Kyung, Hae Young pun meminta maaf lalu menatap melihat pemandangan didepanya.
Aku senang mengikutimu kesini. Kau pasti tampak sungguh menyedihkan jika kau berada disini sendirian. Aku benci keheningan. Aku takut kalau aku hanya akan mengutuk dalam kabut keheningan.Dasar bajingan itu.Tapi dalam kabut keheningan ini, aku sungguh merasa seperti... segala kutukan itu menghilang dari kepalaku.” cerita Hae Young
Tidak ada gunanya mengutuk pada pria yang telah pergi meninggalkanmu.” Kata Do Kyung
Seorang wanita tidak mengutuk pria yang telah meninggalkannya. Dia mengutuk pada pria yang mengasihaninya. Jangan mengasihani siapa pun.” Kata Hae Young sambil tersenyum. Do Kyung melirik Hae Young yang ada ada disampingnya 


Keduanya makan mie warung tenda di pinggir sungai Han, Hae Young langsung membuka bungkus sumpit saat semangkuk mie datang menceritakan selalu mendambakan hidangan mie hangat ketika minum-minum dan langsung menyeruput mienya.
Kau kelihatan cantik saat kau sedang makan.” puji Do Kyung melihat cara makan Hae Young didepanya. Hae Young langsung terpaku mendengarnya, keduanya mulai saling menatap dan terlihat canggung.
Kau bilang pria yang akan kau nikahi membenci caramu makan. Maksudku kau kelihatan biasa-biasa saja saat kau sedang makan.” Jelas Do Kyung
Kenapa kau berusaha sekali menjelaskannya pada dirimu sendiri?” balas Hae Young
Karena sepertinya kau jadi tersentuh.” Ejek Do Kyung
Apakah aku tampak seperti seseorang yang  akan tersentuh oleh perkataanmu itu?” ucap Hae Young lalu menyeruput mie dengan cepat.
Do Kyung menyuruh Hae Young tak perlu memperlihatkan cara makan dengan sengaja, Hae Young mengaku kalau ini semua karena merasa malu lalu meninggalkan warung. Do Kyung belum sempat makan akhirnya menaruh uang dimeja dan ikut keluar. Hae Young tersenyum karena Do Kyung mengikutinya keluar. Keduanya pun berjalan beriringan di pinggir sungai han. 

Pagi hari
Hae Young berlari ketika melihat pintu lift akan tertutup, beberapa pria yang ada didalam seperti tak peduli. Lalu tiba-tiba tangan mereka menghentikan pintu yang akan tertutup wajah mereka sumringah.  Hae Young malah terdiam lalu melihat Hae Young cantik berlari dibelakanganya sambil melambaikan tangannya meminta agar tak menutup pintunya.
Beberapa pria langsung menyapa si cantik Hae Young saat masuk ke dalam lift, Hae Young pun berlari masuk ke dalam lift tapi saat itu juga lift berbunyi tanda terlalu penuh. Si cantik Hae Young pikir lebih baik keluar saja, semua pria langsung menahahnya dan langsung mendorong Hae Young keluar dari lift. Tapi Hae Young berusaha untuk bertahan, sayangnya dorongan pria terlalu kuat dan membuatnya harus keluar dari lift.
Wajah Si cantik Hae Young seperti tak enak hati ketika pintu lift tertutup, tapi Hae Young nampak sinis melihat kembali menjadi nomor dua dari orang yang namanya sama denganya.

Beberapa pria mengerubungi Hae Young karena sekolah satu SMA yang  sama dengan Manager Oh Hae Young, menurutnya itu sangat bagus. Pria lain pun tak percaya ternyata mereka itu teman satu sekolah jad meminta agar bisa mengatur pertemuan dengan si cantik Hae Young
Pasti menyenangkan, Kalian bahkan punya nama yang sama dan  Kalian berdua pasti dekat. Aku yakin kalian sering minum bersama!” ucap pria lainnya, tiba-tiba terdengar bunyi gebrakan berkas diata meja.
Kenapa kalian tidak bekerja?!!” tegur Sung Jin melihat semua anak buahnya malah berkumpul di meja Hae Young.
Ketika suasana hatiku buruk, aku pergi  ke tempat yang membuatku bahagia. Gumam Hae Young kembali  terdiam karena banyak orang yang menceritakan Hae Young
Pikiran Hae Young kembali melayang saat bersama Do Kyung diwarung tenda. Kau kelihatan cantik saat kau sedang makan. Maksudku kau terlihat biasa-biasa saja saat kau sedang makan. Wajah Hae Young kembali tersenyum mendengarnya. 

Hae Young berjalan pulang sendirian, Jin Sang berjalan pulang melihat Hae Young dan mulai menyapanya, lalu melihat wajah Hae Young murung berpikir harinya tidak berjalan lancar. Hae Young menyangkal kaau ia hanya lapar dan merasa akan baik –baik saja setelah makan dirumah nanti.
Ketika aku lapar dan tidak lelah. Aku malah marah dan kesal.” cerita Jin Sang
Semua orang jadi sedikit rewel kalau mereka sedang lapar.” Kata Hae Young,
Keduanya kembali berjalan dan nampak canggung, disisi jalan lainnya An Na berlari sambil memanggil pacarnya dan langsung meloncat di pelukan Park Hoon dan langsung berputar-putar seperti pasangan yang baru menikah. Soo Kyung yang melihatnya nampak iri, lalu membayangkan dirinya berputar-putar di tepi  danau lalu berlari kepelukan seorang pria bahkan bisa akrobat membuat kakinya ada dibelakang badan pria itu dan kembali memeluknya dari depan, saat itu pun mulai mengecup bagian lehernya.

Soo Kyung mulai membayangkan sambil mengecup-ngecup dengan bibirnya, Jin Sang dan Hae Young berjalan pulang melihat Park Hoon dan An Na masih saling bermesraan sambil bergendongan, Jin San merasa Soo Kyung pasti iri. Soo Kyung tersadar dari lamunannya. Park Hoon dan An Na pun mulai berjalan sambil berpelukan. 
Kau mungkin belum pernah melakukan sesuatu seperti itu sebelumnya. Berlari kepada seorang laki-laki dan memeluknya. Itu bahkan tidak mungkin karena berat badanmu.” Komentar Jin Sang sambil berjalan bersama.
“Semua itu tidak relevan dengan  berat badan seseorang.” Kata Soo Kyung sambil merapihkan rambut dengan gaya dua tangan seperti pria berambut klimis.
“Ahh.. jadi kau pikir itu Atletis? Atletis berkorelasi  dengan berat badan juga.” Ucap Jin Sang
Dia mungkin tidak bisa melakukannya dengan baik.” Kata Soo Kyung sinis
Jin Sang menatap Hae Young berpikir tetangga temanya itu tak bisa melakuanya, Hae Young mengatakan kalau ia bisa, Soo Kyung bertanya apakah Hae Young pernah mencobanya. Hae Young mengaku pernah mencobanya, Soo Kyung tak percaya.  
Tolonglah berhenti bandingkan  dirimu dengan diriku. Kau itu 12 tahun lebih tua dari diriku. Aku seratus kali lebih cantik dan lebih kurus darimu. Aku juga sudah banyak mengencani para pria.” Kata Hae Young membela diri
Baiklah.... Kalau begitu lakukan saja” ucap Soo Kyung menantang,
Dengan siapa? Siapa yang harus kupeluk? Haruskah aku memeluk pohon seperti wanita gila?” kata  Hae Young heran
Soo Kyung menyuruh Jin Sang berdiri didepan mereka, Jin Sang binggung kenapa harus dirinya. Soo Kyung mengatakan kalau  Hae Young bisa melakukannya akan mentraktirnya minuman. Hae Young tertawa mendengarnya, lalu matanya melihat Do Kyung baru datang dengan mobilnya.
Ia langsung melempar tas selempangnya, Jin Sang dan Soo Kyung nampak binggung. Hae Young mulai berjalan dengan menyiapkan diri ketika melihat Do Kyung sudah turun dengan membawa barang di kedua tanganya. Hae Young mulai bersiap-siap berlari, Do Kyung melihat arah dan tatapan Hae Young padanya.

Hae Young pun berlari dengan penuh keyakinan dengan wajah tersenyum, Do Kyung terdiam dengan mulut melonggo, mengingat kembali saat menceritakan pada dokter  Dalam penglihatan yang kulihat kali ini... wanita itu berlari ke arahku. Dia memelukku setelah berlari ke arahku.
Tapi bagaimana jika... aku tidak menggenggamnya saat ini?  Apakah aku dapat menghilangkan dia dari hidupku?
Jin Sang dan Soo Kyung melonggo melihat Hae Young seperti melayang di udara. Dan Do Kyung masih memegang barangnya di kedua tanganya.
Tapi bahkan jika aku menghindarinya semampu yang kubisa... rasanya seperti aku tidak akan berakhir menghilangkan dia dari hidupku. Rasanya seperti wanita itu terus membuka seluk beluk diriku.  Seperti yang dia bilang padaku, "Jangan menganggap dirimu sengsara dan ayo kita hidup dengan bahagia."
Hae Young sudah siap akan meloncat pada Do Kyung dan Do Kyung pun langsung melepaskan barangnya dan langsung menangkapnya, sambil memeluknya. Do Kyung memeluknya erat dan Hae Young sempat merasakan sesuatu yang aneh saat berada dipelukan Do Kyung. 
bersambung ke episode 5


FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



2 komentar:

  1. semakin penasaran epsde 5, i can't hardly wait the next episode..

    BalasHapus
  2. Thank's sinopsisnya mba dee... makin so sweet nih Hae Young d & D Kyung...

    BalasHapus