Bo Nui mencari-cari Dae Hae di ruang presntasi dan tunggu
tapi tak menemukanya, lalu mencoba menelp tapi juga tak diangkat. Seorang
panitia memberitahu Babak kedua dimulai sekarang jadi berharap agar semua bersiap-siap.
Beberapa saat kemudian, diam-diam Soo Ho masuk ruangan
dengan kacamata hitamnya dan sengaja merendahkan tempat duduknya agar tak
terlihat. Presentasi pertama dimulai, seorang pria bernama Jin
Seon Woo dari KG Network.
“Kami ingin membawa permainan
jaringan sosial ke tingkat berikutnya.” Ucap Seon
Woo, Soo Hoo langsung mencoret merasa tidak perlu mendengarnya
lagi.
Presentasi kedua juga langsung kena coret, Soo Ho melihat
sesuatu yang berbeda ketika seorang wanita menjelaskan gemas yang berhubungan
dengan kecepatan tapi menurutnya itu kekanak-kanakan dalam cara
yang sangat berbeda lalu mencoretnya.
“Tim selanjutnya akan menyajikan
gambaran tentang permainan olahraga. Mari
kita sambut Tn. Won Dae Hae dari Daebak Soft.”
Kata panitia tapi Dae Hae tak juga naik ke atas panggung.
Soo Hoo terlihat sudah tak tertarik dan ingin pergi,
terdengar suara seorang wanita naik keatas panggung, Semua tertawa melihat Bo
Nui yang memakai kepala boneka naik keatas panggung. Soo Hoo kembali duduk
melihat penampilan yang aneh, Bo Nui pun memperkenalka diri dari Daebak Soft.
“Apa anda Tn. Won Dae Hae? Apa yang anda kerjakan sekarang?” tanya panitia
“Ini adalah bagian dari presentasi
kami.” Kata Bo Nui, Juri pun mengatakan kalau ini
tidak bertentangan dengan pedoman jadi mereka
harus membiarkannya memulai
presentasi, karena
menyenangkan. Bo Nui pun mengucapkan terimakasih.
Soo Ho kembali menyandarkan badanya di tempat duduknya,
Bo Nui pun siap memulai presentasi, di ruang ganti kostum terlihat note yang
ditulikan Bo Nui “Aku akan
menggunakan topeng rakun dalam 30 menit. Maafkan aku.”
Bo Nui memulai dengan gugup, bertanya Berapa
banyak yang anda ketahui tentang rakun. Soo Hoo
mengeluh kenapa membahas tentang rakun bukan gamesnya, berpikir tempat ini kuis
tentang binatang atau apa.
“Mengenakan topeng ini membuatku menyadari kalau rakun
dapat melihat dunia ini ... Dan
bagaimana orang memperlakukan rakun. Hal-hal yang aku tidak biasanya
lihat mulai
menjadi terlihat setelah saya mengenakan topeng ini. Dan itu membuatku berpikir.” Ucap Bo Nui nampak gugup, Soo Ho mulai malas dan ingin
pergi.
“Bisakah kita membuat orang
menikmati permainan olahraga dengan cara yang sama? Kalian bukan lagi orang yang
mengunjungi kebun binatang, tapi
rakun dikurung di kandang dalam game ini Melihat melalui mata pemain, dan
bermain olahraga dengan tubuh mereka. Ini
adalah "if", game pengalaman oleh Daebak Soft.” Ucap Bo Nui memulai presentasi, Soo Ho kembali tertarik
dan duduk, melihat sliden yang dibuatkan Bo Nui.
[Lihat melalui mata pemain dan
bermain olahraga dengan tubuh mereka.]
[Kalian tidak lagi menonton
mereka bermain, tapi kalian yang bermain sendiri.]
“Kalian bermain IF melalui sudut
pandang orang pertama. Sebagai
contoh, sangat mudah untuk membuat game yang dimainkan sendiri seperti ski. Atau game yang hanya membutuhkan
dua pemain seperti kendo.” Jelas Bo Nui, Soo Ho
seperti bisa membayangkan permainan yang dibuat Bo Nui.
“Namun, olahraga yang membutuhkan
lebih banyak pemain bisa sangat dinamis serta selama kalian fokus pada
karakteristik permainan melalui sudut pandang orang
pertama.” Jelas Bo Nui, Soo Ho masuk kedalam bayanganya games
permainan baseball.
“Aku tahu ada konsol game yang memungkinkan kalian untuk
menikmati olahraga dengan menggunakan sensor gerakan. Namun, kami telah menambahkan
satu hal lagi! Bagaimana
jika kalian bisa menjadi Kim Yuna atau Park Ji Sung?Kalian tidak hanya dapat
bermain olahraga melalui perspektif mereka tetapi juga hidup mereka melalui
perspektif dari para atlet bintang.” Jelas Bo
Nui
Soo Ho tersenyum memberikan lingkaran dikertasnya, dari
matanya bisa membayangkan “Virtual reality” dengan pemainan games yang tampak nyata. Bo Nui pun menyelesaikan presentasi IF,
permainan pengalaman olahraga oleh Daebak Soft lalu
mengucapkan terimakasih, semua pun memberikan tepuk tangan. Bo Nui akhirnya
membuka topengnya, Soo Hoo melonggo melihat sosok orang yang dikenalinya ada
diatas panggung.
“Sebenarnya, Tn. Won seharusnya di sini ... untuk presentasi. Namun, aku bicara di tempatnya
karena ia memiliki keadaan darurat. Aku
Shim Bo Nui, seorang karyawan dari Daebak Soft.”
Ucap Bo Nui membuka kepala rakunnya.
Soo Ho mengingat nama Bo Nui yang dikenalnya, pikiran
kembali saat Dal Nim memperlihatkan nama temanya di ponselnya kalau tidak
akan menelepon jika salah
satu komplotan, nama Shim Bo Nui mulai diulang-ulang dalam
telinga Bo Nui.
Diatas kepala Soo Ho dengan mulut melonggo, seperti
memberikan rumus persamaan [wanita
cleaning service = kelinci = gadis pemabuk = Dan
presentasi rakun adalah orang yang sama.
“Aku
tahu itu melanggar aturan jika orang lain yang berdiri untuk presentasi. Namun, Aku
pikir itu sia-sia. Aku berusaha keras untuk merancang game ini. Terima
kasih atas waktu kalian.” Ucap Bo Nui nampak pasrah. Soo Ho menatap Bo Nui nampak masih terlihat
tak percaya.
Bo Nui keluar ruangan sambil membawa kepala rakun, Soo Ho
sudah berdiri dibelakanganya memanggil namanya. Bo Nui pun menengok, Soo Ho
menyakinkan kalau Bo Nui adalah kelinci di demonstrasi, Bo Nui berpikir Soo Ho itu menyiksa Dal Nim untuk
menemukanya.
“Aku benar-benar bukan mata-mata
industri. Dan Juga, aku
tidak memiliki kekuatan untuk berbicara denganmu sekarang.” Ucap Bo Nui akan pergi.
“Kau bertindak mencurigakan.” Kata Soo Ho, Bo Nui mengerti lalu meminta maaf
“Aku kira kau sangat mencintai
binatang Atau
lebih seperti obsesi?Seekor kelinci. “ ucap Soo
Ho, teringat kejadian sebelumnya bertemu saat Bo Nui mengunakan kostum kelinci.
Soo Ho mengatakan Seekor
beruang, sebelumnya dijalan Bo Nui duduk didepan bonek beruang
dan mengajaknya bicara. Soo Ho juga melihat
sekarang Seekor rakun dan harimau, sebelumnya ia Bo Nui bertanya apakah lahir ditahun
macan pada semua pohon yang ada didepanya.
“Bagaimana dengan beruang dan harimau? Apa kau menemukan harimaumu?” tanya Soo Ho, Bo Nui heran Soo Ho bisa tahu.
“Apa kau ingat apa yang terjadi
hari itu? Aku tidak
memintamu untuk bersyukur.” Ucap Soo Ho, Bo Nui
mengingat saat muntah di depan tiang listrik lalu berusaha menyadarkan
pengelihatanya kalau ia muntah didepan seseorang.
“Aku tidak meminta untuk minta
maaf.” Kata Soo Ho, Bo Nui berpura-pura tak mengerti yang
dibicarakanya.
“Apa kau tidak ingat apa yang sudah kau lakukan padaku ketika mabuk?” ucap Soo Ho, Bo Nui mengaku tak ingin dan buru-buru
pergi karena ada rencana lain. Soo Ho berteriak memanggilnya merasa kaalu Bo
Nui pasti mengingatnya.
Bo Nui keluar gedung dengan panik bertanya-tanya Mengapa ia harus memberikan presentasi, semakin yakin kalau Hidupnya penuh penyesalan. Dae Hae baru datang dengan nafas terengah-engah setelah
berlari, Bo Nui bertanya kemana saja Dae Hae.
“Aku tertidur di sauna. Bagaimana hasilnya? Apa kau
memberikan presentasi?” ucap Dae Hae
“Ya, aku melakukannya dan memakai ini selama presentasi.” Kata Bo Nui menunjukan kepala rakun
“Apa kau melakukan pekerjaan yang
baik? Aku tahu kau bisa. Aku akan tergagap sepanjang waktu. Kau melakukan
pekerjaan yang hebat, kan? ” Ucap Dae Hae,
“Seperti yang aku katakan, tidak
mungkin untuk menyelesaikannya dalam satu hari.”
Kata Bo Nui
Dae Hae masi yakin semuanya akan berhasil lalu meminta
maaf karena BO Nui harus
melewatkan pekerjaan paruh waktunya
untuk ini. Bo Nui pikir tak perlu dipikirkan
karena akan
mencari sesuatu yang lain dan juga memberitahu masih
menyimpan surat mobilnya jadi Dae Hae bisa mengambilnya ketika sudah memiliki
uang, setelah itu pamit pergi, tapi sebelum itu meminta agar Dae Hae
mengembalikan kepala boneka yang dipinjam pada ruang kostum.
Gun Wook memindahkan barang-barangnya ke dalam apartment,
Bo Nui baru pulang dan akan masuk rumah. Gun Wook sengaja berdiri agar Bo Nui
bisa mengenalinya tapi Bo Nui berlalu saja. Akhirnya Gun Wook memanggilnya, Bo
Nui tampak binggung berpikir pria tampan didepanya sedang memanggil orang
dibelakangnya, tapi tak ada orang.
Lalu ia bertanya ada apa memanggilnya, Gun Wook hanya memperlihatkan
wajahnya agar Bo Nui bisa mengenalinya. Bo Nui binggung lalu melihat ada mobil
box yang membawa barang-barang, akhirnya mengetahui kalau itu tetangga baru
yang pindah dan bertanya dinomor berapa tinggalnya. Gun Wook menyebut nomor
kamarnya 402. Bo Nui pun membungkuk menyapanya lalu pergi seakan tak peduli.
“Apa kau tidak mengenaliku? Kau mungkin telah melihatku di
berita.” Ucap Gun Wook, Bo Nui menatapnya sambil memikirkanya
dan Gun Wook seperti sangat berharap Bo Nui bisa mengenalinya sebagai temanya.
“Apa kau...seorang wartawan? Tapi Kau tidak terlihat seperti itu. Aku tidak menonton berita. Mereka
sering berbicara tentang kejahatan dan Aku
tidak mampu untuk memikul penderitaan orang lain.”
Ucap Bo Nui lalu memberikan semangat lalu pergi. Gun Wook menghela nafas
mendengarnya.
Bo Nui memberikan sebuah lilin pada Gun Wook sebagai hadiah, menurutnya Sangat menyenangkan
memiliki lilin karena cukup
berguna. Gun Wook hanya bisa terdiam melihat lilin ditanganya
merasa tak percaya kalau Bo Nui benar-benar tak mengenalinya.
Soo Ho memikirkan sosok Bo Nui yang ada diatas panggung
saat melepaskan kepala rakunnya, ketukan pintu terdengar Dal Nim datang menemui
atasanya bertanya apa yang sedang dipikirkanya. Soo Ho nampak masih melamun,
Dal Nim pun memanggilnya. Soo Ho pun sadar dari lamunannya, dan langsung
menyebut nama Shim Bo Nui.
“Dia benar-benar bukan mata-mata dan bukan tipe orang yang menjadi
mata-mata yang baik. Dia
bahkan belum bertemu Park Ha Sang dan Go Su Wan,
karena Dia sibuk bekerja paruh waktu untuk melunasi sewa
apartemennya. Dia tidak
bisa datang bahkan jika aku memintanya.” Ucap Dal
Nim menyakinkan atasanya.
“Apa dia bekerja di Daebak Soft?” kata Soo Ho, Dal Nim binggung Soo Ho bisa mengetahuinya
“Apa anda melakukan pemeriksaan latar
belakang pada dirinya?” dugaan Dal Nim, Soo Ho
mengatakan tidak karena menemukannya karena suatu
kejadian.
“Dia tidak bekerja di sana sejak
bosnya kabur tanpa membayarnya. Lalu Dia
mengembangkan perangkat lunak, melakukan penjualan dan melakukan segala
sesuatu.” Jelas Dal Nim
“Dia tampak seperti tidak tahu
bagaimana menyalakan komputer.” Komentar Soo Ho
Dal Nim pikir Soo Ho meminta Bo Nui
untuk membantu mereka, lalu menceritakan Bo
Nui yang tidak bisa lulus tapi mengambil jurusan ilmu
komputer bahkan peringkat atas di kelasnya dan
menerima beasiswa empat tahun.
“Tunggu sebentar. Kapan anda melihat wajahnya? Dia mengenakan kostum kelinci
hari itu.” Ucap Dal Nim binggung.
“Itu terjadi secara tidak sengaja
... secara beberapa kali berturut-turut. Aku hanya melihat sisi aneh dari
dia. Jadi dia
tidak buta komputer? “ kata Soo Ho berusaha
mengalihkan pandangan.
“Apa yang kau bicarakan? Dia hampir menjadi salah satu
dari kami di Zeze Family.” Ucap Dal Nim
Soo Ho tak mengerti maksudnya, Dal Nim menceritakan Bo Nui berhasil
sampai ke babak final pada perekrutan pertama. Soo
Ho menegakan duduknya tak percaya, Dal Nim memberitahu Bo Nui adalah
orang pertama yang memperbaiki bug [Pengganggu Komputer]. Soo Ho melonggo tak percaya mendengarnya.
Flash Back
Spanduk
bertuliskan [2014 Wawancara Rekrutmen Akhir]
beberapa orang duduk dengan dua layar komputer didepanya, Bo Nui termasuk
peserta nampak serius mengerjakan tugasnya. Salah seorang pria nampak menyerah
memilih keluar ruangan, dua wanita lain ikut menyusul merasa sudah tak mampu.
Sampai akhirnya hanya beberapa orang saja yang bertahan termasuk Bo Nui.
Di ruang kontrol melihat dari layar CCTV, Ryang Ha tak
percaya sudah 4 jam melakukan tes itu, Soo Ho menatap layar sambil memainkan
pulpennya.
“Bagaimana mereka dapat berpikir
untuk diterapkan ke Zeze Factory dengan keterampilan? Bagaimana orang bisa menangkap
bug yang kau buat? Menyerah
dengan cepat adalah hal yang bijaksana untuk dilakukan. Coba lihat, Satu
lagi pergi.” Keluh Ryang Ha
“Siapapun dengan IQ 100 atau lebih
tinggi dapat mengatasinya. Mereka
dapat mengatasinya jika mereka mengambil waktu dengan itu dan Mereka harus rajin jika mereka
tidak cerdas.” Kata Soo Ho dengan melipat tangan
didada, Ryang Ha mengatakan kalau anak-anak malang yang melakukan itu.
“Apa mereka tahu? Jenius, Je Soo
Ho, yang mereka sembah ... sebenarnya
orang brengsek, aku yakin Mereka
mungkin tidak tahu.” Ucap Ryang Ha, Soo Ho pun
mematikan layar merasa meraka harus menyerah saja., karena Tidak
ada yan bisa mereka dipekerjakan.
“Ini rekrutmen terbuka pertama
kita, Mari kita menunggu sedikit lebih
lama.” Ucap Ryang Ha kembali menyalakan layar monitor
“Tidak ada satu orang pun yang
akan dipekerjakan.” Ucap Soo Ho terlihat lelah kembali mematikanya.
Dae Kwon tiba-tiba masuk ruanga memberitahu ada Pelamar
memecahkan itu. Ryang Ha bertanya siapa yang
melakukanya lalu keluar dari ruangan. Semua peserta sampai berkumpul dimeja,
Ryang Ha datang ingin menemui siapa yang berhasil memecahkannya,
tapi tak ada seseorang pun duduk didepan layar.
Soo Ho bertanya siapa yang duduk disana, semua tak ada
yang mengaku. Soo Ho berpikir orang itu sudah pergi, si peserta yang di samping
Bo Nui membernarka kalau orang itu pergi. Ryang Ha menjerit mendengarnya,
karena orang itu malah pergi setelah memecahkanya. Soo Ho melihat dilayar kalau
ada tulisan “Welcome to Zeze” karena berhasil menyelesaikan bug yang dibuatnya.
Soo Ho terdiam memikirkan kejadian tahun lalu yang
seharusnya bisa merekrut Bo Nui karena berhasil memecahka Bug yang dibuatnya,
lalu melihat profile Bo Nui yang lahir tahun 1991.
Ponsel Bo Nui bergetar tapi tak ada yang mengangkat
bahkan rumahnya nampak kosong, ternyata Bo Nui sedang ada diatap menyalakan
lilin dan berdoa sambil menyatukan keduanya tanganya.
“Semua roh-roh di langit. Aku tahu bahwa keberuntungan
tidak ada dalam hidupku. Aku
tahu seharusnya tidak mengharapkan untuk menjadi beruntung. Aku bodoh untuk mendapatkan
harapanku sekali lagi. Mohon,
maafkan aku.” Ucap Bo Nui
“Aku akan bangun dari mimpi
bodohku dan melakukan seperti yang kau katakan. Kirimkan aku harimau. Tidak apa-apa bahkan jika aku
tidak bisa menyingkirkan semua kemalangan dalam hidupku. Kumohon, selamatkan hidup Bo Ra. Jika kau dapat membuat Bo Ra sadar, Aku akan baik-baik saja bahkan
tanpa melihat lagi.” Kata Bo Nui penuh
pengharapan lalu mendengar suara ketukan pintu rumahnya.
Ternyata Gun Wook terus menekan dan menyalakan bel
rumahnya, Bo Nui tak mengenali Gun Wook bertanya siapa yang datang ke rumahnya.
Gun Wook memperkenalakan diri sebagai tetangga sebelahnya. Bo Nui langsung
masuk rumah tanpa bicara.
Gun Wook bertanya apakah Bo Nui memiliki Palu, Bo Nui
menjawab dengan menutup pintunya dengan keras. Gun Wook mengeluh Bo Nui
itu berubah
menjadi gadis pemarah. Pintu Bo Nui kembali
terbuka, dengan mengulurkan tangannya memberikan palu, meminta agar Hati-hati
memakainya. Gun Wook tersenyum dan berterimakasih. Bo Nui
kembali menutup pintu dengan membantingnya.
Gun Wook memalu paku untuk mengantungkan foto keluarganya
di dinding, sambil berbicara sendiri kalau ia saja bisa mengenali
wajahnya semakin melihatnya.
“Ngomong-ngomong, bagaimana bisa dia tidak
mengenaliku? Aku
cutie-pie, Geon Uk.” Keluh Gun Wook dan kembali
memakunya tapi yang terjadi tanganya malah kena palu.
Ia pun kembali mengedor pintu dengan mengisap jarinya
yang berdarah, Bo Nui menyuruh untuk meninggalkannya di depan
pintu. Gun Wook mengeluh Bo Nui bahkan
tidak mau membukakan pintu untuknya, lalu
berteriak meminta untuk meminjam plesternya.
“Apa kau terluka? Aku sudah bilang untuk
berhati-hati!”ucap Bo Nui panik membuka pintunya lalu
mengambil palu dan kembali menutup pintu. Gun Wook pun memilih untuk pergi,
tiba-tiba Bo Nui kembali memanggilnya.
“Ulurkan tanganmu.” Kata Bo Nui, Gun Wook tersenyum mengulurkan tanganya, lalu
Bo Nui memasangkan plester di jari telunjuk, mata Gun Wook terus menatap Bo Nui
tanpa berkedip.
Flash Back
Waktu kecil Bo Nui meminta untuk mengulurkan tanganya, Bo
Nui pun memasangkan plester di jari telunjuknya lalu meniupnya, setelah itu
menanyakan apakah keadaanya akan baik-baik saja. Gun Wook mengangguk dengan
wajahnya yang masih basar karena menangis, Bo Nui pun menghapus air matanya
dengan senyumanya.
Bo Nui selesai memasangkan plester berpesan agar Gun Wook
harus hati-hati. Gun Wook
menatapnya, Bo Nui mengatakan Gun Wook harus
ekstra hati-hati karena
tinggal di sebelah.
“Aku tidak seharusnya bicara atau
membuka pintu untuk orang asing dan tidak
bisa meminjamkan sesuatu kepada orang asing.” Cerita Bo
Nui
“Mereka mengatakan tetangga seperti
keluargamu.” Kata Gun Wook
“Tidak ada yang berpikir seperti
itu hari ini. Lagi
pula, jika kau butuh sesuatu dari sekarang, minta tetangga lain atau beli
saja.” Ucap Bo Nui lalu kembali masuk ke dalam rumahnya.
Gun Wook menahan pintu sebelum tertutup, Bo Nui bertanya
ada apa. Gun Wook langsung mengajak Bo Nui untuk pergi
keluar untuk makan. Bo Nui binggung, Gun Wook
mengatakan Bo Nui sudah membuka pintu untuknya meminjamkan palu dan memakainya
plesternya padahal sebelumnya tidak pernah melakukan hal-hal
seperti itu jadi akan
mentraktirmu sebagai ucapkan terima kasih atas bantuanmu.
“Terima kasih atas tawaran itu.
Aku hanya akan menerima isyarat tersebut. Aku terlalu sibuk hari ini.” ucap Bo Nui kembali ingin menutupnya, Gun Wook kembali
menahanya
“Tidak peduli seberapa sibuknya
dirimu, kau harus makan, kan?” kata Gun Wook mulai
kesal
“Jangan menganggap kebaikanku
hanya untuk menggoda. Kau
harus menghormati preferensi tetanggamu. Hari-hari ini, orang tidak suka
dekat dengan tetangga mereka.” Kata Bo Nui kembali
menutup pintunya
Gun Wook menariknya dengan keras sampai akhirnya Bo Nui
keluar dari rumahnya sampai keluar dari rumahnya dan terpental ke jendela. Bo
Nui mengeluh apa yang terjadi dengannya hari ini. Gun Wook mengaku sebenarnya cukup terkenal berpikir Bo Nui itu mungkin
menyesal nanti.
“Hidupku sudah penuh penyesalan. Apa kau terkenal atau tidak, aku
tidak tertarik sama sekali kecuali
jika kau lahir pada tahun harimau.” Ucap Bo
Nui kembali masuk
“Bagaimana jika aku itu lahir ditahun macan?” ucap Gun Wook menahanya, Bo Nui membuka pintunya
bertanya apakah shionya itu Macan.
“Jika ya, apa kau akan pergi keluar untuk makan
denganku?” ucap Gun Wook, Bo Nui langsung
mengatakan Tentu saja!
“Mari kita pergi makan. Aku pikir
aku memenuhi syarat.”kata Gun Wook yakin,
Bo Nui bener-benar tak percaya kalau shionya itu benar-benar
harimau lalu bertanya kapan dan berpikir kalau mereka pergi
sekarang saja karena merasa Gun Wook harus membalas kebaikan
sesegera mungkin. Gun Woo pikr harus
membongkar dan mengatur barang-barangnya
hari ini dan mengusulkan besok dan bertanya kapan Bo Nui libur.
Bo Nui meras Gun Wook tak perlu mengkhawatir tentang itu.
“Aku tidak akan pergi bekerja sama
sekali dan akan tinggal di rumah sepanjang hari, jadi kita bisa pergi keluar untuk
makan malam atau makan siang. Apa
makan siang aneh?” ucap Bo Nui
“Mari kita pergi makan malam
besok. Kau akan
terkejut.” Kata Gun Wook dengan senyuman mengoda,
Bo Nui pun setuju.
Gun Wook meninggalkannya, Bo Nui pun berpesan agar Gun
Wook tak lupa membawa kartu
identitas lalu kembali menutup pintu sambil
membanting pintunya. Gun Wook hanya bisa terdiam melihat sikap Bo Nui langsung
berubah.
“Ya ampun!!! Kau mengirim harimau ke
sebelahku. Jangan
terlalu terkejut dan lari!!!” ucap Bo Nu berbicara
pada tempat berdoanya
Gun Wook memberikan pelatihan pada anak-anak kecil yang
berlatih tenis, Sul Hee berbicara pada wartawan untuk memberitahu
kapan artikel tersebut siap. Beberapa wartawan mengambil foto Gun Wook yang
mengajarkan service yang benar pada anak perempuan. Sul Hee pun menatap Gun
Wook yang nampak serius mengajak anak-anak berlatih.
“Di mana kau tinggal sekarang?” tanya Sul Hee mendatangi Gun Wook,
“Apa Kau tidak berpikir aku akan
mencari tahu apa kau check-out dari hotel?” ucap Sul
Hee duduk disampingnya, Gun Wook tak
percaya Sul Hee bisa mengetahuinya.
“Mengapa kau benar-benar menjadi
seperti ini? Kau
menjatuhkan bom padaku dan bahkan lari.” Keluh Sul
Hee
“Tinggal di sebuah hotel tidak
menyenangkan. Aku
kembali Korea setelah tinggal di luar negeri begitu lama Biarkan aku bersenang-senang.” Kata Gun Wook
“Kau biasanya membenci setiap kali
aku mengatakan apapun tentang Korea. Aku tahu itu dan Aku pikir itu aneh kalau kau
menerima sponsor.” Ucap Sul Hee penasaran
Gun Wook meminta Sul Hee melihat hari ini karena Semua
penggemar akan gila kepadanya, menurutnya Seandainya
tahu betapa populernya di Korea maka akan
berkunjung sejak lama lalu beranjak pergi. Sul Hee
berteriak meminta Gun Wook memberitahu dimana tempatnya tinggal karena tahu Gun
Wook tidak tahu siapa pun di Seoul lalu ia menduga sesuatu.
“Aku sudah meluncurkan perahu di
laut.” Kata Gun Wook, Sul Hee makin penasaran tempat apa itu.
“Ini bekerja lebih baik daripada
yang aku harapkan.” Ucap Gun Woo.
“Hei, kau tidak bisa hidup di
tempat seperti itu, Kau Gary
Choi jadi tidak mungkin” kata Sul Hee panik mendekati Gun
Wook
“Aku sudah pergi selama 15 tahun dan kembali ke Korea setelah pergi
selama 15 tahun. Berikan
aku waktu. Aku tidak akan menimbulkan masalah. Beri aku waktu dua bulan, oke?” kata Gun Wook sambil berjalan lalu melemparkan bola
pada Sul Hee
Sul Hee menangkapnya, Gun Wook mengartikan kalau itu
menganggap jawabnya adalah “ya”. Sul Hee mengeluh tak bisa membedakan apakah
Gun Wook itubercanda atau serius sekarang, sambil berjalan ke parkiran Sul Hee menelp agensi yang ada di amerika
kalu Gun Wook akan ada di Korea selama dua
bulan dan menyakinkan kalau Gun Wook hanya bisa
beristirahat saja.
Bo Nui memakai lipstiknya dan juga sudah me-rool
rambutnya, lalu mengeluh tak tahu apapun karena tidak
pernah berkencan dengan seorang pria sebelumnya
sambil memilih bajunya, akhirnya ia teringat dengan warna keberuntungan pada
ramalan di ponselnya.
Saat akan melihatnya Dal Nim menelp, Bo Nui dengan cepat
mengangkatnya meminta maaf tak bisa mengajaknya bicara harus
mengurus sesuatu yang mendesak dan akan
meneleponmu lagi nanti. Baru saja akan melihat
kembali ponselnya, Bo Nui menerima telp kembali dari nomor yang tak dikenal.
Ia berpikir kalau itu orang yang menawarkan asuransi atau
kartu kredit, lau mengangkatnya dan berkata kalau tak tertarik. Ponselnya
kembali berbunyi, Bo Nui kembali mengangkat dan menolaknya. Ponselnya terus
berdering, Bo Nui berteriak kalau tak akan mengubah jawabanya lalu melihat
ramalan kalau warna keberuntungannya hari ini adalah Pink dan mencari dressnya
berwarna pink.
Terdengar bunyi suara bel rumahnya, Bo Nui bertanya-tanya
siapa yang datang sekarang dalam pikiranya Gun Wook sudah datang dengan wajah
tampannya membawaka sebuket bunga untuknya, lalu menyadarkan kembali dalam
khayalanya.
Dengan wajah berdebar membuka pintu rumahnya, memberitahu kalau belum siap, bukan Gun Wook
tapi Soo Ho yang berdiri didepan rumahnya. Soo Ho kaget melihat dandan Bo Nui
yang berbeda dan terlihat berlebihan. Bo Nui bertanya kenapa Soo Ho ada didepan
rumahnya. Soo Ho mengatakan tidak bisa menelponnya tidak peduli apa yang sudah di lakukan berkali-kali, Bo Nui kaget ternyata Soo Ho yang
menelpnya tadi.
“Jadi Kau memiliki nomor dan alamatku? Aku
benar-benar bukan mata-mata industri! Tentang
yang terjadi terakhir kali ... Sebenarnya,
aku ingat. Aku juga
tahu bahwa kau marah karena aku membawamu dalam kesulitan Tapi apa tidak keterlaluan untuk
datang ke tempatku?” ucap Bo Nui berusaha
menjelaskan segela kesalahpahaman
“Pertama, aku mendapat nomor dan
alamat dari formulir aplikasimu. Kedua,
memang benar bahwa kau telah membuatku dalam kesulitan Tapi aku di sini bukan untuk
meminta maaf padamu. Seberapa
jauh kau masuk dengan IF?” kata Soo Ho, Bo Nui
binggung tiba-tiba Soo Ho menanyakan tentang IF.
Gun Wook menyetir mobilnya dan terlihat sangat rapih
dengan memeriksa giginya yang bersih dan nampak penuh semangat karena akan makan
malam dengan Bo Nui, teman masa kecilnya. Lalu ia mampir lebih dulu ke toko
bunga untuk membeli sebuket bunga untuk Bo Nui.
Di rumah
Soo Ho bertanya apakah Bo Nui memiliki
investor. Bo Nui mengatakan tidak, Soo Ho bertanya apakah Bon Nui memutuskan
pada platform, Bo Nui mengatakan tidak. Soo Ho
mengatakan akan
menawarkan 300,000 dolar dan 1 persen insentif dan
meminta pendapatnya, Bo Nui bingung, Soo Ho pikir ingin Bo Nui meminta lebih bayaran insentif.
“Apa
kau mengatakan kau ingin membeli IF?” ucap Bo
Nui, Soo Ho membenarkan, Bo Nui bertanya alasannya.
“Kita tidak bisa membuat
kesepakatan bisnis di sini. Mari
kita bicara di tempat lain.” Kata Soo Ho
“Tidak! Aku hanya seorang karyawan. Kau
harus berbicara dengan bosku tentang hal itu. Aku memiliki pertemuan yang
sangat penting sekarang. Aku
minta maaf.” Ucap Bo Nui ingin menutup pintunya, Soo
Ho menahan pintunya dengan kaki dan menariknya.
“Aku tidak bisa menemui bosmu
tidak peduli apa yang sudah aku lakukan .Aku
mencoba di hp, telepon rumah dan email tapi tidak ada jawaban.” Kata Soo Ho
“Dia diburu oleh kreditor, jadi ia
tidak menjawab nomor aneh.” Jelas Bo Nui, Soo Ho
pun meminta agar Bo Nui yang memanggilnya.
“Dia tidak menjawab panggilanku bahkan bosku juga berutang padaku.” Ucap Bo Nui
Soo Ho merasa semua ini kacau, Bo Nui tahu memberitahu
sudah punya janji yang sangat penting dan akan menelpnya nanti sambil meminta maaf ingin
menutup pintunya. Soo Ho bisa menarik dan menganjal pintu meminta Bo Nui untuk
memutuskannya mau atau tidak. Bo Nui menghela nafas.
Gun Wook turun dari mobil dengan sebuket bunga ditanganya.
Sementara Soo Ho akan memberitahukan sejujurnya kalau ia tidak bisa percaya salah satu
dari merek berdua jadi meminta memkirkan, kalau Bo Nui tidak
mau bergabung dengan Zeze,mengapa Bo Nui harus
menghabiskan waktu untuk memecahkan bugnya
“Jika kau tidak akan menjualnya,
mengapa kau memberikan presentasi? Ini
di luar pemahamanku. Jadi bagaimana aku bisa mempercayaimu?” ucap Soo Hoo dengan Bo Nui yang melihat kesana kemari
takut Gun Wook datang.
“Kurasa kau itu bos, jadi kau tidak tahu
bagaimana kelanjutannya. Bahkan
pelamar mengevaluasi perusahaan. Apa
aku bergabung dengan perusahaan atau tidak terserah padaku, Aku hanya memilih untuk tidak
bergabung dengan Zeze. Itu saja.” Ucap Bo
Nui dengan terus menatap ke ujung lorong,
“Jadi di Zeze ... Kau memilih untuk tidak
bergabung, dan kau
memilih untuk bergabung dengan Daebak
Soft.” Kata Soo Ho gugup merasa tak percaya, Bo Nui pikir bisa
jadi dan bisa diartikan seperti itu.
“Apa kau membayar 100,000 dolar
atau satu juta dolar,Daebak Soft mau menjual IF atau tidak.”ucap Bo Nui lalu mendengar suara orang bersiul sambil
menaiki tangga. Gun Wook dengan bahagia siap untuk menjemput Bo Nui.
Soo Ho meminta Bo Nui untuk segera menelp bosnya untuk memutuskan apa akan menjual IF atau tidak., Bo Nui langsung menarik Soo Ho masuk kerumah dan
menutup pintunya. Soo Ho ingin keluar, Bo Nui langsung menutup mulutnya dan
mendorongnya ke dinding, Soo Ho nampak panik Bo Nui tepat ada didepanya.
Gun Wook akhirnya sampai didepan rumah Bo Nui sambil
mengetuk pintu memberitahu kalau ia sudah datang. Bo Nui terus menutup mulut
Soo Ho agar tak bersuara, Soo Ho kebingungan karena Bo Nui dengan jarak yang
sangat dekat menutup mulutnya.
[Malam itu]
Bo Nui berjalan pulang sambil mengendong boneka
beruangnya, Soo Ho pun menuntun sepedanya melihat Bo Nui yang berjalan sendirian
karena mabuk. Bo Nui merasa kalau tubuhnya merasa berat akhirnya duduk lebih dulu sambil bersandar di boneka beruangnya.
Soo Ho terus mengikutinya seperti ingin memastikan Bo Nui sampai rumah dengan
selamat.
Didepan apartement, Bo Nui merangkak menaiki tangga
sambil menaruh bonekanya didepan pintu. Ia melepaskan sepatunya lalu berbaring
disamping boneka seperti berpikir sudah sampai rumahnya.
“Aku tidak bisa melakukannya lagi. Aku selesai memenuhi tugas ... sebagai anggota masyarakat.” Kata Soo Ho lalu menaruh sepatu Bo Nui dan akan
membiarkan tidur didepan pintu.
Tapi akhirnya Soo Ho mengendong Bo Nui sampai ke dalam
rumah dan membantingnya di sofa depan TV, Bo Nui mengeluh kesakitan. Soo Ho bertanya-tanya siapa sebenarnya gadis
itu dan akan pergi, tapi Bo Nui tiba-tiba malah bangun dan membuatnya sangat
kaget, tapi akhirnya Bo Nui kembali tertidur.
“Harimau tampan ... Di mana kau?” ucap Bo Nui seperti sedang mengingau.
“Mengapa kau ... Mencari
macan pada jam ini? “ kata Soo Ho sambil memasangkan selimut
Bo Nui tiba-tiba bangun dan langsung mengalungkan
tanganya dan mengatakan Soo Ho itu macan, Soo Ho melotot kaget tampak tubuhnya
kaku, Bo Nui bertanya mau kemana. Soo Ho menatap Bo Nui tanpa bisa berbuat
apa-apa, Bo Nui mengatakan tidak akan membiarkannya pergi lalu kembali berbaring. Soo Ho sedikit bernafas lega,
tapi Bo Nui tiba-tiba bangun dan langsung menciumnya. Mata Soo Ho benar-benar
melotot karena Bo Nui tiba-tiba menciumnya. Bunyi gemerincing pun terdengar
seperti tanda membawa kebaikan.
bersambung ke episode 3
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Di lanjut ya chinguu....
BalasHapusYeayy,.ada yg buat sinopsisnya,.gomawo,.sy smpt nontn ep.1 dan yg dipikiran saya kemudian adalh drama entertainer,.2 couple favorit sy di KMHM dan Replay88 dikedua drama ini bertukar,. Mngkn itu yg mmbuat saya sulit meliht cemistry mereka dgn psngan skrng,.saya susah move on dari sblmnya,hehehe,.
BalasHapusdaebak...hwang jung eum oennie emang keren. Chems antara tokoh utamanya dapet klo menurutq cm klo di entertainer kyknya kurang. Mungkin krn fokus di lucky romance ini emang romcom kalii ya
BalasHapusMbak deedee makasih ya udh repot2 ngerecap ni drama. I love this drama