Geu Rin meminum kopinya melihat Suk Ho sudah datang dan
melambaikan tanganya, dengan senyuman lebar. Suk Ho terdiam dan terus
menatapnya, Geu Rin akhirnya berdiri mendekati jendela cafe, keduanya saling
menatap.
“Shin Suk Ho... Kenapa kau datang jauh-jauh
kesini?” ucap Suk Ho nampak binggung dengan dirinya sendiri. Geu
Rin yang tak bisa mendengar dengan gerak mulutnya bertanya apa yang dikatakan
Suk Ho.
“Berhenti disana.... Jangan mendekat.... Jeong Geu Rin.” Ucap Suk Ho terus menatap Geu Rin yang ada didepanya.
Akhirnya Suk Ho sudah ada di dalam gedung sambil berjalan
mondar mandir lalu bertanya alasan Geu Rin melakukan ini padanya. Geu Rin
binggung memang apa yang dilakukanya.
“Kenapa kau mencoret-coret
gambarku? Kau
membuatku harus datang jauh-jauh ke sini.” Ucap Suk
Ho marah
“Bagaimana bisa itu disebut
mencoret-coret?” kata Geu Rin kesal
“Kalau begitu, apakah
itu sebuah mahakarya?” ejek Suk Ho
“Lalu, kenapa kau datang jauh-jauh
ke sini selarut ini hanya
karena coretanku?” bala Geu Rin
Suk Ho nampak agak tak bisa berkata-kata, lalu bertanya
apa dipikiran Geu Rin kalau alasanny datang itu hanya karena hal itu. Geu Rin
membenarkan. Suk Ho bertanya memang siapa memang dirinya. Geu Rin menjawab Suk
Ho terlihat seperti seseorang yang tidak memiliki kasih sayang dan membutuhkan sedikit kasih
sayang. Suk Ho menegaskan alasan datang karena tidak senang dengan
cara kerjamnya, Geu Rin menegaskan Orang
yang bertanggung jawab akan datang terlambat jadi harus menunggu.
“Permisi..... manajer
kami mengalami penundaan dalam perjalanan kerja jadi dia akan kembali pada pagi
hari.” Jelas asisten, Geu Rin nampak bisa mengerti
“Kamar tamu kami tenang dan
nyaman. Akan
melelahkan bagimu untuk pergi ke Seoul dan
mengemudi kembali kemari besok. Kenapa
kau tidak tidur di ruang tamu dan menemuinya besok?” jelas si assiten
“Apakah disini aman?”tanya Suk Ho, namun dibelakang Geu Rin nampak sudah
menguap sangat lebar.
“Ada penjaga keamanan 24 jam
sehari.” Jelas si asistant, Suk Ho pun menatap Geu Rin yang
sudah terlihat mengantuk.
Suk Ho diluar gedung nampak gelisah, dalam pikiranya
teringat dengan senyuman Geu Rin dengan melambaikan tanganya saat ia datang,
dengan menaruh tangan di belakang kepalanya, berpikir menurutnya semua ini tak
mungkin dan tidak benar.
Di rumah, Ha Nul masuk kamar Geu Rin yang masih gelap dan
belum ada orang. Lalu menelp Geu Rin menanyakan keberadaanya karena belum
pulang juga sampai malam. Sepertinya Geu Rin memberitahu akan pulang besok, Ha
Nul berteriak kaget mengetahui Geu Rin akan pulang esok.
“Apa maksudmu? Tuan Shin ada di sini untuk
bekerja. Untuk apa lagi dia ada di sini? Manajer akan tiba besok. Aku akan kembali segera setelah
selesai di sini. Jangan
khawatir tentangku. Tidur yang nyenyak, oke?” ucap Geu
Rin sambil berjalan, saat itu Suk Ho datang mendengar perkataan Geu Rin yang
menganggapnya datang hanya karena pekerjaan.
Di rumah, Ha Nul kesal sendiri sambil mondar mandir, Yun
Soo baru keluar dari kamar mandi. Ha Nul
langsung bertanya Apakah Yun Soo tahu
cara mengemudikan van, Yun Soo mengatakan tidak
memiliki SIM. Ha Nul pikir akan naik taksi lalu ingin
menelp, Yun Soo menahanya bertanya apa yang terjadi dan berpikir keadaan yang
mendesak.
“Geu Rin pergi untuk menyelesaikan
pertunjukan, tapi dia
tidak bisa pulang malam ini. Ah... Sial.
Kenapa dia harus pergi sendiri?”kata Ha Nul kesal
sendiri
“Kalau begitu haruskah aku
menghubungi tuan Shin? Dia
bisa mengemudi.” Kata Yun Soo
“Mereka berada di sana
bersama-sama.” Keluh Ha Nul
“Ada masalah apa? Apakah tuan Shin dan Geu Rin
pergi keluar untuk bersenang-senang dan
bukan untuk urusan bisnis? Bagaimana
dengan kita?” kata Jae Hoon keluar dari kamar.
“Apa yang kau katakan? Nilaimu bisa jatuh jadi Kau harus belajar.” Ucap Yun Soo dengan senyuman
“Apakah Suk Ho dan Geu Rin dalam
perjalanan bisnis?” kata Min Soo lantang masuk
ke dalam rumah.
Yun Soo tersenyum melihat Min Joo yang baru datang, Chan
Hee menyapa sambil berlari memeluknya. Min Joo heran melihat Chan Hee yang
belum tidur, lalu mengodanya kalau tahu membawakan ayam goreng. Chan Hee mengatakan kalau bau Min Joo itu
harum, Min Joo mencium badanya merasa baunya itu seperti bau ayam goreng. Yun
Soo bertanya apakah Min Soo ingin minum, Min Joo mengangguk.
“Jika aku tahu dia akan sampai
sejauh ini, aku akan pergi bersamanya.”ucap Ha Nul khawatir pada Geu Rin
“Kenapa penyanyi pergi melakukan
perjalanan bisnis? Ha
Neul, sikapmu tidak seperti biasanya.” Komentar Min Joo
“Ha Nul, ayo kita pergi untuk
berjalan-jalan.” ucap Yun Soo, Ha Nul sempat
diam tapi Yun Soo menariknya untuk pergi. Min Joo dan Jae Hoon dengan Chan Hee
mulai memakai ayamnya.
Dengan bersandar di pager bambu, Yun Soo langsung to the
point kalau Ha Nul itu menyukai Geu Rin. Ha Nul langsung menyangkal menurutnya hanya
mengkhawatirkan saja. Yun Soo mengatakan Geu Rin itu pergi bersama
tuan Shin jadi kenapa Ha Nul harus khawatir.
“Kau khawatir karena dia
bersamanya, kan? Aku
bisa menyimpan rahasia.” Ucap Yun Soo yang melihat
Ha Nul tak bisa berkata-kata lagi.
“Ini tidak seperti itu dan bukan rahasia.”kata Ha Nul
membela diri
“Yah.. memang Tidak mengherankan. Kau menatap Geu Rin secara
berbeda.” Kata Yun Soo, Ha Nul tetap menyangkalnya dengan wajah kesal
“Aku... seorang pengecut. Mungkin karena itu ibu Chan Hee
pergi. Kau Jangan terlalu lama. Bisa jadi terlambat... setelah kau berhasil.” Pesan Yun Soo lalu mangajak Ha Nul segera masuk untuk
makan ayam goreng. Ha Nul hanya bisa diam
meantap Yun Soo yang meninggalkanya.
Suk Ho kembali ke dalam gedung nampak gelisah setelah
mengetahui hanya dianggap berkerja oleh Geu Rin, ketika akan masuk kamar
menatap pintu kamar Geu Rin yang masih tertutup.
Ia teringat kembali dengan ucapan Geu Rin di telp “Apa maksudmu? Tuan Shin ada di sini untuk bekerja. Memangnya untuk apa lagi dia ada di sini?”
Akhirnya Suk Ho memilih untuk menutup pintu kembali dan
menuruni tangga.
Beberapa saat kemudian, Suk Ho sudah sampai di terminal
dan melihat semuanya sudah tutup, di loket penjualan
karcis juga terlihat sudah gelap. Lalu ia melonggo keluar
jendela seperti ingin melihat bus yang akan datang. Suk Ho akhirnya memilih
duduk di bawah tangga mengeluarkan kertas yang berisi gambar Geu Rin dengan
sebuah payung, entah mengapa wajahnya langsung tersenyum lalu mengeluarkan
ponselnya.
Geu Rin baru pulang dari minimarket dengan membawa
sekantung makanan, dengan bangga yakin kalau Suk Ho pasti lapar dan dirinya
adalah seorang manager, lalu mengetuk pintu kamar Suk Ho untuk memberikan
sedikit makanan. Ponselnya berdering.
“Aku akan pergi
sekarang. Semoga berhasil dengan pertemuannya. Jangan hubungi aku. Aku akan tidur hingga aku sampai di Seoul.” Tulis Suk Ho dalam pesannya.
“Benar-benar pengkhianat... Dia tidak tahu apa itu
persahabatan.... Aku
bahkan membawakannya makanan ringan.” Keluh Geu
Rin nampak sangat marah.
Min Joo membuat segelas kopi melihat Suk Ho masuk kantor
nampak terlihat lesu, berpikir temanya itu tidur di
jalan karena tampak mengerikan dan menanyakan keberadaan Geu Rin.
“Kukira dia akan kembali nanti. Aku ketinggalan kereta terakhir,
jadi aku menunggu kereta pagi di
stasiun. Aku sangat lelah jadi Aku
akan tidur.” Ucap Suk Ho nampak benar-benar seperti
vampire yang kurang tidur.
Min Joo melihat Suk Ho yang langsung membanting tubuhnya
di sofa dan langsung tertidur.
Joon Suk berceloteh Ada lelucon
yang mengatakan “kau tidak
boleh melanggar janji latihan golf. Tapi
baru-baru ini, aku membatalkan semuanya dan hidup seperti ini.” sambil mengangkat kaki ke atas meja, lalu menanyakan
pendapat Joo Han kenapa semua seperti ini. Joo Han hanya bisa diam.
“Apapun yang aku lakukan, aku
tidak merasa senang. Apa
pun yang aku makan, tidak terasa enak. Aku
kesal sepanjang waktu karena Entertainer Band.”
Teriak Joon Suk marah, Joo Han hanya bisa meminta maaf.
“Kita harus jatuhkan mereka
sekarang.” Teriak Joon Suk, Joo Han bertanya
bagaimana caranya.
“Cari wartawan dengan pena yang
tajam, dan beri
mereka informasi tentang latar belakang kriminal Ha Nul.” Perintah Joon Suk geram, Joo Han mengerti walaupun dari
wajahnya nampak ragu.
Geu Rin mengikuti langkah manager yang sedang berjalan
ditaman, tiba-tiba manager menyapa patung monyet yang di panggil “Tyson.” Lalu bertanya apakah kau tidur dengan
nyenyak dan memberikan ciuman di bibirnya. Geu Rin hanya bisa
diam melihat tingkah Manager nampak aneh. Si manager pun meminta Geu Rin
menyapa Tyson, Geu Rin mau tak mau melambaikan tangan walaupun menurutnya itu
tak wajar.
“Vokalisnya... Berapa umurnya?” tanya si manager dengan gaya genit memegang patung
kudanil, Geu Rin menjawab umurnya 20 tahun. Si manager pun menghitung dengan jari umur dari Ha Nul.
“Konser macam apa ini? Aku harus tahu tujuan dan
kelompok usianya.” Kata Geu Rin mencari tahu
“Apakah Entertainer Band memiliki
klub penggemar?” tanya si manager
“Ya, mereka baru mulai, memang belum terlalu banyak.” Akui Geu Rin
“Sebuah tim kerja yang solid
sangat penting untuk klub penggemar.” Jelas Si
manager dengan tertawa mengejek
Geu Rin hanya bisa diam saja dengan tatapan aneh, Si
manager dengan wajah serius kesal melihat wajah Geu Rin yang menurutnya terlihat
seperti seorang perawan tua yang menjadi penggemar beberapa grup idola tapi sekarang, menyukai boy band
yang lain.
Geu Rin mengatakan tidak seperti itu.
“Bukan berarti aku bukan penggemar
Entertainer Band Karena
aku lebih memilih Entertainer Band dibandingkan yang lain.” Tegas Si manager, Geu Rin langsung membungkuk
mengucapkan terimakasih.
“Lalu Siapa penyanyi lain yang tampil?” tanya Geu Rin
“vokalis ini benar-benar tipeku. Secara statistik, tipe seperti
itu menyukaiku. Aku
benar kan,
Maximus?” ucap Si manager kembali menyapa patung kudanil dan
memberikan ciumanya, Geu Rin merasa makin aneh saja dengan tingkah si manager.
“Aku akan mengirimkan dokumennya
lagi melalui email. Isi
dan kirimkan kembali kepadaku. Kau
harus tiba satu jam sebelum acara dimulai. Jika kau membutuhkan makanan,
kami akan menyediakannya.” Jelas Si manager, Geu Rin
bertanya haruskan mereka mengatur instrumen juga,
“Kami akan mengurus semuanya, Kalian hanya perlu fokus untuk
tampil dengan baik.” Tegas si manager, Geu Rin
mengangguk mengerti.
Joo Han bertemu dengan Reporter Park di sebuah cafe,
reporter Park nampak kaget merasa tak percaya dengan yang didengarnya,
menurutnya Ini adalah artikel yang sangat serius karena dirinya akan berada dalam
kesulitan jika ini adalah spekulasi.
“Pengadilan di Busan memiliki
semua catatannya. Apakah
itu suatu kebohongan? Aku
tahu ini terlihat buruk, karena kita berada di industri yang sama. Tapi tuan Shin yang mengkhianati
kita terlebih dulu dan pergi.” Kata Joo Han
“Apakah Presiden Lee Joon Suk
menyetujui ini?” tanya Reporter Park
“Yah, dia tidak punya waktu untuk khawatir tentang hal
tersebut. Aku
mengatakannya kepadamu karena tidak bisa hanya duduk dan menonton. Dia dikhianati oleh seorang
karyawan yang dipercayainya dan masih
sangat terluka. Dia
belum bertemu dengan banyak
orang akhir-akhir ini. Anggap
saja ini sebagai keprihatinanku bagi perusahaan.”
Jelas Joo Han menyakinkan
“Pertama, aku akan pergi ke Busan
dan mengumpulkan beberapa bahan.” Tegas
Reporter Park lalu menuliskan di agendanya “Pergi ke busan”
Ha Nul terlihat begitu semangat melihat berkas untuk
belajar Surat izin Mengemudi lalu
mulai berlatih. Kayle masuk dengan Yun Soo berkomentar Chan Hee cepat seperti
ayahnya dengan membawa makanan, lalu keduanya melihat Ha Nul yang
mengisi soal-soal tes pengemudi.
“Kenapa kau perlu SIM? Apa kau
akan bekerja sebagai sopir?” ucap Kayle, Yun Soo
tersenyum penuh arti karena Ha Nul sengaja mengambil demi Geu Rin
“Satu sudah cukup.” Kata Ha Nul, Yun Soo nampak binggung, Kayle tak bisa berkata-kata
lagi karena memiliki rahasia.
Geu Rin tiba-tiba datang mengejutkan mereka sambil
bertanya mereka menebak kemana mereka pergi. Yun Soo pikir Geu Rin pasti
lelah. Geu Rin mengatakan tidak sama
sekali karena ia punya panggung yang sempurna
untuk grup band. Kayle pun memuji Geu Rin
yang akhirnya melakukan
sesuatu.
Ha Nul menanyakan keberadaan Tuan Shin, Geu Rin
memberitahu Tuan Shin pergi semalam dengan mata yang
merah. Yun Soo kembali melihat Ha Nul nampak sedikit ada
senyuman berbeda dari sebelumnya. Geu Rin bertanya apakah mereka membutuhkan
sesuatu karena akan pergi keluar. Ha Nul mengatakan tidak ada karena semua sudah ada.
Geu Rin mengerti, dengan penuh semangat meminta mereka berlatih
dengan keras dan pamit pergi. Semua pun melambaikan
tangan pada Geu Rin yang pergi. Yun Soo memberikan senyumanya pada Ha Nul, Ha
Nul nampak gelisah lalu merasakan udara yang panas lalu keluar dari studio
latihan.
Ha Nul memanggil Geu Rin yang akan masuk mobil, bertanya
apakah kakaknya itu tidur nyenyak semalam dan tidak merasa takut, Geu Rin pikir Sudah cukup baik karena tidak
harus tidur di dalam mobil, dengan bangga
mengatakan sekarang seperti seorang professional. Ha Nul tersenyum mendengarnya.
“Aku bertemu dengan manajer dan
mengurus semuanya. Dia
berkata kalau penggemarmu. Dia
bertanya tentang usiamu dan mengatakan kau adalah tipe nya.” Cerita Geu Rin sambil dengan mengeluh
“Aku akan belajar mengemudi.” Kata Ha Nul sambil memegang kaca spion,
“Kau ingin Belajar mengemudi? Kenapa? Aku
akan mengantarmu kemanapun.” Kata Geu Rin heran
“Aku akan membawamu untuk melihat
bunga.” Ucap Ha Nul mengoda dengan menaruh wajahnya di atas
tanganya.
“Hei, sudah ku katakan untuk menyebutku
"Manajer".” Teriak Geu Rin marah
melihat Ha Nul masuk ke dalam studio, Ha Nul hanya menutup telinganya merasa
tak peduli.
Geu Rin membawakan proposal tentang acara yang akan
didatangi oleh Bandnya, tatapan Suk Ho nampak canggung melihat Geu Rin yang
didepan lalu memuji yang melakukan pekerjaan yang baik. Geu Rin bertanya bolehkan melanjutkanya.
“Tapi... konsep pertunjukannya tidak jelas
“Sebuah festival budaya dengan penduduk setempat” Apakah
ini sebuah konser musik?” tanya Suk Ho
“Aku sudah mencari informasi, dan dia mengatakan ada lima orang
lainnya yang dijadwalkan tampil.” Jelas Geu
Rin, Suk Ho bertanya siapa saja yang datang.
“Dia tampak kesal dengan
pertanyaanku, jadi aku
tidak bisa bertanya lebih banyak.” Ucap Geu
Rin, Suk Ho bisa mengerti lalu mempersilahkan Geu Rin segera pergi.
Geu Rin nampak binggung untuk memulai mengatakanya, Suk
Ho pun juga masih terlihat canggung lalu melihat wajah Geu Rin yang cemberut
menatapnya, lalu bertanya Apa ada lagi yang akan dikatakan.
“Ya, kurasa itu tidak baik jika kau
pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal. Kau tidak memiliki rasa
persahabatan.” Ucap Geu Rin cemberut
“Aku sudah mengadakan pertemuan di
pagi hari. Kalau
begitu apa aku harusk memanggil
taksi?” kata Suk Ho beralasan
“Ahhh... Itu sebabnya kau pergi lebih
awal. Kupikir
kau pergi karena coretanku membuatmu marah.” Ucap Geu
Rin
“Kau mengatakan kalau itu bukan
coretan.” Balas Suk Ho kesal sendiri
“Aku berusaha untuk menghiburmu, karena Kau menerimanya dengan cara yang
salah, dan itu masalahnya.” Jelas Geu Rin
Suk Ho geram sendiri membenarkan kalau ia menerimanya
dengan cara yang salah Jadi
memperingatkan untuk tidak
bermain-main dengannya lagi. Geu Ri mengomel Suk
Ho yang menyebut
persahabatan sebagai
coretan dan permainan konyol lalu meninggalkan
ruangan. Suk Ho tersenyum melihat Geu Rin yang kesal padanya.
Ponsel Suk Ho berdering, melihat nama yang tertera pada
layar nampak binggung kenapa orang itu tiba-tiba menelpnya dan menyapa sang
editor yang sudah lama tak bertemu denganya. Dengan senyuman pasti sang editor
sudah tahu, keadaan Suk Ho yang sekarang dan sedang berusaha
keras untuk bertahan hidup, lalu menanyakan
alasanya menelp. Wajah Suk Ho nampak tegang mendengarnya.
Beberapa kemudian, dalam sebuah bar Suk Ho menuangkan
wine ketika sang editor untuk menuangkan balik, Suk Ho menolak karena sudah
berhenti minum, lalu bertanya kenapa Editor itu harus
keluar kantor padahal bisa mengunjungi dikantornya saja.
“Karena aku tidak bisa
membicarakan ini di kantor.” Jelas si Editor
serius, Suk Ho bertanya apa yang ingin dibicarakanya.
“Kau membentuk sebuah grup band, kan?” kata si editor,
“Ya. Memang benar.... Grup
band ini mulai mendapatkan perhatian. Tolong
tulis tentang kami.” Kata Suk Ho bangga
“Sepertinya akan ada sebuah
artikel yang keluar.” Jelas Si editor, Suk Ho
nampak kaget Artikel tentang grup bandnya
“Reporter Park berada di Busan
meliput cerita. Apa
itu benar, kalau sang
vokalis, dia benar-benar pemerkosa?” kata Si
editor yang membuat Suk Ho sedikit panik tapi akhirnya membenarkan karena Ada
catatan kriminalnya.
“Aku mendengar selentingan bahwa
kau sudah dewasa. Aku
sangat memujamu. Tapi
apa-apaan ini? Apakah
kau tahu tentang hal itu?” ucap si editor
Suk Ho tahu lalu memberitahu kalau Ha
Nul tidak melakukannya, kali ini gantian si editor
yang bingung. Suk Ho menegaskan kalau Ha Nul itu dijebak dan menceritakan Orang
tuanya meninggal, jadi tidak punya wali pada saat itu lalu dijebak,
menurutnya Editornya bisa tau rasa sakit yang didapatkan Ha Nul, lalu
Suk Ho bertanya kenapa Reporter Park ingin meliput
berita itu.
“Ini aneh.... Aku bertanya darimana dia
mendapat petunjuk. Aku
mengatakan kepadanya bahwa dia tidak bisa pergi ke Busan jika dia tidak punya alasan. Dia bilang mendapat petunjuk dari
KTOP. Aku tahu
bahwa Lee Joon Suk terus mengawasimu. Tapi
kenapa dia menggali kotoran dari kehidupan pribadi seorang pemula?” ucap editor penasaran
“Tuan, aku tidak bisa mengatakan apapun
sekarang. Yang
terpenting... adalah Ha
Neul tidak melakukannya.” Tegas Suk Ho sangat yakin
“Entah apakah itu benar atau
tidak, tuan Park akan menulis artikelnya. Aku tidak bisa menghentikannya. Aku datang ke sini untuk
memperingatkanmu.” Kata editor, Suk Ho bisa
mengerti dan mengucapkan terimakasih.
Man Shik menunggu di sudut jalan sambil mengangkat
telpnya, dengan sedikit mabuk menyuruh orang itu Berbicara lalu mengeluhr orang yang sulit untuk
menemukan seorang pria tampan. Kayle tiba-tiba datang
dengan telpnya mengatakan sudah menemukannya. Keduanya kaget, Kayle pun memilih untuk kabur dengan
ponsel yang masih menempel ditelinganya.
“Kayle.. Apakah kau sopir yang kuminta?” tanya Man Shik, Kayle binggung menjawabnya.
“Wow. Astaga.... Aku tidak bisa berkata-kata. Apakah kau tidak menjalani
latihan...” ucap Man Shik lalu keduanya tersadar
masih berbicara di telp dan buru-buru menutupnya.
Kayle pun duduk diam di samping Man Shik, sementara Man
Shik melihat kartu nama perusahan sopir penganti "Aku
akan pergi dengan cepat, Layanan Mengemudi" lalu
mengajak mereka untuk segera pergi.
Kayle akhirnya mengantarkan Man Shik sampai didepan
rumah, Man Shik dengan sedikit mabuk merasa bangga Kayle adalah supirnya hari ini. Kayle mengembalikan kunci mobil memohon agar Man Shik
tidak mengatakan pada Suk Ho karena
hanya Ha Nul yang mengetahui hal itu. Man Shik mengerti dengan mengambil kunci
mobilnya.
“Sheesh. Semua orang melakukan itu
pada usiamu. Ketika
aku masih muda dan bekerja di sebuah restoran, Aku pernah menggunakan tisu
tangan untuk membersihkan lantai, lalu Aku
mencurinya.” Cerita Man Shik dengan Kayle
mengulurkan tangan untuk meminta bayaran.
“Itulah hidup. Itulah cara semua
orang hidup.” Kata Man Shik memberikan dua lembar
uang untuk bayaran Kayle.
Kayle menerimanya dan langsung menaruh di saku celanya,
Man Shik memanggilnya, Kayle pun membalikan badan dan bertanya ada apa. Man
Shik sadar kalau bayaran sopir itu 15 dollar dan meminta kembalian 5 dollar. Kayle
hanya bisa menghela nafas,Man Shik mengejek Kayle itu pencuri dan menasehati untuk tidak
perlu seperti itu sambil mengumpat Kayle si Anak
nakal.
Kayle pun mengembalikan uangan Man Shik 5 dollar, Man
Shik tetap mengoceh Kayle akan hidup dengan berjalan maju harus bersikap dengan baik. Kayle meminta agar tidak
boleh mengatakannya kepada tuan Shin dengan
menyuruh untuk mengunci mulutnya. Man Shik berjanji akan mengunci mulutnya.
Suk Ho nampak gelisah di rumah Man Shik, Man Shik pulang
ke rumah melihat temanya mmasih bangun padahal kemarin tidur di kantor, lalu bertanya apakah ia tak lelah. Suk Ho mengatakan harus
bertemu Lee Ji Young. Man Shik berjongkok
menanyakan alasan Suk Ho ingin bertemu dengan Ji Young. Suk Ho mengatakan perlu
menanyakan sesuatu kepadanya untuk terakhir kalinya.
Esok harinya
Man Shik melihat ke tempat latihan, menyapa anggota
Twinkle yang sedang berlatih. Sementara Ji Young hanya duduk
diam sambil memainkan ponselnya, tatapan sinis. Akhirnya Man Shik mendekati Ji
Young dan duduk disampaingnya.
“Seseorang ingin menemuimu.” Ucap Man Shik, Ji Young bertanya siapa dengan wajah
sini, Man Shik menjawab Shin Suk Ho.
“Aku tidak punya alasan untuk
menemuinya.” Kata Ji Young dengan helaan nafas
“Apa maksudnya "gantungan kunci"? Dia berkata kalau perlu berbicara
denganmu tentang itu.” Ucap Man Shik yang membuat
Ji Young panik dengan mata melotot.
Di parkiran
Ji Young terlihat sangat berani menatap Suk Ho, seperti
tak ingin ditaklukan oleh mantan direktur Ktop. Suk Ho tahu Ji Young ingin menjadi bintang,tapi menurutnya apa Ji Young harus membuat adiknya melakukan sesuatu seperti itu. Ji Young
pura-pura tak mengerti.
“Ini milik adikmu, kan?” kata Suk Ho memperlihatkan gantungan kunci. Ji Young
nampak panik
“Yah.. memang itu milik adikku. Dia berkata kalau menghilangkannya.
Kurasa itu ada di rumah lama” kata Ji Young sempat
panik dan berusaha membela diri
“Aku tidak pernah mengatakan
menemukannya di rumah. Sudahlah... Cukup.... Kau tahu sudah melangkah ke pasir
hisap. Jika kau
tetap di sana, maka kau tidak
akan pernah keluar. Kau harus
keluar jika kau ingin hidup.” Ucap Suk Ho
“Bukan aku yang tertangkap di
pasir hisap, Bagaimana
dengan Ha Nul? Katakan
padanya aku berkata, "Hai." Kalau
begitu selamat tinggal.” Ucap Ji Young ingin masuk
ke dalam mobilnya.
“Aku tidak memiliki kesabaran
untuk memberimu yang ketiga. Kau mendapatkan dua kali, jadi Serahkan dirimu.” Kata Suk Ho memberikan peringatan
“Aku tidak tahu apa yang kau
maksud, tapi kau bisa
datang 100 kali. Itu tetap hanya membuang-buang
waktu.” Ucap Ji Young membalikan badanya, lalu kembali masuk ke
dalam mobil. Suk Ho pun membiarkan Ji Young pergi.
Ha Nul dkk sedang berkumpul di dalam studio latihan, Tuan
Byun datang bertanya Apakah semua orang bekerja keras, semua pun menyapa Tuan Byun dengan sopan. Tuan Byun
kembali bertanya keberadaan pemain drumnya, Ha Nul memberitahu Jae Hoon sedang
menghadiri kuliah, Tuan Byun pun ingat Jae Hoon itu
kuliah.
“Tuan! Kita akan melakukan pertunjukan.” Kata Geu Rin dengan mengangkat tanganya dengan bangga.
“Wow... Sebuah pertunjukan, Kau berada di atas dan beranjak naik. Apa kalian tahu, Aku akan
mentraktirmu makan malam.” Ucap Tuan Byun, semua
menjerit bahagia. Kayle pun menjerit ingin makan steak
“Hei... Ayolah.... Tidak ada yang bisa mengalahkan
masakan Cina. Ada
tempat yang disebut Chef Restaurant dan Aku
pelanggan disana, Makanan
mereka cukup enak.” Kata Tuan Byun lalu
mengeluarkan ponselnya untuk melakukan reservasi
Sebelumnya menghitung lebih dulu jumlah orang dan
menyuruh untuk mengundang Suk Ho dan si cantik Min Joo, Yun Soo yang
mendengarnya tersenyum bahagia bisa bertemu lagi dengan Min Joo. Ha Nul sempat
memergokinya, Yun Soo berusaha menutupi wajah senyumanya.
Min Joo memberikan memberikan selembar kertas, Man Shik
meminta Min Joo untuk mengingikan orangnya saja bukan hanya lagu-lagunya saja.
Min Joo langsung menolaknya, Man Shik mengumpat Min Joo itu kejam. Min Joo
meminta agar menandatangi saja.
“10 tahun persahabatan antara kita
dan Suk Ho bisa bersinar.” Ucap Min Joo merayu
“Tiga lagu itu terlalu banyak.” Keluh Man Shik, Min Joo tahu Man Shik itu tidak menulis tiga lagu dalam
setahun?
“Aku juga bisa bekerja dengan
penyanyi lain.” Ucap Man Shik
“Ahh... Aku mengerti. Kau hanya akan
bekerja dengan penyanyi yang
ada di puncak tangga lagu.” Ejek Min Joo
“Kau tidak tahu betapa pedulinya
aku.” Kata Man Shik memperlihatkan ponselnya, Min Joo pun
bisa mengerti kalau Man Shik sudah menuliskan sebuah lagu baru.
Suk Ho berbicara dengan Geu Rin bertanya apakah tahu cara
menghubungi orang tua Lee Ji Young, Geu Rin balik bertanya kenapa Suk Ho menanyakan hal itu
padanya, apakah atasanya itu ingin bertemu dengan mereka. Suk Ho membenarkan.
“Dia tidak mau mengalah, jadi
kupikir aku akan bertemu orang tuanya.” Kata Suk
Ho
“Aku mengerti. Ibunya merubah
nomornya dari yang dia digunakan di Busan. Aku tidak tahu apakah ayahnya
masih menggunakan nomor yang sama.” Jelas Geu
Rin sambil mengeluarkan ponselnya, Suk Ho meminta agar Geu Rin mengirimkanya.
“Permisi. Kami harus mempersiapkan
diri untuk lagu kedua kami. Datanglah
untuk mendengarkan.” Ucap Min Joo memanggil
keduanya, Suk Ho dan Geu Rin pun tersenyum mendengarnya.
Keempatnya memulai mendengarkan musik yang dibuat oleh Man Shik,
di intro terdengar nada sendu Man Shik yang merasakan seperti ingin menangis. Lalu
mulaikah terdengar lirik dari lagunya.
“Semuanya 2 dolar
dan 20 sen.... Semuanya 2 dolar dan 20 sen... Bir yang kau minum... Biayanya 2 dolar
dan 20 sen... Uangku... Kau tidak akan pernah tahu... Totalnya mungkin
2.200 Atau mungkin 22 ribu... Kau meninggalkanku
sendirian... Jadi aku akan meninggalkanmu tinggi dan kering Kita akan bertemu lagi di toilet”
Geu Rin tak bisa menutupi wajah anehnya, Min Joo tak bisa
berkata-kata, Suk Ho sempat tersenyum, Man Shik pun menanyakan pendapatnya,
menceritakan menelepon penyanyi panduan sibuk dan bekerja untuk lagu ini sepanjang malam. tidak bisa hanya membuat musiknya
dan tanpa lirik. Suk Ho menegaskan dirinya
sudah memberitahu satu juta kali untuk tidak menulis lirik.
Min Joo pun memberikan matanya kalau sudah
memberitahunya. Man Shik pikir lebih baik melupakanya, karena tidak
akan memberikannya kepada Suk Ho. Geu Rin memberitahu
Tuan Byun yang akan membeli makan malam di sebuah restoran Cina yang sangat
terkenal. Suk Ho mengejek Man Shk yang tak bisa
belajar dari Tuan Byun yang begitu murah hati. Man Shik mengatakan tidak
akan ikut karena tidak
terlalu cocok dengan dia.
Tapi akhirnya Tuan Byun dan Man Shik duduk bersebelahan
di restoran cina. Minuman pun dituang satu persatu kedalam gelas ole pelayan.
Ha Nul bertanya yang ingin dimakan oleh Chan Hee dan paling disukainya, Chan
Hee menjawab daging babi asam manis. Tuan Byun mengatakan sudah memesan, jadi makan saja apa yang ada. Semua pun memberikan jempol sebagai tanda pujian tapi
Man Shik mendengus kesal.
Sementara didapur terjadi kekacauan, Seorang chef
marah-marah pada Manager.
“Sudah kukatakan untuk tidak
menerima pemesanan dari Bangeurae.” Teriak chef
“Mereka melakukan pemesanan dengan
nama yang berbeda setiap kali” jelas Manager
“Dia selalu menyewa ruangan dan
memesan Jajangmyeon.” Keluh Chef
Semangkuk jajangmyun pun diberikan pada semuanya, Tuan
Byun mengatakan makanan di restoran ini sangat
enak dan sudah memesan porsi ganda jadi seharusnya
cukup banyak, bahkan Daikonnya
gratis isi ulang, jadi makan sebanyak yang dinginkan.
Kayle tak bisa berkata apa-apa, melihat menu makanan
hanya jajamyun. Chan Hee mengadu pada ayahnya kalau ingin makan babi
asam manis. Yun Soo menenangkan anaknya kalau Jajangmyeon
ini juga enak. Man Shik dengan nada marah memberitahu
Suk Ho kalau memang mereka tidak akan pernah akur. Suk Ho bertanya apakah
makanan sudah selesai.
Tuan Byun pikir makanan ini Terlalu
banyak kalori
jadi Akan lebih sulit untuk menurunkan berat badan. Jae Hoo membeitahu metabolisme mereka akan cepat di usia 20 tahunan, jadi mereka tidak akan menambah berat badan
dalam satu hari. Ha Nul memberitahu Jae Hoon
itu kuliah di Universitas
Seoul.
Min Joo memberitahuh orang yang
berusia 30 tahunan akan menikmatinya. Geu Rin pun
mengajak mereka untuk menikmati makanan, Man Shik kembali mengeluh setidaknya
memiliki bir atau minuman yang lainnya. Tuan Byun berdali harus
mengajari anak muda bagaimana
bersikap dengan benar dan menyuruhnya untuk berhenti
bertingkah seperti di tahun 70-an.
Suk Ho pikir benar karena Man Shik itu mengemudi dan
bertanya apakah mereka bisa memesan minuman soda. Man Shik mengatakan kalau ia bisa
memanggil supir, karena Kayle ada
di sini. Kayle melotot kaget, Man Shik menutup mulutnya karena
keceplosan.
Semua mata tertuju pada Kayle, Suk Ho menyakinkan dengan
bertanya apakah memang benar Kayle seorang supir panggilan. Kayle mengaku Kadang-kadang,
ketika tidak bisa tidur lalu menatap sini kearah Man Shik, tapi Man Shik sedang
asik mengaduk jajamyun.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar