Di caffe Mama
Geu Rin memakan semangkuk patbisung lalu mengungkapkan
rasanya yang sangat lezat. Suk Ho
menatapnya lalu mengaku ingin menanyakan sesuatu. Geu Rin bertanya apa yang ingin ditanyakan. Suk Ho ingin tahu bagaimana bisa Geu Rin bisa menjadi keluarga dengan Ha Nul.
“Ayah Ha Neul dan ayahku adalah
teman baik. Ayahku
meninggal karena suatu penyakit Setelah
beberapa tahun, ibuku juga meninggal. Itu
terjadi ketika aku masih di kelas tujuh. Aku harus pergi dan tinggal
bersama bibiku. Tapi
ayah Ha Nul dating dan
memintaku untuk menjadi putrinya. Jadi
aku pergi bersamanya ke rumah Ha Nul, begitulah
ceritanya sampai kami berakhir di sini.” Cerita Geu
Rin yang membuat Suk Ho bisa mengangguk-angguk mengerti.
“Apa sebenarnya payung hijaumu? Saat itu... ketika merasa berat menjadi kepala rumah
tangga, apa itu
payung hijaumu?” kata Suk Ho
“Setelah aku menangis, maka aku merasa lebih baik.Setelah
aku menangis meraung-raung di mana tidak ada yang bisa melihatku, maka Aku merasa berenergi.” Ungkap Geu Rin
“Hubungi aku jika mungkin kau
ingin menangis lagi. Aku
akan ke sana bersamamu, sangat Menyedihkan
jika menangis sendirian. Aku
mungkin bukan payung untukmu,tapi
aku akan menemanimu.” Kata Suk Ho seperti
mengungkapkan rasa perhatian pada Geu Rin,
“Aku sudah lama ingin mengatakan
ini sejak di rumah sakit, kau membuatku merasa aman.” Balas Geu Rin juga mengungkapkanya. Keduanya saling
menatap sambil tersenyum.
Geu Rin berjalan pulang lalu memberikan payungnya agar
Suk Ho memakainya karena sudah dekat rumah jadi mungkin nanti dijalan akan
turun hujan lagi. Suk Ho pun menerimanya lalu menyuruh Geu Rin segera masuk dan
memuji sudah berkerja sangat baik hari ini.
“Seharusnya aku mengambil mobil
dari kantor dan mengantarmu. Kau
lelah hari ini, jadi naiklah taksi pulang. Jangan naik bus.” Pesan Geu Rin khawatir
“Kau ini cerewet sekali.” Ejek Suk Ho, Geu Rin malah tersenyum mendengarnya. Suk
Ho menyuruh Geu Rin untuk cepat masuk, Geu Rin pun berjalan pulang dan Suk Ho
juga mengambil jalan sebaliknya.
Keduanya sama-sama saling membalikan badan dan
melambaikan tanganya, seperti tak ingin cepat berpisah. Suk Ho menyuruh Geu Rin
untuk cepat masuk, Geu Rin pun berjalan ke dekat rumahnya. Suk Ho terus
menatapnya melihat payung pemberian Geu Rin ditanganya, sambil memutarnya lalu
berjalan pulang.
Geu Rin tak bisa menutupi rasa bahagianya, lalu melihat
Ha Nul yang baru pulang dan memanggilnya. Ha Nul menengok dengan wajah sedih
karena melihat Geu Rin yang berjalan dengan Suk Ho mengunakan payung
bersama-sama. Geu Rin melihat Ha Nul nampak pucat langsung berlari dengan wajah
panik.
“Apakah kau kehujanan? Kenapa kau tidak membawa payung? Bagaimana
jika kau sakit lagi?” ucap Geu Rin panik, Ha Nul menatap sedih Geu Rin.
“Aku tidak punya payung.” Kata Ha Nul, Keduanya saling menatap cukup lama lalu Ha
Nul mengajak untuk cepat masuk
“Aku menyuruhmu untuk
beristirahat. Kenapa kau keluar? Ayo kita masuk dan berganti
pakaian.” Ucap Geu Rin dengan menuntun Ha Nul untuk masuk rumah.
Suk Ho pulang kerumah dan menaruh payung didepan pintu,
lalu matanya kembali menatap payung hijau milik Geu Rin dan membuka payungnya.
Man Shik menyapa Suk Ho yang baru pulang di depan pintu, lalu mulutnya kembali
mengomel melihat Suk Ho yang membuka payung di rumah karena membuat lantainya itu
jadi basah.
“Kenapa kau membuka payungnya didalam rumah?” keluh Man Shik
“Aku perlu mengeringkannya dan tidak ingin payungnya berkarat.” Ucap Suk Ho tetap membuka payung didalam rumah.
“Sejak kapan kau peduli tentang
hal itu?” umpat Man Shik kesal, Suk Ho pun menatap payung Geu Rin
dengan senyuman lebar.
“Aku lihat Suasana hatimu sedang baik.
Apakah ada sesuatu yang baik yang terjadi?” Kata Man
Shik ,Suk Ho hanya tersenyum lalu menatap Man Shik penuh arti dan mengajakan
untuk mengikutinya sekarang.
Man Shik tersenyum bertanya bagaimana pendapatnya,
menurutnya itu bagus. Suk Ho melihat lembaran dikertasnya sebuah pria yang
mengunakan jas hujan dan payung saat hujan turun. Man Shik pikir seharusnya
membuat payung yang lebih besar agar tak basah karena tak suka dengan hujan.
“Kau tidak memiliki masalah dan akan baik-baik saja. Selain itu Kau tidak perlu menikah.” Komentar Suk Ho ternyata memang dirinya yang aneh.
“Bukankah kau sudah mendapatkan
tempat?” kata Man Shik, Suk Ho tak menjawabnya menyuruh Man Shik
naik ke kamarnya karena ia akan tidur.
“Pergi ke ibumu atau kemanapun” jerit Man Shik kesal diusir dirumahnya
sendiri.
“Kau kehabisan shampoo, Pergilah berbelanja.” Ucap Suk Ho, Man Shik menurut dengan menuliskan di
notenya untuk membeli shampo.
Geu Rin membanting tubuhnya dikasur, dengan bertelungkup
dan tersenyum bahagia, mengingat kembali kata-kata Suk Ho “Hubungi
aku jika kau ingin menangis lagi. Aku
akan menemanimu. Aku
mungkin bukan payung, tapi
aku akan menemanimu.”
“Bersamaku berarti menjadi payung. Dasar... Bodoh.” Kata Geu Rin sambil tersenyum-senyum sendirian dan
membaringkan tubuhnya dengan senyuman masih terlihat.
Ha Nul masuk kamar, Kayle sudah ada dikamar mengomel
melihat Ha Nul yang berjalan dalam hujan karena Seharusnya meneleponnya atau membeli payung. Ha Nul beralasan kalau itu tiba-tiba saja hujan saat
sedang berjalan dan waktunya tidak tepat.
“Kita harus menjaga tubuh sekarang, karena Kita memiliki pertunjukan dan
acara TV. Bagaimanapun juga...”
tegas Kayle, Ha Nul mengangguk mengerti, lalu Kayle menunjukan komik yang
dibacanya berjudul (Best Boyfriend)
“Bagaimana jika aku mendapatkan
peran untuk drama romantis seperti ini? Aku yang paling tampan di
Entertainer Band.” Kata Kayle berkhayal sambil
menaruh kepalanya di pundak Ha Nul.
Ha Nul tak membahasnya mengajak Kayle untuk pergi tidur
saja, karena mereka butuh istirahat. Kayle pun masih tetap membaca. Ha Nul
memiringkan tubuhnya seperti orang yang tertidur tapi matanya terbuka kembali
mengingatkan saat ia kehujanan dan Geu Rin berjalan bersama dengan Suk Ho
mengunakan payung, seperti hatinya sangat kecewa.
Reporter Park menedengar dari wartawan lain yang mengatakan
Lee Ji Young adalah orang yang menjebak Jo Ha Nul dan
menduga itu adalah Luna dari Twinkle. Joo Han yang duduk didepanya terlihat
diam, Reporter Park mengingat Insiden
itu bertepatan dengan perpanjangan kontrak Jackson.
“Apakah KTOP dan Lee Ji Young... terlibat dalam insiden itu?” kata Reporter Park menduga.
“Apa yang kau bicarakan? Berhenti
mengarang. Lagipula
kau seorang reporter, Kau seharusnya menulis fakta.” Ucap Joo Han berusaha menyangkal.
“Kau sangat membantu, dan
memberikan rincian mengenai Kasus
Jo Ha Nul, tapi kau bersikap sangat berbeda
sekarang.” Komentar Reporter Park curiga
“Itu karena... kau mengajukan pertanyaan yang
tidak masuk akal. Tolong
jinakkan imajinasi liarmu, dan
kenapa kita tidak pergi ke suatu tempat dan minum nanti?”ajak Joo Han berusaha mengalihkan pembicaran
“Aku seorang reporter, Jadi Aku datang untuk melakukan konfirmasi.” Tegas Reporter Park, Joo Han terlihat agak panik
dimatanya.
Pengacara Ktop memberitahu Sponsor
dari Jinu menuntut
kompensasi menurutnya Tidak ada
jalan keluar dari hal itu dan Yang bisa
mereka lakukan adalah membiarkan
mediator memutuskan
jumlahnya.
“Mereka akan menuntut pengembalian
dana dari
pembayaran yang sudah dilakukan dan
kompensasi atas rusaknya citra mereka. Angkanya
akan menjadi cukup tinggi.” Jelas pengacara Ktop
“Bagaimana dengan pihak Ji Young?” tanya Joon Suk
“Untunglah, itu hanya terbatas pada pendapat
di komunitas online, jadi
belum ada hal lain.” Jelas Pengacara Ktop, Joon
Suk mengangguk-angguk setuju.
Di kantor Manggo
Tuan Byun berharap itu adalah publisitas
untuk alasan yang baik. Tapi
terlepas dari itu, setelah banyaknya usaha dan publisitasnya
terangkat, menurutnya seharusnya mereka bisa
bahagia.
“Kita harus memanfaatkannya dan
membawanya lebih tinggi lagi. Radio,
TV, variety show, sebuah film dokumenter tentang Ha Nul, apa pun yang diperlukan.” Jelas Suk Ho
“Kita perlu mendayung di saat air
sedang pasang. Bagaimana
dengan Ha Nul?” kata Tuan Byun
“Ha Neul dan yang lain menganggap
ini adalah awal bagi mereka dan
sedang bersiap.” Ucap Geu Rin
Suk Ho senang mendengarnya lalu membagi tugas kalau Geu
Rin yang menangani radio dan ia yang
akan menangani bagian TV. Geu Rin
mengerti maka akan mengunjungi semua stasiun radio. Tuan Byun pikir Geu Rin akan
merasa kesepian dan mudah lelah jika pergi sendirian lalu mengusulkan untuk pergi bersama. Suk Ho langsung
menyuruh Geu Rin untuk pergi sendiri saja. Geu Rin pun pamit pergi dan berjanji
akan segera kembali.Tuan Byun
dan Suk Ho pun akhirnya ikut keluar dari kantor.
Min Joo pun kembali ke ruanganya mengurusi berkas-berkas
yang lainnya, terdengar suara orang yang masuk kantor lalu pikir Geu Rin yang
cepat sekali datang, tapi tak ada sahutan. Seorang wanita menuruni tangga di
kantor Manggo, Min Joo pun melihatnya seorang wanita yang tak dikenalnya masuk
ke kantor Manggo.
“Siapa kau?” tanya Min Joo, si wanita pun membungkuk memberikan
hormat.
“Apakah ini agensi yang mewakili
Entertainer Band?” tanya si wanita
“Iya. Apakah kau mencari
seseorang?” balas Min Joo, si wanita nampak
kelihatan binggung mengatakannya.
Ha Nul tersenyum bahagia melihat kotak cincin pasangan
yang sudah dibelinya, Yun Soo masuk kamar mencari Ha Nul, Ha Nul buru-buru
menyembunyikan. Yun Soo tersenyum lalu duduk diatas tempat tidurnya, lalu menduga cincin itu untuk Geu Rin. Ha
Nul menyangkal kalau membeli karena menyukai desainnya.
“Ha Nul... Geu Rin mungkin masih melihat
dirinya sebagai keluarga dan manajermu. Dia mungkin akan bingung jika kau
tiba-tiba melakukan hal ini. Perlahan-lahan
saja, Ajak dia keluar ke suatu tempat
yang bagus.” Kata Yun Soo
“Dia akan mengatakan terlalu sibuk
dengan pekerjaannya.” Ucap Ha Nul binggung
“Kau harus sedikit bertindak. Seperti mengatakan "Semuanya
benar-benar berat bagiku. Aku ingin mencari udara segar." Kenapa kau dan Geu Rin tidak
pergi ke Busan?” saran Yun Soo
Ha Nul langsung mengeleng, Yun Soo meminta maaf mengerti
kalau disana ada kejadian yang tak menyenangkan, lalu mengajak untuk mencari
tempat yang lebih romantis lagi. Ha Nul menegaskan Yun Soo harus menjaga rahasia ini.
Kayle tiba-tiba masuk berteriak menanyakan rahasia apa,
Yun Soo langsung mengatakan tak ada. Kayle mengaku sudah mendengar
semuanya. Ha Nul sempat panik lalu bertanya apa
yang didenganya, Kayle menjawab Untuk menjaga rahasia dan semakin penasaran rahasia apa.
“Masalahnya, aku hanya mengatakan
betapa baiknya kau. Aku
malu kalau kau sampai tahu, jadi menyuruhnya untuk
diam. Jika kau
sampai tahu, kau pasti akan
menceritakannya kepada semua orang. Apakah
kau senang sekarang?” kata Ha Nul, Kayle langsung
memukul pundak Yun Soo dengan bangga.
“akhirnya Kau tahu juga. Aku mencoba untuk memberitahumu
beberapa kali, kalau Aku
seorang humanis yang berhati besar.” Ucap Kayle
bangga.
Yun Soo memegang pundaknya yang tersakit, lalu terdengar
suara Min Joo yang datang, tanganya langsung mendorong Kayle sampai terpental,
dan berlari keluar dari kamar untuk menyambut Min Joo, wajahnya terlihat sangat
bahagia. Kayle kesal merasa kesakitan karena kakinya diinjak, Ha Nul tersenyum
melihat tingkah Yun Soo yang bersemangat hanya dengan mendengar suara Min Joo.
“Aku akan memberitahu sebuah
rahasia kepadamu, Yun Soo
menyukai nona Yeo. Aku 100 persen yakin.” Ucap Kayle
berbisik, Ha Nul terlihat terkejut dengan mulut melonggo
“Bukankah kau yang terakhir
menyadarinya?” ejek Ha Nul yang sudah mengetahu dari
awal, Kayle kali ini yang melonggo.
Sepucuk surat diatas meja, bertuliskan (Untuk Yun Soo) Yun Soo
hanya menatapnya dengan sendu, Kayle dkk juga ikut sedih melihat surat diatas
meja. Jae Hoon datang dengan wajah bahagia menyapa semua anggota bandnya,
menceritakan mendapatkan nilai 100 untuk mata kuliahnya lalu menyadar wajah
semuanya nampak sedih.
“Kenapa semua orang tidak
bersemangat? Apakah
ada sesuatu yang salah lagi?” tanya Jae Hoon panik
mendekati semuanya.
“Yun Soo mendapatkan sesuatu dari
cinta pertamanya.” Kata Kayle tertunduk sedih,
Jae Hoon tak percaya
“Aku tidak tahu kalau ibu dari
Chan Hee adalah cinta pertamamu. Itu
hebat, Kau memiliki anak antara kau dan
cinta pertamamu.” Komentar Min Joo
Jae Hoon mengambil surat diatas meja ingin membacanya,
semua menjerit. Ha Nul langsung mengambil dari tangan Jae Hoon, dengan tatapan
sinis lalu memberikan pada Yun Soo. Jae Hoon pikir mereka harus membukanya agar
tahu isi dari surat itu.
“Apakah kau pikir dia ingin
kembali bersama?” kata Kayle menebak-nebak
“Biarkan saja dia, yang melihat semuanya. Ini berita baru untuk kita, tapi Yun Soo pasti memikirkan
banyak hal di kepalanya. Aku
sudah menyampaikannya kepadamu, jadi aku akan pergi.” Kata Min Joo lalu pamt pergi.
Jae Hoo duduk disamping Yun Soo meminta untuk membukanya
karena Chan Hee
akan segera pulang. Yun Soo mengaku terlalu gugup untuk
membukanya, lalu bertanya pada Ha Nul apakah
memiliki obat untuk penghilang
rasa cemas?
“Lihatlah
kalian berdua. Kenapa
kalian berdua sangat akrab?”ejek Kayle curiga, Ha
Nul tak mau menatap Kayle memilih untuk menatap Yun Soo yang terlihat
benar-benar kebinggungan.,
Ji Young masuk ke ruangan Joo Han melempar koran ke atas
meja, bertanya Bagaimana bsia menjelaskan artikel ini, menurutnya Siapa yang tidak tahu
bahwa nona A adalah aku kecuali jika orang itu bodoh.
“Apakah kau akan mengkhianatiku
seperti yang kau lakukan dengan Jinu?” teriak Ji
Young mara, Joo Han menyuruh Ji Young memelankan suara
“Wartawan ini sudah cukup lama
bersiap untuk menulis tentang Jo Ha Neul. Bahkan jika itu bukan karena Jinu, wartawan ini memiliki banyak
sumber di Busan. Bagaimana
aku bisa menghentikannya?” kata Joo Han merasa tak
bisa berbuat apa-apa.
“Kau harus mengingat ini... Aku tidak akan pergi
dengan tenang seperti Jinu. Aku
tahu tuan Lee adalah orang yang mengerikan dan aku tidak
akan mampu mengalahkan dia, tapi
aku tidak akan mati sendirian.” Tegas Ji Young dengan
mendekatkan pada Joo Han.
Ji Young mengingatkan Joo Han yang bertanya
tentang gantungan kunci lalu mengeluarkan ponsel
dari tasnya, Joo Han melihat video yang memperlihatkan video yang memukul Ha
Nul sampai pingsan.
Flash Back
“Kukira kau tidak peduli tentang
memulai karirmu. Haruskah
aku mengatakan kalau ini adalah rencana yang kau buat untuk memasukan Jinu dalam
masalah dan
mengancam KTOP?” ucap Joo Han memberikan
tawaran
Joo Han memukul Ha
Nul sampai pingsan karena berusaha menyelamatkan Ji Young dari Ji Nu. Ha Nul
masih tergeletak dilantai tak sadarkan diri. Ji Young nampak menangis melihat
Ji Nu. Joo Han sengaja menghapus sidik jarinya lalu memberikan tongkatnya agar
di pegang oleh Ji Young.
“Kenapa kau berdiri saja sekarang?” ucap Joo Han menegurnya. Ji Young
akhirnye menelp polisi dengan mengatakan diserang
secara seksual, tetapi penyerangya ada di tempat.
“Aku sangat takut, jadi memukulnya dengan tongkat.
Kupikir dia kehilangan kesadaran.” Ucap Ji
Young menangis terlihat kebinggunan dan juga ketakutan.
“Sekarang, apakah kau memahami.. apa yang akan terjadi jika kau
mengkhianatiku?” kata Ji Young memberikan
peringatan,
Joo Han menatap Ji Young dengan mata memerah terlihat tak
percaya ternyata bisa membuat semuanya hancur, dengan video itu. Ji Young pun
bisa membuat Joo Han tak berkutik lagi.
Suk Ho dan Man
Shik keluar dari mobil di depan Ktop, Man Shik mengeluh pada Suk Ho yang melakukan
ini padanya. Suk Ho memohon aga Man Shik membantunya sekali ini saja. Man Shik
meminta Suk Ho melepaskan tanganya ketika akan menariknya masuk ke dalam
gedung.
“Kontrakku sudah selesai di sini. Kenapa aku harus kembali ke sana?” ucap Man Shik,
“Alasan Bagiku adalah untuk mengikutimu.”kata Suk Ho
“Aku tidak punya alasan untuk
berada di sini.” Rengek Man Shik kesal
sendiri
“Katakanlah kau berada di sini
untuk menyelesaikan pembayaranmu” ucap Suk
Ho
Man Shik yakin itu akan berakhir
di departemen akuntansi. Suk Ho pikir tak akan
seperti itu karena ia hanya ingin
Man Shik berpihak padanya. Man Shik bertanya mau kemana Suk Ho sebenarnya. Suk
Ho mengatakan akan mengadakan pameran foto. Man Shik binggung, Suk Ho mengajak Man Shik untuk segera
masuk dengan menariknya.
Twinkle sedang berlatih di studio, beberapa anggotanya
nampak ramah melihat kedatangan Suk Ho, sementara Ji Young melirik sinis, Suk
Ho merasa ingat masa lalu yang selalu
mengomel karena tidak melakukan gelombang tubuh dengan benar.
“Apakah kau diizinkan untuk berada
di sini?” tanya anggota Twinkle nampak khawatir. Ji Young ingin
keluar tapi langkahnya terhenti dengan panggilan Suk Ho.
“Luna.... Ini bukan waktunya kau keluar.” Kata Suk Ho lalu mengeluarkan selotip dan menempelkan
foto di dinding kaca.
Anggota Twinkle lainnya melihat deretan foto Ji Young
yang membawa Ji Nu kesebuah taksi dan terlihat Joo Han mengintip dari belakang.
Ji Young langsung menariknya dari dinding, beberapa anggota langsung mengumpat
Ji Young itu benar-benar sampah.
Suk Ho langsung menghalangi Ji Young yang akan keluar
ruangan, Ji Young pun melirik sinis. Suk Ho memberitahu semua member Twinkle
kalau butuh
waktu sendirian dengan Luna. Semua anggota pun
keluar ruangan, Ji Young masih saja melirik sinis pada Suk Ho yang menghalangi
jalanya.
“Aku harus menyelesaikannya
sebelum penjaga keamanan sampai, jadi
dengarkan dengan baik. Kau
melihat apa yang terjadi dengan Jinu, kan? Kau juga tahu tentang sponsornya
yang menuntut kompensasi. Menurutmu
siapa berikutnya?” ucap Suk Ho
“Menurutmu siapa yang akan dibuang
oleh Lee Joon Suk selanjutnya? Kau
seorang gadis yang cerdas, jadi pasti tahu. Jinu memiliki banyak penghasilan, jadi masalah uang
akan bisa diatasi. Tapi Bagaimana
denganmu?” kata Suk Ho. Ji Young akhirnya
tertunduk memikirkanya.
“KTOP akan menuntut kau untuk
kerusakan yang timbul. Karena itu publisitas negatif terhadap
perusahaan dan
hampir membuat twinkle bubar. Aku yakin jumlah
kompensasinya akan besar sekali. Kau
tidak punya cukup simpanan, jadi
rumahmu akan disita. Aku
berbicara dari pengalaman, tapi mereka semua brutal.” Ucap Suk Ho, Ji Young memulai berkaca-kaca dengan mata
memerah.
“Aku tidak akan menyerah seperti
Jinu.” Kata Ji Young yakin
Suk Ho bertanya bagaimana caranya, lalu mengatakan itu
karena Ji Young memiliki
videonya. Ji Young melotot kaget karena Suk Ho mengetahui
kartunya. Suk Ho mengatakan tentang video yang dimilikinya dengan adiknya yang
sengaja merekamnya. Ji Young mulai panik lalu bertanya yang harus dilakukan
sekarang.
“Kenapa kau melakukan ini
kepadaku?” jerit Ji Young histeris
“Kau tidak akan bisa pulih, dengan mengkhianati temanmu. Kau membuat debutmu dengan merayu
bintang top, merekamnya
dan menggunakannya sebagai ancaman. Kau
tidak akan diselamatkan. Kau
sudah membaca artikelnya. Apakah kau
melihat komentarnya?” kata Suk Ho dengan mata
menatap Ji Young yang juga menatapnya.
“Kau sekarang sudah habis.... Hadapi kenyataannya. Maksudku adalah... bahwa setidaknya kau harus
menghindari gugatan. Keluargamu
akan segera diusir... ke
jalanan karena egomu. Lalu Video
itu..... Dengan cara apa kau akan
menggunakannya agar tidak jatuh dan keluar dimedia?” ucap Suk Ho melihat Ji Young tertunduk kebinggungan.
“Berikan kepadaku, Kau tidak bisa mengalahkan KTOP
sendirian. Kau tahu
orang macam apa Joon Suk itu. Aku sedikit tidak sabar.... Aku
akan memberimu waktu sampai tengah malam besok. Jika aku tidak mendengar darimu
sampai saat itu, foto-foto
ini akan menyebar di
internet mulai tengah malam besok dan Namamu
akan bergema di internet. Kurasa
kau akan menjadi pembicaraan di kota lagi, Luna.” Kata
Suk Ho lalu meninggalkan Ji Young sendirian. Ji Young meremas foto ditanganya
sambil menangis.
Tiba-tiba Joo Han berteriak marah saat melihat Suk Ho berjala
akan keluar Ktop. Dengan menunjukan tanganya bertanya apa yang dilakukanya, Suk Ho menegur Suk Ho yang mulai
berbicara secara tidak sopan kepadanya. Joo Han
mulai mencengkramkan baju Suk Ho sangat marah.
“Kenapa kau mempermainkan
orang-orang kita?” teriak Joo Han marah
“Apakah kau berencana untuk
menyimpan foto-foto untuk dirimu sendiri?” ucap Suk
Ho
“Apakah kau mengirim semuanya?”kata Joo Han baru menyadarinya.
“Kau pikir aku tidak mengerti? Aku
bukan pemula Kembali
dalam permainan. Berapa
lama sebelum Joon Suk akan meninggalkanmu?” ucap Suk
Ho
Joo Han makin mencengkram baju Suk Ho menyuruhnya agar
menutup mulutnya. Suk Ho malah makin
menyindirnya bertanya-tanya Kira-kira bagaimana rasa makanan
di penjara dan memberitahu Makanan
di pusat penahanan itu baik-baik
saja lalu mendorong Joo Han untuk melepaskan tangannya.
Diatas meja sudah ada surat yang ditujukan pada Yun Soo
tapi belum juga dibuka. Semua hanya bisa menatapnya saja dan nampak gelisah
kebinggungan, Suk Ho datang melihat semua anak-anaknya nampak tak bersemangat
lalu bertanya apa yang menjadi masalah mereka.
“Kami tidak berlatih. Kenapa kami bisa merencanakan
untuk berlatih dalam situasi ini?” ucap Kayle
kesal, Suk Ho bertanya apa yang terjadi
“Biarkan aku meringkasnya. Pada pukul 01:00 kemarin, seorang
wanita yang diperkirakan adalah ibu
dari Chan Hee mengunjungi
Mango Entertainment. Dia
menghilang setelah meminta nona Yeo menyampaikan surat Yang jelas ditujukan kepada Yun
Soo. Nona Yeo
menyerahkan surat cinta kepadanya, tapi
dia belum membukanya. Dia juga membuat kami menderita. Itu luar biasa.” Cerita Jae Hoon tanpa bernafas
Suk Ho tak percaya kalau Ibu Chan
Hee muncul. Ha Nul memberitahu Yun Soo terlalu gugup untuk
membukanya.Yun Soo bertanya kira-kira apa yang ditulis
oleh mantan istrinya itu dan mengaku merasa gelisah. Suk Ho bertanya keberadaan Chan Hee sekarang, Yun Soo
memberitahu Chan He sedang dibawa main oleh ibu Suk Ho.
“Ini hanya sebuah surat dan membuatku penasaran. Kalau ini membuatku penasaran,
maka...” kata Suk Ho langsung mengambil surat dan membacanya,
Ha Nul dan Yun Soo ingin mencegahnya tapi bisa ditahan
oleh Jae Hoon dan Kayle, bahkan Kayle sampai menjerit gembira memujinya kalau
itu bagi. Ha Nul mengomel pada Suk Ho
yang berani mengambil surat milik Yun Soo. Suk Ho mengatakan Pemeriksaan
sudah selesai dan mengatakan hanya bisa saja.
Kayle berpikir Ibu Chan Hee mengajak Yun Soo untuk
menikah, Jae Hoo berpikir mantan
pacarnya itu ingin hak asuh, Ha Nul
pikir surat itu mengatakan kalau ibu Chan Hee masih mencintainya. Yun Soo membaca suratnya lalu mengatakan mantan
istrinya itu ingin bertemu Chan Hee. Kayle menjerit tak percaya lalu membacanya. "Lama
tidak bertemu. Kau terlihat baik. Chan Hee sudah dewasa.Apakah salah jika aku
ingin melihat Chan Hee?"
“Tentu saja. Hal ini bisa membuat
Chan Hee bingung.” Teriak Jae Hoon tak setuju
“Chan Hee mungkin merindukan
ibunya.” Kata Ha Nul. Yun Soo pun bertanya apa yang harus
dilakukanya sekarang pada Suk Ho
“Yun Soo, pendapatmu adalah yang
terpenting. Apakah
kau gugup? Itu Terlihat
di wajahmu.” Kata Suk Ho
“Ya, perasaanmu sangat jelas Kepada ibu dari Chan Hee dan juga
nona Yeo.” Ucap Kayle.
Jae Hoon mendengarnya ingin bisa menegaskanya pedengarannya,
Suk Hoon pun yang didengar menembaknya itu maksudnya Min Joo, Ha Nul akhirnya
berteriak marah dengan memanggil nama asli Kayle “Lee Bang
Geul.” Suk Ho makin binggung siapa yang nama itu. Jae Hoon
benar-benar tak mengerti sampai membuatnya sakit kepala.
Kayle mengalihkan pembicaraan kalau Yun Soo harus
menemuinya, menurutnta karena berada di Entertainer Band maka Gadis-gadis menyukainya dan merasa yakin wanita itu tidak
akan datang jika masih di band yang tidak dikenal,
menegaskan Seorang pria harus punya uang dan ketenaran.
“Jo Ha Nul dan Lee Bang Geul... yang tidak memiliki semua itu
harus berlatih.” Kata Ha Nul dengan wajah
kesal
“Hei, apa yang kau bicarakan? Aku ini dari Juilliard.” Ucap Kayle menahan tangan Ha Nul yang mengajaknya
pergi.
“Apakah
Lee Bang Geul itu nama julukanmu? Wahh... Itu
bagus, Lee Bang Geul.” Kata Suk Ho dengan nada mengejek, semua tertawa kecuali Yun Soo yang
masih nampak kebingunan.
Suk Ho mengajak Yun Soo untuk minum jus dicafe, lalu
bertanya apakah anak asuhnya itu akan menemui Ibu Chan Hee. Yun Soo mengatakn tidak
tahu. Suk Ho mengaku tidak bisa menyarankan
apapun, karena tidak pernah berkencan dengan
siapapun lalu merasa penasaran Bagaimana
mereka berdua bertemu.
“Aku bertemu dia di pekerjaan
paruh waktuku setelah lulus SMA. Ga
Eun berada di universitas, sementara Aku
bekerja paruh waktu di sore hari dan
berlatih di malam hari. Ayahku
adalah seorang petani di pedesaan. Jadi
aku tinggal jauh dari rumah. Kami
hidup bersama lalu aku tahu dia hamil. Kami berjanji akan memiliki anak,
menikah... dan hidup
bahagia. Kami
pikir semuanya akan berjalan lancer Karena
kami sangat saling mencintai.” Cerita Yun Soo dengan
senyuman sumringah
“Kau bilang itu Cinta?” ucap Suk Ho nampak tak percaya dengan adanya cinta, Yun
Soo mengaku tidak takut untuk bertemu dengannya, tapi...
“Apakah kau takut mungkin
menginginkan dia tetap tinggal bersamamu?”
kata Suk Ho menebaknya.
“Pertama-tama, bahkan jika kau ingin dia
kembali, itu tidak
akan mempengaruhi grup band ini. Semua
orang sudah tahu kau seorang ayah tunggal.” Kata Suk
Ho, Yun Soo masih tak begitu percaya kalau semua
akan berjalan seperti itu.
“Kedua, jika kau akan tetap baik-baik
saja meskipun... itu
tidak berhasil, kau harus pergi menemuinya. Itu saran yang buruk, kan?” kata Suk Ho
“Tidak.... Setelah mendengar saranmu, aku ingin
bertemu lagi dengannya.” Akui Yun Soo
“Kau lebih baik daripada aku. Aku masih tidak tahu apa itu
cinta... bahkan
pada usiaku yang sekarang. Jadi Apa
itu cinta?” kata Suk Ho
“Cinta itu, kau tersenyum saat kau
memikirkan tentang dia. Kau
merindukannya saat dia tidak bersamanya. Seperti itulah cinta..” Kata Yun Soo seperti mengingatkan perasaannya pada Ibu
Chan Hee. Suk Ho pun mengulang kata-kata Yun Soo kalau cinta itu membuatnya tersenyum dan merindukannya
Geu Rin memukul pahanya yang terasa pegal, Ha Nul
bertanya apakah Geu Rin pergi
ke semua stasiun radio. Geu Rin membenarkan karena
ia yang bertanggung jawab di bagian radio sementara Suk Ho untuk
bagian TV.
“Kurasa mereka akan menyukai grup
band kita. Ada
seorang penulis yang mengatakan kepadaku untuk terus bersemangat. Bukankah itu berita bagus? Jadi jangan khawatir” kata Geu Rin penuh semangat
“Haruskah aku membawakanmu air
panas? Kau pasti
ingin membuat kakimu hangat” ucap Ha Nul ingin mengambilnya, Geu Rin pun
menolaknya mengatakan kalau ia baik-baik saja.
“Bagimana dengan keadaaanmu sekarang? Apa
kau tidak masuk angin?” tanya Geu Rin khawatir, Ha
Nul mengingat kata-kata Yun Soo
Perlahan-lahan saja Ajak dia ke suatu tempat yang bagus.”
Perlahan-lahan saja Ajak dia ke suatu tempat yang bagus.”
“Yah... Sebenarnya... Kupikir aku sudah merasa lebih
baik. Meskipun
kurasa kepalaku masih sakit dan Mungkin
perutku, Aku memiliki gangguan pencernaan.” Ucap Ha Nul yang membuat Geu Rin melonggo mendengarnya.
“Kenapa kau tidak memberitahuku?
Ayo kita pergi menemui dokter.” Ucap Geu Rin khawatir
“Tidak, aku hanya ingin mencari
udara segar. Tapi aku
masih belajar untuk SIM-ku...” ucap Ha Nul
Geu Rin akan turun dari tempat tidur mengajak Ha Nul berjalan-jalan. Ha Nul mengatakan masalah yang terjadi adalah orang-orang mulai mengenalinya sekarang ini. Geu Rin pun sadar memang benar, lalu berpikir apa yang
akan dilakukan.
“Apakah kau ingin pergi melihat
bintang?” kata Ha Nul berusaha mengajaknya, Geu Rin pikir
Itu ide yang bagus dan mengajak Ha Nul untuk
segera pergi untuk
melihat diluar.
“Ya, di suatu tempat di mana ada udara
segar.” Ucap Ha Nul, Geu Rin merasa udara terasa segar
dirumahnya.
“Maksudku, yang jauh... Astaga, kau tidak mengerti juga!!
Sudahlah… Tidur
saja.” Teriak Ha Nul marah lalu keluar kamarnya, Geu Rin
melonggo binggung melihat Ha Nul yang marah padanya.
Joon Suk makan malam bersama dengan Ji Nu mengatakan Ji Nu itu menarik
sesuatu yang besar. Ji Nu mengucapkan permintaan
maafnya karena tidak berbicara dengan Joon Suk tentang hal itu terlebih dahulu. Joon Suk tahu Ji Nu ingin
membicarakannya dengannya.
“Sponsor menuntut kompensasi, Kau tidak perlu khawatir karena
agensi yang akan mengurusnya. Apakah
kau ingin pergi ke luar negeri untuk berlibur?”
ucap Joon Suk
“Kau sudah melihat videonya, kan? Bagaimana seseorang bisa tahu
tentang hal itu dan merekamnya? Lalu Kaki
siapa itu? Setelah
pertanyaan-pertanyaanku itu terjawab, Kurasa
aku bisa liburan.” Jelas Ji Nu
“Bagaimana jika meminta
investigasi ulang?” saran Joon Suk
“Aku mau, tapi jika yang mendapatkan hukum
hanya seorang direktur rendahan, maka
aku harus memikirkannya lagi.” Kata Ji Nu, senyuman
Joon Suk hilang setelah mendengarnya.
Suk Ho minum vitaminnya sambil bertanya-tanya “Apakah
dia datang untuk bekerja hari ini atau apa?” terlihat
sangat penasaran lalu mengeluh sangat lelah. Setelah menghabiskan minumanya mengambil jaket untuk
segera pulang dan tidur saja.
Dengan tatapan kosong dan tampak sangat lelah, Suk Ho
berjalan pulang ke rumahnya, langkahnya terhenti dan matanya melotot kaget
melihat bukan rumah Man Shik tapi rumah Geu Rin dan anak asuhnya, tanpa sadar
malah berjalan ke rumah Geu Rin.
“Kenapa aku datang ke sini?” kata Suk Ho kebinggungan lalu teringat kembali dengan
kata-kata Yun Soo tentang cinta “Kau tersenyum saat kau berpikir tentang dia. Kau merindukannya saat
dia tidak bersamamu. Itulah cinta.”
Suk Ho tersenyum tak percaya lalu memilih untuk berbalik
arah dan pergi, Geu Rin baru saja membuang sampah melihat Suk Ho pergi dan
langsung memanggilnya. Suk Ho kaget, Geu Rin pun menghampiri setelah membuat
sampah.
“Kau harus masuk. Kenapa kau
pergi?” kata Geu Rin
“Ya... Aku tidak ingin mengganggu
semuanya. Ngomong-ngomong, kenapa kau tidak menelepon hari
ini? Kenapa
kau tidak mengatakan kau sudah selesai bekerja? Kau bahkan
datang untuk bekerja” ucap Suk Ho penasaran
“Aku pergi ke semua stasiun radio dan sangat lelah.” Kata Geu Rin
“Ah... Benarkah? Kau harus pergi beristirahat.” Ucap Suk Ho akan berjalan pergi.
“Tapi... melihatmu membuatku merasa jauh
lebih baik. Apakah
kau ingin berjalan-jalan?” ucap Geu Rin, Suk Ho nampak
kebinggungan.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar