Geu Rin melihat ponselnya merasa tak percaya, karena tidak
ada ulasan
satu pun tentang band di internet. Kayle juga tak tahu kenapa tak ada satu artikelpun, Padahal
mereka satu-satunya band yang memulai debutnya memakai
jas. Ha Nu ikut melihatnya juga, Ponsel Geu Rin bergetar.
Wajah Geu Rin terlihat malas mengangkatnya tapi setelah itu wajahnya berubah
gembira.
“Kita... ...diundang sebagai tamu di sebuah acara radio!” teriak Geu Rin bahagia,
“Bagus. Nah ini baru yang
kuinginkan, Hubungi
Yun Soo dan Jae Hoon.” Kata Kayle ikut menjerit
bahagia juga.
Geu Rin pun langsung akan menghubungi dua anggota lainnya,
Kayle melihat sudah waktunya kerja paruh waktunya dan langsung pamit pergi, Ha Nul melihat sikap Kayle
yang terlihat bahagia ketika pergi berkerja.
Joon Suk bertemu dengan jaksa Park di restoran, dengan
berbasa basi melihat ayah Jaksa Park yang tak bermain golf lagi, lalu bertanya
apakah keadaanya baik-baik saja. Jaks park menceritakan Punggung
ayahnya sedang diobati, jadi dia tidak bisa main golf lagi, lalu bertanya apa tujuan Joon Suk memanggilnya.
“Kenapa kau tidak menyelidiki
kasus lagu dengan rating yang dibuat-buat?” ucap Joon Suk, Jaksa Park nampak binggung. Joon Suk
mengingatkan Ada artikel tentang hal itu tahun lalu
“Ah.. yah.... Salah satu jaksa
tertangkap broker dan menyelidiki kasus tersebut. Tapi kasus itu ditutup karena kurangnya bukti. Dari apa yang kutahu, mereka
sedang dalam proses penyusunan RUU baru.” Jelas Jaksa Park
“Mungkinkah dia telah ditangkap
dengan bukti yang cukup?” kata Joon Suk
“Betul juga....Tapi tidak mudah untuk
mendapatkan bukti Dan
juga tidak ada pernyataan dari toko musik online. Mereka semua akan hancur.” Ucap Jaksa Park sambil makan sushinya.
Joon Suk memberikan sebuah amplop coklat sebagai bukti.
Jaksa Park nampak terkejut melihatnya, Joon Suk menceritakan Mereka
memanipulasi penjualannya untuk menaikkan rating dengan menggunakan akun yang
sama. Jaksa Park bertanya Darimana Joon Suk mendapatkan itu. Joon Suk mengaku merasa malu
mengatakannya, tapi lagu-lagu itu berasal dari agensiku dan Bawahannya melakukan hal
yang memalukan seperti itu.
“Ini agensiku, tapi aku harus memperbaiki
kesalahan mereka. Kau
mungkin dapat mempertimbangkan ini sebagai upayaku untuk membuat industri
menjadi lebih baik.” Jelas Joon Suk tenang
“Begitu kita mulai penyelidikan
ini..., keadan ini mungkin akan membuatmu
tidak nyaman.” Kata Joon Suk memperingati
“Aku tidak melakukannya tapi Bawahanku yang melakukannya.” Tegas Joon Suk, Jaksa Park mengerti Joon Suk ingin
melanjutkan dengan bawahannya sebagai
tumbalnya
“Jika kau memulai penyelidikan, KTOP
akan terpengaruh. Tapi
kau masih harus membasmi akar penyebab untuk bisa menjadi lebih baik.” Jelas Joon Suk dengan mata liciknya.
Jaksa Park bertanya siapa
target mereka kali ini, Joon Suk menjawab namanya Shin Suk
Ho.
Suk Ho mengangkat sebuah kartu ditanganya memberitahu kalau
itu adalah kartu kredit korporasi Mango Entertainment dan mengunakan untuk mengisi gas dan membeli
makanan ringan untuk anggota, serta memastikan Geu
Rin untuk memberikan struk belanjaan juga. Geu Rin mengangguk mengerti dengan
senyuman sumringah lalu masukan ke dalam saku jaketnya.
“Apa kau tidak punya dompet?” tanya Suk Ho
“Aku hanya perlu kartu naik busku
saja.” Kata Geu Rin
Suk Ho mengajak pergi, Geu Rin nampak diam saja. Suk Ho
akhirnya menarik tangan Geu Rin untuk pergi bersamanya.
Di sebuah mall
Geu Rin melihat Suk Ho memilih baju, sambil berbisik
memberitahu , baju-baju pria ada di lantai dua, Suk Ho memilih satu baju lalu menanyakan
pendapatnya, Geu Rin sedikit berteriak kaget. Suk Ho dengan mulut tertutup
seperti bergumam berkata “Jadilah gadis yang elegan. Oke? Gadis yang elegan.” Geu Rin nampak binggung.
Suk Ho pikir pakaian itu tak bagus dan pindah ke tempat
lain, Geu Rin cemberut lalu melihat harga dari baju itu yang dipilih Suk Ho,
matanya langsung melotot kaget melihat harga baju yang super mahal, lalu
mendekati Suk Ho yang sudah gila membeli baju itu. Suk Ho kembali berbicara
dengan menutup mulutnya “Berhenti melihat label harganya, Kau membuatku malu saja.” Lalu
kembali memilih kemeja warna pink menurutnya itu memang cocok dengan gaya Geu Rin.
Geu Rin menaruk kembali kemeja merasa mereka tidak
akan membelinya dan mengajaknya pergi. Suk
Ho terlihat kesal Geu Rin yang sok tahu mereka tak akan membelinya lalu menarik
ke kamar ganti untuk mencobanya.
Di dalam mobil
Suk Ho mengeluh dengan cara menyupir Geu Rin yang lambat
dengan kecepatan Cuma 18km per jam, karena itu ilegal. Geu Rin memastikan Suk Ho tidak
mengurangi gajinya karena membeli baju itu, Suk Ho pikir kalau mmang Geu Ri terus mengoceh mungkin
akan mengurangi gajinya.
“Jika kau ingin pakaian, ada pasar
Dongdaemun dan Namdaemun.” Kata Geu Rin
“Pastikan kau berpakaian yang bagus
kalau ke studio. Ini
bukan pekerjaan paruh waktu biasa, Kaulah
maskot Entertainer Band. Kau
masih berusia 20-an, jadi tidak
boleh memakai jins terus menerus.” Jelas Suk
Ho
“Aku tidak suka mengenakan rok.” Ucap Geu Rin kesal
“Kami juga tidak suka menyuruhmu pakai rok.” Balas Suk Ho
Geu Rin akhirnya mengucapkan terimakasih karena tidak
tahu ternyata tujuanya membeli baju seperti itu. Suk Ho
lalu mengeluarkan sesuatu, sebagai hadiah lainnya yaitu sebuah dompet berwarna orange. Geu Rin menarik
nafas tak percaya Suk Ho membelikan sebuah dompet juga.
Suk Ho menyuruh Geu Rin untk memasukan kartu
kreditnya jadi jangan hanya
membawanya di tangannya, Geu Rin awalnya berencana
membeli dompet sendiri. Suk Ho mengajak Geu Rin bekerja
keras, supaya dompet mereka meledak dengan uang tunai. Geu Rin mengerti, lalu berpikir seharusnya
memasukkan uang saat Suk Ho
memberikan dompet sebagai hadiah.
“Itulah yang biasa dilakukan
orang. Orang
dewasa biasanya memberikan 50 dolar.” Kata Geu
Rin, Suk Ho pikir itu benar.
“Itulah apa yang kau lakukan ketika
kau memberikan dompet. Orang
dewasa memang bijaksana seperti itu.” Ucap Suk
Ho lalu menaruh uang logam dan berharap Geu Rin bisa menghasilkan
banyak uang.
“Aishhh... Bahkan anak kecil pun dapat lebih banyak dari itu.” Keluh Geu Rin dengan wajah cemberut.
“Ketulusan adalah yang paling
penting, Dasar Kau materialistis sekali.” Ejek Suk Ho
Geu Rin memakai stelan kemeja pink dan celana bahan
terlihat rapih walaupun sedikit kebesaran, lalu bergaya didepan cermin memuji
diirnya terlihat seperti Yeo
Min Joo sekarang.
Di kantor Manggo
Kayle mengingatkan Yun Soo Jangan
katakan apa pun di radio nanti karena Akan
ketahuan kalau ia itu
seorang ayah. Yun Soo pikir Kayle yang
menjaga sikapnya, karena mengkhawatirkanya sekali. Ha Nul bertanya apakah Geu Rin belum datang karena sudah
pergi pagi-pagi sekali. Suk Ho
memberitahu Geu Rin akan mampir ke stasiun radio duluan menurutnya kakaknya itu sedang bercanda.
Terdengar bunyi pintu terbuka, Geu Rin masuk dengan
setelan baru dari sepatu, celana dan kemja baru, serta rambutnya yang digerai.
Kayle dan Ha Nul melonggo karena terlihat cantik, Yun Soo dan Jae Hoon juga
melihat Geu Rin memang sangat berbeda dari biasanya. Suk Ho nampak terdiam
melihat Geu Rin yang cocok dengan baju pilihanya.
Geu Rin menyapa semuanya dengan senyuman lebar, Jae Hoon
seperti tak percaya kalau itu Geu Rin manager mereka. Yun Soo memuji Geu Rin terlihat
cantik berpakaian seperti ini. Ha Nul tersenyum
melihat Geu Rin yang memang cantik. Suk Ho
tak banyak komentar hanya menahan senyum lalu pergi ke ruanganya.
“Apakah aku tidak terlihat seperti
seorang manajer? Tn.
Shin membelikanku baju ini supaya
aku bisa berpakaian dengan baik. Ini Bagus,
'kan?” kata Geu Rin bangga sambil berputar-putr, Ha Nul
terlihat cemberut mendengarnya
“Kau harusnya berpakaian seperti
ini sepanjang waktu.” Kata Kayle ikut senang.
“Dia tampak seperti seorang wanita
berpakaian
seperti itu.” Komentar Suk Ho terlihat tak bisa
menutupi rasa bahagia.
Geu Rin keluar dari kamar sudah berpakaian rapih, Ha Nul
melihat Geu Rin Sudah berapa hari memakai baju itu dan tidak akan ganti baju. Geu Rin memberitahu akan pergi ke studio radiojadi harus
berpakaian seperti ini.
“Apa kau sebegitu sukanya dengan
pakaian itu?” keluh Ha Nul
“Aku terlihat seperti seorang
manajer.” Kata Geu Rin
“Apakah kau suka pakaian itu
sendiri atau karena kau mendapatkannya
sebagai hadiah?” ejek Ha Nul, Geu Rin pikir
keduanya sama saja lalu pamit pergi. Ha Nul hanya bisa tersenyum melihat sikap
Geu Rin yang nampak bahagia, sambil mengejek kakaknya itu bodoh karena
menurutnya itu tak sama.
Geu Rin membawakan naskah
untuk radionya pada Suk Ho di kantornya, Suk Ho
mengucapkan terimakasih lalu melihat pakaian Geu Rin yangs sama beberapa hari,
lalu bertanya apakah Geu Rin bahkan mencuci pakaiannya. Geu Rin mengatakan tentu saja, karena apabila mencuci
bajunya di malam
hari dan sudah kering paginya, lalu bertanya balik apakah tercium bajunya itu bau.
“Tidak juga,...tapi kau tidak mencoba
membuatku membelikanmu sepasang baju lagi
'kan? Apa kau
sedang protes sekarang?” kata Suk Ho
“Tidak, Tn. Shin. Aku bukan orang
seperti itu. Bagaimanapun
juga..., tidakkah
kau pikir aku membuat pakaian ini jadi terlihat lebih
bagus? Inilah
penemuan wajah cantikku yang tidak kusadari sebelumnya. Aku terlihat lebih cantik
sekarang, 'kan?” ucap Geu Rin dengan gaya
imut.
“Apa kau tidak punya cermin di
rumah? Apa aku
perlu membelikanmu cermin juga?” balas Suk Ho mengejek
“Aku hanya mengatakan apa yang
kurasakan dengan melihat diriku di cermin.” Ucap Geu Rin
“Apa aku membuatmu jadi tertekan?” tanya Suk Ho, Geu Rin mengelengkan kepalanya.
“Tapi Tn. Shin, aku harus mengaku, Kurasa aku menyukaimu.” Ucap Geu Rin yang membuat Suk Ho langsung terdiam
mematung lalu ia bangun dari tempat duduknya dengan wajah kebinggungan.
Keduanya saling menatap, Suk Ho terlihat kebinggungan
menjelaskanya, tapi akhirnya mencoba memberitahu tidak baik kalau perasaan
pribadi terlibat dalam masalah perkerjaan dan
tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya, karena tidak seharusnya melakukan
hal ini.
“Kau pergi capek-capek keluar membelikan pakaian untuk manajer. Kau memang seorang mentor sejati. Tn. Shin, kau keren!” kata Geu Rin mengangkat dua jempolnya, Suk Ho terdiam
mencoba menahan amarahnya.
“Bukankah kau harus pergi
sekarang?” keluh Suk Ho kesal
“Kau merasa lebih baik sekarang,
'kan? Bukankah
itu tadi membuatku jadi tidak tertekan lagi?” kata Geu Rin
“Apa itu tidak membuatku tertekan? Aku semakin tertekan karena kau. Keluar sekarang!” kata Suk Ho marah, Geu Rin keluar ruangan
dengan wajah tertunduk
“Kenapa tidak bilang saja kalau ia menghormatiku, malah bercanda seperti itu. Kenapa kau membuatku bingung
seperti itu?” keluh Suk Ho lalu kembali berkerja.
Di lorong radio
Suk Ho benar-benar marah dengan yang terjadi, karena menggantikan
bintang tamunya mendadak
begini dan membuatnya jadi makin gila. Man Shik bersandar di
dinding mengaku baru tahu
setelah asampai.
“Siapa yang mereka undang dengan
waktu yang
begitu singkat ini? Siapa? Memangnya
sehebat apa mereka?” teriak Suk Ho kesal lalu
berjalan pergi, Man Shik hanya bisa menghela nafas sambil mengikutinya.
Di depan ruang tunggu
Geu Rin mengingatkan pada Kayle untuk menjaga sikap
sesuai yang dikatakan Suk Ho, karena jika Kayle bicara
terlalu banyak, maka akan mengatakan sesuatu
yang salah. Kayle juga memperingatia Yun Soo
supaya tidak terdengar
seperti
seorang ayah.
“Apakah kalian masih disini? Ah... Maafkan aku.” Kata penulis radio melihat Ha Nul dkk, Ha Nul bingung
untuk meminta maf karena apa
“Kurasa kalian belum mendengarnya, Kami sudah mengganti bintang
tamunya.” Kata Penulis, Geu Rin kaget dan binggung. Suk Ho datang
langsung mendatangi Penulis
“itulah Maksudku. Bagaimana ini bisa
terjadi? Orang-orang
kita memang masih pemula, tetapi kau tidak bisa mengganti bintang tamunya
mendadak begini.” Kata Suk Ho tak terima.
Penulis merasa tak punya pilihan lain.
“Memangnya seberapa hebat bintang
tamu itu... sampai
kalian mengacaukan
pemula seperti ini?” teriak Suk Ho kesal
Ji Nu datang dengan managernya, semua mengarahkan
pandangan pada Ji Nu yang baru datang. Penulis pun menyapa Ji Nu untuk masuk ke
ruang tunggu. Ji Nu pun melewati Suk Ho dkk tanpa menyapa. Man Shik tak percaya
ternyata itu Ji Nu bahkan tak menyapa mereka sebelumnya.
Suk Ho hanya diam saja menatapnya dari belakang, Man Shik
pikir mereka sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi dan mengajak pergi. Ha Nul
awalnya hanya melihat saja, tapi matanya tertuju pada tatto milik Ji Nu
dibagian belakang lehernya. Ia teringat saat menarik baju yang memperkosa Jin
Young ada tatto yang sama di miliki Ji Nu.
Geu Rin melihat Suk Ho yang nampak shock mengajak untuk
segera pergi, Kayle pun mengajak semua anggota band untuk pergi saja. Ji Nu
segera masuk ke ruang tunggu, Ha Nul ingin mendekat tapi Geu Rin menariknya
agar Ha Nul tak membuat masalah. Suk Ho pun dengan tenang mengajak Ha Nul untuk
segera pergi.
Di dalam mobil
Siaran radio terdengar “Hari ini
kita punya tamu
spesial, Jinu dari Jackson... Senang
bertemu denganmu.” Geu Rin langsung
mematikanya, Kayle menjerit kesal karena harus dimatikan karena mereka harus
melihat seberapa bagusnya Ji Nu. Suk Ho menyuruh Kayle untuk diam saja, Ha Nul
tak banyak bicara memilih untuk memasang earphonenya.
Di ruangan siaran
“Kami dapat sms dan komentar
banyak sekali
tentang Jinu. Aku iri
padamu.”kata penyiar
“Aku agak malu. Aku tidak mengira para pendengar akan
menyambutku seperti ini. Terima
kasih banyak.” Balas Ji Nu ramah
Penyiar pun mengajak Ji Nu untuk mulai membaca pesan yang
masuk ke dalam radio, “Ini dari 2845. Aku melihat konser terakhirmu dari barisan depan. Kau memegang tanganku, jadi aku masih belum mencuci tanganku sampai
saat ini.”
Ha Nul sambil memasang earphonenya mendengar siaran Ji Nu
sibuk mengetik pada ponselnya. [Musim
gugur yang lalu, di
Haeundae, Busan...] Sementara diruang siaran, Ji Nu dengan suara
ramah meminta fansnya untuk mencuci tanganya karena nanti akan jatuh sakit.
Penyiar memuji Ji Nu itu oran baik karena mengkhawatir
tentang kesehatan penggemarnya, lalu kembali
membaca pesan yan masuk.
“Sms ini dari Tattoo 3957. Tato di leher Jinu mengesankan
sekali. Apa kau
punya tato?” ucap Penyiar, Ji Nu membenarkan tapi
memang Susah melihatnya di TV karena tempatnya tertutup. Penyiar berkomentar yang mengirimkan pesan itu pasti penggemar sejati dan melihat fans Tatto mengirimkan pesan lagi.
“Musim gugur yang lalu, di
Haeundae, Busan..., Aku
tidak bisa melihat dengan baik karena saat itu gelap di dalam
rumah. Aku melihatnya lagi, memang
itu benar tatomu. Apa
kau pergi ke Busan musim gugur yang lalu?”ucap
Penyiar yang membaca pesan dari Ha Nul, tubuh Ji Nu bergetar semuanya.
Penyiar mencoba mengalihkan kalau itu Showcase Jackson,
Ji Nu ada di Busan tahun lalu. Ji Nu tak bisa lagi menahan rasa paniknya dan langsung
melepaskan earphone lalu keluar dari studio radio. Penyiar berusaha untuk
tenang kalau mereka akan kembali lagi setelah iklan dan
melanjutkan bahasan dengan Jinu.
Ha Nul mendengar siaran radio kalau Jinu
tak bisa hadir lagi karena tiba-tiba
sakit perut dan sedang dalam
perjalanan ke rumah sakit. Suk Ho sempat melihat
Ha Nul yang memejamkan mata sambil mendengarkan earphone seperti tak mencurigai
apa yang dilakukan Ha Nul, setelah itu menatap Geu Rin yang sedang menyetir.
Joo Han menerima telp kalau Acara
radio Jinu tidak lancar sama sekali dan akan
segera menghubunginya dan menemuinya. Ji Nu sudah duduk di ruangan Joo Han
dengan wajah tertunduk, Joo Han benar-benar marah dengan yang dilakukan Ji Nu.
“Apa kau tidak tahu kerasnya
aku bekerja...untuk membuat kau jadi bintang tamu disana
dan bukannya Entertainer Band?” teriak Joo Han marah
“Dia melihatnya...” kata Ji Nu, Joo Han binggung apa yang dilihat da
menanyakan alasan Ji Nu yang tiba-tiba pergi dari studio radio
itu
“Tatoku!!!! Dia melihat tatoku!! Dia mengingatnya!!!!” teriak Ji Nu histeris, Joo Han benar-benar binggung
yang dibicarkan Ji Nu
“Dia mengirimkan sms ke acara
radio itu sebagai
tanda peringatan. Dia
tidak bisa melihatnya dengan jelas, karena gelap. Tapi sekarang dia yakin sekali
kalau itu tatoku. Dia
melihatku hari itu.” Cerita Ji Nu, Joo Han juga
ikut shock mendengarnya.
Suk Ho melihat kembali foto Joo Han sebagai bukti tahu Ji
Nu sedang bersama Jin Young, menurutnya sudah terlau banyak Keputusasaan yang dirasakan hari ini, jadi inin Joo Han juga merasakan sebanyak yang dirasakanya.
Ha Nul masuk ke kantor melihat Suk Ho ada diruangan, Suk
Ho sudah lebih dulu mematikan layarnya. Keduanya saling menatap, lalu keduanya
berpindah duduk dilantai. Ha Nul mengaku baru sadar
sekarang. Suk Ho bertanya sadar dalam hal apa.
“Kenapa kau harus bersembunyi, Pasti kau tertekan sekali.” Kata Ha Nul.
“Kenapa tiba-tiba begini? Apa kau sedang tumbuh dewasa?” komentar Suk Ho mengejek
“Pikiran itu hanya terlintas di
benakku, Tidak apa-apa meski terlambat. Aku bisa menanggungnya, bahkan
jika itu membutuhkan waktu. Kau harus Semangat” ucap Ha Nul dengan senyumannya.
“Apa kau sudah bertingkah seperti
bintang sekarang?” ejek Suk Ho, Keduanya
tersenyum bahagia. Suk Ho memegang tangan Ha Nul sebagai tanda kalau ia
baik-baik saja
Joo Han duduk dengan gelisah melihat foto Ji Nu yang
dibawa Jin Young masuk ke dalam taksi. Sek masuk ke ruangannya, memberitahu ada
surat dari pengirim yang tidak dikenal lagi. Tangan Joo Han bergetar ketika akan memasukan USB
kedalam laptopnya, lalu melihat fotonya yang terlihat mengintip Ji Nu dibawa
oleh Ji Young. Ia langsung menutup laptopnya dan memukul meja dengan penuh
amarah, lalu berteriak histeris siapa yang mengirimkan ini padanya.
Geu Rin menemui penulis radio dengan membawakan secangkir
kopi, meminta bantuan karena Entertainer
Band harus diberi semangat jadi meminta tolong agar
membiarkan bandnya sebagai tamu. Si
penulis nampak tak peduli sibuk dengan pekerjaanya, Geu Rin kembali memohon.
“Tidakkah kau mengerti? Menurutmu apa yang membuat si
Jinu jadi
bintang tamunya? Dia
tidak pernah berada di sebuah acara radio karena begitu
populer.” Jelas Penulis yang membuat Geu Rin terdiam
“Lalu Menurutmu apa yang membuat dia
datang? Shin Suk
Ho sedang selisih padam dengan
KTOP karena Jackson. Apa
kau tidak tahu KTOP yang menempatkan Jinu di acara
ini supaya
Entertainer Band bukan yang jadi bintang tamunya?” tegas Penulis
“Tn. Shin dapat acara musik
kemarin karena
dia berlutut di depan para produser dan memohon.” Kata Penulis yang membuat Geu Rin kaget karena Suk Ho
sampai berlutut agar Band mereka bisa tampil di TV.
Geu Rin berjalan pulang teringat kembali kata-kata Suk Ho
sebelumnya “ Aku akan
mengubahnya menjadi permata yang dikagumi oleh seluruh dunia.” Lalu mengutarakan keinginan menjadi Manager untuk Ha
Nul. Dan kata-kata penulis radio “Tn. Shin dapat acara
musik kemarin..., karena dia berlutut di depan produser dan memohon.”
Suk Ho keluar dari kantor, Geu Rin yang melihatnya
langsung berlari memanggilnya, Suk Ho nampak kaget sampai berjalan mundur takut
Geu Rin mendekatinya lalu bertanya darimana saja Geu Rin dengan wajah kesal
“Kudengar kau berlutut di studio.” Ucap Geu Rin to the point, Suk Ho berpura-pura tak
melakukanya sambil bertanya siapa yang mengatakan hal itu.
“Ahh.... Aku hanya menyapa mereka, aku
tidak...berlutut” ucap Suk Ho tak mau mengaku,
“Apa Kau tahu, Tn. Shin. Aku... ...ingin menjadi seorang manajer yang
hebat seperti dirimu. Aku
akan berusaha yang terbaik.” Kata Geu Rin
Suk Ho tak bisa menutupi rasa bangganya, lalu mengatakan
kalau yang dilakukan itu cukup mengagumkan, tapi menurutnya jangan menjadi manager yang berlutut seperti dirinya. Geu Rin mengangguk mengerti dengan senyuman
bahagia.
Kayle berdiri disamping papan pengumuman, wajahnya
terlihat geram menatap poster bertuliskan [Lee Sang Won, Si Jenius dari Julliard, akan Melangsungkan Konser di Korea]
“Si jenius dari Julliard?!!! Ishh...Jangan membuatku tertawa.” Kata Kayle dongkol lalu menempelkan permen karet di
poster Lee Sang Won.
Yun Soo dan Chan Hee sedang berjalan bersama, Chan Hee
yang pertama kali melihat Kayle didepan poster. Yun Soo pun memanggil Kayle,
Chan Hee juga berlari ingin memeluk pamanya tapi Kayle malah menghindar lalu menegur
Yun Soo tidak mengetuk sebelum
datang. Yun Soo binggung karena tak ada yang mengetuk
di jalanan.
Chan
Hee bertanya apa yang sedang dilakukan Kayle sekarang, Kayle memilih untuk
pergi saja. Yun Soo berteriak meminta agar menunggunya lalu mengajak anaknya
untuk segara pergi.
Di TV, terlihat siaran wawancara Lee Sang Woo.
“Ini konser pertama di Korea. Tiket
terjual habis hanya dalam waktu dua
menit. Itu luar biasa.”kata si Pembawa acara
“Aku juga sangat senang bahwa aku
dicintai oleh orang dari bangsaku sendiri.” Ungkap
Sang Woo
Pembawa acara melihat Sang Woo ada acara
TV baru-baru ini, Sang Woo pikir itu
maksudnya acara komedi. Pembawa
acara tahu Sang Woo kuliah
ke Juilliard untuk sekolah
gitar klasik pasti
rasanya berbeda bahkan sebelumnya Sang Woo
menolak acara lainnya.
Ha Nul dkk menonton wawancara sambil makan, Kayle
terlihat dongkol merasa mereka sudah waktunya menonton
drama tapi sekarang malah menonton acara
membosankan. Yun Soo teringat Kayle yang kuliah
Julliard lalu bertanya apakah mengenal Sung Woo.
Kayle terlihat malas tapi mengaku mengenalnya dengan sinis melihat temanya kabarnya baik-baik saja. Chan Hee membuka suara kalau Paman Kyle menempelkan permen
karet di wajah orang itu. Kayle berteriak marak sambil
mengumpat Jika Chan Hee
berbohong, hidungnya akan
panjang. Seperti Pinocchio. Chan Hee malah membalas kenapa Kayle hidungnya tidak panjang juga karena memang benar menempelkan
permen karet di posternya.
Ha Nul pikir Tidak mungkin, kalau Kayle melakukan
itu pada wajah temannya. Yun Soo merasa iri Kayle
bisa berteman dengan orang
yang terkenal. Kayle mengaku tidak
berteman hanya berlatih bersama saja. Geu Rin menatap ke layar TV lalu menatap ke arah Kayle.
Man Shik mengatakan sudah memikirkan
cara yang mengagumkan untuk melakukan
promosi, seperti blockbuster dan mereka sudah
punya rencananya jadi menurutnya itu sederhana
sekali. Min Joo mencoba menebak kalau rencana Man Shik itu akan
memberitahu kalau Yun
Soo adalah seorang ayah, Man Shik heran Min Joo bisa
menebaknya. Suk Ho terlihat kesal ingin memukul Man Shik.
“Hei.... Apa kau tidur? Apa kau butuh
bantal?” ejek Suk Ho melihat Geu Rin terlihat mengantuk duduk
didepanya. Geu Rin pun meminta maaf dan kembali duduk tegak
“Manajer harus focus, Kau nanti ngiler kalau tidur” tegas Suk Ho.
“Ada yang harus kutunjukkan
padamu.” Kata Geu Rin dengan senyuman sumringah.
Semua menonton wawacara Lee Sang Woo, Suk Ho menanyakan
tujuan Geu Rin menyuruh mereka menonton itu. Min Joo mendengar Sang Woo itu kuliah
ke Julliard lalu bertanya apakah ia mengenal
Kyle. Geu Rin membenarkan, dengan wajah sumringah.
“Mungkin kita bisa mengambil ide dari sini. Mereka bilang menambahkan musik
klasik ke acara komedi membuat acara tersebut jadi unik...,jadi bagamana kalau
kita menambahkan musik rock ke musik klasik? Bagaimana jika Entertainer Band
tampil sebagai bintang tamu di konsernya Lee Sang Won? Wartawan memburu berita Lee Sang
Won, karena itu konser pertamanya di
Korea.” Jelas Geu Rin
“Apa dia dekat dengan Kyle?” tanya Man Shik ragu
“Aku memang sudah memilih manajer
yang pintar.” Komentar Suk Ho dengan senyuman
sumringah.
Suk Ho mengatakan kalau ini cara yang
bagus, yaitu cara
yang spontan untuk memberitahu ke semua orang kalau Kayle itu kuliah di Julliard menurutnya itu terpuji sekali. Man Shik jua setuju, walaupun Nama
bandnya Entertainer, tetapi para anggotanyasangat
mengesankan jadi itu cara yang
bagus sekali. Kayle terlihat menghela nafas
mendengarnya.
“Tapi dia mungkin tidak dekat
dengan Kyle. Apa tidak
masalah?” kata Ha Nul khawatir
“Kenapa mereka tak dekat? Mereka satu-satunya orang Korea yang belajar gitar klasik. Aku yakin mereka dekat.” Ucap Suk Ho yakin, Kayle mengataakn mereka tidak
sedekat itu.
“Dalam industri ini, semua orang adalah
teman dan musuh. Haruskah
aku ikut denganmu? Aku
seorang penulis lagu yang cukup terkenal. Tidak ada salahnya, Jadi bagaimana menurutmu?” ucap Man Shik membujuk
“Aku tidak bisa melakukannya! Aku
tidak mau!” teriak Kayle yang membuat semua terdiam
karena kaget bahkan Chan Hee terlihat ketakutan sambil memegang lengan ayahnya.
“Apakah kau tahu... betapa mengerikannya hidupku
dibuat oleh si brengsek itu waktu aku kuliah di Julliard? Si brengsek itu dan aku adalah
saingan, bahkan dalam hal bernapas..., karena
dia dan aku adalah satu-satunya
orang Korea.” Cerita Kayle marah sambil menangis
“Tapi...Aku tidak pernah sekali
pun...dapat mengalahkan dia. Tidak
peduli seberapa kerasnya aku berusaha, aku selalu dibawah
dia. Apakah
kau tahu bagaimana apa yang kurasakan? Kau
ingin aku untuk memohon padanya supaya kita
bisa berkolaborasi dengan dia? Aku
tidak sanggup dan tidak
akan melakukannya.” Ucap Kayle sambi menangis.
Suk Ho bisa mengangguk mengerti, Kayle pun meninggalkan
kantor Manggo. Min Joo berkomentar Tidak ada orang yang punya kehidupan yang mudah. Man Shik merasa tak enak hati pada Kayle menyuruhnya.
Yun Soo bisa mengerti alasan Kayle menempelkan permen
karet di posternya Lee Sang Won. Suk Ho
pikir lebih baik batalkan saja idenya dan cari ide yang lain.
Geu Rin mengatakan akan berbicara
dengan Kyle lagi karena ide initerlalu bagus, Ha Nul
menahanya kalau tak perlu bicara karena belum
pernah melihat Kyle emosional seperti itu. Lagi pula tidak
ada jaminan kalau pihak Sang Won akan setuju.Jika di tolak maka itu malahhanya akan
menyakiti Kayle lagi. Suk Ho pun pergi dari tempat duduknya.
Suk Ho menemui Kayle yang duduk sendirian ditaman lalu menyuruhnya
untuk membuang saja ide sebelumnya dan meminta maaf sebagai seorang CEO karena harusnya
menanyakanya terlebih
dahulu jadi tahu Kayle sangat
marah.
“Itu karena aku pecundang. Si brengsek itu.... Kenapa dia harus datang ke Korea?” keluh Sang Won, Suk Ho memijat bahu Kayle agar tenang
dan mengajaknya masuk.
“Tidak mau, ini Terlalu memalukan.” Kata Kayle
“Jika kau menunggu lebih lama lagi
disini, kau akan benar-benar dipermalukan dan tidak pernah kembali.” Ucap Suk Ho dan mengajak Kayle untuk masuk
Kayle bisa tersenyum sambil berdiri, Suk Ho pikir
sekarang semuanya pasti lapar jadi akan pergi memesan
sesuatu. Kayle langsung bersemangat Suk Ho akan Memesan makanan New York. Suk Ho melihat Kayle yang dikenalnya akhirnya kembali.
Keduanya langsung bercanda dengan lomba lari siapa yang lebih dulu.
Kayle kembali ke kantor dengan wajah tak enak, Man Shik langsung
menyambutnya mengeluh karena sudah kembali padahal belum siap, karena ia akan berpakaian warna putih
dan meminta ampun. Kayle meminta Man Shik tak perlu
melakuanya karena membuatnya malu.
Min Jo menanyakan kemana Suk Ho, Kayle memberitahu Suk Ho
sedang membeli makanan. Man Shik
terlihat sumringah dan akan menguhubungi Suk Ho untk membawakan
kaki ayam. Kayle menolak karena menurutnya itu
makanan kotor, Man Shik mengungkapkan
kalau kaki ayam itu lezat.
Semua bisa tersenyum kembali melihat Kayle seperti biasanya.
Chan Hee dan yang lainnya sedang bermain di ruang
direktur, Kayle dan Geu Rin duduk disisi lainya, dengan suara sedikit tenang
Geu Rin mulai berbicara.
“Kayle. Aku tahu tidak harus melakukan
ini kepadamu..., tapi
tolong bantulah sekali ini saja. KTOP
tidak bisa menghentikan konsernya Lee Sang Won.” Kata Geu Rin, Kayle tak percaya Geu Rin bisa memaksanya.
“Kau tahu kita harusnya jadi
bintang tamu di acara radio itu, tapi kita dihalangi oleh KTOP. Jika kita meningkatkan kesadaran
kita, TV mungkin mendapatkan permintaan
lebih. Aku sudah
banyak memikirkannya, dan menurutku inilah satu-satunya
cara. Kumohon,
Kayle. Bantu kita sekali ini saja.” Pinta Geu Rin
“Noona, aku ingin band kita
juga berhasil..., tapi
aku tidak bisa melakukan itu. Maafkan
aku.” Ucap Kayle
“Tolonglah, demi Ha Nul. Dia mungkin tidak terlalu menunjukkan
perasaannya..., tapi
dia selalu khawatir setiap hari karena itu salahnya band ini
menderita. Kumohon,
Kayle. Jika kau tidak ingin menemui Lee
Sang Won, aku yang akan pergi. ” Ucap Geu Rin memohon dengan memegang tangan Kayle
Suk Ho baru datang ke kantor dengan membawa makanan
mendengar ucapan Geu Rin yang akan datang memohon pada Lee Sang Won demi Band,
tiba-tiba ia berteriak marah pada yang dilakukan Geu Rin pada Kayle.
“Aku meyakinkan Kayle...” kata Geu Rin
“Keluar....Jung
Geu Rin.....Kau dipecat!!! Keluar, sekarang!” ucap Suk Ho dengan berteriak, Geu Rin langsung
berkaca-kaca mendengarnya seperti tak percaya.
“Apa Kau tidak mengerti? Aku tidak perlu seorang manajer seperti
dirimu. Tinggalkan
Entertainer Band, sekarang juga!!!” teriak
Suk Ho dengan mata melotot
bersambung ke episode 8
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar