Da Jung membawakan mainan pemberian Ji Sang diatas meja,
membahas tentang taruhan apakah orang-orang memilih uang atau dirinya, dan
pegawainya ternyata memilihnya jadi artinya ia adalah pemenangnya. Dengan begitu menagih janji Ji Sang untuk meninggalkan
Lovely.
“Maaf, tapi sekarang semuanya
sudah sangat terlambat.” Ucap Ji Sang, Da Jung
mengartikan kalau Ji Sang tidak bisa pergi
“Aku sudah menyiapkan sebuah meja
untukku dengan sempurna. Kalau
kau jadi aku, apa kau mau pergi?” kata Ji
Sang memberikan tawaran
“Jadi dari awal kau sebenarnya
tidak peduli siapa yang menang yah. Kau sama sekali tidak memiliki peraturan
maupun prinsip.” Sindir Da Jung
“Dalam sebuah permainan uang, Uang adalah prinsipnya. Dan satu-satunya peraturannya
adalah untuk menang.”tegas Ji Sang berdiri dari
tempat duduknya.
“Tunggu saja, aku akan
menghancurkan hidangan pesta yang telah kau siapkan untuk kau makan sendiri.” Balas Da Jung memperingatinya lalu meninggalkan rumah.
Ji Sang melihat pemainan yang ditinggalkan Da Jung diatas meja.
Da Jung memberikan sebuah amlplop, Direktur Jo dan Jung
Gi binggung apa isi dari amplop itu. Da
Jung menjelaskan kalau itu merek dagang untuk Tap Tap dan
99 lipstik. Jung Gi dan Direktur Jo langsung melihat
dengan jeli berkas yang ada ditanganya.
“Tap Tap milik Lovely Cosmetics tapi 99 lipstik adalah milik
Lovely Chemicals.” Ucap Da Jung, Jung Gi dan
Direktur Jo menjerit kaget.
“Kenapa bisa terbagi seperti ini?” tanya Direktur Jo binggung
“Mari kita menyerang Lee Ji Sang
dengan menggunakan ini, Direktur.” Kata Da Jung, dua
pria nampak kaget lalu duduk ingin mendengar penjelasan da Jung.
“Orang-orang itu berpikiran bahwa
mereka akan mengambil Tap Tap dan juga lipstiknya. Itu juga yang mungkin dipikirkan
Gold, yang menjadi sebab investasi mereka di Seven Vio. Tapi kalau mereka mengetahui
kalau hanya bisa mendapatkan salah satu saja dari produk kita, Saya yakin Gold juga tidak akan
tinggal diam.” Jelas Da Jung, Jung Gi tersenyum
mendengarnya.
“Apa itu berarti kita akan
baik-baik saja?” kata Direktur Jo sambil
memakan jely kacang merahnya.
“Itu berarti setidaknya kita bisa
menyelamatkan setengah dari produk kita, Direktur!!” jerit Jung Gi bahagia
“Kapan kau menyelesaikan ini
semua, Kepala Ok?” tanya Direktur Jo tak
percaya
Da Jung membawakan sebuah berkas yang perlu disetujui
oleh Direktur Jo, lalu Direktur Jo bertanya Apakah
diantara berkas ini, ada yang harus memberikan ulasan secara mendalam. Da Jung mengatakan berkas itu mengenai merek dagang dari
99 lipstik menurutnya lebih baik
kalau Direktur Jo membacanya dengan teliti. Direktur Jo merasa yakin pada Da Jung yang akan
mengurusnya sebaik biasanya. Da Jung menyakinkan
padahal dengan sengaja tidak membuat bukan milik Lovely.
“ Wah...Kau melakukan itu? Wow, seperti
yang diduga dari Ketua Ok! Dia benar-benar berada di
tingkatan yang berbeda! Terima
kasih banyak, Ketua Ok! Kau selalu bisa mencari jalan
keluar. Bukankah
begitu, Kepala Nam?” jerit Jung Gi bahagia
“Tentu, Pak! Rasanya saya seperti sedang
terbang saat ini!” jerit Jung Gi tersenyum
bahagia.
“Kita tidak boleh bersenang-senang
hanya karena hal ini. CEO
Lee Ji Sang bisa menuntut anda
atas tuduhan penipuan karena hal ini. Maksudku, hal ini bisa saja akan
merepotkan untukmu.” Ucap Da Jung yang membuat senyum keduanya hilang.
Direktur Jo mengartikan harus pergi ke kantor polisi, Da
Jung bertanya apakah Direktur Jo bisa melakukan itu. Jung Gi pikir kalau memang
Direktur Jo tak bisa maka akan mengantikanya jadi tak perlu cemas. Direktur Jo
menegaskan kalau ia pemimpin perusahaan jadi yang akan
bertanggung jawab atas hal ini. Da Jung pun bersiap akan
memberitahukan pihak lainnya. Direktur Jo dengan
penuh keyakinan masih memiliki separuh harga perusahaan
saat ini.
Hyun Woo mengartikan dengan rencana itu maka mereka bisa
mencegah perusahaan diambil alih, Young Mi
menyimpulkan meskipun skenario terburuk akan terjadi, mereka masih memiliki hak untuk 99
lipstik. Jung Gi memberitahu Direktur Jo sudah
bersiap untuk ditangkap polisi jika memang diperlukan jadi mereka semua harus memberikan semangat bagaimanapaun caranya dan mengusulkan untuk menyewa pengacara.
“Aku akan mencarinya sendiri dan Kau harus melakukan hal yang
lain.” Ucap Da Jung ternyata ikut duduk bersama
pegawainya,
“Apa itu, Ketua? Saya bisa melakukan apapun demi
kepentingan perusahaan kita!” ucap Jung Gi penuh
semangat
“Dapatkan buku kas rahasia L Partners. Kalau itu tidak cukup untuk
menghentikan L Partners. Kita
juga harus menutup sumber penghasilan mereka juga. Aku sangat yakin Direktur Kim
juga terlibat di dalamnya dan
kita membutuhkan senjata untuk menekannya.” Tegas Da
Jung. Hyun Woo bisa menyimpulkan buku kas itu bisa menjadi
senjatanya
“Apa kau bisa mendapatkannya,
Kepala Nam?” tanya Da Jung
“Apa maksud dia, aku
harus mencurinya dari mereka sekarang juga?” gumam Jung
Gi panik
“Bagaimana kalau kita semua
mendapatkan masalah karena pencurian?” tanya
Young Mi khawatir, Jung Gi makin panik akan mendapat tuduhan Pencurian.
“Direktur akan dituntut karena penipuan,
dan para pegawainya dituntut atas pencurian. Bagaimana kalau kita semua
terkena hukuman tindak pidana?” ucap Young Mi khawatir
“Kalau begitu
harusnya aku mengkhawatirkan diriku sendiri!” gumam Jung
Gi ketakutan
Hyun Woo menegaskan Jung Gi tidak perlu
membawa beban itu sendirian karena akan
membantunya. Mi Ri juga akan membantu kalau memang itu keinginan
dari Da Jung, Young Mi dengan penuh semangat setuju membantu. Da Jun
memberitahu mereka harus menghentikan untuk melakukan rapat
pemilik saham, kalau sampai pihak Ji Sang mencoba
untuk melakukan voting mengenai masalah itu, maka mereka
akan tamat.
Jung Gi mengerti akan melakukan semuanya dengan baik-baik
saja, semua pun mulai memberikan semangat melakukan rencananya. Tiba-tiba Hyun
Woo dan Mi Ri menjerit kaget, Young Mi dan Jung Gi menoleh ke belakang ikut
menjerit karena Manager Yang datang dari jendela.
Ji Sang pun mengetahui
Merek dagangnya tidak semuanya terdaftar atas
Lovely Cosmetics. Direktur Jo dengan wajah
panik mengaku tak tahu sebelumnya dan juga baru saja
mengetahuinya, menurutnya anak bauhanya melakukan
kesalahan.
“Jadi Anda tidak menyadari hal ini selama menerima investasi dari saya?” kata Ji Sang
“Ya! Kalau saya tahu, saya pasti sudah memberitahumu!”
kata Direktur Jo panik, Manager Kang melihat tatapan Direktur Jo seperti terlihat
curiga.
“Tapi Anda tahu kan kalau hal ini adalah
masalah yang besar? Daftarkan
kedua produknya kepada Cosmetics sebelum terjadinya rapat pemegang saham. Mari kita urus hal ini baik-baik.” Kata Ji Sang lalu berdiri dari tempat duduknya.
“Mm, maaf, tapi saya tidak bisa
melakukan hal itu.” Ucap Direktur Jo
memberanikan diri, Ji Sang tak mengerti maksudnya.
“Saya perlu mengambil sesuatu
karena nantinya saya akan kehilangan perusahaanku, kan?” ucap Direktur Jo dengan senyuman, Ji Sang merasa
kalimat itu sudah diajarkan oleh Ok Da Jung
“Saya adalah Direktur dari perusahaan ini dan sayalah
yang membuat keputusan ini.” tegas Direktur Jo
“Saya mengerti, Direktur Jo. Kalau begitu tidak ada cara lain
selain menempuh jalur hukum, kan?” balas Ji
Sang dengan sinis lalu keluar ruangan
Direktu Jo pun mempersilahkan saja, menurutnya keadaan
ini Mencengangkan karena tidak tau kalau Ji Sang akan menususk mereka dari belakang seperti sekarang, dengan bersiap-siap dengan posisi kuda-kuda dan
siap menyerang.
Didepan ruangan
Da Jung menegaskan sudah mempelajarinya
dari ahlinya yaitu Ji Sang sendiri, Ji Sang menyindir
kaalu memang Da Jung ingin mempelajarinya, pelajarilah
dengan benar, menurutnya mantan istrinya itu sedang
mengayunkan pisau berujung dua.
“Aku sudah bersiap menumpahkan
sedikit darahku jika diperlukan. Bagimu
mungkin ini hanyalah money game, tapi
bagi kami ini adalah hidup dan mati. Pertarungan
antara orang yang menghargai uang dan orang yang menghargai nyawa mereka. siapa yah yang akan menang?” kata Da Jung menantang
“Perang tidak dilakukan dengan
keputusasaan, tapi
dengan murni kekuatan. Kau
akan segera tahu.” Ucap Ji Sang sinis lalu berjalan meninggalkanya.
Di lantai bawah Jung Gi dkk bersiap-siap seperti
merencanakan sesuatu, melihat Ji Sang dan Manager Kang masuk ke dalam ruangan.
Young Mi dan Mi Ri terlihat ikut tegang, Manager Yang terlihat penasaran apa
yang yang dilakukanya.
Direktur Kim melihat
layar monitornya tersenyum bahagia karena Nilainya meroket, lalu ponselnya berdering dengan bahagia memberitahu Ji
Sang tentang Nilai saham Seven Vio tapi setelah itu senyumnya berubah.
Ji Sang mengira semua merek dagangnya
terdaftar atas nama Lovely Cosmetics jadi
tidak menyangka kalau salah satu produknya akan
terdaftar atas nama Lovely Chemicals dan
mengakui itu adalah kelalaiannya, serta tidak
terlalu menganggap serius Ok Da Jung.
“Kau sudah tahu
kan, kalau tidak ada gunanya kalau mendapat setengah produk saja? Kau harus membawakanku Tap Tap
dan juga 99 lipstik.” Kata Direktur Kim dengan wajah tegang
“Saya akan bertanggung jawab
mengenai hal itu.Tolong tunggu sebentar lagi.”
Ucap Ji Sang yakin
“Kalau M&Anya gagal, kami akan
menuntutmu atas tuduhan penipuan investasi.” Tegas
Direktur Kim mengancam
“Saya kecewa mendengar hal itu
darimu, Direktur Kim! Karena kita ada di perahu yang
sama, kita harus tenggelam bersama! Dan
kalau Anda tidak memiliki niatan untuk tenggelam, sebaiknya tutuplah mulut
Anda!” tegas JI Sang sinis, Direktur Kim berdiri dari tempat duduknya seperti tak
jelas.
“Apa menurutmu, kalau saya ditangkap karena
penipuan investasi, maka Anda akan
selamat?” ucap Ji Sang lalu menutup telp dan melempar ponselnya
penuh amarah. Direktur Kim mengumpat karena Ji Sang Berani berbicara kurang ajar dengannya.
“Tunggu dulu. Apa bajingan-bajingan
ini membuat sesuatu semacam buku kas rahasia?”
kata Direktur Kim menduga-duga.
Manager Kang memberitahu mereka yang akan
kehilangan banyak kalau sampai hal ini gagal Dan juga akan ada isu mengenai
pendanaan L Partners. Ji Sang menegaskan mereka
lebih baik mengurus si bajingan Jo Dong Gyu terlebih dahulu.
Dilantai bawah
Manager Yang mengejek semua pegawai lovely terlalu
sombong karena menyembunyikan dokumen merek dagang karena berpikir mereka itusedang
melakukan hal hebat, dengan sangat yakin lovely
itu kalau dan menurutnya semua itu bodoh, lalu mengejek Jung Gi menanyakan
berapa IQnya.
“Biarpun kami kalah, kami bisa
memulai semuanya dari awal dengan menggunakan 99 lipstik. Kami tak akan menyerahkannya pada
Gold, apapun yang terjadi!” tegas Jung Gi
“Hey, kau akan menjadi karyawan
perusahaan besar! Harusnya
kau bersyukur!” ejek Manager Yang
“Hey, Aku pikir sekarang bukan
waktunya kau mengkhawatirkan orang lain.” Balas
Young Mi, Manager Yang tak bisa mengerti
“Bukankah kau harusnya memikirkan
rencana cadangan? Kami
tidak akan ke Gold Dan
kau juga akan ditinggalkan hingga mati.”jelas Young
Mi
Semua menahan tawa mendengarnya, Manager Yang mengatakan
kalau CEO Lee yang memberikan jabatanya, Hyun Woo berkomentar CEO
Lee benar-benar tidak terkenal dermawan. Jung Gi
menambahkan begitu pula dengan Direktur Kim dari Gold.
Young Mi pikir Manager Yang harusnya menilai
situasinya dengan benar, lalu mengejeknya masih
bodoh padahal sudah lama bekerja di bidang ini lalu tertawa terbahak-bahak. Manager Yang mengatakan
semua pegawai Lovely itu bukan tingkatanya lalu memilih untuk pergi
meninggalkanya ruangan.
Semua tim Lovely langsung berkumpul bersama, Jung Gi
bertanya-tanya dimana kira-kira keberadaan buku kas rahasia Manager Kang, Hyun
Woo pikir mereka bisa lihat dulu di ruanganya. Young Mi rasa tak mungkin Manager Yang meninggalkan
berkas sepenting itu diruanganya.
“Pertama, kita harus tau dulu
bagaimana rupa dari buku itu.” Ucap Jung Gi
“Kita seperti sedang merencanakan
kejahatan sekarang! Aku sangat gugup!” kata Young
Mi panik
“Kita bukan penjahat! Kita hanya
berusaha menyelamatkan perusahaan kita!” tegas Jung
Gi.
Semua langsung membubarkan diri melihat Manager Yang yang
pergi meninggalkan Lovely, Jung Gi berpura-pura memberikan berkas
yang harus disetujui. Semua tim saling berpadangan
memberikan kode kalau mereka sudah siap untuk melakukan rencana.
Di depan lovely
Manager Yang melihat Manager Kang pergi dari kantor
dengan mobilnya, lalu menelp Direktur Kim dengan wajah panik menanyakan apa
yang harus dilakukan
sekarang. Direktur Kim yakin Ji Sang si bajingan itu membuat buku kas rahasia.
“Cari tahu apakah mereka memilikinya dan
ambil buku kas itu pada saat yang tepat Hanya itu satu-satunya jalan agar
kau bisa bertahan.” Kata Direktur Kim
“Apa? Buku kas rahasia? Apa yang tertulis didalamnya?” tanya Manager Yang binggung
“Jangan mengatakan apapun, lakukan saja apa yang
diperintahkan padamu!” tegas Direktur Kim, Manager
Yang mengerti lalu menatap ke arah gedung Lovely.
Mi Ri masuk ke ruangan General Manager menyapa semua
meminta pegawai yang ada ruangan meminta bantuan untuk menguji lipstick yang baru
dikeluarkan, pegawai menolak karena sedang sibuk. Mi Ri tetap berusaha merayu
kalau Tim mereka akan
membelikan makan siang, pegawai itu menyuruh untuk
meninggalkan saja dan akan mencobanya nanti. Mi Ri memohon agar meminta waktu
30 menit saja.
“Hei.... Kalian ini sedang apa? Cepat berdiri!!! Rekan
kerja tidak seharusnya begini! Apa
aku harus turun tangan sendiri begini? Cepat
keluar.” Ucap Youn Mi akhirnya bisa membuat semua pegawai keluar
ruangan.
“Cepatlah! Kita harus menghasilkan
uang!” kata Young Mi lalu melihat semua pegawai keluar ruangan
dan memegang dadanya, merasa panik takut ketahuan.
Mi Ri mengandeng dua pegawai mengucapkan terimakasih dan
berjanji akan memberikan banyak sampel yang bagus. Dari balik counter, Jung Gi
dan Hyun Woo bersembunyi, Young Mi memberi kode mereka harus melakukan selama
10 menit, keduanya perlahan-lahan masuk ke ruangan General Manager.
Hyun Woo mulai memeriksa semua barang diatas meja,
sementara Jung Gi terlihat ketakutan memilih untuk berdiri saja. Hyun Woo
menegur Jung Gi yang hanya diam saja, Jung Gi mengaku hanya ingin
hidup dengan tenang jadi kenapa ia malah
harus melakukan hal seperti sekarang.
“Anda tidak akan bisa bertahan
hidup jika perusahaan kita bangkrut.” Sindir
Hyun Woo sibuk mencari buku kas rahasia.
“Aku tahu!!! Itulah sebabnya aku melakukan hal
ini!” tegas Jung Gi lalu mencoba mencari-cari buku kas
seperti apa bentuknya di meja Manager Kang.
Semua mencari di setiap sudah rak, Jung Gi memeriksa laki
dan menemukan sebuah buku kas lalu memanggil Hyun Woo dengan bahagia, tapi
ternyata hanya buku kas biasa. Sementara Young Mi dkk sedang berpura-pura agar
pegawai di Bagian General umum untuk mencoba lipstik mereka, dengan berlebihan
memuji mereka itu terlihat cantik. Manager Yang melihat semuanya terlihat
curiga.
Manager Yang pergi ke ruangan General umum, Hyun Woo
sedang membawa tempat sampah menyenggol Jung Gi sedang ada di kolong meja kalau
ada yang datang. Jung Gi dan Manager Yang sama-sama kaget karena merasa
kepergok.
“Apa yang sedang kalian lakukan?” teriak Manager Yang, Jung Gi berusaha tertawa
menghilangkan rasa canggung.
“Manager meminta kursi baru, jadi kami
datng untuk memeriksanya. Ini Kursinya
sangat menakjubkan bantalan
kursinya juga bagus! Bagaimana
kalau Tim Marketing minta kursi baru juga, Wakil Kepala Yang?” ucap Jung Gi mencoba duduk dikursi untuk menyakinkan
sambil berputar-putar.
“Tim General Umum juga minta kami sedikir
bersih-bersih disini, jadi... Saya
pikir kita sudah selesai. Ayo
Kepala Nam.” Kata Hyun Woo mengajak Jung Gi pergi
dengan membawa tempat sampah. Jung Gi pun menaruh kembali kursi dan pamit
pergi.
Hyun Woo mencoba mengatur nafas didepan pintu, Jung Gi
keluar dari ruangan merasa buku kasnya bukan ada di ruangan. Hyun Woo juga
setuju dengan hal itu. Jung Gi rasanya ingin menangis memikirkan keberadan buku
kas itu.
“Saya mulai mencurigai koper yang
selalu dia bawa kemana-mana.” Kata Hyun Woo berhenti
melangkah, Jung Gi memikirkan koper yang dimaksud. Hyun Woo mengatakan koper
yang selalu dibawa Manager Kang kemana-mana. Jung Gi mengingat setiap datang
dan pergi Manager Kang pasti membawa kopernya kemana-mana.
Manager Kang tiba-tiba sudah ada didepan mereka bertanya
apa yang dilakukan keduanya, berpikir mereka itu memiliki
urusan dengan Tim General Umum. Jung Gi melotot
melihat koper yang dibawa Manager Kang, lalu mengatakan sebelumnya sudah
menuntaskan urusannya di kamar
mandi, Hyun Woo pun buru-buru pamit pergi lebih dulu.
“Kami akan segera menghubungi
polisi.” Ucap Manager Kang, Jung Gi berhenti melangkah seperti
melotot kaget.
“Direktur Jo akan segera diperiksa terkait
dengan berkas merek dagang.” Kata Manager Kang,
Jung Gi dan Hyun Woo mengangguk mengerti dan langsung buru-buru meninggalkanya.
Manager Kang terlihat kesal dan buru-buru masuk ke
ruangan, melihat Manager Yang sedang mengobrak-ngabrik mejanya seperti mencari
sesuatu. Manager Yang tertawa bahagia menemukan sesuatu tapi setelah itu
bukunya jatuh karena kaget melihat Manager Yang datang
Young Mi dkk masih sibuk mencoba lipstick, melihat Hyun
Woo dan Jung Gi datang, Young Mi pergi ke depan pintu bertanya apakah mereka
menemukanya, Jung Gi memberitahu tidak ada di ruanganya, menduga ada di
koper yang selalu dibawanya kemana-mana.
“Jadi kita harus membukanya?” tanya Young Mi panik, Hyun Woo pikir memang harus
seperti itu.
“Kita sudah sejauh ini, jadi kita
harus melakukannya!” kata Jung Gi yakin
“Lalu bagaimana kau akan
melakukannya?? Dia tidak
pernah melepaskannya!” ucap Young Mi binggung.
Jung Gi merasa mereka harus mencari cara,
Young Mi tak bisa berpikir
menyuruh semuanya untuk pergi saja.
Manager Kang melapor pada Ji Sang kalau Direktur
Kim memerintahkan Manager Yang
untuk mengawasinya karena sebelumnya melihat
Manager Yang yang mencoba menggeledah Kantor General umum saat pergi. JiSang merasa Direktur Kim itu sekarang merasa
tidak aman.
“Kau Uruslah buku kas itu baik-baik. Kita bisa mengakhiri Direktur Kim
dengan hal itu.” Kata Ji Sang, Manager Kang
mengerti
“Cabut
beberapa saham Seven Vio untuk saat ini, dan
jangan biarkan Direktur Kim mendapatkannya.” Perintah Ji Sang, Manager Kang pun mengerti.
Jung Gi berjalan dilorong dengan sengaja mendorong Manager
Kang sampai menjatuhkan koper dan akhirnya isinya jatuh berantakan dilantai.
Manager Kang marah merasa Jung Gi itu seperti anak kecil yang sedang
bermain-main. Jung Gi berpura-pura meminta maaf karena tak sengaja menabraknya
sambil membereskan berkas yang berjatuhnya.
Manager Kang ikut berjongok membereskan berkas paling
berharga, Jung Gi sempat melihat buku kas yang ada didalamnya, matanya melotot
tajam. Manager Kang langsung menariknya lalu memasukan kembali ke dalam
kopernya. Jung Gi meminta maaf dan berjanji akan berhati-hati lagi, Manager
Kang hanya bisa mengumpat kesal lalu pergi meningalkan kantor.
Direktur Jo terlihat sedikit panik mengetahui panggilan
polisi agar datang ke kantor untuk pemeriksaan, sambil membuka kacamatanya
masih tak percaya dirinya bisa berakhir sebagai seseorang
yang dipanggil kantor kepolisian.
Teringat kembali pembicaran dengan Direktur Sung kalau Mereka
menjadi rakus dan kehilangan semuanya. Direktur
Kim pun penasaran nama investor Lovely. Pertama kali dibar, Ji Sang mengenalkan
namanya seperti seorang malaikat, dengan bangga Direktur Kim mengatakan CEO
Lee adalah seorang investor malaikat dan
Direktur Jo itu benar-benar beruntung.
Direktur Jo terlihat seperti merasa lehernya terkecik,
mengingat semuanya. Akhirnya hanya bisa menangis memikirkan nasibnya harus
berususan dengan polisi.
Didepan kantor polisi
Jung Gi dan Direktur Jo menatap ke pintu depan seperti
ragu, lalu Jung Gi bertanya tentang keadaan Direktur Jo apakah baik-baik saja.
Direktur Jo menyakinkan kalau akan baik-baik saja tapi ketika membenarkan letak kacamatanya, tanganya
bergetar sangat keras. Jung
Gi menawarkan diri untuk ikut masuk bersama saja.
Direktur Jo menolak karena sebagai seorang Direktur harus
bertanggung jawab demi perusahaanya lalu pamit pergi. Jung Gi pun
mempersilahkan Direktur Jo untuk berjalan masuk ke dalam kantor polisi,
Direktur Jo berjalan tapi langkahnya
berbelok ke pintu keluar. Jung Gi memberitahu arah pintu keluar dan akhirnya
menariknya agar bisa langsung masuk ke kantor polisi.
Pagi sampai malam hari akhirnya Direktur Jo keluar dari
kantor polisi, Jung Gi langsung menghampiri membawakan sebungkus tahu. Direktur
Jo mengeluh karena bukan baru keluar dari penjara tapi hanya baru keluar dari
kantor polisi. Jung Gi tetap saja ingin membelikan
supaya Direktur Jo tak perlu ke kantor polisi lagi. Direktur Jo mengucapkan terimakasih sambil memakan
tahunya.
“Jadi, bagaimana? Apa pemeriksaannya berjalan
lancar?” tanya Jung Gi
“Mereka menyuruhku kembali lagi
besok.” Kata Direktur Jo sedih, Jung Gi berterika kaget
ternyata Direktur Jo harus datang lagi.
“Jung Gi... Aku sangat ketakutan!” akui Direktur Jo sambil menangis, Jung Gi membersihkan
mulut Direktur Jo yang belepotan dengan tahu mengajak pergi dan akan
mengantarnya pulang.
“Aku tidak mau pulang!” kata Direktur Jo, Jung Gi heran mau kemana lagi
Direktur Jo malam-malam begitu dan tetap mengajak untuk mengantarnya pulang.
“Aku diusir oleh istriku!” ucap Direktur Jo, Jung Gi menjerit kaget bertanya
dimana sekarang atasanya itu tinggal sekarang.
Sebuah kamar yang kecil, Jung Gi duduk diatas tempat
tidur terlihat jejeran baju dalam dijemur dan ada bekas ramen instant di
lantai. Jung Gi tak percaya dari mulai minggu lalu direktur Jo tinggal ditempat itu yang menurutnya tak nyaman. Direktur Jo
membenarkan dengan merapihkan sampah yang berserakan dilantai.
Tiba-tiba dari kamar sebelah bisa terdengar bunyi suara
desahan dan kecupan, Jung Gi melotot kaget menatap ke dinding sebelah. Direktur
Jo seperti sudah biasa mendengarya. Jung Gi dengan gugup mengajak kelu untuk
makan malam saja, Direktur Jo menolak karenas sudah makan yukgejang
di kantor polisi. Jung Gi dengan terbata-bata
akan pamit pergi saja dan akan menjemputnya lagi.
Direktur Jo mempersilahkan Jung Gi pergi tapi menarik bajunya
bawahnya, Jung Gi melepaskanya berjanji akan menjemputnya esok hari. Direktur
Jo pun membiarkan dan terlihat kesal sendiri dengan suara desahan dari kamar
sebelah.
Manager Yang melaporkan pada Ji Sang kalau Direktur Jo
cukup banyak mengelak di kantor polisi hari ini dan kelihatannya tidak akan menyerah begitu saja. Ji Sang ingat peringatan Da
Jung “Tunggu saja, aku
akan menghancurkan hidangan pesta yang telah kau siapkan untuk kau makan
sendiri.”
“Terus tekan dia. Aku akan terus
berusaha sebisaku.” Perintah Ji Sang
Pagi harinya, Jung Gi mengantar Direktur Jo sampai ke
depan kantor polisi berpesan agar tetap kuat. Direktur Jo walaupun terlihat tak
letih berusaha untuk tetap kuat, lalu masuk kembali ke kantor polisi.
Malam harinya, Direktur Jo keluar seperti seorang zombie
dengan mata menghitam, Jung Gi mendatanginya membawakan sebungkus tahu kembali,
kali ini menyuapinya karena tahu atasanya itu merasakan kesulitan dan mengajak
pergi dengan mobilnya.
Keesokan harinya, Jung Gi kembali mengantar Direktur Jo
terlihat semangatnya sudah berkurang. Kakinya terlihat berat melangkah masuk ke
dalam kantor polisi. Malam harinya, Jung
Gi berlari membawakan sebungkus tahu lagi. Direktur Jo berjalan
terhuyung-huyung dengan penuh amarah langsung membuang tahu yang dibawa Jung Gi
karena tak ada hasilnya karena pasti akan kembali lagi, lalu menangis. Keduanya
pun berpelukan bersama untuk saling menguatkan.
Jung Gi masuk ke kantor sambil mengomel menurutnya kejam itu ada batasannya dan harusnya bersikap lebih lunak karena Direktur Jo itu
bukan anak muda lagi dan ingin membuat atasanya itu cepat mati, langkahnya
terhenti ketika melihat Da Jung ada diruangan Ji Sang.
“Berhenti dan menyingkirlah. Apakah aku tidak ingat bahwa kau
membunuh Presiden Oh seperti ini?” kata Ji
Sang
“Kaulah yang membuat beliau
seperti itu. Apa kau
lupa?” balas Da Jung tak mau kalah
“Yakinkan Jo Dong Gyu bahwa tidak
ada gunanya baginya untuk berusaha bertahan seperti ini. Kalau dia mau menyelesaikan isu
terkait merek dagang, aku akan menarik tuntutanku.” Ucap Ji Sang memberikan tawaran
“Meskipun dia berusaha bertahan,
tidak ada yang berubah
bagi kami tapi
kelihatannya ini masalah yang cukup besar bagi kalian. Kau terlihat sangat berusaha.” Komentar Da Jung
Ji Sang bertanya-tanyaa apa sebenarnya
yang membuat Da Jung berani menantangnya. Da Jung menegaskan Direktur Jo tidak
akan pernah menyerah Jadi
sebaiknya batalkanlah rapat pemegang saham, kalau memag Jung Gi tak mau dipermalukan. Jung Gi dengan mata melotot merasa yakin bisa saja menghancurkan
perusahaan kecil seperti lovely kalau
memang mau.
“Ya, memang tak ada yang bisa kau
andalkan lagi selain uang Dan
kau terlihat marah karena nampaknya uang itu akan menghilang.” Ucap Da Jung, Ji Sang dengan mata melotot langsung
mencengkram lengan mantan istrinya.
“Berhentilah bersikap angkuh dan
menyingkirlah diam-diam. Kalau tidak, akan ada yang mati
lagi. Kalau itu
benar terjadi, apa yang akan kau lakukan?” kata Ji
Sang mengancam.
Jung Gi yang mendengarnya dari luar terlihat panik,
Keduanya saling menatap tajam seperti bersiap untuk melancarkan rencana saling
menjatuhkan. Di kamar yang sempit, Direktur Jo berbaring seperti mayat hidup
harus melewati pemeriksaan di kantor polisi.
Jung Gi membuat kopi dan menambakan bubuk cinnamon, Da
Jung baru keluar dari ruangan Ji Sang dengan wajah lelah. Jung Gi memanggilnya,
Da Jung bertanya kenapa Jung Gi masih ada dikantor. Jung Gi merasa punya alasan
untuk memberikan kopinya karena memberikan bubuk cinnamon yang banyak, Da Jung
tampak cemberut sebelum menerimanya.
Akhirnya keduanya duduk bersama dengan Da Jung yang
meminum kopi buatan Jung Gi. Jung Gi membahas mengenai
CEO Lee Ji Sang memohon agar menyerahkan
urusan itu pada dirinya, jadi Da Jung tak perlu menghadapinya sendiri. Da Jung tak mengerti tiba-tiba mengatakan hal itu.
“Aku sudah tau mengenai kejadian di
Tava Tech Dan tahu apa yang terjadi dengan kalian
berdua. Aku memikirkan bagaimana rasanya
kalau aku jadi kau dan aku pikir pasti
sangat berat” jelas Jung Gi
“CEO Lee memang datang kemari
untuk alasan uang tapi
sudah jelas kalau dia juga berniat menyiksamu pula. Aku yakin kau cukup sibuk dengan urusan
pekerjaan. jadi
untuk menghadapi hal seperti ini juga membuatku
merasa prihatin padamu” ucap Jung Gi, Da Jung
menatap heran
“Maksudku, sebagai bawahanmu. Jangan goyah hanya karena urusan
emosional, dan fokuslah terhadap upaya menyelamatkan perusahaan. Aku akan mengurus hal menyebalkan itu
untukmu” kata Jung Gi
Da Jung pikir hidup seperti itu melelahkan, Jung Gi nampak binggung. Da Jung menjelaskan dengan Bersikap
ramah dan baik, bahkan Tersenyum
pada semua orang bahkan tidak
mampu mengatakan setiap perjuangan yang sudah lakukan
Jung Gi seorang diri pada siapapun. Menurutnya Jung Gi juga cukup sibuk dengan urusan
pekerjaan, jadi merasa
kasihan kalau Jung Gi juga
harus terlibat dengan urusan pribadi orang lain Sebagai atasannya.
“Kaulah yang membuat kami sadar betapa
berharganya bekerja disini. Aku sama
sekali tidak merasa lelah.” Kata Jung Gi
“Jangan mencemaskan CEO Lee. Akulah yang akan menghadapinya
hingga akhir, Pikirkan
saja mengenai tugas yang diberikan padamu.” Ucap Da
Jung lalu pamit masuk ke rumahnya, sebelum masuk ruangan mengucapkan
terimakasih karena Jung Gi membuatkan kopi untuknya.
Di dekat tangga, Ji Sang berdiri melihat Da Jung masuk
ruangan seperti mendengarkan pembicaran mereka. Lalu melihat Jung Gi yang
tersenyum melihat ke arah ruangan Da Jung.
Tuan Nam berteriak memanggil dua anaknya dan juga cucunya
untuk bangun dan sarapan. Semua melonggo kaget melihat menu sarapan yang
lengkap diatas meja, Bong Gi menghitung ada berapa jeni makanan diatas meja.
Woo Joo bahagia karena melihat telur gulung kesukaannya dan mencoba rasanya
sangat enak.
“Apa kau yang membuat semua ini,
Ayah?” tanya Jung Gi heran
“Tentu saja tidak. Sudah jelas bahwa ini dibuat
dengan kemampuan lebih besar dari yang aku
miliki. Teman
Ayah membuatkannya untuk Ayah. Dia
tahu kalau kita sekeluarga laki-laki
semua, jadi...” ucap Tuan Nam disela oleh cucunya.
“Kakek, apa Kakek punya pacar?” tanya Woo Joo polos, Tuan Nam hanya bisa tertawa
mendengarnya.
Bong Gi mengoda ayahnya menurutnya kelihatannya
di antara mereka, Ayah nyalah yang paling terampil masalah
wanita, padahal ia dan kakaknya saja belum memilikinya,
mengungkapkan sangat menghargai ayahnya sebagai pria. Woo Joo juga ikut dengan
memberikan jempolnya. Jung Gi penasaran dengan wanita yang dekat dengan ayahnya
dan minta dikenalkan, Tuan Nam terlihat malu-malu dan berjanji akan mengenalkanya
nanti lalu mengajak semuanya mulai sarapan.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Yey udah mau episode akhir.. semangat terus mbak bikin sinopsisnya.. suka banget sama acting chansung 2PM disini yaa walaupun scene dia dikit tapi sukaaa.. ceritanya bikin penasaran.. ditunggu kelanjutannya mbak :)) Fighting
BalasHapus